You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Parasit adalah hewan renik yang menggantungkan sebagian atau seluruh
hidupnya pada organisme atau hewan yang lain inang!. kebanyakan parasit ini
menyebabkan kerugian dan menimbulkan penyakit. penularan penyakit akibat
parasit bersi"at kosmopolit karena parasit memiliki kemampuan adapatasi yang
tinggi terhadap hospes#nya serta memiliki kemampuan reproduksi lebih besar
daripada hospes#nya.
Penyakit parasitik yang merupakan masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia diantaranya$ malaria% toksoplasmosis% penyakit yang disebabkan &a&ing
yang disababkan melalui tanah% "ilariasis% mikosis super"isialis. 'elain penyakit
tersebut% masih banyak lagi penyakit yang disebabkan oleh parasit karena banyak
sekali organisme yang tergolong parasit. (rganisme yang tergolong parasit antara
lain$ )irus% bakteri% *amur% +ooparasit. ,ooparasit terbagi men*adi dua% proto+oa
dan meta+oa. -eta+oa terdiri atas helminthes dan insekta#arthropoda. (rganisme
ini nantinya ada yang men*adi sumber penyakit adapula yang berperan sebagai
)ektor.
Persebaran penyakit akibat parasit di Indonesia &ukup tinggi% mengingat
suhu dan iklim yang mendukung siklus hidup parasit tersebut. 'elain itu%
masyarakat Indonesia *uga masih kurang peduli terhadap lingkungan dan
kebersihan pribadi% sehingga mempermudah peularan penyakit. .arena penyakit
parasit dan persebarannya yang &ukup tinggi di Indonesia% penyusun men&oba
untuk menganalisis persebaran penyakit parasit dengan melakukan studi kasus di
Puskesmas Purwokerto 'elatan
B. /umusan -asalah
0. Penyakit apa sa*a yang ter*adi akibat in"eksi parasit di daerah Puskesmas
Purwokerto 'elatan1
2. Bagaimana persebaran penyakit akibat in"eksi parasit di daerah Puskesmas
Purwokerto 'elatan1
3. Bagaimana pengobatan dan pen&egahan penyakit akibat in"eksi parasit1
4. 5u*uan
0. -engetahui penyakit yang ter*adi akibat in"eksi parasit di daerah
Puskesmas Purwokerto 'elatan
2. -engetahui persebaran penyakit akibat in"eksi parasit di daerah
Puskesmas Purwokerto 'elatan
3. -emahami pengobatan dan pen&egahan penyakit akibat in"eksi parasit
BAB II
PE-BAHA'AN
Penyakit akibat parasit yang ter*adi di Puskesmas Purwokerto 'elatan diantaranya
adalah Demam Berdarah Dengue dan Diare.
0. Demam Berdarah Dengue
Demam berdarah dengue atau Dengue Hemorragic Fever DH6! adalah
penyakit )irus yang berbahaya karena dapat menyebabkan penderita meninggal
dalam waktu yang sangat pendek beberapa hari! 'ta" Penga*ar 6.UI% 2778!.
Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut terutama menyerang anak#
anak namun tidak *arang *uga menyerang orang dewasa yang disertai dengan
mani"estasi perdarahan% menimbulkan shock yang dapat menyebabkan kematian.
Penyakit DBD di Indonesia pertama kali ditemukan di 'urabaya pada tahun 098:%
akan tetapi kon"irmasi )irologis baru didapatkan pada tahun 09;2. 'e*ak itu
penyakit tersebut menyebar ke berbagai daerah% sehingga sampai tahun 0987
seluruh pro)insi di Indonesia telah ter*angkit penyakit DBD 'uhardiono% 277<!.
Demam berdarah dengue merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh
in"eksi )irus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus betina 'uharmiati dan Handayani% 277;!. 'ekalipun beberapa nyamuk
Aedes sp. berpotensi men*adi )ektor% namun )ektor utama DBD di Indonesia
adalah Aedes aegypti.
Distribusi penyakit DBD dapat digolongkan menurut orang% tempat dan
waktu. Adapaun distribusi penyakitnya adalah sebagai berikut.
0. Distribusi penyakit DBD menurut orang
-enurut 'uroso 2773! penyakit DBD dapat menyerang semua
umur=semua orang terutama pada anak#anak% tetapi dalam de&ade ini terlihat
ke&enderungan kenaikan proporsi penderita DBD pada orang dewasa.
