Oleh Pemakaian Obat Midriatikum Pada Pasien Dengan Katarak Matur Disusun Oleh : Arne Putri Mahargiani !""!#"!!"#$ D%i No&ianti !""!#"!!''$ (ebriani Yohana !""!#"!!)*$ Pembimbing : Dr+ ,ari-ah M+ Mahdi. S/+ M Laboratorium 0lmu Pen-akit Mata RSUD Dr+ Sai1ul An%ar (akultas Kedokteran Uni&ersitas 2ra%i3a-a Malang 4!!# 2A2 0 P5NDA,ULUAN "+" Latar 2elakang Tidak tanggung-tanggung, selain memiliki penderita tuberkulosis dan kusta nomor tiga terbanyak di dunia, Indonesia ternyata juga menduduki peringkat ketiga di dunia dalam angka kebutaan serta peringkat tertinggi di wilayah kerja Organisasi Kesehatan Dunia Asia Tenggara (WO !"A#O$ % & !ur'ei Departemen Kesehatan #I %(() menunjukkan, angka kebutaan di Indonesia men*apai %,+ persen dari seluruh penduduk ) & Artinya, ada tiga juta orang buta di antara )%, juta penduduk Indonesia, atau merupakan angka tertinggi di Asia - & Terdapat sekitar -,+ juta penderita kebutaan di Indonesia& !ebanyak ,,./0 disebabkan katarak1 ,,),0 karena glaukoma dan kelainan re2raksi ,,%30 - & ingga kini, katarak masih merupakan penyebab paling utama bagi kebutaan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara sedang berkembang lainnya di dunia % & Walau belum sepopuler katarak, glaukoma juga tidak kalah berbahaya& anya saja katarak dapat disembuhkan, terlebih dengan semakin majunya teknologi kedokteran saat ini, sedangkan kebutaan akibat glaukoma bersi2at permanen ),-,3 & Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa + & Istilah katarak berasal dari bahasa 4unani yang berarti air terjun, karena orang yang menderita katarak memiliki penglihatan yang kabur, seolah-olah dibatasi air terjun& Kerusakan oksidati2 oleh radikal bebas, diabetes melitus, rokok, alkohol, dan obat-obatan steroid, serta glaukoma (tekanan bola mata yang tinggi$, dapat meningkatkan resiko terjadinya katarak& !elain itu, pada gejala awal terdapat perbaikan penglihatan dekat tanpa memakai ka*a mata atau second sight& 5amun, bila dibiarkan katarak justru akan menyebabkan komplikasi seperti glaukoma - & 6laukoma sebagai salah satu penyebab kebutaan dide2inisikan sebagai penyakit mata kronis progresi2 yang mengenai sara2 mata dengan neuropati (kelainan sara2$ optik disertai kelainan bintik buta (lapang pandang$ yang khas ) & Di Amerika !erikat diperkirakan terdapat ) juta pengidap glaukoma& ampir 7,&,,, penduduk Amerika !erikat buta akibat glaukoma / & Di Indonesia, glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor dua setelah katarak ) & 8ekanisme peningkatan tekanan intraokular pada glaukoma adalah gangguan aliran keluar humor aqueous akibat kelainan sistem drainase sudut kamera anterior (glaukoma sudut terbuka$ atau gangguan akses humor aqueous ke sistem drainase (glaukoma sudut tertutup$ / & 9erdasarkan etiologinya, glaukoma dibagi atas glaukoma primer, glaukoma kongenital, glaukoma sekunder, dan glaukoma absolut . & 6laukoma sekunder merupakan peningkatan tekanan intraokular yang terjadi sebagai salah satu mani2estasi penyakit mata lainnya& !alah satu penyebabnya adalah katarak imatur, matur, atau hipermatur, yang lebih dikenal dengan glaukoma 2akolitik dan glaukoma 2akomor2ik& :eningkatan tekanan intraokular mendadak timbul karena adanya perubahan bentuk lensa (katarak intumesen$ dan degenerasi kapsul lensa sehingga bahan lensa yang *air keluar dan menyumbat bilik mata depan& "kstraksi lensa adalah terapi de2initi2 setelah tekanan intraokular terkontrol se*ara medis +,/ & Ada beberapa obat-obatan sistemik yang diberikan kepada pasien untuk mengatasi penyakitnya misal depresi, alergi, atau penyakit :arkinson atau sebagai alat untuk membantu menegakkan diagnosa, dapat menyebabkan hambatan pupil dan menstimulasi serangan glaukoma sudut tertutup akut pada pasien yang se*ara anatomi memiliki sudut mata yang sempit& Diantaranya adalah obat midriatikum 7 & 6laukoma yang terkait dengan gangguan lensa, adalah salah satu penyebab terbanyak glaukoma sekunder, selain diabetes melitus dan proses in2lamatorik& Oleh karena itu, diagnosis dini dan penatalaksanaan yang tepat terhadap glaukoma akut akibat kelainan lensa, termasuk katarak imatur, matur atau hipermatur, sangatlah penting untuk menurunkan angka morbiditas kebutaan Di dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai de2inisi, patogenesis, gejala klinis, penegakan diagnosa, dan penatalaksanaan glaukoma akut serta menyampaikan sebuah laporan kasus glaukoma akut yang terjadi akibat pemakaian obat midriatikum pada pasien dengan katarak matur beserta pembahasannya& "+4 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah ; %& Apa yang dimaksud dengan glaukoma khususnya glaukoma sekunder akibat katarak dan glaukoma sudut tertutup akut < )& Apa saja gejala-gejala klinis glaukoma khususnya glaukoma sekunder akibat katarak dan glaukoma sudut tertutup akut < -& 9agaimanakah patogenesis, 