You are on page 1of 68

PHARM.DR.

JOSHITA DJAJADISASTRA, MS, PhD



IKATAN SARJANA FARMASI INDONESIA
Departemen Farmasi FMIPA Universitas Indonesia
Dalam Seminar PIMFI,
Membangun Kompetensi di Era Globalisasi dalam Bidang Farmasi Bahan Alam
Bandung, Sabtu, 25 Juli 2009,
Pendahuluan
- Pengertian Kosmetik, Kosmetik Bahan Alam,
Kosmetik Palsu
- Tujuan Kosmetik
- Anatomi dan Fungsi Kulit
- Kosmetik fungsional: utk Acne, utk Pigmentasi,
utk Kekeringan kulit, utk Aging
Bahan Alam vs Bahan Kimia Sintetis
Kandungan Kosmetik Penting: Emolien, Emulsifier,
Humektan, Tabir matahari, Pengawet, Pewarna
Latar Belakang Sains &Teknologi Kosmetik
Masa Depan & Pengembangan Industri Kosmetik



PENGERTIAN : Sediaan/paduan bahan
yang siap digunakan pada bagian luar
badan (epidermis, rambut, kuku, bibir &
organ kelamin luar), gigi dan rongga
mulut untuk : membersihkan, menambah
daya tarik, mengubah penampilan,
melindungi supaya dalam keadaan baik,
memperbaiki bau badan tetapi tidak
dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan penyakit (SK MENKES no
140/1991)
Kosmetik yang sebagian atau seluruh
komponennya adalah bahan alam
Komponen dalam kosmetik:
- bahan aktif
- bahan pembantu
Komponen bahan aktif: komponen ini
diharapkan dapat menghasilkan suatu
perbaikan saat/setelah sediaan digunakan
Komponen bahan pembantu: untuk
mendukung formulasi bahan aktif menjadi
suatu produk jadi
Kosmetik yang ilegal, tidak memiliki izin edar
dan bisa mengandung bahan berbahaya
Dari hasil pengujian, ditemukan mengandung
bahan berbahaya Merkuri, Isotretinoin,
Hidrokinon, atau zat warna yang dalam
konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun.
Pemakaian Merkuri (Hg) dalam krim pemutih
dapat menimbulkan perubahan warna kulit yang
akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam
pada kulit, alergi, iritasi serta dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan
syaraf, ginjal, gangguan perkembangan janin
serta merupakan zat karsinogenik (menyebabkan
kanker) bagi manusia.


Badan POM RI mempunyai Visi dan misi untuk melindungi
masyarakat dari produk obat dan makanan yang berisiko
terhadap kesehatan.

Balai Besar POM Sumatera Utara yang berlokasi di Medan
merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Badan Pengawas
Obat dan Makanan RI yang mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan di bidang pengawasan produk obat, narkotik,
psikotropik, zat adiktif lain, obat tradisional, kosmetik, produk
komplemen, makanan dan bahan berbahaya.

Balai Besar POM di Medan pada tahun 2008 telah menemukan
33 (tiga puluh tiga) kasus obat dan makanan yang tidak
memiliki ijin edar dan mengandung bahan yang membahayakan
kesehatan dengan nilai temuan Rp. 4.035.146.000. - (empat
milyar tiga puluh lima juta seratus empat puluh enam ribu
rupiah).

Barang bukti diantaranya adalah obat tradisional tanpa ijin edar
dan mengandung bahan kimia obat (BKO), kosmetik yang palsu,
tidak memiliki ijin edar dan mengandung bahan berbahaya, pangan
tidak memiliki ijin edar dan mengandung bahan berbahaya serta
penyimpanan dan penjualan obat keras, psikotropika dan narkotika
tanpa hak dan kewenangan.

Berdasarkan hasil uji Laboratorium, obat tradisional yang
ditemukan ini mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) Sibutramin
hidroklorida, Sildenafil sitrat, Sirpoheptadin, Fenilbutason, Asam
Mefenamat, Prednison, Metil Testosterone, Deksametason,
Metampiron, Teofillin, dan Parasetamol yang membahayakan
kesehatan bila konsumsi tidak berdasarkan resep dokter.

