You are on page 1of 48

Human papillomaviruses (HPV) tipe high risk

(16,18,31,39,45,56,58,59 dan 68)




Ras
Usia
Pedidikan dan pendapatan keluarga
Berganti-ganti pasangan
Jumlah perkawinan
Usia pertama kali berhubungan seks
Merokok
KB
80-90% SCC
Adenocarcinoma 10%
Sarcoma
Mixed carcinoma
Small-cell carcinoma
Lymphoma
Melanoma
Tumor metastasik
Serviks merupakan daerah yg sering
mengalami perubahan Mutagen masuk
mutasi displasia karsinoma insitu
(prakanker) karsinoma invasif
NIS (Neoplasia Intraepitel Serviks),
displasia ringan (NIS I) displasia sedang
(NIS II) displasia berat karsinoma
insitu (NIS III) karsinoma invasif
Cara penyebaran kanker serviks:
1. Invasi langsung
2. Limfogen
3. Hematogen
4. Implantasi intraperitoneal

Tumor dapat tumbuh :
1. Eksofitik
2. Endofitik
3. Ulseratif

Dapat asimtomatik
Sekret vagina >>
Bercak perdarahan anemia
Bau busuk
Keputihan
Nyeri yang menjalar ke pinggul atau kaki
Oedem tungkai bawah
Uremia
Hematuria
Fistula vesikovagina
Penurunan berat badan

meninggal perdarahan yang eksesif /GGK


stage
FIGO
0 Karsinoma insitu, kanker intra-epitel
I Karsinoma masih terbatas pada serviks (perluasan ke corpus uteri diabaikan)
IA Karsinoma invasif hanya didiagnosis berdsrkn hsl pemeriksaan scr mikroskopis
IA 1 Invasi ke stroma dg kedalaman tidak lebih dari 3 mm & penyebaran horizontal tidak lebih dari 7 mm
IA 2 Invasi ke stroma dg kedalaman > 3 mm tp < 5mm & penyebaran horizontal 7 mm atau lebih sedikit
IB Scr klinis lesi tampak terbatas pada serviks atau lesi scr mikroskopis lebih besar dibanding Ia2
IB 1 Scr klinis lesi tampak 4cm dalam dimensi terbesar
IB 2 Scr klinis lesi tampak > 4cm dalam dimensi terbesar
II Kanker meluas keluar serviks tp blm mencapai ddg panggul atau 1/3 bawah vagina
IIA Tanpa invasi ke Parametrium
IIB Dengan invasi ke Parametrium
III Sudah ke 1/3 bawah vagina / ddg panggul dan atau terdapat hidronefrosis atau tidak ber f(x) ginjal
IIIA 1/3 bawah vagina tapi blm sampai ddg panggul
IIIB Telah meluas ke ddg panggul dan atau terdapat hidronefrosis atau tidak ber f(x) ginjal
IV Perluasan keluar true pelvis atau scr klinis telah melibatkan mukosa kandung kemih atau rektum
IVA Menginvasi mukosa kandung kemih atau rektum
IVB Metastasis jauh
Stage 0
Stage I
Stage II
Stage III
IIIA
IIIB
Stage IVA
Stage IVB
T tidak ditemukan tumor primer
T1S karsinoma pra-invasif, ialah Karsinoma In Situ (KIS)
T1 karsinoma terbatas pada serviks (walaupun adanya perluasan ke korpus uteri)
T1a - pra-klinis adalah karsinoma yang invasif dibuktikan dengan pemeriksaan histologik
T1b - secara klinis jelas karsinoma yang invasif
T2 - karsinoma telah meluas sampai di luar serviks, tetapi belum sampai dinding panggul, atau
karsinoma telah menjalar ke vagina, tetapi belum sampai 1/3 bagian distal
T2a karsinoma belum menginfiltrasi parametrium
T2b karsinoma telah menginfiltrasi parametrium
T3 karsinoma telah melibatkan 1/3 bagian distal vagina atatu telah mencapai dinding panggul (tak ada
celah bebas antara tumor dengan dinding panggul)
T4 karsinoma telah menginfiltrasi mukosa rektum atau kandung kemih, atau meluas sampai di luar
panggul (ditemukannya edema bulosa tidak cukup bukti untuk mengklasifikasi sebagai T4)
T4a karsinoma melibatkan kandung kemih atau rektum saja dan dibuktikan secara histologik
T4b karsinoma telah meluas sampai di luar panggul
NX bila tidak memungkinkan untuk menilai kelenjar limfa regional. Tanda -/+ ditambahkan untuk
tambahan ada/tidak adanya informasi mengenai pemeriksaan histologik, jadi : NX + atau NX
N0 tidak ada deformitas kelenjar limfa pada limfografi
N1 kelenjar limfa regional berubah bentuk sebagaimana ditunjukkan oleh cara-cara diagnostik yang
tersedia (misalnya limfofrafi, CT-scan panggul)
N2 teraba massa yang padat dan melekat pada dinding panggul dengan celah bebas infiltrat diantara
massa ini dengan tumor
M0 tidak ada metastasis berjarak jauh
M1 Terdapat metastasis berjarak jauh, termasuk kelenjar limfa di atas bifurkasio arteri iliaka komunis