2aktor predisposisi dan 2aktor pen*etus terjadinya glaukoma sekunder akibat katarak dan glaukoma sudut tertutup akut < 3& 9agaimanakah *ara penegakan diagnosa dan penatalaksanaan glaukoma sekunder akibat katarak dan glaukoma sudut tertutup akut terutama yang terinduksi oleh pemakaian obat midriatikum < "+6 7u3uan Adapun tujuan yang ingin diperoleh, adalah sebagai berikut ; %& =ntuk mengetahui de2inisi glaukoma khususnya glaukoma sekunder akibat katarak dan glaukoma sudut tertutup akut& )& =ntuk mengetahui gejala-gejala klinis glaukoma khususnya glaukoma sekunder akibat katarak dan glaukoma sudut tertutup akut& -& =ntuk mengetahui patogenesis, 2sktor predisposisi dan 2aktor pen*etus terjadinya glaukoma khususnya glaukoma sekunder akibat katarak dan glaukoma sudut tertutup akut& 3& =ntuk mengetahui *ara penegakan diagnosa dan penatalaksanaan glaukoma sekunder akibat katarak dan glaukoma sudut tertutup akut terutama yang terinduksi oleh pemakaian obat midriatikum& "+' Man1aat 8an2aat yang bisa diperoleh dari makalah ini, adalah ; %& !ebagai penambah wawasan Ilmu :enyakit 8ata, khususnya glaukoma sekunder akibat katarak dan glaukoma sudut tertutup akut bagi para dokter khususnya dokter muda dan tenaga medis lainnya )& :erlunya perhatian khusus pada bahaya pemberian obat midriatikum yang biasa dipakai sebagai alat pemeriksaan di bidang mata, yang bisa menstimulasi terjadinya glaukoma sudut tertutup akut pada pasien yang memiliki sudut mata sempit atau dengan kelainan lensa seperti katarak& 2A2 00 70N8AUAN PUS7AKA 4+" Glaukoma 4+"+" De1inisi Glaukoma 6laukoma berasal dari kata 4unani yaitu glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma ( & 6laukoma adalah suatu penyakit dimana gambaran klinik yang lengkap ditandai oleh peninggian tekanan intraokuler (TIO$, penggaungan dan degenerasi papil sara2 optik serta dapat menimbulkan skotoma (kehilangan lapangan pandang$ . & :enyakit yang ditandai dengan peninggian TIO ini, disebabkan oleh ; o 9ertambahnya produksi *airan mata oleh badan siliar& o 9erkurangnya pengeluaran *airan mata di daerah sudut bilik mata atau di *elah pupil (glaukoma hambatan pupil$ ( & :ada glaukoma akan terdapat kerusakan anatomi berupa ekska'asi (penggaungan$ serta degenerasi papil sara2 optik, yang dapat berakhir dengan kebutaan& >aktor-2aktor penyebab penggaungan dan degenerasi papil sara2 optik, adalah ; %& 6angguan pendarahan pada papil yang disebabkan oleh peninggian TIO& )& Tekanan intraokuler yang tinggi se*ara mekanik menekan papil sara2 optik yang merupakan tempat dengan daya tahan paling lemah pada bola mata& -& :enggaungan papil yang tidak simetris antara mata kanan dan mata kiri .,( & 4+"+4 Klasi1ikasi Glaukoma Klasi2ikasi ?aughan untuk glaukoma adalah sebagai berikut / ; %& 9erdasarkan etiologi, glaukoma dibagi atas ; o 6laukoma primer - 6laukoma sudut terbuka - 6laukoma sudut tertutup o 6laukoma sekunder - 6laukoma pigmentasi - !indrom eks2oliasi - Akibat kelainan traktus u'ea - !indrom iriokorneo endotel (I@"$ - Trauma - :as*aoperasi - 6laukoma neo'askular - :eningkatan tekanan 'ena episklera - Steroid-induced o 6laukoma kongenital - 6laukoma kongenital primer - 6laukoma yang berkaitan dengan kelainan perkembangan ekstraokular o 6laukoma absolut )& 9erdasarkan mekanisme peningkatan tekanan intraokular o 6laukoma sudut terbuka - Kontraksi membran pratrabekular - Kelainan trabekular - Kelainan pas*a trabekular o 6laukoma sudut tertutup - !umbatan iris (iris bombe$ - :ergeseran lensa ke anterior - :endesakan sudut - !inekia anterior peri2er 4+"+6 Penegakan Diagnosis Glaukoma !krining glaukoma biasanya dilakukan anamnesa dan serangkaian pemeriksaan mata yang lengkap oleh seorang dokter spesialis mata& :rosedur pemeriksaan glaukoma meliputi dua hal yakni struktural dan 2ungsional& !e*ara struktural bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan glukomatous pada anatomi mata, sedangkan se*ara 2ungsional bertujuan untuk menge'aluasi kelainan 2ungsi mata yang ditimbulkan oleh glaukoma %- & %& Anamnesa dan gejala klinis ; o 6laukoma akutA glaukoma sudut tertutup ; - !akit mata yang hebat& - :englihatan kabur& - :englihatan tidak jelas dan terdapat tanda halo (bulatan *ahaya pada sekeliling *ahaya lampu$& - 8ata merah, keras, dan sensiti2& - :upil membesar& - Terasa sakit pada dahi atau kepala& - :using, mual, dan muntah . & o 6laukoma kronisA glaukoma sudut terbuka - 9iasanya asimptomatis& - :englihatan menurun perlahan-lahan& 9iasanya pasien sering menukar ka*amata namun, tidak ada yang sesuai& - :englihatan berkabut& - !akit kepala minimal namun berkepanjangan& - 8elihat warna pelangi di sekeliling sinar lampu . & )& Tes pemeriksaan mata meliputi ; o Tekanan 9ola 8ata ; Tonometri ialah istilah generik untuk mengukur TIO& Instrumen yang paling luas digunakan adalah tonometer aplanasi 6oldmann& !elain itu,terdapat pula tonometri !*hiotB dan teknik digital& #entang tekanan intraokular normal adalah %,-)3 mg / & o :enilaian !udut 9ola 8ata ; 6onioskopi adalah metode pemeriksaan anatomi angulus iridokornealis (sudut kamera okuli anterior$ dengan pemeriksaan binokuler dan sebuah goniolens khusus& 6oniolens memiliki *ermin khusus yang dapat membentuk sudut sedemikian rupa sehingga menghasilkan garis pandangan pararel dengan permukaan iris dan diarahkan ke peri2er ke arah *erukan sudut kamera okuli anterior, dimana dapat di'isualisasikan struktur *erukan sudut ini yang dapat ber'ariasi anatomi, pigmentasi, dan lebar muaranya, yang semuanya dapat mempengaruhi drainase humor akueus dan rele'an untuk diagnosis glaukoma&
