You are on page 1of 19

LAPORAN

PRKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN 1



Disusun oleh:

Nama : Riyanto
NIM : H1!!"!!#
Tim : E$a NS
Ha%i&Tan''al (%a)ti)um : Ra*u+ ,, No(em*e% ,!!#
Asisten : -ilallo.in S/Si+ M/Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNI0ERSITAS 1ENDERAL SOEDIRMAN
PRO2RAM SAR1ANA MIPA
1URUSAN FISIKA
PUR3OKERTO
,!!#
PERO-AAN 2ELOM-AN2 MIKRO
Oleh:
Riyanto
Abstrak
Gelombang mikro merupakan gelombang elektromagnetik yang bersifat
transversal. Percobaan gelombang mikro yang telah dilakukan bertujuan untuk
mengetahui karateristik dari gelombang mikro, seperti pemantulan, pembiasan, polarisasi,
difraksi dan interferensi. ehingga dapat menentukan panjang gelombangnya dan indeks
bias bahan yang digunakan. Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah satu
set sistem optik gelombang mikro merk PA!O model "A#$%&'(. Percobaan dimulai
dengan mengenal sistem optik gelombang mikro. )ni untuk mengamati perubahan
intensitas yang terjadi pada penerima. *ata yang diperoleh berupa sudut pantul, sudut
bias, dan intensitas maksimumnya. *engan data tersebut diperoleh nilai panjang
gelombang mikro yaitu sebesar %,+ cm dan indeks bias prisma sebesar &,%,.
-ata kunci: gelombang mikro, pemantulan, pembiasan, polarisasi, difraksi, interferensi
Abstract
.icro/ave represent the electromagnetic /ave having the character of
transversal. .icro/ave attempt /hich have been done aim to kno/ the characteristic
from micro/ave, like reflection, refraction, polari0ation, difraction and interferensi. o
that can determine its /avelength and refractive inde1 used substance. 23uipments used
on trial is a set system optic of micro/ave of merk PA!O model "A#$%&'(. Attempt
started by recogni0ing system of micro/ave optic. 4his to perceive the intensity change
that happened at receiver. *ata obtained by in the form of angle of reflection, angle of
refraction, and ma1imum of intensity. "ith the the data obtained by a micro /avelength
value is %,+ cm and refractive inde1 of prism of e3ual to &,%,.
-ey/ord: micro/ave, refraction, polari0ation, difraction, interferensi

I/ PENDAHULUAN
A/ Lata% -ela)an'
ejak sekitar 5+ tahun yang lalu, telah diperlihatkan bah/a cahaya berperilaku
sebagai gelombang. .a1/ell, didasari oleh perhitungan kecepatan gelombang
elektromagnetik, mengatakan bah/a cahaya pasti merupakan gelombang
elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik pertama kali di bangkitkan dan dideteksi
secara eksperimental oleh 6einrich 6ert0 7&8,9#&8$': di tahun &889. 6ert0
menggunakan perangkat celah#bunga#api dimana muatan digerakkan boalk#balik dalam
/aktu singkat, membangkitkan gelombang berfrekuensi sekitar &+
$
60. )a mendeteksi
gelombang tersebut dari suatu kejauhan dengan menggunakan loop ka/at yang bisa
membangkitkan ggl jika padanya terjadi perubahan medan magnet. Gelombang ini
kemudian dibuktikan merambat dengan kelajuan cahaya %,++;&+
8
m<s dan menunjukkan
karakteristik gelombang seperti pemantulan, pembiasan, polarisasi, difraksi dan
interferensi 7Giancoli,=++&:.
*ari dasar pemikiran para ilmuan tersebut yang telah meneliti terlebih dahulu
dan diyakini kebenarannya, kami berusaha membuktikan fenomena yang
dikemukakannya melalui percobaan gelombang mikro yang merupakan salah satu jenis
dari gelombang elektromagnetik.
-/ Tu4uan
&. .empelajari sifat#sifat gelombang mikro
=. .enentukan panjang gelombang mikro
%. .enentukan indeks bias bahan
/ Dasa% teo%i
Gelombang mikro atau dikenal sebagai microwave ialah gelombang
elekromagnet yang mempunyai daerah frekuensi antara &+
$
sampai % 1 &+
&&
60 7%++ Gh0:
atau derah panjang gelombang dari %+ cm sampai dengan &mm. daerah frekuensi antara &
Gh0 sampai % Gh0 disebut daerah >6? 7>ltra 6igh ?re3uency:. Gelombang mikro
banyak digunakan dalam radar, sistem komunikasi dan juga untuk mempelajari struktur
molekul dalam bahan. umber gelombang mikro adalah alat khusus yang bekerja secara
elektronik, seperti klistron, magnetron, dan 4ravelling "ave tube 74"4:. alah satunya
yang dipergunakan dalam eksperimen ini adalah Gunn oscilator sebagai sumber
gelombang elektromagnetik.
Si5at6si5at 2elom*an' Mi)%o
a/ Re5le)si 7Pantulan8 .an Re5%a)si 7Pem*iasan8
*alam percobaan, gelombang mikro dapat direfleksikan oleh suatu lempeng
logam 7Gambar &:. Refleksi pada logam bisa terjadi jika rata#rata dari ketidakteraturan
permukaan pemantul 7reflektor: jauh lebih kecil daripada panjang gelombang yang
datang. yarat kekasaran permukaan seperti ini memiliki pengertian yang berlainan untuk
spektrum elektromagnetik yang berbeda. yarat kedua bagi adanya berkas refleksi adalah
ukuran rentang reflektor harus lebih besar daripada panjang gelombang berkas datang.
Gelombang datang @ormal
Gelombang pantul
A& A&
n& udara
*
n= $+
+
A=

