You are on page 1of 9

1 | f o b i a s p e s i f i k

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fobia spesifik adalah lebih sering dibandingkan fobia sosial. Fobia
spesifik adalah gangguan mental yang paling sering pada wanita dan nomor dua
tersering pada laki-laki, hanya setelah gangguan berhubungan dengan zat.
Prevalensi enam bulan fobia spesifik adalah kira-kira 5 sampai 10 per 100 orang.
Rasio wanita berbanding laki-laki adalah kira-kira 2 berbanding 1, walaupun rasio
adalah mendekati 1 berbanding 1 untuk satu jenis darah, injeksi, atau cidera.
Onset usia puncak untuk tipe lingkungan alami dan tipe darah, injeksi, dan adalah
dalam rentang 5 sampai 9 tahu, walaupun onset juga terjadi pada usia yang lebih
lanjut. Sebaiknya onset usia puncak untuk tipe situsional (kecuali takut
ketinggian) adalah lebih tinggi, dalam pertengahn usia 20an, yang dekat dengan
usia onset untuk agorafobia. Objek dan situasi yang di takuti pada fobia psesifik
(dituliskan dalam frekuensi menurun) adalah binatang, badai, ketinggian,
penyakit, cedera, dan kematian.














2 | f o b i a s p e s i f i k

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Fobia spesifik adalah adanya rasa takut yang kuat dan menetap akan suatu
objek atausituasi atau ketakutan yang beralasan yang disebabkan oleh kehadiran
atau antisipasi suatu objek atau situasi spesifik. Contohnya takut pada ular
(binatang), kuman, tempat tertutup, kegelapan, naik pesawat terbang, dan
sebagainya.
Ciri utama orang yang mengalami phobia ini adalah dapat menyesuaikan
diri dengan baik, tetapi apabila ia berhadapan dengan stimulus fobia maka ia akan
memberikan respon secara tegang, cemas, berkeringat, kesulitan bernafas, dan
jantung berdebar dengan cepat.
2.2 Epidemiologi
Studi epidemiologis menunjukkan bahwa fobia adalah salah satu gangguan
jiwa yang paling lazim di Amerika Serikat. Sekitar 5 hingga 10 persen populasi
diperkirakan terkena gangguan yang menyulitkan dan kadang - kadang membuat
ketidak mampuan ini. Perkiraan yang lebih modern memperkirakan kisaran tinggi
25 persen pada populasi. Prevalensi seumur hidup fobia spesifik dilaporkan
sekitar 3 hingga 13 persen. Fobia spesifik lebih lazim ditemukan daripada fobia
sosial. Fobia spesifik adalah gangguan jiwa yang lazim pada perempuan dan
paling lazim kedua pada laki - laki.Usia puncak awitan untuk jenis lingkungan
alami dan jenis cedera,darah,suntikan adalah kisaran 5 sampai 9 tahun, walaupun
awitan juga terjadi pada usia yang lebihtua. Objek dan situasi yang ditakuti pada
fobia spesifik adalah hewan, badai,ketinggian, penyakit, cedera, dan kematian.
2.3 Subtipe fobia spesifik
Animal Type.
Subtipe ini ditandai dengan adanya ketakutan terhadap binatang atau
serangga. Subtipe ini umumnya mempunyai onset masa kecil.




3 | f o b i a s p e s i f i k

Natural Environment Type.
Subtipe ini ditandai dengan adanya ketakutanterhadap objek dalam
lingkungan alami, seperti badai, ketinggian,atau air. Subtipe ini mempunyai onset
masa kecil.
Blood-Injection-Injury Type.
Subtipe ini ditandai dengan adanya ketakutanmelihat darah, cedera,
menerima injeksi ataupun segala prosedur medis.Subtipe ini sering dijumpai
dan karakteristiknya adalah adanya responvasovagal.
Situational Type.
Subtype ini ditandai dengan adanya ketakutan terhadapsituasi tertentu
seperti: transportasi umum, lorong, jembatan, elevator, pesawat terbang,
berkendara, atau tempat tertutup. Subtipe ini mempunyai duaonset, onset
pertama pada waktu kecil dan yang kedua pada pertengahan umur 20-an.
Other Type.
Subtipe ini ditandai dengan ketakutan terhadap stimulasi yanglain.
Stimulus dapat berupa ketakutan ketika tersedak, muntah, menderita penyakit,
space fobia ( seseorang yang takut jatuh ketika berada jauh daridinding atau
sesuatu yang mempertahankan dirinya), anak -anak takutterhadap suara yang
keras atau karakter berkostum.
2.4 Etiologi
Penyebab pasti fobia spesifik belum diketahui, namun kebanyakan fobia
berkaitan dengan pengalaman traumatis atau reaksi yang dipelajari. Sebagai
contoh: seseorang yang memiliki pengalaman yang menakutkan atau berbahaya
dengan hewan, seperti diserang atau digigit, dapat mengembangkan fobia spesifik.
Menyaksikan peristiwa traumatis di mana orang lain mengalami bahaya atau
ketakutan ekstrim juga dapat menyebabkan fobia spesifik. Begitu juga menerima
informasi atau peringatan berulang kali mengenai situasi atau hewan yang
berbahaya.
Ketakutan juga bisa dipelajari dari orang lain. Anak yang melihat
orangtuanya bereaksi dengan ketakutan dan kecemasan terhadap benda atau
situasi tertentu, mungkin juga memiliki reaksi yang sama.