8etode pemeriksaan dengan gonioskopi memiliki tiga tujuan sebagai berikut /,%3 ; (%$ 8engidenti2ikasi abnormalitas struktur sudut kamera okuli anterior, ()$ 8emperkirakan lebar sudut kamera okuli anterior, dan (-$ 8em'isualisasikan sudut kamera okuli anterior selama prosedur- prosedur pembedahan misalnya trabekulopasti dengan laser argon dan goniotomi& Apabila keseluruhan jalinan trabekular, taji s*lera, dan prosessus iris dapat terlihat maka sudut dinyatakan terbuka& Apabila hanya garis Schwalbe atau sebagian ke*il dari jalinan trabekular yang dapat terlihat maka sudut dikatakan sempit Apabila garis Schwalbe tidak terlihat, maka sudut dinyatakan tertutup / & o :enilaian Diskus Optikus ; >unduskopi untuk menilai pembesaran *ekungan diskus optikus& :ada glaukoma mula-mula terjadi pembesaran konsentrik *ekungan optik yang diikuti oleh pen*ekungan superior dan in2erior dan disertai pentakikan 2okal tepi diskus optikus& Adanya atro2i glaukomatosa ditandai oleh penongkatan TIO yang signi2ikan, rasio *ekungan-diskus yang lebih besar dari ,,+ atau adanya asimetri bermakna antara kedua mata& asil akhir proses pen*ekungan pada glaukoma adalah yang disebut *ekungan Cbean-potC dimana tidak didapatkan jaringan sara2 di bagian tepi / & o :a*hymetri digunakan untuk mengukur ketebalan kornea& !elain itu, pa*hymetri kornea juga dipakai untuk mengkalibrasi TIO pada pasien dengan kornea yang tebal yang telah ter*atat, karena kornea yang tebal *enderung memberikan hasil penmba*aan TIO yang tinggi %- & o :emeriksaan lapangan pandang memakai layar singgung, perimeter 6olmann, Friedmann field analyzer, dan perimeter otomatis& 6angguan lapangan pandang akbat glaukoma terutama mengenai -, derajat lapangan pandang bagian tengah& :erubahan paling dini adalah semakin nyatanya bintik buta / & o :emeriksaan pelengkap lainnya seperti Diurnal Intraocular Presure (IP! Fluctuation" Stereo Photography of ptic Disc" #onfoccal Scanning $aser pthalmoscopy (heidelberg %etinal &omograph-#T$, Scanning $aser Plarimetry (!D:$, dan ptical #oherence &omography (O@T$ %+ & 4+4 Glaukoma Sekunder Akibat Katarak Densa berperan penting pada terjadinya glaukoma sudut tertutup& al ini berkaitan dengan adanya hambatan 2isiologis pada aliran *airan aEueous dan menyebabkan perubahan kelengkungan lensa sehingga meningkatkan TIO& Oleh karena adanya perubahan posisi lensa yang menjadi lebih kearah depan pada mata yang se*ara anatomi memiliki sudut mata sempit, maka kekuatan untuk melawan aliran *airan aEueous yang ditimbulkan oleh posisi iris terhadap lensa akan mengangkat iris peri2er kearah depan menuju jalinan trabekular dan terjadilah glaukoma sudut tertutup %/ & 4+4+" De1inisi Glaukoma Sekunder Akibat Katarak 6laukoma dibangkitkan lensa merupakan glaukoma yang terjadi bersama- sama dengan kelainan lensa seperti katarak imatur, matur, maupun hipermatur& 6laukoma sekunder akibat kelainan lensa dibagi menjadi dua jenis, yakni glaukoma 2akolitik dan glaukoma 2akomor2ik + & 4+4+4 Patogenesis Glaukoma Sekunder Akibat Katarak A& 6laukoma >akolitik 6laukoma 2akolitik merupakan sindrom khusus dengan peningkatan TIO yang terjadi akibat adanya katarak matur atau hipermatur (katarak imatur sangat jarang terjadi$& :rotein *air lensa dengan berat molekul besar dan bersi2at denaturasi akan keluar melalui kapsul lensa anterior yang intak namun bersi2at permeabel& Falinan trabekular akan tersumbat oleh protein lensa dan makro2ag tersebut sehingga terjadi peningkatan TIO se*ara tiba-tiba /,%.,)7 & 9& 6laukoma >akomor2ik Densa yang membengkak (katarak intumesen$ dapat menyebabkan hambatan pupil dan menstimulasi terjadinya glaukoma sudut tertutup sekunder, atau akan mendorong iris kearah depan sehingga mengakibatkan pendangkalan bilik mata depan %. & 4+4+6 7anda dan Ge3ala Klinis Glaukoma Sekunder Akibat Katarak A& Tanda-tanda yang bisa ditemukan pada glaukoma sekunder ini adalah ; o 6laukoma 2akolitik ), ; - :asien mengalami penurunan penglihatan dalam waktu beberapa bulan atau tahun sebelum mengalami rasa sakit pada mata serta mata merah yang mendadak dan terkadang penglihatannya semakin memburuk& - Kemampuan