You are on page 1of 6

TEMU 1

1.1 PENGERTIAN TEORI DALAM ILMU PENGETAHUAN


Teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu.
Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti
kebenarannya. Salah satu fungsi penting teori adl memberikan penjelasan tentang gejala-gejala, baik bersifat alamiah maupun bersifat
sosial. Pemenuhan fungsi itu tidak hanya dilakukan dengan mengemukakan, melukiskan gejala-gejala, melainkan disertai dengan
keterangan tentang gejala tersebut baik dengan membandingkan, menghubungkan, memilah-milah, atau mengkombinasikannya.
1.2 PENGANTAR MENGENAI KONSEP DASAR AKUNTANSI SBG SEBUAH TEORI NORMATIF
Teori Akuntansi Positif. Teori akuntansi positif berusaha untuk menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati didalam masyarakat
dengan kata lain PAT (positif accounting theory) dimaksudkan memprediksi konsekuensi yang terjadi jika manajer menentukan pilihan
tertentu. Penjelasan dan prediksi dalam PAT didasarkan pada proses kontrak atau hubungan keagenan antara manajer dengan kelompok
lain seperti investor, kreditor, auditor, pihak pengelola pasar modal dan institusi pemerintah.
Teori Akuntansi Normatif. Teori normatif berusaha untuk membenarkan tentang apa saja yang harus dipraktekkan, misalnya pernyataan
yang menyebutkan bahwa laporan keuangan seharusnya didasarkan pada metode pengu-kuran aktiva tertentu.
Hubungan Teori Akuntansi Positif dan Normatif. Teori akuntansi berdasarkan tujuan perumusannya ada dua yaitu teori akuntansi
normatif dan positif. Dalam penjelasan mengenai akuntansi positif tidak dapat dilepaskan dari adanya teori ekonomi normatif. Teori
akuntansi positif merupakan varian dari teori ekonomi normatif. Teori berkembang seiring dengan kebutuhan untuk menjelaskan dan
memprediksi realitas praktik-praktik akuntansi yang ada dimasyarakat. Pendekatan positif atau empirik berkaitan dengan usaha
menguji/menghubungkan kembali hipotesis/teori dengan pengalaman/fakta-fakta dunia nyata. Penelitian akuntansi positif difokuskan
pada pengujian empirik terhadap asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori akuntansi normatif.
TEMU 2
Tujuan standar akuntansi keuangan adl menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statements) yang selanjutnya disebut laporan keuangan agar dapat dibadingkan baik dengan laporan keuangan perusahaan
periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan perusahaan lain. Manfaat Standar Akuntansi: Sbg dasar pencatatan transaksi, n
menyamakan persepsi/pemahaman di antara pihak penyusun dan pemakai laporan keuangan.

2.1 LEMBAGA-LEMBAGA YANG MENETAPKAN STANDAR AKUNTANSI
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) adl organisasi profesi akuntan yg juga mrupakan badan yg menyusun standar akuntansi keu di Indo.
Lembaga-lembaga penyusun standar akuntansi di USA:
1. FASB (Financial Accounting Standard Board) adl badan atau lembaga non profit yang bertujuan untuk menetapkan atau membuat
suatu system prinsip akuntansi yang bisa diterima secara umum (khususnya di Amerika Serikat). FASB sendiri terbentuk pada tahun
1973 yang menggantikan fungsi CAP dan APB pada AICPA atau American Institute of Certified Public Accountants. Fungsi dari
FASB adl untuk untuk menetapkan standar akuntansi keuangan yang mengatur penyusunan laporan keuangan oleh entitas
nonpemerintah secara kredibel, akurat dan sesuai standar penyajian laporan keuangan.
2. SEC (Securities and Exchange Commission) SEC sebagai lembaga yang mengatur mengenai pasar modal d USA dibentuk tahun
1934. Lembaga ini bertanggung jawab untuk mengatur dan menyusun undang-undang tentang bursa efek dan menjamin bahwa
laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan yang go public disajikan secara layak dan full disclosure.
3. AAA (The American Accounting Association) AAA adl organisasi akuntan yang berkiprah dibidang akademik seperti profesor,
dosen, peneliti, staf, pengajar atau orang yang mempunyai perhatian terhadap pengembangan teori dan praktik akuntansi.
4. PCAOB (Public Community Accounting Oversight Board) Fungsi PCAOB ini disamping melakukan pengawasan menyeluruh
terhadap perusahaan yang mendaftar di pasar modal juga mengeluarkan berbagai aturan yang harus diikuti perusahaan publik termasuk
standar akuntansi dan ketentuan penyajian laporan keuangan.
5. IASC (International Accounting Standard Committee) sekarang mengeluarkan standar bernama IFRS (International
Financial Reporting Standard) IFAC ini memiliki badan khusus yang mengeluarkan standar akuntansi yang disebut dengan IASC
(International Accounting Standard Committee).

