You are on page 1of 13

BAB II

TINJAUAN UMUM
II.1. PENGERTIAN PUSKESMAS
Puskesmas adalah unit pelaksanaan tekhnis dinas kesehatan kabupaten kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu atau
sebahagian wilayah kecamatan.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
dalam suatu wilayah kerja tertentu. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat, terutama pada masyarakat berpenghasilan rendah, maka pemerintah
mendirikan Pusat Kesehatan Masyarakat, sebagaimana dalam pelaksanaan kesehatan
secara langsung kepada masyarakat.
II.2. SEJARAH SINGKAT PUSKESMAS KASSI-KASSI
Puskesmas kassi-kassi merupakan salah satu puskesmas pemerintah Kota
Makassar dan merupakan unit pelaksana Tekhnis Dinas Kota Makassar. Puskesmas
Kassi-kassi berdiri sejak tahun 1978 dan sudah mendapat gelar ISO dari pemerintah
kota Makassar. Puskesmas Kassi-kassi merupakan puskesmas perawatan ke-VI
(Rumah sakit pembantu VI) di Makassar. Puskesmas Kassi-kassi terletak di jalan
Tamalatae 1. Puskesmas ini dikepalai oleh dr. Hj. Mariathy Jassin, M.Kes. Beliau
dibantu oleh beberapa orang tenaga medis, diantaranya 4 orang dokter umum dan 2
orang dokter gigi. Puskesmas ini dibuka setiap hari senin-sabtu dengan jumlah pasien
setiap harinya berkisar antara 100-300 orang pasien.
Puskesmas ini melayani pengobatan rawat jalan, rawat inap yang terdiri dari
ruang persalinan dan ruang perawatan. Selain itu puskesmas Kassi-kassi juga
melayani pasien HIV/AIDS dan metadon (pelayanan khusus bagi orang-orang yang
kecanduan narkotika). Puskesmas Kassi-kassi jugamemiliki PUSTU (Puskesmas
pembantu) yang terletak di Kelurahan Karunrung, Buakana, dan Balla parang.

II.3. VISI DAN MISI PUSKESMAS KASSI-KASSI
1. Visi
Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk sehat

2. Misi
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia puskesmas
Meningkatkan pembinaan program yang berbasis masyarakat
Lebih meningkatkan kerja sama dengan lintas sector
Meningkatkan pelayanan kesehatan di puskesmas\
Meningkatkan sarana dan prasarana di Puskesmas
Meningkatkan promosi dan pencegahan penyakit

II.4. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN SEDIAAN
FARMASI DI PUSKESMAS KASSI-KASSI
a. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Salah satu faktor yang mendukung pelaksaan puskesmas di era desentralisasi
adanya ketersediaan sumber daya manusia dibidang kesehatan. Unsur SDM dibidang
kesehatan merupakan salah satu unsur menejemen yang harus dipenuhi untuk
tercapainya secara efektif tujuan organisasi. Sebagai organisasi pemerintah, SDM
kesehatan merupakan pegawai atau aparatur pemerintah sehingga menejemen yang
mengaturnya lebih mengarah kepada menejemen kepegawaian atau menejemen
personalia.

b. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Lainnya
1. Perencanaan
Perencanaan kebutuhan obat adalah suatu proses dalam memilih jenis
dan menetapkan jumlah perkiraan dan ketentuan obat disuatu unit pelayanan
kesehatan. Dalam memilih jenis dan menetapkan jumlah obat secara tepat
diperlukan persiapan-persiapan yang menyangkut kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
Menetapkan jumlah serta sasaran, metode atau prosedur
pencapaian
Mengumpulkan atau menganalisis data
Evaluasi proses perencanaan
Tujuan perencanaan adalah
Untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat sesuai dengan
kebutuhan
Untuk menghindari terjadinya kekosongan obat
Untuk meningkatkan penggunaan obat secara rasional, efektif
dan efisien

2. Pengadaan
Pengadaan adalah suatu proses untuk memperoleh perbekalan obat
atau ALKES yang dibutuhkan di unit-unit pelayanan kesehatan.
Tujuan pengadaan obat adalah :
Untuk memperoleh obat dengan jumlah dan jenis yang tetap,
sesuai dengan kebutuhan
Unit menjamin mutu obat
Untuk penyampaian yang tepat dan waktu yang tepat
Untuk mengoptimasi pengelolaan obat melalui tata cara
pengadaan yang baik.

