You are on page 1of 2

BAB III

Pada laporan ini diajukan kasus pasien laki laki usia 6 tahun di
bawa ke RS Moh. Hoesin dengan keluhan utama gusi berdarah sejak 2
minggu yang lalu. 2 minggu yang lalu, os mengeluh biji jambu yang
tersangkut di gigi kanan bawah, os mengeluarkan sendiri biji jambu
yang tersangkut dengan !ara men!ongkelnya. Setelah itu, os
mengalami perdarahan gusi. "emudian os dibawa ke RS di #aturaja
dan dirawat selama $ hari. Selama dirawat, os mendapatkan trans%usi
darah sebanyak & kantong. Perdarahan gusi baru berhenti setelah os 6
hari dirawat. ' hari yang lalu, os mengalami perdarahan gusi
kembali. "emudian os dirujuk ke RSMH dan dikonsulkan ke Poli gigi. (s
pernah mengalami perdarahan gusi saat usia)) bulan dan ) tahun. (s
dibwa ke RSMH, di !ek %aktor *+++ dan +, dan terdapat pemanjangan
aP--. .amun, penderita tidak kontrol ke RSMH. Penderita dirawat di
RSMH dan didiagnosis /iathesis Hemorrhagi! e! susp. Pemanjangan
%aktor pembekuan darah. (s tidak pernah melakukan pemeriksaan
gigi sebelumnya.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum pasien baik, vital sign
ditemukan dalam batas normal. Pada pemeriksaan ekstra oral, wajah dan bibir simetris,
KGB kanan dan kiri tidak teraba dan tidak terasa sakit. Dari pemeriksaan intra oral,
tedapat debris di regio rahang bawah, kalkulus terdapat di regio rahang atas (1., 1.!, ".#,
".$, ".% dan di regio rahang bawah ($., $.&%. pada pemeriksaan mukosa dan gingival
ditemukan dalam batas normal.
Pada pemeriksaan status lokalis, ditemukan pada gigi $.# dengan kondisi D'
mengalami (aries dentin, sedangkan pada gigi $.$ dan $.' dengan kondisi D di diagnosis
mengalami nekrosis pulpa dengan diagnosis banding pulpitis irreversible. Pen)akit pulpa
pada kasus ini disebabkan oleh iritan mekanik akibat trauma saat *s men(oba
men(ongkel biji jambu. Perdarahan )ang timbul se(ara terus menerus terjadi akibat
kelainan faal hemostasis )ang dibuktikan dengan pemanjangan aP++ pada fakot ,--- dan
-., dan di diagnosis dengan Diathesis /emorrhagi(.
/iathesis Hemorrhagi! merupakan keadaan patologi yang timbul
karena kelainan %aal hemostasis. "eadaan ini menyebabkan
peningkatan resiko terjadinya perdarahan. /ilihat dari patogenesisnya
maka diathesis hemostatis hemoragik dapat digolongkan menjadi
diathesis hemoragik karena %aktor 0askuler, %aktor trombosit, dan
diathesis hemoragik karena %aktor koagulasi. Pada kasus ini, terdapat
hubungan yang berkaitan antara diathesis hemorrhagi! dan nekrosis
pulpa yang dialami penderita. +ritasi mekanik akibat trauma pada
pulpa menyebabkan in1amasi yang parah atau disebut juga pulpitis
ire0ersibel, yang tidak akan dapat pulih walaupun pen)ebabn)a dihilangkan dan
bila tidak terawat dapat berakibat pada kematian pulpa 2nekrosis
pulpa3. 0ekrosis pulpa dapat berupa nekrosis sebagian (nekrosis parsial% dan nekrosis
total. 0ekrosis parsial menunjukkan gejala seperti pulpitis irreversibel dengan n)eri
spontan sedangkan nekrosis total tidak menunjukkan gejala dan tidak ada respon terhadap
tes termal dan tes listrik.
Diathesis hemorrhagi( )ang dialami penderita men)ebabkan terhambatn)a proses
pen)embuhan pada kerusakan pulpa sehingga lebih (epat berakibat pada kematian
pulpa1nekrosis pulpa.
-erapi utama pada nekrosis pulpa adalah perawatan saluran akar dan
restorasi. #ila apeks gigi lebar4 terbuka dilakukan perawatan
apeksi5kasi. Setelah preparasi selesai, saluran akar diisi dengan
6a2(H3
2
sampai )72 mm dari ujung akar dan ditumpat tetap. 80aluasi
se!ara berkala &76 bulan sampai terjadi penutupan apeks 2dengan
menggunakan pemeriksaan radiogra5k3.

You might also like