I. DATA 1. Tabel Data Hasil Picking-an 3A dan 3B DATA PICKING
DATA PICKING Source (ft) 61 3A
Source (ft) 9 3B Skala (ms) 20
Skala (ms) 20 No . Jarak (ft) Offset Geophone (ft) Waktu Jalar (ms)
No . Jarak (ft) Offset Geophone (ft) Waktu Jalar (ms) 1 44 -17 33.2608695 7
1 0 -9 18.2608695 7 2 46 -15 31.3043478 3
2 2 -7 15.6521739 1 3 48 -13 27.3913043 5
3 4 -5 9.13043478 3 4 50 -11 25.4347826 1
4 6 -3 5.21739130 4 5 52 -9 21.5217391 3
5 8 -1 1.30434782 6 6 54 -7 17.6086956 5
6 10 1 1.30434782 6 7 56 -5 13.6956521 7
7 12 3 6.52173913 8 58 -3 7.82608695 7
8 14 5 13.0434782 6 9 60 -1 3.91304347 8
9 16 7 18.2608695 7 10 62 1 3.91304347 8
10 18 9 20.8695652 2 11 64 3 9.78260869 6
11 20 11 23.4782608 7 12 66 5 11.7391304 3
12 22 13 28.6956521 7 13 68 7 17.6086956 5
13 24 15 31.3043478 3 14 70 9 21.5217391 3
14 26 17 33.9130434 8 15 72 11 23.4782608
15 28 19 36.5217391 7 3 16 74 13 25.4347826 1
16 30 21 40.4347826 1 17 76 15 29.3478260 9
17 32 23 43.0434782 6 18 78 17 31.3043478 3
18 34 25 46.9565217 4 19 80 19 35.2173913
19 36 27 50.8695652 2 20 82 21 39.1304347 8
20 38 29 53.4782608 7 21 84 23 41.0869565 2
21 40 31 56.0869565 2 22 86 25 43.0434782 6
22 42 33 57.3913043 5 23 88 27 48.9130434 8
23 44 35 58.6956521 7 24 90 29 48.9130434 8
24 46 37 60
2. Tabel Data Hasil Picking-an 4A dan 4B DATA PICKING
DATA PICKING Source (ft) 45 4A
Source (ft) 135 4B Skala (ms) 20
Skala (ms) 20 No. Jarak (ft) Offset Geophone (ft) Waktu Jalar (ms)
No. Jarak (ft) Offset Geophone (ft) Waktu Jalar (ms) 1 44 -1 1.304347826
1 88 -47 58.69565217 2 46 1 1.304347826
2 90 -45 56.73913043 3 48 3 10.43478261
3 92 -43 55.76086957 4 50 5 14.34782609
4 94 -41 53.80434783 5 52 7 18.26086957
5 96 -39 52.82608696 6 54 9 22.17391304
6 98 -37 50.86956522 7 56 11 24.7826087
7 100 -35 48.91304348 8 58 13 28.69565217
8 102 -33 46.95652174 9 60 15 31.30434783
9 104 -31 45 10 62 17 33.91304348
10 106 -29 43.04347826 11 64 19 37.82608696
11 108 -27 41.08695652 12 66 21 40.43478261
12 110 -25 39.13043478 13 68 23 43.04347826
13 112 -23 34.23913043 14 70 25 45.65217391
14 114 -21 32.2826087 15 72 27 48.26086957
15 116 -19 31.30434783 16
16 118 -17 27.39130435 17
17 120 -15 24.45652174 18
18 122 -13 23.47826087 19
19 124 -11 21.52173913 20
20 126 -9 18.58695652 21
21 128 -7 17.60869565 22
22 130 -5 15.65217391 23
23 132 -3 9.782608696 24
24 134 -1 1.956521739
II. ANALISA DATA Picking First Break 1. Grafik Hubungan antara Offset (ft) dengan Waktu Jalar (ms) dari Data Hasil Picking-an 3A dan 3B
y = -2.1504x y = 1.829x 0 10 20 30 40 50 60 -20 -10 0 10 20 30 40 W a k t u
J a l a r
( m s )
Offset Geophone (ft) Grafik t vs x Data 3A Grafik 1. Grafik t vs x Data 3A
Grafik 2. Grafik t vs x Data 3B
2. Grafik Hubungan antara Offset (ft) dengan Waktu Jalar (ms) dari Data Hasil Picking-an 4A dan 4B
Grafik 3. Grafik t vs x Data 4A
