You are on page 1of 20

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANGINA PEKTORIS

Oleh: Sunardi (Residensi Sp.K!"


I. Pendahuluan
Walaupun telah banyak kemajuan dalam penatalaksanaannya, penyakit
jantung koroner ( PJK ) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang cukup penting. Di Negaranegara maju dan beberapa Negara
berkembang seperti !ndonesia, PJK merupakan penyebab kematian utama.
Di "merika #erikat didapatkan bah$a kurang lebih %& ' dari penderita
PJK mempunyai mani(estasi a$al "ngina Pectoris #tabil ( "P# ). Jumlah pasti
penderita angita pectoris ini sulit diketahui. Dilaporkan bah$a insidens angina
pectoris pertahun pada penderita diatas usia )& tahun sebesar *+) penderita per
+&&.&&& penduduk. "sosiasi jantung "merika memperkirakan ada ,.*&&.&&&
penderita "P# ini di "merika serikat. -api data ini nampaknya sangat kecil bila
dibandingkan dengan laporan dari dua studi besar dari .lmsted /ountry dan
0ramingham, yang mendapatkan bah$a kejadian in(ark miokard akut sebesar )'
sampai ).%' dari penderita "P# pertahun, atau kurang lebih )& penderita "P#
untuk setiap penderita in(ark miokard akut
1engingat banyaknya jumlah penderita "P# dan kerugian yang
ditimbulkannya terutama secara ekonomi, diperlukan penatalaksanaan yang lebih
komprehensi(. -etapi "P# terutama ditujukan untuk menghindarkan terjadinya
in(ark miokard akut dan kematian sehingga meningkatkan harapan hidup, serta
mengurangi symptom dengan harapan meningkatnya kualitas hidup. Pada
penderita yang berdasarkan ri$ayat penyakit dan pemeriksaan a$al didapatkan
kemungkinan sedang atau tinggi untuk menderita suatau PJK perlu dilakukan test
secara non in2asi( maupun in2asi2e untuk memastikan diagnosa serta
menentukan strati(ikasi resiko. Penderita "P# dengan resiko tinggi atau resiko
sedang yang kurang berhasil dengan terapi standart, perlu dilakukan tindakan
re2askularisasi, terutama bila penderita memang menghendaki.
1akalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mampu
menerapkan kepera$atan pada klien dengan angina pectoris.
+
II. Tin#auan Pus$a%a
a. De&inisi
"ngina pectoris adalah suatu syndrome yang ditandai dengan rasa tidak
enak yang berulang di dada dan daerah lain sekitarnya yang berkaitan yang
disebabkan oleh ischemia miokard tetapi tidak sampai terjadi nekrosis. 3asa tidak
enak tersebut sering kali digambarkan sebagai rasa tertekan, rasa terjerat, rasa
kemeng, rasa penuh, rasa terbakar, rasa bengkak dan rasa seperti sakit gigi. 3asa
tidak enak tersebut biasanya berkisar + 4 +% menit di daerah retrosternal, tetapi
dapat juga menjalar ke rahang, leher, bahu, punggung dan lengan kiri. Walaupun
jarang, kadangkadang juga menjalar ke lengan kanan. Kadangkadang
keluhannya dapat berupa cepat capai, sesak na(as pada saat akti2itas, yang
disebabkan oleh gangguan (ungsi akibat ischemia miokard.
'. Pen(e'a'
Penyebab dari angina pectoris antara lain 5 ateroskelerosis, spasme
pembulu koroner, latihan (isik, pajanan terhadap dingin, makan makanan berat
dan stress.
). Tipe An*ina Pe)$+ris
"ngina #tabil
Dapat diramal, konsisten, terjadi saat latihan dan hilang dengan istirahat.
Dibedakan antara lain 5
"ngina Nokturnal
Nyeri terjadi saat malam hari, biasanya saat tidur, dapat dikurangi dengan
duduk tegak. 6iasanya akibat gagal 2entrikel kiri.
"ngina Dekubitus 5 "ngina saat berbaring
!skemia tersamar
-erdapat bukti obyekti( ischemia ( seperti tes pada stress tetapi pasien tidak
menunjukkan gejala
"ngina Non stabil ( angina prain(ark, angina kresendo )
0rek$ensi, intensitas, dan durasi serangan angina meningkat secara progresi(.
