You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT KULIT AKIBAT PARASIT

A. Pendahuluan
Penyakit kulit yang dibahas disini adalah penyakit kulit yang tidak berbahaya atau dalam
kata lain tidak akan menimbulkan dampak buruk terhadap kelangsungan hidup orang yang
terkena penyakit tersebut, namun cenderung lebih kepada rasa gatal-gatal yang dialami oleh si
penderita atau mungkin juga barakibat rasa malu atau kurang percaya diri. Salah satunya adalah
kudis/scabies.
Kudis/Scabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit/tungau yang gatal yaitu
Sarcoptes scabiei var hominis. Kudis lebih sering terjadi di daerah yang higienisnya buruk dan
menyerang orang yang kurang menjaga kebersihan tubuhnya. Gejala yang timbul antara lain :
timbul gatal yang hebat pada malam hari, gatal yang terjadi terutama di bagian sela-sela jari
tangan, di baah ketiak, pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerola !area sekeliling puting
susu", dan permukaan depan pergelangan. Penyakit ini mudah sekali menular ke orang lain
secara langsung, misalnya bersentuhan dengan penderita, atau tidak langsung misalnya melalui
handuk atau pakaian. Gangguan kudis disebabkan oleh kutu kudis !#optes Scabei"
$i dalam kulit, kutu kudis akan membuat teroongan dengan tubuhnya yang bergerigi. Pada
malam hari, kutu ini bergerak hingga menimbulkan rasa gatal. Gejala-gejala yang muncul adalah
bintil, gatal dan cairan kuning keputihan.
B. Asuhan Keperawatan
%suhan keperaatan !askep" pada klien gangguan integumen, seperti kusta, skabies, tinea
!jamur" umumnya belum ada rencana asuhan keperaatan khusus dan belum banyak ditemukan
pada buku ajar. &eberapa askep integumen yang sudah baku dan dapat kita temukan pada
beberapa literatur antara lain adalah askep luka bakar dan askep psoriasis. Sehingga askep kulit
tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun rencana keperaatan pada klien yang
mengalami gangguan integumen, tentunya disesuaikan dengan data yang ditemukan pada
pengkajian.
1. Pen!a"#an
'iayat kesehatan dan observasi langsung memberikan in(omasi mengenai persepsi klien
terhadap kelaianan kulit, bagaimana kelainan kulit dimulai, apa pemicunya, apa yang meredakan
atau mengurangi gejala, termasuk masalah (isik/emosional yang dialami klien.
$. D#an%s#s Keperawatan
a. 'isiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan (ungsi
barier kulit.
b. )yeri dan rasa gatal berhubungan dengan lesi kulit.
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus.
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus.
e. Kurang pengetahuan tentang program terapi berhubungan dengan inadekuat in(ormasi.
&. Peren'anaan ( Inter)ens#*I+ple+entas#
*ujuan askep adalah terpeliharanya integritas kulit, meredakan gangguan rasa nyaman: nyeri,
tercapainya tidur yang nyenyak, berkembangnya sikap penerimaan terhadap diri, diperolehnya
pengetahuan tentang peraatan kulit dan tidak adanya komplikasi.
a. 'esiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan (ungsi barier kulit.
+" ,indungi kulit yang sehat dari kemungkinan maserasi !hidrasi stratum korneum yang
berlebihan" ketika memasang balutan basah.
'asional: -aserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya kulit dan
perluasan kelainan primer.
." /ilangkan kelembaban dari kulit dengan penutupan dan menghindari (riksi.
'asional: 0riksi dan maserasi memainkan peranan yang penting dalam proses terjadinya
sebagian penyakit kulit.
1" 2aga agar terhindar dari cidera termal akibat penggunaan kompres hangat dengan suhu
terlalu tinggi 3 akibat cedera panas yg tidak terasa !bantalan pemanas, radiator".
'asional: Penderita dermatosis dapat mengalami penurunan sensitivitas terhadap panas.