Demikian juga kosmetik yang ditemukan dari hasil pengujian
mengandung bahan berbahaya Merkuri, Isotretinoin dan Hidrokinon
yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Pemakaian
Merkuri (Hg) dalam krim pemutih dapat menimbulkan perubahan
warna kulit yang akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam
pada kulit, alergi, iritasi serta dapat menyebabkan kerusakan
permanen pada jaringan syaraf, ginjal, gangguan perkembangan
janin serta merupakan zat karsinogenik (menyebabkan kanker)
bagi manusia.

Kasus ini adalah merupakan tindak pidana yang
melanggar Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan pasal 81 ayat (2) huruf c Jo Pasal 41 ayat (1)
dengan ancaman pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp.
140.000.000. - (seratus empat puluh juta rupiah) dan
pasal 82 ayat (2) huruf b Jo. pasal 40 ayat (2) dengan
ancaman pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan
atau pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000
(seratus juta rupiah) serta pasal 62 ayat (1) Jo pasal 8
ayat (1) huruf a Undang Undang No.8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana
denda paling banyak Rp. 2.000.000.000.- (dua milyar
rupiah).
Proses hukum terhadap kasus ini akan ditindak lanjuti
sampai tuntas atas kerja sama dengan jajaran penegak
hukum lain.


Dihimbau kepada masyarakat agar bijak
dalam memilih produk untuk dikonsumsi
yaitu produk yang telah terdaftar di Badan
POM RI. Apabila menemukan hal yang
mencurigakan atau informasi yang perlu
disampaikan agar menghubungi Unit Layanan
Pengaduan Konsumen (ULPK) Badan POM RI
telepon (021) 426 3333 atau ULPK Balai POM
yang tersebar di seluruh provinsi di
Indonesia, khusus ULPK Balai Besar POM di
Medan dengan nomor telp.(061) 6628363.

Riset bahan alam untuk kosmetik lebih sulit
daripada untuk obat, karena literatur tentang
bahan aktif alam untuk kosmetik masih terbatas
Pengembangan produk bahan alam:
Pengumpulan bahan tanaman yang diduga
mempunyai khasiat untuk kosmetik
Pembuatan ekstrak penapisan awal
Fraksinasi ekstrak - penapisan kedua, dilakukan
pemurnian/isolasi bahan alam
Uji stabilitas ekstrak bahan aktif


Penapisan Biologis
- Uji in vitro
- Uji Keamanan
- Uji Manfaat
- Penentuan Dosis
Pengembangan Teknologi Formulasi untuk
produk jadi
Pembuktian Keamanan dan Manfaat produk
jadi

Tujuan:
Menjamin suplai bahan baku
Melestarikan keanekaragaman hayati
Melestarikan lingkungan
Upaya dengan Budidaya Organik:
Kerjasama dengan petani
Kualitas produk terjamin
Lingkungan yang lebih hijau
DAHULU :
1. Melindungi tubuh dari alam (panas: sinar
matahari, terbakar; dingin: kekeringan; iritasi:
gigitan nyamuk).
2. Tujuan Religius : Bau dari kayu tertentu
cendana mengusir mahluk halus
SEKARANG : Personal hygiene, meningkatkan
daya tarik(make up), meningkatkan
kepercayaan diri&ketenangan, melindungi
kulit-rambut(dari uv yg merusak, polutan dan
faktor lingkungan lain), menghindari penuaan
SECARA UMUM : membantu manusia untuk
menikmati hidup yang lebih bermanfaat

Anatomi kulit
Sel sebaceous, sebum, keringat, penguapan
Fungsi kulit
Keratinisasi
Kelainan kulit: Acne, Pigmentasi, Kekeringan kulit,
Aging

