You are on page 1of 27

Madania

Farmasi UNG
Sesudah lebih dari 4 dekade telah terjadi
kecenderungan perubahan pekerjaan kefarmasian di
apotik dari fokus semula penyaluran obat-obatan
kearah fokus yang lebih terarah pada kepedulian
terhadap pasien. Peran farmasis lambat laun berubah
dari peracik obat (compounder) dan suplair sediaan
farmasi kearah pemberi pelayanan dan informasi dan
akhirnya berubah lagi sebagai pemberi kepedulian
pada pasien. Disamping itu ditambah lagi tugas
seorang farmasis adalah memberikan obat yang
layak , lebih efektif dan seaman mungkin serta
memuaskan pasien. Dengan mengambil tanggung
jawab langsung pada kebutuhan obat pasien
individual , apoteker dapat memberikan kontribusi
yang berdampak pada pengobatan serta kualitas
hidup pasien.
Pdahuluan lanjutan
Para farmasis harus mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan dampak pengobatan dan meningkatkan
kualitas hidup pasien dari sumber daya yang tersedia dan
posisi mereka sendiri harus terdepan dalam system
pelayanan kesehatan.
Setelah lebih 40 tahun peran farmasis telah berubah dari
penggerus dan peracik obat menjadi manajer terapi obat.
Tanggung jawab ini lama kelamaan meningkat lagi dalam
memberi dan menggunakan obat, kualitas obat harus di
seleksi, disediakan, disimpan di distribusikan, di racik dan di
serahkan untuk meningkatkan kesehatan pasien dan tidak
menyakitinya.
Jangkauan pekerjaan farmasis di apotik saat ini , dirancang
berpusat pada pasien dengan semua fungsi-fungsi
pengamatan, konseling, pemberian informasi dan
monitoring terapi obat sebaik aspek teknis seperti
pelayanan farmasi dan pendistribusian obat.
Pengertian farmasi klinik
Istilah farmasi klinis dibuat untuk menguraikan
kerja farmasis yang tugas utamanya berinteraksi
dengan tim kesehatan lain, interview dan
menaksir pasien, membuat rekomendasi terapi
spesifik, memonitor respons pasien atas terapi
obat dan memberi informasi tentang obat.
Farmasi klinis tempat kerjanya di rumah sakit dan
ruang gawat darurat dan pelayanannya lebih
berorientasi pada pasien dari pada berorientasi
produk.
Farmasi klinis dipraktekkan terutama pada pasien
rawat inap dimana data hubungan dengan pasien
dan tim kesehatan mudah diperoleh.
Pharmaceutical care memerlukan pengetahuan
terapi yang tinggi, pengertian yang baik atas
proses penyakit dan pengetahuan produk-produk
farmasi. Tambahan lagi farmasis memerlukan
ketrampilan berkomunikasi yang baik dengan
pengetahuan obat yang padat ketrampilan
monitoring obat, pemberian informasi obat ,
ketrampilan perencanaan terapi dan kemampuan
memperkirakan dan menginterpretasikan hasil
laboratorium dan fisik.
Farmasi klinis didefinisikan sebagai daerah
yang farmasi berkaitan dengan ilmu
pengetahuan dan praktek penggunaan obat
rasional.
Farmasi klinis adalah disiplin ilmu kesehatan di
mana farmasis menyediakan perawatan
pasien yang mengoptimalkan terapi obat dan
mempromosikan kesehatan, kesehatan, dan
pencegahan penyakit.


Farmasi klinik dapat didefenisikan sebagai
suatu keahlian khas ilmu kshtn, btanggung jwb
u/ memastikn penggunaan obat yg aman &
sesuai pd pasien, mll pnerapan pengetahuan
& bbagai fungsi terspesialisasi dalam
perawatan px yg mmerlukan pdidikn khusus
(spesialisasi)&/ atau pelatihan tstruktur t3.
(Dr.Charles JP Siregar, M.Sc.,Apt)
Pelayanan
Farmasi Klinik
Px
(px irna & px irja)


Mngamati & mpelajari byk ragam status pykt & regimen terapi obat
Mngamati & mpelajari respon pasien thdp obat berbasis hari kehari
Mperoleh akses ke rekaman medik px
Berkomunikasi lnsng dgn px, dokter, perawat, & profesional
pelayanan kesehatan lainnya
Memantau px gangguan regimen obat yg byk sekali & mendeteksi,
mengamati atau mperkecil interaksi obat-obat, intrks obat-makanan,
intrks obat-uji lab, rx obat merugikan, inkompabilitas campr sediaan
parenteral inttravena