"ngina non stabil di bedakan antara lain 5
*
"ngina 3e(rakter atau intraktabel
"ngina yang sangat berat sampai tidak tertahan
7arian angina
"ngina Prin8metal
Nyeri angina yang bersi(at spontan disertai ele2asi segmen #- pada 9K:,
di duga disebabkan oleh spasme arteri koroner
d. Pa$+&isi+l+*i
)
ateroskelerosis
#pasme pembulu
darah
Pajanan
terhadap
dingin
stress
2asokontriksi
"drenalin
me ;
"liran .* arteri
koronaria me <
=atihan
(isik
Kebutuha
n .*
jantung
me;
aliran .* me ;
ke
mesentrikus
1akan
makanan
berat
"liran .*
ke jantung
me <
jantung ke kurangan .*
!schemia otot jantung
Nyeri
Nyeri b.d iskhemia -akut mati
cemas
/emas b.d kematian
Perlu menghindari
kompilkasi
Diperlukan
pengetahuan
tinggi
Kurang pengetahuan
bd de(icit knoeledge
Kontraksi jantung me <
/urah jantung
me <
e. Dia*n+sa
"namnese
Diagnosa angina pectoris terutama didapatkan dari anamnese mengenai
ri$ayat penyakit, karena diagnosa pada angina sering kali berdasarkan adanya
keluhan sakit dada yang mempunyai cirri khas sebagai berikut 5
letaknya, seringkali pasien merasakan adanya sakit dada di daerah sternum
atau diba$ah sternum, atau dada sebelah kiri dan kadangkadang menjalar
ke lengan kiri kadangkadang dapat menjalar ke punggung, rahang, leher,
atau ke lengan kanan.
Kualitas sakit dada pada angina biasanya timbul pada $aktu melakukan
akti2itas. #akit dada tersebut segera hilang bila pasien menghentikan
akti2itasnya. #erangan angina dapat timbul pada $aktu tidur malam
=amanya serangan sakit dada biasanya berlangsung + 4 % menit, $alaupun
perasaan tidak enak di dada masih dapat terasa setelah sakit dada hilang .
bila sakit dada berlangsung lebih dari *& menit , mungkin pasien mendapat
serangan in(ark miokard akut dan bukan disebabkan angina pectoris biasa.
Dengan anamnese yang baik dan teliti sudah dapat disimpulkan mengenai tinggi
rendahnya kemungkinan penderita tersebut menderita angina pectoris stabil atau
kemungkinan suatu angina pectoris tidak stabil. "da % hal yang perlu digali dari
anamnese mengenai angina pectoris yaitu 5 lokasinya, kualitasnya, lamanya,
(actor pencetus, (actor yang bisa meredakan nyeri dada tersebut.
6eratnya nyeri pada angina pectoris dapat dinyatakan dengan menggunakan
skala dari /anadian /ardio2askuler #ociety, seperti pada table di ba$a ini 5
/lass Description
!
!!
!!!
!7
.rdinary physical acti2ity, such as $alking and climbing stairs, does not cause angina.
"ngina result (rom strenues or rapid or prolonge e>ertion at $ork.
#light limitation o( ordinary acti2ity. Walking or climbing stairs rapidly, $alking
uphill, $alking or stair climbing a(ter meals, in cold, in $ind, or $hen under emotional
stress, or only during the (e$ hour a(ter a$akening. Walking more than * blocks on
the le2el and climbing more than + (light o( ordinary stairs at a normal pace and under
normal conditions.
1arked limitations o( ordinary physical acti2ity. Walking + to * block on the le2el and
climbing more than + (light under normal conditions.
!nability to carry on any physical acti2ity $ithout discom(ortangina syndrome may be
present at rest
?
#etelah semua deskripti( nyeri dada tersebut didapat, pemeriksa membuat
kesimpulan dari gabungan berbagai komponen tersebut. Kesimpulan yang
didapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu angina yang tipikal, angina
yang atipikal atau nyeri dada bukan karena jantung. "ngina termasuk tipikal
bila 5 rasa tidak enak atau nyeri dirasakan dibelakang sternum dengan kualitas
dan lamanya yang khas, dipicu oleh akti2itas atau stress emosional, mereda
bila istirahat atau diberi nitrogliserin.