Fungsi kulit:
1. Pelindung
2. Pengatur suhu
3. Persepsi sensor
4. Absorpsi
5. Keadaan emosi
6. Sintesis vit D
1. Transeluler
2. Transapendageal (via
sebacea gland)
3. Transappendageal (via
sweat gland)
Sel keratinosit pada lapisan basal akan
memperbanyak diri, terdesak menuju
permukaan kulit sehingga akhirnya menjadi
sel-sel mati, kering dan pipih dalam stratum
korneum.
Lemak dalam sel stratum germinativum/
lapisan basal 13-14%, menjadi 10% dalam
stratum granulosum dan hanya tinggal 7%
dalam stratum korneum
Air dalam lapisan-lapisan kulit dapat
mencapai sekitar 70%, setiba di stratum
korneum tinggal sekitar 25% saja.
Proses pendewasaan dari stratum
germinativum sampai menjadi sel tanduk
dalam stratum korneum dinamakan
keratinisasi yang lamanya 14-21 hari. Proses
ini sering disebut: Cell Turn Over Time.
Akne adalah pembentukan lesi baik merupakan
peradangan atau bukan, pada folikel rambut dan atau
kelenjar lemak (unit polisebaseus)
Lesi bukan peradangan: komedo terbuka (blackhead-
dapat diabsorpsi kembali atau dikeluarkan), dan
komedo tertutup (whitehead)
Lesi peradangan: papules, pustules, cysts, nodules
Produksi sebum yang melimpah
(meningkatnya hormon androgen-
testosteron)
Degradasi epitel folikel sebaseus
Pertumbuhan Propionibacterium acnes
(P.acnes)
Reaksi peradangan dari stimulasi imunologis
gambar
Tanaman: Allantoin, birch, bisabolol, burdock,
garlic, jojoba
Minyak atsiri: bergamot, camphora, cedarwood,
chamomile, geranium, eucalyptus, juniper,
lavender, melissa, palmarosa, patchouli,
peppermint, rosemary, sage, sandalwood, tea
tree, thyme
Vitamin: Vitamin A (retinol), vitamin B6
(pyridoxine)
1. Faktor faktor yang Mempengaruhi Warna Kulit
2. Apa Itu Melanin
3. Fungsi dan Sintesa Melanin
4. Metabolisme Tirosin dalam Sel Melanosit Mammalia
5. Penyebab Terjadinya Hyperpigmentasi
6. Jenis-Jenis Hyperpigmentasi
7. Pemutihan Kulit
8. Bahan Aktif Pemutih Kulit
9. Produk Skin Whitening
10.Efek Samping Kosmetika Pemutih Kulit yang Tidak
Aman dan Penanggulanannya

APA YANG MEMPENGARUHI
WARNA KULIT
1. Pigmen Melanin
Merupakan faktor paling dominan menentukan warna kulit
Kombinasi tiga faktor utama yang memberikan
warna kulit pada kulit manusia adalah:
2. Ketebalan sel-sel epidermis dan
dermis memberikan dasar warna
alami putih
kekuningan,tergantung pada
ketebalan kulit bagian tersebut
3. Pembuluh darah superficial
kulit memberikan warna merah
sampai biru, tergantung
jumlah dan dilatasi serta
kedekatan pembuluh darah
pada permukaan kulit
MELANOSOME FORMATION AND DISTRIBUTION
EUMELANIN
DOPAQUINONE DOPA TYROSINE
TYROSINASE GSH
GSSG ( GLUTATHIONE
REDUCTASE )
O
2
O
GLUTATHIONEDOPAS
CYSH
DOPACHROME
INDOLE METABOLITES
FEOMELANIN
CYSTEINYLDOPAS
1,4-BENZOTHIAZINE METABOLITES
TRICHOCHROMES
MELANIN TYPE CAMPURAN
[O]
[O]
[O]
[O]
[O]
METABOLISME TIROSIN DALAM
SEL MELANOSIT MAMALIA
DISTRIBUSI,UKURAN DAN JUMLAH
BUTIR-BUTIR PIGMEN MELANIN
PADA ORANG KAUKASIA, ASIA DAN AFRIKA
TROPIS/ INDONESIA
SUBTROPIS
KULIT COKLAT
ASIA (ORIENTAL)

PANDANGAN
ESTETIK:
PUTIH ITU CANTIK
KULIT PUTIH
EROPA
(CAUCASIA)

PANDANGAN
ESTETIK:
COKLAT (TANNED)
ITU CANTIK
PENYEBAB TERJADINYA HYPERPIGMENTASI
Spot dan hyperpigmentasi
Erythema dan Aging
UV Ray
Polusi
Stress
Stimulan Kimiawi
Free Radikal
PERBEDAAN HISTOLOGIS KULIT NORMAL DAN
YANG MENGALAMI HYPERPIGMENTASI
Hyperpigmentasi yang berhubungan dengan
peningkatan aktifitas Melanosit :