Proses penyusunan standar akuntansi yang baik harus memiliki lima tahapan (ADB 2003) :
1. Design aspek khusus akuntansi tertentu diidentifikasi dan diteliti dan exposure draft disiapkan.
2. Approval draft tersebut direview dan jika layak akan disetujui sebagai standar.
3. Education penjelasan kepada penyusun dan pemakai laporan keuangan tentang pengaruh dan implementasi standar yang baru.
4. Implementation ketentuan dalam standar terebut diaplikasikan dalam perusahaan.
5. Enforcement pengawasan dan pemberian sanksi bagi yang tidak menerapkan.
Penyusunan standar akuntansi Indonesia pada dasarnya mengacu pada model Amerika dengan sedikit modifikasi.

Due Process Prosedur penyusunan SAK ada 15 : Identifikasi issue untuk dikembangkan menjadi standar, Konsultasikan issue dengan
DKSAK, Membentuk tim kecil dalam DSAK, Melakukan riset terbatas, Melakukan penulisan awal draft, Pembahasan dalam komite
khusus pengembangan standar yang dibentuk DSAK, Pembahasan dalam DSAK, Penyampaian Exposure Draft kepada DKSAK untuk
meminta pendapat dan pertimbangan dampak penerapan standar, Peluncuran draft sebagai Exposure Draft dan pendistribusiannya, Public
hearing, Pembahasan tanggapan atas Exposure Draft dan Masukan Public Hearing, Limited hearing, Persetujuan Exposure Draft PSAK
menjadi PSAK, Pengecekan akhir, n Sosialisasi standar.

Standar Akuntansi di Indonesia Saat ini dengan adanya rencana IAI untuk mengadopsi semua IFRS maka standar akuntansi di
Indonesia menjadi terbagi atas: 1.Standar Akuntansi Umum yang akan mengadopsi IFRS dan hanya berlaku wajib bagi perusahaan public
atau Tbk, 2.Standar akuntansi ETAP atau Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, 3.Standar Akuntansi Syariah yang berlaku untuk semua
transaksi yang dilakukan secara syariah oleh lembaga dan pihak manapun.
TEMU 3
Karena penalaran dalam perekayasaan pelaporan keuangan bersifat deduktif normatif, penyimpulan harus dimulai dari suatu premis
atau asumsi yang disepakati dan dianggap valid tanpa harus diuji kebenarannya. Akan tetapi, ada keyakinan bahwa premis tersebut
bermanfaat untuk landasan pengembangan rerangka konseptual. Premis tersebut biasanya berbentuk konsep dan dinyatakan secara
eksplisit atau implicit. Dalam rerangka konseptualnya, misalnya, FASB menyebut beberapa konsep seperti conservatism, substance over
form, dan accrual basis. Konsep semacam itu sering disebut dengan berbagai nama yaitu postulat (postulates), asumsi dasar (basic
assumtions), basic features, prinsip umum (broad principles), aksioma (axioms), doktrin (doctrines), konvensi (conventions), fundamental
(fundamentals), premis dasar, dan kendala (constraints). konsep tersebut secara umum disebut sebagai konsep dasar. Disebut konsep dasar
karena kalau konsep tersebut dianut akan terdapat implikasi atau konsekuensi akuntansi tertentu.
Menurut FASB terdapat 4 asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi yaitu:
1. Asumsi Entitas Ekonomi / Kesatuan usaha (The Economic Entity) Asumsi ini mengandung arti bahwa perusahaan dipandang sebagai
sebuah unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari pemiliknya dan dari kesatuan usaha lainnya dimana akuntansi itu berada. Artinya
akuntansi hanya akan melaporkan aktivitas ekonomis yang dialami perusahaan itu sendiri bukan melaporkan aktivitas ekonomi
pemiliknya sehingga ada pemisahan yang jelas antara perusahaan dengan pemiliknya.
2. Asumsi Kelangsungan Hidup / Kontinuitas usaha (Going Concern) Asumsi ini mengandung arti bahwa setiap perusahaan akan
memiliki umur yang panjang atau tidak akan dilikuidasi di masa yang akan datang untuk memenuhi tujuan dan komitmen mereka,
meskipun pada kenyataannya umur perusahaan adl tidak pasti berapa lama.
3. Asumsi Unit Moneter / Penggunaan unit moneter (Monetary Unit) Asumsi ini mengandung arti bahwa setiap transaksi yang terjadi
akan dicatat dengan menggunakan satuan uang (unit moneter) meskipun dapat dicatat dengan menggunkan satuan ukuran yang lain.
4. Asumsi Periodisitas / Perioda Pelaporan (The Accounting Period Postulate) Asumsi ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus
disusun dan disajikan secara periodik. Asumsi ini diterapkan karena perusahaan dianggap beroperasi secara terus menerus dalam
jangka waktu yang tidak terbatas.

Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adl suatu sistem koheren yg terdiri dr tujuan & konsep fundamental yg saling
berhub, yg mjd landasan bagi penetapan standar yg konsisten & penentuan sifat, fungsi, serta batas2 dr akuntansi keuangan & lap.keu.
Proyek Kerangka Konseptual Gabungan (The Joint Conceptual Framework project) bertujuan untuk memperbaharui dan merapikan
konsep-konsep yang telah ada guna menggambarkan perubahan di pasar, praktek bisnis dan lingkungan ekonomi yang telah timbul dalam
dua dekade atau lebih sejak konsep pertama kali dibentuk. Tujuan keseluruhan adl untuk menciptakan dasar guna standar akuntansi di
masa mendatang yang berbasis prinsip, konsisten secara internal dan diterima secara internasional. Karena hal tersebut, (dewan) IASB dan
FASB Amerika Serikat melaksanakan proyek secara bersama.
TEMU 4
Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), tujuan laporan keuangan adl memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
FASB merumuskan kualitas spesifik dalam dua kategori yaitu primer (primary) beserta unsur-unsurnya (ingredients), dan
sekunder/interaktif (secondary/interactive).
Kualitas primer terdiri atas:
1. Keberpautan (relevance) adl kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam membedakan beberapa alternatif keputusan
sehingga pemakai dapat dengan mudah menetukan pilihan.
a. Nilai prediktif (predictive value) Sebagai unsur keberpautan, nilai prediktif adl kemampuan informasi untuk membantu pe-makai
dalam meningkatkan probabilitas bahwa harapan-harapan pemakai akan munculan/hasil (outcomes) suatu kejadian masa lalu atau
datang akan terjadi.
b. Nilai balikan (feedback value) Sebagai unsur keberpautan, nilai balikan adl kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam
mengkomfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai di masa lalu.
c. Ketepatwaktuan (timeliness) Sebagai aspek pendukung keberpautan, ketepatwaktuan adl tersedianya informasi bagi pembuat
keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan.
2. Keterandalan (reliability) adl kemampuan informasi untuk memberi keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau valid.
a. Keterujian (verifiability) Sebagai unsur keterandalan, keterujian adl kemampuan informasi untuk memberi keyakinan yang tinggi
kepada para pemakai karena tersedianya sarana bagi para pemakai untuk menguji secara independen ketepatan penyimbolan
(kebenaran/validitas informasi).
b. Ketepatan penyimbolan (representational faithfulness) adl kesesuaian atau kecocokan antara pengukuran atau deskripsi
(representasi) dan fenomena yang diukur atau dideskripsi.

Kualitas sekunder terdiri atas:
1. Keterbandingan (comparability) adl kemampuan informasi untuk membantu para pemakai mengidentifikasi persamaan dan
perbedaan antara dua perangkat fenomena ekonomik (misalnya dua perangkat statemen keuangan yang merepresentasi kegiatan dua
badan usaha).
2. Kenetralan (neutrality) adl ketidakberpihakan pada grup tertentu atau ketakberbiasan (unbiasedness) dalam perlakuan akuntansi.
3. Ketaatasasan atau konsistensi (consistency) adl mengikuti standar dari periode ke periode tanpa perubahan kebijakan atau prosedur.
Dengan kata lain, mengikuti metode yang sama dari periode ke periode berikutnya.
TEMU 5
Elemen statemen keuangan merupakan bahan pembentuk informasi semantik yang dikandung dalam statemen keuangan. Informasi
semantik terdiri atas elemen (object), ukuran (size), dan hubungan (relationship).
Unsur-unsur laporan keuangan menurut SFAC 6 yaitu:
a. Bagian pertama terdiri dari tiga unsur yaitu: kekayaan, kewajiban, dan modal yang menggambarkan tingkat atau jumlah sumber-
sumber ekonomi atau klaim pada suatu saat.
b. Bagian kedua terdiri dari tujuh elemen yaitu laba komprehensif dengan komponen pendapatan, biaya , untung dan rugi serta investasi
oleh pemilik dan distiribusi kepada pemilik.