Gelombang bias
2am*a% 1/ Penggambaran refleksi dan refraksi dengan menggunakan
gelombang yang jatuh pada permukaan air
Gambar = adalah sebuah bagian dari susunan cermin BBOC*. 4itik A adalah
sebuah sumber gelombang mikro dari titik A dapat mencapai detektor gelombang melalui
dua jalur, yaitu jalur langsung 7A!: dan jalur pantulan 7A(D(!:. *etektor di ! akan
mendekati isyarat yang maksimum 7interferensi konstruktif: jika kedua gelombang
bertemu di titik ! dalam keadaan sefase 7beda fasenya +:. Eika hal ini terjadi pada posisi
reflektor seperti pada Gambar =, maka maksimum berikutnya akan terdeteksi jika
reflektornya digeser sehingga jarak gelombang terpantul menjadi 7A(D(!DF:.
(

A !
d& d&
2am*a% ,/ !ermin Bloyd
Pada pembiasan oleh prisma, indeks bias n 0at prisma segitiga dapat ditentukan
dengan mengukur sudut deviasi minimum *min prisma dalam vakum 7atau udara:. udut
deviasi * ditunjukkan pada Gambar %.
A
D A
n
=
&
sin
: 7
=
&
sin
min
+
=
7&:
6al ini didasarkan oleh rumus umum pembiasan nellius
= = & &
sin sin n n = 7=:

