Oleh: Sri Agung Fitri Kusuma, M.Si., Apt !I"ERSITAS #A$%A$%ARA! FAKLTAS FARMASI MEI &''( ). Ba*teri Asam La*tat Bakteri asam laktat merupakan kelompok bakteri yang termasuk dalam filum Firmicute. Bakteri yang termasuk dalam kelompok ini adalah Carnobacterium, Enterococcus, Lactobacillus, Lactococcus, Lactosphaera, Leuconostoc, Melissococcus, Oenococcus, Pediococcus, Streptococcus, Tetragenococcus, Vagococcus dan Weissella (Jay, 1992). elompok bakteri ini termasuk bakteri !ram positif, tidak berspora, tidak berpigmen mesofil, serta berbentuk kokus dan batang. Bakteri ini dapat hidup pada temperatur antara " # "$ %& dan bersifat katalase negatif ('erry et al., 199(). )ama bakteri asam laktat diperoleh dari kemampuannya dalam memfermentasi gula men*adi asam laktat. Bakteri asam laktat *uga terdapat dalam tubuh manusia sebagai flora normal tubuh ('rescott et al., 2$$2). +elain pada manusia, bakteri ini *uga dapat ditemukan pada produk sayuran dan susu. ,abitat bakteri tersebut dapat dilihat pada -abel 1. -abel 1 ,abitat Bakteri .sam /aktat ('erry et al., 199() Ha+itat Kel,mp,* Ba*teri A*ti-itas atau pr,.u* 'roduk sayuran Streptococcus spp., Lactobacillus plantarum 'ikel, sauerkraut 'roduk susu Streptococcus lactis, Lactobacillus casei, L. acidophilus, L. delbrueckii, Leuconostoc mesentroides, L. lactis e*u, susu, yoghurt +istem pencernaan (oral dan usus) Streptococcus saliarus, S. mutans, dan Lactobacillus saliarus Streptococcus !aecalis Flora normal, dental caries 'atogen pada saluran urin 0agina mamalia Streptococcus spp., Lactobacillus spp. Flora normal &. Meta+,lisme Ba*teri Asam La*tat Berdasarkan *alur metabolisme saccharol"tic, bakteri asam laktat dapat dibedakan men*adi dua kelompok yaitu ('rescott et al., 2$$2) 1 1. ,omofermentatif 1 Bakteri dalam kelompok ini akan mengubah heksosa men*adi asam laktat dalam *alur 2mbden34eyerhof (24), dan tidak dapat memfermentasikan pentosa atau glukonat. Jalur metabolisme homofermentatif ini dapat dilihat pada !ambar 2.1. 2. ,eterofermentatif 1 ,eksosa difermentasikan men*adi asam laktat, karbon dioksida, dan etanol (atau asam asetat sebagai akseptor elektron alternatif). 'entosa lalu diubah men*adi laktat dan asam asetat. Jalur metabolisme heterofermentatif ini dapat dilihat pada !ambar 1. !ambar 1 4etabolisme ,omofermentatif dari Bakteri .sam /aktat Fruktosa !lukosa Fruktosa353fosfat .-' .6' sa !lukosa353fosfat .-' .6' sa 2 !liseraldehid373fosfat .-' .6' sa 23piru8at 23/aktat 9 .-' 9 .6' 2 ' i 2 ).6 : 2 ).6, 9 .-' 9 .6' 2 ).6 : 2 ).6, !ambar 2 4etabolisme ,eterofermentatif dari Bakteri .sam /aktat !lukosa !lukosa353fosfat .-' .6' sa Fruktosa353fosfat .-' .6' sa 53fosfoglukonat 2 ).6 : 2 ).6, ;ibulosa3"3fosfat 2 ).6 : 2 ).6, &< 2 =ilulosa3"3fosfat !liseraldehid373fosfat .setil fosfat .setat .-' .6' sa 'iru8at /aktat ).6 : ).6, 2 .6' 2 .-' 2 ' i ).6, ).6 : &o. ' i 2tanol ).6, ).6 : .setil &o. .setaldehid ).6, ).6 : Fruktosa /. Me.ia #ertum+uhan Ba*teri Asam La*tat 4edia selektif untuk pertumbuhan spesies bakteri asam laktat adalah de4an3;ogosa3+harpe .gar (4;+ .gar). omposisi media 4;+ agar pada p, 5,2 > $,2 dan suhu 2" ?