Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Hutan adalah sumber daya alam yang tidak terhingga, sebagai salah satu penyangga kehidupan sekaligus sebagai model pembangunan nasional. Hutan merupakan kekayaan milik bangsa yang tidak ternilai, sehingga hak-hak Negara atas hutan dan hasil hutannya perlu dijaga dan dipertahankan agar memiliki manfaat yang nyata dari aspek ekologi, sosial, budaya, dan ekonomi secara seimbang dan dinamis. Selain harus dipelihara dan dikelola dengan baik, hutan juga harus dilindungi secara berkesinambungan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia baik generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Agar fungsi hutan lindung, konsevasi, dan produksi dari hutan dapat tercapai secara maksimal dan lestari perlu dilakukan pengamanan hutan yang merupakan usaha untuk mencegah dan mengurangi kerusakan hutan dari segala bentuk gangguan, serta usaha untuk mempertahankan dan menjaga hak-hak Negara dan masyarakat atas hutan, kawasan hutan serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan. Gangguan keamanan hutan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : 1. Pertambahan penduduk yang sangat pesat dan penyebaran yang tidak merata. 2. Kepemilikan lahan pertanian yang semakin sempit. 3. Krisis ekonomi yang kemudian menjadi multi krisis pangan. 4. Semakin meningkatnya pengangguran yang akhirnya penduduk tidak segan menjarah hutan. 5. Lemahnya supremasi hukum terutama menyangkut proses hukum terhadap pelaku penjarahan hutan.
Proses pembangunan yang dilandaskan pada sumber daya hutan dan lahan selama ini lebih berorientasi pada hasil dan kurang diimbangi dengan upaya rehabilitasinya. Keberhasilan pembangunan kehutanan sangat ditentukan oleh sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan dan lahan. Untukmendorong dan meningkatkan partisipasi tersebut dilakukan pemberdayaan masyarakat yang terkait dengan pelestarian fungsi dan manfaat hutan dan lahan kearah kemandirian. 3
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
Ekploitasi sumber daya hutan dan lahan secara cepat mengubah pola pemanfaatan sumber daya hutan dan lahan dari yang subsistem menjadi komersial, pada gilirannya kekayaan hayati dan kemampuan penyedia jasa lingkungan mengalami penurunan sebagai akibat pemanfaatan sumber daya hutan dan lahan yang berlebihan. Kelestarian hutan tidak terlepas dari peran serta masyarakat sekitar hutan serta seluruh stakeholder. Berbagai elemen masyarakat yang peduli terhadap hutan dan kehutanan tentu manjadi potensi yang perlu digali dan dimanfaatkan. Elemen-elemen masyarakat itu diantaranya kelompok tani yang hidup dan kehidupannya rnemiliki keterkaitan yang erat dengan hutan. Dalam rangka melestarikan hutan dan sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, pemerintah telah menggulirkan program Kebun Bibit Rakyat (KBR). Pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR) merupakan salah satu program prioritas Kementrian Kehutanan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2010, guna menyiapkan bibit berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk mendukung program penanaman di areal lahan sasaran Rehabilitasi Hutan dan Lahan di seluruh Indonesia. Salah satu kegiatan dari Program kebun Bibit Rakyat (KBR) adalah penyediaan bibit melalui pembuatan persemaian. Pembuatan Persemaian ini selain sebagai upaya untuk pemberdayaan masyarakat kelompok tani juga dimaksudkan agar penyediaan bibit untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan sebagian dapat dipenuhi dari persemaian tersebut. Keberhasilan program KBR ini tentunya memerlukan peran serta seluruh stakehorders terutama kelompok tani sebagai ujung tombak pelaksana program. Eksistensi dan peran serta kelompok tani yang didukung oleh pemerintah, swasta, LSM, dan seluruh lapisan masyarakat diharapkan tercapainya keberhasilan program Kebun Bibit Rakyat (KBR) tersebut.
B. Maksud dan Tujuan Maksud dibuatnya proposal ini adalah : 1. Untuk menggambarkan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan. 2. Untuk menggambarkan potensi yang dimiliki oleh kelompok tani baik potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia sebagai modal dasar pengembangan. 4
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
3. Untuk mengidentifikasi dan mendapatkan pemecahan permasalahan yang dihadapi.
Sedangkan tujuannya adalah sebagai bahan pertimbangan bagi para pemegang kebijakan dalam penetapan Kelompok Tani . Desa .Kecamatan . sebagai Peserta Program/Kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR).