4" )asihati klien untuk menggunakan kosmetik dan preparat tabir surya.
'asional: &anyak masalah kosmetik pada hakekatnya semua kelainan malignitas kulit dapat
dikaitkan dengan kerusakan kulit kronik.
Kriteria keberhasilan implementasi :
5 -empertahakan integritas kulit.
5 *idak ada maserasi.
5 *idak ada tanda-tanda cidera termal.
5 *idak ada in(eksi.
5 -emberikan obat topikal yang diprogramkan.
5 -enggunakan obat yang diresepkan sesuai jadual.
b. )yeri dan rasa gatal berhubungan dengan lesi kulit.
+" *emukan penyebab nyeri/gatal
'asional: -embantu mengidenti(ikasi tindakan yang tepat untuk memberikan kenyamanan.
." #atat hasil observasi secara rinci.
'asional: $eskripsi yang akurat tentang erupsi kulit diperlukan untuk diagnosis dan pengobatan.
1" %ntisipasi reaksi alergi !dapatkan riayat obat".
'asional: 'uam menyeluruh terutama dengan aaitan yang mendadak dapat menunjukkan reaksi
alergi obat.
4" Pertahankan kelembaban !6/- 789", gunakan alat pelembab.
'asional: Kelembaban yang rendah, kulit akan kehilangan air.
:" Pertahankan lingkungan dingin.
'asional: Kesejukan mengurangi gatal.
7" Gunakan sabun ringan/sabun yang dibuat untuk kulit yang sensiti(
'asional: ;paya ini mencakup tidak adanya detergen, <at pearna.
=" &ersihkan kelebihan pakaian/peralatan di tempat tidur
'asional: -eningkatkan lingkungan yang sejuk.
>" #uci linen tempat tidur dan pakaian dengan sabun.
'asional: Sabun yang ?keras@ dapat menimbulkan iritasi.
A" /entikan pemajanan berulang terhadap detergen, pembersih dan pelarut.
'asional: Setiap subtansi yang menghilangkan air, lipid, protein dari epidermis akan mengubah
(ungsi barier kulit
+8" Kompres hangat/dingin.
'asional: Pengisapan air yang bertahap dari kasa akan menyejukkan kulit dan meredakan
pruritus.
++" -engatasi kekeringan !serosis".
'asional: Kulit yang kering meimbulkan dermatitis: gatal, melepuh, eksudat.
+." -engoleskan lotion dan krim kulit segera setelah mandi.
'asional: /idrasi yang cukup pada stratum korneum mencegah gangguan lapisan barier kulit.
+1" -enjaga agar kuku selalu pendek.
'asional: -engurangi kerusakan kulit akibat garukan
+4" -enggunakan terapi topikal.
'asional: -embantu meredakan gejala.
+:" -embantu klien menerima terapi yang lama.
'asional: Koping biasanya meningkatkan kenyamanan.
+7" )asihati klien untuk menghindari pemakaian salep /lotion yang dibeli tanpa resep
$okter.
'asional: -asalah klien dapat disebabkan oleh iritasi/sensiti( karena pengobatan sendiri
Kriteria keberhasilan implementasi :
5 -encapai peredaan gangguan rasa nyaman: nyeri/gatal.
5 -engutarakan dengan kata-kata baha gatal telah reda.
5 -emperlihatkan tidak adanya gejala ekskoriasi kulit karena garukan.
5 -ematuhi terapi yang diprogramkan.
5 Pertahankan keadekuatan hidrasi dan lubrikasi kulit.
5 -enunjukkan kulit utuh dan penampilan kulit yang sehat .
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus.
+" )asihati klien untuk menjaga kamar tidur agar tetap memiliki ventilasi dan
kelembaban yang baik.
'asional: ;dara yang kering membuat kulit terasa gatal, lingkungan yang nyaman
meningkatkan relaksasi.
." -enjaga agar kulit selalu lembab.
