Professional Documents
Culture Documents
* Halaman Awal
* Tentang
* Masuk
* Daftar
* Cari
* Terkini
* Arsip
Abstrak
Disusun oleh:
Choirul Anwar
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan :TAPE PISANG SEBAGAI CAMILAN
KHAS KOTA MALANG SEBUAH
( ) PKMT ( ) PKMM
( ) MIPA ( ) Teknologi
Rekayasa
( ) Pendidikan
b. NIM : 107411411156
c. Jurusan : Manajemen
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Hj. Ita Prihatining Wilujeng, S.E., M.M
b. NIP : 132319263
b. Sumber Lain :-
Drs. Kadim Masjkur, M.Pd. Hj. Ita Prihatining W., S.E., M.M
ABSTRAK
Eka Lestari Bawanti, Raudhah, Rulfiatul Aini, Randang Almas Hanifi. Tape Pisang
sebagai Camilan Khas Kota Malang Sebuah Peluang Usaha Baru yang Potensial. Hj. Ita
Prihatining Wilujeng, S.E., M.M., Universitas Negeri Malang.
Usaha diversifikasi yaitu usaha untuk mempertahankan daya simpan buah pisang dengan
jalan mengolahnya menjadi bentuk lain seperti sale pisang, tepung pisang, dan pisang
goreng. Diversifikasi juga membuat nilai jual (nilai ekonomis) buah pisang menjadi lebih
tinggi di mata masyarakat. Berdasarkan hal di atas maka kami akan membuat produk
baru untuk melakukan diversifikasi buah pisang yaitu dengan membuat tape pisang. Tape
pisang adalah makanan yang difermentasikan untuk mempertahankan daya simpan
pisang, Untuk menghasilkan produk tape pisang yang enak dan lezat maka pisang yang
digunakan adalah jenis pisang kepok dan pisang ambon, karena jenis pisang ini enak dan
manis dan dapat dimakan sebelum diolah maupun setelah diolah.
Malang adalah kota pariwisata merupakan tempat yang potensial apabila mendirikan
industri rumah tangga (home industry), karena banyak segmentasi pasar yang dapat
menjadi konsumen, seperti para wisatawan, mahasiswa, pelajar, dan masyarakat sekitar.
Malang memiliki aksesibilitas yang cukup baik dan potensi prasarana dan sarana yang
cukup mendukung sebagai lokasi daerah wisata. Dan juga perkembangan sektor
pertanian di Malang berkembang pesat hal ini dapat dilihat dari jumlah petani yang lebih
tinggi dibandingkan buruh tani menunjukkan bahwa kondisi masyarakat Malang cukup
baik khususnya yang berusaha di bidang pertanian. Berdasarkan karakterististik di atas
maka kota Malang cocok untuk tempat pengembangan dan pemasaran produk tape pisang
Untuk sasaran usaha yang menjadi target produk ini adalah para wisatawan dan
masyarakat umum karena produk tape sudah membumi di kalangan masyarakat Indonesia
khususnya untuk tape pisang harganya terjangkau atau dapat dibeli oleh semua kalangan.
Dan seperti produk tape yang lain tape pisang masih dapat diolah lagi misalnya membuat
tape pisang goreng, tape pisang bakar aneka rasa, dan brownis tape pisang.
Bismillahirrahmanirrahiim
Laporan akhir ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, dan
pada kesempatan kali ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya serta
penghargaan yang setulusnya kepada:
1. Ita Prihating Wilujeng, S.E., M. M,. selaku pembimbing dalam penulisan PKMK.
2. Lohana Juhairiya, S.E., M.Si., yang dengan senang hati memberi masukan untuk
pengembangan produk ini.
3. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan.
4. Teman-teman yang turut membantu kelancaran penulisan karya ini serta berbagai
pihak yang terkait lainnya.
kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik/saran
sangat kami harapkan demi perbaikan dalam penulisan selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................... ii
ABSTRAK............................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................................ v
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan............................................................................................ 2
E. Kegunaan Program............................................................................................. 2
B. Tahapan Pelaksanaan......................................................................................... 5
C. Instrumen Pelaksanaan........................................................................................ 5
C. Proses Produksi................................................................................................. 8
D. Prospek Pasar................................................................................................... 9
A. Kesimpulan...................................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................................... 10
LAMPIRAN........................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
Malang adalah kota pariwisata merupakan tempat yang potensial apabila mendirikan
industri rumah tangga (home industry), karena banyak segmentasi pasar yang dapat
menjadi konsumen, seperti para wisatawan, mahasiswa, pelajar, dan masyarakat sekitar.
