You are on page 1of 35

KEHAMILAN DENGAN GANGGUAN

SISTEM URINARIA
Dr. Nanda Tri Wahdini


PERUBAHAN ANATOMIK GINJAL DAN
SALURAN KEMIH
Volume, berat, dan ukuran ginjal bertambah
Panjang +1cm
Kaliks renalis, pelvis renalis mengalami dilatasi (kehamilan 6-10 minggu
sampai 3-4 bulan postpartum)
Teori : Akibat dari perubahan uterus yang membesar, relaksasi otot
polos akibat progesteron, atau penekanan.
Ureter memanjang, melekuk, berpindah ke lateral, dan dilatasi
terjadi refluks air kemih
Hiperplasia dan hipertrofi otot dinding ureter dan kaliks
Berkurangnya tonus otot saluran kemih
Kandung kemih lebih ke anterior dan superior
Otot kandung kemih mengalami hipertrofi karena pengaruh
estrogen
Kapasitas kandung kemih meningkat hingga 1 liter, karena efek
relaksasi hormon progesteron.
PERUBAHAN FISIOLOGIS GINJAL DAN
SALURAN KEMIH
Peningkatan aliran plasma renal (Renal Plasma Flow / RPF)
Sejak trimester kedua.
50-80% di atas kadar perempuan tidak hamil (137 ml/menit)
Semakin tua kehamilan semakin menurunkan aliran darah
ginjal penurunan kadar kreatinin serum dan urea nitrogen
darah.
Peningkatan tingkat filtasi glomerulus (Glomerular
Filtration Rate / GFR)
Terjadi selama fase luteal siklus menstruasi dan terus menignkat
setelah konsepsi, kemudian mencapai puncak 50% dari tidak
hamil pada trimester II. Sampai usia kehamilan 36 minggu, lalu
terjadi penurunan 15-20%.
Perubahan reabsorbsi glukosa, sodium, asam amino, asam
urat tubular.
Tes Fungsi Ginjal
Nilai laboratorium Perempuan tdk
hamil
Perempuan hamil
BUN, mg/dl 6-27 7,2-10,2
Klirens kreatinin,
ml/menit
100-180 150-200
Kreatinin
serum,mg/dl
0,5-0,8 0,3-0,6
Asam urat,mg/dl 2,2-7,5 3,2-3, 5
Protein
total,mg/24jam
<150 <300
Tabel 1.1 Nilai laboratorium ginjal normalpada perempuan hamil
Tabel 1.2 Nilai gas darah normal pada perempuan hamil
Nilai Perempuan tdk
hamil
Perempuan hamil
Ph 7,35-7,45 7,40-7,45
P
a
O
2,
mmHg 85-100 101-108
P
a
CO
2
,mmHg 36-44 27-32
HCO
2
,mEq/l 24-30 18-21
Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih
Pada Kehamilan
Infeksi Saluran Kemih
(ISK)
Bakteriuria
Asimptomatik
Sistitis dan Uretritis
Pielonefritis Akut
Pielonefritis Kronik
Glomerulonefritis Akut
Glomerulonefritis
Kronik
Penyakit Ginjal dan Saluran
Kemih Pada Kehamilan
Sindroma Nefrotik
Gagal Ginjal akut
Batu Ginjal (nefrolitiasis) dan Saluran kemih
(Urolitiasis)
Ginjal Polikistik
Tuberkulosis Ginjal
keganasan

Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Merupakan infeksiyang paling sering terjadi
selama kehamilan (4-10%)
Positif bila pada pemeriksaan urin ditemukan
bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000/ml,
atau terdapatnya pertumbuhan 100.000 koloni
bakteri atau lebih per milimeter jml urin
midstream dengan teknik catch.
Kuman yang tersering dan terbanyak sebagai
penyebab adalah E.coli.


Bakteriuria Asimptomatik
Frekuensi bakteriuria asimptomatik kira-kira
2-10% dan dipengaruhi oleh paritas, ras,
sosioekonomi perempuan hamil tersebut.
Jika tidak ditangani dengan benar 25% akan
menjadi pielonefritis akut.
Terapi yg byk digunakan adalah
nitrofurantoin 400mg/hari selama7 hari.
Dapat digunakan Ampisilin, sefaleksin dan
trimetoprim-sulfometoksazol.

Sistitis dan Uretritis
Sistitis adalah peradangan kandung kemih
tanpa disertai radang bagian atas saluran
kemih
Penyebab utama adalah E.coli.
Faktor predisposisi uretra perempuan yang
pendek, sistokel, adanya sisa air kemih yang
tertinggal, di samping penggunaan kateter
yang sering dipakai dalamusaha
mengeluarkan air kemih dalampemeriksaan
ginekologi atau persalinan.