Freckles (Ephelides)
Bintik kecil hitam atau coklat pada daerah terbuka:
wajah,leher,bagian bawah dan belakang tangan.
Banyak pada orang bule
Chloasma
Sering pada wanita hamil dan akibat pemakaian
kontrasepsi
Melasma
Noda Hitam pada wajah yang biasanya timbul akibat
terpapar oleh Sinar Matahari dan Pengaruh Hormonal

JENIS-JENIS HYPERPIGMENTASI
APA YANG DIMAKSUD DENGAN PRODUK
SKIN LIGHTENING
Produk pencerah kulit (Skin Lightening)
Adalah produk yang mengandung bahan aktif yang dapat
menekan atau menghambat pembentukan melanin atau
menghilangkan melanin yang sudah terbentuk,sehingga akan
memberikan warna kulit yang lebih putih



Dua Jenis Skin Lightening
Jenis Obat :
adalah produk yang bersifat pengobatan dengan menggunakan
bahan aktif pemutih dengan daya kerja kuat dan konsentrasi tinggi
(Skin bleaching)
Jenis Kosmetika :
adalah produk perawatan kulit yang digunakan dengan tujuan
agar kulit pemakai menjadi lebih terang,bersih,cerah dan
bercahaya digunakan pada seluruh wajah atau hanya pada
bagian-bagian yang bermasalah (Skin Lightening)
BEKERJA SECARA LANGSUNG (DIRECT) :
Menghambat enzym tyrosinase
Memutus rantai Oksidasi
Mengurangi jumlah melanosit
Competitive inhibitor dengan DOPA

BEKERJA SECARA TIDAK LANGSUNG (INDIRECT)
:
Menghambat UV melanogenesis (UV
reflector dan UV absorber)
Keratolitik (AHA,BHA)
PENCERAHAN KULIT
BAHAN AKTIF PENCERAH KULIT
A. BAHAN AKTIF PENCERAH KULIT UNTUK PENGOBATAN
- Mercury, Bismuth
- Hydroquinon
- Kombinasi Hydroquinon,Retinoic Acid dan
Corticosteroid,dll

B. BAHAN AKTIF PENCERAH KULIT YANG AMAN UNTUK
KOSMETIKA
- Ascorbic Acid (Vitamin C) dan derivat
- Kojic Acid
- Arbutin
- Licorice Extract
- Chamomile Extract
- Antipollon dll



(3 combined
unit:
Sebumeter/Cor
neometer/Skin-
pH-Meter)
PENGGUNAAN ALAT UNTUK MENGUKUR
MANFAAT PRODUK
Sebumeter SM 815,
Corneometer CM 825,
Skin-pH-Meter PH 905,
Skin-Thermometer ST 500,
Tewameter TM 300,
Mexameter MX 18 and
Reviscometer RV 600.
Analysis of the
melanin and
erythema level of
the skin.
Para ahli percaya dan telah membuktikan berkali-kali
bahwa air dibutuhkan untuk kehalusan kulit. Kulit
adalah pelindung terhadap lingkungan luar dan
berfungsi dalam mempertahankan tingkat kelembaban
pada epidermis
Humektan berfungsi untuk melembabkan kulit,
menahan kehilangan kelembaban dari sistem
emulsi atau solubilisasi
Jenis moisturizer: poliol organik, garamsederhana
seperti sodium laktat dan sodium pirolidon karboksilat,
polimer larut air seperti PEG dan asam hialuronat
Moisturizer dari tanaman: alloe vera, mallow,
plantain, phospholipid; dari minyak atsiri: jasmine,
palmarosa, peppermint, rosemary, sandalwood, rose;
Vitamin: vit A(retinol), vit B3(niacin), vitamin C,
vitamin E

AGING
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENUAAN KULIT
I. FAKTOR INTRINSIK :
Menua secara fisiologis
Sesuai dengan usia
Tidak dapat dicegah, namun dapat diperlambat
Faktor-faktor yang berasal dari dalam tubuh
- Biologis : Penuaan Sel, Oksidasi
Makromolekul,
Hormonal dan Genetik
- Mekanis : Pergerakan otot wajah
Tanda-tanda :
1. Perubahan kulit secara meyeluruh: kasar, kering,
keriput, pigmentasi
2. Rambut putih: mudah rontok
3. Kuku pucat & rapuh
II. FAKTOR EKSTRINSIK
Menua dini
Tidak sesuai dengan usia
Faktor-faktor dari luar tubuh :
1. Sinar matahari : UVA-UVB
2. Radikal bebas
3. Kosmetika yang salah dan tidak tepat guna
4. Kelembaban udara rendah (lingkungan alam)
5. Kebiasaan buruk : merokok, alkohol
6. Stress
Tanda-tanda
Perubahan kulit tidak menyeluruh:
keriput, kering, pigmentasi terutama pada
daerah yang terpapar sinar matahari.


