You are on page 1of 32

PENENTUAN KUALITAS

ENAMEL GIGI DARI IMAGE


SISTEM LASER SPECKLE
IMAGING (LSI) BERBASIS FUZZY
HISTOGRAM
OLEH:
AJI BRAHMA NUGROHO
NIM:080412978
BAB I
PENDAHULUAN
Radiografi gigi
Efek samping
Sistem digital berbasis
fuzzy histogram

Penelitian Sebelumnya
Haeruddin
(2002)
Hartati
(2005)
Perbaikan kualitas citra radiografi
berbasis fuzzy histogram untuk pendeteksian
Kelainan citra radiografi dengan metode
Pencocokan template berbasis operator
hedge
Kelainan yang
dimaksud pada
penelitian itu
merupakan
penyakit yang
disimulasikan
berupa noise
Penelitian yang dilakukan
Desain sistem fuzzy,
Uji coba dengan fungsi keanggotaan
Segitiga, trapesium dan gaussian

Pengelompokan kualitas enamel
gigi
Pengelompokan citra
hasil LSI hasil Interaksi
dengan laser
Nd:YAG Q-Switch dan WQ-
Switch pada tegangan
560, 580,600,620,640, 660,
700, 720, 740, 760V


Rumusan Masalah
1.Bagaimanakah pengelompokan citra secara visual
hasil Laser Speckle Imaging (LSI) akibat paparan
laser Nd:YAG Q-Switch dan WQ-Switch 10 Hz ?
2. Bagaimanakah mendesain sistem fuzzy dengan
fungsi keanggotaan segitiga, trapesium dan
gaussian sesuai justifikator fisis untuk mendeteksi
kualitas enamel gigi ?
3.Bagaimana kinerja sistem fuzzy yang sudah
didesain apabila diaplikasikan sebagai alat bantu
panduan terapi berbasis dental Nd:YAG Laser bagi
dokter gigi dengan analisis surface?
Batasan Masalah

Kajian intensitas dari penelitian ini berdasarkan
image hasil LSI
Tujuan penelitian

1. mengetahui karakterisasi citra hasil laser speckle
imanging (LSI) akibat paparan laser Nd:YAG Q-
Switch dan WQ-switch
2. Mendesain sistem fuzzy dengan fungsi keanggotaan
segitiga, trapesium dan gaussian
3. Mengetahui kinerja sistem fuzzy yang sudah didesain
apakah dapat digunakan sebagai alat bantu
diagnosis untuk panduan terapi berbasis dental
Nd:YAG laser bagi dokter gigi dengan analisis surface


Manfaat penelitian

1. Sistem LSI berbasis sistem fuzzy yang
dikembangkan pada penelitian ini merupakan kajian
awal yang mendasari terbangunnya piranti
diagnosis alternatif digital pada bidang kedokteran
gigi dimasa datang
2. Sebagai sistem yang dapat digunakan sebagai alat
bantu diagnosis untuk panduan para dokter gigi
dalam melakukan pemeriksaan tingkat kerusakan
enamel gigi pasien agar memperoleh hasil yang
lebih akurat
3. Menunjang restorasi gigi dalam hal mendeteksi
kerusakan enamel gigi akibat paparan laser Nd:YAG


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.CITRA (IMAGE)
Citra digital adalah citra f(x,y)
dengan (x,y) menyatakan
koordinat, baik dalam domain
spasial ataupun frekuensi dan f
menyatakan kecerahan yang
nilainya tercatu dan terbatas
(Marihot, 1994)
Citra analog adalah citra f (x,y)
dengan (x,y) menyatakan
koordinat ; baik dalam domain
spasial ataupun frekuensi dan f
menyatakan kecerahan
(brightness) yang nilainya riil dan
tidak terbatas (Marihot, 1994)

