You are on page 1of 26

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan proses pembelajaran yang kami dapat adalah menyusun hasil laporan
skenario tiga, tidak lupa puji syukur kami haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat beliau-lah laporan ini bisa tersusun sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Banyak kekurangan dari hasil laporan yang dibuat. Kiranya seperti penyampaian kata, tata
bahasa atau penggunaan ejaan yang tidak jelas. Pembuatan laporan ini bertujuan untuk
menuntun kita menjadi mahasisa yang bertangung jaab, teliti dan disiplin menjadi dokter
kelaknya nanti. Kami harap pemba!a bisa mengerti apa yang kami kerjakan, bila ada
kekurangan atau laporan tidak sesuai dengan kriteria kami mohon kritik dan saran pemba!a,
agar pembuatan laporan ini nantinya menjadi lebih baik dari hasil laporan sebelumnya. Kami
mohon maa" bila ada tulisan yang tidak berkenan
Surabaya, #$ %uni &'##

Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ((((((((((............................................................................. #
)a"tar *si (((((((((((((((((((((((((((((((. &
B+B * Skenario ((((((((((.((((((((((((((((((. $
B+B ** Kata Kun!i ((((((((..((((((((((((((((((. ,
B+B *** Problem (((((((((..((((((((((((((((((. -
B+B *. Pembahasan (((((((...((((((((((((((((((. /
B+B . 0ipotesis +al ((((((.......((((((((((((((((.....#-
B+B .* +nalisis )ari )i""erential )iagnosis ((((((((((........................... #/
B+B .** 0ipotesis +khir (((((((..(((((((((((((((........ &$
B+B .*** Mekanisme )iagnosis (((((((((((((((((((((.. &,
B+B *1 Strategi Menyelesaikan Masalah (((((((((((((((((.. &2
B+B 1 Prognosis 3 Komplikasi (((((((((((((((((((((. &-
BAB I
SKENARIO
2
Seorang pria gemuk, $2 tahun datang dengan keluhan sesak na"as pada saat mandi pagi maupun sore
hari. *a juga mengalami kesemutan pada kedua tangan dan kakinya serta sering merasa pusing
BAB II
KATA KUNCI
1. Kesemutan
3
Se!ara de"inisi kesemutan adalah sensasi abnormal pada kulit. Keluhan ini dapat
berlangsung sementara atau jangka panjang dengan penyebab yang berbeda.
Sebagai penyebab kesemutan yang sementara antara lain adalah penekanan sara" yang
berlangsung lama 4seperti saat tidur5, "rekuensi napas !epat, serangan panik, dehidrasi
4kurang !airan5, kekurangan suplai darah pada tempat kesemutan, dsb. Sedangkan
kesemutan kronis dapat disebabkan oleh6
gangguan otak, sara" tulang belakang atau sara" tepi, termasuk di dalamnya adalah
trauma, stroke, perdarahan otak, tumor, in"eksi otak dan selaputnya, penyempitan
sara" 4carpal tunnel syndrome5, melakukan gerakan berulang atau getaran jangka
panjang, dsb
gangguan jantung dan pembuluh darah
gangguan metabolik dan hormonal6 diabetes, gula darah rendah, gangguan hormon
tiroid, menopause, kadar kalsium, kalium, natrium, ureum abnormal.
in"eksi dan sindrom post-in"eksi
gangguan jaringan ikat dan imunitas
kelainan darah, kulit, tulang, dan sendi
kurang nutrien6 7it B# 4beriberi5, 7it B2 dan B#&
keganasan
dsb
2. Pusing
Pusing8pening bisa dihasilkan dari gangguan yang mempengaruhi bagian tubuh
manapun yang mempengaruhi keseimbangan 4seperti telinga bagian dalam dan mata5
atau dari obat-obatan tertentu.
)eskripsi tentang masalah oleh penderita dan hasil pada pemeriksaan "isik bisa
menduga penyebab, dimana bisa memerlukan tes tambahan.
Pengobatan tergantung pada penyebabnya dan bisa termasuk pengobatan untuk
menghilangkan gejala-gejala yang menyertainya.
4
pusing ter!atat sekitar 2 sampai 9 : dari kunungan ke dokter. 0al itu bisa terjadi pada
usia berapapun tetapi menjadi lebih sering sebagaimana bertambahnya usia orang. 0al
itu mempengaruhi sekitar ,': orang yang lebih tua dari ,' tahun kadang-kadang.
Pada usia berapapun, pening bisa menyebabkan masalah, terutama sekali ketika
melakukan penghitungan atau tugas yang berbahaya, seperti berkendara atau
mengoperasikan mesin berat. ;rang yang mengalami pening yang berlangsung lama
atau berhubungan dengan kegiatan sehari-hari harus mengunjungi dokter.
)okter biasanya menggolongkan pening sebagai 6
Pusing atau sakit kepala ringan.
Kehilangan keseimbangan.
.ertigo.
<ampuran jenis di atas.