3. Penerimaan
Penerimaan merupakan salah satu kegiatan dalam hal menerima obat-
obatan dari gudang farmasi dengan melakukan pengecekan terhadap obat-
obatan yang diserahkan.

4. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan pengamanan obat dengan
maksud agar obat tetap dalam keadaan normal tidak berubah keamanannya
maupun konsistensinya dan memenuhi syarat penyimpanan obat.
Tujuan penyimpanan obat adalah :
Memelihara mutu obat
Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab
Menjaga kelangsungan persediaan
Memudahkan pencarian dan pengawasan obat
5. Penyaluran dan Distribusi
Pendistribusian adalah merupakan suatu kegiatan penyerahan obat ke
unit-unit lain pelayanan kesehatan.

6. Pelaporan
Pelaporan merupakan suatu kegiatan dalam pembuatan laporan
tentang data-data obat.
Pelaporan obat yang dilakukan oleh puskesmas adalah :
Laporan umum : LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar
permintaan Obat)
Laporan triwulan
Laporan Tahunan : Laporan obat OKT (Obat Keras Tertentu) dan
POR (Penggunaan Obat Rasional)

II.5. PELAYANAN DI PUSKESMAS KASSI-KASSI.
a. Pelayanan Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan
kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelayanan resep adalah proses
kegiatan yang meliputi aspek tekhnis dan non tekhnis yang harus dikerjakan
mulai dari penerimaan resep, peracikan obat sampai penyerahan obat kepada
pasien.
Pelayanan resep dilakukan sebagai berikut :
1. Penerimaan resep
2. Peracikan obat
3. Penyerahan obat
4. Pelayanan informasi obat




b. Pelayanan Informasi Obat
Pelayanan informasi obat harus benar, jelas, mudah dimengerti, akurat, tidak
bias, etis, bijaksana, dan terkini sangat diperlukan dalam upaya penggunaan obat
yang rasional oleh pasien.
Informasi obat yang diperlukan oleh pasien adalah :
1. Waktu penggunaan obat
2. Lama penggunaan obat
3. Cara penggunaan obat

c. Pelayanan Psikotropika
Pelayanan psikotropika adalah pelayanan suatu resep yang mengadung obat
keras tertentu maka perlu ditanyakan umur dan alamat pasien.dan resep yang
mengandung OKT dipisahkan dan pelaporannya ditulis tersendiri.







BAB III
PEMBAHASAN
III.1. WAKTU, TEMPAT DAN TEKHNIK PELAKSAAN
1. Waktu Pelaksaanan
PKL prodi D-III Akademi Farmasi Kebangsaan Makassar ini dilaksanakan
pada tanggal 27 Januari-28 Februari 2014.
2. Tempat Pelaksanaan
PKL dilaksanakan di Puskesmas Kassi-kassi, tepatnya di Instalasi Farmasi
(kamar obat dan gudang penyimpanan obat-obatan).
3. Tekhnis Pelaksanaan
Tekhnis pelaksanaan PKL adalah pelayanan resep, mencatat buku rekapan
resep perhari dan perbulan, mencatat rekapan resep OKT, mencatat respon time,
meracik obat, dan menghitung stok obat di gudang.