Menurut FASB terdapat sepuluh elemen pelaporan keuangan yang didefinisikan dalam rerangka konseptual yaitu:
1. Aset adl manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai oleh suatu entitas sebagai hasil transaksi atau
kejadian masa lalu.
2. Kewajiban adl pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan (obligations) sekarang
suatu entitas untuk mentransfer aset atau menyerahkan jasa kepada entitas lain di masa datang sebagai akibat dari transaksi atau
kejadian masa lalu.
3. Ekuitas atau aset bersih adl hak residual terhadap aset suatu entitas yang masih tersisa setelah mengurangi aset dengan kewajibannya.
4. Investasi oleh pemilik adl kenaikan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai akibat dari transfer ke suatu badan usaha dari entitas lain
sesuatu yang bernilai untuk mendapatkan atau menaikkan hak kepemilikan (atau ekuitas) di dalamnya.
5. Distribusi ke pemilik adl penurunan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai akibat pentrans-feran aset, penyerahan jasa dan
penimbulan kewajiban oleh badan usaha tersebut kepada pemilik.
6. Laba komprehensif adl perubahan dalam ekuitas suatu badan usaha selama suatu periode yang berasal dari transaksi atau kejadian
lain dan kondisi dari sumber-sumber nonpemilik.
7. Pendapatan adl aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas atau penyele-saian/pelunasan kewajiban entitas
tersebut dari penyerahan atau produksi barang, pemberian/pe-nyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau
utama dan berlanjut dari entitas tersebut.
8. Biaya adl aliran keluar aset atau penyerahan aset lainnya pada suatu entitas atau penimbulan kewajiban entitas tersebut (atau
kombinasi keduanya) dari penyerahan atau produksi barang, pem-berian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi
sentral atau utama dan ber-lanjut dari entitas tersebut.
9. Untung adl kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi periferal (ikutan) atau insidental (kala-kala) suatu entitas
dan dari semua kegiatan atau transaksi atau kejadian atau keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut kecuali kenaikan sebagai
akibat dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
10. Rugi adl penurunan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi periferal (ikutan) atau insidental (kala-kala) suatu entitas
dan dari semua kegiatan atau transaksi atau kejadian atau keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut kecuali penurunan sebagai
akibat dari biaya atau distribusi ke pemilik.
Jika FASB ada 10 elemen, IAI hanya mengakui 5 elemen laporan keuangan, yaitu: aset. Kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya.

Konsep Dasar Pengakuan dan Pengukuran Pos Pelaporan Keuangan SFAC No. 5.
Pengakuan merupakan pencatatan secara resmi (penjurnalan) suatu kuantitas (jumlah rupiah) hasil pengukuran ke dalam system
akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebut akan mempengaruhi suatu pos terefleksi ke dalam statemen keuangan.
FASB menetapkan empat kriteria pengakuan fundamental (konseptual) sebagai berikut:
1. Definisi (definitions), Suatu pos harus memenuhi definisi elemen statemen keuangan.
2. Keterukuran (measureability), Suatu pos harus mempunyai atribut yang berpaut dengan keputusan dan dapat diukur dengan tingkat
keterandalan yang cukup.
3. Keberpautan (relevance), Informasi yang dikandung suatu pos mempunyai daya untuk membuat perbedaan dalam keputusan pemakai.
4. Keterandalan (reliability), Informasi yang dikandung suatu pos secara tepat menyimbolkan fenomena, teruji (terverifikasi), dan netral.

