You are on page 1of 6

Media Kedokteran Hewan Vol. 22, No.

3, September 2006
168
Rcspons Imun Sc!u!cr P!ascnta t crhadap InfcksI Toxolasma gondll pada BcrbagaI
Umur KcbuntIngan McncIt ( Mus musculus)
Thc Cc!!u!ar Immun Rcsponsc of P!accnta to Toxlasma gondll InfcctIon In VarIous GcstatIona!
PcrIod of Infcctcd MIcc ( Mus musculus)
LucIa TrI SuwantI
agian Paiasilologi Veleiinei, Iakullas Kedokleian Hevan Univeisilas Aiilangga
Kamus C Unaii, }l. Mulyoiejo, Suiabaya-6O115
Tel. +62-O31-5992785 Lxl. 2O3, Iax. +62-O31-5993O15,
e-mail : lsvanlyaloo.com
Abstract
Tle objeclive of llis sludy vas lo deleimine lle cellulai immun iesons lo Tcxcp|asma gcnii
infeclion in lacenla of iegnanl mice. Ioily eigll iegnanl Sviss mice veie divided equally inlo 6
gious. Ciou I, consisl ed of fiisl veek geslalion non-infecled mice. Ciou II, consisl of fiisl veek
geslalion infecled mice. Ciou III, consisl ed of second veek geslalion non-infecled mice. Ciou IV,
second veek geslalion infecled mice. Ciou V, consisl ed of lliid veek geslalion non-infecled mice.
Ciou VI, consisled of lliid veek geslalion infecled mice. Tle mice veie infecled vill 1x1O
3
doses of
laclyzoiles by inliaeiiloneal. Tle cellulai iesonses in decidua veie deleimined based on IIN - in
decidual lymlocyles. Ioui days osl infeclion, mice veie saciified, lleii lacenla vas iemoved lo
obseive IIN- exiession. In llis sludy immunoliloclemisliy vas used. In llis sludy, lle
exeiimenlal design used facloiial 2 x 3 and lle dala veie analysed by ANOVA. Tle iesull sloved
llal cellulai iesonses in lacenla veie significanlly diffeience ( < O.O1) belveen infecled mice and
non-infecled mice. IIN- exiession veie incieased in infecled mice. y ISD osl loc lesl, all gious
veie significanlly diffeience.
Kcy words: Tcxcp|asma gcnii, IIN-, lacenla

Pcndahu!uan
Sebagaimana iesons imun leilada alogen
yang lain, iesons imun akibal infeksi Tcxcp|asma
gcnii daal beiua iesons imun lumoial mauun
iesons imun selulei. Penelilian yang membululkan
leijadinya ieson imun lumoial leilada T. gcnii
dianlaianya dilakukan ada keia }ava ( Macaca
fascicu|aris) (Sasmila, 1996). T. gcnii adalal aiasil
inliaselulei obligal. Seeili alogen inliaselulei
lainnya, T. gcnii membangkilkan iesons imun
selulei lebil dominan dibanding dengan iesons
lumoial (Denkeis dan Cazzinelli, 1998 , }olnson,
199O). Resons imun lumoial leilada T. gcnii lelal
dicoba dilingkalkan anlaia lain dengan mengguna -
kan adjuvan loksin koleia dan enleioloksin lie I
(Subekli dkk., 2OO6), namun lasilnya belum
memuaskan.
Kemamuan T. gcnii membangkilkan iesons
imun selulei diciiikan dengan iesons yang kual ke
aial sel T nc|pcr-1 (Tl1) yang dilandai dengan
ioduksi silokin Tl1 anlaia lain inleifeion - (IIN-)
dan inleileukin-2 (II-2). Resons leisebul dieilukan
olel induk semang unluk beilalan lidu melavan
infeksi T. gcnii. Peningkalan IIN- dimaksudkan
unluk membunul aiasil, lelai eningkalan silokin
Tl1 leisebul jusliu meiugikan bagi felus kai ena
induksi iesons silokin Tl1 yang kual ada fc|a|-
ma|crna| in|crfacc menyebabkan enolakan felus
(Pelliei, 2OO3, Wegmann c| a|., 1993). Pada infeksi T.
