Ras Usia Pedidikan dan pendapatan keluarga Berganti-ganti pasangan Jumlah perkawinan Usia pertama kali berhubungan seks Merokok KB 80-90% SCC Adenocarcinoma 10% Sarcoma Mixed carcinoma Small-cell carcinoma Lymphoma Melanoma Tumor metastasik Serviks merupakan daerah yg sering mengalami perubahan Mutagen masuk mutasi displasia karsinoma insitu (prakanker) karsinoma invasif NIS (Neoplasia Intraepitel Serviks), displasia ringan (NIS I) displasia sedang (NIS II) displasia berat karsinoma insitu (NIS III) karsinoma invasif Cara penyebaran kanker serviks: 1. Invasi langsung 2. Limfogen 3. Hematogen 4. Implantasi intraperitoneal
Tumor dapat tumbuh : 1. Eksofitik 2. Endofitik 3. Ulseratif
Dapat asimtomatik Sekret vagina >> Bercak perdarahan anemia Bau busuk Keputihan Nyeri yang menjalar ke pinggul atau kaki Oedem tungkai bawah Uremia Hematuria Fistula vesikovagina Penurunan berat badan
meninggal perdarahan yang eksesif /GGK
stage FIGO 0 Karsinoma insitu, kanker intra-epitel I Karsinoma masih terbatas pada serviks (perluasan ke corpus uteri diabaikan) IA Karsinoma invasif hanya didiagnosis berdsrkn hsl pemeriksaan scr mikroskopis IA 1 Invasi ke stroma dg kedalaman tidak lebih dari 3 mm & penyebaran horizontal tidak lebih dari 7 mm IA 2 Invasi ke stroma dg kedalaman > 3 mm tp < 5mm & penyebaran horizontal 7 mm atau lebih sedikit IB Scr klinis lesi tampak terbatas pada serviks atau lesi scr mikroskopis lebih besar dibanding Ia2 IB 1 Scr klinis lesi tampak 4cm dalam dimensi terbesar IB 2 Scr klinis lesi tampak > 4cm dalam dimensi terbesar II Kanker meluas keluar serviks tp blm mencapai ddg panggul atau 1/3 bawah vagina IIA Tanpa invasi ke Parametrium IIB Dengan invasi ke Parametrium III Sudah ke 1/3 bawah vagina / ddg panggul dan atau terdapat hidronefrosis atau tidak ber f(x) ginjal IIIA 1/3 bawah vagina tapi blm sampai ddg panggul IIIB Telah meluas ke ddg panggul dan atau terdapat hidronefrosis atau tidak ber f(x) ginjal IV Perluasan keluar true pelvis atau scr klinis telah melibatkan mukosa kandung kemih atau rektum IVA Menginvasi mukosa kandung kemih atau rektum IVB Metastasis jauh Stage 0 Stage I Stage II Stage III IIIA IIIB Stage IVA Stage IVB T tidak ditemukan tumor primer T1S karsinoma pra-invasif, ialah Karsinoma In Situ (KIS) T1 karsinoma terbatas pada serviks (walaupun adanya perluasan ke korpus uteri) T1a - pra-klinis adalah karsinoma yang invasif dibuktikan dengan pemeriksaan histologik T1b - secara klinis jelas karsinoma yang invasif T2 - karsinoma telah meluas sampai di luar serviks, tetapi belum sampai dinding panggul, atau karsinoma telah menjalar ke vagina, tetapi belum sampai 1/3 bagian distal T2a karsinoma belum menginfiltrasi parametrium T2b karsinoma telah menginfiltrasi parametrium T3 karsinoma telah melibatkan 1/3 bagian distal vagina atatu telah mencapai dinding panggul (tak ada celah bebas antara tumor dengan dinding panggul) T4 karsinoma telah menginfiltrasi mukosa rektum atau kandung kemih, atau meluas sampai di luar panggul (ditemukannya edema bulosa tidak cukup bukti untuk mengklasifikasi sebagai T4) T4a karsinoma melibatkan kandung kemih atau rektum saja dan dibuktikan secara histologik T4b karsinoma telah meluas sampai di luar panggul NX bila tidak memungkinkan untuk menilai kelenjar limfa regional. Tanda -/+ ditambahkan untuk tambahan ada/tidak adanya informasi mengenai pemeriksaan histologik, jadi : NX + atau NX N0 tidak ada deformitas kelenjar limfa pada limfografi N1 kelenjar limfa regional berubah bentuk sebagaimana ditunjukkan oleh cara-cara diagnostik yang tersedia (misalnya limfofrafi, CT-scan panggul) N2 teraba massa yang padat dan melekat pada dinding panggul dengan celah bebas infiltrat diantara massa ini dengan tumor M0 tidak ada metastasis berjarak jauh M1 Terdapat metastasis berjarak jauh, termasuk kelenjar limfa di atas bifurkasio arteri iliaka komunis
Teknik : Hybrid Capture (HC) Dengan 2 probe: A dan B Sensitivitas HC-II > 90% Spesifisitasnya 10% Positif palsu 5-20% Teknik Pemeriksaan (-) mahal, sulit, dilakukan oleh ahli, transport rumit
Di Indonesia, kanker serviks menempati urutan pertama diantara kanker pada wanita. Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dengan biaya tidak terlalu mahal.
Papanicolau Test / Pap Test / Pap smear, sebagai uji penapisan (screening) terbukti sangat berhasil dalam mencegah Ca serviks. Angka kematian akibat kanker servikspun menurun sampai >50%
Pap smear adalah suatu tindakan medis yang dilakukan dgn mengambil apusan sel dari serviks (leher rahim) dan kemudian diperiksa dengan mikroskop untuk mencari tanda-tanda pre-malignansi hingga mencari adanya perubahan-perubahan ke arah keganasan. Kehamilan bukan merupakan kontraindikasi untuk Pap smear dan aman untuk wanita hamil.