Malang memiliki aksesibilitas yang cukup baik dan potensi prasarana dan sarana yang
cukup mendukung sebagai lokasi daerah wisata. Dan juga perkembangan sektor
pertanian di Malang berkembang pesat hal ini dapat dilihat dari jumlah petani yang lebih
tinggi dibandingkan buruh tani menunjukkan bahwa kondisi masyarakat Malang cukup
baik khususnya yang berusaha di bidang pertanian. Contohnya di daerah Wonosari luas
tanam komoditas yang dominan: ubi jalar (30 ha), jagung (42 ha), nilam (36 ha), manggis
(3,4 ha), pisang (10 ha), kopi (115 ha), cengkeh (7 ha). Berdasarkan hal tersebut produksi
tanaman melimpah apalagi buah pisang, tingkat produktifitasnya tinggi sehingga perlu
adanya proses diversifikasi. (Winarno, 2006)
Tape pisang juga dapat dibuat sebagai produk industri rumah tangga apalagi masih jarang
orang membuat tape dengan bahan dasar pisang kebanyakan tape dibuat dengan bahan
dasar singkong dan beras. Sehingga produk tape pisang ini mempunyai ciri khas dan
karakteristik tersendiri yang membuat produk ini istimewa. Dilihat dari peluang bisnis
tape pisang mempunyai peluang besar dalam perdagangan alasannya karena produksi
pisang yang melimpah membuat usaha ini mudah dalam mencari bahan baku, produk
tape juga merupakan makanan yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia sehingga
untuk mengenalkan produk pada konsumen mudah.
Tape pisang mempunyai rasa yang unik, paduan rasa yang manis dan masam membuat
produk ini berbeda dari produk tape yang lain. Tape pisang dapat dihidangkan atau
dimakan setiap saat, dan juga dapat dihidangkan dalam acara-acara seperti arisan
keluarga, pertemuan keluarga bahkan acara-acara besar seperti pesta pernikahan, pesta
ulang tahun, dan syukuran untuk dihidangkan dalam acara-acara tersebut dapat diolah
lagi menjadi brownis tape pisang, tape pisang bakar, dan pisang tape goreng atau tidak
diolah lagi.
Untuk sasaran usaha yang menjadi target produk ini adalah para wisatawan dan
masyarakat umum karena produk tape sudah membumi di kalangan masyarakat Indonesia
khususnya untuk tape pisang harganya terjangkau atau dapat dibeli oleh semua kalangan.
Dan seperti produk tape yang lain tape pisang masih dapat diolah lagi misalnya membuat
tape pisang goreng, tape pisang bakar aneka rasa, dan brownis tape pisang.
Beberapa hal yang menjadi alasan dipilihnya Tape Pisang sebagai makanan khas kota
Malang adalah:
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada uraian latar belakang di atas, maka rumusan pokok permasalahan program
kreatifitas mahasiswa dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara pengolahan buah pisang agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di
pasaran?
2. Bagaimana strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha pembuatan tape
pisang?
3. Apa dampak ekonomis yang timbul dengan adanya usaha pembuatan tape pisang ?
C. Tujuan Program
Tujuan yang ingin di capai dari program kreativitas mahasiswa ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengolahan pisang agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di
pasaran.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha pengolahan
tape pisang
3. Untuk mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pengolahan tape
pisang.
D. Luaran Yang Diharapkan
Adapun luaran yang di harapkan dari program kreativitas mahasiswa ini adalah
sebagai berikut:
1. Terciptanya produk tape pisang yang memiliki nilai jual lebih tinggi di masyarakat.
2. Terjadinya hubungan kemitraan dengan para pekebun dengan perusahaan tape
pisang. Dengan demikian tidak terjadi pasar pisang yang lesu akibat produksi pisang
yang melimpah.
3. Terciptanya lapangan pekerjaan baru sehingga mengurangi pengangguran
4. Tape pisang menjadi produk lokal yang unggul
E. Kegunaan Program
BAB II
a. Perencanaan pemasaran yaitu dengan memilih pasar sasaran yang dituju, strategi
yang digunakan, dan kemudian menganalisis peluang pasar.
f. Evaluasi.