gcnii, IIN- lidak lanya dilasilkan olel Tl1 saja
lelai juga olel sel Na|ura| Ki||cr (NK) dan sel T
silolilik, yailu (sel T CD8+). Makiofag yang leiinfeksi
T. gcnii memioduksi II-12. Inleileukin-12 daal
mengaklifkan sel NK unluk memioduksi IIN- dan
defeiensiasi limfosil T nc|pcr (Tl) menjadi sel Tl1. Sel
Tl1 memioduksi IIN- dan II-2. Makiofag sebagai
An|igcn Prcscn|ing Cc|| (APC) mengeksiesikan Majcr
His|cccmpa|ici|i|q Ccmp|cx | (MHC I) selingga dilangka
Lucia Tri Suwanti; Respons Imun Seluler Plasenta terhadap Infeksi Toxoplasma gondii pada
169
olel ieseloi sel T ( Cq|c|cxic T |cucccq|c, CTI).
Silokin II-2 yang dilasilkan mendoiong sel T CTI
unluk memioduksi IIN-. Silokin IIN-, enling
unluk aklivasi makiofag dan unluk mendoiong
fungsi makiofag sebagai mikiobisida (Denkeis dan
Cazzinelli, 1998).
T. gcnii menginfeksi semua lie sel (Dubey c|
a|., 1998, }olnson, 199O) leimasuk beibagai sel di
uleiolasenla, maka diasumsikan ieaksi se lulei akibal
infeksi T. gcnii juga leijadi di uleiolasenla. Hal ini
didasaikan ula balva oulasi leukosil di
uleiolasenla adalal makiofag, sel NK, sel T CTI (sel
T CD8+) dan sel T CD4+ (Tl) (Vince dan }olnson,
2OOO). Tujuan daii enelilian ini unluk membuklikan
kebenaian asumsi leisebul dengan membuklikan
leidaal eibedaan iesons selulei desidua anlaia
mencil yang diinfeksi T. gcnii dengan mencil yang
lidak diinfeksi baik ada umui kebunlingan minggu
eilama, kedua mauun keliga, beidasaikan ada
eningkalan eisenlase jumlal limfosil desidua yang
mengeksiesikan IIN-.
Mctodc Pcnc!ItIan
Hcwan Coba
Hevan eicobaan adalal mencil ( Mus muscu|us)
belina umui dua bulan galui Sviss. Hevan coba
dieiolel daii Iaboialoiium Hevan Coba Iakullas
Iaimasi Univeisilas Sanala Dlaima Yogyakaila.
Iso!at T. gondll
Isolal T. gcnii yang dieigunakan galui RH
yang dieiolel daii Pusal Sludi ioleknologi
Univeisilas Cadjal Mada Yogyakaila. Isolal
dieibanyak dengan caia diasasekan ke mencil.
Mencil diinjeksi secaia inliaeiiloneal dengan dosis
1O
3
lakizoil lia mencil. Lmal laii kemudi an, ke
dalam catum pcri|cncum mencil dilambalkan 5 ml
NaCl fisiologis dan caiian diambil kembali. Paiasil
dalam caiian eiiloneal dililung dengan lemosilo -
melei.
Pcr!akuan hcwan coba
Ceilak biiali dengan enyunlikan kombinasi 5
IU PMSC dan 5 IU lCC dilakukan unluk
mendaalkan umui kebunlingan yang sama ada 48
ekoi mencil enelilian. Selia s alu ekoi mencil belina
dikandangkan dengan salu ekoi mencil janlan.
iasanya, mencil kavin ada malam laii. Keesokan
laiinya ada vagina mencil belina dieiiksa
kebeiadaan tagina| p|ug. Aabila tagina| p|ug osilif
beiaili mencil lelal bunling O,5 laii (Claik c| a|.,
2OO1). Mencil bunling dibagi secaia acak menjadi 6
kelomok enelilian. Kelomok K1, sebagai
kelomok konliol, mencil bunling 4,5 laii (kelomok
minggu eilama) lidak diinfeksi T. gcnii. Kelomok
K2, sebagai kelomok konliol , mencil bunling 9,5 laii
(kelomok minggu kedua) lidak diinfeksi T. gcnii.
