You are on page 1of 25

Zaman Prasejarah, Peradaban kuno Indonesia dan Dunia

1. Manusia Purba

manusia purba adalah manusia yang hidup sebelum ditemukannya tulisan.

2. Jenis manusia purba di indonesia

a. Pithecantropus atau manusia kera, meliputi :

Pithecantropus Robustus
Pithecantropus Soloensis
Pithecantropus Erectus
pithecantropus Dubois
b. Hom sapiens, manusia yang sudah cerdas ditemukan oleh Von Rietschoten

c. Megantropus Palaeojavanicus, ditemukan oleh Von Koningswald di Sangiran

3. Jenis manusia purba di luar indonesia

Sinantropus Pekinensis di Cina
Homoheidel Bergensis dan Homo neander thalensis di Jerman
Grimaldi dan Cro magnon di Perancis
Pittdown dan Susscexs di Inggris
Homo Afrikanus di Afrika
4. zaman kehidupan manusia purba

1. Zaman Palaeolitikum (batu Tua)

Pola hidupnya adalah Nomaden, food gathering, berburu dengan alat yang masih sederhana, seperti
kapak genggam, flakes, chopper pendukung kebudayaan ini adalah kebudayaan pacitan dan
ngandong

2. Zaman Mezolitikum (batu tengah)

Pada zaman ini mulai dikenal kehidupan yang menetap, adapun pendukung kebudayaan ini adalah
kebudayaan Bachon Hoabinh dan kebudayaan Roala.

3. Zaman Neolitikum (batu baru)

Pada masa ini kehidupan sudah menetap peralatan dari batu sudah halus. Zaman ini merupakan
perubahan besar dari Food gathering ke food producing, juga kehidupan golongan royong serta
bercocok tanam semakin berkembang

4. Zaman Megalitikum (batu besar)

Pada masa ini sudah mulai dikenal kepercayaan Dinamisme dan Animisme. Adapun benda-benda
peninggalan zaman ini adalah bangunan menhir, dolmen, sarkofagus, waruga dan punden berundak,
yang semua itu terbuat dari batu besar.

5. Zaman Logam

Pada masa ini sudah dikenal benda-benda dari logam dengan teknik yang tinggi. hasil peninggalan
kebudayaan ini, antara lain : kapak corong, nekara, bejana, manik-manik dan peerhiasan.

5. Peradaban-peradaban Tertua di Dunia

1. Kebudayaan sungai besar, meliputi :

Mesir Kuno dengan sungai Nil
mesopotamia dengan sungai Eufrat dan tigris
india dengan kebudayaan sungai gangga dan indus
cina dengan kebudayaan sungai huang Ho
2. kebudayaan pantai, pedalaman dan kepulauan

Kebudayaan Funisia, kebudayaan peninggalan yang terkenal adalah huruf abjad yang terdiri dari 22
huruf atau lambang dan menjadi huruf latin sampai sekarang
kebudayaan ibrani/yahudi, puncak kejayaannya pada nabi daud dan nabi sulaiman
kebudayaan tertua di amerika, pendukung kebudayaan ini adalah peradaban inca, maya dan aztec.
3. kebudayaan persia

Raja yang terkenal adalah Darius Agung dan Wilayahnya meliputi Persia, Mesopotamia, Asia kecil
dan mesir. kepercayaan orang persia disebut Zoroatrinisme.

4. kebudayaan yunani dan romawi kuno

Pada masa kebudayaan kuno ini berkembang ada 3 polis yang terkenal yaitu Athena, Spartha dan
Thebe. pada masa raja Iskandar Zulkarnaen wilayah kekuasaan dikenal dengan Helenisme, yaitu
kebudayaan perpaduan yunani dengan daerah taklukannya.

6. Renaissance dan Humanisme

1. Renaissance dan tokoh-tokohnya

Renaissance diartikan sebagai kelahiran kembali kebudayaan-kebudayaan romawi dan yunani.
Humanisme adalah aliran yang bertujuan mempelajari bahasa dan kebudayaan yunani dan Romawi
kuno untuk kepentingan manusia. tokohnya yaitu Leonardo Da Vinci, Michael Agelo,dll

2. Keadaan susudah Renaissance dan akibatnya

adanya Reformasi yang dilakukan oleh Marthin Luther (1483 1546), kemudian diikuti oleh Calvin
dan Swingly dengan keberaniannya mengecam keburukan Gereja dan Raja.
Ilmu pengetahuan dan kebudayaan berkembang pesat yang didukung oleh kaum Humanis, serta
tidak takut lagi terhadap pihak gereja
Bidang sosial dan masyarakatan, yaitu munculnya golongan Borjuis, negara-negara kerajaan nasional
agama nasrani serta kebudayaan klasik barat berkembang secara berimbang.
dengan adanya Renaisance dan Humanisme yang berkembang di Eropa abad pertengahan
menjadikan suatu tongkat baru bagi perkembangan sejarah Eropa.




















1. Asal Mula Manusia

Hewan terdekat dengan manusia yang masih bertahan hidup adalah simpanse; kedua terdekat
adalah gorila dan ketiga adalah orang utan. Sangat penting untuk diingat, namun, bahwa
manusia hanya mempunyai persamaan populasi nenek moyang dengan hewan ini dan tidak
diturunkan langsung dari mereka. Ahli biologi telah membandingkan serantaian pasangan
dasar DNA antara manusia dan simpanse, dan memperkirakan perbedaan genetik keseleruhan
kurang dari 5% [2]. Telah diperkirakan bahwa garis silsilah manusia bercabang dari simpanse
sekitar 5 juta tahun lalu, dan dari gorila sekitar 8 juta tahun lalu. Namun, laporan berita
terbaru dari tengkorak hominid berumur kira-kira 7 juta tahun sudah menunjukkan
percabangan dari garis silsilah kera, membuat gagasan kuat adanya percabangan awal silsilah
tersebut.

