You are on page 1of 12

1

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DUNIA, HARGA EMAS


DUNIA,
NILAI TUKAR RP TERHADAP USD DAN INDEKS IHSG TERHADAP
RETURN SAHAM (STUDI KASUS SAHAM PT ASTRA
INTERNASIONAL Tbk)

Amin Wastinah (1115111227)
Nur Uswatun Khasanah (1115111239)
Tahmilatul Khoiroh (1115111240)
Niastuti Yuliarsih (1115111258)

ABSTRACT

The Analysis of World Oil Price, World Gold Price, Exchage Rate (RP/USD)
and I ndonesian Stock Exchange I ndexs (I HSG) Effect to Astra I nternational
I nc.

The objective of this study are (1) to analyze the exchange of world oil price,
world gold price, RP/USD exchage rate and the change in Indonesian Stocks
Exchange Indexs IHSG with return on stock of Astra International Inc. (2) to
determine the macroeconomic variabels that most affect Astra International
Company Inc. stock returns during 1 January 2013 until 31 December 2013.
Analytical tools that used in this study is multiple regression analysis. The result
showed that in = 5% the rate of change of IHSG is one of the most widely
influences variable, that affect positively to the return on stock of Astra
International Inc. shares. The result also showed that world oil price and world
gold price affect negatively to the return on stock of Astra International Inc.
shares and exchange rate RP/USD affect positively to the return on stock of Astra
International Inc. and in = 5% the result showed that the rate of change of
IHSG is one of the most widely influences variable, that affect positively to the
return on stock of Astra International Inc shares. The result is also showed that
world oil price, world gold price affect negatively price and exchage rate
RP/USD affect positively to the return on stock of Astra International Inc. shares.

Keywords : Oil Prices, Gold Price, Exchange Rate, IHSG, Return on Stock, Astra
International Inc., Regression
2

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Investasi merupakan komitmen sejumlah dana untuk tujuan memperoleh
keuntungan di masa depan. Tujuan investor menanamkan dananya di pasar
modal adalah untuk mendapatkan return tertentu dengan risiko minimal.
Krisis moneter yang terjadi di Amerika Serikat menimbulkan dampak
secara global. Investor beramai-ramai menjual saham sehingga bursa saham
terjun bebas. Sejak awal 2008, bursa saham China anjlok 57%, India 52%,
Indonesia 41% (sebelum kegiatannya dihentikan untuk sementara), dan zona
Eropa 37%. Sementara pasar surat utang terpuruk, mata uang negara
berkembang melemah dan harga komoditas anjlok, apalagi setelah para
spekulator komoditas minyak menilai bahwa resesi ekonomi akan
mengurangi konsumsi energi dunia. Hal ini menunjukan bahwa adanya
pengaruh perubahan harga minyak dunia, harga emas dunia, nilai tukar Rp
terhadap USD dan indeks IHSG terhadap return saham. Pasar modal di
Indonesia juga menerima dampak dari gejolak ekonomi makro tersebut.
Astra Internasional adalah salah satu perusahaan yang telah berkembang
menjadi salah satu perusahaan terbesar nasional dengan 178 perusahaan
termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.
Astra Internasional merupakan salah satu perusahaan yang return sahamnya
terkena dampak gejolak perubahan ekonomi makro dunia ini.

2. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh harga minyak dunia, harga emas dunia, nilai tukar
rupiah terhadap Dollar U.S. dan indeks IHSG terhadap return saham
perusahaan Astra Internasional?

3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh harga minyak dunia, harga emas dunia, nilai tukar rupiah terhadap
Dollar U.S. dan indeks IHSG terhadap return saham perusahaan Astra
Internasional.

B. KAJIAN TEORI
1. Tinjauan Pustaka
a. Return Saham
Return saham adalah tingkat keuntungan yang diperoleh pemodal
atas suatu investasi saham yang dilakukannya. Pengertian return saham
dalam mini riset ini sama dengan capital gain, dimana perubahan harga
saham digunakan sebagai variabel dependen dan dinyatakan dari selisih
3

