Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Ali Farhan (07530007)
1
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadits
Yogyakarta
Ketika membaca ayat tafsir ini para pembaca akan sangat sering mendapatkan ayat-
ayat Al-Qur’an lainnya yang terkait dengan ayat-ayat yang ditafsirkan. Ayat itu adalah
yang menurutnya dapat menopang penjelasan dan maksud ayat-ayat yang sedang di
tafsirkan, atau ayat-ayat yang mengandung persesuaian arti.1
[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al
Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan
menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
Penjelasan
Kata z`É)FßJù=Ïj9Wèd Al-Qur’an petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, dalam
surat Al-Baqarah (2): 2. ayat ini di tafsirkan dengan ayat-ayat lain, yang diantaranya:
1. Surat Qs. Al-Fussilat (41): 44
öqs9ur çm»oYù=yèy_ $ºR#uäöè% $|ÏJygõr& (#qä9$s)©9 wöqs9 ôMn=Å_Áèù ÿ¼çmçG»t#uä ( @ÏJygõ-
#uä @Î1ttãur 3 ö@è% uqèd úïÏ%©#Ï9 (#qãZtB#uä Wèd Öä!$xÿÏ©ur ( úïÏ%©!$#ur w cqãYÏB÷sã
þÎû öNÎgÏR#s#uä Öø%ur uqèdur óOÎgøn=tæ ¸Jtã 4 Í´¯»s9'ré& c÷ry$uZã `ÏB ¥b%s3¨B 7Ïèt/
ÇÍÍÈ
.Artinya: 44. Dan Jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa
selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?"
Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (Rasul adalah orang) Arab?
Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin.
dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al
Quran itu suatu kegelapan bagi mereka[1334]. mereka itu adalah (seperti) yang
dipanggil dari tempat yang jauh".
1
Hamim Ilyas, Studi Kitab Tafsir (Teras; Yogyakarta, 2004) hlm 139
2
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadits
Yogyakarta
Artinya: 82. “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian.”
[1334] Yang dimaksud suatu kegelapan bagi mereka ialah tidak memberi petunjuk bagi
mereka.
3. Surat Qs Yunus (10):8 5
sù n?tã «!$# $uZù=©.uqs? $uZ/u w $uZù=yèøgrB ZpuZ÷FÏù ÏQöqs)ù=Ïj9 úüÏJÎ=»©à9$# ÇÑÎÈ)qä9$s#(
Artinya: 85. “Lalu mereka berkata: "Kepada Allahlah Kami bertawakkal! Ya Tuhan
kami; janganlah Engkau jadikan Kami sasaran fitnah bagi kaum yang'zalim”2
Penjelasan
Bahwa pada kata 4tAöqyJø9$#ur mayoritas ulama’ tafsir menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan orang-orang mati pada ayat ini adalah orang kafir. Hal ini juga di
tafsiri oleh ayat-ayat lain dalam kitabullah, seperti firma-Nya:
1) Surat Al-An’am ayat 122
tBurr& tb%x. $\GøtB çm»oY÷uômr'sù $oYù=yèy_ur ¼çms9 #YqçR ÓÅ´ôJt ¾ÏmÎ/ Îû Ĩ$¨Y9$# `yJx.`
¼ã&é#sW¨B Îû ÏM»yJè=à9$# }§øs9 8lÍ$s¿2 $pk÷]ÏiB 4 Ï9ºxx. z`Îiã tûïÌÏÿ»s3ù=Ï9 $tB
(#qçR%x. cqè=yJ÷èt ÇÊËËÈ
.Artinya: 122. Dan Apakah orang yang sudah mati[502] kemudian Dia Kami
hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya
itu Dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan
2
Hamim Ilyas, Studi Kitab Tafsir (Teras; Yogyakarta, 2004) hlm 139
3
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadits
Yogyakarta
orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat
keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang
baik apa yang telah mereka kerjakan.
[502] Maksudnya ialah orang yang telah mati hatinya Yakni orang-orang kafir dan
sebagainya.
[1254] Maksudnya: Nabi Muhammad tidak dapat memberi petunjuk kepada orang-
orang musyrikin yang telah mati hatinya.3
4
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadits
Yogyakarta
Firma-Nya: (ô8 ltym `ÏiB) Adalah nakirah (indefinit), dalam konteks kalimat negatif,
ditambahkan sebelumnya ( ِم ْنdari). Kalimat nakirah yang seperti itu merupakan satu
teks untuk sesuatu yang bersifat umum sebagaimana yang telah di tetapkan didalam
ushul fiqh.