Kelomok K3, sebagai kelomok konliol , mencil
bunling 14,5 laii (kelomok minggu keliga) lidak
diinfeksi T. gcnii. Kelomok P1, sebagai kelomok
eilakuan mencil bunling 4,5 laii ( kelomok minggu
eilama) diinfeksi T. gcnii. Kelomok P2, sebagai
kelomok eilakuan mencil bunling 9,5 laii
(kelomok minggu kedua) diinfeksi T. gcnii, dan
kelomok P3, sebagai kelomok eilakuan mencil
bunling 14,5 laii (kelomok minggu keliga) diinfeksi
T. gcnii. Lmal laii selelal infeksi, mencil
dikoibankan dan lasenla mencil diambil unluk
dilakukan evainaan imunolislokimia. Plasenla
difiksasi dalam buffei foimalin 1O unlu k dilakukan
cmcccing paraffin.
Pcngamatan cksprcsI IFN- dcsIdua dcngan Pcngc-
catan ImunohIstokImIa
Pengecalan imunolislokimia menggunakan
slielavidin dan biolin (Dako ISA+Kil Peioxidase).
}aiingan lasenla dalam cmccing paraffin diolong
selebal 4-5 m. Pieaial dideaiafini sasi dalam xylol
2 kali masing-masing 5 menil, selanjulnya secaia
beiluiul-luiul dimasukkan dalam elanol absolul 2
kali 3 menil, elanol 95 2 kali masing -masing 3 menil
dan elanol 7O 3 menil, leiaklii dicuci dengan
aquabides. Pieaial dilelesi dengan ioleinase K 5
menil, dicuci dengan pncspna|c cuffcr sa|inc (PS) dua
kali, selanjulnya dilelesi nqrcgcn pcrcxiasc (H2O2) 3
selama 5 menil dan dicuci dengan PS 2 kali. Selia
sayalan diinkubasi dalam anlibodi oliklonal kelinci
leilada IIN- an|i-mcusc 3O menil. Selanjulnya
sayalan diinkubasi dalam anlibodi sekundei yang
dilabel dengan biolin (Iink) selama 3O menil, dicuci
dengan PS dua kali. Kemudian ieaial dilelesi
slielavidin eioxidase selama 15 -3O menil, dicuci
dengan PS dua kali dan leiaklii dimasukkan dalam
laiulan subslial Diaminobenzidine (DA) selama 5 -1O
menil. Ccun|crs|ain digunakan lemaloxylin, diinku-
basi 3O delik ada sulu kamai kemudian dicuci 3 kali
dengan akuades. Pieaial selanjulnya dikeiingkan
dan dilulu dengan cctcr g|ass.
Rancangan Pcrcobaan dan Ana!IsIs Data
Penelilian ini meiuakan enelilian ekseii -
menlal dengan ola fakloiial 2 x 3. Rancmizc pcs||cs|
cn|q ccn|rc| grcup csign, meiuakan iancangan
enelilian yang diilil, kaiena engukuian aval
lidak mungkin dilakukan. Analisis efek infeksi
Tcxcp|asma gcnii leilada iesons selulei desidua
beidasaikan engamalan eiubalan eisenlase
jumlal limfosil desidua yang mengeksiesikan IIN -
Ana|qsis cf Variancc (ANOVA) dilanjulkan dengan uji
beda |cas| significancc iffcrcncc (ISD).
Media Kedokteran Hewan Vol. 22, No. 3, September 2006
170
HasI! dan Pcmbahasan
Penelilian sebelumnya menunjukkan balva
leidaal enam macam iolein ulama ada membian
T. gcnii sliain RH sladium lakizoil, yailu iolein
dengan massa molekul ielalif 7O, 6O, 56, 47, 38 dan
27 kDa (Suvanli, 1996). Piolein eimukaan leisebul
beilanggung javab leilada limbulnya iesons
imun ada inang. Pada enelilian ini iesons imun
selulei desidua dilenlukan beidasaikan eiubalan
eisenlase jumlal limfosil desidua yang meng -
eksiesikan IIN-. Cambai di baval menunjukkan
limfosil desidua yang mengeksiesikan IIN -
(Cambai 1).