harga saham hari ini dengan harga saham hari kemarin kemudian dibagi
dengan harga saham kemarin.
b. Harga Minyak Dunia
Harga minyak dunia seringkali membuat harga saham bergejolak.
Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh McSweeney dkk
(2008) yang menyatakan bahwa kenaikan harga minyak dunia
mendorong kenaikan harga saham sektor industri energi dan penelitian
yang dilakukan oleh Kilian dan Park (2007) menunjukkan bahwa harga
minyak dunia memberikan dampak yang signifikan terhadap pergerakan
indeks bursa saham.
c. Harga Emas Dunia
Emas merupakan salah satu bentuk investasi yang cenderung rendah
risiko. Emas banyak dipilih sebagai salah satu bentuk investasi oleh
investor karena nilainya cenderung stabil dan naik. Kenaikan harga emas
akan mendorong investor untuk memilih berinvestasi di emas daripada di
pasar modal. Jika banyak investor yang beralih ke investasi emas, akan
mengakibatkan turunnya indeks harga saham di negara yang
bersangkutan karena aksi jual yang dilakukan investor.
d. Nilai Tukar
Nilai tukar atau kurs mata uang menunjukkan harga mata uang
apabila ditukarkan dengan mata uang lain. Penelitian yang dilakukan
oleh Hardiningsih et.al (2001) menunjukkan hasil bahwa nilai tukar
rupiah terhadap dolar berpengaruh negatif terhadap saham, apabila kurs
dolar Amerika turun maka akan menyebabkan indeks IHSG naik.
e. Indeks Harga Saham Gabungan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ini mengambil hari dasar
pada tanggal 10 Agustus 1982 dan mengikutsertakan semua saham yang
tercatat di BEI. Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983
digunakan sebagai indikator untuk memantau pergerakan saham. Indeks
ini mencakup semua saham biasa maupun saham preferen di BEI.
Metode penghitungan yang digunakan adalah metode rata-rata
tertimbang Paasche (Robert Ang, 1997).
f. Pasar Modal
Pasar modal merupakan alternatif penghimpunan dana selain
melalui sistem perbankan, dimana berbagai instrumen keuangan
(sekuritas) jangka panjang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk
hutang (obligasi) maupun modal sendiri (saham) yang diterbitkan
pemerintah atau perusahaan swasta.


4

2. Hipotesis
H
0
: Variabel makroekonomi seperti harga minyak dunia, harga emas
dunia, nilai tukar Rp/USD dan Indeks IHSG tidak berpengaruh
terhadap return saham Astra Internasional.
H
1
: Variabel makroekonomi seperti harga minyak dunia, harga emas
dunia, nilai tukar Rupiah terhadap USD dan Indeks IHSG
setidaknya salah satu berpengaruh terhadap return saham Astra
Internasional.

3. Kerangka Pemikiran
Adanya ketidakpastian dalam berinvestasi dan mayoritas sifat investor
yang risk averse, yaitu tipe investor yang mencari keuntungan maksimal
dengan risiko yang minimal dan situasi kondisi perekonomian seperti
sekarang ini, seorang yang ingin berinvestasi harus mempertimbangkan
berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Mengacu pada latar belakang, rumusan masalah dan
tujuan penelitian maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:







C. ANALISIS DATA
1. Populasi Dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sahamnya masuk
kategori Blue Chips pada tahun 2013. Blue chips merupakan kelompok
perusahaan yang kapitalisasinya triliunan, sahamnya dimiliki publik
dalam jumlah banyak, melantai di BEI minimal 5 tahun, dan kinerja
perusahaan yang ditunjukkan dalam laporan keuangan selalu meningkat.
b. Sampel
Kami memilih PT Astra Internasional karena merupakan perusahaan
yang kapitalisasi pasar sahamnya terbesar di Indonesia dan saham
perusahaan tersebut termasuk ke dalam saham blue chips.



Harga Minyak
Dunia
Harga Emas
Dunia
Nilai Tukar
Rp/USD
Indeks
IHSG
Return Saham PT Astra
Internasional,Tbk.
5

2. Definisi Operasional
a. Return Saham
Return saham Astra Internasional yang dimaksud adalah return
saham-saham Astra Internasional yang tercatat di BEI tahun 2013.
Ukuran return disini adalah tingkat pengembalian yang diberikan oleh
masing-masing saham. Data ini diambil dari www.yahoofinance.com.