y = -2.0395x y = 2.5466x y = 1.8115x 0 10 20 30 40 50 60 70 80 -20 -10 0 10 20 30 40 W a k t u
J a l a r
( m s )
Offset Geophone (ft) Grafik t vs x Data 3B y = 3.2609x y = 1.9465x 0 10 20 30 40 50 60 -5 0 5 10 15 20 25 30 W a k t u
J a l a r
( m s )
Offset Geophone (ft) Grafik t vs x Data 4A
Grafik 4. Grafik t vs x Data 4B
Apparent Velocity Secara umum persamaan grafik linear dapat dituliskan dalam format y=mx+C dan apabila persamaan tersebut di-intercept-kan (dibawa ke titik origin atau sumbu 0) maka formatnya menjadi y=mx. Apparent velocity sendiri diperoleh dari gradient atau m dari persaman grafik tiap lapisannya dengan rumusan v app = 1/m.
III. HASIL DATA DAN PEMBAHASAN Acuan dari picking first break berada pada gelombang pertama yang datang dan terletak pada geophone paling dekat dengan source. Tentukan apakah gelombang tersebut memiliki fase maksimum (maximum phase), minimum (minimum phase), ataukah fasenya 0 (zero phase), secara umum fase apa yang terjadi pada gelombang dapat diketahui dengan besar dan bentuk dari amplitude gelombangnya. y = -1.3908x y = -3.1304x 0 10 20 30 40 50 60 70 -50 -40 -30 -20 -10 0 W a k t u
J a l a r
( m s )
Offset Geophone (ft) Grafik t vs x Data 4B
Gambar 1. Jenis Fase
Berdasarkan data yang diperoleh, pada data 3A, 3B, dan 4A fase yang yang terjadi berupa minimum phase diakarenakan amplitudenya terkonsentrasi didepan gelombang. Sedangkan pada 4B fase yang terjadi berupa zero phase. Bebas dipilih apakah itu puncak atau lembah dari gelombang pertama yang datang pada geophone paling dekat dengan source, asalkan dari pilihan tersebut kemudian dijadikan acuan untuk memilih gelombang first break dengan geophone berbeda. Pada data, kolom jarak merupakan letak geophone sedangkan offset merupakan hasil dari lokasi geophone dikurang lokasi dari source (semua dalam satuan ft). Data-data yang digunakan merupakan data hasil survey dengan cara split spread sehingga diperoleh kenampakan lapisan kanan-kiri dari source (sumber). Olehkarena titik source tidak dapat dipastikan berada pada batas perlapisan maka diperoleh beberapa data dengan bentuk grafik yang terlihat seperti tercerminkan. Dikarenakan data yang digunakan berbeda-beda maka grafik dari masing-masing data juga berbeda, sehingga pembahasan dari masing-masih grafiknya yaitu : 1. Data 3A Pada data 3A, picking dilakukan pada seluruh geophone yang terdapat pada data (24 data). Dari hasil picking-an kemudian dibuat grafik hubungan antara waktu jalar (ms) dengan offset geophone (ft) sehingga diperoleh grafik 1. Dilihat dari bentuk grafiknya, terdapat dua buah garis linear. Namun walaupun terdapat dua buah garis linear yang bertemu bukan berarti terdapat dua buah lapisan. Pada kasus data 3A ini, garis ataupun titik yang berwarna biru merupakan terusan (atau hasil mirror) dari garis ataupun titik yang berwarna orange, hal tersebut dapat dibuktikan bahwa gradient dari kedua garis tersebut relatif sama -2.1504 dengan 1.829 (tanda minus dapat diabaikan karena hanya menunjukkan arahnya dan tidak mempengaruhi perhitungan) dan posisi dari keduanya terletak pada kuadran yang berbeda dengan bentuk yang sama tetapi berkebalikan (seperti dicerminkan). Olehkarena itu, interpretasi dari data 3A hanya terdapat 1buah lapisan. 