Bukan jenis di atas.
pusing kemungkinan sementara atau kronis. Pusing dipertimbangkan kronis jika
berlangsung lebih dari sebulan. Pusig kronis lebih sering terjadi pada orang yang lebih
tua. Pusing kronis seringkali sulit untuk dikelompokkan karena seringkali melibatkan
lebih dari satu sebab dan karena hal ini terlihat berbeda pada aktu yang berbeda-
misal, seperti seperti sakit kepala ringan suatu aktu dan seperti 7ertigo kemudian.
3. Gemuk
kelebihan lemak tubuh yang dialami oleh seseorang se!ara khronis. Pada kondisi
normal, lemak tubuh ber"ungsi sebagai !adangan energi, pengatur suhu tubuh,
pelindung dari trauma dan "ungsi "ungsi lainnya. Se!ara ideal, pada tubuh seorang
perempuan terdiri dari &2 = $': lemak sementara pada laki laki #- = &$:. Bila lemak
tubuh melebihi $': pada perempuan dan &2: pada laki laki maka orang tersebut
sudah bisa dikategorikan gemuk atau obese. <ara menghitung kegemukan yang paling
mudah adalah dengan membandingkan antara tinggi badan 4kg5 dengan berat badan
4m5 atau dikenal dengan istilah Body Mass *nde> 4BM*5.
. Sesak na!as
5
Ke!epatan dan !ara berna"as seseorang dengan sendirinya dikendalikan oleh
banyaknya ?at asam yang diperlukan tubuh. Bilamana tubuh tidak mendapat !ukup
?at asam, perna"asan akan dirangsang. %ika ?at arang bertumpuk dalam jaringan
tubuh, perna"asanlah yang dirangsang. Keadaan apapun akan menyebabkan orang itu
menarik na"as dalam-dalam atau !epat-!epat. *nilah yang disebut @na"as pendekA atau
na"as memburu.
Ba"as memburu terdapat pada orang yang sedang olahraga dengan giat atau
melakukan kegiatan yang !ukup berat, karena ?at arang yang di dalam otot perlu
diganti dengan ?at asam. %antung bekerja lebih keras, karena pergantian ?at arang
dengan ?at asam memerlukan peredaran darah yang lebih lan!ar.
a. )yspnea Karena Penyumbatan
+pabila terjadi penyumbatan pada pipa udara yang menghubungkan paru-paru
dengan hidung, seseorang akan mengalami kesulitan perna"asan. *ni terjadi apabila
seseorang menghirup benda yang dapat menyumbat salah satu pipa udara, apabila
seorang anak sedang batuk atau menderita asma. Pada masa tua, penyakit em"isema
dan penyakit penyumbatan paru-paru kronis, ini akan mempersulit perna"asan.
b. )yspnea Karena Penyakit Paru-paru
+pabila sesuatu penyakit mengganggu pergantian ?at arang dengan ?at asam paru-
paru, jaringan-jaringan tubuh mulai menderita dan memberikan aba-aba tentang
keperluan perna"asan yang !ukup. Se!ara gerak re"leks, penderita itu berna"as lebih
!epat dan lebih dalam sekalipun perlakuan itu tidak menghilangkan kesulitan
perna"asan. Ba"as pendek ini terjadi sehubungan dengan peradangan paru-paru atau
karena terjadi penyeratan dalam paru-paru sebagai akibat menghirup debu-debu
yang mengganggu, atau karena penyakit paru-paru lainnya.
!. )yspnea Karena Penyakit %antung
Karena penyakit jantung yang serius, kadang-kadang jantung tidak dapat
memompakan darah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Ketimpangan ini dapat
diperhatikan seaktu kebutuhan memun!ak seperti pada aktu berolahraga. Pada
saat seperti itu, jaringan tubuh memberikan aba-aba supaya diper!epat pergantian
?at arang dengan ?at asam, dan alat perna"asan pun memper!epat gerakannya.
Berna"as dengan !epat-!epat tidak mengurangi kesulitan. Bamun, karena itu
hanyalah karena aliran darah yang kurang deras, bukan pengurangan udara dalam
paru-paru, maka terjadilah kesulitan. 0anya dengan mengurangi kaegiatan "isik
6
yang mengurangi kebutuhan akan ?at asam, dalam hal ini na"as pendek dapat di
atasi.
d. )yspnea yang Cungsional
Dangguan emosi dapat menyulitkan perna"asan. 0al ini sulit dibedakan dari
gangguan penyakit. 40arold Shryo!k, M.), #/-$5
BAB III
PROB"E#
#. +pa yang menyebabkan sesak na"asE
&. +pa yang menyebabkan kesemutanE
$. +pa yang menyebabkan pusingE
,. Mungkinkah kegemukan berpengaruh pada gejalanya
7
BAB I$
PE#BA%ASAN
.1 Batasan
pankreas
Anat&mi 'ank(eas
Pankreas merupakan organ lunak dengan permukaan berlobus-lobus dengan panjang
sekitar #& -&' !m, terletak melintang di bagian atas abdomen daerah epigastrium dan
hipokondrium kiri, di belakang gaster dalam ruang retroperitoneal. )i bagi atas, kaput
dengan prosessus un!inatus, kolum, korpus dan kauda. Kaput pankreas terletak
setinggi 7ertebra F& dekat midline. Sedangkan kauda pankreas terletak setinggi
7ertebrata F# bagian atas kaput pankreas dihubungkan dengan korpus pankreas oleh
kolum pankreas yaitu bagian pankreas yang lebarnya biasanya tidak lebih dari , !m.