"ngina dikatakan atipikal bila hanya memenuhi * dari ) kreteria diatas. Nyeri
dada dikatakan bukan berasal dari jantung bila tidak memenuhi atau hanya
memenuhi + dari tiga kreteria tersebut.
&. Pe,eri%saan -isi%
Pemeriksaan (isik biasanya normal pada penderita angina pectoris. -etapi
pemeriksaan (isik yang dilakukan saat serangan angina dapat memberikan
in(ormasi tambahan yang berguna. "danya gallop, murmur regurgitasi mitral,
split #* atau ronkhi basah basal yang kemudian menghilang bila nyerinya
mereda dapat menguatkan diagnosa PJK. @alhal lain yangn bisa didapat dari
pemeriksaan (isik adalah tandatanda adanya (actor resiko, misalnya tekanan
darah tinggi.
*. Pe,eri%saan Penun#an*
#etiap penderita dengan gejala yang mengarah pada angina harus
dilakukan 9K: +* lead. Namun hasil 9K: akan normal pada %& ' dari penderita
dengan angina pectoris. Depresi atau ele2asi segmen #- menguatkan
kemungkinan adanya angina dan menunjukkan suatu ischemia pada beban kerja
yang rendah.
0oto thoraks pada penderita angina pectoris biasanya normal. 0oto thoraks
lebih sering menunjukkan kelainan pada penderita dengan ri$ayat in(ark miokard
atau penderita dengan nyeri dada yang bukan berasal dari jantung. 1an(aat
pemeriksaan (oto thorak secara rutin pada penderita angina masih dipertanyakan.
Aji latih beban dengan monitor 9K: merupakan prosedur yang sudah
baku. Dari segi biaya, tes ini merupakan termurah bila dibandingkan dengan tes
%
echo. Antuk mendapatkan in(ormasi yang optimal, protocol harus disesuaikan
untuk masingmasing penderita agar dapat mencapai setidaknya , menit. #elama
9K:, (rek$ensi, tekanan darah harus dimonitor dengan baik dan direkam pada
tiap tingkatan dan juga pada saat abnormallitas segmen #-. metode yang dipakai
pada uji beban yaitu dengan menggunakan treadmill dan sepeda statis.
!nterpretasi 9K: uji latih beban yang paling penting adalah adanya depresi dan
ele2asi segmen #- lebih dari + mm. 6iasanya uji latih beban dihentikan bila
mencapai B%' dari denyut jantung maksimal berdasarkan umur, namun perlu
diperhatikan adanya 2ariabilitas yang besar dari denyut jantung maksimal pada
tiap indi2idu. !ndikasi absolute untuk menghentikan uji beban adalah penurunan
tekanan darah sistolik lebih dari +& mm@g dari tekanan darah a$al meskipun
beban latihan naik jika diikuti tanda ischemia yang lain 5 angina sedang sampai
berat , ata>ia yang meningkat, kesadaran menurun, tandatanda penurunan
per(usi seperti sianosis.
Pada penderita yang tidak bisa di diagnosa dengan uji latih beban
berdasarkan 9K:, maka dilakukan uji latih beban dengan pencitraan. !sotop yang
biasa digunakan adalah thalium*+&.
-es uji latih ekokardiogra(i dianalisa berdasarkan penilaian penebalan
miokard pada saat uji latih dibandingkan dengan saat istirahat. :ambaran
ekokardiogra(i yang mendukung adanya ischemia miokard adalah 5 penurunan
gerakan dinding pada + atau lebih segmen 2entrikel kiri, berkurangnya ketebalan
dinding saat sistol atau lebih segmen pada saat uji latih beban, hiperkinesia
kompensasi pada segmen dinding yang berkaitan atau yang tidak ischemia.
-indakan untuk angiogra(i koroner diagnostic secara langsung pada
penderita dengan nyeri dada yang diduga karena ischemia miokard, dapat
dilakukan jika ada kontra indikasi untuk test non in2asi2e.
h. Pena$ala%sanaan An*ina Pe%$+ris
"da dua tujuan utama penatalaksanaan angina pectoris 5
1encegah terjadinya in(ark miokard dan nekrosis, dengan demikian
meningkatkan kuantitas hidup.