'asional: *indakan ini mencegah kehilangan air, kulit yang kering dan gatal biasanya tidak dapat
disembuhkan tetapi bisa dikendalikan.
1" -andi hanya jika diperlukan, gunakan sabun lembut, oleskan krim setelah mandi.
'asional: memelihara kelembaban kulit
4" -enjaga jadal tidur yg teratur.
:" -enghindari minuman yang mengandung ka(ein menjelang tidur.
'asional: ka(ein memiliki e(ek puncak .-4 jam setelah dikonsumsi.
7" -elaksanakan gerak badan secara teratur.
'asional: memberikan e(ek menguntungkan bila dilaksanakan di sore hari.
=" -engerjakan hal ritual menjelang tidur.
'asional: -emudahkan peralihan dari keadaan terjaga ke keadaan tertidur.
Kriteria Keberhasilan Bmplementasi
5 -encapai tidur yang nyenyak.
5 -elaporkan gatal mereda.
5 -empertahankan kondisi lingkungan yang tepat.
5 -enghindari konsumsi ka(ein.
5 -engenali tindakan untuk meningkatkan tidur.
5 -engenali pola istirahat/tidur yang memuaskan.
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus.
+" Kaji adanya gangguan citra diri !menghindari kontak mata,ucapan merendahkan diri sendiri.
'asional: Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit/keadaan yang tampak nyata bagi
klien, kesan orang terhadap dirinya berpengaruh terhadap konsep diri.
." Bdenti(ikasi stadium psikososial terhadap perkembangan.
'asional: *erdapat hubungan antara stadium perkembangan, citra diri dan reaksi serta
pemahaman klien terhadap kondisi kulitnya.
1" &erikan kesempatan pengungkapan perasaan.
'asional: klien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami.
4" )ilai rasa keprihatinan dan ketakutan klien, bantu klien yang cemas mengembangkan
kemampuan untuk menilai diri dan mengenali masalahnya.
'asional: -emberikan kesempatan pada petugas untuk menetralkan kecemasan yang tidak perlu
terjadi dan memulihkan realitas situasi, ketakutan merusak adaptasi klien .
:" $ukung upaya klien untuk memperbaiki citra diri , spt merias, merapikan.
'asional: membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi.
7" -endorong sosialisasi dengan orang lain.
'asional: membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi.
Kriteria Keberhasilan Bmplementasi
5 -engembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri.
5 -engikuti dan turut berpartisipasi dalam tindakan peraatan diri.
5 -elaporkan perasaan dalam pengendalian situasi.
5 -enguatkan kembali dukungan positi( dari diri sendiri.
5 -engutarakan perhatian terhadap diri sendiri yang lebih sehat.
5 *ampak tidak meprihatinkan kondisi.
5 -enggunakan teknik penyembunyian kekurangan dan menekankan teknik untuk
meningkatkan penampilan
e. Kurang pengetahuan tentang program terapi
+" Kaji apakah klien memahami dan salah mengerti tentang penyakitnya.
'asional: memberikan data dasar untuk mengembangkan rencana penyuluhan
." 2aga agar klien mendapatkan in(ormasi yang benar, memperbaiki kesalahan
konsepsi/in(ormasi.
'asional: Klien harus memiliki perasaan baha sesuatu dapat mereka perbuat, kebanyakan klien
merasakan man(aat.
1" Peragakan penerapan terapi seperti, kompres basah, obat topikal.
'asional: memungkinkan klien memperoleh cara yang tepat untuk melakukan terapi.
4" )asihati klien agar kulit teap lembab dan (leksibel dengan tindakan hidrasi dan pengolesan
krim serta losion kulit.
'asional: stratum korneum memerlukan air agar tetap (leksibel. Pengolesan krim/lotion akan
melembabkan kulit dan mencegah kulit tidak kering, kasar, retak dan bersisik.
:" $orong klien untuk mendapatkan nutrisi yang sehat.