A
*
2am*a% 9. Pembiasan gelombang mikro oleh prisma
*/ Pola%isasi
h
Polarisasi hanya dapat terjadi untuk gelombang transversal dan tidak untuk
gelombang longitudinal. Polarisasi adalah peristi/a tercapainya sebagian arah getar
gelombang sehingga hanya tinggal memiliki satu arah getar saja. Gelombang mikro
diramalkan oleh teori elektromagnet sebagai gelombang transversal, yaitu vektor listrik
dan magnet bergetar adalah tegak lurus kepada arah penjalaran. Arah polarisasi pada
gelombang elektromagnetik yang terpolarisasi bidang diambil sebagai arah vektor medan
listrik.
Gambar ' menujukkan penempatan pelat pemolarisasi kedua P=. jika P=
dirotasikan terhadap arah penjalaran, maka ada dua kedudukan yang terpisah sebesar
&8+
+
, dengan intensitas gelombang yang ditransmisikan hampir sama dengan nol.
2am*a% "/ Gelombang tak terpolarisasi tidak ditransmisikan oleh pelat#pelat
pemolarisasi sisi yang bersilangan
Eika amplitudo dari gelombang terpolarisasi bidang yang jatuh pada P= adalah 2m
maka amplitudo gelombang yang keluar adalah:
2m cos A
dengan A adalah sudut diantara arah polarisator P& dan P=. dengan mengingat bah/a
intensitas yang ditransmisikan ) berubah dengan A menurut nellius:
) G )m cos
=
A 7%:
*engan )m adalah nilai maksimum dari intensitas yang ditransmisikan, nilai maksimum
tersebut terjadi bila arah polarisator P& dan P= adalah sejajar, yaitu bila A G &8+
+
.
:/ Inte%5e%ensi .an .i5%a)si
Eika dua gelombang bergabung maka akan terjadi interferensi gelombang.
)nterferensi yang terjadi akan bersifat saling menguatkan atau saling melemahkan. 6al ini
berlaku untuk gelombang mikro.
Gelombang#gelombang menyebar se/aktu merambat dan ketika menemui
penghalang, gelombang ini berbelok mengitarinya dan memasuki daerah berikutnya.
?enomena ini disebut difraksi. (esarnya difraksi bergantung pada panjang gelombang
dan ukuran penghalang. ebagai aturan praktis, hanya jika panjang gelombang lebih kecil
dari ukuran benda, akan ada bayangan yang cukup besar.
II/ METODE
A/ 3a)tu .an Tem(at
6ari<tanggal : Rabu, == @opember =++5
"aktu : +$.++ H &&.++ ")(
4empat : Baboratorium 2ksperimen & ?isika, .)PA >niversitas
Eenderal oedirman
-/ Alat .an -ahan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
&. atu set sistem optik Gelombang .ikro merk PA!O model "A#$%&'(.
=. atu buah Adaptor
%. (utir#butir styrene
'. atu buah Prisma ethafoam
/ a%a Ke%4a
1/ Men'enal Sistem O(ti) 2elom*an' Mi)%o
&. .enyusun Peralatan seperti pada Gambar ,.
= .enghubungkan pemancar dengan penerima dan memutar tombol pengatur
)@42@)4C pada penerima dari O?? ke tanda &+1.
%. .engatur jarak antara pemancar dan penerima supaya tepat '+ cm. .engatur pula
tombol )@42@)4C dan IAR)A(B2 )@42@)4C pada alat penerima sehingga
jarum menunjukkan simpangan penuh 7angka &,+:.
'. .enetapkan jarak R 7jarak antara pemancar dan penerima: antara 9+ dan $+ cm.
ambil memperhatikan jarum penerima, mengurangi jarak tersebut secara
perlahan#lahan. -emudian mengamati yang terjadi pada penerima.
,. .enetapkan jarak antara ,+ dan $+ cm. meletakkan sebuah reflektor dengan
bidang pantulnya sejajar dengan lengan goniometer 7Gambar 5:. (erulang#ulang
menjauhkan dan mendekatkan reflektor. -emudian mengamati yang terjadi pada
penerima.
.
2am*a% ;. usunan alat
2am*a% #/ Refleksi
,/ Pemantulan
&. .enyusun peralatan seperti pada Gambar 9 dengan pemancar pada lengan statis.
Pemancar dan penerima harus mempunyai polarisasi yang sama 7keduanya
vertikal atau hori0ontal:.
=. .enghidupkan pemancar dan memutar tombol )@42@)4C pada alat penerima
sampai pada tanda %+.
%. .engatur kududukan reflektor sehingga sudut datangnya tepat &+
+
.
'. .engatur lengan alat penerima sampai dideteksi isyarat yang maksimum, tanpa
mengubah kedudukan pemancar maupun reflektor. -emudian mencatat sudut
pantulnya.
,. .elakukan langkah ke#% dan ke#' untuk beberapa sudut datang yang berbeda.
2am*a% </ usunan alat
9/ Pem*iasan Melalui P%isma
&. .enyusun alat#alat seperti pada Gambar 8. .emutar prisma masih kosong pada
meja rotasi dan mengamati pengaruhnya terhadap gelombang mikro.
=. .engisi prisma tersebut dengan butir#butir styrene dan mengatur gelombang yang
datang dari pemancar arahnya tegak lurus pada sisi tegak prisma.
%. .engatur kedudukan reflektor untuk menetukan sudut datangnya.
'. .emutar lengan goniometer beserta penerimanya dan menentukan sudut bias
dengan mencari posisi yang intensitasnya maksimum.
2am*a% =/ usunan alat
"/ Pola%isasi
&. .enyusun alat#alat seperti pada Gambar $ dengan posisi penerima seperti semula
7+
+
:. isi corong yang penjang letaknya hori0ontal.
=. .elepaskan polisatornya dari statif. .emutar penerima sehingga sisi panjangnya
dari corongnya tegak lurus.
%. .engatur kududukan polisator pada sudut +
+
.
'. .engatur lengan alat penerima sampai dideteksi isyarat yang maksimum, tanpa
mengubah kedudukan pemancar maupun reflektor. -emudian mencatat
pembacaan pada penerima untuk intensitasnya.
2am*a% >/ usunan alat
;/ e%min Lloy.
&. .enyusun alat#alat seperti pada Gambar &+. >ntuk memperoleh hasil optimal
maka jarak antara pemancar dan detektor harus & meter lebih atau sejauh
mungkin.
=. ambil memperlihatkan penerima, perlahan#lahan menjauhkan reflektor dari pusat
goniometer. -emudian mencatat pembacaan penerima.
%. .encari kedudukan reflektor yang terdekat yang akan menghasilkan isyarat
minimum 7meteran menunjukkan simpangan minimum:.
'. .engukur dan mencatat h&, jarak antara pusat goniometer dan reflektor.
,. Perlahan#lahan menjauhkan reflektornya sehingga meteran menunjukkan nilai
maksimum dan kemudian kembali ke minimum. .engukur h=, jarak baru antara
goniometer dan reflektor. .engulangi perlakuan jarak h% dan h'.
2am*a% 1!/ usunan alat
D/ Dia'%am Ali%
1/ Men'enal Sistem O(ti) 2elom*an' Mi)%o