C. Sasaran a. Dusun/Blok : . b. Desa : . c. Kecamatan : . d. Kabupaten : . e. Provinsi : . f. Target : . Ha g. Jenis Tanaman : 1. . 2. . 3. . 4. .
5
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
BAB II KEADAAN UMUM DAN PROFIL KELOMPOK TANI
A. Keadaan Umum Daerah 1. Letak Geografis Desa .terletak sebelah .Ibukota Kabupaten Majalengka yang secara administrasi termasuk dalam wilayah Kecamatan .Kabupaten Majalengka, dengan jarak sekitar . km dari Ibukota Kecamatan, . km dari Ibukota Kabupaten dan . km dari ibukota Provinsi. Secara administrasi batas wilayah Desa .adalah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Desa . Kec. . Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa . Kec. . Sebelah Timur berbatasan dengan Desa . Kec. . Sebelah Barat berbatasan Desa . Kec. .
2. Tanah dan Iklim Keadaaan topografi wilayah Kecamatan . merupakan dataran tinggi yang berbukit-bukit antara . m di atas permukaan laut, suhu berkisar antara . C, Curah Hujan . mm/th. Luas wilayah Desa . . ha dengan luas pemukiman . ha, luas persawahan . ha, luas perkebunan . ha, luas lahan kering . ha, hutan rakyat . ha, dan lain-lain . ha.
3. Keadaan Sosial Ekonomi a. Keadaan Penduduk Penduduk Desa . pada akhir tahun 2011 tercatat . orang, yang terdiri atas . orang laki-laki dan . orang perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga . KK. Kepadatan penduduk . orang per Ha.
6
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
b. Mata Pencaharian Penduduk Pada umumnya mata pencaharian penduduk Desa . yaitu dibidang pertanian sebanyak . orang, baik sebagian petani pemilik maupun sebagai petani penggarap, sedangkan jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian diluar sektor pertanian relatif kecil.
Pembagian Penduduk Menurut Mata Pencaharian No Mata pencaharian Jumlah orang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pertanian / pemilik penggarap Buruh tani Pedagang Pegawai negeri Pengrajin Peternak Pensiunan Pengusaha kecil/menengah . . . . . . . . . .
Berdasarkan data tersebut di atas terungkap bahwa sebagian besar penduduk Desa . mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian, sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka kegiatan usaha pada sektor pertanian sangat potensial untuk dikembangkan karena sumber daya manusia untuk kegiatan tertebut sangat mendukung.
4. Keadaan Lahan Kering dan Vegetasinya a. Lahan Kering Desa . Kecamatan . memiliki lahan kering seluas . yang terdiri dari lahan yang bervegetasi (HR/KR) seluas . Ha, dan lahan kritis seluas. . Ha. Untuk memenuhi rehabilitasi lahan tersebut diperlukan penyediaan bibit tanaman keras sebanyak 50.000 batang.
7
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
b. Potensi Komoditas Kondisi agroekosistem di Desa . Kecamatan . Kabupaten Majalengka, memungkinkan untuk pengembangan berbagai komoditas usaha tani rumpun pertanian. Komoditas yang sudah berkembang diwilayah ini adalah hutan rakyat, jamur kayu, ternak domba, kambing, ternak ayam, palawija, dan usaha perdagangan serta masih banyak unit-unit usaha yang masih bisa dikembangkan. Kegiatan-kegiatan usaha tersebut di atas masih bisa dikembangkan karena potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam sangat mendukung, tetapi dalam pelaksanaannya mengalami hambatan antara lain kurangnya permodalan dan manajemen usaha, modal teknologi, pemasaran hasil produksi dan aksesibilitas masih kurang. Sehubungan dengan hal tersebut, diharapkan dengan mengikuti kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) ini kendala-kendala tersebut dapat teratasi, yang pada akhirnya kesejahteraan para anggota Kelompok Tani . pada khususnya dapat meningkat.
c. Pola Tanam Lahan Kering Pola tanam lahan kering di Desa . Kecamatan . saat ini sangat bervariasi, tergantung pada kondisi daerah maupun kebiasaan masyarakat dalam memanfaatkan lahan kering antara lain : 1) . 2) . 3) . 4) .