Berikut beberapa gejala penting dalam evolusi manusia:
1. perluasan rongga otak dan otak itu sendiri, yang umumnya sekitar 1,400 cm dalam ukuran
volumnya, dua kali lipat perluasan otak simpanse dan gorila. Beberapa ahli antropologi,
namun, mengatakan bahwa alih-alih perluasan otak, penyusunan ulang struktur otak lebih
berpengaruh pada bertambahnya kecerdasan.
2. pengurangan gigi taring.
3. penggerak bipedal (dua kaki)
4. perbaikan laring / pangkal tenggorokan (yang memungkinkan penghasilan bunyi kompleks
atau dikenal sebagai bahasa vokal).
Bagaimana gejala-gejala ini berhubungan, dengan cara apa mereka telah menyesuaikan diri,
dan apa peran mereka dalam evolusi organisasi sosial dan kebudayaan kompleks, merupakan
hal-hal penting dalam perdebatan yang berlangsung di antara para ahli antropologi ragawi
saat ini.

Selama tahun 1990an, variasi dalam DNA mitochondria manusia diakui sebagai sumber
berharga untuk membangun ulang silsilah manusia dan untuk melacak perpindahan manusia
awal. Berdasarkan perhitungan-perhitungan ini, nenek moyang terakhir yang serupa manusia
modern diperkirakan hidup sekitar 150 milenium lalu, dan telah berkembang di luar Africa
kurang dari 100.000 tahun lalu. Australia dijelajahi relatif awal, sekitar 70.000 tahun lalu,
Eropa +/- 40.000 tahun lalu, dan Amerika pertama didiami secara kasarnya 30.000 tahun lalu,
serta kolonisasi kedua di sepanjang Pasifik +/- 15.000 tahun lalu (lihat Perpindahan
manusia).
Macam-macam kelompok agama telah menyatakan keberatan atas teori evolusi umat manusia
dari sebuah nenek moyang bersama dengan hominoid lainnya. Alhasil, muncullah berbagai
perbedaan pendapat, percekcokan, dan kontroversi. Lihat penciptaan, argumen evolusi, dan
desain kepandaian untuk melihat pola pikir yang berlawanan.



2. Apa Manusia Itu

Banyak faham yang memberikan pandangan akan arti manusia, dimana faham-faham tersebut
tidak memberikan satu simpulan pasti tentang arti manusia. Faham-faham tersebut tidak
secara eksplesit menyimpulkan makna manusia, melainkan pemberian pencitraan sifat dan
ciri-ciri yang dapat diperdebatkan. Dengan demikian sungguh tidak mudah memberikan suatu
defenisi mengenai arti manusia.
Namun manusia sering juga disebut the inventing and discovering animal (binatang
pencipta dan penemu). Menurut sejarah, evolusi manusia diawali saat manusia masih
diidentifikasi sebagai Pithecanthropus erectus (manusia kera berjalan tegak) hingga saat ini di
mana manusia diidentifikasi sebagai Homo sapiens.
Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka
Bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang juga diperluas ke aspek psikologis serta
ragawinya, tetapi biasanya tidak ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia
diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa
dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai
satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia menggunakan
daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan ada nya kedua kaki untuk
menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek
menggunakan jari jempol (ibu jari).
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan fisik manusia, proses berpikir manusia juga
mengalami kemajuan. Manusia mulai mengenal ilmu dan pengetahuan dan menemukan apa
yang disebut peradaban. Peradaban berarti kesenian, tradisi, kebiasaan, kepercayaan, nilai,
perilaku dan kebiasaan material yang menjelaskan cara hidup manusia. Peradaban dapat
dipisahkan dari kebudayaan karena kerumitan sosial dan organisasi dalam tingkatan yang
lebih tinggi dan karena perbedaan kegiatan ekonomi dan budayanya.
Banyak manusia menganggap dirinya organisme terpintar dalam kerajaan hewan, meski ada
perdebatan apakah cetaceans seperti lumba-lumba dapat saja mempunyai intelektual
sebanding. Tentunya, manusia adalah satu-satunya hewan yang terbukti berteknologi tinggi.
Manusia memiliki perbandingan massa otak dengan tubuh terbesar di antara semua
hewan besar (Lumba-lumba memiliki yang kedua terbesar; hiu memiliki yang terbesar untuk
ikan; dan gurita memiliki yang tertinggi untuk invertebrata). Meski bukanlah pengukuran
mutlak (sebab massa otak minimum penting untuk fungsi "berumahtangga" tertentu),
perbandingan massa otak dengan tubuh memang memberikan petunjuk baik dari intelektual
relatif. (Carl Sagan, The Dragons of Eden.
Kemampuan manusia untuk mengenali bayangannya dalam cermin, merupakan salah satu hal
yang jarang di temui dalam kerajaan hewan. Manusia adalah satu dari empat spesies yang
lulus tes cermin untuk pengenalan pantulan diri - yang lainnya adalah simpanse, orang utan,
dan lumba-lumba. Pengujian membuktikan bahwa sebuah simpanse yang sudah bertumbuh
sempurna memiliki kemampuan yang hampir sama dengan seorang anak manusia berumur
empat tahun untuk mengenali bayangannya di cermin.
Kemampuan mental manusia dan kepandaiannya, membuat mereka, menurut Pascal,
makhluk tersedih di antara semua hewan. Kemampuan memiliki perasaan, seperti kesedihan
atau kebahagiaan, membedakan mereka dari organisme lain, walaupun pernyataan ini sukar
dibuktikan menggunakan tes hewan. Keberadaan manusia, menurut sebagian besar ahli
filsafat, membentuk dirinya sebagai sumber kebahagiaan.

