Professional Documents
Culture Documents
= ( a - b T
x
+ I + G )
Pertambahan investasi sebanyak I ( dari I menjadi I
1
) menyebabkan pendapatan nasional
meningkat menjadi Y
1
, dan nilainya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
Y
1
= C + I + I G
Y
1
= a + bY
d
+ I + I + G
Y
1
= a + b (Y
1
T
x
) + I + I + G
Y
1
= a + bY
1
bT
x
+ I + I + G
Y
1
bY
1
= a - b T
x
+ I + I + G
Y
1
=
( a - b T
x
+ I + I + G )
Perhitungan di atas menunjukan pertambahan investasi sebesar I akan menambah
pendapatan nasional dari
Y =
( a - b T
x
+ I + G ) menjadi Y
1
=
( a - b T
x
+ I + I + G )
Dengan demikian proses multiplier menambah pendapatan nasional sebesar seperti yang
dinyatakan persamaan berikut :
Y = Y
1
Y =
I
Dari persamaan ini dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian tiga sector dengan pajak
tetap, pertambahan investasi sebanyak I akan menambahkan pendapatan nasional sebanyak
(
kali pertambahan investasi. Dengan demikian nilai multiplier yaitu Y / I adalah :
Multiplier investasi ( pajak tetap ) =
2. Sistem pajak proporsional, sebelum ada kenaikan investasi tingkat pendapatan
nasional dalam perekonomian adalah :
Y = C + I + G
Y = a + bY
d
+ I + G
Y = a + b (1 t) Y + I + G
Y = a + bY btY + I + G
Y bY + btY = a + I + G
Y ( 1 b + bt ) = a + I + G
Y =
( a + I + G )
Pertambahan investasi sebanyak I I ( dari I menjadi I
1
) menyebabkan pendapatan nasional
meningkat menjadi Y
1
, dan nilainya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
Y
1
= a + bY
d
+ I + I + G
Y
1
= a + bY
1
btY
1
+ I + G
Y
1
( 1 b + bt ) = a + I + I + G
Y
1
=
( a + I + I + G )
Dari perhitungan di atas nyatalah bahwa pertambahan investasi sebanyak I akan menaikkan
pendapatan nasional dari
Y =
( a + I + G ) menjadi Y
1
=
( a + I + I + G )
Yaitu suatu kenaikan pendapatan nasional (Y) sebanyak :
Y = Y
1
Y =
Y
Dengan demikian pertambahan pendapatan nasional (Y ) yang akan terwujud dalam
perekonomian tiga sector dengan system pajak proporsional adalah (
kali lipat dari
pertambahan investasi I yang berlaku. Berarti nilai multiplier adalah
Multiplier investasi ( pajak proporsional ) =
PENGERTIAN AKSELERATOR DAN PERHITUNGAN AKSELERATOR
Pengertian akselerator adalah alat pemercepat partikal subatomic agar mempunyai
energy yang sangat besar untuk menimbulkan transmutasi inti yang dikehendaki. Alat
pengukurnya disebut akselerometer yang bekerja berdasarkan hukum kedua Newton
(F = m . a) termasuk akselerator antara lain siklotron, betatron, generator van de graff, dan
sinkrotron.
Perhitungan keekonomian sangat dibutuhkan pada setiap perusahaan agar dapat
mengetahui proyek yang akan atau sedang dilaksanakan apakah layak secara ekonomis atau
tidak. Demikian juga halnya dengan proyek akselerator elektron, dimana jasa perhitungan
keekonomian ter-hadap akselerator sangat diperlukan untuk mengetahui kelayakan
ekonominya. Perbandingan biaya iradiasi pada kasus referensi dengan kasus indonesia serta
analisis sensitivitasnya dapat dipakai untuk mencari pemecahan yang optimal dalam
pengambilan keputusan. Diasumsikan nilai tukar sebesar Rp6500 tiap 1 US dollars, umur
ekonomis 20 tahun dan data referensi yang sudah disesuaikan dengan keadaan sekarang.
Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan nilai NPV, IRR dan B/C untuk masing-masing
kasus. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa kasus referensi sebaiknya tidak diambil sebab
tidak layak secara ekonomi, karena NPV negatif, B/C kurang dari 1 .Demikian halnya dengan
kasus Indonesia walaupun biaya iradiasi lebih tinggi dari kasus referensi, tetapi untuk NPV,
B/C, maupun IRR sama dengan kasus referensi oleh karena itu tidak layak juga secara
ekonomi. Untuk layak secara ekonomi sebaiknya menggunakan kasus referensi dengan biaya
iradiasi minimal sebesar'Rp1432/ kg, karena NPV menjadi positif, B/C lebih dari 1.
Demikian juga untuk kasus Indonesia sebaiknya menggunakan biaya iradiasi minimal sebesar
Rp 2600/ kg. agar layak secara ekonomi. ( Sumber : Mochamad Nasrullah dkk : 2000 ).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKSELERATOR
Faktor akselerator dapat dilihat dari asasnya yaitu akselerator menerengkan
bagaimana dan berapa besar tambahan tingkat konsumsi masyarakat akan mendorong
tambahan tingkat investasi masyarakat, melalui proses tambah tingkatan pendapatan
masyarakat. Apabila terdapat tambahan permintaan akan barang-barang konsumsi
dalam jumlah yang besar sekali, sedangkan tidak cukup dilayani dengan persediaan
yang ada, maka akibatnya timbul dorongan bagi para pengusaha mengadakan
penanaman-penanaman baru dalam pembelian barang-barang modal ataupun
perluasan pabrik untuk menghasilkan barang-barang konsumsi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Multiplier atau angka pengganda adalah hubungan kausalantara variabel
tertentu dengan variabel pendapatan nasional. Sedangkan akselerator adalah alat
pemercepat partikal subatomic agar mempunyai energy yang sangat besar untuk
menimbulkan transmutasi inti yang dikehendaki. Kedua materi ini sangat dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari. Baik didalam dunia keuangan ataupun bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
http://jim11108077.blogspot.com/2010/05/ii_17.html
Sadino, Sukirno. 2011. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta : Rajawali Pers
http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2105098-pengertian-
akselerasi/#ixzz1QAGC9HGp
http://boenga-tidur.blogspot.com/2012/02/multiplier-efek
http://ratihseptiaryani.blogspot.com/2011/02/perumusan-multiplier-angka-penggandaan.html
Nasrullah, Mochamad. 2000. Jurnal Pengembangan Energi Nuklir. Batan : Pusat
Pengembangan Energi Nuklir.