B. Profil Kelompok Tani 1. Sejarah Kelompok Tani Kelompok Tani . merupakan kelompok tani yang berada di Desa . Kecamatan . Kabupaten Majalengka. Kelompok Tani . berdiri pada tahun . pada awalnya kegiatan yang dilaksanakan hanya terpokus pada pendukungan program pertanian namun dalam perkembangannya kegiatan usaha para anggota berkembang menjadi beberapa 8
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
kegiatan antara lain, Kelompok Tani . telah dikukuhkan oleh Kepala Desa . dengan Keputusan Kepala Desa Nomor : .. tanggal . Sekretariat Kelompok Tani . beralamat di Dusun . Desa . Kecamatan . Kabupaten Majalengka. Kegiatan usaha yang telah dilaksanakan oleh Kelompok Tani Mekar Sejahtera bergerak di sektor ., ., ., ..
2. Keanggotaan Kelompok Tani Kelompok Tani . beranggotakan sebanyak . orang, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Daftar Rincian Jumlah Anggota Kelompok Tani No Nama Alamat (RT/RW) 1 . . 2 . . 3 . . 4 . . 5 . . 6 . . 7 . . 8 . . 9 . . 10 . . 11 . . 12 . . 13 . . 14 . . 15 . . 16 . . 17 . . 18 . . 3. Struktur Organisasi Kelompok Tani 9
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
Susunan kepengurusan Kelompok Tani Mekar Sejahtera terdiri dari: Ketua : Yayat Hidayat Sekretaris : Lina Andriyani Bendahara : Jejen Jaenudin Seksi-Seksi: Seksi Pengolahan lahan : Rosad Seksi Usaha : Dedi Kuswanto Seksi Pemasaran : Masud Seksi Produksi dan Teknologi : Ade Supendi
Anggota : Abd. Syukur Tata Dudung Didi Anas Nasrudin Ajid
10
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
BAB III KEGIATAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN
A. Sektor Kehutanan Kegiatan pada sektor kehutanan yang sedang dilaksanakan oleh Kelompok Tani . adalah Pertanian selain itu juga Kelompok Tani . ikut serta mendukung program program yang diprakarsai pemerintah baik tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten, maupun yang diprakarsai Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten seperti Program Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN), Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GHLK), Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).
1. Hutan Rakyat Potensi hutan rakyat yang dimiliki oleh Kelompok Tani . adalah seluas . Ha terdiri dari tanaman kayu-kayuan dengan jenis : ., ., . dan Rimba Campuran lainnya, dengan umur tanaman berkisar antara 2 sampai dengan 20 Tahun. Pola pengelolaan hutan rakyat yang dilakukan oleh anggota Kelompok Tani . adalah melalui peningkatan pemanfaatan lahan dengan sistim tumpang sari, yaitu penggabungan tanaman kayu-kayuan dengan tanaman palawija, PLBTH. Hasil produksi hutan rakyat yang dikelola oleh Kelompok Tani . mencapai 3.000. m3 per tahun, hasil produksi kayu tersebut dijual berbentuk kayu bulat/gelondongan kepada para bandar-bandar atau industri penggergajian kayu yang berada di wilayah Kabupaten Majalengka.
B. Sektor Pertanian 1. Budidaya Tanaman Palawija Secara umum komoditas pertanian yang diusahakan para anggota Kelompok Tani . dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan daya dukung ekositem dan kultur masyarakat sangat mendukung, tetapi belum semua komoditas pertanian dapat diusahakan dengan optimal. 11
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
Jenis komoditas yang dibudidayakan adalah sayuran dengan luas dan hasil produksi budidaya tanaman palawija dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Data Luas dan Produksi Tanaman Palawija Desa Cimeong Tahun 2011
No Jenis Komoditas Luas (Ha) Produksi (Ton) 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jagung Padi Ubi kayu Ubi jalar Cabe Tomat Mentimun Buncis Talas . . . . . . . . . . . . . . . . . . Jumlah
Hasil produksi tanaman sayuran tersebut dipasarkan melalui bandar pengumpul dan bandar pengecer untuk memenuhi kebutuhan pasar di wilayah Majalengka, Bandung dan Jakarta.