3.Jenis-Jenis Manusia

Secara umum penemuan fosil manusia dari jaman ke zaman terbagi atas tiga
kelompok, yaitu manusia purba, manusiakera dan manusia modern.Yang perlu diingat
adalah bahwa teori ini hanya dugaan dan tidak terbukti kebenarannya karena teori evolusi
telah runtuh. Fosil manusia lama yang ditemukan bisa saja bukan fosil manusia atau manusia
yang memiliki bentuk ciri tubuh yang unik, atau bahkan hasil rekayasa.
A. Manusia Purba / Homo Erectus
1. Sinanthropus pekinensis adalah manusia purba yang fosilnya ditemukan di gua naga
daerah Peking negara Cina oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich. Sinanthropus pekinensis
dianggap bagian dari kelompok pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau badan yang mirip
serta hidup di era zaman yang bersamaan. Sinanthropus pekinensis memiliki volume isi otak sekitar
kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik.
2. Meganthropus Palaeojavanicus / Manusia Raksasa Jawa
3. Meganthropus palaeojavanicus ditemukan di Sangiran di pulau jawa oleh Von Koningswald pada tahun
1939 - 1941.
4. Manusia Heidelberg
5. Manusia heidelberg ditemukan di Jerman
6. Pithecanthropus erectus adalah manusia purba yang pertama kali fosil telang belulang ditemukan di
Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois. Pithecanthropus erectus hidup di jaman
pleistosin atau kira-kira 300.000 hingga 500.000 tahun yang lalu. Volume otak Pithecanthropus
erectus diperkirakan sekitar 770 - 1000 cm kubik. Bagian tulang-belulang fosil manusia purba yang
ditemukan tersebut adalah tulang rahang, beberapa gigi, serta sebagian tulang tengkorak.
B. Manusia Kera dari Afrika Selatan
1. Australopithecus africanus ditemukan di desa Taung di sekitar Bechunaland ditemukan oleh Raymond
Dart tahun 1924. Bagian tubuh yang ditemukan hanya fosil tengkorak kepala saja.
2. Paranthropus Robustus dan Paranthropus Transvaalensis
3. Dua penemuan tersebut ditemukan di daerah Amerika Selatan dengan ciri isi volume otak sekitar 600
cm kubik, hidup di lingkungan terbuka, serta memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter. Kedua
fosil menusia kera tersebut disebut australopithecus.

C. Manusia Modern
Pengertian atau arti definisi manusia modern adalah manusia yang termasuk ke dalam spesies
homo sapiens dengan isi volum otak kira-kira 1450 cm kubik hidup sekitar 15.000 hingga 150.000
tahun yang lalu. Manusia modern disebut modern karena hampir mirip atau menyerupai manusia
yang ada pada saat ini atau sekarang.
1. Manusia Swanscombe - Berasal dari Inggris
2. Manusia Neandertal - Ditemukan di lembah Neander
3. Manusia Cro-Magnon / Cromagnon / Crogmanon - Ditemukan di gua Cro-Magnon, Lascaux Prancis.
Dicurigai sebagai campuran antara manusia Neandertal dengan manusia Gunung Carmel.
4. Manusia Shanidar - Fosil dijumpai di Negara Irak
5. Manusia Gunung Carmel - Ditemukan di gua-gua Tabun serta Skhul Palestina
6. Manusia Steinheim - Berasal dari Jerman
4. KEBUDAYAAN