4 | f o b i a s p e s i f i k


2.5 Gambaran Klinis
Gejala-gejala fobia spesifik antara lain:
Ketakutan yang berlebihan atau tidak rasional terhadap benda atau situasi
tertentu.
Menghindari benda atau situasi yang ditakuti atau bertahan dengan
penderitaan besar.
Gejala fisik dari serangan panik atau kecemasan, seperti: jantung berdebar,
mual atau diare, berkeringat, gemetaran, mati rasa atau kesemutan,
masalah dengan pernapasan (seperti sesak napas), merasa pusing atau
melayang, merasa seperti tersedak.
Kecemasan antisipatif, yaitu kecemasan yang muncul lebih awal seiring
penderita semakin dekat dengan benda atau situasi yang menjadi fobianya.
Sebagai contoh: seseorang yang takut anjing dapat menjadi cemas ketika
pergi berjalan-jalan karena dia mungkin dapat melihat anjing di sepanjang
jalan.
Anak-anak dengan fobia spesifik dapat mengekspresikan kecemasan
mereka dengan menangis, memeluk erat orangtua, atau membuat ulah.
2.6 Diagnosis
Kriteria diagnosis fobia spesifik menurut DSM-IV-TR:
Rasa takut berlebihan yang nyata, menetap dan tidak beralasan, dicetuskan
oleh adanya atau antisipasi terhadap suatu objek atau situasi spesifik ( cth
:terbang, ketinggian, hewan , disuntik, melihat darah).
Pajanan terhadap stimulus fobik hampir selalu mencetuskan respons
ansietas segera, dapat berupa serangan panic terikat secara situasional atau
serangan panic dengan predisposisi situasional.
Orang tersebut menyadari bahwa rasa takutnya berlebihan atau tidak
beralasan.
Situasi fobik dihindari atau dihadapi dengan ansietas maupun penderitaan
yang intens.

5 | f o b i a s p e s i f i k

Penghindaran, antisipasi ansietas atau distress pada situasi yang ditakuti
mengganggu fungsi rutin normal, pekerjaan (atau akademik) atau aktivitas
maupun hubungan social secara bermakna, atau terdapat distress yang
nyatakarena memiliki fobia ini.
Pada seseorang berusia dibawah 18 tahun, durasinya sedikitnya 6 bulan.
Ansietas, serangan panic, atau penghindaran fobik yang berkaitan
denganobjek atau situasi spesifik tidak disebabkan gangguan jiwa lain,
seperti gangguan obsesif kompulsif, gangguan stress pascatrauma, atau
gangguanansietas perpisahan, fobia social, gangguan panic dengan
agoraphobia, atauagoraphobia tanpa riwayat gangguan panic.

Pedoman penggolongan diagnosis gangguan jiwa phobia khas (terisolasi)
F 40.2
Semua kriteria dibawah ini harus di penuhi untuk diagnosis pasti :
A. Gejala psikologis, perilaku atau otonomikyang timbul harus
merupakan manifestasi primer dari ansietasnya dan bukan
sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya waham atau
pikiran obsesif.
B. Anxietas harus terbatas pada adanya obyek atau situasi fobik
tertentu (highly spesific situations) dan,
C. Situasi fobik tersebut sedapat mungkin di hindari
Pada fobia khas ini umunya tidak ada gejala psikiatrik lain, tidak sperti
halnya agorafobia dan fobia sosial.