C. Sektor Peternakan Kegiatan usaha di sektor peternakan yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani . adalah budidaya dan ternak Sapi, jumlah populasi ternak Sapi yang ada di Desa . adalah sebanyak 61 ekor. Hasil produksi dari kegiatan ternak kambing ini dijual untuk memenuhi kebutuhan pasar di wilayah Majalengka, Cirebon dan Kuningan. juga untuk memenuhi kebutuhan temporer seperti pada Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri. Permasalahan teknis yang dihadapi oleh anggota Kelompok Tani dalam kegiatan peteranakan ini adalah pengelolaan Hijauan Makanan Ternak masih mengandalkan ketersediaan di alam dan pengelohan peternakan masih bersifat tradisional.
12
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
D. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan yang dimiliki oleh Kelompok Tani Mekar Sejahtera dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Sarana dan Prasarana yang dimiliki kelompok tani No Jenis Sarana dan Prasarana Volume Keterangan 1. . . unit 2. . . unit
13
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
BAB IV RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEGIATAN KEBUN BIBIT RAKYAT (KBR)
Kebun Bibit Rakyat (KBR) merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap bibit tanaman khususnya bibit tanaman kehutanan, sekaligus sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat (kelompok tani). Kegiatan utama dalam program KBR adalah kegiatan persemaian (budidaya bibit tanaman), mulai dari tahap persiapan, pelaksanan, dan pemeliharaan sampai dengan bibit siap tanam.
1. Rencana Lokasi Persemaian Lokasi persemaian direncanakan di Blok . Desa . Kecamatan . Seluas . m2. Pemilihan lokasi ini dengan beberapa pertimbangan teknis, diantaranya : lokasi tersebut dekat dengan sumber air ( 5 meter), intensitas cahaya matahari cukup ( 80 %), aksesibilitas terhadap jalan angkutan cukup dekat ( 50 m), dan jarak antara persemaian dengan calon lokasi penanaman relatif dekat ( 1000 Meter). Peta situasi calon lokasi persemaian dapat dilihat pada lampiran. Rencana Kebutuhan Bibit Tanaman No Jenis Bibit Jumlah (Btg) Calon Lokasi Penanaman 1 Alba . . 2 Jati . . 3 Mahoni . . 4 Suren . . Jumlah 50.000
2. Rencana Lokasi Penanaman Kelompok Tani . memiliki lahan kritis seluas . ha, yang tersebar di blok . Desa . Kecamatan .. Dari potensi lahan kritis tersebut, untuk tahun 2012 direncanakan penanaman seluas . Ha. 14
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
Penanaman direncanakan dengan pola KR. jarak tanam 5x5 meter (400 btg/ha) seluas 80 ha dan pola HR, jarak tanam x 3 m (1.650 btg/ha) seluas 40 ha. Dengan demikian untuk kegiatan penanaman di areal lahan kritis tersebut diperlukan bibit tanaman sebanyak 50.000 batang.
Teknik Pembibitan Adalah suatu proses pembuatan bibit siap tanam yang meliputi kegiatan dan pemilihan benih, panaburan, pembuatan persemaian, pemeliharaan dan seleksi bibit yang siap ditanam. 1. Pemilihan Benih Asal-usul benih yang jelas dari kebun benih atau tegakan benih yang telah ditetapkan atau dari pohon tua yang berkualitas baik dan terpilih. Benih yang berupa biji atau stek. Benih yang mewarisi sifat-sifat yang baik dari induknya. Benih yang memiliki daya kecambah tinggi. Benih yang bebas dari hama dan penyakit.
2. Pembuatan Bibit a. Persemaian Lokasi persemaian harus dekat dengan sumber air untuk penyiraman. Lokasi persemaian tidak terendam banjir saat musim hujan. Dipilih areal persemaian yang datar (diratakan) idealnya dekat areal penanaman.
3. Persiapan Pembibitan Buat bedengan dengan ukuran 5 x 1 m atau 10 x 1 m atau disesuaikan dengan kondisi lapangan , bahan bedengan bisa berasal dari kayu bulat, kayu gergajian, bambu atau tali rafia dan batu bata. Bedengan sebaiknya diausahakan amembujur utara selatan supaya bibit mendapat sinar matahari yang merata dan penuh. Pencampuran media berupa top soil/gambut dicampur dengan dolomite, kompos dan pupuk dasar.