Bagian superior pankreas berhubungan dengan "oramen gastroepiploi!um yang
8
ditutupi oleh omentum minus dan struktur-struktur yang mengisi di dalam omentum
tersebut. )i bagian anterior, pars superior duodenum menutupi bagian superior kaput
pankreas dan dibaahnya, mesokolon tran7ersa terletak melintang.
Adapun batas-batas dari bagian pankreas adalah sebagai berikut :
#. Kaput Pankreas meluas ke kanan sampai pada lengkungan duodenum, terletak
sebelah anteriordari 7ena !a7a in"erior dan 7ena renalis kiri
&. Pro!essus un!inatus yang merupakan bagian dari kaput pankreas terletak di
baah 7ena mesenterika superior.
$. Kolum pankreas yang merupakan hubungan antara korpus dan kaput pankreas
terletak di atas pembuluh darah mesentrika superior dan 7ena porta
,. Korpus pankreas berbentuk segitiga dan meluas hingga ke hilus ginjal kiri.
Terletak di atas aorta, 7ena renalis kiri, pembuluh darah limpa dan pangkal 7ena
mesenterika in"erior
2. Kauda pankreas terletak pada ligamentum lienorenal dan berakhir pada hilus
limpa.
Sistem Saluran Pankreas
Saluran pankreas utama 4Girsungi5 dimulai dari kauda pankreas sampai ke hulu
pankreas berjalan bersisian dengan saluran empedu beberapa millimeter sebelum
akhirnya bergabung dengan saluran empedu di ampula hepatiko-pankreatika dan
bermuara pada papilla 7ater 4papilla mayor5 ke dalam duodenum sepanjang #,2 !m.
Saluran pankreas minor 4Santorini5 atau duktus pankreatikus asessorius di papilla
minor terletak & !m di kranial papilla 7ater. )iameter saluran pankreas yang aalnya
pada deasa muda sebesar $ = , mm.
Pada pangkal ampula hepatiko-pankreatika terdapat s"ingter ;ddi. S"ingter ;ddi
merupakan otot yang berkembang dari otot duodenum, mengelilingi saluran utama
tempat bermuara saluran empedu dan saluran pankreas pada ampulla 7ater. Sebagian
9
otot dari s"ingter ini akan membentuk s"ingter !holedo!hal dan s"ingter duktus
pankreas, yang ber"ungsi untuk men!egah re"luks !airan empedu ke dalam pankreas
ataupun sekresi pankreas ke dalam sistem biliar.
Fisi&)&gi 'ank(eas
Telah dijelaskan di atas baha pankreas merupakan kelenjar ganda yang terdiri dari
eksokrin dan endokrin, //: dari kelenjar merupakan eksokrin yang terdiri atas sel-sel
asinus pankreas dan duktus pankreas dan # : lainnya merupakan endokrin oleh sel
islet Fangerhans.
Sekresi Eksokrin
Sekresi Pankreas mengandung en?im untuk men!ernakan $ jenis makanan utama 6
Protein 4tripsin, kimotripsin, karboksi polipeptidase5, karbohidrat 4amilase pankreas5,
dan lemak 4lipase pankreas5. )isintesis oleh sel asinus pankreas dan kemudian
dikeluarkan melalui duktus pankreatikus. Sel eksokrin pankreas mengeluarkan !airan
elektrolit dan en?im sebanyak #2''-&2'' ml. Sehari dengan p0 - sampai -,$. Sekresi
eksokrin pankreas diatur oleh mekanisme humoral dan neural dalam tiga "ase yaitu
"ase se"alik melalui asetilkolin yang dibebaskan ujung n. 7agus merangsang sekresi
en?im pen!ernaan pankreas. Pada "ase gastrik, dengan adanya protein dalam makanan
akan merangsang keluarnya gastrin yang juga merangsang keluarnya en?im
pen!ernaan ke dalam duodenum, dan ketika kimus yang bersi"at asam memasuki
duodenum pada "ase intestinal, membran mukosa duodenum menghasilkan hormon
peptida sekretin ke aliran darah. 0ormon ini kemudian akan menstimulasi sekresi
pankreas yang mengandung ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi. *on ini berguna
untuk menetralisir asam pada kimus dan men!iptakan suasana yang memungkinkan
kerja dari en?im pen!ernaan. 0ormon kolesistokinin juga merupakan perangsang
yang sangat kuat terhadap sekresi en?im terutama dengan adanya protein dan lemak
dalam kimus. Seperti halnya sekretin kolesistokinin juga dikeluarkan melalui
pembuluh darah yang merangsang keluarnya !airan pankreas yang mengandung
en?im pen!ernaan dalam konsentrasi tinggi Pada saat disintesa en?im-en?im
proteolitik berada dalam bentuk tidak akti",sedangkan en?im amylase dan lipase
sudah dalam bentuk akti". En?im-en?im ini tersimpan dalam granula ?imogen sampai
10
terdapat rangsangan untuk melakukan sekresi dan en?im dikeluarkan dengan proses
eksostosis, dan kemudian diakti"kan di dalam lumen intestinal.