2.7 Diganosis Banding
Hipokondriasis : Hipokondriasis adalah keterpakuan pada ketakutan
menderita, atau keyakinan bahwa seseorang memiliki penyakit medis yang
serius, meski tidak ada dasar medis untuk keluhan yang dapat ditemukan
Gangguan obsesif kompulsif : kondisi dimana individu tidak mampu
mengontrol dari pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang sebenarnya
tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu

6 | f o b i a s p e s i f i k

untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat
kecemasannya. Gangguan obsesif-kompulsif merupakan gangguan
kecemasan dimana dalam kehidupan individu didominasi oleh repetatif
pikiran-pikiran (obsesi) yang ditindaklanjuti dengan perbuatan secara
berulang-ulang (kompulsi) untuk menurunkan kecemasannya.
Gangguan kepribadian paranoid :suatu kondisi karakteristik dimana
individu tidak dapat mempercayai dan curiga terhadap orang lain secara
berlebihan.
2.8 Penatalaksanaan
Secara umum terapi fobia meliputi:
Terapi Psikologik:
Terapi perilaku merupakan terapi yang paling efektif dan sering
diteliti.Seperti desensitisasi sistematik yang sering dilakukan; terapi
pemaparan(exposure), imaginal exposure, participant modeling, guided
mastery,imaginal flooding.
Psikoterapi berorientasi tilikan
Terapi lain : hypnotherapy, psikoterapi suportif, terapi keluarga bila di
perlukan.
Di antara psikoterapi , terapi yang sering digunakan untuk fobia spesifik
adalah terapi pajanan. Metode , terapi mendesensitisasi pasien dengan
menggunakan serangkaian pajanan bertingkat yang ditingkatkan sendiri oleh
pasien terhadap stimulus fobik, dan terapis mengajarkan pasien teknik
mengatasi ansietas termasuk relaksasi, kendali pernafasan, dan pendekatan
kognitif.
Pendekatan kognitif mencakup memperkuat penyadaran bahwa situasi
fobik, pada kenyataannya, aman. Kunci keberhasilan terapi perilaku adalah
komitmen pasien terhadap terapi, masalah dan tujuan yang terindentifikasi
dengan jelas, strategialternative yang tersedia untuk menghadapi perasaan
pasien.

7 | f o b i a s p e s i f i k



Terapi Farmakologis
Obat obat yang efektif adalah SSRI (serotonin selective re-uptake
inhibitor),khususnya untuk fobia social umum merupakan pilihan
pertama.Benzodiazepine, venlafaxine, buspirone, MAOI, antagonis -adrenergik
dapat jugadigunakan dalam terapi fobia spesifik, terutama fobia disertai serangan
panik. Terapi terhadap fobia spesifik yang terutama adalah terapi perilaku yaitu
terapi pemaparan (exposure therapy). Penggunaan anti ansietas yaitu untuk terapi
jangka pendek.















8 | f o b i a s p e s i f i k


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fobia merupakan suatu gangguan jiwa, yang merupakan salah satu tipe
dari gangguan ansietas, dan dibedakan kedalam tiga jenis berdasarkan jenis objek
atau situasi ketakutan yaitu : Agorafobia, Fobia Spesifik dan Fobia Sosial.
Fobia spesifik adalah adanya rasa takut yang kuat dan menetap akan suatu
objek atau situasi. Fobia spesifik merupakan penyakit kecemasan yang paling
sering terjadi. Sekitar 7% wanita dan 4,3% pria mengalami fobia spesifik setiap
periode 6 bulan.
Terapi terhadap fobia spesifik yang terutama adalah terapi perilaku
yaituterapi pemaparan (exposure therapy). Penggunaan anti ansietas yaitu untuk
terapi jangka pendek.











9 | f o b i a s p e s i f i k


DAFTAR PUSTAKA
Kaplan dan shadock. 2010. Sinopsis psikiatri. Binarupa aksara. Tangerang
Maramis. Wily F. 2009. Catatan ilmu kedokteran jiwa edisi 2. Surabaya :
airlangga university press.
Maslim, R. 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas PPDGJ-III, Jakarta:
PT Nuh jaya.
Nora, crishtine. 2013. Fobia spesifik. 27/ september/2014.20:29.
http://www.scribd.com/doc/127796975/Makalah-Fobia-Spesifik
safriana,trisna. 2012. Terapi fobia spesifik.26/september/2014. 19:37.
http://www.scribd.com/doc/77519579/Fobia-Spesifik-Baiq-Trisna-Satriana-
H1A008042

You might also like