,
1engurangi symptom dan (rek$ensi serta beratnya ischemia, dengan
demikian meningkatkan kualitas hidup.
Prinsip penatalaksanaan angina pectoris adalah 5 meningkatkan pemberian
oksigen ( dengan meningkatkan aliran darah koroner ) dan menurunkan
kebutuhan oksigen ( dengan mengurangi kerja jantung ).
Terapi -ar,a%+l+*is un$u% an$i an*ina dan an$i is%he,ia.
. Pen(e%a$ !e$a
obat ini merupakan terapi utama pada angina. Penyekat beta dapat menurunkan
kebutuhan oksigen miokard dengan cara menurunkan (rek$ensi denyut
jantung, kontraktilitas , tekanan di arteri dan peregangan pada dinding
2entrikel kiri. 9(ek samping biasanya muncul bradikardi dan timbul blok
atrio2entrikuler. .bat penyekat beta antara lain 5 atenolol, metoprolol,
propranolol, nadolol.
. Ni$ra$ dan Ni$ri$
1erupakan 2asodilator endothelium yang sangat berman(aat untuk mengurangi
symptom angina pectoris, disamping juga mempunyai e(ek antitrombotik dan
antiplatelet. Nitrat menurunkan kebutuhan oksigen miokard melalui
pengurangan preload sehingga terjadi pengurangan 2olume 2entrikel dan
tekanan arterial. #alah satu masalah penggunaan nitrat jangka panjang adalah
terjadinya toleransi terhadap nitrat. Antuk mencegah terjadinya toleransi
dianjurkan memakai nitrat dengan periode bebas nitrat yang cukup yaitu B 4 +*
jam. .bat golongan nitrat dan nitrit adalah 5 amil nitrit, !#DN, isosorbid
mononitrat, nitrogliserin.
Kalsiu, An$a*+nis
obat ini bekerja dengan cara menghambat masuknya kalsium melalui saluran
kalsium, yang akan menyebabkan relaksasi otot polos pembulu darah sehingga
terjadi 2asodilatasi pada pembuluh darah epikardial dan sistemik. Kalsium
antagonis juga menurunkan kabutuhan oksigen miokard dengan cara
menurunkan resistensi 2askuler sistemik. :olongan obat kalsium antagonis
adalah amlodipin, bepridil, diltia8em, (elodipin, isradipin, nikardipin, ni(edipin,
nimodipin, 2erapamil.
C
Terapi -ar,a%+l+*is un$u% ,en)e*ah In&ar% ,i+%ard a%u$
Terapi an$ipla$ele$, obatnya adalah aspirin diberikan pada penderita PJK baik
akut atau kronik, kecuali ada kontra indikasi, maka penderita dapat diberikan
tiiclopidin atau clopidogrel.
Terapi An$i$r+,'+li$i%, obatnya adalah heparin dan $ar(arin. Penggunaan
antitrombolitik dosis rendah akan menurunkan resiko terjadinya ischemia
pada penderita dengan (actor resiko .
Terapi penurunan %+les$er+l, sim2astatin akan menurunkan =D= ( lo$
density lipoprotein ) sehingga memperbaiki (ungsi endotel pada daerah
atheroskelerosis maka aliran darah di arteria koronaria lebih baik.
Re/as%ularisasi i+%ard
"ngina pectoris dapat menetap sampai bertahuntahun dalam bentuk serangan
ringan yang stabil. Namun bila menjadi tidak stabil maka dianggap serius,
episode nyeri dada menjadi lebih sering dan berat, terjadi tanpa penyebab yang
jelas. 6ila gejala tidak dapat dikontrol dengan terapi (armakologis yang memadai,
maka tindakan in2asi2e seperti P-/" ( angioplasty coroner transluminal
percutan ) harus dipikirkan untuk memperbaiki sirkulasi koronaria.