Sekresi Endokrin
Sekresi hormon dihasilkan oleh sel islet dari Fangerhans. Setiap pulau berdiameter H2
sampai #2' makron.Berjumlah sekitar # = & juta, dan dikelilingi oleh sel-sel asinus
pankreas, disekelilingnya terdapat kapiler darah khusus dengan pori-pori yang besar.
Sel-sel islet pankreas mempunyai tiga tipe sel mayor, yang masing-masing
memproduksi endokrin yang berbeda yaitu sel al"a 4&' :5 terletak di peri"er dan
memproduksi glukagon, sel beta 4H2 :5 terletak di sentral memproduksi hormon
insulin,sel delta 42 :5 yang mensekresi hormon somotostatin, dan sisanya yang
memproduksi pankreas polipeptida.
Insulin
Pengeluaran insulin oleh sel B dirangsang oleh kenaikan glukosa dalam darah yang
ditangkap oleh reseptor glukosa pada sitoplasma permukaan sel B yang akan
merangsang pengeluaran ion kalsium dalam sel. *on kalsium akan meningkatkan
eksostosis dari 7esikel seksresi yang berisi insulin dan meningkatkan jumlah insulin
dalam beberapa detik. %ika keadaan hiperglikemia masih bertahan maka mIB+ akan
dibentuk dalam nukleus dan berpindah ke sitoplasma untuk selanjutnya meningkatkan
sintesis dari rantai polipeptida tunggal 4proinsulin5 di dalam IE. )an selama
pembentukan dalam apparatus golgi, proinsulin ini akan diikat oleh & disul"ida yang
oleh en?im protease akan diubah menjadi insulin dan disimpan dalam 7esikel sekresi
yang jika dibutuhkan akan dikeluarkan melalui proses eksostosis.
*nsulin bekerja dengan jalan terikat dengan reseptor insulin yang terdapat pada
membran sel target. Mekanisme kerja insulin dapat berlangsung segera dalam
beberapa detik, dalam beberapa menit, atau dalam beberapa jam.
11
;leh karena e"eknya yang menonjol pada metabolisme karbohidrat dan oleh karena
e"eknya terhadap metabolisme karbohidrat yang pertama kali ditemukan, maka
aalnya insulin dikatakan sebagai hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat.
Tetapi, ternyata insulin juga memainkan peranan yang penting dalam metabolisme
lemak dan protein. %adi "ungsi utama insulin adalah menyimpan energi pada hati,otot
dan jaringan lemak.
Glukagon
Dlukagon mempunyai "ungsi yang berlaanan dengan hormon insulin yaitu
meningkatkan konsentrasi glukosa
E"ek "isiologis terjadi melalui mekanisme kerjanya pada reseptor glukagon yang
terdapat pada membran sel.
E"ek glukagon pada metabolisme glukosa6
#.Peme!ahan glikogen dihati 4glikogenolisis5
&.Meningkatkan glukoneogenesis pada hati
Dlukagon juga meningkatkan lipolisis,menghambat penyimpanan trigliserida dan e"ek
ketogenik. Selain itu glukagon konsentrasi tinggi mempunyai e"ek inotropik pada
jantung, juga meningkatkan sekresi empedu dan menghambat sekresi asam lambung.
Somatostatin
Somatostatin merupakan polipeptida dengan #, asam amino dan berat molekul #9,'
yang dihasilkan di sel-sel ) langerhans. 0ormon ini juga berhasil diisolasi di
hypothalamus, bagian otak lainnya dan saluran !erna. Sekresi somotostatin
ditingkatkan oleh 6
#.meningkatkan kontraksi dalam darah
&.meningkatnya konsentrasi asam amino
$.meningkatnya konsentrasi asam lemak
12
,.Meningkatnya konsentrasi beberapa hormon saluran !erna yang dilepaskan pada
saat makan
Somatostatin mempunyai e"ek inhibisi terhadap sekresi insulin dan glukagon. 0ormon
ini juga mengurangi motilitas lambung, duodenum dan kandung empedu. Sekresi dan
absorbsi saluran !erna juga dihambat. Selain itu somatostatin menghambat sekresi
hormon pertumbuhan yang dihasilkan hipo"ise anterior
Pankreas polipeptida
0ormon ini terdiri dari $9 asam amino dengan berat molekul ,&''. Sampai saat ini
proses sintesanya belum jelas. Sekresinya dipengaruhi oleh hormon kolinergik,
dimana konsentrasinya dalam plasma menurun setelah pemberian atropine. Sekresi
juga menurun pada pemberian somatostatin dan glukosa intra7ena. Sekresinya
meningkat pada pemberian protein, puasa, latihan "isik dan keadaan hipoglikemia
akut.

