Professional Documents
Culture Documents
KULIAH KEWIRAUSAHAAN:
PENGELOLAAN USAHA KECIL MENENGAH
Budiyono, H.Susanto dan M. Djaeni
Abstrak
Lulusan empat Program Studi diUniversitas Diponegoro yaitu Teknik Kimia, Teknik Elektro, Nutrisi dan Pakan
Ternak, serta Kelautan telah menunjukkan kualitas yang baik dilihat dari lamanya belajar yang kurang dari 4.5
tahun, serta Indeks Prestasi (IP) diatas 2.75. Meskipun demikian, dilihat dari segi luarannya (outcome) lulusan
tersebut belum dapat mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan dimana penyerapan pasar kerja terhadap
lulusan tersebut masih sulit yang ditunjukkan dengan lamanya mendapatkan pekerjaan. Rendahnya penyeran ini
disebabkan oleh lowongan kerja yang makin berkurang akibat krisis ekonomi, maupun tingkat persaingan yang
semakin ketat. Mengacu pada hal tersebut, maka telah diadakan suatu kursus soft skill untuk membekali
mahasiswa dengan kemampuan kewirausahaan melalui program KWU. Program ini diharapkan akan
melengkapi kemampuan IPTEK dengan tambahan wirausaha sehingga diharapkan setelah lulus mahasiswa akan
mampu membuka usaha sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Program ini diikuti oelh 80 mahasiswa
dari empat program studi yang telah disebutkan sebelumnya. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini telah
didukung instantsi terkait yaitu BRI, Deperindag, akademisi di luar UNDIP yaitu UNY, pelaku UKM, serta
alumni UNDIP. Kegiatan berlangsung 16 pertemuan yang meliputi; kuliah di kelas, kunjungan industri dan
simulasi wirausaha. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa 100% peserta secara berkelompok mampu
membuat perencanaan bisnis yang mengindikasikan pula kemampuan mengembangkan wirausaha baru di
bidangnya.
1. Pendahuluan
Suatu fenomena yang sangat menggembirakan adalah lulusan sarjana dari Jurusan Teknik Kimia, Teknik
Elektro, Budidaya Perairan dan Nutrisi & Makanan Ternak dicirikan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) rata-
rata sangat memuaskan (>2,75) dengan waktu studi yang sangat singkat (<4,5 tahun). Sangat disayangkan kondisi
ini tidak disertai dengan kemampuan budaya wira usaha di kalangan lulusan. Mahasiswa terbiasa bekerja dalam
kepastian perusahaan atau industri sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan sangat lama
dan jumlah pengangguran tenaga ahli kian bertambah.
Sangat sedikit mahasiswa yang berorientasi dan berniat untuk bekerja sendiri, berwirausaha dengan bekal
IPTEK yang dipelajari. Hal ini terjadi karena tipisnya jiwa kewirausahaan dari mahasiswa yang disebabkan oleh
terlalu sedikitnya pemupukan jiwa kewirausahaan pada sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi. Dalam usaha
mewujudkan calon-calon pengusaha muda terdidik dan pengusaha pemula penumbuh-kembangan budaya
kewirausahaan di Perguruan Tinggi adalah hal yang mutlak diperlukan.
Kuliah kewirausahaan (KWU) diharapkan mampu memperkenalkan dunia wira usaha sebagai inisiasi
ditumbuhkannya jiwa kewirausahaan dalam diri mahasiswa peserta kuliah, sehingga memiliki kemampuan dan
keberanian untuk mendirikan suatu unit usaha. Pemilihan usaha kecil menengah (UKM) didasari pada kenyataan
bahwa unit usaha ini pada kondisi sekarang lebih banyak berhasil dan tahan banting terhadap kondisi ekonomi
yang tidak pasti. Selain itu, UKM tidak memerlukan investasi dan modal kerja yang sangat besar, sehingga
mahasiswa peserta kuliah akan lebih tertarik. Bagi tim pelaksana dan nara sumber, kuliah ini merupakan media
untuk transfer pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa sehingga budaya kewirausahaan bisa terus
dilestarikan. Dipihak lain para narasumber dan tim pelaksana dapat saling bekerjasama secara konvergen kepada
2. Metodologi
2.1. Sistem Penyajian Kuliah
Pembelajaran dalam KWU ini berbasis pada Student-centered, Problem-based, Interactive-served (SPIn).
Model ini disajikan dalam bentuk:
1. Ceramah dan diskusi (Student-centered), dalam kegiatan ini mahasiswa diberi materi sesuai dengan
jadual dan pemberi materi dengan porsi 60% pemberi materi, dan 40% untuk diskusi. Dengan pola ini diharapkan
selain materi dapat disampaikan secara sempurna, hal-hal yang menyangkut masalah maupun masukan-masukan
peserta dapat teraktualisasikan melalui diskusi yang dipimpin pemateri dan moderator. Pada tahap iniceramah
disampaikan selama 2.5 jam yang identik dengan 3 SKS.
4. Kesimpulan
Melihat dari potensi, daya tarik dan kebutuhan dunia kerja maka perlu adanya suatu formulasi untuk
mengembangkan kompetensi kewirausahaan dalam silabi kurikulum inti sebagai upaya peningkatan
kemampuan lulusan. Sehingga masalah waktu mencari kerj yang lama, gaji pertama yang kecil, yang menjadi
tolok ukur pengakuatan kualitas lulusan di dunia kerja dapat teratasi. Adanya kemampuan wirausaha ini akan
dihasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan ganda yaitu: menguasai IPTEK yang dibutuhkan pasar kerja,
serta mampu membuka usaha baru. Dengan demikian, eksistensi lulusan Universitas Diponegoro akan dapat
lebih memberikan dampak bagi perkembanngan pembangunan daerah maupun nasional.
Daftar Pustaka
Handoko, H.T., 1985. “ Manajemen Produksi dan Operasi”. Penerbit BPFE, Yogyakarta
Kotler, P. 1992. “Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian”. Penerbit
Erlangga, Surabaya
Peters, M.S and Timmerhans, K.D., 1989.”Design and Economics for Chemical Engineeringg”. Fourth edition,
Mc Graw Hill, Inc. USA
Winardi, 1992.”Manajemen Perilaku Organisasi”. Penerbit PTCitra Abadi Bakti, Bandung