You are on page 1of 22

Pemeriksaan Albumin

I. Tujuan
Untuk mengetahui kadar albumin dalam serum.
II. Metode
Metode yang digunakan adalah metode BCG.
III. Prinsip
Serum ditambahakan dengan pereaksi albumin akan menghasilkan
perubahan warna warna yang etrbentukkemudian diba!a absorbansnya
dengan spektro"otometer pada panjang gelombang #$% nm.
I&. 'asar Teori
Protein adalah suatu makromolekul yang tersusun atas molekul(molekul
asam amino yang berhubungan satu dengan yang lain melalui suatu ikatan
yang dinamakan ikatan peptida. Sejumlah besar asam amino dapat
membentuk suatu senyawa protein yang memiliki banyak ikatan peptida
karena itu dinamakan polipeptida. Se!ara umum protein ber"ungsi dalam
sistem komplemen sumber nutrisi bagian sistem bu""er plasma dan
mempertahankan keseimbangan !airan intra dan ekstraseluler. Berbagai
protein plasma terdapat sebagai antibodi hormon en)im "aktor koagulasi
dan transport substansi khusus.
Protein(protein kebanyakan disintesis di hati. *epatosit(hepatosit
mensintesis "ibrinogen albumin dan #+ , -+ . dari berma!am(ma!am
protein yang memiliki !iri globulin. Globulin(globulin yang tersisa adalah
imunoglobulin /antibodi0 yang dibuat oleh sistem lim"oretikuler.
Penetapan kadar protein dalam serum biasanya mengukur protein total
dan albumin atau globulin. Serum albumin merupakan protein dalam tubuh
manusia yang sangat unik. 1lbumin memiliki berat molekul /BM0 yang
rendah dan konsentrasi yang tinggi dan bertanggung jawab 23(-+ . dari
tekanan osmotik pada plasma manusia. Pada studi eksperimental terapi
albumin dapat memperbaiki "ungsi neurologis yang ditandai dengan
penurunan 4olume in"ark dan mengurangi edema otak dengan stroke akut.
1lbumin dapat meningkatkan tekanan osmotik yang penting untuk mempertahankan
!airan 4askular. Penurunan albumin serum dapat menyebabkan !airan berpindah dari
dalam pembuluh darah menuju jaringan sehingga terjadi edema.
5adar albumin serum selain mempengaruhi di tingkat sirkulasi juga mempengaruhi
pada tingkat seluler dimana sebagai suatu biomarker status nutrisi seseorang. Suatu
keadaan malnutrisi protein dan energi dapat memperburuk keluaran pasien stroke dan
memperburuk prognosis karena menurunkan imunitas sel.
&. 1lat dan Bahan
1. 1lat 6
Spektro"otometer
Tabung reaksi 7 rak tabung
Pipet ukur
Bola hisap
Mikropipet
B. Bahan
Serum
Pereaksi albumin
Standar
18uadest
&I. Cara kerja
Test Standar Blanko
Pereaksi albumin %++ %++ %++
Serum ++9 ( (
Standar ( ++9 (
18uadest ( ( ++9
( 'i!ampur dan diba!a pada spektro"otometer pada panjang gelombang #$% nm.
&II. *asil Pengamatan
1bsorbans
( 18uadest : +92$
( Blanko : 9-% , +92$ : 9#;2
( Test : %++ , 9-% : +9-
( Standar : %$$( 9-% : +39
:
:
: 9$2# gr. albumin
( 5adar normal : $ , ;3 gr. albumin
&III. Pembahasan
Penetapan kadar protein dalam serum biasanya mengukur protein total dan albumin
atau globulin. Serum albumin merupakan protein dalam tubuh manusia yang sangat unik.
1lbumin memiliki berat molekul /BM0 yang rendah dan konsentrasi yang tinggi dan
bertanggung jawab 23(-+ . dari tekanan osmotik pada plasma manusia. Pada studi
eksperimental terapi albumin dapat memperbaiki "ungsi neurologis yang ditandai dengan
penurunan 4olume in"ark dan mengurangi edema otak dengan stroke akut.
1lbumin dapat meningkatkan tekanan osmotik yang penting untuk mempertahankan
!airan 4askular. Penurunan albumin serum dapat menyebabkan !airan berpindah dari
dalam pembuluh darah menuju jaringan sehingga terjadi edema. 5adar albumin serum
selain mempengaruhi di tingkat sirkulasi juga mempengaruhi pada tingkat seluler dimana
sebagai suatu biomarker status nutrisi seseorang. Suatu keadaan malnutrisi protein dan
energi dapat memperburuk keluaran pasien stroke dan memperburuk prognosis karena
menurunkan imunitas sel.
Pengukuran kadar labumin dalam serum menggunakan prinsip penyerapan
/absorbans0 molekul )at warna dengan spektro"otometer pada panjang gelombang #$%
nm. 1bsorbans yang diukur adalah larutamn standar larutan blanko dan larutan test.