'asional: penampakan kulit mencerminkan kesehatan umum seseorang, perubahan pada kulit
menandakan status nutrisi yang abnormal.
Kriteria Keberhasilan Bmplementasi :
5 -emiliki pemahaman terhadap peraatan kulit.
5 -engikuti terapi dan dapat menjelaskan alasan terapi.
5 -elaksanakan mandi, pembersihan dan balutan basah sesuai program.
5 -enggunakan obat topikal dengan tepat.
5 -emahami pentingnya nutrisi untuk kesehatan kulit.
T#nda!an Untu! ,en'eah In-e!s#
+" -iliki indeks kecurigaan yang tinggi terhadap suatu in(eksi pada klien yang system
kekebalannya terganggu.
'asional: setiap keadaan yg mengganggu imun akan memperbesar risiko in(eksi kulit.
." &erikan petunjuk yang jelas dan rinci kepada klien mengenai program terapi.
'asional: Pendidikan klien yang e(ekti( bergantung pada keterampilan interpesonal pro(esional
kesehatan dan pada pemberian instruksi yang jelas.
1" ,aksanakan kompres basah sesuai program untuk mengurangi intensitas in(lamasi.
'asional: vasokonstriksi pembuluh darah kulit dapat mengurangi eritema dan membantu
debridemen vesikel dan krusta serta mengendalikan in(lamasi.
4" Sediakan terapi rendaman sesuai program.
'asional: melepas eksudat dan krusta.
:" &erikan antibiotik sesuai order.
'asional: membunuh dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
7" Gunakan obat topikal yang mengandung kortikosteroid sesuai order.
'asional: memiliki kerja antiin(lamasi, sehingga mampu menimbulkan vasokonstriksi pada
pembuluh darah kecil dalam dermis lapisan atas.
=" )asihati klien untuk menghentikan pemakaian setiap obat kulit yang memperburuk masalah.
'asional: dermatitis kontan atau reaksi alergi dapat terjadi akibat setiap unsur yang ada dalam
obat tersebut.
Kriteria Keberhasilan Bmplementasi
5 *etap bebas dari in(eksi.
5 -engungkapkan tindakan peraatan kulit yang meningkatkan kebersihan dan mencegah
kerusakan kulit.
5 -engidenti(kasi tanda dan gejala in(eksi.
5 -engidenti(ikasie (ek kerugian obat
5 &erpartisipasi dalam tindakan peraatan kulti: ganti balutan, mandi.
Paras#t
Paras#t adalah hean renik yang dapat menurunkan produktivitas hean yang ditumpanginya.
Parasit dapat menyerang manusia dan hean, seperti menyerang kulit manusia.
Parasitoid adalah parasit yang menggunakan jaringan organisme lainnya untuk
kebutuhan nutrisi mereka sampai orang yang ditumpangi meninggal karena kehilangan jaringan
atau nutrisi yang dibutuhkan. Parasitoid juga diketahui sebagai necrotroph.
Tu+.uhan paras#t adalah tumbuhan yang untuk kelangsungan hidupnya menggantungkan
sebagian atau seluruh sumber energinya pada tumbuhan lain !disebut tumbuhan inang" dan
mengakibatkan inangnya mengalami kekurangan energi !lihat art#!el s#+.#%s#s". $alam
pengertian ini tidak termasuk persaingan antarorganisme, maupun pemangsaan yang dilakukan
oleh beberapa tumbuhanin sektivora.
Parasit berasal dari kata ?Parasitus@ !Lat#n" C ?Parasitos@ !Grik", yang artinya seseorang yang
ikut makan semeja. -engandung maksud seseorang yang ikut makan makanan orang lain tanpa
seijin orang yang memiliki makanan tersebut. 2adi Pengertian Parasit adalah organisme yang
selama atau sebagian hayatnya hidup pada atau didalam tubuh organisme lain, dimana parasit
tersebut mendapat makanan tanpa ada konpensasi apapun untuk hidupnya .