2. Data 3B Pada data 3B, picking dilakukan pada seluruh geophone yang terdapat pada data (24 data). Dari hasil picking-an kemudian dibuat grafik hubungan antara waktu jalar (ms) dengan offset geophone (ft) sehingga diperoleh grafik 2. Dilihat dari bentuk grafiknya terdapat tiga buah garis linear. Dari tiga buah garis linear yang berbeda, kasus garis dan titik berwarna biru dengan orange yang bertemu sama dengan kasus pada data 3A sehingga dapat diinterpretasikan 1 lapisan. Sedangkan intersect antara garis atau titik orange dengan abu- abu diinterpretasikan sebagai lapisan yang berbeda dikarenakan memiliki nilai gradient yang berbeda (2.5466 dengan 1.8115) dan bentuk garis linear yang sudah tidak menerus. Sehingga pada data 3B diinterpretasikan terdapat 2 buah lapisan yang berbeda. 3. Data 4A Pada data 4A, picking dilakukan hanya pada 15 dari 24 geophone yang terdapat pada data. Picking hanya dilakukan pada 15 data dikarenakan data sisanya memiliki pola dan bentuk amplitude dari gelombang first break yang berbeda dari pola-pola sebelumnya sehingga ke sembilan data terakhir terpaksa tidak digunakan. Dari hasil picking-an kemudian dibuat grafik hubungan antara waktu jalar (ms) dengan offset geophone (ft) sehingga diperoleh grafik 3. Sebenarnya pada plot-plotan data terdapat 3 macam garis linear yang berbeda, namun dikarenakan titik biru hanya terdapat satu buah sehingga trendline tidak dapat diketahui, hal tersebut dikarenakan tidak terdapatnya geophone lagi (karena split spread tidak seimbang) untuk menangkap data lainnya. Dikarenakan hal tersebut maka diinterpretasikan bahwa titik biru tersebut masih berada pada lapisan yang sama dengan titik orange. Antara garis ataupun titik orange dengan abu-abu terjadi intersect dengan gradient yang sangat berbeda (3.2609 dengan 1.9465) dan bentuk garis yang sudah tidak menerus. Sehingga pada data 4A diinterpretasikan terdapat 2 buah lapisan yang berbeda.
4. Data 4B Pada data 4B, picking dilakukan pada seluruh geophone yang terdapat pada data (24 data). Dari hasil picking-an kemudian dibuat grafik hubungan antara waktu jalar (ms) dengan offset geophone (ft) sehingga diperoleh grafik 4. Dilihat dari bentuk grafiknya terdapat dua buah garis linear. Dari dua garis linear yang berbeda, terdapat intersect dengan gradient yang berbeda (-3.1304 dengan -1.3908) dan jika dibuat garis maka tidak akan menerus sehingga lapisannya pun juga berbeda. Olehkarena itu pada data 4B diinterpretasikan terdapat 2 buah lapisan yang berbeda.