1. Pengertian Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah
tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam
bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian
disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat
Kebudayaan bukanlah suatu benda dan bukan objek rekayasa karena dia adalah ungkapan
dialog terus menerus yang berlangsung dalam masyarakat. Ciri khas dialog adalah
kebebasannya. Dialog adalah keterbukaan yang satu terhadap yang lain, reaksi bebas dan
khas atas komunikasi lawan bicara yang tidak dapat dipastikan sebelumnya. Kebudayaan
hanya dapat berkembang dalam suasana terbuka dan bebas tekanan. Dalam sejarahnya,
manusia memperlihatkan dua daya: Daya tahunya dan daya untuk mencapai yang
diketahuinya. Daya tahu dan mau inilah yang disebut memanusiakan manusia.
Ilmu pengetahuan yang ditemukan oleh manusia pulalah yang memperkirakan bahwa
manusia telah menghuni bumi ini sejak sekitar 20.000 tahun Sebelum Masehi. Masa ini
disebut masa pra-sejarah karena warisan yang ditinggalkan pada masa ini tidak menyebut
apapun mengenai dirinya. Karena tidak adanya dokumen tertulis yang menceritakan masa
pra-sejarah, maka informasi yang diperoleh pada masa ini didapat melalui bidang-bidang
ilmu pengetahuan lain di antaranya, paleontologi, biologi, palinologi, geologi, antropologi
dan arkeologi. Zaman ini sering juga disebut zaman batu karena semua alat-alat yang
dihasilkan manusia dibuat dari batu.
Dari sudut perkembangan pengetahuan manusia, zaman ini ditandai dengan pengetahuan
mereka mengenai apa dan bagaimana (know how) yang diperoleh manusia melalui proses:
1. Kemampuan mengamati
2. Kemampuan membeda-bedakan
3. Kemampuan memilih
4. Kemampuan melakukan percobaan berdasarkan prinsip trial and error
Menurut Karl Popper, cara belajar dari kesalahan yang dibuat pada dasarnya merupakan
karakteristik yang sama pada semua makhluk hidup, apakah itu binatang tingkat rendah atau
tingkat tinggi, apakah ia seekor simpanse atau seorang ilmuwan.
Dari sudut perkembangan pengetahuan manusia, zaman ini ditandai dengan pengetahuan
mereka mengenai apa dan bagaimana (know how) yang diperoleh manusia melalui proses:
1. Kemampuan mengamati
2. Kemampuan membeda-bedakan
3. Kemampuan memilih
4. Kemampuan melakukan percobaan berdasarkan prinsip trial and error
Menurut Karl Popper, cara belajar dari kesalahan yang dibuat pada dasarnya merupakan
karakteristik yang sama pada semua makhluk hidup, apakah itu binatang tingkat rendah atau
tingkat tinggi, apakah ia seekor simpanse atau seorang ilmuwan.
Setelah masa pra-sejarah, manusia mulai memasuki masa sejarah mulai dari sekitar 15.000
hingga 600 tahun Sebelum Masehi dengan ditemukannya tulisan-tulisan pada masa ini.
Kemajuan yang bersifat khusus pada masa itu adalah pengembangan kemampuan membaca,
menulis dan berhitung. Ketiga kemampuan inilah yang banyak berperan dalam
pengembangan kebudayaan dan berdirinya kerajaan-kerajaan besar di Afrika (misalnya
Mesir), Asia Tengah (Sumeria, Babilonia, Niniveh), Asia Timur (Tiongkok) dan Amerika
Tengah (Maya dan Inca).
Mulai dari 600 tahun Sebelum Masehi hingga 200 tahun Sesudah Masehi, manusia mulai
memasuki zaman penalaran. Pada masa ini, kebudayaan Yunani memberikan corak baru
kepada pengetahuan yang berdasarkan pada receptive mind.
Cara berpikir mereka sudah memiliki penalaran yang selalu menyelidik (inquiring mind)
yang tidak mau menerima peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman begitu saja secara
pasif-reseptif tetapi terus mencari sampai sedalam-dalamnya akar dari semua fenomena yang
beragam di alam ini (rasionalitas). Pada zaman ini lahirlah pemikir-pemikir yang dalilnya
dapat bermanfaat hingga saat ini, diantaranya Aristoteles, Thales, Pythagoras, Archimedes
dan Aristarchus.




5. Defenisi Kebudayaan


Defenisi Kebudayaan Menurut para Pakar :
1. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua
pengaruh yang kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia
untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan kehidupannya guna
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertip dan damai.

2. Robert Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup
kepercayaan,adapt istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh
bukan dari kreatifitasnya sendiri melaikan merupakan warisan masa lampau yang di dapat
melalui pendidikan formal atau informal.

3. Keesing
Kebudayaan adalah totalitas pengetahuan manusia, pengalaman yang terakumulasi dan yang
ditransmisikan secara social.

Sumber : http://kelompokantropologi.blogspot.com/
Diakses tgl 9 sept 2014 pukul 13.37










Hampir semua tulisan tentang sejarah peradaban menempatkan Asia Tenggara sebagai
kawasan pinggiran. Kawasan yang kebudayaannya dapat subur berkembang hanya
karena imbas migrasi manusia atau riak-riak difusi budaya dari pusat-pusat peradaban
lain, baik yang berpusat di Mesir, Cina, maupun India.



Stephen Oppenheimer berpendapat lain. Dokter ahli genetik yang belajar banyak
tentang sejarah peradaban ini malah melihat kawasan Asia Tenggara sebagai
Rekonstruksi Oppenheimer diawali dari saat berakhirnya puncak Jaman Es (Last Glacial
Maximum) sekitar 20.000 tahun yang lalu. Ketika itu, muka air laut masih sekitar 150 m
di bawah muka air laut sekarang. Kepulauan Indonesia bagian barat masih Bergabung
dengan benua Asia menjadi dataran luas yang dikenal sebagai Paparan Sunda. Namun
ketika bumi memanas, timbunan es yang ada di kutub meleleh dan mengakibatkan
banjir besar yang melanda dataran rendah di berbagai penjuru dunia.


Data geologi dan oseanografi mencatat setidaknya ada tiga banjir besar yang
terjadi pada sekitar 14.000, 11.000, dan 8,000 tahun lalu. Banjir besar yang
terakhir bahkan menaikkan muka air laut hingga 5-10 meter lebih tinggi dari
yang sekarang. Yang paling parah dilanda banjir adalah Paparan Sunda dan pantai
Cina Selatan. Paparan Sunda malah menjadi pulau-pulau yang terpisah, antara lain
Kalimantan, Jawa, Bali, dan Sumatera. Padahal, waktu itu kawasan ini sudah cukup
padat dihuni manusia prasejarah yang berpenghidupan sebagai petani dan nelayan. Bagi
Oppenheimer, kisah Banjir Nuh atau Benua Atlantis yang hilang tidak lain adalah
rekaman budaya yang mengabadikan fenomena alam dahsyat ini. Di kawasan Asia
Tenggara, kisah atau legenda seperti ini juga masih tersebar luas di antara masyarakat
tradisional.