<arutan blanko digunakan sebagai kontrol. 5emudian hasil absorbans dihitung ke
persamaan . 'alam praktikum didapat hasil kadar albumin dalam
serum yaitu 9$2# gr. albumin. Sedangkan kadar normal albumin adalah $ , ;3 gr.
albumin. Menandakan albumin dalam serum pasien dibawah nilai normal. Penurunan
kadar albumin biasanya terjadi pada sirosis hati gagal ginjal akut luka bakar yang parah
malnutrisi berat preeklampsia gangguan ginjal malignansi tertentu kolitis ulserati"
enteropati kehilangan protein malabsorbsi dan karena pengaruh obat 6 penisilin
sul"onamid aspirin asam askorbat.
I=. 5esimpulan
'alam praktikum didapat hasil kadar albumin dalam serum yaitu 9$2# gr. albumin.
Sedangkan kadar normal albumin adalah $ , ;3 gr. albumin. Menandakan albumin
dalam serum pasien dibawah nilai normal. Penurunan kadar albumin biasanya terjadi
pada sirosis hati gagal ginjal akut luka bakar yang parah malnutrisi berat preeklampsia
gangguan ginjal malignansi tertentu kolitis ulserati" enteropati kehilangan protein
malabsorbsi dan karena pengaruh obat 6 penisilin sul"onamid aspirin asam askorbat.
=. 'a"tar Pustaka
( >ran!es 5. ?idmann alih bahasa 6 S. Boedina 5resno dkk. Tinjauan Klinis Atas
Hasil Pemeriksaan Laboratorium @GC Aakarta 9BB%.
( Aoy!e <e>e4er 5ee Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik edisi #
@GC Aakarta %++2.
Pemeriksaan 1lbumin 'an Protein
I. Tujuan 6
Untuk mengetahui kadar albumin dalam serum
Untuk mengetahui kadar protein total dalam serum
II. Metode 6
( Metode yang digunakan dalam pemeriksaan albumin adalah metode BCG sedangkan
dalam pemeriksaan total protein adalah metode biuret.
III. PCIDSIP
( 1lbumin
Sampel yang direaksikan dengan pereaksi albumin BCG dan menimbulkan
perubahan warna. ?arna ini memiliki a"initas kuat terhadap albumin dan ke!epatan
awal dalam mengikat albumin diukur dan menunjukan kadar albumin plasma.
( Total Protein
Sampel serum direaksikan dengan pereaksi biuret hingga menimbulkan perubahan
warna yang kemudian diukur dengan spektro"otometer.
I&. '1S1C T@ECI
Protein adalah suatu makromolekul yang tersusun atas molekul(molekul asam amino
yang berhubungan satu dengan yang lain melalui suatu ikatan yang dinamakan ikatan peptida.
Sejumlah besar asam amino dapat membentuk suatu senyawa protein yang memiliki banyak
ikatan peptida karena itu dinamakan polipeptida. Se!ara umum protein ber"ungsi dalam sistem
komplemen sumber nutrisi bagian sistem bu""er plasma dan mempertahankan keseimbangan
!airan intra dan ekstraseluler. Berbagai protein plasma terdapat sebagai antibodi hormon en)im
"aktor koagulasi dan transport substansi khusus.
Protein(protein kebanyakan disintesis di hati. *epatosit(hepatosit mensintesis "ibrinogen
albumin dan #+ , -+ . dari berma!am(ma!am protein yang memiliki !iri globulin. Globulin(
globulin yang tersisa adalah imunoglobulin /antibodi0 yang dibuat oleh sistem lim"oretikuler.
Penetapan kadar protein dalam serum biasanya mengukur protein total dan albumin atau
globulin. 1da satu !ara mudah untuk menetapkan kadar protein total yaitu berdasarkan
pembiasan !ahaya oleh protein yang larut dalam serum. Penetapan ini sebenarnya mengukur
nitrogen karena protein berisi asam amino dan asam amino berisi nitrogen. Total protein terdiri
atas albumin /#+.0 dan globulin /;+.0. Bahan pemeriksaan yang digunakan untuk pemeriksaan
total protein adalah serum. Bila menggunakan bahan pemeriksaan plasma kadar total protein
akan menjadi lebih tinggi $ , 3 . karena pengaruh "ibrinogen dalam plasma. Cara yang paling
sederhana dalam penetapan protein adalah dengan re"raktometer /dipegang dengan tangan0 yang
menghitung protein dalam larutan berdasarkan perubahan indeks re"raksi yang disebabkan oleh
molekul(molekul protein dalam larutan. Indeks re"raksi mudah dilakukan dan tidak memerlukan
reagen lain tetapi dapat terganggu oleh adanya hiperlipidemia peningkatan bilirubin atau
hemolisis. Saat ini pengukuran protein telah banyak menggunakan analy)er kimiawi otomatis.
Pengukuran kadar menggunakan prinsip penyerapan /absorbance0 molekul )at warna. Protein
total biasanya diukur dengan reagen Biuret dan tembaga sul"at basa. Penyerapan dipantau se!ara
spektro"otometri pada F 3;3 nm. 1lbumin sering dikuanti"ikasi sendiri. Sedangkan globulin
dihitung dari selisih kadar antara protein total dan albumin yang diukur.