13
Pat&!isi&)&gi *ia+etes mi))itus
Caktor resiko mandi air dingin hipotermia
Den obesitas pusat 7asomotor
Sel beta pankreas rusak penurunan jumlah reseptor insulin tertekan
)e"isiensi insulin sel tidak dapat mengikat insulin yang medula oblangata
)M tipe # di produksi oleh beta panrkeas 7askontriksi
)M tipe & sesak na"as
0ipoglikemia hiperglikemia
Dlukogenesis 3 glukoleogenesis makro7askuler mikro7askuler
Peme!ahan lemak kekurangan kadar jantung penumpukan darah pekat
Keton meningkat gula darah dalam myo!ard in"ark kadar gula elastisitas pembuluh
)ehidrasi otak dan sistem sara" penumpukan darah menurun
Kekurangan elektrolit sakit kepala sorbitol neurpati 7iseral dan
+sidosis makular peri"er
14
Koma edema gangguan
sensorik
Kematan katarak 3 motorik
Sensasi rasa nyei berkurang
+tro"i kaki
Jlsetrasi kaki
Kaki diabetik
.2 ,enis - ,enis Pen.akit /ang Be(0u+ungan
)iabetes millitus *
)iabetes millitus **
. Ge1a)a K)inis
*dentitas Penderita
Bama 6 Tn.+ndreas
Jmur 6 $2 tahun
+lamat 6 %l. Taman pondok indah
Pekerjaan 6 karyaan
Status 6 belum menikah
Tinggi badan 6 #9- !m
Berat badan 6 #$' Kg
Fingkar pinggang 6 #$' !m
Keluhan Jtama
Keluhan Jtama6
sesak
Keluhan lainnya6
)isertai kesemutan dan pusig.
Iiayat penyakit sekarang6
15
Sesak & hari yang lalu saat mandi pagi dan sore,apalagi mandi pakai air
dingin,tapi jika mandi air hangat selesei.keemutan # minggu,dan pusing #
minggu.
Iiayat penyakit dahulu6
Sebelumnya tidak penah mengalami keluhan apapun.
Iiayat penyakit Keluarga6
Bapak meninggal karna penyakit jantung dan diabetes militus.
*bu menderita iabetes millitus,hiper klestromia,hiper urisemia.
Kakak laki-laki menderita in"ak
Iiayat sosial6
Tidak merokok,jarang olahraga,tidak suka sayur,makan sea"ood,mlenjo,burung
darah,dan ka!ang mente.
Caktor resiko6
Mandi air dingin,jarang olah raga,dan suka makan makanan berkolestrol tinggi
Iiayat obat6
Beuralgin
oskadon
.2 Peme(iksaan Fisik Pen.akit
#. .ital Sign6
a. Suhu 6 $9,-
'
<
b. Tensi 6 #H'8#'' mm0g
!. II 6 &- >8menit
d. Badi 6 ##' >8menit
BAB $
%IPOTESIS AK%IR 3DEFFERENTIA" DIAGNOSIS4
16
Dejala8penyakit8
Caktor resiko
Iematik )m tipe * )m tipe **
Sesak saat mandi
Kesemutan
Pusing
;besitas
Den
BAB $I
ANA"ISIS DARI DIFFERENTIA" DIAGNOSIS
2.1 Ge1a)a K)inis
O+esitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang
berlebihan.
Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas,
penyerap gun!angan dan "ungsi lainnya. Iata-rata anita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak
dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar
&2-$': pada anita dan #--&$: pada pria. Ganita dengan lemak tubuh lebih dari $': dan pria
dengan lemak tubuh lebih dari &2: dianggap mengalami obesitas.
17
Seseorang yang memiliki berat badan &': lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang
normal dianggap mengalami obesitas.
;besitas digolongkan menjadi $ kelompok6
;besitas ringan 6 kelebihan berat badan &'-,':
;besitas sedang 6 kelebihan berat badan ,#-#'':
;besitas berat 6 kelebihan berat badan K#'': 4;besitas berat ditemukan sebanyak 2: dari
antara orang-orang yang gemuk5.
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi
penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan anita !enderung berbeda.
Ganita !enderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran
seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga
memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak,
kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa anita tampak seperti buah apel,
terutama setelah masa menopause.
Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai
masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi.
Dambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel.
Jntuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu !ara untuk menentukan apakah
seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung rasio pinggang
dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang
terlebarL lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul. Seorang anita dengan ukuran
pinggang -H,2 !m dan ukuran pinggul ##2 !m, memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar ',H9. Ganita
dengan rasio pinggang6pinggul lebih dari ',- atau pria dengan rasio pinggang6pinggul lebih dari #,
dikatakan berbentuk apel.