& dapat dilihat pada -abel @1 -abel 1 omposisi 4;+ agar per liter (.tlas, 1997) !,. K,mp,sisi %umlah 1. !lukosa 2$ gram 2. 'epton 1$ gram 7. .gar 1$ gram 9. 2kstrak daging A gram ". )atrium asetat.7, 2 < " gram 5. 2kstrak ragi 9 gram (. 2 ,'< 9 2 gram A. -riamonium sitrat 2 gram 9. 4g+< 9 .(, 2 < $,2 gram 1$. +orbiton monooleat $,$" gram 11. 4n+< 9 .9, 2 < 1,$ ml 0. Lactobacillus .an Streptococcus Lactobacillus merupakan genus terbesar dalam kelompok bakteri asam laktat dengan hampir A$ spesies berbeda. Bakteri ini berbentuk batang pan*ang serta bersifat anaerob fakultatif dan katalase negatif ('rescott et al., 2$$2). Jenis Lactobacillus dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu bersifat homofermentatif dan heterofermentatif. +pesies bakteri yang tergolong homofermentatif misalnya L. bulgaricus, L. lactis, L. acidophilus dan L. thermophilus. +edangkan spesies bakteri yang tergolong heterofermentatif adalah L. !ermentum (FardiaB, 19A9). Streptococcus merupakan bakteri berbentuk bulat yang hidup secara berpasangan, atau membentuk rantai pendek atau pan*ang, tergantung pada spesies dan kondisi pertumbuhannya. Bakteri ini bersifat homofermentatif. Berdasarkan sifat fisiologi dan hemolitiknya, +treptococcus dapat dibedakan men*adi grup piogenik, 8iridan, laktat dan enterokokus ('erry et al., 199(). 'erbedaan sifat kelompok bakteri +treptococcus dapat dilihat pada -abel 2. -abel 2 'erbedaan +ifat elompok Bakteri Streptococcus (FardiaB, 19A9) 1rup Hem , lisis #ertum+uhan pa.a 2,nt,h 2atatan )'32 043 2 5,4 6 !a2 l 'iogenik : 3 3 3 S. agalactiae S. p"ogenes 4astitis pada sapi +akit tenggorokan, demam 0iridan 3 3 : 3 S. thermophilus S. bois -ermodurik, starter ke*u dan yoghurt 'ada kotoran dan air liur sapi /aktat 3 : 3 3 S. lactis S. cremoris +tarter ke*u, susu asam +tarter ke*u 2nterokok us > : : : S. !aecalis S. duran -ermodurik, proteolitik pada saluran usus 'roteolitik, kerusakan ke*u 4. Sen7a8a #epti.a Antimi*r,+a +enyaCa peptida antimikroba (#ntimicrobial Peptide, .4') adalah senyaCa dengan bobot molekul rendah baik berupa protein atau peptida pendek yang memiliki akti8itas menghambat atau membunuh mikroba (antimikroba) (4arshall, 2$$7). +enyaCa ini dapat dihasilkan oleh beberapa organisme prokariot seperti bakteri dan oleh organisme eukariot seperti in8ertebrata, tumbuhan dan heCan (,ancock et al., 1999). .4' merupakan molekul kofaktor dalam sistem pertahanan tubuh dan sistem imunitas terhadap infeksi (Deaman et al.,2$$"). .danya perbedaan pada sel mikroba dan mamalia men*adi dasar selektifitas ker*a .4'. 'erbedaan tersebut meliputi komposisi dan struktur membran, energi potensial dan polarisasi transmembran, serta struktur sterol, lipopolisakarida (/'+) dan peptidoglikan (2pand et al., 1999). eseimbangan interaksi elektrostatik dan hidrofobisitas .4' dengan sel targetnya men*adikan .4' bersifat toksisitas selektif. 