Ca

4idak
.ulai
.enyusun peralatan seperti Gambar ,
.enguhubungkan pemancar dengan adaptor
dan )@42@)4C G &+1
.engatur R G '+ cm dan alat penerima G&,+
.enetapkan R G 9+ # $+ cm
.engurangi jarak sambil memperhatikan jarum penerima
Apakah penerima telah
teramatiJ
.enetapkan R G ,+ # $+ cm
.eletakkan reflektor sejajar lengan goniometer
.enjauhkan dan mendekatkan
lengan goniometer dengan reflektor
Apakah penerima telah
teramatiJ
elesai
4idak
Ca
,/ Pemantulan
4idak
Ca
Ca


4idak
.ulai
.enyusun peralatan seperti Gambar 9
.enghidupkan pemancar dan
)@42@)4C G %+1
.emutar lengan alat penerima
Apakah isyarat sudah mencapai maksimumJ
.encatat sudut pantulnya
.engatur sudut datang
baruJ
7untuk =+
+
, %+
+
, '+
+
, ,+
+
:
udut datang G &+
+
elesai
9/ Pem*iasan Melalui P%isma
4idak
Ca
.ulai
.enyusun peralatan seperti Gambar 8
.emutar prisma kosong dan mengamati
pengaruhnya terhadap gelombang mikro
.engisi prisma dengan butir#butir styrene
.engatur gelombang datang
tegak lurus pada sisi tegak prisma
sudut datang G &+
+
Apakah isyarat sudah
mencapai maksimumJ
.encatat sudut biasnya
elesai
.emutar lengan goniometer
dan penerimanya
"/ Pola%isasi
4idak

Ca Ca
4idak
.ulai
.enyusun peralatan seperti Gambar $
Penerima G +
+

.elepaskan polarisator dari statif
.emutar penerima hingga sisi
panjang dari corongnya tegak lurus
-edudukan polarisator G +
+

Apakah isyarat sudah
mencapai maksimumJ
.encatat intensitasnya
.engatur kedudukan polarisator
baruJ
7untuk sudut ==.,
+
, ',
+
, 59.,
+
, $+
+
:
.emutar lengan goniometer
dan penerimanya
elesai