Terapi N+n -ar,a%+l+*is
"da berbagai cara lain yang diperlukan untuk menurunkan kebutuhan oksigen
jantung antara lain 5 pasien harus berhenti merokok, karena merokok
mengakibatkan takikardia dan naiknya tekanan darah, sehingga memaksa
jantung bekerja keras. .rang obesitas dianjurkan menurunkan berat badan untuk
mengurangi kerja jantung. 1engurangi stress untuk menurunkan kadar adrenalin
yang dapat menimbulkan 2asokontriksi pembulu darah. Pengontrolan gula darah.
Penggunaan kontra sepsi dan kepribadian seperti sangat kompetiti(, agresi( atau
ambisius.
B
i. Dia*n+sa Kepera0a$an
6erdasarkan pada data pengkajian, diagnosa kepera$atan utama untuk klien angina pectoris meliputi 5
Nyeri berhubungan dengan ischemia miokardium
/urah jantung menurun berhubungan dengan gangguan kontraksi
/emas berhubungan dengan rasa takut akan kematian
Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan de(icit kno$ledge.

#. Nursin* In$er/en$i+n
Dia*n+sa
Kepera0a$an
Kre$eria e/aluasi In$er/ensi
Nyeri berhubungan
dengan ischemia
miokardium
#etelah dilakukan asuhan selama +
) jam diharap nyeri
berkurangDhilang dengan kreteria5
pasien dapat mengekspresikan
bah$a nyeri berkurangDhilang
secara 2erbal dan oral.
-anda 2ital dalam batas normal.
!ndi2idu dapat
mendemonstrasikan teknik
relaksasi untuk meningkatkan
kenyamanan
:ambaran 9K: tidak ada
segmen #- ele2atedDdepresi.
+. anjurkan pasien untuk memberitahu pera$at dengan cepat bila terjadi nyeri
dada.
*. obser2asi pasien tentang skala nyeri atau ketidaknyamanan
). :unakan (lo$ sheet untuk memonitor nyeri terhadap e(ek pemberian obat
angina.
?. Kaji tentang kepercayaan, kebudayaan, terhadap nyeri pasien dan responnya.
%. 1anagemen nyeri 5
kaji secara komprehensi( terhadap nyeri 5 lokasi, karekteristik, onset, durasi,
(rekuensi, dan kualitasnya.
.bser2asi non2erbal pasien terhadap ketidaknyamanan.
,. obser2asi gejala yang berhubungan dengan dispnea, mualDmuntah, pusing,
palpitasi.
C. e2aluasi laporan nyeri pada rahang, leher, bahu, tanganDlengan khususnya sisi
kiri.
B. Posisikan pasien pada istirahat total selama episode angina.
E
E. .bser2asi tandatanda 2ital tiap % menit selama serangan angina.
+&. /iptakan lingkungan yang tenang, nyaman bila perlu batasi pengunjung
++. berikan makanan yang lembut
+*. Kolaborasi 5
pemberian oksigen
Nitrit
Penyekat beta
1or(in sul(at
9K: serial
/urah jantung
menurun
berhubungan dengan
gangguan kontraksi
#etelah dilakukan asuhan selama +
) jam diharap curah jantung normal
dengan kreteria5
Nyeri angina tidak ada
Klien bertoleransi terhadap
akti2itas.
Klien berpartisipasi dalam
prilaku yang menurunkan
curah jantung
-anda 2ital dalam batas normal.
@ipotensi orthostatic tidak ada
":D dalam batas normal.
-idak ada suara na(as
tambahan.

+. Kaji tanda 2ital 5 blood pressure, status respirasi rate, nadi dan suhu.
*. Kaji status mental 5 disorentasi, bingung
). /atat $arna kulit 5 cianosis, capillary re(ile.
?. Kaji toleransi pasien terhadap akti2itas terhadap perubahan 5 na(as pendek,
nyeri, palpitasi, pusing.
%. 92aluasi respon pasien terhadap terapi .*.
,. "uskultasi bunyi na(as 5 bunyi tambahan dan bunyi jantung 5 murmur
C. Pertahankan posisi tirah baring pada posisi yang nyaman selama episode akut.
B. 6erikin periode istirahat dalam melakukn akti2itas keper$atan.
E. -ekankan untuk menghindari regangan 5 selama de(ekasi, batuk
+&. Pantau dan catat e(ek terapeutikDe(ek samping selama pemberian kalsium
antagonis, beta bloker,dan nitrat.