Keterangan:
R
it
= Return saham ke i pada periode t
P
it
= Harga saham ke i pada periode t
P
it-1
= Harga saham ke i pada periode t-1

b. Harga Minyak Dunia
Harga minyak dunia yang digunakan adalah harga minyak WTI
yang merupakan harga kontrak dasar minyak mentah Amerika Serikat
periode 2013. Data harga minyak dunia diambil dari www.oil-price.net.
Dalam penelitian ini digunakan perubahan harga minyak dunia dengan
perhitungannya sebagai berikut:



Keterangan:





c. Harga Emas Dunia
Harga emas dunia yang dimaksud adalah harga emas dunia
mingguan selama periode 2013 yang diambil dari www.goldprice.com.
Dalam penelitian ini digunakan perubahan harga emas dunia yang terjadi,
dengan formula perhitungan sebagai berikut :






6

d. Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar yang akan diamati adalah pergerakan nilai mata uang
Rupiah terhadap US Dollar. Dalam penelitian ini dihitung berdasarkan
kurs nilai tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia tahun 2013
dengan formula sebagai berikut :






e. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Salah satu indeks yang sering diperhatikan investor ketika
berinvestasi di Bursa Efek Indonesia adalah Indeks Harga Saham
Gabungan, yang dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:







3. Teknik Analisis Data
a. Analisis Deskriptif Makroekonomi
1) Pendekatan Deskriptif
Memberikan gambaran umum mengenai harga minyak
dunia, harga emas dunia, nilai tukar Rp/USD dan indeks IHSG.
2) Pendekatan Ekonometrik
Mengetahui pengaruh faktor eksternal terhadap return
saham Astra Internasional.
b. Model Regresi Linear Berganda



Keterangan:
i = n saham perusahaan

= tingkat kesalahan data


t = n periode pengamatan
= intercept

i
= koefisien regresi variabel bebas
R
it
= return saham i pada periode ke t
7

MINYAK
it
= Perubahan Harga Minyak Dunia terhadap saham ke i
pada periode t
EMAS
it
= Perubahan Harga Emas Dunia terhadap saham ke i
pada periode t
KURS
it
= Perubahan kurs Rupiah terhadap Dollar US pada saham
ke i periode
IHSG it = Perubahan indeks IHSG terhadap saham ke i periode t

D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1
Statistik Deskriptif Variabel Makroekonomi
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Return Saham 48 -.099291 .112903 -3.23687500E-4 .048544154
Harga Minyak Dunia 48 -.071841 .065750 -9.51562500E-4 .034744692
Harga Emas Dunia 48 -.140319 .054987 -5.85452083E-3 .033053251
Nilai Tukar Rupiah 48 -.023760 .037317 .00486956 .011108407
Indeks Harga Saham Gabungan 48 -.087295 .067222 .00024831 .028558976
Valid N (listwise) 48
Sumber : Data sekunder yang diolah dengan SPSS 16
Secara umum fluktuasi penurunan variabel harga minyak dunia dalam
penelitian ini sebesar 0,71841 dan fluktuasi kenaikan paling tinggi sebesar
0,065750. Untuk harga emas dunia, fluktuasi penurunan terendah sebesar
0,140319 dan fluktuasi kenaikan tertinggi sebesar 0,054987. Nilai tukar RP/USD,
mengalami fluktuasi penuruan terendah sebesar -0,023760 sedang fluktuasi
kenaikan tertinggi sebesar 0,037317 dan untuk indeks IHSG fluktuasi penurunan
terendah sebesar 0,087295 dan fluktuasi kenaikan tertinggi sebesar 0,067222.
Tabel 2
Uji Kolmogorov-Smirnov Variabel Makroekonomi
Return
Saham
Harga Minyak
Dunia
Harga Emas
Dunia
Nilai Tukar
Rupiah
Indeks Harga Saham
Gabungan
N 48 48 48 48 48
Normal
Parameters
a

Mean -.00032369 -.00095156 -.00585452 .00486956 .00024831
Std. Deviation .048544154 .034744692 .033053251 .011108407 .028558976
Most Extreme
Differences
Absolute .086 .161 .103 .134 .100
Positive .070 .095 .073 .134 .100
Negative -.086 -.161 -.103 -.093 -.069
Kolmogorov-Smirnov Z .596 1.116 .713 .931 .694
Asymp. Sig. (2-tailed) .870 .166 .690 .351 .721