REAKSI SINAR MATAHARI DAN OKSIGEN UDARA PADA KULIT
Oksigen Di Udara Sinar UV Matahari Yang Diserap
Peroksidasi Lemak Di Permukaan Kulit
Radikal Bebas Dari Oksigen
Degradasi &
PelarutanKolagen
Depolimerisasi
Asam Hyaluronat
Masuk Ke DNA Perubahan Sera-
but Elastis
Perusakan
Dinding Sel
Menimbulkan Banyak
Penyakit Lainnya
Pencegahan Penuaan Dini &
Memperlambat Proses Penuaan Kulit
1. PEMBERSIHAN KULIT : SABUN, CREAM CLEANSER, FRESHENER
(PH-BALANCED).
2. PELEMBABAN KULIT KHUSUS :
* ANTI AGING CREAM WITH LOADED LIPOSOME: PELEMBAB
KHUSUS YANG DIISI ZAT-ZAT AKTIF YANG MAMPU MENAMBAH
KANDUNGAN AIR & MERANGSANG SEL-SEL MUDA. Dari
tanaman: chamomile, ginseng, gotu kola, horse tail, hops,
stinging nettle, phospholipids; dari minyak atsiri: cypress,
frankincense, geranium, lavender, lemon, myrrh, neroli,
patchouli, rose, sandalwood; dari vitamin: vitamin A(retinol),
vitamin B2(riboflavin), vit B3(niacin), B6(pyridoxine), vitamin C,
vitamin E, biotine, carotene, asam pantothenat.
* CREAM YANG MENGANDUNG ENZIM PROTEASE INHIBITOR
(PROTEASYL) YANG DAPAT MELINDUNGI KOLAGEN DAN
ELASTIN DARI AKTIVITAS PROTEASE SEHINGGA DAPAT
MENINGKATKAN ELASTISITAS KULIT.

MUSCLE CONTRACTION INHIBITOR
(MYOXINOL) YANG DAPAT
MERELAKSASIKAN OTOT SEHINGGA DAPAT
MENGURANGI PEMBENTUKAN KERUT
3. PERLINDUNGAN KULIT TERHADAP FAKTOR
LUAR : SUNCARE CREAM (NON PABA).
4. PENGAMPELASAN KULIT (PEELING) :
- CHEMICAL EXFOLIATOR (AHA DERIVAT)
-MECHANIC ABRASSIVER (SCRUBCREAM)
Banyak keuntungan menggunakan bahan alam untuk kosmetik, bahan
ini digolongkan FDA sebagai food grade yang diawasi lebih teliti
daripada bahan baku kosmetik sintetis (food grade fats and oils
adalah bahan baku utama dalam krim dan lotion, seperti juga herbs,
gum dan minyak atsiri). Namun beberapa bahan alam juga bisa
mengandung bahan berbahaya mis. garam logam berat, atau asbes
dalam serbuk talk.
Bahan kimia sintetis juga dalam pembuatannya dapat mengandung
kontaminan yang bersifat toksik walaupun dalam jumlah sedikit,
contohnya dalam fragran, emulsifier, solubilizer, surfaktan sintetis,
adalah bahan-bahan yang sering mengandung kontaminan. Lebih dari
90% komponen kosmetik di perdagangan adalah bahan kimia sintetik
dengan segala resikonya
Membuat kosmetik sendiri dengan bahan alam adalah solusi untuk
menghindari bahaya di atas. Bahan yang digunakan prioritas
utamanya adalah bahan alam, prioritas berikutnya berturut2 adalah
bahan yang disintesa dari bahan alam (vitamin C dari Rose Hips),
bahan yang merupakan turunan kimiawi dari bahan alam seperti
surfaktan yang mengandung glisin atau sukrosa. Menggunakan bahan
yang murni sintetis adalah pilihan terakhir, hanya jika sudah
dipastikan bahwa bahan tersebut tidak berbahaya dan bebas
kontaminan.