Kerugian akibat parasit terjadi melalui beberapa cara, yaitu :
,enh#sap darah/ 'a#ran etah .en#n atau e!sudat
0%nt%h : artropoda !lalat dan nyamuk", helminth !cacing Ancylostoma sp" dan Pr%t%1%a darah
!Plas+%d#u+ sp2 Leu'%'3t%1%%n sp2 Tr3pan%s%+a sp" menghisap darah. %rtropoda !lalat
jenis tertentu", /elmin !cacing Thelazia sp; Syngamus sp", proto<oa !Trichomonas sp"
menghisap cairan getah bening atau eksudat.
,enh#sap +a!anan h%spes
0%nt%h : /elmin !cacing Ascaris sp, Taenia spp", kesemuanya menghisap makanan hospes.
,erusa! "ar#nan tu.uh
0%nt%h : cacing *rematoda Fasciola gigantica merusak jaringan hati, Proto<oa !Eimeria sp"
merusak epitel usus, %rtopoda lar)a lalat Gastrophylus sp merusak dinding lambung.
,en#+.ul!an radan
0%nt%h : larva dari cacing Ancylostoma sp bisa menembus kulit dan menimbulkan radang.
Gigitan dari %rtropoda !lalat, nyamuk, kutu, pinjal, caplak dan tungau" kesemuanya
menimbulkan radang. Proto<oa Eimeria sp merusak epitel usus dan mengakibatkan terjadinya
radang.
Dapat +enst#+ul#r ter"ad#n3a !an!er
0%nt%h : cacing Spirocerca lupi telah terbukti dapat menstimulir !merangsang" terjadinya kanker
saluran pencernaan anjing.
Paras#t .#sa d#.eda!an .erdasar!an 4
A!#.at 3an d#t#+.ul!an
&erdasarkan akibat yang ditimbulkan, parasit dapat dibedakan menjadi :
Paras#t#ASIS adalah jika parasit belum mampu menimbulkan lesi !jejas" atau tanda klinis pada
hospesnya, sedangkan Paras#t5SIS adalah jika parasit telah mampu menimbulkan lesi !jejas"
atau gejala klinis pada hospesnya.
0%nt%h : in(eksi cacing Ascaris suum pada babi, hasil pemeriksaan tinja ditemukan telur
cacingAscaris suum tetapi babi tersebut belum menampakkan gejala klinis, sehingga babi
tersebut menderita As'ar#as#s. Sedangkan jika babi tersebut telah menampakkan gejala klinis
disebut menderita As'ar#%s#s.
La+a h#dup paras#t pada h%spes
&erdasarkan lama hidup perparasit pada hospes, parasit dapat dibedakan menjadi :
Parasit yang Selama /idupnya sebagai Parasit
0%nt%h : #acing Trichinella spiralis cacing deasanya hidup didalam saluran pencernaan dan
larvanya hidup diantara sel-sel daging serat lintang babi.
Parasit yang &elum $easa sebagai Parasit dan setelah $easa /idup &ebas
0%nt%h : artopoda !lalat Chrysomia sp" dimana larva lalat #n# umumnya hidup di sela-sela
ceracak !a!# sapi sehingga menimbulkan -iasis, sedangkan lalat deasanya hidup bebas.
Parasit yang $easa sebagai Parasit dan Sebelum $easa /idup &ebas
0%nt%h : artropoda nyamuk, !Aedes, Anopheles dan Culex" betina deasa hidup sebagai parasit
!menghisap darah", sedangkan jentik !belum deasa" hidup bebas didalam a#r.
Parasit yang /ampir Seluruh /idupnya sebagai Parasit
0%nt%h : cacing Fasciola gigantica, embrio yang ada didalam telur hidup bebas,
stadiummirasidium, sporoista, redia dan cercaria hidup sebagai parasit pada siput air taar
!!ymnaea sp", stadium metasercaria hidup bebas dan cacing deasanya berparasit didalam hati
dan kantung empedu herbivopa.