Pada saat pertengahan siklus menstruasi atau paling tidak 5 hari setelah menstruasi.
Tidak melakukan hubungan seksual paling sedikit 24 jam sebelum dilakukan tes.
Tidak menggunakan tampon, spermisida, jeli atau krim vagina selama 3-4 hari sebalum tes
Kaca objek (Object glass) Tabung berisi cairan fiksasi alkohol 95%, dry fix, hair spray Pensil kaca atau pensil intan Spatula ayre Lidi kapas atau cytobrush Sapu endometrium Spekulum cocor bebek Lampu sorot Formulir permintaan pemeriksaan sitologi apusan Pap
1. Informed consent 2. Bahan apusan Pap smear diambil saat pasien tidak sedang dalam fase menstruasi. 3. Spekulum dimasukkan ke dalam vagina (jalan lahir). 4. Kemudian, sebuah sikat kecil yang disebut sikat serviks (cervical brush), dimasukkan ke dalam leher rahim lalu diputar di sekelilingnya untuk mengambil apusan sel pada dinding leher rahim endocervical sample. 5. Lalu diambil bahan pemeriksaan kedua dari daerah sekitar leher rahim, tapi tidak sampai masuk ke daerah leher rahim ectocervical sample. 3 5% Mudah, aman, non invasif Dapat dilkukan tenaga medis (-) invasif? Lanjutkan biopsi IVA (+), (-), radang, kanker IVA (Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat) Pemulasan serviks dengan larutan asam asetat 3-5% Prinsip Asam asetat mempengaruhi epitel abnormal & cairan osmolaritas, cairan ekstraseluler
membran kolaps & jarak antar sel semakin dekat
Sinar dipantulkan keluar sampai permukaan epitel abnormal
Hasil: Cervix merah & homogen normal Cervix putih dan pucat abnormal
Sankaranarayanan dkk (Thailand) Efektif, aman, praktis, murah Tidak invasif Oleh dokter bidan - paramedis Central Course for 60 University Hospital Residents Central Course for 60 University Hospital Residents Central Course for 60 University Hospital Residents Kriteria pemeriksaan IVA I. Normal II. Radang =Atipik =Servisitis III. IVA positif : ditemukan bercak putih IV. Kanker serviks U. Zimbabwe/JHPIEGO Sankaranarayanan et al Normal : smooth,pink,uniform,featureless Negative : no acetowhite area, withish,faint,polyps,nabothian fol, grape like glands or erosions in the endosx slightly paler than ectocx Atipik : Cervicitis,discharge,ectropion, polyp -- Abnormal (positif) : bercak putih Abnormal : Kanker (positif) : Positif : Any distinct acetowhite Central Course for 60 University Hospital Residents Central Course for 60 University Hospital Residents Sebelum asam asetat Setelah asam asetat TAMPILAN PEMERIKSAAN IVA Bercak putih Central Course for 60 University Hospital Residents
Skrining Kanker Serviks dengan IVA Serviks Normal Central Course for 60 University Hospital Residents
Skrining Kanker Serviks dengan IVA Serviks Normal Central Course for 60 University Hospital Residents
Skrining Kanker Serviks dengan IVA Serviks normal, IVA normal, dengan IUD Central Course for 60 University Hospital Residents
Skrining Kanker Serviks dengan IVA IVA positif, ada bercak putih Central Course for 60 University Hospital Residents
Skrining Kanker Serviks dengan IVA Bercak putih, batas tak tegas IVA positif Central Course for 60 University Hospital Residents I. NORMAL II. OVULA NABOTI II. EKTOPI SERVIKS I II TAMPILAN I V A Central Course for 60 University Hospital Residents III. LESI PRA KANKER
Lesi intra epitel serviks derajat rendah ~ NIS I TAMPILAN I V A Central Course for 60 University Hospital Residents IV. KANKER SERVIKS Invasif TAMPILAN I V A Lar lugol iodin encer Mudah dilakukan Murah, aman (+) lebih pucat (-) coklat Leher rahim diolesi jodium Normal : coklat Tidak normal : coklat muda Mudah Mengarahkan biopsi
TES SCHILLER Dilakukan IVA dahulu Diperhatikan: Jarak intercapilary,Densitas putih pada epitel,Batas yang tajam pada epitel yang normal,Regularitas dan kontur dari permukaan. (+) lanjutkan biopsi
Indikasi: SCJ tidak dapat dinilai/ hasil kuretase endoserviks terdapat kelainan Persangkaan mikroinvasif karsinoma Kolposkopi tidak memberi hasil yang jelas Tidak tampak adanya lesi makroskopis, sekalipun dengan pewarnaan Schiller test
Cone biopsy diagnostik diindikasikan : (1) Terdapat kecurigaan secara sitologi akan occult invasive carcinoma (2) Ada diagnosis mikroinvasif (3) Terdapat displasia pada ECC
Menggunakan laser CO2 Perdarahan <, sikatriks minimal Biaya dan perawatan mahal
Loop electrosurgical excision procedure (LEEP): merupakan elektrosurgery Stadium 0 cone biopsi Stadium IA1 pembedahan konisasi, amputasi serviks, histerektomi totalis Stadium IA2, IB dan IIA histerektomi radikal dengan limfadenektomi pelvic bilataeral Stadium IIB, III, IVA radioterapi lengkap yaitu radiasi eksterna dilanjutkan dengan intrakaviter radioterapi. (khemoradiasi, khemoterapi) Stadium IVB paliatif dan radio paliatif