)iabetes melitus tipe & atau sering juga disebut dengan Bon *nsuline )ependent )iabetes
Melitus 4B*))M5 merupakan penyakit diabetes yang disebabkan oleh karena terjadinya
resistensi tubuh terhadap e"ek insulin yang diproduksi oleh sel beta pankreas. Keadaan ini
akan menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi naik tidak terkendali. Kegemukan dan
riayat keluarga menderita ken!ing manis diduga merupakan "aktor resiko terjadinya
penyakit ini.
*nsulin adalah hormon yang diproduksi oleh sel beta yang terdapat dalam pankreas.
Pada keadaan normal, kadar insulin dalam darah akan ber"luktuasi tergantung kadar gula
18
dalam darah. Kadar insulin akan meningkat sesaat setelah makan dan akan menurun begitu
kita tidak memakan sesuatu. Cungsi utama insulin adalah mendistribusikan glukosa yang
terdapat dalam darah ke seluruh tubuh guna di metabolisme untuk menghasilkan energi. Bila
kadar gula atau glukosa yang ada melebihi kebutuhan maka kelebihan itu akan disimpan
dalam hati. Simpanan glukosa ini akan dilepaskan jika diperlukan misalnya saat tubuh kita
kelaparan. kelebihan kalori dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak melalui proses
lipogenesis yang mana melibatkan insulin dalam prosesnya. Dlukosa yang tinggi akan direndahkan
kadarnya dalam darah oleh insulin, sehingga akan ditemukan kadar insulin yang tinggi. Seiring
dengan itu, proses lipogenesis juga akan ikut berlangsung. Fipogenesis inilah yang mengarahkan pada
obesitas. Sel-sel lipid abdominal juga mensekresikan sebuah hormon yang disebut sebagai resistin,
resistin ini lah yang meningkatkan resistensi insulin jaringan. Terdapat berbagai !ara dalam
mekanisme resistensi insulin, melalui pengurangan jumlah reseptor, hingga inakti7asi en?im intrasel
yang menghambat Dlu!ose Transporter 4DFJT5 gagal men!apai permukaan membran sel sebagai
reseptor glukosa sehingga dapat masuk dari luar sel hingga ke dalam sel. +kibat kegagalan ini, maka
kadar glukosa menjadi tinggi terus menerus disertai de"isiensi dari insulin itu sendiri. *ni lah yang
disebut sebagai )iabetes Mellitus tipe &
Saat seseorang menderita diabetes melitus tipe & maka ada dua kemungkinan yang
terjadi yaitu, sel beta yang terdapat dalam pankreas produksi insulinya tidak men!ukupi atau
produksinya !ukup namun tubuh resisten terhadap insulin. Kedua keadaan ini akan
menyebabkan kadar glukosa dalam darah akan meningkat.
Jntungnya tubuh mempunyai mekanisme yang sangat bagus untuk memberitahukan
kita bila terjadi suatu kelainan. Sangatlah penting untuk mengetahui gejala diabetes melitus
tipe & se!ara dini sebab semakin dini pengobatan dilakukan maka akan semakin bagus
hasilnya dan semakin ke!il kemungkinan terjadinya komplikasi. Berikut adalah beberapa
gejala diabetes melitus tipe & yang patut kita aspadai.
Kelelahan yang luar biasa merupakan gejala yang paling aal dirasakan oleh
penderita diabetes melitus tipe &. Pasien akan merasakan tubuhnya lemas alaupun tidak
melakukan akti"itas yang tidak terlalu berat. %adi, bila anda selalu merasa lelah dan
mengantuk meskipun sebelumnya anda tidak begadang, ada baiknya anda segera menemui
dokter.
Penurunan berat badan se!ara drastis. %ika anda memakan makanan yang berlebihan
maka tubuh anda akan semakin gemuk. Kelebihan lemak dalam tubuh akan menyebabkan
19
resistensi tubuh terhadap insulin meningkat. Pada orang yang telah menderita diabetes,
alaupun ia makan makanan se!ara berlebihan tubuhnya tidak menjadi gemuk dan malah
mengurus hal ini disebabkan karena otot tidak mendapatkan !ukup energi untuk tumbuh.
Dangguan penglihatan. Kadar gula yang tinggi dalam darah akan menarik !airan
dalam sel keluar, hal ini akan menyebabkan sel menjadi keriput. Keadaan ini juga terjadi
pada lensa mata, sehingga lensa menjadi rusak dan penderita akan mengalami gangguan
penglihatan. Dangguan penglihatan ini akan membaik bila diabetes melitus berhasil ditangani
dengan baik. Bila tidak tertangani, gangguan penglihatan ini akan dapat memburuk dan
menyebabkan kebutaan.
Sering terin"eksi dan bila luka sulit sekali sembuh. Keadaan ini bisa terjadi karena
kuman tumbuh subur akibat dari tingginya kadar gula dalam darah. Selain itu, jamur juga
sangat menikmati tumbuh pada darah yang tinggi kadar glukosanya.