Ketika banjir melanda, terjadi diaspora para penghuni kawasan ini. Mereka menyebar ke
Barat hingga India dan Mesopotamia, ke Timur lalu menghuni Kepulauan Pasifik, dan ke
Utara sampai ke Cina dan Jepang bahkan terus menyeberang ke Amerika lewat Selat
Bering. Menurut Oppenheimer, diaspora ini cocok dengan rekonstruksi linguistik terbaru
versi Johanna Nichols yang menyatakan bahwa Asia Tenggara sebagai pusat persebaran
bahasa-bahasa dunia setelah akhir zaman Es. Ini tentu saja amat bertentangan dengan
teori yang umum dianut, yang meletakkan tempat asal bahasa-bahasa Asia Timur
(Tibeto-Burma, Tai-Kadai, Austroasiatik dan Austronesia) di timur Himalaya, tempat
sungai-sungai besar di daratan Asia berhulu. Namun, Oppenheimer juga merujuk
sintesis dari empat pakar arkeologi yang meyakini bahwa kawasan ex- Paparan Sunda
adalah pusat diaspora manusia pada akhir zaman Es.



Petunjuk genetika pun membuktikan bahwa penduduk Asia Tenggara sudah menghuni
kawasan ini paling tidak sejak akhir Kala Pleistosen, dan tidak banyak mendapat aliran
gen baru dari daratan Asia. Oppenheimer yakin, Orang Asli yang kini bermukim di
Semenanjung Malaya adalah sisa penduduk asli Paparan Sunda yang tetap tinggal di
rumah ketika keluarga lainnya migrasi. Artinya, migrasi terjadi dari kawasan Kepulauan
Asia Tenggara ke Daratan Asia, dan bukan sebaliknya. Jadi, migrasi penutur bahasa
Austronesia pun bukan dari Cina Selatan-Taiwan ke Kepulauan Filipina-Indonesia lalu ke
Pasifik dan Madagaskar seperti yang disintesiskan oleh ahli bahasa Robert Blust maupun
ahli arkeologi Peter Bellwood. Justru dari Kepulauan Indonesia-lah, para penutur
Austronesia berasal.



Bagi Oppenheimer, orang Sumeria yang menjadi peletak dasar peradaban di
Mesopotamia adalah orang Asia Tenggara. Kesamaan benda-benda Neolitik yang muncul
di Asia Tenggara dan Mesopotamia sekitar 7.500 tahun lalu menjadi salah satu bukti. Ciri
fisik orang Sumeria yang bermuka lebar (brachycepalis) dan wajah tipikal orientalis
patung-patung wanita Sumeria bisa jadi bukti lainnya. Malahan, tokoh legenda
Uthnapishtim, yang dalam wiracarita Gilgamesh dan daftar raja-raja Sumeria disebut
sebagai satu-satunya orang yang selamat dari banjir besar, sehingga dianggap prototipe
Nabi Nuh, tidak lain adalah personifikasi migran dari Asia Tenggara. Dalam legenda
Babilonia, kedatangan migran Asia Tenggara direkam dalam kisah tujuh orang bijak
yang datang dari laut (Timur) membawa berbagai keterampilan dan pengetahuan baru.
Kisah seperti ini juga terdapat di Hindukush (pusat peradaban Indus kuno) dan dimuat
dalam Buku Kematian Mesir kuno. Sementara itu, dalam berbagai varian, legenda ini
masih tersebar luas di Kepulauan Nusantara hingga Pasifik.


Oppenheimer tidak berhenti sampai di situ. Ia mengungkapkan bahwa kisah bertema
penciptaan Adam-Hawa hingga sengketa Kaen-Habel ternyata tersebar luas di Asia dan
Pasifik. Di New Zealand, orang Maori menyebut wanita pertama sebagai Eevee. Dalam
berbagai mitos di kawasan ini, manusia pertama dikisahkan dibuat dari lempung merah.
Kisah sengketa dua saudara kandung juga populer di Papua Nugini dengan tokoh
bernama Kullabop dan Manup. Karena itu, Oppenheimer yakin kisah Kejadian Dunia
(Genesis) aslinya berasal dari Asia Tenggara, sehingga ia menganggap Asia Tenggara
sebagai Taman Firdaus (Eden in the East).

Teori hiper-difusionisme pun disusun dari paralelisme data arkeologi, organisasi sosial,
religi, dan ciri etnografi lain yang terdapat di berbagai penjuru dunia (Trigger, 1989).
Kalau dalam cara meyakinkan pembacanya, karya Oppenheimer ini mirip dengan karya-
karya Eric von Daniken, yang menganggap peradaban manusia di bumi ini sebagai hasil
transfer iptek dari mahluk angkasa luar !

