You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan ektopik terganggu merupakan masalah besar di bidang ginekologi
didunia, menimbulkan morbiditas dan mortalitas maternal yang tinggi. Sejak dekade
1970-an, frekuensinya meningkat hampir 6 kali lipat di merika Serikat, saat ini
men!apai "# dari seluruh kehamilan. Kehamilan ektopik terganggu yang umumnya
merupakan keadaan ga$at darurat, bertanggung ja$ab terhadap 9-10# kematian
maternal akibat penyebab obstetrik %&urfe, "00'(.ngka kejadian kehamilan ektopik
terganggu di )ndonesia menurut *+, diperkirakan tidak berbeda jauh dengan di
merika Serikat, sekitar 60.000 kasus setiap tahun atau 0,0'# dari seluruh populasi
masyarakat. Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan dimana o-um yang telah dibuahi
sperma mengalami implantasi dan tumbuh di tempat yang tidak semestinya dan bukan di
dalam endometrium ka-um uteri. )stilah kehamilan ektopik lebih tepat digunakan
daripada istilah kehamilan ekstrauterin, karena terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik
yang terjadi di dalam uterus tetapi tidak pada tempat yang normal seperti kehamilan yang
terjadi pada pars interstitialis tuba dan ser-iks uteri %.ra$irhardjo, "007(.
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan o-um yang dibuahi, berimplantasi
dan tumbuh tidak di tempat yang semestinya seperti, di tuba, ser-iks, rongga abdomen.
/ila kehamilan tersebut mengalami proses pengakhiran %abortus( maka disebut dengan
kehamilan ektopik terganggu %K01(. .enelitian 2unningham tahun "001, berdasarkan
data dari /adan Kesehatan &unia %*+,(, pada tahun "00' terdapat satu dari "30
%0,04#( kelahiran di dunia menderita kehamilan ektopik, dengan jenis kehamilan ektopik
adalah kehamilan tuba fallopi, yang sebagian besar %50#( dialami oleh $anita pada usia
'3 tahun keatas serta dilaporkan bah$a 60 # dialami oleh $anita dengan paritas pertama
dan kedua. )nsiden kehamilan ektopik meningkat pada semua $anita terutama pada
$anita yang berumur "0 sampai 40 tahun dengan umur rata-rata '0 tahun. Kehamilan
ektopik paling sering terjadi di daerah tuba falopi %95#(, meskipun begitu kehamilan
ektopik juga dapat terjadi di o-arium %indung telur(, rongga abdomen %perut(, atau
ser-iks %leher rahim( %6a!duggal, "00'(.
Kehamilan ektopik terjadi pada 1 dari 100 kehamilan. Kemungkinan terjadinya
kehamilan ektopik dengan adanya kerusakan tuba falopi karena penyakit radang panggul
%.)&( atau karena infeksi lain, seperti usus buntu yang pe!ah atau bedah perut %2urtis,
1
1999(. .enyebab kehamilan ektopik dapat diketahui dan dapat juga tidak, atau bahkan
belum diketahui. Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi pada tuba sehingga setiap
gangguan pada tuba yang disebabkan infeksi. akan menimbulkan gangguan dalam
perjalanan hasil konsepsi menuju rahim %7a!himhadhi, "003(. /erdasarkan latar
belakang diatas maka perlu diketahui tindakan pera$atan pada pasien K01.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
6ampu menerapkan asuhan kepera$atan yang tepat pada pasien dengan masalah
kehamilan ektopik terganggu.
2. Tujuan Khusus
a. 6ampu melakukan pengkajian pada pasien dengan kehamilan ektopik terganggu
sesuai teori yang ada.
b. 6ampu menegakkan diagnosa yang tepat dan sesuai dengan masalah yang
dialami pasien
!. 6ampu menetapkan inter-ensi yang tepat untuk mengatasi masalah pasien
d. 6ampu melakukan implementasi yang telah diren!anakan.
e. 6ampu melakukan e-aluasi se!ara objektif.
C. Manfaat Penulsan
1. .elayanan Kesehatan
&apat digunakan sebagai bahan masukan bagi 7S8& rifin hmad,
khususnya 7uangan 2amar ))) dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien
dengan masalah kehamilan ektopik terganggu.
". Keluarga
/agi masyarakat khususnya keluarga yang memiliki ibu dengan kehamilan
ektopik terganggu, makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai
pera$atan dan penyediaan lingkungan yang aman bagi penderita kehamilan ektopik
terganggu.
'. .erkembangan ilmu kepera$atan
&apat digunakan sebagai informasi untuk mahasis$a kepera$atan tentang
!ara pera$atan kehamilan ektopik terganggu.
"

You might also like