Serum albumin sering disebut albumin adalah protein dengan jumlah terbanyak di dalam
tubuh. 1lbumin sangat penting demi memelihara tekanan osmosis untuk distribusi "luida tubuh
antara intra4as!ular !ompartment dan jaringan tubuh. 1lbumin juga ber"ungsi sebagai pengusung
plasma dengan se!ara tidak langsung mengikat beberapa hormon steroid hydrophobi! dan
protein pengusung bagi hemin dan asam lemak dalam sirkulasinya. 1lbumin dapat meningkatkan
tekanan osmotik yang penting untuk mempertahankan !airan 4askular. Penurunan albumin serum
dapat menyebabkan !airan berpindah dari dalam pembuluh darah menuju jaringan sehingga
terjadi edema. Casio 1Gg merupakan perhitungan terhadap distribusi "raksi dua protein yang
penting yaitu albumin dan globulin. Dilai rujukan 1GG adalah H 9.+. Dilai rasio yang tinggi
dinyatakan tidak signi"ikan sedangkan rasio yang rendah ditemukan pada penyakit hati dan
ginjal. Perhitungan elektro"oresis merupakan perhitungan yang lebih akurat dan sudah
menggantikan !ara perhitungan rasio 1GG.
&. 1<1T '1D B1*1D
a0 1lat
( Tabung reaksi dan rak
( Pipet mikro
( Pipet ukur
( Push ball
b0 Bahan
( Pemeriksaan 1lbumin
Pereaksi albumin BCG
Standar albumin $B gr .
( Pemeriksaan Total Protein
Pereaksi biuret
Standar protein
&I. C1C1 5@CA1
1. Pemeriksaan 1lbumin
9. 'isiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
%. 'iberi label pada tabung yaitu ItesJ IblankoJ IstandarJ
$. Ceagen dimasukan ke dalam tabung sebagai berikut6
Tes Blanko Standar
Pereaksi albumin ml %++ %++ (
Serum G plasma ml ++9 ( (
Standar ml ( ++9 (
18uadest ml ( ( ++9
;. 'iko!ok hingga homogen
3. 'iba!a pada spektro"otometer dengan panjang gelombang #;+ nm
#. 'ihitung kadar albuminnya
B. Pemeriksaan Total Protein
9. 'isiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
%. 'iberi label pada tabung yaitu ItesJ IblankoJ IstandarJ
$. 'itambahkan reagen sebagai berikut6
Tes Blanko Standar
Pereaksi biuret ml %3 %3 %3
SerumGplasma ml ++3 ( (
Standar ml ( ++3 (
18uadest ml ( ( ++3
;. 'ihomogenkan dan didiamkan $+ menit
3. 'iba!a pada spektro"otometer dengan panjang gelombang 3;# nm
#. 'ihitung kadar total proteinya
&II. *1SI< P@DG1M1T1D
*asil pengukuran absorbansi 6
9. Pemeriksaan 1lbumin
( Tes 6 +$B+
( Blanko 6 +++
( Standar 6 +$#2
%. Pemeriksaan Total Protein
( Tes 6 +;B3
( Blanko 6 +++
( Standar 6 +$#2
Perhitungan 6
( 5adar 1lbumin
( Total Protein
&III. P@MB1*1S1D
Pada pratikum kali ini dilakukan pemeriksaan kadar albumin dan total protein pada
sampel serum. Pada pemeriksaan kadar albumin dalam serum dilakukan dengan metode BCG.
BCG / Brom!resol Green0 merupakan pereaksi albumin yang memberikan warna hijau pada
larutan yang mengandung albumin. Pemeriksaan ini menggunakan prinsip pemeriksaan se!ara
spektro"otometri yaitu menyerap !airan warna dari monokromator sampel lalu diteruskan dan
ditanggkap dete!tor lalu mengeluarkan nilai absorbansi. Pada pratikum kali ini didapatkan hasil
kadar albumin dalam sampel yaitu ;9;; gr . albumin. Dilai normal untuk albumin adalah $ (
;3 gr . albumin. *al ini menunjukan bahwa kadar albumin dalam serum masih normal.
Pemeriksaan harus dilakukan segera mungkin agar larutan tidak mengalami gangguan ataupun
perubahan yang dapat mempengaruhi hasil. Perubahan protein plasma yaitu hiperalbumin
dijumpai pada dehidrasi. *ipoalbumin dijumpai pada manultrisi malabsorbsi hepatitis akut
penyakit hati menahun dan lain(lain.
Pada pemeriksaan total protein digunakan metode biuret. Ikatan peptida yang terdapat
dalam protein dengan adanya pereaksi biuret akan membentuk senyawa kompleks yang
berwarna ungu yang intensitasnya sesuai dengan kadar protein total dalam sampel yang dapat
ditentukan dengan spektro"otometer pada panjang gelombang 3;# nm. Pada pratikum kali ini
didapatkan kadar protein total pada serum sebesar 9$B# gr . protein. 'imana nilai normalnya
adalah ## , -3 gr . protein. *al ini menunjukan bahwa kadar protein pada serum tinggi hal ini
bisa disebabkan karena dehidrasi /hemokonsentrasi0 muntah diare myeloma multiple sindrom
gawat perna"asan dan sarkoidosis. Total protein terdiri dari #+. albumin dan ;+. globulin. Bila
bahan pemeriksaan menggunakan sampel plasma kadar total protein akan lebih tinggi $ , 3 .
karena pengaruh "ibrinogen pada plasma.