Dapat dibuat formula untuk kebutuhan pribadi, dengan
kombinasi komposisi yang paling sesuai dengan tipe kulit
khusus; industri kosmetik tidak mungkin melakukannya
karena hanya membuat satu formula untuk semua.
Dapat dibuat banyak jenis formula yang berbeda untuk
jenis kulit orang yang berbeda sesuai kebutuhannya,
dimana formula seperti ini tidak tersedia di pasar.
Dapat dibuat dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan,
tidak perlu menambahkan pengawet seperti halnya
industri kosmetik yang meramalkan waktu simpannya
lebih dari 3 tahun sehingga perlu ditambahkan pengawet
untuk mencegah pertumbuhan mikro-organisme.
Pengawet secara umum bersifat toksik, untuk beberapa
kalangan dapat menimbulkan reaksi alergi dan
dermatitis.
Emolien (oils, fats, lipids): menghaluskan dan
melembutkan kulit, memberi efek
pelembaban dan efek positif terhadap bekas
luka.Minyak dan lemak alam adalah suatu
senyawa kompleks yang disebut trigliserida
(1:3)
Almond oil
Apricot kernel oil
Avocado oil
Borage oil
Cocoa butter
Corn oil
Cotton seed oil
Jojoba oil
Olive oil
Safflower oil
Sesame oil
Shea butter
Soybean oil
Wheat germ oil




O/W W/O

Menjaga agar kulit tetap lembab dan elastis serta
mencegah lapisan kulit atas mengering
Membentuk lapisan oklusif pada kulit untuk
mencegah kehilangan air sehingga dapat
meningkatkan hidrasi lapisan epidermis
Contoh: fosfatidilkolin dan fosfatidiletanolamin
Menarik air dari sekitar dan menahan di tempatnya
sehingga meningkatkan kadar air
Thyme
Origanum
Sweet orange
Lemongrass
Chinese cinnamon
Rose
Clove
Eucalyptus
Peppermint

Rose Geranium
Meadowsweet
Chinese Anise
Orris
Cinnamon
Wild Thyme
Anise
Mustard
Alam:
Caroten
Flavonoid
Phenolic
Rantai
polyunsaturated
Vitamin E alam
Vitamin C alam

Sintetis:
BHA
BHT
Vitamin E sintetis
Vitamin C sintetis
Alam:
Kunyit
Bit
Hijau daun
Henna
Sintetis:
FD&C Colorants
D&C Colorants
Ext D&C Colorants
Alam:
Cornflower extract
Cornflower
distillate
TiO2
Lemon peel oil
Sintetis:
Turunan
Cinnamate
Turunan
Anthranilate
Turunan Salisilat
Turunan
Benzophene
Turunan PABA
1970: Perhatian utama riset adalah aspek produk
(Quality):
Kestabilan produk
Teksture yang halus
Good after feel
Manufacturing Technology
Kontrol Kualitas
Latar belakang ilmu yang dibutuhkan:
Ilmu Koloid
Rheologi
Kimia Organik&Anorganik
Kimia Fisik, Farmasi Fisik: Kimia Permukaan
Kimia Analitik
Mikrobiologi
Statistik

1973: Kompabiliti produk dengan pengguna: aspek
keamanan dari produk (safety)
1980: Aspek keamanan dan kegunaan: safety& efficacy
Latar belakang ilmu yang dibutuhkan lebih terkait kepada
ilmu yang berhubungan dengan manusia:
Dermatologi
Fisiologi
Biologi
Biokimia
Farmakologi
Imunologi
Psikologi (efek psikologi dari kosmetik): rasa damai,
bahagia, relaks, dan bebas dari stress


Aspek teknologi
Aspek fisiologi, fisikokimia
Aspek psikologi, fragrans: hearing, smelling,
seeing, tasting dan touching
Aspek penampilan: kosmetik dengan Physico
Chemical High Performance akan muncul
sehingga menambah dimensi baru terhadap
konsep kosmetik: photochromic pigments
foundation
Cosmeceuticals


