You are on page 1of 4

JURNAL MASYARAKAT EPIDEMIOLOGI

Volume 2, Nomor 2, Januari-Juni 2014 83



I N D O N E S I A
PENGARUH SENAM TAI CHI DAN SENAM BIASA TERHADAP REDUKSI NYERI
OSTEOARTRITIS LUTUT PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA
GAU MABAJI GOWA TAHUN 2013

Dita Arundhati
1
, A. Zulkifli Abdullah
2
, Noer Bahri Noor
2
,

1
Alumni Program Magister Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
2
Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
3
Bagian Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

ABSTRACT

This study aimed to analyze the effect of Tai Chi and regular exercise to reduce osteoarthritis knee
pain of elderly in Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa, 2013. This is a quasi experiment
research nonrandomized pretest-posttest control group design. Samples were 21 elderly consisting of tai chi
group, regular exercisers group and control group. Sampling is collected by purposive sampling, consider of
inclusion and exclusion criteria. The data was collected using check lists, questionnaires and Lequesne
index as a instrument to measure pain responders. Data were analyzed using Wilcoxon test, Mann-Whitney
test and the Kruskall Wallis. The results showed that there was no significant difference (p = 0.221) of
osteoarthritis knee pain reduction after and before doing Tai Chi. Regular exercise also showed no
significant difference (p = 0.705) of osteoarthritis knee pain reduction after and before doing intervention.
Mean difference osteoarthritis knee pain reduction of Tai Chi and regular exercise was not statistically
significant (0.85).

Keywords: Tai Chi, Elderly, Osteoarthritis

PENDAHULUAN
Di seluruh dunia, osteoartritis (OA) diperkirakan menjadi penyebab utama keempat kecacatan.
Osteoartritis terjadi pada lebih dari 27 juta penduduk amerika (Helmick et al, 2008). Di Inggris dan Wales
sekitar 1,3 hingga 1,75 juta orang menderita simptom osteoartritis. Di Amerika, 1 dari 7 penduduk menderita
osteoartritis. Dimana, Badan Kesehatan Dunia (WHO), penduduk yang mengalami Osteoartritis tercatat
8,1% dari penduduk total. Pravelansi mencapai 5% pada usia <40 tahun, 30% pada usia 40-60 tahun, dan
65% pada usia 61 tahun.
Aktifitas fisik merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan
menurunkan risiko terjadinya nyeri karena oasteoarthritis pada lansia. Hasil penelitian Ayu (2012) berupa
terapi senam lansia yang dilakukan selama seminggu menunjukkan bahwa sebesar 86,7% lansia memiliki
skala nyeri 0 atau tidak nyeri dan 13,33% lansia mempunyai skala nyeri 1 atau skala nyeri ringan.
Selain senam lansia, terdapat Tai Chi adalah olah raga tradisional Cina dengan gerakan lambat,
pernafasan yang dalam, dan pemusatan pikiran dengan unsur meditasi. Gerakan yang lembut dari Tai Chi ini
dapat menjadi pilihan olahraga yang baik bagi para orang tua. Hal ini dapat terlihat dari dimasukkannya Tai
Chi sebagai rekomendasi olahraga bagi lansia pada website osteoartritis (Arthtritis Foundation). Penelitian
yang dilakukan oleh Wang (2009), di minggu ke-12 Tai Chi menunjukkan penurunan yang signifikan pada
nyeri lutut sesuai dengan skala WOMAC jika dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu -118,80 (95% CI
-183,66 to -53,94; p = 0,0005).
Dibandingkan dengan senam, gerakan Tai Chi lebih lemah lembut, gemulai. Gerakan yang tenang,
lambat, beraturan akan membawa emosi yang tenang pula. Itu akan mempunyai efek terapeutis pada
keadaan emosi yang gelisah, bergejolak. Tampaknya sifat gerakan Tai Chi inilah yang membuatnya lebih
disukai dan dinikmati masyarakat dunia. Di sinilah letak keunggulan Tai Chi terhadap jenis senam lainnya
yang juga tergolong aliran garis lunak. Dan salah satu upaya kuratif dalam menanggulangi OA lutut pada
lansia.

BAHAN DAN METODE
Rancangan dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental dengan rancangan The Nonrandomized Pre
Test Post Control Group Design, yang dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa,
selama 6 minggu terhitung dari bulan April sampai Juli Tahun 2013.
Populasi dan sampel
Populasi penelitian ini adalah semua lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa
Tahun 2013, sedangkan sampel penelitian di ambil secara Purposive Sampling dari populasi yang memenuhi
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Sampel yang akan diintervensi yaitu sebanyak 21 lansia yang kemudian
masing-masing dibagi menjadi 3 kelompok: kelompok senam tai chi (7 orang), kelompok senam biasa (7
orang) dan kelompok control (7 orang).