Gejala disuria pada akhir berkemih,
meningkatnya frek. Berkemih, kadang
disertai nyeri di bagian atas simfisis,perasaan
ingin berkemih yang tidak dapat ditahan, air
kemih terasa panas, suhu badan mungkin
normal atau meningkat, dan nyeri di
suprasimfisis.
Sistitis dapat diobati dengan sulfonamid,
ampisislin, atau eritromisin.

Pielonefritis Akut
Merupakan salah satu komplikasi yang paling
sering dijumpai dalam kehamilan,dan
frekuensinya kira-kira 1-2%, terutama pada
kehamilan trimester 2 dan 3 dan permulaan
masa nifas.
Penyebab 80% adalah E.coli.
Predisposisi penggunaan kateter penderita
pielonefritis kronik atau glomerulonefritis
kronik yg ada sebelum kehamilan.
Gejala timbul mendadak. Sakit pada
kandung kemih, malaise, mengigil, badan
panas, dan rasa nyeri di angulus
kostovertebralis, terutama daerah lumbal
atas. Nafsu makan berkurang,mual, muntah,
dan kadang diare, dan dapat pula ditemukan
banyak sel leukosit dan sering bergumpal,
silinder sel darah, bakteri.
HARUS DIRAWAT! Sering menimbulkan keguguran
dan persalinan prematur.
Pasien hamil dengan pielonefritis akut selama
kehamilan memerlukan pengawasan tanda-tanda
vital minimal setiap 4jam.
Dua aspek fundamental dari terapi adalah
pemberian cairan dan antibiotika intravena.pilihan
cairan :kristaloid. Antibiotik : ampisilin 2 gr
intravena setiap 4-6 jam dikombinasi sulbaktam
atau azrteonam (menunggu kultur tes).


Terminasi kehamilan segera tidak diperlukan,
KECUALI jika pengobatan tidak berhasil atau
fungsi ginjal semakin memburuk.
Pielonefritis Kronik
Merupakan predisposisi terjadinya
pielonefritis akut dalam kehamilan.
Prognosis bagi ibu dan janin bergantung pada
luasnya kerusakan jaringan ginjal. Penderita
yg menderita hipertensi dan insufisiensi ginjal
mempunyai prognosis buruk.
Penderita ini sebaiknya tidak hamil, karena
risiko tinggi. Jika mengarah ke pielonefritis
akut perlu dipertimbangkan untuk terminasi
kehamilan.
Glomerulonefritis Akut
Jarang dijumpai pada perempuan hamil
Penyakit ini dapat timbul setiap saat dalam
kehamilan dan pada penderita nefritis dapat
menjadi hamil.
Penyebab Streptokokus beta-hemolitikus
tipe A.
Riwayat infeksi streptokokus : ISPA, tonsilitis

Gambaran klinik
hematuria tiba-tiba,
edema, dan hipertensi
pd penderita yang
sebelumnya tampak
sehat. Sindroma
ditambah dengan
oliguria, samapai
anuria,nyeri kepala,
danmundurnya visus
(etinitis albuminika)

Jika dideteksi pada trimester III dibedakan
dengan preeklamsi dan eklamsi.
Pemeriksaan urin : preteinuria, eritrosit dan
silinder hialin, silinder korel, silinder eritrosit.
Th/ : istirahat baring, pengendalian
hipertensi, keseimbangan cairan elektrolit.
Antibiotik : penisilin.
Glomerulonefritis Kronik
Padapemeriksaan hamil pertama ditemukan
proteinuria,sedimen yang tidak normal dan
hipertensi.
Apabila gejala penyakit baru timbul
dalamkehamilan yang sudah lanjut, atau
ditambah dengan pengaruh kehamilan
(superimposed preclampsia), maka lebih sulit
untuk membedakannya dari
preeklampsiamurni.
Penyakit ini terdiri dari 4 macam berikut ini ;
1. Hanya terdapat proteinuria menetap dengan
atau tanpa kelainan sedimen
2. Dapat menjadi jelas sebagai sindroma nefrotik
3. Dalam bentuk akut seperti pada
glomerulonefritis akut
4. Gagal ginjal sebagai penjelmaan pertama
Keempatnya dapat menimbulkan gejala insufisiensi
ginjal dan penyakit kardiovaskular hipertensif.
Prognosis ibu dan janin :
Tergantung pada fungsi ginjal dan derajat
hipertensi
Jika fungsi ginjal cukup baik : dapat melanjutkan
sampai cukup bulan, walaupun bayi dapat
dismatur
Jika fungsi ginjal buruk : abortus dan partus
prematur, IUFD
Merupakan suatu kumpulan gejala yang terdiri
dari edema,proteinuria (lebih dari 5 gr sehari),
hipoalbuminemia, dan hiperkolesterolemia.
>>> akibat glomerulonefritis kronik
Apabila kehamilan disertai sindroma nefrotik,
maka pengobatan serta prognosis ibu dan anak
bergantung pada faktor penyebabnya dan
beratnya insufisiensi ginjal.
Komplikasi aborsi spontan, pertumbuhan
janin terhambat dan kelahiran prematur