Berikut dibawah ini gambar merk (brand) dan kemasan Tape Pisang "Arema"
BAB III
1.Tahap-tahap pengolahan buah pisang agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di
pasaran adalah:
b. Pembelian pisang, ragi, gula, dan daun pisang serta bahan-bahan lain yang
diperlukan dalam pembuatan tape pisang
c. Membersihkan pisang lalu memotong pisang menjadi 2 bagian tanpa dibuang
terlebih dahulu kulitnya
g. Ragi dihaluskan
i. Untuk tempat fermentasi pisang dapat dilakukan di dandang yang sudah diberi
plastik kresek dan daun pisang
j. Lalu letakkan pisang yang sudah diragi ke dalam tempat tersebut, tunggu selama 2
hari untuk kematangan pisang
k. Setelah matang tape pisang dipotong kecil-kecil sesuai kemasan dan diberi meses
2. Strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha pembuatan tape pisang
adalah:
Kegiatan pemasaran merupakan ujung tombak suatu usaha sehingga lancar tidaknya
suatu usaha tergantung dari cara produk tersebut di pasarkan. Secara umum, pemasaran
tape pisang terbagi menjadi dua jalur yaitu: langsung kepada konsumen (saluran
distribusi langsung) dan saluran distribusi tidak langsung yang melalui perantara.
Kegiatan pemasaran langsung kepada konsumen berarti menjual tanpa melalui jasa
perantara lain. Cara ini di lakukan pada perusahaan dengan kapasitas yang kecil atau
secara skala rumah tangga.
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM
Tempat : Kota Malang (sekitar UM), Pasar Besar Kota MalanG dan Batu
b. Pelaksanaan Kegiatan
Tempat : Pasuruan, Ngantang, Jalan Raya Candi Malang, Pasar Minggu Kota Malang,
Lingkungan Kampus dan Masyarakat Sekitar UM.
c. Pembuatan Laporan
2. Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu empat bulan dengan rincian sebagai berikut:
No
Kegiatan
Bulan I
Bulan II
Bulan III
Bulan IV
2
3
1.
Konsultasi Pembimbing
2.
Riset Market
3.
Penyiapan Tempat
5.
Melakukan Kegiatan
6.
7.
Evaluasi Program
8.
1) Pisang
2) Gula
3) Ragi
4) Meses
1) Tempat tape/mika
2) Garpu kecil
3) Daun pisang
1) Kompor gas
2) LPG
3) Dandang
4) Tempeh
5) Pisau
6) Piring
7) Sendok/garpu
Kegiatan
Rancangan
Kegiatan
Realisasi
(Rp)
(Rp)
e. Dandang 5 x @ Rp 50.000
j. Daun pisang
Rp. 25.000,00
Rp 500.000,00
Rp. 600.000,00
Rp. 250.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 600.000,00
Rp. 2.400.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 425.000,00
Rp. 600.000,00
b. Peralatan ATK
c. Pulsa
d. Bahan tambahan
e. Transportasi
g. Label produk
i. Percetakan poster
k. Konsumsi
n. Dandang Besar
o. Kompor gas
p. Tabung LPG
q. Tempeh
Rp 1.400.000,00
Rp 250.000,00
Rp 272.000,00
Rp. 750.500,00
Rp 330.000,00
Rp. 525.000,00
Rp 300.000,00
Rp 250.000,00
Rp 150.000,00
Rp 150.000,00
Rp 310.000,00 Rp 262.500,00
Rp 250.000,00
Rp 400.000,00
Rp 380.000,00
Rp 20.000,00
Rp. 6.000.000,00
Rp. 6.000.000,00
Unit
Unit
= Rp 6.000.000,00
3500 Unit
= Rp 1714,28
b. Perhitungan Penjualan
Keterangan:
Dalam hal pemasaran, kendala yang ditemui adalah sulitnya mendapatkan tempat
penjualan yang strategis. Dalam proses pemasaran produk pada awalnya kami merasa
kesulitan karena masyarakat merasa aneh dan tidak percaya bahwa tape bisa dibuat
dengan bahan dasar pisang. Tetapi setelah melakukan promosi dan pemberian sempel
produk untuk dicoba peluang pasar semakin terbuka dan konsumen merasa senang dan
ingin menikmati tape pisang.
Solusi yang tepat dalam membuat tape pisang adalah dalam proses fermentasi ragi untuk
pisang jangan terlalu banyak agar pisang tidak pahit dan dalam memilih pisang adalah
pisang yang besar yaitu pisang agung.
Dalam hal pemasaran kami memilih sistem konsinyasi selain tanpa ada uang sewa tempat
juga dengan menggunakan system ini keuntungan yang didapat juga banyak, cara system
konsinyasinya adalah apabila kami menitipkan produk tape pisang sebanyak 12 buah
maka 2 produknya adalah keuntungan toko.
c. Proses Produksi
Proses produksi di mulai dari awal bulan Maret 2008 sampai dengan Mei 2008 yaitu
pembuatan tape pisang, kami melakukan kegiatan produksi sebanyak 6 kali.