Simtoma hiperglisemia lebih lanjut menginduksi tiga gejala klasik lainnya6
poliuria - sering buang air ke!il
polidipsia - selalu merasa haus
poli"agia - selalu merasa lapar
penurunan berat badan, seringkali hanya pada diabetes mellitus tipe # dan setelah
jangka panjang tanpa peraatan memadai, dapat memi!u berbagai komplikasi kronis,
seperti6
gangguan pada mata dengan potensi berakibat pada kebutaan,
gangguan pada ginjal hingga berakibat pada gagal ginjal
gangguan kardio7askular, disertai lesi membran basalis yang dapat diketahui
dengan pemeriksaan menggunakan mikroskop elektron,M9N
gangguan pada sistem sara" hingga dis"ungsi sara" autonom, "oot
ul!er, amputasi, !har!ot joint dan dis"ungsi seksual, dan gejala lain
seperti dehidrasi, ketoasidosis, ketonuria dan hiperosmolar non-ketotik yang
dapat berakibat pada stupor dan koma.
rentan terhadap in"eksi.
2.2 Peme(iksaaan Fisik
Tinggi badan
Berat badan
Tekanan darah
Fingkar pinggang
20
Tanda neuropati
Mata 47isus, lensa mata dan retina5
Digi mulut
Keadaan kaki 4termasuk rabaan nadi kaki5, kulit dan kuku
2.3 Peme(iksaan Penun1ang
Dia+etes me)itus
Dlukosa darah puasa dan & jam sesudah makan
Protenuria &, jam
0b+#<
R0eumat&i* A(t0(itis
Pemeriksaan radiologi
BAB $II
%IPOTESIS AK%IR
Penyakit yang diderita oleh tuan andreas adalah diabetes melitus. )ari diabetes
melitus tipe # dan tipe & pasien lebih !ondong pada diabetes melitus tipe & ini disebabkan
karena "aktor usia yang membedakan diabetes melitus tipe # di derita sejak lahir, sedangkan
diabetes melitus tipe & biasanya di derita pada umur $2 tahun ke atas yang di pi!u oleh "aktor
resiko karena adanya obesitas. ditunjang dengan anamnesa baha ayah tuan andreas tersebut
meninggal karna diabtes militus, dan ibunya menderita diabetes militus. %adi kami
menyimpulkan uan andreas mendrita penyakit diabetes melitus tipe &.
21
B+B .***
MEK+B*SME )*+DB;S*S
BAB I5
STRATEGI PEN/E"ESAIAN #ASA"A%
22
B+B .***
MEK+B*SME )*+DB;S*S
Bama Pasien 6 Tn +ndreas
Jsia 6 $2 tahun
+lamat 6 Taman Pondok *ndah
Surabaya
Keluhan Jtama 6
Sesak na"as sejak & hari yang lalu, terutama
saat mandi apalagi menggunakan air dingin
Mengi 6 -
Sesak na"as hilang apabila mandi air hangat
Sesak na"as tidak pernah diobati
Keluhan Fain 6
Kesemutan sejak # minggu pada tangan dan
kaki
Pusing sejak # minggu sebelah belakang,
diobati dengan ;ksadon
Belum pernah ke dokter
Iiayat Penyakit sosial 6
+yah meninggal 2 tahun lalu karena
sakit jantung 3 diabetes
*bu meninggal $ tahun lalu karena
diabet, hiperkolestrolemia,
hiperarisemia
Kakak laki-laki meninggal # tahun
yang lalu menderita inua!myo!andia
Pemeriksaan Cisik
Tensi 6 #H'8#'' mm0g
Badi 6 /9 >8menit
II 6 &- >
Suhu 6 $9,- <
BB 6 #$' kg
TB 6 #9- !m
Fingkar pinggang 6 #$' !m
)iabetes Melitus Type &
PENATA"AKSANAAN
1. Pe(en6anaan makan
Makan dianjurkan seimbang dengan komposisi energi dari karbohidrat 9'-H':, protein #'-
#2:, lemak &'-&2:.
Prinsip peren!anaan makanan6
Tidak ada makanan yang dilarang, hanya dibatasi sesuai kebutuhan 4tidak berlebih5.
Menu sama dengan menu keluarga, gula dalam bumbu tidak dilarang.
Teratur dalam jadal, jumlah dan jenis makanan 4$%5
Prinsip pembagian porsi makanan sehari-hari6
)isesuaikan dengan kebiasaan makan dan diusahakan porsi tersebar sepanjang hari.
)isarankan porsi terbagi 4$ besar dan $ ke!il56
Makan pagi =makan selingan pagi
Makan siang =makan selingan siang
Makan malam-makan selingan malam
4hal ini untuk men!egah terjadinya hipoglikemia terutama bagi yang menggunakan
insulin kerja panjang5
Penderita sebaiknya mengonsumsi makanan dengan karbohidrat rendah dan lambat menjadi
gula. Perbanyak mengonsumsi buah dan sayuran terutama kubis, ka!ang panjang, dan paprika
untuk memperbaiki "ungsi pankreas. Pengaturan pola makan membutuhkan kedisiplinan.
Sebaiknya konsultasikan dengan ahli gi?i mengenai pola makan yang tepat bagi penderita
)M.