Teknik : Hybrid Capture (HC)
Dengan 2 probe: A dan B
Sensitivitas HC-II > 90%
Spesifisitasnya 10%
Positif palsu 5-20%
Teknik Pemeriksaan
(-) mahal, sulit, dilakukan oleh ahli,
transport rumit



Di Indonesia, kanker serviks menempati urutan pertama
diantara kanker pada wanita. Pap smear dapat
mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat
dengan biaya tidak terlalu mahal.

Papanicolau Test / Pap Test / Pap smear, sebagai uji
penapisan (screening) terbukti sangat berhasil dalam
mencegah Ca serviks. Angka kematian akibat kanker
servikspun menurun sampai >50%


Pap smear adalah suatu tindakan medis yang dilakukan
dgn mengambil apusan sel dari serviks (leher rahim) dan
kemudian diperiksa dengan mikroskop untuk mencari
tanda-tanda pre-malignansi hingga mencari adanya
perubahan-perubahan ke arah keganasan.
Kehamilan bukan merupakan kontraindikasi untuk Pap
smear dan aman untuk wanita hamil.



Pada saat pertengahan siklus menstruasi atau
paling tidak 5 hari setelah menstruasi.

Tidak melakukan hubungan seksual paling sedikit
24 jam sebelum dilakukan tes.

Tidak menggunakan tampon, spermisida, jeli
atau krim vagina selama 3-4 hari sebalum tes

Kaca objek (Object glass)
Tabung berisi cairan fiksasi alkohol 95%, dry fix, hair
spray
Pensil kaca atau pensil intan
Spatula ayre
Lidi kapas atau cytobrush
Sapu endometrium
Spekulum cocor bebek
Lampu sorot
Formulir permintaan pemeriksaan sitologi apusan Pap

1. Informed consent
2. Bahan apusan Pap smear diambil saat pasien tidak
sedang dalam fase menstruasi.
3. Spekulum dimasukkan ke dalam vagina (jalan lahir).
4. Kemudian, sebuah sikat kecil yang disebut sikat serviks
(cervical brush), dimasukkan ke dalam leher rahim lalu
diputar di sekelilingnya untuk mengambil apusan sel
pada dinding leher rahim endocervical sample.
5. Lalu diambil bahan pemeriksaan kedua dari daerah
sekitar leher rahim, tapi tidak sampai masuk ke daerah
leher rahim ectocervical sample.
3 5%
Mudah, aman, non
invasif
Dapat dilkukan tenaga
medis
(-) invasif?
Lanjutkan biopsi
IVA (+), (-), radang,
kanker
IVA (Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat)
Pemulasan serviks dengan larutan asam asetat 3-5%
Prinsip
Asam asetat mempengaruhi epitel abnormal
& cairan osmolaritas, cairan ekstraseluler