1. Produksi I tanggal 21 Maret 2009 (sebagai riset produk dan riset pasar)
2. Produksi II tanggal 22 Maret 2009 (sebagai riset produk dan riset pasar)
4. Produksi IV tanggal 27 April 2009 menghasilkan 400 unit tape pisang. Penjualan
pertama ini belum mendapatkan laba karena difokuskan untuk promosi.
5. Produksi V menghasilkan 430 unit tape pisang, untuk penjualan kali ini
mendapatkan omzet sebesar Rp. 115.000,00
Menghasilkan 500 unit tape pisang Untuk penjualan ketiga ini mendapatkan
mendapatkan omzet sebesar Rp1000.000,00 dan laba bersih sebesar Rp 145.000,00
Kegiatan pemasaran dan penjualan produk tape pisang ini kami lakukan dengan berbagai
metode mulai dari kegiatan promosi yaitu penempelan brosur, penyebaran informasi dari
mulut ke mulut siaran. Sebagai langkah awal di sebuah produk baru kami melakukan
penjualan dengan harga diskon produk tape pisang kepada konsumen. Dengan harapan
jika mereka tertarik mereka akan membeli produk dan berlanganan produk tape pisang
ini. Produk PKMK ini di pasaran kami beri nama "Tape pisang Arema". Hal ini terbukti
dengan produk tape pisang yang selalu terjual habis.
e. Prospek Pasar
Kegiatan ini menunjukkan signal yang positif jika dikelola lebih profesional dan
berorientasi bisnis yang tinggi, kelanjutan dari usaha tape pisang ini juga sangat
menjanjikan. Tape pisang yang kami buat ini mungkin adalah yang pertama yang ada di
pasaran sehingga pengembangan usaha sangat terbuka dengan luas, perlu peningkatan
jaringan pemasaran dan karena produk tape pisang ini masih sangat baru maka kegiatan
promosi harus gencar di lakukan, sehingga orang-orang menjadi tahu dan tertarik untuk
merasakan serta membeli produk tape pisang.
Gambar 1: Dokumentasi proses pembuatan tape pisang
G:\100MEDIA\IMG_0847.JPG,G:\100MEDIA\IMG_0862.JPG,G:\100MEDIA\IMG_
0844.JPG
Gambar 1: Dokumentasi proses packaging dan pemasaran tape pisang
BAB VI
a. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut.
4. Dari hasil telaah dapat diambil kesimpulan bahwa usaha tape pisang sangat
potensial untuk dikembangkan. Tape pisang merupakan peluang usaha baru yang dapat
dikembangkan masyarakat sebagai mata pencaharian. Usaha ini mempunyai prospek
yang menjanjikan karena belum ada di pasaran, hanya membutuhkan pengelolaan yang
baik dan strategi pemasaran yang tepat, guna memperkenalkan pada masyarakat. Proses
dan biaya produksi yang tidak mahal menjadikan nilai tambah tersendiri dari produk tape
pisang usaha ini akan lebih maju jika dari pihak-pihak terkait berpartisipasi untuk
mengembangkan dan terus melakukan suatu terobosan-terobosan untuk kearah perbaikan
dan kesempurnaan
5. Untuk sasaran usaha ditujukan kepada wisatawan dan masyarakat umum karena
produk tape sudah membumi di kalangan masyarakat Indonesia khususnya untuk tape
pisang harganya terjangkau atau dapat dibeli oleh semua kalangan. Dan seperti produk
tape yang lain tape pisang masih dapat diolah lagi misalnya membuat tape pisang goreng,
tape pisang bakar aneka rasa, dan brownis tape pisang.
6. Tape pisang juga berpeluang menjadi produk local yang unggul hal ini dikarenakan
pertama yang ada di pasaran sehingga pengembangan usaha sangat terbuka dengan luas,
perlu peningkatan jaringan pemasaran
b. Saran
Saran-daran yang didapatkan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi produsen yang memproduksi tape pisang, hendaknya teliti dalam hal memilih
jenis pisang, karena antar pisang yang satu dengan yang lainnya kadang-kadang hampir
sama, meskipun pisang itu jenisnya berbeda. Pilih pisang agung/raja yang besar dan
panjang, jangan terlalu matang dan jangan terlulu mentah.
2. Bagi masyarakat secara umum, gunakanlah waktu luang sebaik-baiknya. Membuka
usaha baru adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Untuk itu, produksi tape
pisang ini sangat cocok dilakukan bagi masayarakat kecil/golongan menengah kebawah
karena biaya produksinya yang relatif terjangkau.
3. Pemerintah hendaknya memberikan bantuan kepada masyarakat yang berkeingingan
untuk membuka usaha baru atau member pinjaman kepad merekea dengan bunga lunak,
misalnya bagi masyarakat yangi ingin memproduksi tape pisang.