6engan demikian penggunaan .4' dalam pengobatan tidak memberikan efek samping pada sel hospes (,ancock et al.,1999). .4' membentuk struktur amfifatik (mengandung bagian hidrofil dan bagian hidrofob) dan bersifat kationik pada p, fisiologi (,ancock et al.,1999). +enyaCa ini memiliki struktur dan urutan asam amino yang beragam, sehingga efektif dalam mencegah atau menghambat resistensi (4arshall, 2$$7). Emumnya molekul .4' mempunyai mekanisme ker*a yang kompleks dan tidak identik. +elain men*adikan membran luar sel sebagai target, .4' *uga men*adikan komponen di dalam sitoplasma sebagai target. 'enggunaan .4' dalam bidang pengobatan sangat potensial, karena .4' dapat merekonstruksi sel target dan memiliki kemampuan antimikroba yang lebih kuat dibanding antibiotik biasa . +enyaCa ini dapat (Deaman et al., 2$$") 1 1. 4eregulasi sel target untuk memodifikasi struktur di luar selnya agar lebih sensitif terhadap antibiotik. 2. 4engatasi resistensi. 7. Beker*a secara non3kompetitif dengan antibiotik biasa. 5 Ba*teri,sin Bakteriosin merupakan senyaCa peptida antimikroba yang berasal dari bakteri !ram positif dan !ram negatif. Bakteriosin dapat bersifat kationik, anionik dan netral. +enyaCa ini disintesis dalam ribosom bakteri serta memiliki akti8itas ber8ariasi dalam spektrum antimikroba yang luas (,ancock et al., 1999). Bakteriosin merupakan peptida ekstraselular bioaktif atau peptida kompleks yang bakterisida atau bakteriostatik melaCan spesies lain, terutama bakteri dengan strain yang berdekatan. .kan tetapi, dalam beberapa kasus, bakteriosin *uga dapat melaCan bakteri dengan strain yang ber*auhan dengan bakteri penghasilnya (<akey et al., 2$$$). Bakteri asam laktat merupakan kelompok bakteri yang paling banyak menghasilkan bakteriosin. +ecara umum, bakteriosin yang disekresikan oleh B./ merupakan peptida kationik kecil dengan 7$ sampai 5$ residu asam amino dan tahan terhadap pemanasan (Balasubramanyam et al., 199"). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan sebanyak lebih dari "$ *enis bakteriosin berbeda yang dihasilkan oleh B./. Beberapa bakteriosin dari B./ yang telah dikarakterisasi adalah )isin yang dihasilkan dari beberapa strain Lactococcus lactis, /actococcus . dan B dari Lactococcus lactis subsp. cremoris, 'ediocin dari Pediococcus acidilactici, /actacin dari Lactobacillus $honsonii, /actostrepsin dari Streptococcus cremoris, dan &ur8acin dari Lactobacillus curatus ()eetles et al., 1997). 5.) Klasi9i*asi Ba*teri,sin Bakteriosin yang diproduksi oleh bakteri asam laktat digolongkan dalam tiga kelas utama berdasarkan pada karakteristik biokimia dan sifat genetiknya, yaitu (Barefoot et al., 1997F )eetles et al., 1997F -agg et al., 199") 1 1. elas G Bakteriosin kelas ini disebut sebagai /antibiotik. 'eptida pada bakteriosin ini merupakan peptida berbobot molekul kecil (H" k6a) yang dimodifikasi pada fase post3transkripsi dan mengandung satu atau lebih asam amino seperti lanthionine, E%Meth"llanthionine serta residu deh"droalanine dan deh"drobut"rine yang didehidrasi. Berdasarkan gugus fungsional dan strukturalnya, lantibiotik dibagi dalam dua tipe yaitu tipe . dan B. a. /antibiotik tipe . merupakan peptida kationik dan diperpan*ang dengan *embatan lanthionine. 'eptida ini beker*a dengan mengganggu membran sel organisme target (contoh1 nisin, subtilin dan epidermin). b. /antibiotik tipe B merupakan peptida berbentuk bulat dan lebih kecil (sampai 19 residu asam amino). 