2.HISTOGRAM
Histogram adalah grafik fungsi dari distribusi frekuensi tingkat keabuan citra
Bentuk histogram untuk berbagai sebaran tingkat keabuan beserta tampilan
citra.
(a). Menumpuk pada tarap rendah, tampilan cenderung gelap
(b). Menumpuk pada tarap tinggi, tampilan cerah
(c). Menumpuk pada tarap menengah, tampilan kurang cerah
(d). Merata diseluruh tarap, tampilan yang kontras.
Sistem Laser Spekcle
Imaging (LSI)
Sistem fuzzy
Bagian-bagian dalam fuzzy
Fungsi Keanggotaan: Segitiga
Syarat fuzzy
fuzzifikasi
Pemasukan aturan (Rule Base)
defuzzifikasi
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Bahan dan Alat Penelitian
1. Software pendukung : Matlab 7.1,
Maxtor Inspektor 4.1 dan Maxtor Inspektor
2.1
2. Citra yang berukuran 640x480 pixel
dari hasil sistem LSI
3. Komputer pentium IV 2.0 Ghz,

diukur frekuensi
intensitas dan di
hitung reratanya
diukur luas plasma dan dihitung
reratanya
diukur kedalaman
plasma dan dihitung
reratanya
Proses fuzzy
Pengelompokan kualitas enamel (rusak sekali, rusak,
baik, baik sekali) akibat paparan laser Nd YAG
File AVI hasil sistem LSI
Dipisah file avi hasil sistem LSI menjadi bentuk file citra (TIFF) menggunakan
software Matrox Inspektor 4.1
Dikelompokkan citra menjadi sembilan (a. Pantulan sempurna, b. Pantulan berulang, c. Distorsi sampel,
d. Distorsi sampel dan pantulan berulang, e. Produksi plasma, f. Produksi plasma dan pantulan berulang, g.
Produksi plasma dan distorsi sampel, h. Tidak terkena laser) berdasar pola citra

Input fuzzy
Digunakan Matrox 4.1
PROSEDUR TEKNIS PENELITIAN
Pola citra hasil pemamparan laser Nd - YAG dengan Q-Switch
a. Pantulan sempurna
b. Pantulan berulang
c. Distorsi sampel
d. Distorsi sampel dan pantulan berulang
e. Produksi plasma
f. Produksi plasma dan pantulan berulang
g. Produksi plasma dan distorsi sampel
h. Tidak terkena laser
i. Tidak terkena laser
hasil pola citra yang muncul hasil pemamparan sampel
menggunakan laser Nd -YAG Without Q-Switch (WQS)
Pola citra hasil pemamparan laser Nd:YAG Without Q-Switch (WQS)
a. Pantulan sempurna
b. Pantulan berulang
c. Distorsi sampel
d. Distorsi sampel dan pantulan berulang
e. Tidak terkena laser
(a) (b) (c) (d) (e)
Pengkarakterisasian citra menggunakan
software Matrox Inspektor 2.1

1. pengukuran intensitas
Plasma akibat
paparan laser
Frekuensi
warna putih
pada citra
Data frekuensi intensitas tingkat keabuan
citra
Tegangan
(V)
Tingkat
keabuan
Nilai
minimum
Nilai
maksimum
Nilai tengah
frekuensi
Nilai rerata
580 250 3 11 7.5 7.5
251 2 14 7.5 7.6
252 4 13 9 8.6
253 3 12 8 7.8
254 1140 1758 1541 1532.8
255 0 0 0 0
Tegangan
(V)
Tingkat
keabuan
Nilai
minimum
Nilai
maksimum
Nilai tengah
frekuensi
Nilai rerata
600 250 8 15 10 10.9
251 7 18 11 10.7
252 8 19 13 12.5
253 6 15 9 10
254 784 2529 2313 2173
255 0 0 0 0
Nilai rerata luas plasma
Tegangan pumping (v) Rerata Luas plasma
(pixel)
580 74
600 133
620 193.4
640 196.5
660 226.5
700 300
720 297
740 354
760 294.3
Nilai rerata kedalaman plasma
Tegangan pumping (v) Rerata kedalaman Plasma (pixel)
580 8
600 11
620 13.6
640 13.8
660 16.5
700 17.8
720 18
740 18
760 17.7
Flowchart sistem fuzzy
END
FUZZIFIKASI
START
Input nilai
crips
Input Fungsi
keanggotaan
segitiga, trapesium
dan Gaussian
Input fuzzy
RULE EVALUATON
Input aturan (rule
base) yang
digunakan
Output fuzzy
DEFUZZIFIKASI
Metode (COG)
Output nilai
crips
Proses fuzzifikasi Sistem fuzzy
Fungsi Variabel Nama Himpunan fuzzy Semesta
Pembicaraan
Domain
Input Tegangan pumping Rendah sekali [560-760 ] [560-580]
Rendah [570-640]
Tinggi [620-700]
Tinggi sekali [680-760]
Nilai rerata frekuensi intensitas
enamel
Rendah sekali [600-3000] [600-1700]
Rendah [1400-2400]
Tinggi [2100-3000]
Tinggi sekali [2700-3000]
Rerata Luas plasma Rendah sekali [70-360] [70-85]
Rendah [75-210]
Tinggi [200-310]
Tinggi sekali [300-360]
Kedalaman plasma Dangkal [5-20] [5-9]
Agak dangkal [8-14.8]
Dalam [13.8-18.8]
Dalam sekali [17.8-20]
Output Kualitas Enamel Baik [0-1] [0-0.25]
Agak rusak [0.2-0.55]
Rusak [0.5- 0.85]
Rusak sekali [0.8-1]
Input fuzzy tegangan pumping
Aturan (rule base) fuzzy
no
IF Tegangan
Pumping
A
N
D
Rerata
Frekuensi
A
N
D
Luas
plasma
A
N
D
Kedalaman
Plasma
T
H
E
N