I=. 5@SIMPU<1D
Berdasarkan pratikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa6
( Metode pemeriksaan untuk kadar albumin adalah metode BCG sedangkan untuk total
protein menggunakan metode biuret.
( 5adar albumin dalam serum adalah ;9;; gr . albumin dimana nilai normalnya adalah $
, ;3 gr . albumin.
( 5adar total protein serum adalah 9$B- gr . protein dimana nilai normalnya ## , -3 gr
. protein.
=. '1>T1C PUST151
( Ciswanto %++B. Protein serum.
http6GGlabkesehatan.blogspot .!omG%++BG9%GproteinKserum.html
Pemeriksaan total protein 2
I. Tujuan 6
9. Untuk mengetahui kadar total protein dalam serum
II. Metode 6
9. Praktikum total protein menggunakan metode biuret.
III. Prinsip
Serum direaksikan dengan pereaksi albumin setelah terbentuk )at warna diamati
absorbansi pada spektro"otometri.
I&. 'asar teori 6
Protein adalah suatu makromolekul yang tersusun atas molekul(molekul asam amino
yang berhibingan satu dengan yang lain melalui suatu ikatan yang dinamakan ikatan
peptida. Sejumlah besara asam amino dapat membentuk suatu senyawa protein yang
memiliki banyak ikatan peptida karena itu dinamakan polipeptida. Se!ara umum protein
ber"ungsi dalam sistem komplemen sumber nutrisi bagian sistem bu""er plasma dan
mempertahankan keseimbangan !airan intra dan ekstraseluler. Berbagai protein plasma
terdapat sebagai antibodi hormon en)im "aktor koagulasi dan transport substansi khusus.
Protein(protein kebanyakan disintesis di hati. *epatosit(hepatosit mensintesis "ibrinogen
albumin dan #+(-+. dari berma!am(ma!am protein yang memiliki !iri globulin.
Globulin(globulin yang tersisa adalah imunoglobulin /antibodi0 yang dibuat oleh sistem
lim"oretikuler. Penetapan kadar protein dalam serum biasanya mengukur protein total dan
albumin atau globulin. 1da satu !ara mudah untuk menetapkan kadar protein total yaitu
berdasarkan pembiasan !ahaya oleh protein yang larut dalam serum. Penetapan ini
sebenarnya mengukur nitrogen karena protein berisi asam amino dan asam amino berisi
nitrogen. Salah satu protein dalam plasma darah manusia adalah albumin. 1lbumin larut
dalam air dan mengendap dalam pemansan serta protein yang tertinggi konsentrasinya
dalam plasma darah. Pada manusia albumin diproduksi oleh hati dalam bentuk prealbumin
dan memenuhi sekitar #+. jumlah serum darah dengan konsentrasi anatar $+ hingga 3+
grG<. *ati menhasilkan sekitar 9% gr albumin per hari yang merupakan sekitar %3. dari
total sintesis protein hepati! dan separuh dari seluruh protein yang diekskresikan organ
tersebut. 1lbumin pada mulanya disintesis sebagai preprotein peptida sinyalnya dilepaskan
ketika prepeotein melintas ke dalam sinterna reti!ulum endoplasma kasar dan heksa
peptida pada ujung terminal amino yang dihasilkan itu kemudian dipe!ah lebih lanjut
disepanjang skreotik. 1lbumin dapat ditemukan didalam putih telur dan darah manusia.
Golongan protein ini paling banyak dijumpai pada telur /albumin telur0 darah /albumin
serum0 dan dalam susu /laktalbumin0.
&. 1lat dan bahan
9. 1lat 6
( Tabung reaksi beserta rak
( Spektro"otometer
( Pipet ukur
( Bola hisap
%. Bahan 6
( Pereaksi biuret
( Standar protein
( 18uades
( SerumGplasma
&I. Cara kerja
9. Pemeriksaan total protein
Tes Standar Blanko
Pereaksi biuret ml %3+ %3+ %3+
SerumGplasma ml ++3 ( (
Standar ml ( ++3 (
18uades ml ( ( ++3
%. 'i!ampur ditangguhkan selama $+ menit lalu di ba!a dalam spektro"otometer
dengan panjang gelombang 3;# nm.
