You are on page 1of 3

8 April 2014

PATOLOGI KLINIK
Dr. Affandi I, Sp. PK(K)
PEMBERANTASAAN TB (TUBERCULOSE ) DI INDONESIA
Dalam pemeriksaan laboratorium penderita TB ini paradigma lama pemeriksaan
laboratorium sebagai penunjang diagnosa sedangkan di dlm lab. yang baru hasil periksaan
lab. sebagai penentu diagnosa laboratorium , sehingga hasil pemeriksaan lab. yg bermutu
sebgai sangat dibutuhkan di dalam program nasional pemberantasan TB, untuk menentukan
hasil pemeriksaan yang baik maka antara lain yang harus diperhatikan
Tempat pengumpulan dahak sputum adalah
1. Diruang terbuka dengan sinar matahari yang langsung,
2. !uangnya sendiri harus tertutup dengan "entilasi yang #ukup.
$. %angan mengumpulkan dahak sputum di
a. Di dalam laboratorium
b. %angan di dalam kamar mandi, &', tempat ken#ing
#. Di ruang tunggu
d. !uamng penda(taran
e. Ditempat) tempat lain yang "entilasinya jelek
'ara mengeluarkan sputum yang benar antara lain
1. *enderita hendaknya berkumur dengan air besih sebelum mengeluarkan dahak+
sputum. Bila pasien menggunakan gigi palsu, lepaskan sebelum berkumur
2. ,ebelum mengeluarkan sputum berna(as dalam sebanyak 2)$-
Begitu yang ketiga , penderita mulai mengeluarkan sputum
Tutup pot yang berisi dahak, segera setelah selesai anjurkan penderita membersihkan
lagi mulutnya, tidak boleh menggunkan sapu tangan.boleh tisu/ lalu sambil men#u#i
mulut
$. 0epada penderita dimoti"asi untuk datang lagi ke puskesmas melengkapi
pemeriksaan data)data yang belum selesai
1oti"asi lagi agar mengulang pemeriksaan lagi , bila ternyata kualitas sputum yg
dikumpulkan kurang baik
4. Banyak sali"anya , harus diulang lagi
2. Banyak nasal mukusnya
3. Anjurkan kepada penderita agar dirumah untuk melakukan olahraga ringan , setelah
itu disuruh tarik na(as dalam kemudian dekatkan pot, baru dina(askan, baru keluarkan
4. 1alam hari sebelum tidur, supaya sputum baik dan banyak, disuruh minum air hangat
, bila sukar keluar dahak penderita pada saat tidur diberi ekspemtoran, antara lain
gliserin buaya korat 200 mg sebelum meminum air hangat
8. 0ualitas spesimen sputum yang baik ada bagian mukoid yang kental ada juga bagian
mukopurulen dahak + sputum, adapula purulennya, kadang)kadang juga ber#ampur
darah dan sali"a
5. ,etelah dahak +sputum dikeliarkan diba6a dan diterima dan teradministrasi dengan
lengkap, periksa kualitas sputum antara lain "olumenya berpa jumlahnya,
konsistensinya, kemudian siap dilakukan pemeriksaan yg lain antara lain
1. 7kurannya dalam membuat preparat,
2. Ada ketebalannya
$. *e6arnaanya harus
4. 0ualitas spesimennya jangan samapai yang heterogen harus homogen,
jangan lupa sebagai petugas agar tidak terkontaminasi harus menjaga
kebersihannya, lihat preparat se#ara mikroskopis , lihat *18 nya leukosit,
monosit, baso(il, eusino(il , ada atau tidak makro(ag nya , benda asing dan
eritrositnya.
2. *ada ketebalan dan kerataan tidak boleh ada daerah yang kosong, tidak
boleh pula pada saat (iksasi ada bagian yang terkelupas, lebih)lebih tidak
rata
3. *ada ketebalan didalam ada petunjuk se#ara nasional , dimana diba6ah
objek glass dipasang kertas koran, bila kelihatan huru()huru(nya berarti
terlalu tipis, bila tidak kelihatan huru()huru(nya berrati terlalu tebal. 9nag
baik adalah bisa diba#a tetapi juga tidak terlalu buram juga
,ebagai seorang protap, harus ada + punya program pentunjuk mulai dari
pengumpulan dahak . *erlu pula melakukan kualitas kontrol baik internal, maupun
eksternal.
Berbagai kesalahan di dlam pemeriksaan laboratorium digolongkan menjadi 2
1. 0esalahn minor
a. 0esalahan hitung,
b. *osti"e palsu rendah, atau
#. 8egati"e palsu yang rendah
2. 0esalahan mayor
*ositi"e palsu yang tinggi atau negati"e palus yang tinggi.
8egati"e palsu yang tinggi yaitu
) pemba#aan yang terlalu #epat, kurang dari 100 lapangn penglihatan, solusinya
harus melakukan pemeriksaan dalam 100 lapang pandang
) *enggunaan mikropskop harus benar)benar, arah dan sinar
) *e6arnaan dengan BTA, dimana pu#at sulit terba#a tidak merah, tidak ada kontras
disekitarnya, solusinya, penge#atannya harus benar)benar baik.
) *en#atatan penyalinan yang kurang teliti, termasuk pelaporan jumlah leukosit
yang tidak tertulis. :unakan mikroskop yang baik
*ositi"e palsu, (aktor penyebabnya adalah
) Adanya arte(ak, kristal)kristal
) 9ang mempersulit adalah minyak imersi jangan terlalu banyak
) &arna yang digunakan (ungsinya sudah terlalu lama , tidak boleh digunakan
) ,ala h di dalam administrasi, menyalin yang jurang baik
0esalahan hitung bisa disebabkan oleh karena
1.Dahaknya berkurang
2. *etugasnya kurang memahami protapnya.prosedurnya/
$. *e6arnaan yang jelek

You might also like