Hasil analisis sidik iagam alau ANOVA menun -
jukkan eisenlase jumlal limfosil desidua yang
menglasilkan IIN- ada mencil yang diinfeksi
T. gcnii beibeda sangal nyala (<O,O1) dibandingkan
kelomok mencil yang lidak diinfeksi (Tabel 1). Hal
ini menunjukkan balva leidaal eibedaan iesons
imun selulei desidua yang sangal beimakna anlaia
kelomok mencil bunling leiinfeksi dengan kelom -
ok mencil bunling lidak leiinfeksi. Hasil enelilian
ini mendukung endaal Denkeis dan Cazzinelli
(1998) yang mengalakan balva infeksi T. gcnii
membangkilkan iesons imun selulei diciiikan
dengan iesons yang kual ke aial Tl1 yang dilandai
dengan ioduksi silokin Tl1 anlaia lain IIN-.
A
Gambar 1. LImfosIt dcsIdua mcncIt yang mcngcksprcsIkan IFN-. Pcwarnaan ImunohIstokImIa strcptavIdIn
dan bIotIn, dcngan counterstaln hcmatoxy!In. A. Pcrbcsaran 100x, B. Pcrbcsaran 400x. Kctcrangan :
(1) sc! yang posItIf. (2) sc! yang ncgatIf.
Tabc! 1. Rataan dan SImpangan Baku Jum!ah LImfosIt DcsIdua McncIt ( Mus musculus) yang
McngcksprcsIkan IFN- (da!am Pcrscn) Kc!ompok Kontro! dan Pcr!akuan InfcksI T. gondll pada
Bcbcrapa Umur KcbuntIngan
Umui Kebunlingan
Peilakuan
Minggu I Minggu II Minggu III
Tidak Infeksi 32,O5 6,26
a)
27,67 2,86
c)
16,74 2,59
e)
Infeksi 48,14 3,99
b)
39,32 7,53
d)
48,31 5,O6
b)
Keleiangan: Sueiskii yang lidak sama menunjukkan eibedaan yang sangal beimakna ( < O,O1).
Lucia Tri Suwanti; Respons Imun Seluler Plasenta terhadap Infeksi Toxoplasma gondii pada
171
Menuiul Denkeis dan Cazzinelli (1998), ada
aval infeksi, IIN- diioduksi olel sel NK. Pada
lala aval infeksi, imunilas leilada T. gcnii
leiganlung ada makiofag dan sel NK. Pada lala
selanjulnya IIN- diioduksi olel sel Tl (sel T CD4+)
dan CTI (CD8+). Teidaal liga jalui alleinalif sinlesis
IIN- sebagai iesons induk semang leilada infeksi
T. gcnii. Peilama, infeksi T. gcnii ada makiofag
meiangsang makiofag memioduksi II-12, TNI- ,
II-1 , dan II-15. Silokin II-12, beisama-sama dengan
II-1, II-15 dan TNI-u, meiangsang sel NK
memioduksi IIN-. Silokin IIN- yang dilasilkan
sel NK mengaklifkan makiofag TNI-u dan IIN-
bekeija secaia sineigis dengan TNI -u menginduksi
eksiesi in|racc||u|ar ni|ric cxic sqn|nasc (iNOS), yang
menglasilkan ni|ric cxic (NO) unluk membunul T.
gcnii inliaselulei. }alui kedua, infeksi T. gcnii ada
makiofag alau APC mendoiong sel leisebul
memioduksi II-12. APC memiesenlasi elida
aiasil melalui MHC II selingga dikenali olel sel Tl
(sel T CD4
+
). Sel Tl yang beiikalan dengan MHC II
memioduksi II-2. Silokin II-2 daii sel Tl dan II-12
daii APC mendoiong difeiensiasi daii Tl menjadi
Tl1. Sel Tl1 menglasilkan IIN- . }alui keliga,
makiofag alau APC yang leiinfeksi mengeksiesikan
MHC I yang dikenali olel sel T CTI (sel T siloloksik
alau sel T CD8
+
). Ikalan sel T CTI dengan APC
melalui MHC I dan kebeiadaan II-2 yang dilasilkan
sel Tl memicu sel T CTI menglasilkan IIN-.