untuk melihat antara mata kanan dan kiri idak sama tergantung jenis katarak yang diderita& - 8engeluhkan tanda-tanda yang sama dengan serangan glaukoma akut& o 6laukoma 2akomor2ik %( ; - :asien mengeluhkan rasa sakit yang hebat dan mendadak, penglihatan kabur, melihat pelangi di sekeliling *ahaya lampu& - :using, mual, dan muntah& - 8emiliki riwayat penglihatan kabur sebelumnya se*ara perlahan-lahan atau memiliki katarak& 9& 6ejala klinis yang diperoleh pada pemeriksaan adalah %(,), ; - TIO meningkat (melebihi -+ mmg$ - :upil mid-dilatasi, lembam dan irregular& - Kornea edema sehingga menyulitkan pemeriksaan segmen anterior& :ada pemeriksaan dengan slit-lamp, pada glaukoma 2akolitik akan didapatkan 2lare yang hebat, makro2ag, agregasi bahan lensa berwarna putih, posisi iris yang turun& Tidak tampak keratik presipitat& - :embuluh darah episklera dan konjungti'a injeksi& - 9ilik mata depan dangkal& - :embengkakan dan pegeseran posisi lensa& - Ketidaksamaan jenis katarak antara kedua mata& -:ada glaukoma 2akolitik kadang ditemukan bahan lensa berwarna putih pada bilik mata depan terutama jika terjadi dislokasi lensa kearah posterior& 4+4+' Penegakan Diagnosis Glaukoma Sekunder Akibat Katarak Dianosis glaukoma sekunder dipastikan dengan menggunakan ), ; %& Anamnesa )& :emeriksaan !tatus 8ata dengan menggunakan slit-lamp dan pemeriksaan penunjang untuk glaukoma (tonometri, o2talmoskopi, gonioskopi$& 4+4+) Penatalaksanaan Glaukoma Sekunder Akibat Katarak 8anajemen pengobatan yang dilakukan terbagi dua yakni ; %& 8edikamentosa :enatalaksanaan se*ara medikamentosa pada glaukoma sekunder akibat katarak bertujuan untuk menurunkan TIO se*ara *epat untuk men*egah kerusakan sara2 mata yang lebih lanjut, untuk menjernihkan kornea, dan men*egah pembentukan syne*hiae& :enurunan TIO ini jga ditujukan untuk mempersiapkan penderita untuk laser iridotomi yang merupakan terapi de2initi2 hambatan pupil %( & !e*ara medikamentosa digunakan kombinasi obat penurun TIO baik topikal maupun sistemik ), & Adapun obat-obatan yang dapat digunakan utnuk mengontrol tekanan intraokular adalah sebagai berikut ; a& !upresi pembentukan humor aEueus o :enghambat adrenergik beta adalah obat yang luas dipakai untuk terapi glaukoma& Obat-obatan tersebut adalah timolol maleat, betaksolol, le'obunolol, dan metipranolol& Kontraindikasi utama dari obat tersebut adalah penyakit saluran na2as menahun terutama asma, dan de2ek hantaran jantung& =ntuk betaksolol, selekti'itas relati2 reseptor G% dan a2initas keseluruhan terhadap semua reseptor G& "2ek sampingnya berupa depresi, ka*au pikiran, dan rasa lelah / & o Agonis adrenergik H) seperti apraklonidin& Obat ini menurunkan produksi humor aEueus tanpa e2ek pada aliran keluar / & o :enghambat karbonat anhidrase sistemik, diantaranya asetaBolamid& Obat ini mampu menekan pembentukan humor aEueus sebesar 3,-/-0& 8ekanismenya adalah menurunkan sekresi humor aEueus dengan menghambat karbonat anhidrase di dalam *orpus siliaris& Karbonat anhidrase merupakan suatu enBim yang dapat ditemukan pada banyak jaringan termasuk mata %(,)% b& >asilitasi aliran keluar humor aEueus o Obat parasimpatomimetik Obat ini meningkatkan aliran keluar humor aEueus dengan bekerja pada jalinan trabekular melalui konstriksi otot siliaris& Obat pilihannya adalah pilokarpin, larutan ,,+-/0 yang diteteskan beberapa kali sehari atau gel 30 yang diteteskan sebelum tidur& Alternati2 lain yaitu karbakol ,,.+--0& !elain itu, dapat pula dipakai epine2rin ,,)+-)0 dan dipi'e2rin& Tetapi kedua obat tersebut jangan dipakai untuk mata dengan sudut kamera okuli anteriot sempit / & o :rostaglandin Antara lain bimatoprost opthalmi* ,,,-0 solution yang merupakan agonis prostaglandin yang mampu menurunkan TIO melalui peningkatan aliran keluar humor aEueus melalui jalinan trabekular dan rute u'eoskleral %( & *& :enurunan 'olume korpus 'itreum o Obat-obatan hiperosmotik Obat ini menyebabkan darah menjadi hipertonik sehingga air tertatik keluar dari korpus 'itreum dan terjadi pen*iutan korpus 'itreum& !elain itu, juga terjadi penurunan produksi humor aEueus& Diantaranya adalah ; - gliserin (gliserol$ oral, % **Akg99& - mannitol& 8enurunkan TIO ketika TIO tidak dapat diturunkan oleh obat- obatan lainnya& Dosisnya ; ),, mgAkg, diberikan se*ara intra'ena selama lebih dari )-- jam dan sebaiknya jumlah produksi urin minimal -,- +,mlAjam selama )-- jam /,), & )& Tindakan Operati2 Terapi de2initi2 untuk glaukoma jenis ini adalah katarak ekstraksi& '(tracapsular #ataract '(traction ("@@"$ dengan implan intrao*ular lense (IOD$& 5amun, jika glaukoma 2akolitik yang terjadi akibat dislokasi lensa ke rongga 'itreus maka terapinya adalah 'itrektomi pars plana ), & 4+6 Glaukoma Sudut 7ertutu/ Akut 6laukoma jenis ini merupakan suatu kondisi kegawat daruratan di bidang mata dan perlu mendapat perhatian khusus