JURNAL MASYARAKAT EPIDEMIOLOGI

Volume 2, Nomor 2, Januari-Juni 2014 84

I N D O N E S I A
Pengumpulan data
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner untuk mengisi data karakteristik responden, check list
untuk mengisi data nilai pengukuran nyeri responden secara kontinyu, dan indeks Lequesne sebagai alat
untuk mengukur nyeri responden. Pengukuran di lakukan sebelum senam pertama dan setelah senam ke dua
belas. Selain itu, terdapat data sekunder berupa catatan medis Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji
Gowa dan referensi lain yang memiliki hubungan dengan topik penelitian.
Formulir persetujuan setelah penjelasan (inform consent) juga disertakan pada saat penelitian.
Analisis data
Data yang terkumpul akan dilakukan pemeriksaan data (data cleaning), koding, tabulasi dan
selanjutnya akan diolah dengan menggunakan program spss. Data yang disajikan dalam bentuk tabel
frekuensi dan hasil uji hipotesis penelitian (Uji Mann Whitney, uji Wilcoxon, dan uji Kruskall Wallis).

HASIL
Karakteristik sampel
Tabel 1 menujukkan karakteristik responden yang menjadi subjek penelitian. Berdasarkan usia,
sebagian besar responden berusia 65, yang terbagi atas: kelompok senam tai chi (71,4%), kelompok kontrol
(100%) dan kelompok senam biasa (100%). Sebagian besar sampel dari kelompok Tai Chi berjenis kelamin
perempuan (85,7%), begitu pula dengan kelompok senam biasa (57,1%), sedangkan pada kelompok kontrol
paling banyak berjenis kelamin laki-laki (57,1%). Pada variabel pendidikan ditemukan bahwa sebagian
besar responden tidak tamat SD baik pada kelompok senam Tai Chi (85,7%), senam biasa (71,4%) dan
kontrol (71,4%).

Tabel 1. Karakteristik Responden Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa
Tahun 2013

Variabel
(n = 21)
Senam Tai Chi
(n = 7)
Senam Biasa
(n = 7)
Kontrol
(n = 7)
n % n % n %
Umur (Tahun)
<65
65
2
5
28,6
71,4
0
7
0
100
0
7
0
100
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan

1
6

14,2
85,7

3
4

42,8
57,1

4
3

57,1
42,8
Pendidikan
Tidak Tamat SD
SD/Sederajat
Tidak Tamat SMP
SMP/Sederajat
Tidak Tamat SMA
SMA/Sederajat

6
1
0
0
0
0

85,7
14,2
0
0
0
0

5
0
0
1
0
1

71,4
0
0
14,2
0
14,2

5
0
0
1
0
1

71,4
0
0
14,2
0
14,2
Data Primer

Analisis bivariat
Tabel 2 menujukkan bahwa tidak ada perbedaan penurunan nyeri lutut pada responden sebelum (p
= 0,902 (p>0,05)) dan sesudah (p = 0,710 (p>0,05)), melakukan senam Tai Chi dengan yang melakukan
senam biasa. Tidak ada perbedaan penurunan nyeri lutut pada responden sebelum (p = 0,805 (p>0,05)) dan
sesudah (p = 0,620 (p>0,05)), melakukan senam Tai Chi dengan kelompok kontrol. Tidak ada perbedaan
penurunan nyeri lutut pada responden sebelum (p = 0,383 (p>0,05)) dan sesudah (p = 0,383 (p>0,05)),
melakukan senam biasa dengan kelompok kontrol.

Tabel 2. Perbedaan Penurunan Nyeri Lutut Responden Pada Masing-masing Kelompok Perlakuan
dan Kontrol Sebelum dan Setelah Intervensi

Kelompok
Sebelum Sesudah
n Mean Rank Pvalue n Mean Rank Pvalue
Senam Tai Chi
Senam Biasa
7
7
7,71
7,29
0,902*
7
7
7,07
7,93
0,710*
Senam Tai Chi
Kontrol
7
7
7,21
7,79
0,805*
7
7
6,86
8,14
0,620*
Senam Biasa
Kontrol
7
7
6,43
8,57
0,383*
7
7
6,43
8,57
0,383*
Data Primer
*) Uji Mann Withney
JURNAL MASYARAKAT EPIDEMIOLOGI

Volume 2, Nomor 2, Januari-Juni 2014 85

I N D O N E S I A
Tabel 3 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan penurunan nyeri lutut sebelum
dengan sesudah melakukan senam Tai Chi (p = 0,221 (p>0,05)), tidak ada perbedaan yang signifikan
penurunan nyeri lutut sebelum dengan sesudah melakukan senam biasa (p = 0,705 (p > 0,05)), dan tidak ada
perbedaan yang signifikan penurunan nyeri lutut sebelum dengan sesudah pada kelompok control (p = 0,157
(p > 0,05)).

Tabel 3. Rerata Nyeri Lutut Responden Pada Masing-masing Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Sebelum dan Setelah Intervensi

Kelompok n Mean Rank Pvalue
Senam Tai Chi
Pretest
Posttest
14

4,00
1,50
0,221
Senam Biasa
Pretest
Posttest
14

4,00
2,00
0,705
Kontrol
Pretest
Posttest
14

00
1,50
0,157
Data Primer
*) Uji Wilcoxon

Tabel 4 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap penurunan nyeri lutut
pada responden yang melakukan senam Tai Chi, senam biasa dan kelompok kontrol, baik sebelum
(p=0,727), maupun sesudah (p=0,663) dilakukan intervensi.