Dari segi apparent velocity (kecepatan semu) tiap datanya, semakin lama kecepatannya relatif semakin naik sehingga hal tersebut sesuai dengan asumsi survey seismik bahwa semakin kedalam bumi semakin kompak sehingga kecepatannya pun semakin cepat. Hal tersebut juga merupakan dasar picking-an data bahwa dihindarkan untuk mem-pick data dengan perbandingan waktu jalar yang signifikan antara gelombang pada geophone sebelum dan sesudahnya. Secara matematis perolehan kecepatan semu masing-masing datanya yaitu : 1. Data 3A Dari kedua gradient yang diperoleh, maka kecepatan titik atau garis biru yang diperoleh yaitu 465.03 ft/s atau 141.74 m/s, sedangkan kecepatan titik atau garis orange yang diperoleh yaitu 546.75 ft/s atau 166.65 m/s. Dikarenakan kedua garis tersebut diinterpretasikan 1 lapisan (akibat perbedaan kecepatan tidak terlalu signifikan) maka rata-rata kecepatan semunya yaitu 505,89 ft/s atau 154.19 m/s. 2. Data 3B Dari ketiga gradient yang diperoleh, maka kecepatan titik atau garis biru yang diperoleh yaitu 490.32 ft/s atau 149.45 m/s, sedangkan kecepatan titik atau garis orange yang diperoleh yaitu 392.68 ft/s atau 119.69 m/s, dan kecepatan titik atau garis abu-abu yang diperoleh yaitu 552.09 ft/s atau 168.29 m/s. Dikarenakan garis biru dan orange diinterpretasikan sebagai 1 lapisan (akibat perbedaan kecepatan tidak terlalu signifikan) maka rata-rata kecepatan semunya yaitu 441.5 ft/s atau 134.57 m/s. Sehingga kecepatan lapisan pertama (atas) yaitu 441.5 ft/s atau 134.57 m/s dan lapisan kedua (bawah) yaitu 552.09 ft/s atau 168.29 m/s. 3. Data 4A Dari kedua gradient yang diperoleh, maka kecepatan titik atau garis orange yang diperoleh yaitu 306.66 ft/s atau 93.47 m/s sebagai lapisan pertama (atas), sedangkan kecepatan titik atau garis abu-abu yang diperoleh yaitu 513.74 ft/s atau 156.59 m/s sebagai lapisan kedua (bawah).
4. Data 4B Dari kedua gradient yang diperoleh, maka kecepatan titik atau garis biru yang diperoleh yaitu 319.45 ft/s atau 97.37 m/s sebagai lapisan pertama (atas), sedangkan kecepatan titik atau garis abu-abu yang diperoleh yaitu 719.01 ft/s atau 219.15 m/s sebagai lapisan kedua (bawah). Data 4A dan 4B diinterpretasikan sebagai lapisan yang berbeda dikarenakan kecepatan lapisannya memiliki perbedaan yang cukup besar.
IV. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari data dan praktikum tentang picking first break dan apparent velocity yaitu : 1. Bahwa gelombang first break didapatkan bukan berasal dari bentuk gelombang yang bagus, akan tetapi gelombang yang pertama kali datang dan dari gelombang yang geophonenya paling dekat dengan source. 2. Walaupun titik dalam melakukan picking bebas dipilih, namun parameter seperti bentuk amplitude gelombang dan kesesuaian waktu jalarnya juga harus dipertimbangkan. 3. Semakin sering melakukan picking maka penentuan titik yang di pick akan semakin mudah. 4. Bahwa asumsi bumi yang kompak maka seharusnya semakin kebawah kecepatan akan semakin bertambah. 5. Kecepatan yang diperoleh yaitu : 3A = satu lapisan yaitu 154.19 m/s 3B = lapisan atas yaitu 134.57 m/s dan lapisan bawah yaitu 168.29 m/s 4A = lapisan atas yaitu 93.47 m/s dan lapisan bawah yaitu 156.59 m/s 4B = lapisan atas yaitu 97.37 m/s dan lapisan bawah yaitu 219.15 m/s 6. Bahwa kecepatan yang diukur merupakan kecepatan semu yang berarti masih diperlukan pengolahan lebih lanjut untuk mencari kecepatan asli dari tiap lapisan.