berkaitan dengan klinis akutnya sehingga dibutuhkan segera pengobatan yang tepat& :enegakan diagnosa yang *epat dan tepat, penanganan segera, dan perujukan dapat memberikan e2ek yang sangat besar bagi morbiditas pasien )) & 4+6+" De1inisi Glaukoma Sudut 7ertutu/ Akut 6laukoma sudut tertutup akut adalah suatu kondisi dimana iris tertarik ke jalinan trabekular pada sudut bilik mata depan& Ketika iris terdesak atau tertarik ke depan dan menyebabkan hambatan pada jalinan trabekular, aliran *airan aEueous tersumbat sehingga meningkatkan TIO se*ara tiba-tiba )% & 4+6+4 (aktor Predis/osisi Glaukoma Sudut 7ertutu/ Akut >aktor-2aktor predisposisi glaukoma sudut tertutup akut, adalah %),)- ; %& =sia; di atas 3, tahun& )& 8empunyai keluarga yang menderita glaukoma& =ntuk glaukoma jenis tertentu, anggota keluarga penderita glaukoma mempunyai resiko / kali lebih besar mengalami glaukoma& #esiko terbesar adalah kakak-beradik kemudian hubungan orang tua dan anak- anak& -& :eningkatan TIO di atas )% mmg& 3& #as Asia& #as Asia lebih mudah terkena glaukoma sudut tertutup, risikonya kira-kira ),-3, kali lebih tinggi daripada ras kaukasia& +& Fenis kelamin wanita& Wanita tiga kali lebih beresiko terkena glaukoma sudut tertutup akut daripada pria sehubungan dengan bilik mata depan pada wanita yang lebih dangkal& /& 8empunyai riwayat penyakit sistemik seperti diabetes melitus dan hipertensi& .& 8empunyai riwayat miopia tinggi& 7& ipermetropi& Orang dengan hipermetropi memiliki sudut mata yang sempit, hal ini menyebabkan mereka terkena serangan akut glaukoma sudut tertutup& (& Obat-obatan :emakai steroid se*ara rutin misalnya; :emakai obat tetes mata yang mengandung steroid yang tidak dikontrol oleh dokter, obat inhaler untuk penderita asthma, obat steroid untuk radang sendi dan pemakai obat yang memakai steroid se*ara rutin lainnya& %,& #iwayat trauma (luka ke*elakaan$ pada mata& %%& Tekanan bola mata diatas )% mmg berisiko tinggi terkena glaukoma& 8eskipun untuk sebagian indi'idu, tekanan bola mata yang lebih rendah sudah dapat merusak sara2 optik& 4+6+6 (aktor Pen9etus Glaukoma Sudut 7ertutu/ Akut >aktor-2aktor yang dapat memi*u terjadinya glaukoma sudut tertutup akut antara lain adalah )3 ; %& :emakaian steroid, baik se*ara topikal pada mata maupun sistemik (oral maupun injeksi$& )& #iwayat trauma pada mata& -& :emakaian obat-obat yang dapat melebarkan pupil & Obat ini dapat memi*u terjadinya glaukoma sudut tertutup pada orang- orang dengan bakat sudut mata sempit& Obat ini didapatkan pada obat tetes mata (midriatil dan e2risel$, obat antikolinergik sistemik seperti Atropin, obat 2lu, atau obat pen*egah mabuk kendaraan& Dilatasi pupil bisa menyebabkan penyumbatan aliran *airan karena terhalang oleh iris& Iris bisa menggeser ke depan dan se*ara tiba-tiba menutup saluran humor aEueus, sehingga terjadi peningkatan tekanan di dalam mata se*ara mendadak& 3& 9erada pada ruangan gelap& !erangan akut glaukoma dapat terjadi se*ara spontan saat penderita berada pada ruangan gelap atau di gedung bioskop oleh karena pupil se*ara otomatis akan dilatasi untuk memperoleh lebih banyak *ahaya yang masuk& 4+6+' Pato1isologi Glaukoma Sudut 7ertutu/ Akut 6laukoma sudut tertutup dide2inisikan sebagai aposisi dari iris terhadap trabekular meshwork yang mengakibatkan penurunan drainase humor akueus melalui sudut kamera okuli anterior& 8engingat patogenesis yang mendasari glaukoma sudut tertutup, maka penting untuk menilai ukuran relati2 dan absolut dan posisi dari struktur segmen anterior serta gradien tekanan antara kamera okuli anterior dan posterior& !e*ara konseptual, mekanisme terjadinya glaukoma sudut tertutup dibedakan menjadi dua kategori umum; %& 8ekanisme yang mendorong iris ke depan dari belakang, )& 8ekanisme yang menarik iris ke depan hingga kontak dengan trabekular meshwork& 9lok pupil merupakan penyebab tersering penutupan sudut kamera okuli anterior dan merupakan 2aktor yang seringkali mendasari terjadinya glaukoma sudut tertutup primer& Aliran humor akueus dari kamera okuli posterior melalui pupil terhambat dan obstruksi ini menyebabkan peningkatan gradien tekanan antara kamera okuli anterior dan kamera okuli posterior, sehingga iris peri2er melengkung ke depan mengarah ke trabekular meshwork& 9lok pupil absolut terjadi ketika tidak ada pergerakan humor akueus melalui pupil sebagai akibat dari sinekia posterior& !inekia posterior dapat dibentuk antara iris dengan lensa kristalin, lensa intraokular, sisa kapsul, danAatau permukaan 'itreus& 9lok pupil relati2 terjadi karena terbatasnya pergerakan humor akueus melalui pupil karena iris berhubungan dengan lensa, lensa intraokular, sisa kapsul, hyaloid anterior, atau unsur spa*e-o**upying 'itreus (udara, silikon oil$& 9lok pupil relati2 dan absolut dapat diatasi dengan iridektomi peri2er )+ & 4+6+) Ge3ala dan 7anda Glaukoma