2. Distribusi penyakit DBD menurut tempat
Penyakit DBD dapat menyebar pada semua tempat ke&uali tempat#tempat
dengan ketinggian melebihi 0777 meter di atas permukaan laut% karena pada
tempat tinggi dengan suhu yang tendah maka siklus perkembangan nyamuk
Aedesa egypti tidak akan sempurna. Awalnya penyakit DBD men*angkit
penduduk perkotaan% namun karena mobilitas penduduk yang tinggi maka
penyakit ini telah menyebar ke daerah pedesaan
3. Distribusi penyakit DBD menurut waktu
Penyakit DBD menun*ukkan "luktuasi musiman. Biasanya insiden
meningkat pada musim hu*an atau beberapa minggu setelah musim hu*an.
'ebagai )ektor penyakit demam berdarah dengue% Aedes aegypti penting
untuk diketahui. Berikut keterangan mengenai nyamuk tersebut.
0. 5a>onomi
Nyamuk Aedes aegypti merupakan anggota dari$
phylum $ arthropoda
&lass $ inse&ta atau he>apoda mempunyai enam kaki!
sub&lass $ pterygota mempunyai sayap!
di)isi $ endopterygota atau holometabola mempunyai sayap di bagian
dalam dengan metamor"osanya lengkap!
ordo $ diptera hanya mempunyai sepasang sayap depan sedangkan
sepasang sayap bagian belakang rudimenter dan berubah "ungsi
sebagai alat keseimbangan atau halter!
"amily $ &uli&idae
genus $ Aedes
2. -or"ologi dan daur hidup
Ae. aegypti dewasa berukuran lebih ke&il *ika dibandingkan dengan ukuran
nyamuk rumah Culex quinquefasciatus!% mempunyai warna dasar yang hitam
dengan bintik#bintik putih pada bagian#bagian badannya terutama pada kakinya
dan dikenal dari bentuk mor"ologinya yang khas sebagai nyamuk yang
mempunyai gambaran lira lire-form! yang putih pada punggungnya mesonotum!
D*akaria% 2777!% yaitu ada dua garis melengkung )ertikal di bagian kiri dan
kanan. Nyamuk *antan umumnya lebih ke&il dari betina dan terdapat rambut#
rambut tebal pada antena nyamuk *antan. 5elur Ae. aegypti berbentuk elips
berwarna hitam ?oma&k% 0993!% mempunyai dinding yang bergaris#garis dan
membentuk bangunan yang menyerupai gambaran kain kasa. Lar)a Ae. aegypti
mempunyai pelana yang terbuka dan gigi sisir yang berduri lateral D*akaria%
2777!.
Aedes Aegypti mengalami metamor"osis sempurna. -enurut 'uhardiono
277<! dalam @urnal -utiara .esehatan Indonesia siklus hidup nyamuk Aedes
Aegypti antara lain$
0. Nyamuk betina meletakkan telurnya di tempat perkembang biakannya
2. Dalam beberapa hari telur menetas men*adi *entik% kemudian berkembang
men*adi kepompong ;#07 hari!% dan akhirnya men*adi nyamuk.
3. Dalam tempo 0#2 hari nyamuk yang baru menetas betina! akan
menggingit manusia dan siap untuk melakukan perkawinan dengan
nyamuk *antan.
A. 'etelah menghisap darah% nyamuk betina beristirahat sambil menunggu
proses pematangan telurnya. 5empat bersitirahat yang disukai adalah
tumbuh#tumbuhan atau benda yang tergantung di tempat gelam dan
embab% berdekatan dengan tempat perkembangbiakannya.
<. 'iklus mengisap bertelur ini berulang setiap 3#A hari.
:. Bila mengisap darah penderita demam berdarah dengue atau &arrier% maka
nyamuk ini seumur hidupnya dapat menelurkan )irus dengue% )irus
dengue ditelurkan nyamuk melalui air liurnya% maka dalam waktu ; hari
orang yang digigitnya dapat menderita sakit demam berdarah dengue%
)irus dengue memperbanyak diri dalam tubh manusia dan akan berada
dalam darah selama seminggu
;. Umur nyamuk betina rata#rata 2#3 bulan.
Bambar 'iklus hidup nyamuk Aedes Aegypti
Lebih lengkap I ?ayan 'upartha 2778! memaparkan siklus hidup nyamuk
Ae. aegypti dari telur sampai imago sebagai berikut.