15
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
4. Penaburan Benih yang telah diseleksi yang memiliki kulit lunak direndam dalama air panas/dingin, benih kulit keras dikikir, atau dibakar dan stek dapat diberi rooton F kemudian dilakukan penaburan pada bak tabur atau langsung di polybag. Dilakukan penyiraman secukupnya jangan sampai kekeringan atau terlalau basah. Benih yang berkecambah disapih dalam bak tabur ke polybag, pada waktu penyapihan agar jangan sampai rusak.
5. Pemeliharaan Bibit Penyiraman dilakukan pagi dan sore hari, jangan sampai terlalu kering atau terlalu basah. Bibit dalam polybag setelah berumur 1 minggu, perlu dipupuk dengan urea sesuai takaran, kemudian dilakukan pemupukan lagi 2-3 minggu berturut- turut.
6. Bibit siap tanam Bibit yang telah berumur 2 3 bulan (tergantung jenisnya) atau minimal telah memiliki 4 daun dan tinggi 20-30 cm. Pertumbuhan bibit sehat (bebas dari hama dan penyakit), daun mengkilat, batang lurus dan kokoh serta akarnya normal.
Teknik Penanaman 1. Persiapan Lahan Pembersihan semak belukar, gulma. Pengolahan lahan. Pembuatan dan pemasangan ajir. Pembuatan lobang tanaman dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm (disesuaikan dg jenis tanaman) 1 minggu sebelum penanaman.
16
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
2. Penanaman Bibit yang telah siap tanam dan telah diseleksi dimasukkan tegak lurus kedalam lobang tanaman yang telah disiapkan dengan terlebih dahulu polybag dilepas atau disobek. Lobang ditutup kembali dengan tanah bagian bawah terlebih dahulu, kemudian baru timbunkan tanah bagian atas dan dipadatkan agar tanaman tetap tegak, tidak roboh.
3. Pemeliharaan Pemeliharaan gulma/rumput pengganggu 1. Pemberantasan gulma/rumput dengan cara manual menggunakan sabit/parang (penyiangan) dengan system jalur atau piringan, lebar jalur minimal 1 m dari tanaman. 2. Pemberantasan gulma dengan bahan kimia (penyemprotan herbisida) yang jenisnya tergantung dari gulmanya. Pemupukan 1. Dilakukan setahun 2 x yaitu diawal atau diakhir musim penghujan, dengan pupuk majemuk NPK dosis sesuai anjuran. 2. Pupuk ditabur/ditanam, dibawah tajuk kemudian ditutup dengan tanah Pengendalian hama dan penyakit 1. Pemberantasan hama dan penyakit dengan menggunakan insektisida maupun fungisida sesuai dosis yang dianjurkan Pemangkasan 1. Dilakukan untuk membentuk batang bebas cabang dengan cara memangkas cabang yang tidak diinginkan dengan gergaji/sabit yang tajam. Penjarangan 1. Penjarangan dilakukan pada tanaman yang berumur antara 5 7 tahun, dengan tujuan untuk memberikan ruang tumbuh, dengan cara membuang tanaman yang kecil atau tanaman yang pertumbuhannya lambat.
17
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
B. Rencana Pemberdayaan Kelompok Tani Jumlah anggota Kelompok Tani . orang yang akan terlibat dalam kegiatan ini adalah sebanyak . orang yang berasal dari Desa . Kecamatan . Pemberdayaan kelompok tani ini dimaksudkan agar anggota kelompok tani bertambah wawasan dan keterampilanya, khususnya dalam budidaya bibit tanaman hutan dan holtikultura sekaligus dapat menambah penghasilan kelompok tani. Diharapkan dengan bertambahnya wawasan dan keterampilan, di masa mendatang para anggota kelompok tani tersebut dapat mandiri dan mampu melaksanakan usaha budidaya tanaman. Daftar anggota kelompok tani Mekar Sejahtera dapat dilihat pada lampiran.
C. Rencana Anggaran dan Biaya Untuk 1 (satu) unit KBR dengan kapasitas 50.000 batang bibit tanaman diperlukan biaya Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah). Jika memperhatikan kebutuhan bibit sebagaimana tebel di atas maka diperlukan bibit tanaman sebanyak 50.000 batang.