'eptida ini beker*a dengan mengganggu fungsi enBim organisme target, seperti menghambat biosintesis dinding sel (contoh1 mersasidin, duramisin dan aktagardin). 2. elas GG 4erupakan peptida berbobot molekul kecil (H1$ k6a) yang tidak mengalami modifikasi dan tahan terhadap panas. Bakteriosin kelas ini membentuk struktur helik (amfipatik) dengan 8ariabel hidrofobisitas dan struktur E%Sheet. 'eptida ini stabil dalam pemanasan 1$$?& 3 121?&. +e*auh ini, lebih dari "$ bakteriosin kelas GG dari bakteri asam laktat yang telah diisolasi dan dikarakterisasi. 'engelompokan bakteriosin kelas GG meliputi 1 a. elas GGa 1 'ediosin, merupakan subkelas paling besar dan paling banyak dipela*ari. 'eptida ini memiliki akti8itas anti3listerial yang kuat dan identitas paling besar dalam sekuensing (9$3($I). b. elas GGb 1 Bakteriosin dua3peptida, Bakteriosin ini membutuhkan kombinasi dua peptida untuk akti8itas antimikroba penuh. .kti8itas tersebut tetap ada Calaupun digunakan peptida secara terpisah, tetapi sangat dipengaruhi oleh keberadaan peptida kedua. ecuali pada peptida laktokosin ! dan laktokosin ($" yang tidak mempunyai akti8itas antimikroba *ika digunakan secara terpisah. c. elas GGc 1 Bakteriosin yang sec%dependent. Bakteriosin ini akan menyeberangi membran sitoplasma melalui *alur sekresi sec%dependent (contoh1 asidosin B, di8ergisin ., bakteriosin 71, enterosin ', dan listeriosin (97.). d. elas GGd 1 Bakteriosin tanpa sekuensing utama. -idak seperti bakteriosin lain, bakteriosin ini disintesis tanpa terminal ) utama atau sinyal sekuensing. +ubkelas ini terdiri dari dua komponen bakteriosin enterosin /"$ dan peptida tunggal enterosin J, yang diproduksi oleh Enterococcus !aecium /"$, dan .urosin .($ oleh Staph"lococcus aureus .($. e. elas GGe 1 Bakteriosin dengan peptida siklik. Berbeda dengan bakteriosin linear, bakteriosin ini men*adi siklik oleh formasi pengikat peptida kepala3ekor. (contoh1 .+39A, gasserisin ., sirkularin .) f. elas GGf 1 Bakteriosin lain yang tidak dimodifikasi. elompok ini berisi bakteriosin kelas GG lain yang tidak menyerupai struktur dan motif dari subkelas manapun. 7. elas GGG 'eptida yang berbobot molekul besar (K7$ k6a) dan tidak tahan panas. ,anya beberapa bakteriosin dari kelas ini yang telah diidentifikasi (contoh1 hel8etisin J, hel8etisin 0, acidophilusin ., laktasin . dan B). 5.& Bi,sintesis .an Se*resi Ba*teri,sin 'roduksi bakteriosin memerlukan sedikitnya empat gen. !en tersebut pada umumnya diatur oleh satu atau dua operon. +atu gen mengkode sandi prekursor peptida (prepeptida), kemudian gen kedua akan melihat imunitas organisme target. !en ketiga akan mengkode .B& transporter (sebuah transporter membran), sehingga prepeptida akan menyeberangi membran secara serentak. .khirnya, gen keempat akan mengkode protein aksesori yang akan diperlukan saat mensekresikan bakteriosin (Barefoot et al., 1997). ,istidin kinase diaktifkan oleh peptida penginduksi matang, dan meregulasi respon fosforilasi. ;egulasi respon tersebut akan mengikat 6). dan mengaktifkan gen. 