++. Kolaborasi 5
pemberian kalsium antagonis.
-es katerisasi untuk persiapan P-/"
/emas
berhubungan
dengan rasa takut
#etelah dilakukan asuhan
kepera$atan selama + * hari
diharapkan kecemasan berkurang 5
klien menyatakan ansietas
+. Jelaskan tujuan prosedur pemeriksaan 5 9K:, pemasangan monitor
*. -ingkatkan ekspresi pasien terhadap takut 5 menolak, depresi, marah
). "njurkan keluarga dan teman untuk menganggap pasien seperti sebelumnya.
?. 6eritahu pasien tentang program medis yang telah dibuat untuk menurunkan
+&
akan kematian menurun sampai tingkat yang
dapat diatasi.
Klien menunjukkan strategi
koping yang e(ekti(
serangan akan datang
%. Kaji tanda 2ital
,. Kaji orientasi pasien 5 orang, tempat dan $aktu
C. Kolaborasi 5 Pemberian sedati2e
Kurang
pengetahuan
tentang penyakit
berhubungan
dengan de(icit
kno$ledge.

#etelah dilakukan asuhan
kepera$atan diharapkan 5
berpatisipasi dalam proses
belajar
6ertanggung ja$ab untuk
belajar dan mencari in(ormasi
tentang penyakitnya.
6erpartisipasi dalam program
pengobatan
1elakukan perubahan pola
hidup.
+. Jelaskan kembali tentang perlunya mencegah serangan ulang.
*. Dorong klien untuk menghindari (actor yang dapat sebagai pencetus episode
angina 5 stress, kerja (isik, makan terlalu banyakDberat, perubahan suhu yang
ekstrem.
). 6antu pasien untuk mengidenti(ikasi sumber (isik dan stress dan diskusikan
cara yang dapat mereka hindari.
?. Jelaskan pentingnya mengkontrol berat badan, menghentikan rokok. Perubahan
diet dan olah raga.
%. Dorong pasien untuk mengikuti program yang ditentukan untuk pencegahan
kelelahan.
,. -unjukkan pada pasien untuk memantau nadi sendiri selama akti2itas
C. diskusikan langkah yang diambil bila terjadi serangan angina 5 menghentikan
akti2itas, pemberian obat, penggunaan teknik relaksasi.
B. Diskusikan tentang obatobat yang sesuai dengan indikasi.
%. E/aluasi Kepera0a$an
hasil yang diharapkan 5
6ebas dari nyeri.
1enunjukkan penurunan kecemasan 5 memahami penyakit dan tujuan pera$atannya, mematuhi semua aturan medis, mengetahui
kapan harus meminta bantuan medis bila nyeri menetap.
1ematuhi program pera$atan diri 5 menunjukkan pemahaman mengenai terapi (armakologi, kebiasaan seharihari mencerminkan
penyesesuaian gaya hidup pada pasien angina.
++
+*
III. Kasus
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. JL DENGAN . NSTEMI
DI RSUP CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. JL
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Gg. Damai Poncol !T ""4 !# "$ Jati
#aringin - Jaktim
%uku : &atak
Peker'aan : #iras(asta ) Designer &a'u *
+rs : ,$ - ,- ""5 'am : ,4.""
Pengka'ian : - , - ""5
!egester : $. $$ $
Diagnosa masuk : N%T/+I
2. Riwaat !ena"it se"a#an$
Alasan utama MRS :
0lien ti1a-ti1a 2ingsan
Keluhan utama :
3 'am se1elum +!% klien ti1a-ti1a 2ingsan4 5a5a terasa tertekan4 n6eri men'alar ke
1ahu 1elakang4 keluar keringat 5ingin. +aka oleh keluarga 5i 1a(ah ke IGD !%7+
5an masuk ke I77U. 0arena kon5isin6a mem1aik maka klien 5i2in5ahkan ke ruang
I!NA lantai . kanan.
%. Riwaat !ena"it da&'('
%ekitar 4 tahun 6ang lalu klien 5ira(at 5i !% 8a'i 5engan sakit 'antung 5an setelah
itu ti5ak 2ernah control.
