You are on page 1of 3

Traktus piramidalis / traktus kortikospinalis

Perjalanan traktus piramidalis (berawal dari neuron-neuron lapisan V


(mayoritas) pada korteks yang dikenal sebagai area 4 dari Broadmann (=girus
presentralis) (gambar 1). Secara fungsional neuron-neuron di area 4 tertata pada
hemisfer otak membentuk pola bagian lateral (konveksitas) mengurusi daerah wajah
dan ekstremitas atas, sedangkan bagian para-sagital (para-sentral / medial)
mengurusi bagian ekstremitas bawah. Tatanan ini dikenal sebagai Homonculus
(=tatanan somatotropik) (gambar 2). Kemudian serabut-serabut saraf dari korteks
area 4 tersebut berjalan melalui Korona Radiata dalam keadaan masih terpencar-
pencar membentuk pola seperti kipas. Selanjutnya serabut-serabut tersebut mulai
dikumpulkan / dibendel menjadi suatu alur yang padat pada saat memasuki kapsula
interna, walaupun padat namun serabut-serabut saraf tersebut tetap tersusun secara
somatotropik, dengan serabut-serabut yang mengurusi kepala / wajah menduduki
bagian anterior (dekat dengan genu) sedangkan serabut-serabut yang mengurusi
tungkai menempati bagian dorsal pada krus posterior. Kemudian serabut-serabut
saraf tersebut melanjutkan perjalanan menuju pedunkulus serebri di midbrain dan
menempati 3/5 bagian tengah pedunkulus, serabut-serabut saraf ini tertata secara
somatotropik dengan serabut-serabut untuk wajah menduduki bagian paling medial
dan serabut-serabut untuk tungkai berada paling lateral. Kepentingan anatomisnya
adalah untuk memudahkan traktus Kortiko-Bulbaris yang mengurusi wajah (saraf
kranialis) untuk memisahkan diri dari traktus piramidalis dengan menyilang garis
tengah pada saat berada di brain stem (batang otak) untuk menginervasi inti-inti
saraf kranialis di sisi kontra lateral. Akan tetapi ada sebagian serabut-serabut
Kortiko-Bulbaris yang berakhir pada inti-inti saraf kranialis sisi ipsilateral. Serabut-
serabut piramidalis yang lain (selain Kortiko-Bulbaris) melanjutkan terus
perjalanannya menuju medulla spinalis dan dikenal sebagai traktus Kortiko-Spinalis.
Kumpulan serabut Kortiko-Spinalis ini pada saat mulai melewati perbatasan antara
pons dan Medulla Oblongata (Pontomedullary Junction) hingga perbatasan Medulla
Oblongata dan Medulla Spinalis nampak luar sebagai tonjolan seperti pilar yang
dikenal sebagai Piramis. Karena itu kumpulan serabut ini disebut juga sebagai
Traktus Piramidalis. Pada bagian akhir Medulla Oblongata (peralihan antara Medulla
Oblongata dan Medulla Spinalis/Myelum) sebagian besar (75-85%) serabut-serabut
piramidalis ini membelok ke arah dorsolateral dan menyilang garis tengah
(Dekusasio piramidalis) lalu menduduki funikulus lateralis di medulla Spinalis, dan
dikenal sebagai jaras/trunkus Kortiko-Spinalis Lateralis. Sisa jaras yang tidak
menyilang menduduki funikulus anterior di Medulla Spinalis, Traktus Kortiko-
Spinalis Anterior hanya berakhir pada segmen Servikal dan Thorakal. Bahkan
diduga sebagian serabutnya memberikan inervasi pada sel kornu anterior pada sisi
yang sama sehingga otot-otot untuk leher dan dada mendapat inervasi kortikal
bilateral. Serabut-serabut kortiko Spinalis Lateralis di dalam Myelum segmen
servikal juga tersusun secara somatotropik dengan serabut-serabut yang mengurusi
bagian servikal terletak paling medial / dalam, sedangkan serabut yang mengurusi
bagian lumbo-sakral terletak pada bagian lateral / luar (dalam luar : servikal /
thorakal / lumbal / sakral) (gambar 3).

Gambar 1


Gambar 2


Gambar 3





Referensi :
1. Mardjono M, Sidharta P. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat: 1978.
2. Duus P. Topical Diagnosis in Neurology: Anatomy, Physiology, Sign,
Symptoms. New York: Thieme-Stratton; 1983.

You might also like