.arakteristik telur Aedes adalah berbentuk
bulat pan&ung yang mula#mula berwarna putih
kemudian berubah men*adi hitam. 5elur
tersebut diletakkan se&ara terpisah di
permukaan air untuk memudahkannya
menyebar dan berkembang men*adi lar)a di
dalam media air. -edia air yang dipilih untuk
tempat peneluran itu adalah air bersih yang stagnan tidak mengalir! dan tidak
berisi spesies lain sebelumnya -ortimer% 0998!.
Lar)a nyamuk semuanya hidup di air
yang stadianya terdiri atas empat instar.
.eempat instar itu dapat diselesaikan
dalam waktu A hari C 2 minggu
tergantung keadaan lingkungan seperti
suhu air persediaan makanan. Pada air
yang agak dingin perkembangan lar)a
lebih lambat% demikian *uga keterbatasan
persediaan makanan *uga menghambat
perkembangan lar)a. 'etelah melewati stadium instar ke empat lar)a berubah
men*adi pupa.
'ebagaimana lar)a% pupa *uga
membutuhkan lingkungan akuatik air!.
Pupa adalah "ase inakti" yang tidak
membutuhkan makan% namun tetap
membutuhkan oksigen untuk berna"as.
Untuk keperluan perna"asannya pupa
berada di dekat permukaan air. Lama "ase
pupa tergantung dengan suhu air dan
spesies nyamuk yang lamanya dapat
berkisar antara satu hari sampai beberapa minggu. 'etelah melelewati waktu itu
maka pupa membuka dan melepaskan kulitnya kemudian imago keluar ke
permukaan air yang dalam waktu singkat siap terbang.
Imago yang lebih awal keluar adalah *antan
yang sudah siap melakukan kopulasi bila
betinanya mun&ul belakangan. Imago Ae.
albopi&tus biasanya melakukan kopulasi di
dekat inang imago betina dengan harapan
memudahkan mendapatkan &airan darah
Hawley% 0988 dalam Lut+% 2777!. Imago betina membutuhkan &airan darah
sebelum meletakkan telurnya yang "ertil. 4airan darah itu diperlukan oleh imago
betina setiap akan meletakkan se*umlah telurnya. 'iklus pengisapan darah itu
dilakukan setiap akan meletakkan telur% sehingga pengisapan &airan darah itu
dapat dilakukan berkali#kali selama hidupnya Lut+% 2777!.
3. Perilaku nyamuk
Ae. aegypti bersi"at diurnal atau akti" pada pagi hingga siang hari.
Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina% karena hanya nyamuk betina
yang menghisap darah. 'ementara nyamuk *antan tidak membutuhkan darah dan
memperoleh energi dari nektar bunga atau tumbuhan. Darah yang dihisap nyamuk
betina merupakan sumber protein yang diperlukan untuk memproduksi telur.
Bambar Nyamuk *antan dan betina Ae. aegypti
Pengisapan darah dilakukan dari pagi sampai petang dengan dua pun&ak
waktu yaitu setelah matahari terbit 8.77#07.77! dan sebelum matahari terbenam
0<.77# 0;.77! D*akaria% 2777!.
5empat perindukan Ae. aegypti di daerah asalnya A"rika! berbeda dengan
di Asia. Di A"rika nyamuk hidup di hutan dan tempat perindukkannya pada
genangan air di pohon. Di Asia nyamuk hidup di daerah pemukiman% dan tempat
perindukannya pada genangan air bersih buatan manusia man made breeding
place!. 5empat perindukan Ae. aegypti dapat dibedakan atas tempat perindukan
sementara% permanen% dan alamiah. 5empat perindukan sementara terdiri dari
berbagai ma&am tempat penampungan air 5PA!% termasuk kaleng bekas% ban
mobil bekas% pe&ahan botol% pe&ahan gelas% talang air% )as bunga% dan tempat yang
dapat menampung genangan air bersih. 5empat perindukan permanen adalah 5PA
untuk keperluan rumah tangga seperti bak penampungan air% reser)oar air% bak
mandi% gentong air. 5empat perindukan alamiah berupa genangan air pada pohon%
seperti pohon pisang% pohon kelapa% pohon aren% potongan pohon bambu% dan
lubang pohon 4hahaya% 2773!.
Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di tempat penampungan air
untuk keperluan sehari#hari dan barang#barang lain yang memungkinkan air
tergenang yang tidak beralaskan tanah% misalnya bak mandi=?4% tempayan% drum%
tempat minum burung% )as bunga=pot tanaman air% kaleng bekas dan ban bekas%
botol% tempurung kelapa% plastik% dan lain#lain yang dibuang sembarang tempat
Depkes /I% 277;!.
A. Epidemiologi dan Distribusi Beogra"is
Nyamuk Aedes aegypti awalnya berasal dari A"rika yang kemudian
menyebar luas hingga sampai ke Asia. Aedes aegypti merupakan )ektor DBD
yang e"ekti" karena tempat perindukannya berada di sekitar rumah dan hidupnya
tergantung pada darah manusia. Penularan DBD oleh nyamuk ini dipengaruhi *uga
oleh kepadatan penduduk. Di daerah yang menduduknya masih *arang% Ae.
aegypti memiliki kemampuan penularan yang lebih tinggi karena kebiasaannya
menghisap darah manusia berulang#ulang.
Ae. aegypti tersebar luas di seluruh Indonesia meliputi semua pro)insi
yang ada. ?alaupun spesies#spesies ini ditemukan di kota#kota pelabuhan yang
penduduknya padat% namun spesies nyamuk ini *uga ditemukan di daerah
pedesaan yang terletak di sekitar kota pelabuhan. Penyebaran Ae. aegypti dari
pelabuhan ke desa disebabkan karena lar)a Ae. aegypti terbawa melalui
transportasi yang mengangkut benda#benda berisi air hu*an pengandung lar)a
spesies ini D*akaria% 2777!.
Nyamuk Aedes Aegypti merupakan spesies nyamuk tropis dan subtropi&s
yang banyak ditemukan antara gari lintang 3<
7
U dan 3<
7
'. distribusi nyamuk
dibatasi oleh keringgian% biasanya tidak di*umpai pada daerah dengan ketinggian
lebih dari 0.777m% meski pernah ditemukan pada ketinggian 2.020m di India dan
2.277m di .olombia Binan*ar% 2778!.
<. -ekanisme penularan DBD oleh Aedes aegypti
'eseorang yang di dalam darahnya mengandung )irus dengue merupakan
sumber penularan penyakit DBD% yang bisa menun*ukkan ge*ala sakit tetapi bisa
*uga tidak sakit% yaitu *ika memiliki kekebalan tubuh yang &ukup terhadap )irus
dengue. Dirus dengue menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan
pada sistem pembekuan darah% sehingga mengakibatkan perdarahan%. 'eseorang
yang terin"eksi )irus dengue dapat menun*ukkan ge*ala seperti terin"eksi )irus
lainnya atau bahkan tanpa ge*ala. Pada anak#anak% sering ditemukan ge*ala
demam tinggi se&ara mendadak ditandai dengan wa*ah yang kemerahan disertai
dengan na"su makan turun% mual% muntah% sakit kepala% serta nyeri otot dan
persendian. Demam pada umunya diatas 39
7
4 yang bertahan selama 2#; hari%
bahkan bisa men&apai A7#A0
7
4 yang disertai ke*ang% khususnya pada bayi
'uharmiati dan Handayani% 277;!.
4ara penularan )irus DBD adalah melalui &u&ukan stilet nyamuk Aedes
betina terhadap inang penderita DBD. Nyamuk Aedes yang bersi"at Eantropo"ilikF
itu lebih menyukai mengisap darah manusia dibandingkan dengan darah hewan.
Darah yang diambil dari inang yang menderita sakit mengandung )irus DBD%
kemudian berkembang biak di dalam tubuh nyamuk sekitar 8 #07 atau sekitar 9
hari. 'etelah itu nyamuk sudah terin"eksi )irus DBD dan e"ekti" menularkan )irus.
Apabila nyamuk terin"eksi itu men&u&uk inang manusia! untuk mengisap &airan
darah% maka )irus yang berada di dalam air liurnya masuk ke dalam sistem aliran
darah manusia. 'etelah mengalami masa inkubasi sekitar empat sampai enam hari%
penderita akan mulai mendapat demam yang tinggi 'uharmiati dan Handayani%
277;!.
:. Be*ala .linis dan Diagnosis
Bentuk reaksi tubuh manusia terhadap keberadaan )irus dengue sebagai
berikut.