La+a wa!tu .erparas#tn3a
&erdasarkan lama aktu berparasitnya, parasit dapat diebdakan menjadi :
1. Paras#t Te+p%rer 6Ber!ala 7 Per#%d#!8 adalah parasit yang mengunjungi hospesnya
pada aktu Daktu tertentu saja.#ontoh : )yamuk, lalat akan menghisap darah
hospesnya pada aktu tertentu saja
2. Paras#t Stas#%ner, adalah parasit yang sebagian atau seluruh hidupnya menetap pada
hospes, apabila menetap selama satu stadium siklus hidupnya disebut Paras#t Stas#%ner
Ber!ala 6Stas#%ner Per#%d#!8 dan apabila selama hidupnya menetap dan berparasit pada
hospes disebut Parasit Stas#%ner Per+anen.
S#-at !eparas#tann3a
&erdasarkan si(at keparasitannya, parasit dapat dibedakan menjadi parasit :
+. Paras#t Is#dent#l adalah parasit yang secara kebetulan ditemukan pada hospes yang tidak
seharusnya !hospes yang tidak ajar". #ontoh : cacing pita "ipyllidium caninum#
.. Paras#t Erat#'a adalah parasit yang lokasi berparasitnya ditemukan tidak pada target
organnya. #ontoh : cacing Ascaris suum#
1. Paras#t 9a!ultat#- adalah parasit yang dapat hidup bebas atau hidup sebagai parasit.
#ontoh lalat rumah !$usca domestica".
4. Paras#t 5.l#at adalah parasit yang hidupnya mutlak sebagai parasit, jadi untuk
kelangsungan hidupnya mutlak memerlukan hospes. #ontoh E cacing hati Fasciola
gigantica, Proto<oa !Eimeria sp".
:. Paras#t Spur#%sa adalah parasit yang dikeluarkan oleh bukan hospes yang semestinya,
dimana parasit tersebut tidak mengalami perkembangan atau menimbulkan kerusakan
pada hospes tersebut. #ontoh pada pemeriksaan tinja anjing ditemukan telur cacing
pita Taenia saginata yang seharusnya berparasit pada manusia.
:u+lah h%spes 3an d#perlu!an
&erdasarkan jumlah hospes yang dibutuhkan dalam menyelesaikan siklus hidupnya, maka parasit
dibedakan menjadi :
1. PARASIT ,5N5;EN adalah parasit yang dalam menyelesaikan siklus hidupnya hanya
membutuhkan satu hospes yaitu hospes de(initi( saja.
2. PARASIT HETER5;EN !?heteros@ C berbeda" sering disebut
juga DIHETER5;EN adalah parasit yang dalam menyelesaikan siklus hidupnya
melalui stadium-stadium yang setiap stadiumnya memerlukan hospes yang berlainan.
3. PARASIT P5LI;EN !?poly@ C banyak" adalah parasit yang dalam menyelesaikan
siklus hidupnya memerlukan lebih dari satu hospes, tetapi kesemuanya dari satu jenis.
Te+pat .erparas#tn3a
&erdasarkan tempat berparasitnya !predileksinya", parasit dapat dibedakan menjadi :
1. EKT5PARASIT 7 EKT5<5A adalah parasit yang secara umum hidup pada
permukaan luar tubuh !kulit" hospes atau didalam liang !telinga luar dan rongga hidung"
yang berhubungan bebas dengan dunia luar dan termasuk juga parasit datang D pergi
!parasit yang tidak menetap didalam tubuh hospes".
2. END5PARASIT 7 END5<5A adalah parasit yang hidup didalam organ dalam, system
!alimentarius, sirkulasi, respirasi", rongga dada, rongga perut, persendian, otot daging
atau jaringan lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan dunia luar.
0ara Penularan paras#t
Secara umum parasit dapat ditularkan dengan dua cara, yaitu :
1. PENULARAN SE0ARA =ERTIKAL adalah penularan yang terjadi melalui induk
kepada anak yang baru dilahirkannya. Penularan dengan cara ini dapat terjadi melalui :
telur, air susu atau plasenta.