Sumber : Data sekunder yang diolah dengan SPSS 16
8

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data normal
atau mendekati normal. Pada penelitian ini digunakan Uji Kolmogorof Smirnov.
Secara garis besar, angka signifikansi pada tabel 2 di atas menunjukkan angka >
0,05. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang
akan diuji dengan data normal baku, yang artinya data variabel makroekonomi
tersebut adalah data yang normal.
Tabel 3
Analisa Regresi Variabel Makroekonomi
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.004 .005 -.805 .425
Harga Minyak Dunia -.042 .141 -.030 -.297 .768
Harga Emas Dunia -.072 .147 -.049 -.489 .627
Nilai Tukar Rupiah .618 .441 .141 1.400 .169
Indeks Harga Saham
Gabungan
1.326 .184 .780 7.206 .000
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : Data sekunder yang diolah dengan SPSS 16

Dari analisa Regresi Linier Berganda dapat disimpulkan bahwa :



Angka konstanta menunjukkan angka -0,004. Hal ini berarti jika variabel
harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, Nilai Tukar Rupiah, dan IHSG tidak
mengalami perubahan maka Return saham akan mengalami penurunan.
Koefisien Minyak
it
menunjukkan angka -0,030. Hal ini berarti korelasi
antara Harga Minyak Dunia dengan Return Saham memiliki korelasi negatif,
karena kita tahu bahwa PT Astra Internasional merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang otomotif. Sehingga jika terdapat kenaikan harga minyak dunia,
maka investor cenderung membeli saham-saham sektor energy dan pertambangan
yang menyebabkan return saham PT Astra Internasional mengalami penurunan.
Tetapi, pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return saham PT Astra
Internasional negatif dan tidak signifikan.
Koefisien Emas
it
menunjukkan angka -0,049. Hal ini berarti korelasi antara
Harga Emas Dunia dengan Return Saham memiliki korelasi negatif, karena jika
terdapat kenaikan harga emas dunia, maka investor cenderung membeli emas
9

karena emas memberikan return yang tinggi sehingga menyebabkan return saham
PT Astra Internasional mengalami penurunan. Tetapi, pengaruh perubahan harga
emas dunia terhadap return saham PT Astra Internasional negatif dan tidak
signifikan.
Koefisien Kurs
it
menunjukkan angka 0,141. Hal ini berarti korelasi antara
Nilai Tukar Rupiah dengan Return Saham memiliki korelasi positif, karena jika
terdapat kenaikan nilai tukar rupiah, maka return saham PT Astra Internasional
mengalami kenaikan. Tetapi, pengaruh perubahan nilai tukar rupiah terhadap
return saham PT Astra Internasional positif dan tidak signifikan.
Koefisien IHSG
it
menunjukkan angka 0,780. Hal ini berarti korelasi antara
IHSG dengan Return Saham memiliki korelasi positif, karena jika terdapat
kenaikan IHSG, maka return saham PT Astra Internasional juga mengalami
kenaikan dan pengaruh perubahan IHSG terhadap return saham PT Astra
Internasional positif dan signifikan.
Tabel 4
Analisa Regresi Linier Berganda
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square
Change
F
Change df1 df2 Sig. F Change
1 .777
a
.603 .566 .031974893 .603 16.333 4 43 .000 2.655
a. Predictors: (Constant), Indeks Harga Saham Gabungan, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar Rupiah
b. Dependent Variable: Return Saham

Sumber : Data sekunder yang diolah dengan SPSS 16

Diketahui pada Tabel 4 di atas, nilai R
2
> 50% yaitu sebesar 60,3% yang
menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen untuk menjelaskan variabel
dependen sudah cukup baik. Akan tetapi perlu ditambah variabel makroekonomi
lain yang ada di luar model penelitian ini yang dapat lebih mempengaruhi return
saham-saham PT Astra Internasional, selain harga emas dunia, harga minyak
dunia, nilai tukar RP/USD dan IHSG.
Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai Sig.F-hitung sebesar 0,000
dengan = 5% sehingga kita dapat menolak H0 dan menerima H1 yang berarti
bahwa variabel harga emas dunia, harga minyak dunia, nilai tukar RP/USD dan
indeks IHSG berpengaruh terhadap return saham PT Astra Internasional secara
bersama-sama.