Maka ayat tersebut menunjukkan penafsiran secara umum dari segala macam
kesulitan. Dan yang cocok dengan hal itu adalah menjadikan min (dari) sebagai
permulaan dari batas akhir (ibtida’al ghayah), karena banyak negeri-negeri yang
hannya ada pasir atau gunung, makanya adanya keharusan memakai debu yang
menempel ditangan tidak lepas dari kesullitan secara umum.
Di dalam hadits yang di riwayatkan oleh imam bukhari dan muslim juga di
tafsirkan
وجعلت يل، نصرت بالعب مسرية شهر:اعطيت مخسا مل يعطهن احد من االنبياء قبلي
فعنده: ويف لفظ. فأميا رجال من اميت ادرركته الصالة فاليصل،االرض مسجدا وطهورا
مسجده وطهره
“Diberikan kepadaku lima perkara yang tidak di berikan kepada nabi-nabi sebelum
aku, di berikan kepadaku kemenangan dengan ketakutan dalam perjalanan satu bulan,
di jadikan bumi/tanah bagiku sebagai masjid dan tempat yang suci, siapasaja
seseorang dari ummatku yang datang kepadanya waktu shalat maka hendaknya ia
sholat. Dalam lafadz lain: “Maka baginya tempat sujud dan tempat bersucinya.
Teks ini secara jelas menunjukkan bahwa siapa saja yang berkewajiban melakukan
shalat disuatu tempat yang tidak terdapat apa-apa kecuali gunung-gunung atau
pepasiran, maka tanah yang bersih, yang berupa bebatuan atau pasir adalah alat
bersucinya dan tempat sholatnya.4
4
SyaikhAsy-Syanqithi, Tafsir Adwa’ul Bayan; Tafsir Al-qur’an dengan Al-Qur’an Juz 2, (Pustaka Azzam;
Jakarta, 2007) hlm 42
5
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadits
Yogyakarta
.Artinya: 80. Dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (ingatlah) tatkala
Dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu[551],
yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?"
Penjelasan
Allah menjelaskan bahwa yanng dimaksud dengan الفحشةadalah liwat berdasarkan tafsir
ayat-ayat yang lain:
a. Surat Al-A’raf, ayat 81
öNà6¯RÎ) tbqè?ù'tGs9 tA$y_Ìh9$# Zouqöky `ÏiB Âcrß Ïä!$|¡ÏiY9$# 4 ö@t/ óOçFRr& ×Pöqs% cqèùÌó¡B ÇÑÊÈ
.Artinya: 81. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada
mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.
b. Surat Asy-Syu’ara’, ayat 165
tbqè?ù's?r& tb#tø.%!$# z`ÏB tûüÏJn=»yèø9$# ÇÊÏÎÈ
.Artinya: 165. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia,
5
Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, Terjemah Tafsir Ibnu Katsir (Bina Ilmu; Surabaya)
6
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadits
Yogyakarta
a. كن
Surat Yasin, ayat 82
yJ¯RÎ) ÿ¼çnãøBr& !#sÎ) y#ur& $º«øx© br& tAqà)t ¼çms9 `ä. ãbqä3usù ÇÑËÈ$!
Artinya: 82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah
berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia.
Penjelasan:
Bahwa kata كن adalah bentuk fi'il amar, disini menunjukkan amr yang bermakna التك وين
(pengadaan).7
Bahwa Allah ta’ala dalam mengadakan sesuatu tak lain hanyalah berkata kepada
sesuatu yang hendak dia adakan itu, “jadilah”, maka sesuatu itupun jadi dan terbentuk
seketika tanpa tertangguh 8
b. قل
Surat Al-Ikhlas, ayat 1
ö@è% uqèd ª!$# îymr& ÇÊÈ
Artinya: 1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
Penjelasan:
6
SyaikhAsy-Syanqithi, Tafsir Adwa’ul Bayan; Tafsir Al-qur’an dengan Al-Qur’an Juz 2, (Pustaka Azzam;
Jakarta, 2007) hlm 569
7
Hakim Abd Hamid, “Mabadi Awwaliyah fi Ushul al-Fiqh wa al-Qawa’idi al-Fiqhiyah”.(Jakarta; Maktabah
Sayyidah Putra) hlm 8
8
Ahmad Musthofa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (CV Toha Putra; Semarang) hlm 60
7
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadits
Yogyakarta
Inilah pokok pangkal aqidah puncak dari kepercayaan mengakui bahwa yang di
pertuhankan itu Allah namanya dan itu adalah nama dari satu. Tidak ada tuhan selain dia
maha esa, tunggal tidak bersekutu yang lain dengan dia.