III. 2. PENGELOLAAN
1. Sumber Daya Manusia
a. Personalia kamar obat : 3 orang (terdiri dari 1 apoteker
penanggung jawab dan 2 orang asisten apoteker)
2. Sarana dan Prasarana
a. Meja : 2 buah
b. Lemari obat : 1 buah
c. Lemari obat kaca : 1 buah
d. Lemari obat kaca kecil : 1 buah
e. Kursi : 6 buah
f. AC : 1 buah
g. Kulkas : 1 buah
h. Dispenser : 1 buah
i. Tempat sampah : 1 buah
j. Thermometer : 2 buah
k. Tempat obat : 27 buah
l. Alat pel : 1 buah
m. Sapu : 1 buah



III.3. SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN LAINNYA
a. Perencanaan
Tata cara perencanaan obat di puskesmas kassi-kassi :
1. Menetapkan jumlah sisa stok obat dari kartu stok obat
2. Menetapkan jumlah rata-rata pemakaian setiap jenis obat
3. Menyiapkan daftar jumlah 10 penyakit terbesar tahun lalu dan
memperkirakan jumlah penyakit tahun berikutnya
4. Menyusun rencana seluruh kebutuhan obat menurut metode komsumsi.

b. Pengadaan
Pengadaan adalah suatu proses untuk memperoleh perbekalan obat atau
ALKES yang dibutuhkan di unit-unit pelayanan kesehatan.
Tata cara pengadaan obat di puskesmas adalah :
1. Menyusun daftar permintaan obat yang sesuai dengan kebutuhan
2. Mengajukan permintaan obat ke gudang farmasi dengan menggunakan
formulir LPLPO, kemudian gudang farmasi mengirim obat yang diminta
ke puskesmas
3. Penerimaan dan pengecekan jumlah dan jenis obat

c. Penerimaan
Penerimaan merupakan salah satu kegiatan dalam hal menerima obat-obatan
dari gudang farmasi.
Kegiatan penerimaan obat meliputi :
1. Penerimaan obat dari gudang
2. Pemeriksaan atau pengecekan obat berdasarkan jenis, jumlah, dan Exp.
Date.
3. Pencatatan penerimaan obat mausk

d. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan pengamanan obat dengan maksud
agar obat tetap dalam keadaan normal tidak berubah keamanannya maupun
konsistensinya dan memenuhi syarat penyimpanan obat.
Penyimpanan obat di puskesmas Kassi-kassi adalah berdasarkan metode
FEFO dan FIFO, berdasarkan bentuk sediaan, dan khusus Narkotika disimpan di
lemari terkunci.

e. Pendistribusian
Pendistribusian adalah merupakan suatu kegiatan penyerahan obat ke unit-
unit lain pelayanan kesehatan.
Gudang obat puskesmas menerima obat dari gudang farmasi kemudian
disalurkan ke masing-masing unit seperti PUSKEL< PUSTU, Laboratorium,
Kamar Obat, Ruang Perawatan, Persalinan, dan KIA.

f. Pelaporan
Pelaporan adalah suatu kegiatan dalam pembuatan laporan tentang data-data
obat
Pelaporan obat yang dilakukan di puskesmas adalah :
1. Laporan umum : LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar permintaan Obat)
2. Laporan triwulan
3. Laporan Tahunan : Laporan obat OKT (Obat Keras Tertentu) dan POR
(Penggunaan Obat Rasional).
Laporan obat-obatan di puskesmas Kassi-kassi terdiri dari :
1. Laporan harian pemakaian obat
2. Laporan bulanan pemakaian obat
3. Laporan tahunan pemakaian obat
4. Laporan obat OKT

III.4. PELAYANAN
Prosedur pelayanan obat di puskesmas Kassi-kassi adalah sebagai berikut :
1. Pasien menyerahkan resep
2. Scraning resep
3. Asisten apoteker menyiapkan masing-masing obat dan member etiket pada
masing-masing obat
4. Obat diserahkan kepada pasien yang sebelumnya sudah disrtor terlebih dahulu
oleh apoter untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian obat.
5. Pemberian informasi obat

III.5. EVALUASI MUTU PELAYANAN
Evaluasi mutu pelayanan di puskesmas kassi-kassi dilakukan
1. Meminimalisir komplen dari pasien terbesar 0,06% dalam setahun
2. Memkasimalkan tingkat kepuasan pelayanan hingga 85%
3. Respn time maksimal 15 menit untuk resep racikan dan 5 menit untuk resep
non racikan.

You might also like