NO JUMLAH 1 18,000,000 Rp 2 900,000 Rp 3 565,000 Rp 4 4,570,000 Rp 5 9,700,000 Rp 6 1,100,000 Rp 7 9,565,000 Rp 8 1,400,000 Rp 9 450,000 Rp 10 3,750,000 Rp 50,000,000 Rp BELANJA PENGADAAN REKAPITULASI ANGGARAN BIAYA KEBUN BIBIT RAKYAT (KBR) 2012 URAIAN INSENTIF PELAKSANAAN KEGIATAN MONITORING BELANJA ALAT TULIS KANTOR BELANJA BAHAN BAKU BANGUNAN BELANJA BAHAN / BIBIT TANAMAN BELANJA OBAT-OBATAN BELANJA BAHAN PERALATAN PERTANIAN BELANJA PUPUK BELANJA SEWA TANAH TOTAL ANGGARAN BIAYA Rincian Rencana Anggaran dan Biaya dapat dilihat pada lampiran proposal ini.
18
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
DESKRIPSI CALON LOKASI KBR KELOMPOK TANI ..
1. Dusun/Blok : 2. Desa/Kelurahan : 3. Kecamatan : 4. Kabupaten/Kota : .. 5. Provinsi : 6. Luas KBR : . Ha 7. Status lahan : .. 8. DAS/Sub DAS : .. 9. Topografi : .. 10. Koordinat : .. 11. Ketinggian dpl : .. m dpl 12. Sumber air yang tersedia : . 13. Jarak sumber air dari calon KBR : .. 14. Jarak ke jalan : .. 15. Sketsa calon lokasi KBR :
19
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
DESKRIPSI CALON LOKASI PENANAMAN/PEMANFAATAN BIBIT KBR KELOMPOK TANI ..
1. Dusun/Blok : 2. Desa/Kelurahan : 3. Kecamatan : 4. Kabupaten/Kota : .. 5. Provinsi : 6. Luas areal : . Ha 7. Status Lahan : dalam kawasan/luar kawasan/lahan milik/lahan adat/......... 8. DAS/Sub DAS : .. 9. Topografi : .. 10. Koordinat : .. 11. Ketinggian dpl : .. m dpl 12. Jarak lokasi KBR ke lokasi penanaman : .. 13. Tujuan/fungsi penanaman : .. (perlindungan/produksi/penghijauan lingkungan) 14. Sketsa calon lokasi penanaman :
20
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK (RUKK) Kegiatan Pembangunan KBR Tahun .... Kelompok Masyarakat .........................
1. Latar Belakang : ....... 2. Maksud dan Tujuan : ....... 3. Sasaran : ....... a. Dusun/Blok : ....... b. Desa : ....... c. Kecamatan : ....... d. Kabupaten/Kota : ....... e. Provinsi : ....... f. Koordinat Geografis : ....... g. Target : Minimal 50.000 batang h. Jenis Tanaman : 1) ....... jumlah ....... batang 2) ....... jumlah ....... batang 3) ....... jumlah ....... batang 4) ....... jumlah ....... batang
4. Tenaga Kerja dan Kebutuhan Bahan : No Tenaga Kerja / Bahan Volume Kebutuhan Biaya (Rp) Jumlah (Rp) Uraian Kegiatan Satuan Bahan Tenaga Lain- lain 1 2 3 4 5 6 7 8 A. Tenaga Kerja .. .. .. B. Bahan-bahan .. .. .. C. Pertemuan dan Pendampingan Kelompok
.. .. ..
5. Tata Waktu No Uraian Kegiatan Bulan Ke I II III IV V VI VII VIII 1 . 2 . 3 . 21
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
6. Rencana Pemanfataan No Lokasi Jumlah Batang 1 . batang 2 . batang 3 . batang
7. Struktur Organisasi Kelompok Ketua : .. Sekretaris : .. Bendahara : .. I. Tim Perencana (minimal 3 orang) 1. Ketua : .. 2. Anggota : .. 3. Anggota : ..
II. Tim Pelaksana (minimal 3 orang) 1. Ketua : .. 2. Anggota : .. 3. Anggota : ..
III. Tim Pengawas(minimal 3 orang) 1. Ketua : .. 2. Anggota : .. 3. Anggota : ..
, . 20. Mengetahui/Menyetujui, Ketua Kelompok Masyarakat
.............................. Tim Perencana Kelompok Tani ..............................