10

E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara umum fluktuasi penurunan variabel harga minyak dunia dalam
penelitian ini sebesar 0,71841 dan fluktuasi kenaikan paling tinggi
sebesar 0,065750. Untuk harga emas dunia, fluktuasi penurunan terendah
sebesar 0,140319 dan fluktuasi kenaikan tertinggi sebesar 0,054987.
Nilai tukar RP/USD, mengalami fluktuasi penuruan terendah sebesar -
0,023760 sedang fluktuasi kenaikan tertinggi sebesar 0,037317 dan untuk
indeks IHSG fluktuasi penurunan terendah sebesar 0,087295 dan
fluktuasi kenaikan tertinggi sebesar 0,067222.
2. Pada tingkat = 5% variabel harga minyak dunia hanya mempengaruhi
return saham ASII secara tidak signifikan negatif sebesar 0,030. Hal ini
berarti return saham ASII akan mengalami penurunan sebesar 0,030 jika
harga minyak dunia naik sebesar 1 point.
3. Pada tingkat = 5% variabel harga emas dunia hanya mempengaruhi
return saham ASII secara tidak signifikan negatif sebesar 0,049. Hal ini
berarti return saham ASII akan mengalami penurunan sebesar 0,049 jika
harga emas dunia naik sebesar 1 point.
4. Pada tingkat = 5% variabel nilai tukar hanya mempengaruhi return
saham ASII secara tidak signifikan positif sebesar 0,141. Hal ini berarti
return saham ASII akan mengalami kenaikan sebesar 0,049 jika nilai
tukar rupiah naik sebesar 1 point.
5. Pada tingkat = 5% variabel IHSG mempengaruhi return saham ASII
secara signifikan positif sebesar 0,780. Hal ini berarti return saham ASII
akan mengalami kenaikan sebesar 0,780 jika IHSG naik sebesar 1 point.
6. Variabel indeks IHSG merupakan variabel makroekonomi yang paling
mempengaruhi seluruh return saham ASII dibandingkan variabel
makroekonomi lain dalam penelitian ini.

F. SARAN
Adanya keterbatasan dalam penelitian ini disebabkan karena
penggunaan variabel independen dalam penelitian ini hanya harga minyak
dunia, harga emas dunia, nilai tukar RP/USD dan indeks IHSG dan variabel
dependen hanya return saham PT Astra Internasional. Serta periode
pengamatan dari tanggal 1 Januari sampai 31 Desember 2013. Maka saran
bagi peneliti yang akan melanjutkan penelitian selanjutnya adalah sebagai
berikut :
1. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai R
2
yang lebih besar dari 50%
yaitu sebesar 60,3% yang menunjukkan bahwa kemampuan variabel
11

independen untuk menjelaskan variabel dependen sudah cukup baik.
Akan tetapi perlu ditambah variabel makroekonomi lain yang ada di luar
model penelitian ini yang dapat lebih mempengaruhi return saham-
saham PT Astra Internasional, selain harga emas dunia, harga minyak
dunia, nilai tukar RP/USD dan IHSG seperti: suku bunga dan pembagian
deviden, inflasi, GDP, indeks LQ-45.
2. Menambah periode pengamatan dan menggunakan model penelitian lain
yang mampu menangkap berita baik dan buruk dalam menganalisa
perubahan harga saham.
3. Menyertakan seluruh saham yang berada di Bursa Efek Indonesia (BEI)
maupun bursa saham global seperti: Nasdaq, Nikkei, Hangseng dan Kospi.
4. Menyertakan faktor internal perusahaan seperti laporan keuangan dan
rasio-rasio keuangan seperti: BOPO, ROA, ROE, dll.

12

DAFTAR PUSTAKA

Dheny WF. 2009. Analisis Pengaruh Suku Bunga, Volume Perdagangan dan Kurs
Terhadap Return Saham Sektor Properti yang Listed di BEI [Tesis]. Program
Studi Magister Manajemen. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro,
Semarang.

Fauzi. 2011. Pengaruh Makroekonomi Terhadap Return Saham Sektor Agribisnis
Periode 2007-2009 [Tesis]. Program Studi Manajemen dan Bisnis. Program
Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Pancawati H. 2001. Pengaruh Faktor Fundamental dan Resiko Ekonomi Terhadap
Return Saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta [Tesis]. Program Studi
Magister Akuntasi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Robert A. 1997. Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia. Ed ke-1. Jakarta: Mediasoft
Indonesia.

Rohmat NI, 2004. Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Eksternal Perusahaan
Terhadap Imbal Hasil Saham di Bursa Efek Jakarta [Tesis]. Program Studi Ilmu
Manajemen. Program Pasca Sarjana. Universitas Indonesia, Depok.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS.
Yogyakarta: Andi

Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Ed ke-3. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.

You might also like