&II. *asil pengamatan
9. *asil absorban 6
( Tes serum 6 +;9#
( Standar 6 +;%-
( Blanko 6 ++++
( Tes <CS 6 ++$;
%. Perhitungan tes serum
't 6 's L kadar standar
+;9# 6+;%- L #B . : #2+# gr. protein
$. Perhitungan tes <CS
't 6 's L kadar standar
++$; 6 +;%- L #B . : +3;- gr. protein
&III. Pembahasan
Pada pemeriksaan ini hanya dilakukan pemeriksaan total protein. Sampel yang
digunakan adalah serum dan <CS /<i8uor Seresbrospinal0. <i8uor Seresbrospinal
merupakan !airan yang berada diselaput otak dan sumsum tulang belakang. Untuk
pengambilannya juga tidak boleh sembarangan dan hanya dokter yang boleh melakukan
pengambilan. 5edua pemeriksaan ini diba!a absorbannya pada panjang gelombang 3;#
nm. 5adar protein pada serum adalah #2+# gr. protein dan pada <CS adalah +3;- gr..
Dilai normal untuk serum ##(-3 gr. protein dan untuk <CS M ++; gr. protein.
I=. 5esimpulan
9. 5adar protein dalam <CS melebihi nilai normal.
%. 5adar protein dalam serum dinyatakan normal.
=. 'a"tar pustaka
Soedarmanto1riPenetapan 5adar Protein Total
P@M@CI5S11D G1MM1 G<EBU<ID II
I. Tujuan
Untuk mengetahui adanya gamma globulin dalam serum darah
II. Metode
Metode yang digunakan adalah metode Biuret.
III. Prinsip
Ion Cu
%7
dalam pereaksi biuret akan bereaksi dengan gamma globulin dalam
presipitat serum yang kemudian akan menimbulkan warna )at warna yang terbentuk
diukur absorbansinya dengan spektro"otometer pada panjang gelombang 3;+ nm.
I&. 'asar Teori
Gamma globulin juga disebut merupakan kelas imunoglobulin darah plasma protein
terutama termasuk antibodi yang membantu melawan in"eksi dan penyakit. jumlah
abnormal globulin gamma dapat memiliki e"ek negati" pada kesehatan atau dapat menjadi
indikasi penyakit. 'alam pengobatan suntikan gamma globulin digunakan untuk
mengobati kondisi tertentu
Gamma globulin dapat juga digunakan untuk mengobati penyakit imunologi selain
kekurangan. Misalnya dalam imunologi trombositopenia purpura pasien antibodi
serangan atau dia sendiri trombosit mengganggu kemampuan darah untuk membeku.
suntikan Gamma globulin berguna untuk mengobati kondisi ini meskipun mekanisme di
mana mereka bekerja tidak sepenuhnya dipahami. 'alam setiap kasus gamma globulin
ekstra melawan antibodi tidak ber"ungsi yang menyerang trombosit dan memungkinkan
platelet untuk berkembang.
Gamma globulin merupakan uji yang sensiti" untuk mendeteksi beragam jenis
penyakit parenkim hati. 5ebanyakan dari penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar
meningkatkan gamma globulin dalam serum. 5adarnya dalam serum akan meningkat
lebih awal dan tetap akan meningkat selama kerusakan sel tetap berlangsung.
&. 1lat
9. Pipet mikro
%. Tabung reaksi 7 rak tabung
$. Sentri"uge
;. Spektro"otometer
3. 5ertas saring
&I. Bahan
9. Pereaksi gamma globulin
%. Pereaksi biuret
$. <arutan DaCl +B .
;. Standar protein
&II. Cara kerja
9. 5e dalam tabung sentri"uge dipipet %; ml pereaksi gamma globulin
%. 'engan hati( hati dipipetkan +9 mml serum di!ampur dengan membolak(
balikkan tabung. 'itangguhkan beberapa menit.
$. 'ipusingkan selama 93 menit
;. Sentri"gant dituang hati( hati tabung diletakkan terbalik diatas se!arik kertas
saring beberapa menit. 'ibersihkan sisa , sisa sentri"ugant yang melekat pada
dinding tabung dengan kertas saring.
Presipitat dipakai untuk pemeriksaan
Test Standar Blanko
Presipitat 777 ( (
<ar.DaCl +B. /m<0 9+ +B 9+
Standar protein /m<0 ( +9 (
Biuret /m<0 $+ $+ $+
DB 6 memipet test(standar dilakukan bersamaan.
&III. *asil pengamatan
( Standar : +;$;
( Blanko : +
( Test : +%2#
Perhitungan 6
Gamma globulin gr. :
:
: 9%29B gr .
5adar normal : +2 , 92 gr .
I=. Pembahasan
Gamma globulin juga disebut merupakan kelas imunoglobulin darah plasma protein
terutama termasuk antibodi yang membantu melawan in"eksi dan penyakit. 'alam
pengobatan suntikan gamma globulin digunakan untuk mengobati kondisi tertentu.