2. "ati0an 1asmani
Fatihan jasamani yang benar dapat memberikan beberapa man"aat, antara lain6
23
Menurunkan kadar gula darah 4dengan mengurangi resistensi insulin, meningkatkan
sensi7itas insulin5
Menurunkan berat badan.
Men!egah kegemukan.
Mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.
;lahraga yang bisa dilakukan diantaranya jogging, berlari, renang, bersepeda. Fatihan yang
dilakukan sebaiknya dilakukan berkesinambungan, dipilih yang berirama yaitu otot-otot
berkontraksi dan relaksasi se!ara teratur, dilakukan selang seling antara gerak !epat dan gerak
lambat, misal6 jogging diselingi jalan, jalan !epat diselingi jalan lambat. )an latihan
dilakukan se!ara bertahap sesuai kemampuan dari intensitas ringan sampai sedang hingga
men!apai $'-9' menit. Fatihan hendakanya dilakukan $> dalam seminggu
Yang perlu diperhatikan sebelum memulai latihan6
Kenakan sepatu yang sesuai.
Beri asupan makanan dan !airan yang !ukup.
Fakukan peregangan dan pemanasan saat memulai dan mengakhiri selama 2-#'
menit.
0indari berlatih pada suhu terlalu panas8dingin.
%angan teruskan bila ada gejala hipoglikemia.
Periksa glukosa darah sebelum dan sesudah latihan dalam kurn aktu $' menit untuk
mengetahu gula darah stabil atau tidak.
Fatihan sebaiknya dilakukan #-$ jam setelah makan.
Prinsip utama latihan pada )M adalah <I*PE 4<ontinuous, Ihytmi!al, *nter7al, Progressi7e
dan Enduran!e5
C&ntinu&us. Fatihan berkesinambungan dan dilakukan terus menerus tanpa henti
misalnya jogging $'menit tanpa henti
24
R0.tmi6a). Fatihan yang menggunakan otot se!ara berirama seperti
berenang,bersepeda.
Inte(7a). )ilakukan se!ara selang-seling misalnya jogging diselingi jalan.
P(&g(essi7e. Se!ara bertahap ditingkatkan dari akti7itas ringan hingga sedang dengan
target denyut jantung H2--2: maksimal 4&&'-umur5.
En*u(an6e. )imaksudkan yaitu yang si"atnya meningkatkan ketahanan seperti !ardio
training.
3. #enggunakan &+at 'enu(un gu)a *a(a0
Berbagai jenis obat dengan berbagai e"ek kini dapat kita temui di kalangan masyarakat.
Pemakaiannya bertahap mulai dari obat yang diminum hingga penggunaan insulin.
Penggunaan insulin biasanya dilakukan oleh penderita )M tipe #, dimana insulin sama sekali
tidak dihasilkan tubuh. Sedangkan pada penderita )M tipe &, dimana de"ek terletak pada
"ungsi insulin bukan pada jumlah insulin, penggunaan insulin biasanya dilakukan setelah e"ek
yang diinginkan tidak dapat di!apai hanya dengan menggunakan obat yang diminum.
Penggunaan obat penurun gula darah diberikan setelah dengan !ara pengaturan makan dan
olahraga kadar gula darah belum terkontrol.
PRINSIP TINDAKAN #EDIS
Prinsip terapi8tindakan medis bagi penderita )M tipe & adalah sebagai berikut6
#. Terapi nutrisi medik
&. Fatihan jasmani
$. Edukasi
,. ;bat-obat anti hiperglikemik oral dan insulin
25
BAB 5
PROGNOSIS DAN KO#P"IKASI
18.1 Ca(a Pen.am'aian P(&gn&sis Ke'a*a Pasien 9 Ke)ua(ga Pasien
Berikan penjelasan tentang penyakit dan penyebab tentang diabetes militus
Berikan juga penjelasan tentang !ara penanganannya dan pengobatannya
18.2 Tan*a untuk #e(u1uk Pasien
Kondisi pasien masih memungkinkan untuk dilakukan pengobatan. Pasien juga
masih dalam keadaan sadar penuh serta belum terlihat adanya komplikasi yang terjadi
dari penyakit diabetes miitus sehingga dokter belum perlu untuk melakukan tanda
merujuk untuk pasien.
18.3 Pe(an Pasien 9 Ke)ua(ga untuk Pen.em+u0an
Peran Pasien 6
#. Minum obat se!ara teratur sesuai anjuran dokter
&. Selalu kontrol se!ara rutin ke dokter
Peran Keluarga Pasien 6
#.Beri semangat pada pasien dalam menghadapi penyakit ini
&. *ngatkan pasien untuk selalu melaksanakan perintah dokter
$. Selalu beri perhatian pada pasien
,. Temani pasien selama melakukan pengobatan
2. Fakukan pendekatan dan komunikasi
18. Pen6ega0an Pen.akit
Mengurangi "aktor yang dapat menyebabkan kondisi diabetes miitus, berhenti
merokok, kurangi konsumsi makanan berlemak, upayakan melakukan olah raga, pola
atau haya hidup yang teratur.
26

You might also like