membran kolaps & jarak antar sel semakin dekat


Sinar dipantulkan keluar sampai permukaan epitel abnormal

Hasil:
Cervix merah & homogen normal
Cervix putih dan pucat abnormal

Sankaranarayanan dkk (Thailand)
Efektif, aman, praktis, murah
Tidak invasif
Oleh dokter bidan - paramedis
Central Course for 60 University Hospital
Residents
Central Course for 60 University Hospital Residents
Central Course for 60 University Hospital Residents
Kriteria pemeriksaan IVA
I. Normal
II. Radang =Atipik =Servisitis
III. IVA positif : ditemukan bercak putih
IV. Kanker serviks
U. Zimbabwe/JHPIEGO Sankaranarayanan et al
Normal :
smooth,pink,uniform,featureless
Negative : no acetowhite area,
withish,faint,polyps,nabothian fol, grape
like glands or
erosions in the endosx slightly paler than
ectocx
Atipik : Cervicitis,discharge,ectropion,
polyp
--
Abnormal (positif) : bercak putih
Abnormal :
Kanker (positif) : Positif : Any distinct acetowhite
Central Course for 60 University Hospital
Residents
Central Course for 60 University Hospital Residents
Sebelum asam asetat
Setelah asam asetat
TAMPILAN PEMERIKSAAN IVA
Bercak putih
Central Course for 60 University Hospital Residents




Skrining Kanker Serviks dengan IVA
Serviks Normal
Central Course for 60 University Hospital Residents




Skrining Kanker Serviks dengan IVA
Serviks Normal
Central Course for 60 University Hospital Residents




Skrining Kanker Serviks dengan IVA
Serviks normal,
IVA normal, dengan IUD
Central Course for 60 University Hospital Residents


Skrining Kanker Serviks dengan IVA
IVA positif, ada bercak putih
Central Course for 60 University Hospital Residents



Skrining Kanker Serviks dengan IVA
Bercak putih, batas tak tegas
IVA positif
Central Course for 60 University Hospital Residents
I. NORMAL
II. OVULA NABOTI
II. EKTOPI SERVIKS
I
II
TAMPILAN I V A
Central Course for 60 University Hospital Residents
III.
LESI PRA KANKER




Lesi intra epitel serviks
derajat rendah
~ NIS I
TAMPILAN I V A
Central Course for 60 University Hospital Residents
IV.
KANKER SERVIKS Invasif
TAMPILAN I V A
Lar lugol iodin encer
Mudah dilakukan
Murah, aman
(+) lebih pucat
(-) coklat
Leher rahim diolesi
jodium
Normal : coklat
Tidak normal : coklat
muda
Mudah
Mengarahkan biopsi

TES SCHILLER
Dilakukan IVA dahulu
Diperhatikan: Jarak
intercapilary,Densitas
putih pada
epitel,Batas yang
tajam pada epitel yang
normal,Regularitas dan
kontur dari
permukaan.
(+) lanjutkan biopsi


Indikasi:
SCJ tidak dapat dinilai/ hasil kuretase endoserviks terdapat
kelainan
Persangkaan mikroinvasif karsinoma
Kolposkopi tidak memberi hasil yang jelas
Tidak tampak adanya lesi makroskopis, sekalipun dengan
pewarnaan Schiller test


Cone biopsy diagnostik
diindikasikan :
(1) Terdapat kecurigaan
secara sitologi akan
occult invasive
carcinoma
(2) Ada diagnosis
mikroinvasif
(3) Terdapat displasia
pada ECC


Menggunakan laser CO2
Perdarahan <, sikatriks minimal
Biaya dan perawatan mahal

Loop electrosurgical excision procedure
(LEEP):
merupakan elektrosurgery
Stadium 0 cone biopsi
Stadium IA1 pembedahan konisasi,
amputasi serviks, histerektomi totalis
Stadium IA2, IB dan IIA histerektomi
radikal dengan limfadenektomi pelvic
bilataeral
Stadium IIB, III, IVA radioterapi lengkap
yaitu radiasi eksterna dilanjutkan dengan
intrakaviter radioterapi. (khemoradiasi,
khemoterapi)
Stadium IVB paliatif dan radio paliatif

You might also like