Gamma globulin merupakan uji yang sensiti" untuk mendeteksi beragam jenis
penyakit parenkim hati. 5ebanyakan dari penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar
meningkatkan gamma globulin dalam serum. 5adarnya dalam serum akan meningkat
lebih awal dan tetap akan meningkat selama kerusakan sel tetap berlangsung. Aumlah
abnormal globulin gamma dapat memiliki e"ek negati" pada kesehatan atau dapat menjadi
indikasi penyakit. 5adar abnormal gamma globulin di bawah kadar normal dikenal
sebagai hypogammaglobulinemia. Suatu jumlah yang luar biasa tinggi gamma globulin
dalam tubuh kondisi yang dikenal sebagai hypergammaglobulinemia, sering merupakan
tanda in"eksi. Sebuah proli"erasi abnormal globulin gamma atau paraproteins, adalah
juga tanda kerusakan kekebalan. Penyakit pada globulin gamma seperti ini disebut
gammopathy. Gammopathy sendiri mungkin tidak berbahaya tetapi mungkin tanda
kondisi kekebalan tubuh yang serius seperti 1I'S atau kemajuan suatu kondisi yang
berbahaya seperti kerusakan sara" atau plasma sel kanker . Eleh karena itu pemantauan
dekat disarankan.
'alam praktikum kadar gamma globulin memiliki prinsip bahwa ion Cu
%7
dalam
pereaksi biuret akan bereaksi dengan gamma globulin dalam presipitat serum yang
kemudian akan menimbulkan warna )at warna yang terbentuk diukur absorbansinya
dengan spektro"otometer pada panjang gelombang 3;+ nm. 'alam praktikum didapat
kadar gamma globulin serum pasien sebesar 9%29B gr . sedangkan kadar normal antara
+2 , 92 gr .. Menandakan kadar gamma globulin dalam serum pasien normal.
=. 5esimpulan
'alam praktikum kadar gamma globulin memiliki prinsip bahwa ion Cu
%7
dalam
pereaksi biuret akan bereaksi dengan gamma globulin dalam presipitat serum yang
kemudian akan menimbulkan warna )at warna yang terbentuk diukur absorbansinya
dengan spektro"otometer pada panjang gelombang 3;+ nm. 'alam praktikum didapat
kadar gamma globulin serum pasien sebesar 9%29B gr . sedangkan kadar normal antara
+2 , 92 gr .. Menandakan kadar gamma globulin dalam serum pasien normal.
=I. 'a"tar Pustaka
( http6GGwww.wisegeek.!omGwhat(is(gamma(globin.htm
( http6GGen.wikipedia.orgGwikiGGammaKglobulin
( http6GGid.wikipedia.orgGwikiGSerumKdarah
P@M@CI5S11D G1MM1 G<EBU<ID I
I. Tujuan
Untuk mengetahui adanya gamma globulin dalam serum darah
II. Metode
Metode yang digunakan adalah metode Biuret.
III. Prinsip
Ion Cu
%7
dalam pereaksi biuret akan bereaksi dengan gamma globulin dalam
presipitat serum yang kemudian akan menimbulkan warna )at warna yang terbentuk
diukur absorbansinya dengan spektro"otometer pada panjang gelombang 3;+ nm.
I&. 'asar Teori
Gamma globulin juga disebut merupakan kelas imunoglobulin darah plasma protein
terutama termasuk antibodi yang membantu melawan in"eksi dan penyakit. jumlah
abnormal globulin gamma dapat memiliki e"ek negati" pada kesehatan atau dapat menjadi
indikasi penyakit. 'alam pengobatan suntikan gamma globulin digunakan untuk
mengobati kondisi tertentu
Gamma globulin dapat juga digunakan untuk mengobati penyakit imunologi selain
kekurangan. Misalnya dalam imunologi trombositopenia purpura pasien antibodi
serangan atau dia sendiri trombosit mengganggu kemampuan darah untuk membeku.
suntikan Gamma globulin berguna untuk mengobati kondisi ini meskipun mekanisme di
mana mereka bekerja tidak sepenuhnya dipahami. 'alam setiap kasus gamma globulin
ekstra melawan antibodi tidak ber"ungsi yang menyerang trombosit dan memungkinkan
platelet untuk berkembang.
Gamma globulin merupakan uji yang sensiti" untuk mendeteksi beragam jenis
penyakit parenkim hati. 5ebanyakan dari penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar
meningkatkan gamma globulin dalam serum. 5adarnya dalam serum akan meningkat
lebih awal dan tetap akan meningkat selama kerusakan sel tetap berlangsung.
&. 1lat
#. Pipet mikro
2. Tabung reaksi 7 rak tabung
-. Sentri"uge
B. Spektro"otometer
9+. 5ertas saring
&I. Bahan
3. Pereaksi gamma globulin
#. Pereaksi biuret
2. <arutan DaCl +B .
-. Standar protein
&II. Cara kerja
3. 5e dalam tabung sentri"uge dipipet %; ml pereaksi gamma globulin
#. 'engan hati( hati dipipetkan +9 mml serum di!ampur dengan membolak(
balikkan tabung. 'itangguhkan beberapa menit.
2. 'ipusingkan selama 93 menit
-. Sentri"gant dituang hati( hati tabung diletakkan terbalik diatas se!arik kertas
saring beberapa menit. 'ibersihkan sisa , sisa sentri"ugant yang melekat pada
dinding tabung dengan kertas saring.