Pengukuran adl penentuan besarnya unit pengukur (jumlah rupiah) yang akan dilekatkan pada suatu objek (elemen atau pos) yang terlibat
dalam suatu transaksi, kejadian, atau keadaan untuk mem-presentasi makna atau atribut (attribute) objek tersebut.
FASB mengindentifikasi atribut pengukuran yang sekarang diterapkan dan masih dapat dilanjutkan penggunaannya yaitu:
1. Kos historis atau perolehan kos historis (historical cost atau proceeds): pencatatan yang dilakukan pada saat terjadinya transaksi,
biasanya diterapkan untuk aktiva tetap, peralatan dan sebagian besar persediaan. Aktiva dicatat sebesar nilai wajar yang dibayarkan
untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan, kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima.
2. Kos sekarang (current cost): biaya yang sekarang terjadi, misalnya persedian barang.
3. Nilai pasar sekarang (current market value): diterapkan pada investasi dan utang obligasi. Apabila harga pasar lebih besar daripada
nilai nominal, maka yang digunakan sebagai dasar perhitungan adl harga pasar.
4. Nilai terealisasi/pelunasan neto (net realizable/settlement value): nilai kas yang diharapkan bisa terealissasi, misalnya piutang dagang
dan persediaan.
5. Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang (present or discounted value of future cash flows): aliran kas dimana
yang akan datang, misalnya piutang angsuran dan utang jangka panjang.
TEMU 6
Konsekuensi ekonomi adl konsep yang menegaskan bahwa pilihan kebijakan akuntansi akan mem-pengaruhi nilai ekonomi
perusahaan dan berdampak pada perilaku bisnis, pemerintah, dan kreditur dalam membuat keputusan.
Mengapa konsekuensi ekonomi (economic consequences) muncul:
Konsekuensi ekonomi muncul karena perusahaan melakukan kontrak seperti kompensasi eksekutif (execuitive compesation) dan
kontrak utang (debt contract)
Kebijakan akuntansi yang digunakan dapat merupakan sumber informasi yang penting bagi investor. Manajer dapat menggunakan
sumber informasi berupa pilihan kebijakan akuntansi yang dipilih sebagai signal tentang informasi dari dalam perusahaan.
Teori pasar modal efisien gagal menjelaskan perilaku pasar. Berdasarkan teori pasar modal efisien, suatu perubahan akuntansi direaksi
oleh pasar hanya apabila perubahan akuntansi tersebut berpengaruh terhadap arus kas perusahaan.
Konsekunsi ekonomi diperlukan untuk mengetahui respon pasar atas perubahan kebijakan akuntansi walaupun perubahan kebijakan
akuntansi tersebut tidak berpengaruh secara langsung terhadap arus kas. Karena itu, konsekunsi ekonomi merupakan salah satu
anomali pasar modal efisien. Teori akuntansi positif (PAT) adl penjelasan terhadap adanya konsekuensi ekonomi.

Pemahaman konsep konsekuensi ekonomi tentang pilihan kebijakan akuntansi adl penting dengan alasan sebagai berikut:
1. Konsep tsb menarik dalam kebenarannya. Banyak kejadian2 menarik dalam penerapan akuntansi berasal dari konsekuensi ekonomi.
2. Saran bahwa kebijakan akuntansi tdk penting bertentangan dg pengalaman akuntan. Banyak akuntansi keuangan berfokus pd diskusi
& argumen ttg kebijakan akuntansi mana yg harus dipakai dlm kondisi yg berbeda. Konsep konsekuensi ekonomi konsisten dg
pengalaman dunia nyata.
3. Adanya konsekuensi ekonomi menimbulkan pertanyaan tentang mengapa mereka ada. Hal ini muncul dari kontrak yang disetujui oleh
perusahaan, khususnya kontrak kompensasi eksekutif dan kontrak hutang. Dengan melihat bahwa masalah kebijakan akuntansi,
kebijakan tertentu yang digunakan oleh perusahaan, waktu dan sifat perubahan dalam pada kebijakan tersebut dapat menjadi sumber
informasi penting bagi investor meskipun implikasi pasar efisien.

Hubungan antara Teori Pasar Efisien dan Konsekuensi Ekonomi
Teori pasar efisien, mengimplikasikan pentingnya pengungkapan penuh termasuk pengungkapan kebija-kan akuntansi. Namun, sekali
pengungkapan penuh atas kebijakan akuntansi dibuat, pasar akan menginter-pretasikan nilai sekuritas perusahaan yang berhubungan
dengan kebijakan yang digunakan dan tidak akan dipermainkan oleh beragam pendapatan bersih yang dilaporkan yang timbul dari
kebijakan akuntansi yang berbeda. Jadi, kebijakan akuntansi memiliki potensi untuk mempengaruhi keputusan riil manajemen, termasuk
keputusan untuk mengintervensi baik untuk atau menentang standar akuntansi yang diusulkan.