;/ e%min Lloy.
Ca

4idak
.ulai
.enyusun peralatan seperti Gambar &+
R G & meter lebih
.enjauhkan reflektor dari pusat goniometer
dan memperhatikan alat penerima
.encatat pembacaan penerima
.enjauhkan reflektor hingga nilai maksimum
dan kembali ke minimum
.engukur h
=
.engukur h baruJ
7h
%
, h
'
, dst:
.encari kedudukan reflektor yang menghasilkan
isyarat minimum
.engukur h
&

elesai
III/ HASIL DAN PEM-AHASAN
A/ HASIL
1/ Pemantulan
4abel &. *ata Pengamatan Percobaan Pemantulan
udut *atang udut Pantul ) 7mA: )pantul7mA:
&+
+
=+
+
& +,&5
=+
+
=+
+
& +,8'
%+
+
%+
+
& +,8'
'+
+
%8
+
& +,88
,+
+
,+
+
& +,$=

,/ Pem*iasan
4abel =. *ata Pengamatan Percobaan Pembiasan
udut *atang
udut (ias n (ahan
&+
+
&8
+
&,98
=+
+
=$
+
&,'=
%+
+
'+
+
&,=$
'+
+
'8
+
&,&5
,+
+
,$
+
&,&=

&
=
sin
sin
n

=
ket : A&G udut datang , A= G udut bias
rata rata
n

G 7&.98D&.'=D&.=$D&.&5D&.&=:<, G &.%,'
9/ Pola%isasi
4abel %. *ata Pengamatan Percobaan Polarisasi
)+ 7mA: A )A 7mA:
& &+ +,98
& ==,, +,'=
& ', +,+8
& 59,, +,+=
& $+ +,++
"/ Inte%5e%ensi
4abel '. *ata Pengamatan Percobaan )nterferensi
h& G &',, cm F 7cm:
h= G &9,, cm %,+
h% G =+,5 cm %,&
h' G =%,' cm =,8
Rata#rata %,+
( ) n n
h h =
+&

-/ PEM-AHASAN
Pada percobaan gelombang mikro kami mencoba membuktikan beberapa
katakteristik dari gelombang, seperti pemantulan, pembiasan, polarisasi dan interferensi.
Pada percobaan pemantulan gelombang mikro dapat disimpulkan bah/a besarnya sudut
datang sama dengan sudut pantul. 6al ini sesuai dengan hukum pemantulan nellius.
*emikian juga pada percoban pembiasan gelombang mikro yang melalui sebuah prisma
dapat disimpulkan bah/a pembiasan gelombang mikro sesuai dengan hukum pembiasan
nellius. *ari percobaan pembiasan diperoleh indeks bias prisma ethafoam sebesar &,%,.
Pada percobaan interferensi gelombang mikro diperoleh titik#titik dimana
intensitasnya maksimum yaitu ketika gelombang yang sampai pada penerima terjadi
interferensi maksimum. Earak antara titik maksimum pertama dengan titik maksimum
berikutnya disebut satu panjang gelombang. *ari data pengamatan diperoleh panjang
gelombang mikro berkisar antara =,8 cm sampai %,& cm. @ilai tersebut telah mendekati
kebenaran referensi yaitu =,8, cm 7Panduan Praktikum ?isika 2ksperimen, =++5:.
Pada percobaan polarisasi gelombang mikro, ketika polarisator diputar ke sudut
$+
+
7horisontal: intensitas gelombang semakin kecil. 6al ini menunjukkan bah/a
gelombang yang dipancarkan dari pemancar terpolarisasi vertikal sehingga gelombang
tersebut tidak dapat mele/ati polarisator yang arahnya horisontal7$+
+
:.
I0/ KESIMPULAN
(erdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dalam percobaan gelombang
mikro dapat disimpulkan bah/a:
&. Gelombang mikro memiliki sifat#sifat gelombang, yaitu pemantulan, pembiasan,
interferensi, difraksi dan polarisasi.
=. @ilai intensitas gelombang dipengaruhi oleh jarak dan reflektor yang digunakan.
%. *aerah panjang gelombang mikro yang diperoleh berkisar antara =,8 cm sampai
%,& cm dan nilai indeks bias prisma sebesar &,%,.
0/ DAFTAR PUSTAKA
Giancolli, =++&. Fisika Dasar 2 Edisi Kelima. Eakarta 2rlangga.
6alliday,* dan Resnick,R. &$8'. Fisika Jilid 2 Edisi Ketiga. Eakarta: 2rlangga.
Biang.=++5. Aplikasi Elektromagnetik. Eakarta: 2rlangga.

You might also like