2. PENULARAN SE0ARA H5RI<5NTAL adalah cara penularan yang umumnya terjadi
antara individu yang satu dengan individu yang lainnya, atau termasuk juga yang
melalui bahan-bahan tercemar. &erkaitan dengan hal ini, cara penularan tersebut dapat
terjadi melalui :
K5NTAK LAN>SUN> adalah penularan yang terjadi karena adanya kontak (isik antara dua
individu atau lebih. #ontoh : penularan kutu, tungau .
K5NTAK TIDAK LAN>SUN> adalah penularan yang terjadi bukan karena terjadinya kontak
(isik antara individu, melainkan karena sarana lain seperti !bahan yang tercemar oleh parasit atau
parasit sendiri yang akti( mencari hospes".
Adaptas# Paras#t
1. ADAPTASI BI5L5>I, adaptasi ini lebih memungkinkan untuk tahannya hidup parasit
pada tempat predileksinya.
2. ADAPTASI ,5R95L5>I adalah adaptasi yang disertai dengan adanya perubahan
tubuh sehingga memungkinkan untuk hidupnya parasit dalam hospes. %daptasi mor(ologi
dapat dibedakan menjadi :
,5DI9IKASI DE>ENERASI , pada adaptasi ini terjadi reduksi bahkan benar-benar terjadi
degenerasi alat atau bagian tubuh dan jaringan-jaringan yang mempunyai hubungan (isiologis.
,5DI9IKASI NE595R,ASI, pada adaptasi ini susunan bagian tubuh mengalami modi(ikasi
untuk menjadi alat khusus.
S#!lus H#dup paras#t
S#!lus h#dup !daur hidup" parasit adalah serangkaian (ase !stadium" dari paarsit untuk
kelangsungan hidupnya.
Siklus hidup parasit secara umum dapat dibedakan menjadi :
1. SIKLUS HIDUP se'ara LAN>SUN>, untuk melangsungan hidup parasit memerkulan
hanya satu hospes !hospes de(initi(" dan parasit ini biasanya memiliki (ase bebas. 0%nt%h
cacingAscaris suum yang mengin(eksi babi.
2. SIKLUS HIDUP se'ara TIDAK LAN>SUN>/ untuk kelangsungan hidup parasit
membutuhkan satu hospes de(initive dan satu atau lebih hospes intermedier. 0%nt%h
cacing hati Fasciola gigantica yang mengin(eksi sapi.
E!%l%# Paras#t
$alam usaha menentukan usaha kebijakan pencegahan, pengendalian dan pemberantasan
penyakit parasiter, maka pengetahuan ekologi parasit tidak boleh diabaikan. $alam mempelajari
ekologi parasit, setidak D tidaknya ada tiga (aktor yang berperan antara lain :
Parasit,
/ospes dan
,ingkungan yang saling mempengaruhi.
+. 9AKT5R PARASIT, yang dominant berpengaruh antara lain 'ara pen3e.aran !siklus
hidup",=#a.#l#tas !daya tahan hidup" Pat%en#tas dan I++un%en#tasn3a. 0ara
pen3e.aran !siklus hidup" berpengaruh terhadap ekologi parasit, sebagai contoh pada
penyakit cacing hati Fasciola gigantica,
.. 9AKT5R H5SPES, yang paling dominant dari hospes mempengaruhi ekologi parasit
antara lain : umur, ras, jenis kelamin, status immunitas dan status nutrisi.
1. 9AKT5R LIN>KUN>AN, lingkungan merupakan (aktor yang sangat penting dan
sangat komplek dalam mempengaruhi ekologi parasit. ,ingkungan yang paling dominant
berpengaruh terhadap ekologi parasit seperti musim, curah hujan, suhu, sinar matahari,
keadaan geogra(i, tatalaksana peternakan.

You might also like