Sindroma Nefrotik
Gagal Ginjal Akut
Merupakan komplikasi yang sangat gawat
dalam kehamilan dan nifas karena dapat
menimbulkan kematian atau kerusakan
fungsi ginjal yang tidak bisa sembuh lagi.
Mengalami penurunan fungsi ginjal secara
nyata, ditandai dengan jumlah urin yang
keluar kurang dari 400ml/24jam atau kurang
dari 20ml/jam.
Gagal ginjal akut pada perempuan hamil
biasanya merupakan akibat dari rendahnya
aliran darah ke korteks ginjal. 60%
hipoperfusi disebabkan oleh eklampsia.
Penyebab khusus pada kehamilan
preeklampsia, eklampsia, sindroma HELLP,
penyakit hati berlemak akut pada kehamilan,
dan gagal ginjal akut pasca persalinan.

Risiko janin prematuritas dan dehidrasi pada
neonatus.
Kelainan ini didasari oleh 2 jenis patologi :
1. nekrosis tubular akut, apabila sumsum ginjal
menglami kerusakan
2. Nekrosis kortikal bilateral apabila sampai kedua
ginjal yang menderita
Penderita GGA ini sering dijumpai pada usia
kehamilan 12-18minggu
Penderita dapat meninggal dlm waktu 14 hari
setelah timbulnya anuria.
Batu Ginjal (nefrolitiasis) dan
Saluran Kemih (urolitiasis)
Jarang terjadi
Pada pendrita yang membutuhkan
operasi,sebaiknya operasi dilakukan setelah
trimester pertama atau setelah
pascapersalinan.
Kehamilan pascanefrektomi
Pada penderita yang mempunyai 1 ginjal
karena kelainan kongenital atau
pasacnefrektomi dapata atau boleh hamil
sampai aterm asal fungsi ginjalnya normal.
Perlu pemeriksaan fungsi ginjal sebelum dan
selama kehamilan
Persalinan dapat berlangsung pervaginam
kecuali dalam keadaan tertentu.
Kehamilan pasca transplantasi
ginjal
Prognosis baik bila ginjal yang
diimplantasiakn berasal dari donor yang
hidup
Penolakan graft ginjal akan sulit didiagnosis.
Kelahiran pervaginam direkomendasikan.
Pada mayoritas resipien ginjal, kehamilan
tidak tampak menyebabkan masalah
berlebihan atau ireversibel dengan fungsi
graft stabil sebelum kehamilan.

Keganasan

Jarang terjadi,1per 1000 kehamilan
Renal cell karsinoma diikuti oleh
angiomyolipoma adalah lesi ginjal yg plg
sering ditemukan pada kehamilan
88% massa ditemukan di pinggang dan 47%
pasien hamil dengan tumor ginjal
Diagnosis menggunakan USG atau MRI
(menghindari radiasi)
Dialisis selama Kehamilan
Menurut Lindheimer, disarankan dialisis awal
dilakukan pada serum kreatinin antara 5-
7mg/dl.
Dibutuhksn dosis kalsiferol dan eritropoeitin
yg lebih tinggi.
Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi
hipertensi berat, gagal jantung, dan sepsis.
Gagal ginjal idiopatik pasca
persalinan
Pada tahun 1968 Robson dan kawan-kawan
menemukan apa yang dipercaya sebagai
sindroma gagal ginjal akut reversibel yang
berkembang setelah 6 minggu pascapersalinan
dengan tingkat mortalitas 60-70%
Kondisi ini juga dilaporkan menyertai kehamilan
ektopik.
Hal ini juga ditemukan pada sindroma uremia
hemolitik atau trombotik trombositopeni
purpura. Sindroma ini lebih sering disebut
trombotik mikroangiopati

You might also like