Px adlh fokus phatian farmasis yg
mdlm & titik penerapan
pngetahuan yg diperoleh
Sejarah & Perkembangan Farmasi Klinik
Farmasi
Tradisional
(abad ke-19)
Farmasi
Klinik
(1970-1990)
Pharmaceutical Care
(Setelah thn 1990 diUSA)
Diffrnc
Traditional
Pharmacy
Clinical Pharmacy Pharmaceutical
care
Primary Focus Prescription order or
OTC request
Physiciant or other
health professsionals
Patient
Continuty Upon demand Discontinuous Continuous
Strategy Obey Find fault or
prevention
Anticipate or
improve
Otientation Drug product Process Outcomes
Apakah Layanan Farmasi Klinis dalam PC?
Layanan farmasi klinis berkembang untuk
menanggapi keprihatianan masyarakat terhadap
tingginya angka morbiditas dan mortilitas yang
terkait dalam penggunaan obat, cepatnya
peningkatan biaya perawatan kesehatan,
tingginya harapan yang terkait dalam
penggunaan obat, serta ledakan pengetahuan
medis dan ilmiah.
Layanan farmasi klinis merupakan praktek
kefarmasian yang berorientasi kepada pasien
lebih dari pada layanan berorientasi produk.
farmasis dapat berkontribusi selama proses
peresepan, yaitu sebelum, selama dan sesudah
resep ditulis.
Fungsi n Pelayanan Farmasi Klinik dlm PC
1. Pemberian informasi obat kpd profesional
pelayanan kesehatan
2. Wawancara sejarah obat px
3. Seleksi sediaan obat
4. Pembuatan, Pemeliharaan, dan
Pemutakhiran Profil Pengobatn Px (P3)
5. Pemantauan terapi obat (PTO)
6. Pendidikan n konseling px

7. Pertisipasi dlm Evaluasi Pgunaan Obat
(EPO)
8. Pdidikn in service bg dokter, perawat n
pofesional keshtn lainnya
9. Pemantauan n Pelaporan Rx Obat
Merugikan (ROM)
10.Partisipasi farmasis dlm kunjungan tim medis
kruang px
11.Partisipasi dlm sistem formularium RS

12.Pelayanan farmakokinetik klinik
13.Pengendalian infeksi
14.Kegiatan penelitian
15.Keterlibatan farmasis dlm berbagai
komite pelayanan px
16.Pelayanan farmasi klinik lainnya
7-an pio
Penetapan sasaran terapi dan titik akhir terapi obat
Pemilihan zat aktif terapi yg plg tpt u/ terapi obat
bergantung pd variabel px n zak aktif
Penulisan regimen obat yg plg tpt
Pemantauan efek terapi obat
Pemilihan metode untuk terapi obat
Pendeteksian rx obat merugikan
mengenai..
Ketepatan suatu obat
Dosis n bentuk sediaan yg tpt
Ketersediaan sediaan obat yg dpilih
Harga obat yg dpilih
Efek merugikan
Interaksi n inkompabilitas
PTO mcakup pkajian :
Respon indivd thdp trp obt u/keefektifn n
ktdkefektifn, rx obt mrugikn, dll
Ktepatn trp regimen obt px
Duplikasi terapi dlm regimen obt px
Ktepatan rute n metode pberian/ komsumsi
Derajat kpatuhn px thdp rgmn obt yg dtls
Interaksi
Tanda fisik n gjl klinik yg relevn dgn trp obt px
Data lab klinis n f.kokinetik
EPO

Proses
jaminan mutu
Tepat Aman
Efektif
Dasar hukum Farmasi Klinis :
SK Menkes No. 436/ Menkes/ SK/VI/1993 tentang
pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayan
Medis, tugas Farmasis meliputi:
Melakukan konseling
Monitoring Efek Samping Obat (ESO)
Pencampuran obat suntik secara aseptis
Menganalisis efektivitas biaya
Penentuan kadar obat dalam darah
Penanganan obat sitostatika
Penyiapan total parenteral nutrition
Pemantauan terapi obat
Pengkajian penggunaan obat


1. Memaksimalkan Efek Terapetik
(Efektivitas Terapi)
2. Meminimalkan Biaya
3. Menghormati Pilihan Pasien
Ketepatan indikasi
Ketepatan pemilihan obat
Ketepatan pengaturan dosis sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi pasien
Evaluasi terapi
Meminimalkan resiko
Mamastikan resiko yang sekecil mungkin bagi pasien
Meminimalkan masalah ketidak amanan pemakaian
obat meliputi efek samping, dosis, interaksi dan
kontraindikasi
Menghormati pilihan pasien

Untuk rumah sakit dan pasien (apakah
obat yang dipilih paling efektif dalam
hal biaya dan rasional)
Apakah terjangkau oleh kemampuan
pasien atau rumah sakit
Jika tidak, alternatif jenis obat apa yang
memberikan kemanfaatan dan
keamanan yang sama
Keterlibatan pasien dalam
proses pengobatan akan
menentukan keberhasilan
terapi
Hak pasien harus diakui
dan diterima semua pihak

Manfaat Layanan Farmasi Klinis dlm PC
Mengidentifikasi masalah penting yang terkait obat
serta menurunkan kejadian
Menyempurnakan pendidikan pasien serta kepatuhan
Memperbaiki peresepan
Menyempurnakan hasil klinis dan efektivitas klinis
Meningkatkan efektifitas biaya dan mempersingkat
masa tinggal di rumah sakit
Farmasis mendukung dan mendidik anggota tim
kesehatan
Partisipasi dalam audit klinis dan penelitian
a. Kurangnya pengetahuan klinis
b. Kurangnya kemampuan berkomunikasi
c. Tekanan kelompok kerja / ketidaknyamanan kerja
d. Adanya kekhawatiran apabila bergeser dari orientasi
produk maka akan kehilangan keamanan dan
kenyamanannya.
e. Kurangnya motivasi dan keinginan untuk berubah
f. Kurang percaya diri
g. Kurang pelatihan dalam arus kerja yang sesuai
h. Peningkatan persepsi tentang tanggung jawab
i. Kurangnya staf di instalasi farmasi

You might also like