Sudut 7ertutu/ Akut :ada glaukoma sudut tertutup akut terjadi peningkatan tekanan intraokuler se*ara tiba-tiba& al ini terjadi pada mata yang peka, dengan sudut kamera okuli anterior yang sempit, ketika pupil dilatasi (pada keadaan gelap, sekunder karena 2aktor psikologis atau drug induced$ dan menyebabkan blok iris peri2er pada trabekular meshwork& 6laukoma sudut tertutup akut menyebabkan nyeri dan penurunan ketajaman penglihatan (kabur$, dan dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan se*ara ire'ersibel dalam waktu dekat )- & Fika tekanan meningkat *ukup tinggi, rasa sakit hingga dapat menyebabkan rasa mual dan muntah& 8ata menjadi merah, kornea bengkak dan berkabut, dan pasien dapat melihat halo ketika melihat *ahaya& Tanda-tanda glaukoma sudut tertutup akut kongesti2 yang didapatkan dari pemeriksaan, antara lain; Tekanan intraokuler yang tinggi, :upil mid-dilatasi, re2leks pupil lambat, dan terkadang bentuknya o'al, "dema epitel kornea, Kongesti episklera dan pembuluh darah konjungti'a, Kamera okuli anterior yang dangkal, Terdapat 2lare dan sel minimal di humor akueus, !ara2 optikus tampak tenggelam selama periode serangan akut )+ & 4+6+* Penatalaksanaan Glaukoma Sudut 7ertutu/ Akut Ketika diagnosa glaukoma sudut tertutup akut telah ditegakkan, terapi medis se*ara intensi2 harus segera dimulai& Terapi awal adalah dengan memberikan pengobatan yang bertujuan untuk menurunkan tekanan intraokuler se*ara *epat untuk men*egah kerusakan pada ner'us optikus, menjernihkan kornea, mengurangi in2lamasi intraokuler, membuat pupil konstriksi, dan men*egah pembentukan sinekia posterior dan anterior peri2er& :ada dasarnya pengobatan dilakukan untuk mempersiapkan pasien menjalani operasi )+ & :enatalaksanaan segera se*ara umum terdiri dari miotik eye drop, timolol eye drop" carbonic anhydrase inhibitor, dan agen hiperosmotik& Fika pasien tidak terlalu mual, pengobatan oral dapat diberikan& :engobatan oral terdiri dari asetaBolamid +,, mg, dan hiperosmotik oral yaitu larutan gliserol +,0 (%,+ gAkg99$ atau larutan isosorbid 3+0 (%,+ gAkg99$& !alah satu miotik eye drop adalah pilokarpin )0 yang diberikan setiap -, menit sampai pupil kontriksi& Fika tekanan introkuler sangat tinggi, otot spinter iris dapat menjadi iskemik, dan pilokarpin tidak akan menyebabkan miosis sampai tekanan intraokuler diturunkan oleh obat lain seperti gliserin& Timolol maleat ,,+0 dapat diberikan, % atau ) tetes pada tetes awal setiap + sampai %, menit dan kemudian satu tetes tiap %) jam sampai dilakukan operasi& Analgesik dan antiemetik dapat diberikan bila pasien mengalami nyeri yang hebat, mual atau muntah& :asien dirawat inap di rumah sakit, dan dipantau tekanan intraokulernya se*ara periodik& Di rumah sakit, penambahan asetaBolamid se*ara intra'ena dengan dosis +,, -%,,, mg dapat diberikan jika terjadi mual )+ & !etelah ) sampai - jam diterapi se*ara intensi2, pasien kemudian die'aluasi Fika mata berespon dengan terapi, tekanan intraokuli turun, pupil menjadi miotik, dan sudut terbuka, maka terapi dengan obat miotik dapat dilanjutkan& Fika situasi tetap stabil dengan tidak terjadi serangan maka operasi dapat diren*anakan pada )-- hari berikutnya& Di sisi lain, jika tekanan intraokuli turun tapi sudut tidak terbuka, maka operasi segera disiapkan dalam )-3 jam& al ini juga dilakukan pada mata yang tidak berespon baik dengan pengobatan yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan tekanan intraokuli yang persisten, pupil mid-midriasis, dan sudut tertutup )+ & :enambahan pengobatan dapat diberikan untuk persiapan operasi jika tekanan intraokuli tetap tinggi walaupun terapi telah diberikan sebelumnya& Agen osmotik dapat diberikan se*ara intra'ena yaitu manitol, ) gAkg99 dalam waktu 3+-/, menit atau urea, % gAkg degan periode yang sama& Fika pasien akan menjalani operasi dengan anestesi general, kateter urine harus dipasang karena diuresis *epat akan berlangsung, tekanan akan turun % sampai %,+ jam setelah in2us agen tersebut dimulai, dan operasi harus disiapkan segera waktu itu& Fika tekanan tetap tidak turun mendekati normal saat operasi, maka akan dilakukan parasentesis mata )/ & Operasi dilakukan hampir pada semua pasien dengan glaukoma sudut tertutup akut& Terapi de2initi2 glaukoma sudut tertutup akut adalah pembedahan dan laser, antara lain; Iridektomi peri2er dan Iridotomi laser !umbatan pupil paling baik diatasi dengan membentuk komunikasi langsung antara kamera anterior dan posterior sehingga beda tekanan di antara keduanya menghilang& al ini dapat di*apai dengan iridotomi laser atau dengan tindakan bedah iridektomi peri2er& Walaupun lebih mudah dilakukan, terapi laser memerlukan kornea yang relati2 jernih dan dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokuli yang *ukup besar, terutama apabila terdapat penutupan sudut akibat sinekia luas / & Iridotomi laser merupakan pilihan terapi untuk glaukoma sudut tertutup yang disebabkan karena blok pupil& Iridotomi dengan laser argon atau laser neodium;4A6 menyebabkan pembukaan iris sehingga humor akueus yang terjebak di kamera okuli posterior dapat men*apai kamera okuli anterior dan trabekular meshwork& Adanya aliran humor akueus ke kamera okuli anterior melalui de2ek iris, tekanan di belakang iris turun, membuat iris menyusut ke posisi normalnya& Teknik ini dapat membuka kamera okuli anterior dan mengurangi blokade trabekular meshwork& Fika kornea sangat keruh atau pasien tidak kooperati2 maka dapat dilakukan iridektomi peri2er sebagai pengganti iridotomi laser ). & Trabekulektomi Operasi glaukoma se*ara kon'ensional yang paling umum adalah trabekulektomi& :ada trabekulektomi, sebagian thickness-flap dibuat dari dinding sklera, dan jalan pembuka dibuat di bawah 2lap untuk memindahkan sebagian dari trabekular meshwork& Kemudian 2lap sklera dikembalikan se*ara longgar pada tempatnya& al ini menyebabkan *airan mengalir keluar dari mata melalui pembukaan ini, yang mengakibatkan penurunan tekanan intraokuler dan pembentukan bleb atau gelembung *airan pada permukaan mata& !*ar dapat terjadi di sekeliling atau diatas 2lap yang membuka, yang dapat menyebabkan berkurangnya atau hilangnya e2ekti'itas )- & 6onioplasti laser Daser digunakan untuk men*iptakan luka bakar pada stromal di iris peri2er& Iris berkontraksi, sehingga memperdalam sudut kamera anterior& 6onioplasti laser digunakan sebagai terapi glaukoma sudut tertutup yang berkaitan dengan iris plateu dan nano2talmus, atau digunakan sebagai pengukur sudut terbuka hingga iridotomi laser dilaksanakan ). & 2A2 0: P5M2A,ASAN Diagnosa serangan glaukoma akut yang terjadi pada pasien ini adalah berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan o2talmologis& !erangan glaukoma akut ini timbul akibat adanya sumbatan tiba-tiba pada aliran keluar humor aEueus sehingga meningkatkan TIO se*ara mendadak& Tanda-tanda utama terjadinya glaukoma sudut tertutup akut adalah timbulnya rasa sakit yang hebat pada mata yang terkena disertai dengan rasa sakit yang menjalar pada dahi atau kepala, turunnya tajam penglihatan se*ara drastis, mual, dan muntah serta penglihatan kabur yang sering dideskripsikan sebagai melihat warna pelangi disekeliling *ahaya lampu (halo sign atau circular rainbows$ maupun hampir tidak dapat melihat sama sekali pada mata yang terkena& #asa sakit dapat terlokalisir hanya disekitar mata atau juga dapat dirasakan sebagai sakit kepala atau pusing ., )/ & 9erdasarkan hasil anamnesa, pasien ini merasakan rasa sakit yang timbul se*ara tiba-tiba pada mata kanannya beberapa jam sepulang dari kunjungannya berobat ke poliklinik 8ata, diikuti dengan penglihatan sebelah kanan terasa semakin kabur, kepala terasa *ekot-*ekot terus-menerus hingga separuh kepala belakang dan keluhan pusing disertai mual-mual& :asien juga mengeluh kelopak mata sebelah kanan membengkak dan mengeluarkan air mata terus-menerus& Tidak didapatkan keluhan melihat pelangi disekeliling *ahaya lampu maupun muntah& Dari tanda-tanda tersebut sudah mengarah pada dugaan terjadinya serangan glaukoma sudut tertutup akut& !ehari sebelumnya, pasien ini mengunjungi poliklinik 8ata #!!A untuk memeriksakan penglihatannya& :asien merasa dalam % tahun belakangan ini, kedua matanya kabur bila digunakan untuk melihat terutama pada mata sebelah kanan& :asien merasa seperi ada kabut yang menutupi kedua matanya, namun tidak didapatkan keluhan mata lainnya& Oleh dokter poli, pasien didiagnosa menderita katarak sehingga diperlukan pemeriksaan untuk memastikan jenis kataraknya& Kedua pupil mata dilebarkan menggunakan obat midriatikum untuk mengetahui luas, tebal, dan lokasi kekeruhan lensa& asil TIO sebelum diberikan midriatikum adalah OD! +A+,+ yang bila dikon'ersi menjadi %.,- mmg& :emeriksaan TIO sebelum diberi midriatikum sangatlah penting, mengingat usia pasien diatas +, tahun karena usia diatas 3, tahun mempunyai 2aktor resiko timbulnya glaukoma& Apalagi bila ditambah dengan pemberian obat tetes mata simpatomimetik seperti phenyleprine %,0 (e2risel$, yang 2ungsinya untuk meregangkan iris dan mendilatasi pupil dimana pemberian obat-obatan yang melebarkan pupil merupakan 2aktor pen*etus glaukoma sudut tertutup akut /,)/ & :ada pemeriksaan 2isik didapatkan keadaan umum pasien tampak kesakitan, kesadaran *ompos mentis dan hasil pengukuran tekanan darah sistole dan diastole saat itu adalah %.,A(, mmg& Dari status o2talmologis diperoleh tajam penglihatan mata kanan ,,+A/, dan mata kiri +A%)& :osisi kedua bola mata orto2oria dan gerak kedua bola mata normal& :alpebra sebelah kanan tampak membengkak dan spasme& Didapatkan adanya injeksi konjungti'a dan injeksi perikorneal yang hebat pada mata kanan& Kornea mata kanan pasien tampak edema& Kamera okuli anterior kanan dangkal& Iris mata kanan masih terlihat radikular line, namun pupil tampak berdiameter 3 mm (mid-dilatasi$ dan re2leks *ahaya negati2& Densa mata kanan tampak keruh merata& !edangkan hasil pemeriksaan TIO dengan menggunakan tonometer !