Kualitas enamel
1 Rendah sekali Rendah sekali Rendah sekali Dangkal Baik
2 Rendah sekali Rendah sekali Rendah Dangkal Agak rusak
3 Rendah sekali Rendah Rendah sekali Dangkal Baik
4 Rendah sekali Rendah Rendah Dangkal Agak rusak
5 Rendah sekali Rendah sekali Rendah sekali Agak Dangkal Baik
6 Rendah sekali Rendah Rendah sekali Agak Dangkal Baik
7 Rendah sekali Rendah sekali Rendah Agak Dangkal Agak rusak
8 Rendah sekali Rendah Rendah Agak Dangkal Agak rusak
9 Rendah Rendah sekali Rendah sekali Dangkal Baik
10 Rendah Rendah Rendah sekali Dangkal Baik
Defuzzyfikasi
Proses pengembalian nilai output dari proses fuzzifikasi dan rule
yang bersifat linguistik (label) menjadi nilai angka (crisp)
COG (Center Of Gravity)

n
j
j
n
j
j j
z
z z
z
1
1
) (
) (

Keterangan :
z : nilai keluaran
z
j
: elemen ke
) (
j
z
: derajat keanggotaan elemen pada fuzzy set z
Hasil penelitian
Nilai defuzzifikasi
Tabel Hasil pengamatan nilai defuzzifikasi
maksimum dan minimum sistem fuzzy dengan
fungsi keanggotaan segitiga, trapesium dan
gaussian
Fungsi
keanggotaan
Jangkauan Nilai
minimum
Jangkauan Nilai
maksimum
Jangkauan deteksi kualitas enamel
Segitiga 0.084 0.92 Baik rusak sekali
Trapesium 0.1 0.9 Baik rusak sekali
Gaussian 0.258 0.81 Agak rusak rusak
Pseudo color input tegangan pumping dan rerata kedalaman plasma
terhadap output kualitas enamel gigi pada sistem fuzzy dengan fungsi
keanggotaans segitiga, trapesium dan gaussian
Kualitas enamel
agak rusak
Kualitas enamel
rusak
Kualitas enamel
baik
Kualitas enamel
rusak sekali
Kualitas enamel
rusak sekali
Kualitas enamel baik
Kualitas enamel agak
rusak
Fungsi keanggotaan
segitiga
Fungsi keanggotaan
gaussian
Fungsi keanggotaan
trapesium
Kesimpulan
1. Pengelompokkan citra hasil laser specle Imaging (LSI)
akibat paparan laser Nd:YAG dengan Q-Switch
diperoleh sembilan karakter pola citra yaitu : pantulan
sempurna, pantulan berulang, distorsi sampel, distorsi
dan pantulan berulang, produksi plasma, produksi
plasma dan pantulan berulang, produksi plasma dan
distorsi sampel, produksi plasma, pantulan berulang dan
distorsi sampel, tidak terkena laser. Sedangkan untuk
karakterisasi citra hasil laser specle Imaging (LSI) akibat
paparan laser Nd:YAG without Q-Switch diperoleh lima
karakter pola citra yaitu : pantulan sempurna, pantulan
berulang, distorsi sampel, distorsi dan pantulan dan tidak
terkena laser.

2. telah didesain sistem fuzzy dengan
fungsi keanggotaan segitiga, trapesium
dan gaussian.
3. berdasarkan hasil pengamatan surface
viewer sistem fuzzy dengan fungsi
keanggotaan gaussian memiliki sensitifitas
yang lebih baik daripada sistem fuzzy
dengan fungsi keanggotaan segitiga dan
trapesium.

You might also like