Presipitat dipakai untuk pemeriksaan
Test Standar Blanko
Presipitat 777 ( (
<ar.DaCl +B. /m<0 9+ +B 9+
Standar protein /m<0 ( +9 (
Biuret /m<0 $+ $+ $+
DB 6 memipet test(standar dilakukan bersamaan.
&III. *asil pengamatan
( Standar : +9B%
( Blanko : +
( Test : ++;3
Perhitungan 6
Gamma globulin gr. :
:
: +;#- gr .
5adar normal : +2 , 92 gr .
I=. Pembahasan
Gamma globulin juga disebut merupakan kelas imunoglobulin darah plasma protein
terutama termasuk antibodi yang membantu melawan in"eksi dan penyakit. 'alam
pengobatan suntikan gamma globulin digunakan untuk mengobati kondisi tertentu.
Gamma globulin merupakan uji yang sensiti" untuk mendeteksi beragam jenis
penyakit parenkim hati. 5ebanyakan dari penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar
meningkatkan gamma globulin dalam serum. 5adarnya dalam serum akan meningkat
lebih awal dan tetap akan meningkat selama kerusakan sel tetap berlangsung. Aumlah
abnormal globulin gamma dapat memiliki e"ek negati" pada kesehatan atau dapat menjadi
indikasi penyakit. 5adar abnormal gamma globulin di bawah kadar normal dikenal
sebagai hypogammaglobulinemia. Suatu jumlah yang luar biasa tinggi gamma globulin
dalam tubuh kondisi yang dikenal sebagai hypergammaglobulinemia, sering merupakan
tanda in"eksi. Sebuah proli"erasi abnormal globulin gamma atau paraproteins, adalah
juga tanda kerusakan kekebalan. Penyakit pada globulin gamma seperti ini disebut
gammopathy. Gammopathy sendiri mungkin tidak berbahaya tetapi mungkin tanda
kondisi kekebalan tubuh yang serius seperti 1I'S atau kemajuan suatu kondisi yang
berbahaya seperti kerusakan sara" atau plasma sel kanker . Eleh karena itu pemantauan
dekat disarankan.
'alam praktikum kadar gamma globulin memiliki prinsip bahwa ion Cu
%7
dalam
pereaksi biuret akan bereaksi dengan gamma globulin dalam presipitat serum yang
kemudian akan menimbulkan warna )at warna yang terbentuk diukur absorbansinya
dengan spektro"otometer pada panjang gelombang 3;+ nm. 'alam praktikum didapat
kadar gamma globulin serum pasien sebesar +;#- gr . sedangkan kadar normal antara
+2 , 92 gr .. Menandakan kadar gamma globulin dalam serum pasien normal.
=. 5esimpulan
'alam praktikum kadar gamma globulin memiliki prinsip bahwa ion Cu
%7
dalam
pereaksi biuret akan bereaksi dengan gamma globulin dalam presipitat serum yang
kemudian akan menimbulkan warna )at warna yang terbentuk diukur absorbansinya
dengan spektro"otometer pada panjang gelombang 3;+ nm. 'alam praktikum didapat
kadar gamma globulin serum pasien sebesar +;#- gr . sedangkan kadar normal antara
+2 , 92 gr .. Menandakan kadar gamma globulin dalam serum pasien normal.
=I. 'a"tar Pustaka
( http6GGwww.wisegeek.!omGwhat(is(gamma(globin.htm
( http6GGen.wikipedia.orgGwikiGGammaKglobulin
( http6GGid.wikipedia.orgGwikiGSerumKdarah
P@M@CI5S11D BI<ICUBID TET1< dan BI<ICUBID 'IC@5
I. Tujuan 6
Untuk mengetahui kadar bilirubin total dan kadar bilirubin direk pada sempel.
II. Metode 6
Metode yang digunakan adalah spektro"otometri yang mengukur intensitas warna
asobilirubin.
III. Prinsip 6
Preaksi bilirubin direaksikan dengan bilirubin dalam sempel menghasilkan reaksi
warna yang kemudian diukur pada spektro"otometer.
I&. 'asar Teori 6
Bilirubin adalah pigmen kuning yang berasal dari perombakan heme dari hemoglobin
dalam proses peme!ahan eritrosit oleh sel retikuloendotel. 'isamping itu sekitar %+.
bilirubin berasal dari perombakan )at()at lain. Sel retikuloendotel membuat bilirubin
tidak larut dalam air bilirubin yang disekresikan dalam darah harus diikatkan kepada
albumin untuk diangkat dalam plasma menuju hati. 'alam hati hepatosit melepaskan
ikatan itu dan mengkonjugasinya dengan asam glukomonat sehingga bersi"at larut air.
Proses konjugasi ini melibatkan en)im glukoronil trans"erase.
Bilirubin terkonjugasi masuk kesaluran empedu dan di ekskresikan ke usus.
Selanjutnya "lora usus akan mengubahnya menjadi urobilinogen dan dibuang melalui
"eses serta sebagian ke!il melalui urin. Bilirubin terkonjugasi bereaksi !epat dengan
asam sul"anilat yang terdiasotasi membentuk asobilirubin. Bilirubin tak terkonjugasi
merupakan bilirubin bebas yang terikat albumin harus lebih dulu di!ampur dengan
al!ohol ka"ein atau pelarut lain sebelum dapat bereaksi.