'eptida prebakteriosin dan preinduksi akan melintasi membran secara berurutan. Biosintesis dan sekresi bakteriosin dapat dilihat pada !ambar 7. ()eetles et al., 1997). !ambar 7. Biosintesis dan +ekresi Bakteriosin 5./ Me*anisme Ker:a Ba*teri,sin +ecara umum, bakteriosin dari bakteri !ram positif aktif melaCan terhadap *enis bakteri !ram positif lain, Calaupun pada beberapa *enis (seperti nisin) *uga memiliki akti8itas terhadap bakteri !ram negatif ketika membran luarnya telah terpermeabilitas (4arshall, 2$$7). /antibiotik tipe . dan sebagian bakteriosin kelas GG merupakan peptida pengaktif membran yang menghancurkan integritas membran sitoplasma sel target melalui pembentukan pori. Bakteriosin ini akan menyebabkan kebocoran metabolit berberat molekul rendah atau pengusiran tekanan proton (Proton Moti! &orce, '4F) (-agg et al., 199"). '4F adalah gradien elektrokimia di atas membran sitoplasma yang terdiri atas potensial membran (L) dan gradien p, (p,), yang akan memandu sintesis .-' dan mengakumulasikan ion dan metabolit lainnya. 'enurunan '4F sel target, yang diinduksi oleh akti8itas bakteriosin, akan membuat kematian sel melalui penghentian reaksi pembentukan energi. -ingkat .-' dalam intraselular akan membuat sel tidak mampu mengangkut nutrisi, dan tidak mampu mempertahankan konsentrasi molekul kofaktor, seperti : dan 4g 2: , sehingga akan ter*adi kematian sel ()eetles et al., 1997). 5.0 #eranan Ba*teri,sin Bakteriosin adalah senyaCa peptida antimikroba yang mudah didegradasi oleh enBim proteolitik dalam sistem pencernaan manusia dan heCan. Bakteriosin yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat sangat menguntungkan dalam industri makanan terutama dalam produk makanan hasil fermentasi, karena akti8itasnya yang mampu menghambat pertumbuhan beberapa bakteri kontaminan penyebab pembusukan dan penyakit yang ditularkan melalui makanan (!ood borne illness) (Barefoot et al., 1997). 'enambahan bakteriosin dalam makanan selain untuk mencegah ter*adinya pembusukan, *uga untuk memperpan*ang Caktu penyimpanan makanan dan menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri patogen ()eetles et al., 1997). Jumlah spesies bakteri asam laktat yang telah dimanfaatkan dalam industri makanan cukup banyak, tetapi tidak semua spesies menghasilkan bakteriosin (Barefoot et al., 1997). Beberapa bakteriosin dari bakteri asam laktat dalam industri makanan adalah nisin, diplococcin, acidochilin, bulgarican, hel8enticin, lactacin, dan plantaricin ()eetles et al., 1997). Bakteriosin yang berasal dari bakteri asam laktat dan digunakan sebagai biopreser8atif mempunyai beberapa keuntungan yaitu 1 1. Bakteriosin bukan bahan toksik dan mudah mengalami biodegradasi karena merupakan senyaCa protein. 2. 'enggunaan bakteriosin tidak membahayakan mikroflora usus karena mudah dicerna oleh enBim3enBim dalam saluran pencernaan. 7. 'enggunaan bakteriosin dalam industri makanan dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang digunakan sebagai pengaCet makanan. 9. 'enggunaan bakteriosin sangat fleksibelF dapat berupa strain kultur bakteri penghasil bakteriosin atau senyaCa bakteriosin yang telah dipurifikasi atau semipurifikasi (Balasubramanyam et al., 199").