Pengakuan atas kesatuan atau kekuasaan atau tunggalnya tuhan dan namanya ialah
Allah kepercayaan itulah yang di namai tauhid, berarti menyusun fikiran yang suci murni,
tulus ikhlas bahwa tidak mungkin tuhan itu lebih dari satu, sebab pusat kepercayaan
didalam pertimbangan akal yang sehat dan berfikir teratur hannya sampai kepada satu.9
c. اهد
tRÏ÷d$# xÞºuÅ_Ç9$# tLìÉ)tGó¡ßJø9$# ÇÏÈ$
Artinya: 6. Tunjukilah[8] Kami jalan yang lurus,
[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud
dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
Penjelasan
$tRÏ÷d$#– Ihdina (Tunjukkanlah kepada kami).
Perkataan ini berasal dari دي55 هdan menurut Ibn Manzur ra ialah membawa maksud "
Memohon hidayah pertunjuk dari Allah swt " . Ayat ini didatangkan atas sighah (uslub) doa
atau permintaan dan menggunakan dhamir ناyang bererti "kami" yakni secara jamak
(ramai). Ianya datang dengan uslub ( الرجاءharap) dan ( الطالبpermintaan) seperti yang
diperjelaskan oleh Imam At-Tabari dan menambah ianya bahkan dapat difahami juga
sebagai " tambahkanlah hidayah زدنا, tunjukkan ارشدناdan bimbinglah دلناseperti dalam
firman Allah swt :
"Dan mereka yang dibawah pertunjuk kami maka kami akan tambahkan mereka akan
hidayah (pertunjuk) itu" 10
d. اضرب
9
Syaikh Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah (Hamka), Tafsir Al-Azhar , juz 30 hlm 275
10
Ustadz Emran Ahmad Yaman, Tafsir Surah Al-Fatihah & Ringkasan Muqadimah Tafsir,
8
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadits
Yogyakarta
Artinya: 60. Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami
berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". lalu memancarlah daripadanya dua
belas mata air. sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-
masing]. Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu
berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.
Penjelasan
Bentuk kata ْ اض رب (pukulah) adalah bentuk fi'il amar (kata kerja perintah) yang
bermakna ( )االرشادpetunjuk
Pada permulaan ayat ini Allah SWT, Mengisahkan, bagaimana musa as berdo’a
kepada allah swt, mendapatkan air minun bagi para pengikutnya itu, yang terdiri dari dua
belas suku kata. Allah mengabulkan do’a tersebut, lalu memerintahkan Nabi Musa as
memukulkan tongkatnya kesebuah batu besar yang ada di padang pasir itu. Tiba-tiba
memancarlah air itu dari batu sebanyak dua belas sumber dua belas sumber, sehingga
masing-masing suku dari kaum nabi Musa mendapatkan air minum dengan cukup.
e. اطيعو
Surat Annisa’, ayat 59
pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qãèÏÛr& ©!$# (#qãèÏÛr&ur tAqߧ9$# Í<'ré&ur$
ÍöDF{$# óOä3ZÏB ( bÎ*sù ÷Läêôãt»uZs? Îû &äóÓx« çnrãsù n<Î) «!$# ÉAqߧ9$#ur bÎ) ÷LäêYä.
tbqãZÏB÷sè? «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ÌÅzFy$# 4 y7Ï9ºs ×öyz ß`|¡ômr&ur ¸xÍrù's? ÇÎÒÈ
Artinya: 59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.
Penjelasan
9
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadits
Yogyakarta
11
Sayyid Qutb, Tafsir fi dzilalul Qur’an; ayat-ayat Pilihan, (Beirut; Maktabah An-Nur Al-Ilmiyah, 1991)
10