Seperti von Daniken, Oppenheimer juga menggunakan penggalan-penggalan data
arkeologi yang diramu dengan beragam hasil kajian ilmiah bidang lainnya. Gaya
penyajiannya yang ilmiah populer membuat buku ini enak dibaca. Karya seperti ini
dikenal sebagai pseudo-archaeology.
Membaca buku Oppenheimer memang mengasyikkan, khususnya bagi mereka yang
berwawasan posmo. Nuansa dekonstruksi yang kuat dalam buku ini bisa membuat
mereka sulit berhenti membaca. Hampir di tiap bagian ada kontroversi, yang kemudian
dipecahkan dengan cerdik.. Apalagi, data yang dipakai amat mutakhir, termasuk data
paling baru yang dikumpulkan si penulis sendiri saat ia praktek sebagai dokter di desa-
desa terpencil Asia Tenggara dan Papua Nugini
Eden in the East, the Drowned Continent of Southeast Asia

Sumber : http://forum.viva.co.id/sejarah/1437780-awal-peradaban-kuno-
seluruh-dunia-berasal-dari-asia-tenggara.html
Diakses tanggal 09 September pukul 14.30








MAKALAH MANUSIA DAN PERADABAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui
akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan
sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain.
Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya
melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan
norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut
untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuaan yang tidak dapat
dipisahkan dalam artinya yang utuh. Masyarakat adalh kumpulan manusia yang
hidup dalam suatu daerah tertentu, yang telah cukup lama, dan mempunyai aturan-
aturan yang mengatur mereka untuk menuju tujuan yang sama. Sedangkan
kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah didalam bertindak dan berpikir,
sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang fundamental, dan sebab itulah
kebudayaan itu tidak dapat dilepaskan dengan individu dan masyarakat.
Pada masa sekarang istilah ke batasan yang jelas. kebudayaan dan peradaban tidak
mepunyai perbedaan adalah sebuah keyakinan yang mendasar bahwa visi bagi
manusia hidup adalah untuk membentuk peradaban, membuat dunia menjadi lebih
baik, menjadi seorang pemimpin. Seharusnya manusia hidup tidak hanya untuk
dirinya sendiri, tapi bergerak lincah sedemikian rupa untuk menjadikan alam
beserta isinya sebagai objek yang menjadi ladang bagi gerak dalam
membangun peradaban.Oleh sebab itu lah penulis menyusun makalah ini agar kita
dapat lebih memahami kembali mengenai pengertian manusia dan
peradaban.Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat
karena diantara keuanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan
yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya
yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut.
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi / berubah sesuai
dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu
perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh
modernisasi yang terjadi di masyarakat.
Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yangmempunyai
sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman,
dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain
adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan
umum.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah
membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-
jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini
relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga
ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu
menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan
aktifitas manusia.

1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah ini yang tibul dari latar belakang poin di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Hakekat Manusia dan Peradaban?
2. Bagaimana Wujud dan Perkembangan Peradaban?
3. Bagaimana Peradaban dan Perubahan Sosial?
4. Bagaimana Dinamika Peradaban?
5. Bagaimana Problematika Peradaban Dalam Kehidupan Masyarakat?

1.3. Tujuan
Adapun yang tujuan yang akan di dapat dalam penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui Hakekat Manusia dan Peradaban.
2. Mengetahui Wujud dan Perkembangan Peradaban.
3. Mengetahui Peradaban dan Perubahan Sosial.
4. Mengetahui Masyarakat Yang Beradab.
5. Mengetahui Problematika Peradaban Dalam Kehidupan Masyarakat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN MANUSIA
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya
yang tunduk kepada aturan-aturan Tuhan. Ada beberapa pengertian manusia
menurut para ahli diantaranya:
Menurut Sokrates, Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu
dengan kuku datar dan lebar.
Menurut Nicolaus dan Sudiarja, Manusia itu bhineka tetapi tunggal. Bhineka karena
terdiri dari jasmani dan rohani akan tetapi satu karena jasmani dan rohani terdapat
dalam satu jasad.
Menurut Omar Muhammad, Manusia adalah makhluk yang paling mulia karena dapat
berpikir. Manusia itu memiliki 3 dimensi yaitu badan, akal dan ruh. Manusia juga
disebut sebagai makhluk individu dan makhluk social.

Manusia sebagai makhluk individu Manusia sebagai makhluk individu apabila
unsur-unsur tersebut tidak terbagi atau dapat dikatakan tetap berada dalam satu
kesatuan yang utuh. Manusia sebagai makhluk social Manusia dikatakan makhluk
sosial apabila kita tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan pertolongan
dari orang lain. Menurut Mead, pengembangan diri manusia berlangsung beberapa
tahap, yaitu:
Play stage (bermain)
Game stage (bertanding)
Significant other (bersama orang dekat)
Generalized other (bersama masyarakat secara umum)
Sedangkan agen-agen dari tahap-tahap tersebut meliputi:
Keluarga
Teman sebaya
Sekolah
Media masa

2.2. PENGERTIAN PERADABAN

Peradaban berasal dari kata adab yang berarti kesopanan, kehormatan, budi bahasa
dan etiket. Lawannya adalah biadab, kasar, kurang ajar dan tak tahu pergaulan.
Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan ilmu teknik untuk
kegunaan praktis.Peradaban sebagai suatu perwujudan budaya yang didasarkan
pada akal (rasio) semata-mata dengan mengabaikan nurani akan berlainan dengan
perwujudan budaya yang didasarkan pada akal, nurani, dan kehendak sebagai
kesatuan yang utuh.