Tabel 4. Distribusi Rata-rata Nyeri Lutut Responden pada masing-masing kelompok perlakuan dan
kontrol

Kelompok n
Pretest Posttest
Mean Rank Pvalue Mean Rank Pvalue
Senam Tai Chi
Senam Biasa
Kontrol
21
10,93
9,71
12,36
0,727*
99,3
10,36
12,71
0,663*
Data Primer
*) Uji Kruskall Wallis

PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada penurunan nyeri
lutut sebelum dan sesudah dilakukan intervensi senam Tai Chi. Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan
Hall et all (2009) yakni suatu studi meta analisis yang menilai delapan penelitian randomized control trial
ternyata Tai Chi hanya mempunyai nilai positif yang kecil untuk mengurangi nyeri pada lutut. Peneliti
menduga, tidak adanya penurunan nyeri lutut sebelum dan sesudah dilakukan intervensi ini disebabkan
karena selama enam minggu intervensi senam Tai Chi hanya dilakukan dua belas kali atau dengan kata lain
senam hanya dilakukan dua kali dalam seminggu, sedangkan untuk mendapatkan hasil yang efektif senam
Tai Chi harus dilakukan setiap hari selama dua belas minggu sebagaimana penelitian yang dilakukan Wang
(2009).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok senam Tai Chi rata-rata mengalami penurunan
nyeri lutut yang lebih besar dibanding dengan kelompok senam biasa. Bila dibandingkan antara kelompok
senam tai chi dan senam biasa, maka intervensi untuk penurunan nyeri lutut dengan senam tai chi jauh lebih
baik bila dibandingkan dengan hanya melakukan senam biasa.
Senam Tai Chi yang dilakukan secara teratur dapat meningkatkan tonus otot dan memperkuat otot-
otot yang lemah sehingga otot sendi lebih fleksibel dan orang akan merasakan kenyamanan dan rasa nyeri
akan lebih banyak berkurang. Penelitian Lam dan Horstman (2002), yang melakukan intervensi dengan
modifikasi gaya Tai Chi Excersice for Arthritis (TCEA) pada lansia menunjukan bahwa ada peningkatan
kekuatan otot, keseimbangan, kelenturan atau fleksibilitas dan mampu meningkatkan ambang nyeri, serta
memperbaiki quality of life secara keseluruhan.
Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Chenchen Wang et all (2009) pada 20
orang lansia yang menilai efektifitas senam tai chi terhadap penurunan osteoarthritis menunjukan bahwa
selam dua minggu perlakuan ternyata senam tai chi dapat mengurangi rasa nyeri, depresi, dan meningkatkan
fungsi fisik, kemampuan diri dan kesehatan.


JURNAL MASYARAKAT EPIDEMIOLOGI

Volume 2, Nomor 2, Januari-Juni 2014 86

I N D O N E S I A
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan rerata
penurunan nyeri penderita Osteoartritis lutut sebelum dan sesudah dilakukan senam Tai Chi maupun senam
biasa pada lansia. Selain itu, perbedaan rerata penurunan nyeri penderita Osteoartritis lutut pada senam Tai
Chi dengan senam biasa tidak signifikan secara statistik.
Penelitian ini dapat menjadi pertimbangan penerapan latihan senam Tai Chi untuk meningkatkan
kualitas pernafasan pada orang tua yang berusia diatas 50 tahun, dimana dengan gerakannya yang halus dan
lembut sangat cocok untuk kondisi fisik orang tua. Diharapkan pula adanya penelitian lebih lanjut dengan
jumlah sampel yg lebih besar, kelompok umur yang berbeda, dan waktu yang lebih lama untuk mengetahui
efek lain dari senam Tai Chi ini.

DAFTAR PUSTAKA
Ayu, D. A. (2012. Pemberian Intervensi Senam Lansia pada Lansia dengan Nyeri Lutut. Jurnal Nursing
Studies. 1 (1) : 60-65.
Hall, A. dkk. (2009). The Effectiveness of Tai Chi for Chronic Musculoskeletal Pain Condition : A
systematic Review and Meta-Analysis. Arthritis & Rheumatism (Arthritis Care & Research) Vol.
61, No. 6, pp 717-724.
Helmick, dkk. (2008). Estimates of the Prevalence of Arthritis and Other Rheumatic Conditions in the
United States. DOI Vol. 58, No. 1, pp 1525.
Lam, P. & Horstman, J. (2002). Overcoming Arthritis. New York: DK Publishing, Inc.
Wang, dkk. (2009). Tai Chi is Effective in Treating Knee Osteoarthritis: A Randomized Controlled Trial.
NIH Public Access, 61(11): 15451553. doi:10.1002/art.24832.

You might also like