0. 5er*adi netralisasi )irus% disusul dengan mengendapnya bentuk netralisasi
pada pembuluh darah ke&il di kulit berupa ge*ala ruam ber&ak merah
ke&il!
2. 5er*adi gangguan "ungsi pembekuan darah sebagai akibat dari penurunan
*umlah dan kualitas komponen#komponen beku darah yang menimbulkan
perdarahan.
3. 5er*adinya kebo&oran pada pembuluh darah yang mengakibatkan
keluarnya komponen plasma &airan! darah dari dalam pembuluh darah
menu*u ke rongga perut berupa ge*ala ascites adanya &airan dalam rongga
perut! dan &airan di rongga selaput paru berupa ge*ala efulsi pleura
adanya &airan dirongga selaput paru!.
@ika tubuh manusia hanya memberi reaksi pertama dan kedua% orang itu
dikatakan menderita demam dengue. 'edangkan seseorang di diagnosa mengalami
demam berdarah dengue saat ketiga reaksi diatas ter*adi. Demam dengue dapat
ter*adi tanpa atau dengan perdarahan yang tidak biasa. 'edangkan DBD dibedakan
berdasarkan DBD dengan shock dengue shock syndrome! dan DBD tanpa shock.
Adapun kriteria klinis DBD menurut ?H( 098:! adalah sebagai berikut.
a. Demam tinggi dengan mendadak dan terus menerus selama 2#; hari
b. -ani"estasi perdarahan% termasuk setidak tidaknya u*i tornikuet positi" dan
salah satu bentuk lain petekia% purpura% ekimosis% epistaksis dan perdarahan
gusi!% hematemesis% dan atau melena
&. Pembesaran hati
d. /en*atan yang ditandai dengan nadi lemah dan &epat disertai tekanan nadi
menurun men*adi 87mmHg atau kurang! disertai kulit yang teraba dingin
dan lembab terutama pada u*ung hidung% *ari dan kaki% penderita men*adi
gelisah% dan timbul sianosis di sekitar mulut.
Pemeriksaan penun*ang untuk diagnose DBD antara lain pemeriksaan
hemato&rit% hitung trombosit% u*i serologi HI Haemagglutination "nhibition
Antibody! dan Dengue Blot 'uharditono% 277<!.
;. Pemberantasan dan Pengendalian
Pemberantasan nyamuk Ae. Aegypti sebagai )ektor penyakit demam
berdarah dilakukan terhadap nyamuk dewasa dan *entiknya. Pemberantasan
nyamuk dewasa dilakukan dengan &ara penyemprotan pengasapan G fogging!
dengan insektisida yaitu$
# (rgano"os"at misalnya malation% "enitrotion
# Piretroid sintetik% misalnya lamda sihalotrin% permetrin
# .arbamat
Pemberantasan *entik Ae. aegypti dikenal dengan istilah pemberantasan
sarang nyamuk P'N!% dilakukan dengan &ara$
0. .imia$ pemberantasan lar)a dilakukan dengan lar)asida yang dikenal
dengan istilah abatisasi.lar)asida yang biasa digunakan adalah teme"os.
6ormulasi te"emos yang digunakan ialah granules sandgranules!. Dosis
yang digunakan 0 ppm atau 07 gram H 0 sendok makan rata! untuk tiap
077 liter air. Abitasi dengan te"emos tersebut memiliki e"ek residu 3 bulan.
2. Biologi$ mislanya memelihara ikan pemakan *entik ikan kepala timah%
ikan guppy!
3. 6isik $ &ara ini dikenal dengan kegiatan 3- -enguras% -enutup%
-engubur! yaitu menguras bak mandi% bak ?4% menutup tempat
penampungan air rumah tangga tempayan% drum dan lain#lain!% serta
mengubur atau memusnahkan barang bekas seperti kaleng% ban dan lain#
lain. Pengurasan 5PA perlu dilakukan se&ara teratur sekurang#kurangnya
seminggu sekali agar nyamuk tidak dapat berkembang biak.
Pengendalian nyamuk Aedes aegypti dapat dilakukan dengan &ara
perlindungan perseorangan% men&egah nyamuk meletakkan telurnya% men&egah
pertumbuhan *entik dan membunuh telur% pemberian lar)isida% melakukan "ogging
dan pendidikan kesehatan masyarakat.