PENGARUH LOBI PADA STANDAR AKUNTANSI
Proses penyusunan standar merupakan proses politik yg di dalamnya terdapat berbagai pengaruh terhadap penyusun standar. Proses
tersebut tercermin dari berbagai lobi yg dilakukan oleh konstituen. Tindakan yg paling dapat diobservasi untuk mengukur pengaruh lobi
yaitu melalui jumlah tanggapan tertulis atas suatu eksposure draft standar akuntansi. Berbagai penelitian menunjukkan upaya lobi dapat
membuahkan berbagai macam hasil misalnya penarikan suatu standar, perubahan standar ataupun tidak membuahkan hasil. Hal tersebut
sejalan dg the Interest Group Theory yg menyatakan keberadaan penyusun standar tidak terlepas dari pengaruh konstituen yg
memperjuangkan kepentingannya melalui penerbitan standar. Di Indonesia standar akuntansi dikenal dg nama Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) yg disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) melalui due process procedure yg
memungkinkan keterlibatan konstituen.
1. Jelaskan dg baik pengaruh lobi pada dewan standar terkait dg penerbitan standar akuntansi! Proses penyusunan standar
merupakan proses politik yg di dalamnya terdapat berbagai pengaruh terhadap penyusun standar. Proses tersebut tercermin dari
berbagai lobi yg dilakukan oleh konstituen. Tindakan yg paling dapat diobservasi untuk mengukur pengaruh lobi yaitu melalui jumlah
tanggapan tertulis atas suatu eksposure draft standar akuntansi. Berbagai penelitian menunjukkan upaya lobi dapat membuahkan
berbagai macam hasil misalnya penarikan suatu standar, perubahan standar ataupun tidak membuahkan hasil. Hal tersebut sejalan dg
the Interest Group Theory yg menyatakan keberadaan penyusun standar tidak terlepas dari pengaruh konstituen yg memperjuangkan
kepentingannya melalui penerbitan standar. Di Indonesia standar akuntansi dikenal dg nama Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) yg disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) melalui due process procedure yg memungkinkan keterlibatan
konstituen.
2. Apa yg dimksud konsekuensi ekonomi? Sebut n jelaskn alasan yg menyebabkan munculnya konsekuensi ekonomi. Apa hub
konsekuensi ekonomi dg lobbying groups n pasar efisien? Konsekuensi ekonomi adl konsep yg menegaskan bahwa pilihan
kebijakan akuntansi akan mempengaruhi nilai ekonomi perusahaan dan berdampak pada perilaku bisnis, pemerintah, dan kreditur
dalam membuat keputusan. Esensi konsekuensi ekonomi adl bahwa kebijakan akuntansi dan perubahan kebijakan akuntansi tersebut
merupakan suatu permasalahan, terutama permasalahan manajemen. Mengapa konsekuensi ekonomi muncul: Konsekuensi ekonomi
muncul karena perusahaan melakukan kontrak seperti kompensasi eksekutif dan kontrak utang, Kebijakan akuntansi yg digunakan
dapat merupakan sumber informasi yg penting bagi investor, Teori pasar modal efisien gagal menjelaskan perilaku pasar. Berdasarkan
teori pasar modal efisien, suatu perubahan akuntansi direaksi oleh pasar hanya apabila perubahan akuntansi tersebut berpengaruh
terhadap arus kas perusahaan, n Konsekunsi ekonomi diperlukan untuk mengetahui respon pasar atas perubahan kebijakan akuntansi
walaupun perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak berpengaruh secara langsung terhadap arus kas. Karena itu, konsekunsi
ekonomi merupakan salah satu anomali pasar modal efisien. Hub antara pasar efisien dan konsekuensi ekonomi adl pasar efisien
memprediksikan tidak ada reaksi harga sekuritas terhadap perubahan kebijakan akuntansi yg tidak berdampak pada profitabilitas dan
arus kas, termasuk keputusan untuk mengintervensi baik untuk / menentang standar akuntansi yg ditawarkan. Dg kata lain, pasar
efisien, termasuk pengungkapan terhadap kebijakan akuntansi mengimplikasikan pengungkapan penuh. Hub antara konsekuensi
ekonomi dg lobbying groups adl searah, dmn dlm menentukan kebijakan akuntansi pasti ada pengaruh dr lobi yg dilakukan oleh
konstituen. Upaya lobi dlm Proses penyusunan standar dapat membuahkan berbagai macam hasil misalnya penarikan suatu standar,
perubahan standar ataupun tidak membuahkan hasil.
3. kenapa akuntansi diregulasi? Pd th 1978 watts n zimmerman menerbitkan buku yg berjudul positive accounting theory.