Manusia yang beradab adalah manusia yang memiliki kesopanan dan berbudi
pekerti. Manusia yang tidak beradab = biadab. Berikut penjelasan mengenai ukuran
akhlak, kesopanan dan budi pekerti;
Prof. Dr. Koentjaraningrat, peradaban ialah bagian- bagian kebudayaan yang halus dan
indah seperti kesenian.
Oswald Spengl (1880-1936) Kebudayaan ialah wujud dari seluruh kehidupan adat,
industrial filsafat dan sebagainya, peradaban ialah kebudayaan yang sudah tidak tumbuh
lagi, sudah mati.
Peradaban didefinisikan sebagai keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok
manusia yang mengatasi negara, ras, suku atau agama yang membedakannya dari
yang lain.Beradab setidaknya sebuah masyarakat bersifat relatif dan harus ada
norma. Kebutuhan akan adab dengan peradaban mengacu pada masyarakat yang
memiliki organisasi sosial, kebudayaan dan cara berkehidupan yang sudah maju
yang menyebabkan berbeda dari masyarakat lain.
Peradaban merupakan tahap kebudayaan tertentu dan telah maju yang bercirikan
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan lain-lain. Masyarakat memiliki
peradaban yang berbeda-beda satu sama lain.
Beberapa pendapat mengenai peradaban yang disampaikan oleh para ahli:
1. Menurut Oswalg Spengl, Peradaban adalah kebudayaan yang mengalami
perubahan dan menekankan pada kesejahteraan fisik dan material.
2. Menurut Anne Ahira, Peradaban adalah kebudayaan yang mengalami kemajuan
yang tinggi.
3. Menurut KBBI, Peradaban adalah kemajuan yang menyangkut sopan santun,
budi bahasa dana kebudayaan suatu bangsa.
Dalam kebudayaan Barat, manusia beradab adalah yang berpendidikan, sopan dan
berbudaya. Ciri penting dalam definisi peradaban adalah berbudaya (cultured),
antara lain: melek huruf (lettered).



BAB III
MANUSIA DAN PERADABAN

3.1. Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
1. Makna Manusia
Manusia beradab karena dalam jiwanya dilengkapi dengan akal, nurani, dan
kehendak. Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu pengetahuan dan
teknologi. Nurani berfungsi sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan sumber
kesenian. Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, menentukan kebutuhan, dan
sumber kegunaan. Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak bisa terpisahkan
karena manusia itu memiliki cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu akan
menimbulkan perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu budaya. Nah, dari
hal itulah kebudayaan akan mengalami kemajuan sehingga dikatakan sebagai
peradaban. Contoh : zaman dahulu, manusia menanam karet dan hanya menunggu
hasil berdasarkan kemampuan alam untuk memproduksi. Tetapi sekarang tidak lagi
karena ada perkembangan seperti pupuk, dan itu akan menumbuhkan karet dengan
cepat.
Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan
rohani. Melalui akalnya manusia dapat menciptakan dan mengembangkan teknologi,
lewat jasmaninya manusia dapat menerapkan dan merasakan kemudahan yang
diperolehnya dari teknologi tersebut sedangkan melalui rohani terciptalah
peradaban. Lebih dari itu melalui ketiganya (akal, jasmani, rohani) manusia dapat
membuat perubahan di berbagai bidang sesuai dengan perjalanan waktu yang
dilaluinya sebagai upaya penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi pada
lingkungan sekitarnya. Aspek inilah yang menjadi pembeda antara manusia dengan
mahluk lainnya dalam hal kemampuannya beradaptasi dengan alam.
Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu :
1. Sebagai makhluk tuhan
2. Sebagai makhluk individu
3. Sebagai makhluk sosial budaya
Sebagai makhluk pribadi, manusia terus melakukan interaksi dengan sesamanya
sebagai jalan mencari pemahaman tentang dirinya, lingkungan dan sarana untuk
pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat diperolehnya sendiri. Interaksi tersebut
sebagai cikal terbentuknya suatu komunitas sosial yang selanjutnya melahirkan
aturan-aturan dan norma yang disepakati bersama untuk mengatur interaksi yang
terjadi tersebut. Sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa konsep dasar
keorganisasian dan manajemen bukan merupakan sesuatu yang baru. Beberapa
peninggalan bersejarah baik yang berupa bangunan, tulisan atau yang sejenisnya
dari beberapa dinasti di seluruh dunia yang dibuat beberapa ribu tahun silam
merupakan saksi bisu yang menguatkan pernyataan di atas. Keberadaan dinasti
tersebut seolah mengatakan bahwa masyarakat pada saat itu sudah mengenal
organisasi yang mengatur segala macam interaksi yang terjadi antar individu dalam
masyarakat, sedangkan peninggalan sejarah (misalnya tujuh keajaiban dunia) bisa
dikatakan sebagai sebuah maha karya yang tak akan terwujud bila proses
pembuatannya tidak menggunakan konsep manajemen yang benar-benar brilian.
2. Makna Adab dan Peradaban
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering
dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan
kebudayaan. Definisi peradaban menurut Koentjaraningrat menyatakan bahwa
peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah
seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan,
kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system
teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur
budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka
masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang
tinggi.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor:
Pendidikan,
Kemajuan teknologi dan
Ilmu pengetahuan.


3.2. Evolusi Budaya Dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial
Budaya
1. Wujud Peradaban
Orang Barat yang mempunyai peradaban tinggi dengan teknologi canggih belum
tentu kebudayaannya tinggi jika semua itu hanya akan membinasakan umat
manusia.
a. Nilai berarti mempertimbangkan untuk menentukan apakah sesuatu itu
bermanfaat atau tidak, hasil penilaian disebut nilai (value).
b. Moral adalah kebiasaan berbuat baik disebut perbuatan moral atau susila.
Moral bersifat kodrati, artinya manusia sejak diciptakan dibekali dengn sifat-sifat
baik, jujur, dan adil.
c. Norma adalah suatu aturan yang berlaku, bersifat mengikat, norma diperlukan
dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia.
d. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan yang baik berupa perilaku.
e. Estetika adalah ilmu yang mengkaji tentang sifat estetis suatu objek dan
merupakan bagian dari ilmu filsafat yang menelaah dan membahas aspek-aspek
keindahan sesuatu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi dan cara
membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan.