Bilirubin adalah produk utama dari penguraian sel darah merah yang tua. Bilirubin
disaring dari darah oleh hati dan dikeluarkan pada !airan empedu . sebagaimana hati
menjadi rusak dan bagian ini disebut sebagai bilirubin dire!t. Bila bagian ini
meningkat penyebab biasanya diluar hati. Bila bilirubin langsung rendah sementara
bilirubin total tinggi hal ini menunjukkan kerusakan pada hati atau saluran !airan
empedu dalam hati. Bilirubin mengandung bahan pewarna yang member warna pada
kotoran. Bila tingkatnya sangat tinggi kulit dan mata dapat menjadi kuning yang
mengakibatkan ngejala ikterus.
&. 1lat dan Bahan 6
Pipet mikro
Tabung reaksi 7 rak tabung
Spektro"otometer
Nelow tip
18uadest
Serum atau plasma
1sam sul"anilat
Pereaksi dia)o
Methanol
&I. Cara 5erja 6
1. Total Bilirubin
Tes /T0 ml Blanko/ B<0 ml
18uadest ml 9+ 9+
SerumG plasmaml +9 +9
1sam sul"anilat ml ( +$
Pereaksi 'ia)oml +$ (
Methanol ml 93 93
'i!ampur dan ditangguhkan selama $+ menit lalu diba!a dengan spektro"otometer pada
panjang gelombang 3$+ nm dengan titik + a8uadest. Gunakan standar 9+ mg. dan ba!a
absorbansinya pada 3$+ nm / hasilnya 'T 0.
B. 'ire!t Bilirubin
Tes /T0 ml Blanko /B< 0 ml
18uadest ml 9+ 9+
SerumGplasmaml +9 +9
18uadestml 93 93
1sam Sul"anilatml ( +$
Pereaksi dia)oml +$ (
'i!ampur dan ditangguhkan selama 9+ menit / tepat 0. <alu diba!a pada panjang
gelombang 3$+ nm sebagai titik + digunakan a8uadest. Standar langsug diba!a
pada panjang gelombang 3$+ nm / karena sudah berwarna 0 dan diberi tanda 'T.
&II. 'ata *asil Praktikum
Total Bilirubin 6 mg total bilirubin
Bilirubin 'ire!t 6 mg dire!t bilirubin
Dilai Cujukan 6
'ewasa 6
Total Bilirubin : +9(9% mgGdl
'ire!t :9+(+$ mgGdl
Indire!t :+9(9+mgGdl
1nak(anak 6
Total Bilirubin: +%( +- mgGdl
Indire!t : sama dengan dewasa
Bayi baru lahir 6
Total Bilirubin : 9(9% mgGdl
Indire!t : sama dengan dewasa
*asil Pengamatan 6
1. Bilirubin Total
Blanko : ++B#
Tes : +$+#
Perhitungan
B. Bilirubin 'ire!t
Blanko : ++;B
Tes : +%33
Perhitungan
:
:
&III. Pembahasan 6
5adar bilirubin total berhubungan langsung dengan kadar bilirubin dire!t. Dilai
normal kadar bilirubin total adalah +9 (9% mgGdl.dan kadar normal bilirubin dire!t
adalah +9(+$ mgGdl. Peningkatan kadar pada bilirubin total dan dire!t biasanya
terjadi pada ikterik obstrukti" hepatitis sirosis hati metastasis hati penyakit ?ilson
dan pengaruh beberapa obat seperti antibioti!. 'an penurunan kadar biasanya terjadi
pada anemia de"isiensi besi dan pengaruh obat balbitural salisilat penisilin dan
ka"ein dosis tinggi.
'alam praktikum didapat kadar bilirubin total yaitu +%9%+ mgGdl sedangkan kadar
normal antara +9(9%mgGdl menandakan kadar bilirubin total serum dalam kadar
normal. 'an kadar bilirubin dire!t yaitu +%+2 mgGdl sedangkan kadar normal antara
+9(+$ mgGdl menandakan kadar bilirubin dire!t serum dalam kadar normal.
I=. 5esimpulan 6
'alam praktikum kadar bilirubin didapat kadar bilirubin total yaitu +%9%+ mgGdl
sedangkan kadar normal antara +9(9%mgGdl menandakan kadar bilirubin total serum
dalam kadar normal. 'an kadar bilirubin dire!t yaitu +%+2 mgGdl sedangkan kadar
normal antara +9(+$ mgGdl menandakan kadar bilirubin dire!t serum dalam kadar
normal
=. 'a"tar Pustaka 6
???.medi!atherapy.!om
http6GGwww.laboratoriumkesehatan.blogspot.!om
http6GGwww.yayasanspiritia.!omGtes("ungsi(hati.
<@MB1C P@DG@S1*1D
'enpasar Auni %+99
'osen Pebimbing 5etua 5elompok
/'rs. 11 D Santa 1P0 /Cahya Septia Sardiawan0

You might also like