Menuiul Vince dan }olnson (2OOO), oulasi
leukosil ada desidua didominasi olel makiofag, sel
NK dan sel T CTI, juga sel Tl meskiun dalam
jumlal kecil. Dengan demikian semua komonen
yang dieilukan unluk memioduksi IIN- ada ada
desidua, selingga aabila ada infeksi ada desidua,
limfosil ada desidua leiaklivasi unluk memioduksi
IIN-. Hal ini juga menunjukkan balva iesons
imun selulei leilada T. gcnii juga leijadi di
lasenla. Reaksi leisebul leijadi kaiena T. gcnii
meiuakan aiasil inliaselulei obligal yang
menginfeksi semua sel beiinli leimasuk beibagai sel
di uleius.
Peningkalan eksiesi IIN- ada enelilian ini
juga sama dengan lasil yang dilunjukkan ada
infeksi malaiia. Menuiul Iiied c| a|. (1998), infeksi
P|asmcium fa|ciparum, daal meningkalkan kadai
TNI-, IIN- dan II-2 ada lasenla dan eiubalan
ini beilubungan dengan lasil kebunlingan yang jelek
beiua kelilangan felus dan beial bayi lalii kecil. P.
fa|ciparum adalal iolozoa inliaselulei obligal dan
leimasuk dalam salu oido dengan T. gcnii.
Uji ISD menunjukkan eibedaan yang beimak -
na (<O,O5) anlai kelomok, kecuali ada kelomok
yang diinfeksi minggu eilama dan keliga. Pada
mencil yang lidak diinfeksi, eksiesi IIN- menuiun
secaia lajam sejalan dengan umui kebunlingan,
eisenlase jumlal limfosil desidua yang meng -
eksiesikan IIN- leilinggi ada mencil bunling
minggu eilama, dan leiendal ada minggu keliga.
Sedangkan ada kelomok mencil leiinfeksi, ada
umui kebunlingan minggu eilama linggi, menuiun
ada umui kebunlingan kedua, dan meningkal lagi
ada umui kebunlingan minggu keliga. Lksiesi
IIN- ada mencil leiinfeksi minggu eilama lidak
beibeda nyala dengan ada minggu keliga.
Peisenlase jumlal limfosil desidua yang
mengeksiesikan IIN- ada kelomok mencil yang
lidak diinfeksi kelomok umui kebunlingan minggu
eilama lebil linggi dibandingkan dengan kelomok
umui kebunlingan minggu kedua dan keliga. Hal ini
kaiena ada kelomok mencil umui kebunlingan
eilama ada saal mencil dikoibank an unluk
engambilan lasenla, ioses eikembangan
lasenla (lasenlasi) masil beilangsung. Pada mencil,
lasenlasi semuina ada umui kebunlingan 9 -9,5
laii (Aivola, 2OO1 , Claik c| a|., 2OO1). Mencil ada
kelomok ini, dikoibankan ada vaklu kebunlingan
beiumui 8,5 laii (4 laii selelal umui kebunlingan 4,5
laii). Pada saal lasenlasi, leijadi ioses vaskulaiisasi
yang memeilukan IIN-. Hal ini sesuai dengan
endaal Aslkai c| a|. (2OOO) yang mengalakan
balva limfosil yang dominan di lemal imlanlasi
adalal sel NK. Sel NK adalal sumbei IIN- yang
dieilukan unluk vaskulaiisasi di desidua. Dominasi
sel NK di lemal imlanlasi beisifal semenlaia,
oulasi mulai menuiun selelal umui kebunlingan
mencil 12 laii. Plasenla mencil ada kelomok
mencil umui kebunlingan minggu kedua diambil
ada saal umui kebunlingan mencil mencaai 13,5
laii dan ada kelomok mencil umui kebunlingan
minggu keliga lasenla diambil ada saal umui
kebunlingan mencil mencaai 18,5 laii. Pada umui
kebunlingan leisebul sudal leijadi enuiunan sel NK
sebagai sumbei englasil IIN-. Hal inilal yang
menjadi enjelasan mengaa eisenlase jumlal
limfosil desidua yang mengeksiesikan IIN- ada
kebunlingan minggu kedua dan keliga lebil sedikil
dibanding minggu eilama.