Formulasi : konsep, kajian pustaka dan input market,
trial laboratorium
Tahapan Formulasi: input konsep, pustaka, pasar, percobaan di lab;
uji klinis sederhana/uji aplikasi, uji keamanan formula/bahan baku, uji
stabilitas skala lab
Uji stabilita awal, uji aplikasi, uji efikasi
Identifikasi peralatan yang diperlukan: Mixing /
Emulsification Tanks,Dispersing / Grinding Mills,
Homogenizers,Filling Equipment.
Scale up
Riset pengembangan produk
Mengingat bahan-bahan baku dan peralatan
yang ada, serta keterbatasan waktu,
sedangkan suatu produksi kosmetika harus
segera diproduksi untuk mengejar musim,
tren, fesyen dan lain-lain, maka kita harus
pandai memilih formulasi agar kosmetika itu
dapat segera diproduksi dan dapat memenuhi
maksud-maksud tertentu.
Marketing Objectives
Product Functionality
Formula Stability
Safety
Regulatory Consideration
Cost
Operational/Manufacturing Consideration


Input konsep,kajian pustaka,permintaan
pasar,percobaan di lab
Uji klinis sederhana/uji aplikasi
Uji keamanan formula dan bahan baku
(iritasi formula/bahan baku)
Uji stabilita skala lab
Uji stabilita awal dari formula yang dibuat
(skala lab)
Uji aplikasi (uji klinik sederhana):
perabaan/feeling (sensibility,
moisturizing, smoothness), kemudahan
digunakan (bentuk, ukuran, bobot,
komposisi, penampilan), preferensi (bau,
warna, design)
Uji efikasi: efek melembabkan, efek
melindungi terhadap sinar uv, efek
membersihkan, efek pewarnaan

Mixing / Emulsification Tanks.
Dispersing / Grinding Mills.
Homogenizers.
Filling Equipment.

Pembesaran produksi dari laboratory size
batches ( 5 kg) atau clinical batches
(sampai 25 kg), ke pilot plant batches
(25-200 kg) umumnya disebut sebagai
scale-up formulasi atau produksi.
Untuk produksi kosmetika yang masih
baru, scale-up dapat dirampungkan dalam
dua fase :
Pembuatan Clinical Batches
Pembuatan Pilot Plant Batches
Filosofi dan Tujuan Pengembangan Produk
Kosmetik:
Idea: Marketing, R&D, Packaging group
Grocery List: shopping list, stores, shop
Restaurant Menu: identifies interesting
restaurants, survey menus from these
restaurants, request for meals that look
interesting
Pengembangan formula
Pengembangan bahan aktif baru, bahan
pembantu baru
Pengembangan bentuk sediaan baru
Pengembangan proses manufaktur
KARAKTERISTIK MUTU KOSMETIK:mencapai
kepuasan konsumen yang terdiri dari design,
manufaktur,sales. Persyaratan kualitas dasar
meliputi safety,stability,efficacy,usability
Safety:tdk mengiritasi kulit,tdk menimbulkan
sensitivitas kulit,tidak menimbulkan toksisitas
oral,dapat bercampur dgn bahan lain,tidak
berbahaya
Stability:stabil thd perubahan mutu, warna, bau,
kontaminasi bakteri
Efficacy:efek melembabkan,melindungi thd
uv,membersihkan,mewarnai
Usability:feeling (sensibility,moisturizing,
smoothness), kemudahan menggunakan
(bentuk,ukuran,bobot,komposisi, penampilan,
portability), preference(bau,warna,design)

Safety:uji keamanan,patch test,uji racun logam
berat
Stability:uji kestabilan warna, fotoresisten,
bau,uji thd panas dan lembab, pengawetan,
kestabilan zat aktif,kestabilan fisiko-kimia
Usability:Uji kebergunaan (Sensory test),
pengukuran fisikokimia(rheologi)
Efficacy:uji efikasi untuk setiap produk

Jaminan perlindungan isi (uji perlindungan thd
cahaya, permeabilitas, perlindungan bau)
Jaminan kecocokan bahan (uji ketahanan kimia,
thd matahari, uji anti korosi)
Jaminan keamanan bahan (bahan yang
memerlukan perhatian): formalin, standar
keamanan dari Depkes, uji konfirmasi keamanan
Jaminan fungsi (thd manusia,fungsi fisik)
Keamanan penggunaan (lingkungan,metode)
Jaminan Disposability (mudah dibuang,aman
dimusnahkan)

You might also like