2. Evolusi Budaya dan Tahapan Peradaban
a. gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana
dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok tanam. ( revolusi
agraris)
b. gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin
uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang.(revolusi industri)
c. gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan
komunikasi dengan computer atau alat komunikasi digital.

Evolusi (perubahan) budaya dapat berakibat positif, yaitu memperkaya nilai-nilai
kehidupan yang sudah ada, mendorong kearah kemajuan dan menyejahterakan
kehidupan masyarakat. Selain itu, evolusi budaya juga dapat berakibat negative,
yaitu merusak nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, menghambat kemajuan,
memperburuk sendi-sendi kehidupan, dan merugikan masyarakat sehingga terjadi
krisis kemasyarakatan.
Perwujudan budaya dapat menekankan pada akal (rasio) saja atau menekankan pada
semua unsur akal, nurani, dan kehendak sebagai satu kesatuan utuh. Dengan
penekanan pada akal, muncul pernyataan ada peradaban tinggi dan ada peradaban
rendah karena diukur dengan tingkat berpikir manusia.

3.3. Dinamika Peradaban Global
1. Tradisi
Tradisi (Bahasa Latin: traditio, diteruskan) atau kebiasaan, dalam pengertian
yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan
menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari
suatu negara, kebudayaan, waktu, atauagama yang sama. Tradisi adalah suatu
kebiasaan, suatu kepercayaan yang sudah mendarah daging pada suatu masyarakat,
yang jika tidak dilaksanakan akan mengakibatkan suatu kejelekan.
2. Modernisasi
Modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu modo (cara) dan ernus (masa kini).
Secara harfiah modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju
masyarakat yang modern Modernisasi diartikan sebagaiperubahan-
perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari
masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Proses
modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang batasnya tidak
dapat ditetapkan secara mutlak. Mungkin disuatu daerah tertentu, modernisasi
mencakup pemberantasan buta huruf, namun bisa berarti berbeda di daerah
lain. Dalam kehidupan manusia disadari bahwa sesuatu yang baik, indah, dan
berguna akan menciptakan kesenangan, kebahagiaan, dan kedamaian bagi semua
orang.
Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup
pengertian sebagai berikut.
a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan
meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya
dalampergaulan hidup dalam masyarakat.
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syarat-
syarat tertentu, yaitu sebagai berikut :
a. Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa
ataupun masyarakat.
b. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan
birokrasi.
c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada
suatu lembaga atau badan tertentu
d. Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi
dengan cara penggunaan alat-alatkomunikasi massa.
e. Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan
di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.

Adapun syarat-syarat dari modernisasi terdiri dari :
1. Cara berfikir ilmiah.
2. Sistem administrasi Negara yang baik.
3. Kedisiplinan yang tinggi.
4. Mampu menciptakan suasana yang kondusif.
3. Masyarakat Madani
Dalam Bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil, sebuah
kontraposisi dari masyarakat militer. nMerujuk pada Bahmueller (1997), ada
beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya:
1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam
masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang
mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara
dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
4. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena
keanggotaan organisasi-organisasi masyarakat mampu memberikan masukan-
masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
Dari beberapa ciri tersebut, kiranya dapat dikatakan bahwa masyarakat
madani adalah sebuah masyarakat demokratis dimana para anggotanya menyadari
akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan
kepentingan-kepentingannya; dimana pemerintahannya memberikan peluang yang
seluas-luasnya bagi kreatifitas warga negara untuk mewujudkan program-program
pembangunan di wilayahnya.
Perubahan menyebabkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur social yang ada dalam
masyarakat sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai dengan
fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
Penyebab atau faktor faktor terjadinya perubahan :
Faktor intern :
a. Bertambah dan berkurangnya penduduk
b. Adanya penemuan penemuan baru
c. Konflik dalam masyarakat
d. Pemberontakan dalam masyarakat

Faktor extern :
a. Faktor alam yang berubah
b. Pengaruh kebudayaan lain

3.4. Problematika Peradaban Global Pada Kehidupan Manusia
1. Kemajuan IPTEK Bagi Peradaban Manusia
Secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian
teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat.
Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai
keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam
setiap bidang kegiatan manusiaPengertian teknologi secara umum
adalah: proses yang meningkatkan nilai tambah, produk yang digunakan dan
dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja, Struktur atau sistem di
mana proses dan produk itu dikembamngkan dan digunakan Kemajuan teknologi
adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan
teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat
positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
2. Dampak Globalisasi Bagi Peradaban Manusia
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan
budaya bangsa Indonesia . Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata
menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-
nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan
Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya
negeri sendiri . Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan
sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Saat ini, ketika
teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut
semakin lenyap di masyarakat. Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut,
bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan
pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan
pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan
pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar
(bahasa juga salah satu budaya bangsa).
Beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan/peradaban
yang disebabkan oleh pengaruh globalisasi, diantaranya yaitu :
1. Pemerintah perlu mengkaji ulang peraturan-peraturan yang dapat
menyebabkan pergeseran budaya bangsa.
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-
masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya.
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai
berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran
budaya
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan
baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru,
sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada
kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.

Sumber : http://made999.wordpress.com/2014/04/14/makalah-manusia-dan-peradaban-ilmu-
budaya-dasar/
Diakses tanggal 09 September 2014, pukul 14.51

You might also like