Pada kelomok mencil yang diinfeksi,
iesenlase jumlal limfosil des idua yang
mengeksiesikan IIN- ada kelomok yang
diinfeksi minggu eilama linggi dan menuiun ada
minggu kedua selanjulnya naik lagi ada minggu
keliga. Meskiun secaia slalislik lidak beibeda nyala,
lelai aabila dililung eningkalan eisenlase
jumlal limfosil yang mengeksiesikan IIN- ada
mencil leiinfeksi dibanding dengan yang lidak
leiinfeksi, leilinggi ada kelomok mencil bunling
minggu keliga (2,9 kali). Sedangkan ada kelomok
mencil yang diinfeksi ada umui minggu eilama
Media Kedokteran Hewan Vol. 22, No. 3, September 2006
172
dan kedua secaia beiluiul-luiul 1,5 kali dan 1,4 kali.
Hal ini menunjukkan balva umui saal mendaalkan
infeksi T. gcnii memengaiuli ieaksi selulei ada
lasenla.
}umlal sel NK yang linggi ada keadaan
fisiologis, kebeiadaan sel T di desidua seila diicu
olel infeksi T. gcnii inilal yang menyebabkan
eningkalan eisenlase jumlal limfosil desidua
englasil IIN- ada kelomok mencil yang
diinfeksi ada umui kebunlingan minggu eilama
meningkal lajam. Pada kelomok mencil yang
diinfeksi ada umui kebunlingan minggu kedua
leijadi enuiunan eisenlase jumlal sel englasil
IIN- bila dibanding dengan kelomok mencil yang
diinfeksi ada umui kebunlingan minggu eilama.
Hal ini kaiena kadai loimon sleioid ada umui
kebunlingan kedua mulai meningkal, selingga
beiakibal ada enekanan ioduksi IIN-. Pada saal
individu bunling, aklivilas loimon iogesleion dan
esliogen menyebabkan enuiunan jumlal, aklivilas
dan loksisilas sel NK dan sel T ( Dosiou dan Ciudice
2OO5 , Kavana c| a|., 2OO5). Kadai iogesleion
lasenla kelomok mencil yang diinfeksi ada umui
kebunlingan minggu eilama lebil sedikil daii ada
kelomok mencil leiinfeksi minggu kedua dan
loimon iogesleion menekan ioduksi IIN- maka
eksiesi IIN- ada limfosil desidua kelomok
mencil leiinfeksi minggu kedua lebil sedik il daii
ada minggu eilama. Lksiesi IIN- ada limfosil
desidua kelomok mencil leiinfeksi minggu keliga
meningkal lagi. Hal ini disebabkan kaiena kadai
loimon iogesleion mencil sesaal sebelum kelaliian
menuiun secaia diaslis. Plasenla mencil leiinfeks i
ada kelomok umui kebunlingan minggu keliga
diambil ada saal umui kebunlingan mencil 18,5 laii.
Iama umui kebunlingan mencil adalal 19 -2O laii
(Monk, 1987). Piogesleion ada mencil leiinfeksi
ada umui kebunlingan minggu keliga sudal
menuiun (mendekali kelaliian), akibal enuiunan
kadai loimon leisebul menyebabkan ioduksi IIN -
meningkal.
KcsImpu!an
Resons selulei leilada infeksi T. gcnii leijadi
ada desidua mencil ( Mus muscu|us) sebagai levan
coba. Resons leisebul beibeda ada lia umui
kebunlingan (minggu eilama, kedua mauun
keliga). Penelilian lebil lanjul lenlang engaiul
iesons imun selulei desidua melavan infeksi T.
gcnii leilada alologi lasenla dan kelainan
kongenilal eilu dilakukan. Hal ini kaiena mengingal
kenyalaan balva unluk memeilalankan kebun-
lingan, lubul menglambal iesons imun selulei
kaiena beibalaya bagi felus.