Jelaskan isinya! Alasan akuntansi harus diregulasi adl: 1. Kegagalan pasar. Kegagalan pasar ini terkait dg adanya asimetris
informasi dimana satu pihak dalam suatu transaksi mempunyai banyak informasi daripada yg lainnya. 2. Barang publik dan free riders.
Informasi akuntansi dianggap sebagai barang publik karena penggunaannya oleh seorang investor tidak menghalangi informasi ini
digunakan oleh orang lain. Sehingga dg adanya regulasi, diharapkan pembuat informasi keuangan (perusahaan) tidak membebankan
biaya pembuatan lap.keu. 3. Daya banding dan kredibilitas. Keseragaman secara tipikal merupakan wahana untuk mencapai
komparabilitas. Kesederhanaan dianggap menyederhanakan proses pembandingan perusahaan-perusahaan yg berlainan, sehingga
memperkecil biaya pencarian bagi para pemakai. Alasan akuntansi tidak boleh diregulasi adl: 1. Orientasi pada krisis. regulasi terjadi
sebagai reaksi terhadap suatu krisis yg tidak dapat diidentifikasi. 2. Capture theory. Dilema regulator yg diharuskan memenuhi
anggaran setiap tahunyg sebenarnya tidak ada kebutuhan yg mendesak untuk mengadakan regulasi. 3. Reaksioner. Para kritikus
menunjukkan bahwa regulasi lebih bersifat reaktif daripada proaktif.
Dalam bukunya, Watt dan Zimmerman mengembangkan teori dan metodologi yg mendasari literatur empiris ekonomi berbasis
akuntansi yg bertujuan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena dalam praktik akuntansi, yg kemudian disebut sebagai teori
akuntansi positif (1960). Hal ini berkebalikan dg era sebelumnya, yg lebih menekankan pada aspek normatif, dg standard tertentu tanpa
memperhatikan aspek hipotesis empiris yg mendasari standard tertentu.
Teori akuntansi positif adl penting bagi mereka yg harus membuat keputusan mengenai kebijakan akuntansi seperti manajer
perusahaan, akuntan publik, pemberi pinjaman, investor, analis keuangan, regulator untuk memprediksi dan memberikan penjelasan
mengenai konsekuensi dari keputusan mereka. Para pengguna ini akan menggunakan teori yg telah dikembangkan oleh Watt dan
Zimmerman ini untuk meningkatkan kesejahteraannya sampai ditemukan teori lain yg lebih berguna. Watt dan Zimmerman menjelaskan
peranan penting dari Hipotesis Pasar Efisien (EMH) dan Capital Asset Pricing Model (CAPM) didalam pengembangan teori akuntansi
positif.
4. Jelaskan dg baik isi SFAC no 5! Sebut n jelaskan alternatif perlakuan akuntansi trhdp biaya riset n pengembangan! Konsep
Dasar Pengakuan dan Pengukuran Pos Pelap.keu SFAC No. 5. Pengakuan dan Pengukuran dalam Lap.keu Suatu Entitas Bisnis.
Konsep Pengakuan dan Pengukuran: Pengakuan adl proses pancatatan atau memasukkan secara formal suatu item ke dalam lap.keu
suatu entitas sebagai aktiva, kewajiban, pendapatan, biaya atau sejenisnya. Pengukuran merupakan pemberian nilai dg atribut-atribut
pengukuran akuntansi pada item tertentu dari suatu transaksi. Kriteria pengakuan fundamental suatu transaksi atau kejadian ekonomi
menurut SFAC No. 5 adl: Definisi (definition), Keterukuran (meansurability), Relevan (relevance), Keandalan (reliability). Penguku-
ran yg dijumpai dan / digunakan dalam praktek akuntansi serta direkomendasi oleh FASB adl: Harga perolehan (historical cost), Harga
kini atau nilai ganti (current of replacement cost), Nilai pasar (current market value), Nilai bersih yg dapat direalisasikan (net
realizable or settlement value), n Nilai sekarang atau nilai yg telah didiskontokan dari nilai arus kas di masa yg akan datang (present
or discounted value of future cash flows). Ada 2 alternatif perlakuan akuntansi terhadap Biaya Riset dan Pengembangan, yaitu :
1. Memperlakukan Biaya tersebut sebagai Biaya/beban yg Ditangguhkan, sampai hasilnya diketahui secara pasti. Biaya yg ternyata
memberikan manfaat di masa yg akan datang, harus diamortisasikan kepada periode2 yg menikmatinya. Sedang biaya yg ternyata
tidak memberikan manfaat harus dihapuskan dan dibebankan sebagai biaya sekaligus. 2. Memperlakukan biaya tersebut sebagai biaya
dalam periode terjadinya. Apabila perlakuan ini dipilih, biasanya didasarkan atas alasan bahwa kegiatan riset dan pengembangan
merupakan kegiatan yg harus dan secara rutin dilakukan.
