You are on page 1of 5

ANALISIS KLORAMFENIKOL SALEP DENGAN

METODE SPEKTROFOTOMETRI UV

I. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah mortir, stamper, labu takar
10 ml, kertas saring, corong, pipet volume (1 ml, 2 ml, 3 ml, dan 5 ml), beaker glass
50 ml, kuvet, dan spektrofotometri UV.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah salep kloramfenikol,
kloramfenikol standard , etanol , dan aquadest.

II. Perhitungan
Diketahui : rentang konsentrasi = 0,2 0,8 A

= 298
Rentang konsentrasi = 0,2 0,8 A

x 10.000 = 6,7 ppm


x 10.000 = 26,8 ppm


Kurva Baku
Kloramfenikol 50 mg ad 25 mL etanol = 2

= 2.000 ppm
1 ml ad 25 ml = 80 ppm



1 ml ad 10 ml = 8 ppm 3 ml ad 10 ml = 24 ppm





Dari konsentrasi 2000 ppm = 200 ppm




Dari konsentrasi 60 ppm




Kadar salep kloramfenikol = 0,5 % b/b
= 0,5 g/100g
= 500 g/100g
= 5 mg/ g
Sampel yang ditimbang adalah 1 gram yang mengandung 5 mg kloramfenikol
1 gram sampel dicampurkan dalam mortir dengan 5 x 10 ml etanol,
kadar kloramfenikol = 5 mg/50 ml
0,1 mg/ml = 100 ppm
Diambil 2 ml ad 10 ml= 20 ppm
Konsentrasi yang memberikan nilai serapan 0,5 adalah
Konsentrasi = x 10.000 = 16,67 ppm
Kadar kloramfenikol dalam salep mata
X =
() ( ) ()
()
x 100 %


2 ml ad 25 ml = 16 ppm
1 ml ad 10 ml = 20 3 ml ad 10 ml = 60 ppm
2 ml ad 10 ml = 12 ppm
3 ml ad 10 ml = 18 ppm
III. Cara Kerja

1. Pembuatan Larutan Baku
Kloramfenikol standar ditimbang sebanyak 50 mg lalu ditambahkan 25 ml etanol
hingga tanda batas, sehingga diperoleh konsentrasi sebesar 2000 ppm.
2. Penetapan panjang gelombang maksimum
Larutan baku 2000 ppm dipipet sebanyak 1 ml, ditambah aquadest sebanyak 10 ml
hingga tanda batas sehingga diperoleh konsentrasi 200 ppm, kemudian dipipet 1 ml
dari konsentrasi 200 ppm ditambah aquadest sebanyak 10 ml hingga tanda batas,
sehingga diperoleh konsentrasi 20 ppm, Konsentrasi tersebut diukur absorbansinya
pada panjang gelombang 200-380 nm dengan blanko etanol. Secara teoritik panjang
gelombang maksimal kloramfenikol adalah 278 nm.
3. Pembuatan Kurva Baku
larutan baku konsentrasi 2000 ppm dipipet sebanyak 1 ml ditambah 25 ml
aquadest hingga tanda batas, sehingga diperoleh konsentrasi 80 ppm.
Dari konsentrasi 80 ppm dipipet sebanyak 1 ml kemudian ditambah 10 ml
aquadest hingga tanda batas, sehingga diperoleh konsentrasi 8 ppm.
Dari konsentrasi 80 ppm dipipet sebanyak 3 ml kemudian ditambah 10 ml
aquadest hingga tanda batas, sehingga diperoleh konsentrasi 24 ppm.
larutan baku konsentrasi 2000 ppm dipipet sebanyak 1 ml ditambah 10 ml
aquadest hingga tanda batas, sehingga diperoleh konsentrasi 200 ppm.
Dari konsentrasi 200 ppm dipipet sebanyak 1 ml kemudian ditambah 10 ml
aquadest hingga tanda batas, sehingga diperoleh konsentrasi 20 ppm.
Dari konsentrasi 200 ppm dipipet sebanyak 2 ml kemudian ditambah 25 ml
aquadest hingga tanda batas, sehingga diperoleh konsentrasi 16 ppm.
Dari konsentrasi 200 ppm dipipet sebanyak 3 ml kemudian ditambah 10 ml
aquadest hingga tanda batas, sehingga diperoleh konsentrasi 60 ppm.
Dari konsentrasi 60 ppm dipipet sebanyak 2 ml kemudian ditambah 10 ml
aquadest hingga tanda batas, sehingga diperoleh konsentrasi 12 ppm.
Dari konsentrasi 60 ppm dipipet sebanyak 3 ml kemudian ditambah 10 ml
aquadest hingga tanda batas, sehingga diperoleh konsentrasi 18 ppm.
Kemudian didapatkan konsentrasi larutan untuk kurva baku 8 ppm, 12 ppm,
16 ppm, 18 ppm, 20 ppm, dan 24 ppm.
Selanjutnya, masing-masing konsentrasi diukur serapannya dengan
spektrofotometer UV pada panjang gelombang maksimum dengan blanko
etanol.

4. Penetapan kadar sampel kloramfenikol
Sediaan salep mata kloramfenikol ditimbang sebanyak 1 g dimasukkan kedalam
mortir, kemudian ditambah etanol sebanyak 10 ml mengunakan labu takar, diaduk
hingga homogen kemudian disaring menggunakan kertas saring. Sisa yang tertinggal
dalam mortir ditambah 10 ml etanol menggunakan labu takar, kemudian disaring.
Ditambahkan kembali etanol sebanyak 10 ml pada mortir, kemudian disaring kembali.
Ditambahkan kembali etanol sebanyak 10 ml pada mortir, kemudian disaring.
Ditambah kembali 10 ml etanol menggunakan labu takar pada mortir kemudian
disaring, sehingga total volume etanol yang ditambahkan adalah 50 ml. Konsentrasi
yang diperoleh adalah 100 ppm, kemudian dilakukan pengenceran 5 kali dengan cara
2 ml larutan konsentrasi 100 ppm ditambahkan aquadest sebanyak 10 ml hingga tanda
batas sehingga diperoleh konsentrasi 20 ppm, selanjutnya direplikasi sebanyak 3 kali,
dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum dengan blanko etanol.














ANALISIS SALEP KLORAMFENIKOL
DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV




DISUSUN OLEH :
1. Curie Julia Kulzumia (G1F012054)
2. Reza Nur Iman (G1F012056)
3. Retno Widiastuti (G1F012058)
4. Anita Kurnia (G1F012060)




KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU ILMU KESEHATAN
JURUSAN FARMASI
PURWOKERTO
2014

You might also like