Daftar Pustaka
Aivola, M. 2OO1. Immunological asecls of maleinal -
foelal inleiaclion in mice. Disseilalions,
Iakully of Science and Tecnology, Acla
Univeisilalis Usaliensis, Usala.
Aslkai, A.A., }.P. Di Sanlo, and .A. Cioy. 2OOO.
Inleifeion- conliibules lo inilialion of
uleiine vasculai modificalion, decidual
inlegiily, and uleiine naluial killei cell
maluialion duiing noimal muiine
iegnancy. }. Lx. Med , 192: 259-27O.
Claik, D.A., C.. Coulam, S. Daya, and C. Claoual.
2OO1. Unexlained soiadic and iecuiienl
miscaffage in lle nev millenium a ciilical
analysis of immune meclanisms and
liealmenls . Hum. Reiod , 7:5O1-511.
Denkeis, L.Y. and R.T. Cazzinelli. 1 998. Regulaion
and funclion of l-cell-medialed immunily
duiing Tcxcp|asma gcnii infeclion. Cli.
Miciobiol. Rev , 11:569-588.
Dosiou, C. and I.C. Ciudice. 2OO5. Naluial killei cells
in iegnancy and iecuiienl iegnancy loss:
endociine and immunologic eis eclives.
Lndociine Revievs , 26 : 44-62.
Dubey, }.P., D.S. Iindsay, and C.A. Seei. 1998.
Sliucluies of Tcxcp|asma gcnii laclyzoiles,
biadyzoiles, and soiozoiles and biology
and develomenl of lissue cysls. CMR ,11
(2): 267-299.
Iiied, M., R.O. Muga, A.O. Misoie, and P.L. Duffy.
1998. Malaiia elicils lye 1 cylokines in lle
luman lacenla: IIN- and TNI-u
associaled vill iegnancy oulcomes. }.
Immunol. Lndociinol ,16O: 2523-253O.
}olnson, A.M. 199O. Toxolasma: iology, Pallology,
Immunology, and Tiealmenl. In Iong, PI.
Coccidiosis of Man and Domeslic Animals.
CRC Piess, Inc. Uniled Slales.
Kavana, K., Y. Kavana, and D.}. Sclusl. 2OO5. Iemale
sleioid loimones use signal liansduceis and
aclivalois of liansciilion iolein-medialed
allvays lo modulale lle exiession of T-
bel in eillelial cells : a meclanism foi local
immune iegulalion in lle luman
ieioduclive liacl. Mol. Lndociinol, 19:2O47 -
2O59.
Monk, M. 1987. Mamalian Develomenl: aiaclical
aioacl. IRI Piess. Waslinglon DC.
Lucia Tri Suwanti; Respons Imun Seluler Plasenta terhadap Infeksi Toxoplasma gondii pada
173
Pelliei, M.R. 2OO3. Reviev immunology of leim and
ieleim laboi. Reio. iol. and Lndociinol ,
1:122.
Sasmila, R. 1996. Pola lilei anlibodi keia }ava ( Macaca
fascicu|aris) yang diinfeksi ookisla Tcxcp|asma
gcnii. MKH, 12 (3) : 162-167.
Subekli, D.T., N.K. Aiiasyid, W.T. Ail ama, dan
H.N.L.S. Maeiselyavan. 2OO6. Lfek adjuvan
loksin koleia dan enleioloksin lie I lei -
lada iofil IgC2a dan IgC2b ada imunisasi
inlianasal menggunakan iolein solubel
Tcxcp|asma gcnii. MKH , 22 (1) : 1O-16.
Suvanli, I.T. 1996. Isolasi dan idenl ifikasi iolein
membian Tcxcp|asma gcnii sladium lakizoil.
MKH , 12 (3) : 168-172.
Vince, C.S. and P.M. }olnson. 2OOO. Ieucocyle
oulalions and cylokine iegulalion in
luman uleiolacenlal lissues. ioclem. Soc.
Tians , 28 : 191-195.
Wegmann, T.C., H. Iin, I. Cuilbeil, and T.R.
Mosmann. 1993. idiieclional cylokine inlei -
aclions in lle maleinal -felal ielalionsli: Is
successful iegnancy a TH2 lenomenon`
Immunol. Today, 14: 353-356.

You might also like