*hiotB menunjukkan ,A+,+ kemudian diulang dengan memberikan beban %, sehingga menjadi ,A%,& Kemudian pemeriksaan TIO ini dilanjutkan dengan memakai tonometer aplanasi dan hasil TIO sebelah kanan adalah ., mmg sedangkan sebelah kiri ), mmg& :emeriksaan mata sebelah kiri menunjukkan adanya kekeruhan yang tidak merata pada lensa, sedangkan bagian lain dalam batas normal& 8elalui pemeriksaan gonioskopi, diperoleh hasil mata kiri memiliki sudut mata derajat I dan II& !istem sha22er mendeskripsikan sudut antara jalinan trabekular dan iris menjadi 3 derajat& Derajat I berarti sudut di antara iris dan permukaan jalinan trabekular adalah sebesar %,I& :ada kondisi tersebut, sudut tertutup dapat terjadi& !edangkan derajat II berarti sudut di antara iris dan permukaan jalinan trabekular adalah sebesar ),I& :ada kondisi tersebut, sudut tertutup kemungkinan dapat terjadi )+ & Dari hasil pemeriksaan slit lamp, ditemukan katarak matur pada mata kanan sedangkan mata kiri adalah katarak imatur& :ada dasarnya, salah satu komplikasi adanya katarak adalah glaukoma melalui patogenesa glaukoma 2akolitik maupun glaukoma 2akomor2ik& Tetapi, selama satu tahun ini tidak didapatkan keluhan yang mengarah pada gejala glaukoma seperti rasa sakit pada mata yang terkena yang menjalar hingga ke bagian dahi maupun kepala, penyempitan lapang pandang, pusing, mual maupun muntah& 5amun, serangan glaukoma sudut tertutup yang terjadi se*ara tiba-tiba terinduksi oleh pemberian obat pelebar pupil (midriatikum$ terutama pada pasien-pasien yang se*ara anatomi memang memiliki sudut mata sempit melalui mekanisme hambatan pupil (pupillary block$ )/ & 6laukoma sudut tertutup akut merupakan suatu kondisi kegawatdaruratan di bidang mata sehingga pasien harus di-8#! kan& :engobatan harus segera dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan tekanan bola mata dengan memberikan obat topikal dan sistemik& 9ila tekanan sudah menjadi normal dan mata sudah dalam keadaan tenang maka pada glaukoma sudut tertutup akut dilakukan pembedahan sesuai dengan penyebabnya )( & Fika pasien tidak terlalu mual, pengobatan oral dapat diberikan& :engobatan oral terdiri dari asetaBolamid +,, mg, dan hiperosmotik oral yaitu larutan gliserol +,0 (%,+ gAkg99$ atau larutan isosorbid 3+0 (%,+ gAkg99$& !etelah ) sampai - jam diterapi se*ara intensi2, pasien kemudian die'aluasi& Fika mata berespon dengan terapi, tekanan intraokuli turun, pupil menjadi miotik, dan sudut terbuka, maka terapi dengan obat miotik dapat dilanjutkan& 8ata sebelahnya yang tidak mengalami serangan akut, karena juga mempunyai sudut sempit diberikan miotika untuk men*egah serangan akut& Fika situasi tetap stabil dengan tidak terjadi serangan maka operasi dapat diren*anakan pada )-- hari berikutnya )/ & :asien ini telah diberikan obat-obatan yang si2atnya menurunkan TIO melalui supresi sekresi humor aEueus (timolol ,,+0$, inhibitor karbonat anhidrase (diamoJ$, serta penurun 'olume bola mata (gliserin$& !elain itu, juga diberikan obat penghilang rasa sakit berupa asam me2enamat +,, mg sebanyak tiga kali sehari& Tindakan pembedahan harus dilakukan pada mata yang mengalami serangan akut setelah TIO stabil, karena pada suatu saat mata ini akan mengalami serangan kembali& Terapi de2initi2 untuk glaukoma jenis ini adalah katarak ekstraksi, '(tracapsular #ataract '(traction ("@@"$ dengan implan intraocular lense (IOD$ )7, )( & :asien ini telah diren*anakan untuk dilakukan ekstraksi katarak dengan metode "@@" dan implan IOD pada tanggal %) 5o'ember ),,. dengan lokal anestesi& :rognosa penyakit katarak pada pasien ini pada dasarnya adalah dubia ad bonam, karena bila dilakukan ekstraksi katarak dan pemberian implan IOD maka sekitar (+0 tindakan operasi akan menghasilkan perbaikan penglihatan apabila tidak terdapat gangguan pada kornea, retina, sara2 mata atau masalah mata lainnya& 5amun, timbulnya glaukoma sudut tertutup akut yang terinduksi oleh pemberian obat midriatikum membuat prognosa penyakit mata pada kasus ini menjadi buruk& 2A2 : P5NU7UP Telah dilaporkan kasus serangan glaukoma akut yang terinduksi oleh pemberian obat midriatikum pada pasien dengan katarak matur& :ada dasarnya, katarak yang dimiliki oleh pasien tersebut dapat dihilangkan melalui prosedur pembedahan ekstraksi katarak se*ara "@@" dan implan IOD& Akan tetapi, pada perjalanannya timbul serangan glaukoma akut yang terjadi se*ara tidak sengaja akibat pemberian obat midriatikum pada saat dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui luas, tebal dan lokasi katarak& !ehingga prognosa pasien ini yang awalnya baik menjadi buruk&