0. Perlindungan perseorangan untuk men&egah ter*adinya gigitan nyamuk ini
yaitu dengan memasang kawat kasa di lubang anginI tidur dengan
menggunakan kelambuI penyemprotan dinding rumah dengan insektisida
malathion dan penggunaan repellent pada kulit saat berkebun.
2. -en&egah nyamuk meletakkan telurnya dengan &ara membuang%
membakar atau mengubur benda#benda di pekarangan atau di kebun yang
dapat menampung air hu*an seperti kaleng% botol% ban mobil dan tempat#
tempat lain yang men*adi tempat perindukan Aedes aegypti.
3. -en&egah pertumbuhan *entik dan membunuh telur dengan &ara
mengganti air atau membersihkan tempat#tempat air se&ara teratur tiap
minggu sekali% pot bunga% tempayan dan bak air mandi.
A. Pemberian lar)isida abate! ke dalam tempat penampungan
air=penyimpanan air bersih abatisasi!.
<. -elakukan "ogging dengan malathion untuk membunuh nyamuk dewasa
sekurangnya dua kali dengan *arak waktu sepuluh hari misalnya di daerah
yang terkena wabah dan daerah endemik yang indeks kepadatan
nyamuknya relati" tinggi.
:. Pendidikan kesehatan masyarakat melalui &eramah agar masyarakat dapat
memelihara kebersihan lingkungan dan turut se&ara perseorangan
memusnahkan tempat perindukan Aedes aegypti disekitar rumahnya
masing#masing.
Pengendalian )ektor dapat ditingkatkan dengan pemantauan kepadatan populasi
nyamuk. Pengukuran kepadatan populasi lar)a dilakukan dengan &ara
pemeriksaan tempat perindukan di dalam dan di luar rumah dari 077 rumah yang
terdapat di daerah pemeriksaan. Ada tiga angka indeks yang perlu diketahui yaitu$
# indeks rumah house inde>! yaitu suatu persentase rumah yang positi"
dengan lar)a Aedes aegypti dari 077 rumah yang diperiksaI
# indeks wadah &ontainer inde>! yaitu persentase tempat perindukan yang
positi" dengan lar)a Aedes aegypti dari 077 wadah yang diperiksaI
# indeks breteau breteau inde>! ialah *umlah tempat perindukan yang
positi" dengan lar)a Aedes aegypti dalam tiap 077 rumah.
Penangan yang telah dilakukan oleh Puskesmas
Penanganan penyakit DBD oleh pihak puskesmas dilakukan dengan &ara
pendidikan kesehatan masyarakat melalu &eramah di setiap ke&amatan dibawah
puskesmas Pyrwokerto 'elatan. Isi &eramah tersebut mengenai pemberantasan
*entik nyamuk baik se&ara kimia maupun "isik% serta &ara pengendaliannya.
Penanganan lebih lan*ut dilakukan apabila di suatu daerah ada minimal tiga warga
yang ter*angkit penyakit demam berdarah dengue. Puskesmas akan menga*ukan
fogging untuk daerah tersebut ke Dinas .esehatan dengan syarat kondisi penderita
DBD dalam le)el
DA65A/ PU'5A.A
'uharmiati dan Handayani. 277;. 5anaman (bat J /amuan 5radisional untuk
-engatasi Demam Berdarah Dengue. Agro-edia Pustaka
'uhardiono% 277<. 'ebuah Analisis 6aktor /isiko Perilaku -asyarakat 5erhadap
.e*adian Demam Berdarah Dengue DBD! di .elurahan Hel)etia 5engah.
-edan% 5ahun 277<. @urnal -utiara .esehatan Indonesia Dol 0 No. 2$ A8 C :<
4hahaya% I.% 2773. Pemberantasan Dektor Demam Berdarah di Indonesia. U'U
digital library.
D*akaria% 2777. Dektor penyakit )irus% riketsia% spiroketa dan bakteri. dalam$
'risasi B% Herry DI% ?ita P% penyunting. Parasitologi .edokteran. Edisi .etiga.
Balai Penerbit 6.UI% @akarata$ 23<#23;.
?oma&k% -.% 0993. 5he yellow "e)er mosKuito% Aedes aegypti. ?ing Beats. <A!$
A.
Binan*ar# Benis. 2778. Apa yang Dokter Anda $idak %atakan tentang Demam.
&erdarah. Bentang Pustaka. Logyakarta.

You might also like