1. Going concern / kelangsungan usaha adl suatu keadaan dimana perusahaan dapat / telah beroperasi dalam jangka waktu kedepan yg
dipengaruhi oleh keadaan finansial dan non finansial dan tidak akan dilikuidasi dalam jangka pendek. Going concern disebut juga
kontinuitas yg merupakan asumsi akuntansi yg memperkirakan suatu bisnis akan berlangsung dalam jangka waktu yg tidak terbatas.
Accounting period / periode akuntansi adl rentang waktu yg digunakan dalam lap.keu. Accrual basic / akrual basis adl Suatu basis
akuntansi dimana transaksi ekonomi dan peristiwa diakui, dicatat, dan disajikan dalam lap.keu pada saat terjadinya transaksi tersebut
tanpa memerhatikan waktu kas diterima atau dibayar.
2. Mengapa akuntansi membutuhkan teori? baik pihak eksternal maupun pihak internal harus membuat keputusan bisnis dg
menggunakan laporan akuntansi. Hal tsb yg menjadi alasan mengapa akuntansi membutuhkan teori, agar para pemakai lap.keu dpt
membaca lap.keu tsb sehingga dpt mengambil keputusan.
Informasi akuntansi dapat mempengaruhi pasar modal dan pasar tenaga kerja khususnya di level manajer. Luas pengaruh dan cakupan
pengguna informasi akuntansi menjadikan peran prinsip-prinsip dan standar-standar akuntansi menjadi sangat penting. Prinsip dan
standar ini digunakan untuk mengakui dan mengukur kejadian ekonomik suatu entitas, dan juga harus mampu menjelaskan secara
akurat mengapa kejadian tersebut diakui dan diukur dg pola tertentu.
(Tujuan teori ak ini:1.unk menjelaskan praktik2 akuntansi saat di masa yg lalu n masa sekarang (buat lap.keu. 2. Memprediksi praktik2
akuntansi di masa yg akan datang.)
3. Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adl suatu sistem koheren yg terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yg
saling berhubungan, yg menjadi landasan bagi penetapan standar yg konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari
akuntansi keuangan dan lap.keu. Manfaatnya: 1.Konsisten sebagai persyaratan pelaporan (Dg adanya konseptual framework
persyaratan pelaporan menjadi konsisten dan tidak berubah-ubah walaupun dipengarui batas negara dan waktu), 2. Mempertinggi
komparabilitas (Adanya konseptual framework dapat membantu memudahkan proses membandingan suatu lap.keu dg lap.keu lain). 3.
Sebagai acuan untuk menyelesaikan pertanyaan sebelum ada standar yg mengatur (Melalui Konseptual Framework fenomena-
fenomena akuntansi yg belum ada standarnya dapat terselesaikan dg baik), 4.Menentukan batasan pertimbangan dan meningkatkan
keterpemahaman dalam penyusunan lap.keu (Melalui Konseptual Framework dijelaskan pertimbangan-pertimbangan dan pemahaman
dalam proses penyusunan lap.keu).
4. Historical cost accounting adl penyajian lap.keu berdasarkan terjadinya transaksi, mengacu pada harga-harga yg terjadi pada masa
lampau. Current value accounting adl prinsip dasar akuntansi dimana laba dianggap, karena kenaikan harga akan mengakibatkan kas
yg digunakan untuk mendapatkannya memang harus seharga itu jika ingin membelinya sekarang. Trade off antara relevansi dan
keandalan informasi adl perusahaan dalam membuat lap.keu mempertimbangkan trade off antara relevansi dan keandalan
(reliabilitas) dari lap.keu tsb. Informasi yg disajikan dalam lap.keu memenuhi karakteristik kualitatif andal dan relevan agar dapat
bermanfaat bagi penggunanya dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, seringkali tdk dapat dihindari adanya trade off antara
kedua karakteristik tersebut dalam penyajian informasi akuntansi. Misalnya pengeluaraan penelitian (research) ygtidak dapat diakui
sebagai aset karena meskipun relevan, manfaat masa depan pengeluarantersebut kurang pasti dibandingkan dg investasi aset tetap.
5. Karakteristik kualitatif dr informasi akuntansi (ada di hp). Penjelasan ada di temu 4 poin 2.
6. Pemahaman konsep konsekuensi ekonomi ttg pilihan kebijakan akuntansi adl penting dg alasan : Konsep tsb menarik dlm kbenaran-
nya, Banyak kejadian2 menarik dlm penerapan akuntansi berasal dari konsekuensi ekonomi, Saran bahwa kebijakan akuntansi tidak
penting bertentangan dg pengalaman akuntan, n Adanya konsekuensi ekonomi menimbulkan pertanyaan tentang mengapa mereka ada.

You might also like