.............................. Mengetahui, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Kabupaten/Kota/BPDAS .......................
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ....................................... Pekerjaan : Petani Alamat : Blok . Rt Rw Desa ....................................... Kecamatan ......................... Kabupaten Majalengka
Dengan ini saya selaku pemilik tanah di Blok ..................... Desa ...................... Kecamatan ...................... dengan ini saya memberikan pernyataan bahwa saya tidak keberatan dan tidak akan mempermasalahkan tanah tersebut selama dipakai oleh kegiatan Program Bibit Rakyat (KBR) dari Kantor Instansi BPDAS Citarum Citanduy Departemen Kehutanan RI. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada unsur paksaan atau tekanan dari pihak manapun serta untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
, 20. Mengetahui, Kepala Desa Cimeong,
Yang Membuat Pernyataan,
23
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
KEPUTUSAN KEPALA DESA NOMOR : TAHUN
TENTANG
PENGUKUHAN KEPENGURUSAN KELOMPOK TANI DESA KECAMATAN KABUPATEN MAJALENGKA
KEPALA DESA
Menimbang : a. bahwa untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melului peningkatan hasil pertanian, perkebunan dan peran serta mesyarakat juga untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Pemerintah Desa b. bahwa sebagai mitra kerja yang membantu Pemerintahan Desa dalam memberdayakan masyarakat serta meningkatkan hasil pertanian, perkebunan dan pemberdayaan masyarakat Desa c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b tersebut, maka dipandang perlu untuk mengesahkan Kepengurusan Kelompok Tani Desa Kecamatan Banjaran yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 443 8); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa Heubeulisuk (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 4. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2006 tentang Pemerintah Desa Cimeong (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2006 Nomor 14 Seri E);
24
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERTAMA : Mengesahkan/mengangkat yang nama-namanya tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan ini sebagai Pengurus Kelompok Tani Desa Kecamatan dalam jabatan sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini.
KEDUA : Pengurus Kelompok Tani mempunyai Fungsi dan Tugas, sebagai berikut: Fungsi Kelompok Tani adalah : a. Pengkoordinasian antar petani; b. Pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antara sesama anggota petani dengan dinas terkait; c. Penanganan masalah-masalah pertanian dan perkebunan yang dihadapi petani;
Tugas Kelompok Tani adalah : a. Mambantu menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat petani yang menjadi tanggung jawab Pemerintah; b. Memelihara kerukunan antara petani; c. Menyusun rencana dan melaksanakan pola tanam setiap tahun;
KETIGA : Masa bhakti Kepengurusan Kelompok Tani adalah selama 5 (Lima) Tahun, sejak tanggal ditetapkan
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan atau kesalahan dalam penetapannya akan diadakan perubahan/perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pada Tanggal : Kepala Desa ,
25
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
Lampiran : SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA CIMEONG NOMOR : TAHUN 20 Tentang PENGUKUHAN KEPENGURUSAN KELOMPOK TANI DESA KECAMATAN KABUPATEN MAJALENGKA
Proposal Kebun Bibit Rakyat .., Kelompok Tani .. .. Kec. .. Kab. Majalengka
PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : .. No. KTP : .. Alamat : .. Jabatan : Ketua Kelompok
Bertindak untuk dan atas nama kelompok dalam rangka penggunaan dana KBR tahun 2012, dengan ini menyatakan bahwa: 1. Kelompok kami belum pernah menerima atau tidak sedang dalam proses penetapan menerima dana bantuan sosial lain dari Pemerintah. 2. Tidak akan melakukan KKN, dan akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila mengetahui ada indikasi KKN di dalam proses penyaluran dan penggunaan dana KBR tahun 2012. 3. Akan melaksanakan kegiatan secara sungguh-sungguh, transparan, dan profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian pekerjaan/kegiatan sesuai RUKK dan SPKS yang telah kami tandatangani. 4. Apabila saya dan anggota kelompok melanggar hal-hal yang telah dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, maka saya dan anggota kelompok bersedia dikenakan sanksi administrasi serta dituntut ganti rugi dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.