). Riwaat !ena"it "e('a#$a
Pa5a keluarga ti5ak a5a 6ang men5erita 2en6akit hi2ertensi4 D+4 atau 'antung.
*. P+(a,!+(a -'n$si "ese&atan
a. P+(a !e#se!si dan tata (a"sana &id'! se&at
0e1iasaan merokok seak mu5a ) sekitar 4" tahun * 5engan konsumsi 3 1ungkus9
hari4 'amu 4 :lah raga9gerak 1a5an .
.. P+(a n't#isi dan /eta.+(is/e
%e1elum +!% klien makan 3 ; sehari 5engan 2orsi cuku2 5an suka makan 5i
luar rumah4 saat +!% 2emenuhan nutrisi 1u1ur kasar satu 2orsi ha1is setia2 kali
makan4 kesulitan menelan ti5ak a5a4 kea5aan 6ang mengganggu nutrisi ti5ak
13
a5a4 status gi<i 6ang 1erhu1ungan 5engan kea5aan tu1uh: 2ostur tu1uh tinggi
1esar4 kea5aan ram1ut 1ersih. && 0g4 T& cm.
0. P+(a e(i/inasi
&A& &A0
=rekuensi : , ;93 hari =rekuensi : 0on5om cat
#arna 5an 1au : 51n #arna 5an 1au : 51n
0onsistensi : 51n 0eluhan : ti5ak a5a
0eluhan : ti5ak a5a
d. P+(a tid'# dan isti#a&at
Ti5ur Istirahat
=rekuensi : ;9hari =rekuensi : 4 - . ;9hari
Jam ti5ur siang : ,- 39hari 0eluhan : ti5ak a5a
Jam ti5ur malam : . - > 'am9hari
0eluhan : ti5ak a5a
e. P+(a a"ti1itas
0lien 1iasan6a 5u5uk seharian untuk mem1uat 2ola rancangan 1a'u 5ari
2emesanan. :leh raga ka5ang-ka5ang seminggu sekali 'alan-'alan 2agi ke T+II.
-. P+(a sens+#i dan "+$niti-
Sensori :
Da6a 2enciuman4 5a6a rasa4 5a6a ra1a4 5a6a 2en5engaran 1aik.
Kognitif :
Proses 1er?ikir4 isi 2ikiran4 5a6a ingat 1aik.
$. P+(a !enan$$'(an$an st#ess
Pen6e1a1 stress4 mekanisme terha5a2 stress4 a5a2tasi terha5a2 stress4 Pertahanan
5iri sementara 1iasan6a klien meminta 1antuan keluarga terutama istri.
Pe/e#i"saan -isi"
1. Stat's "ese&atan '/'/
0ea5aan 2en6akit se5ang4 kesa5aran kom2osmentis4 suara 1icara 'elas4 tekanan
5arah ,"9@" mm8g4 suhu tu1uh 3.
5
A74 2erna2asan " B9menit4 na5i
,""B9menit4 reguler
2. Siste/ inte$'/ent
Ti5ak tam2ak 2ucat4 2ermukaan kulit 1aik4 tekstur 1aik4 ram1ut ti2is 5an 1ersih 4
ti5ak 1otak4 sianosis ti5ak a5a.
%. Ke!a(a
Normo ce2halic4 simetris4 n6eri ke2ala ti5ak a5a.
). M'"a
%imetris4 o5ema 4 otot muka 5an rahang kekuatan normal4 sianosis 2a5a
circum oris ti5ak a5a
14
*. Mata
Alis mata4 kelo2ak mata normal4 kon'uktiCa anemis )-*4 2u2il isokor sclera ti5ak
ikterus )-*4 re?lek caha6a 2ositi?. Ta'am 2englihatan norma.

2. Te(in$a
%ecret4 serumen4 1en5a asing4 mem1ran tim2ani 5alam 1atas normal4
2en5engaran menurun.
3. Hid'n$
De?ormitas4 mukosa4 secret4 1au4 o1struksi ti5ak a5a4 2erna?asan cu2ing hi5ung
ti5ak a5a.
4. M'('t dan -a#in$
&au mulut 4 stomatitis )-*4 gigi lengka24 0elainan li5ah ti5ak a5a.
5. Le&e#
%imetris4 kaku ku5uk ti5ak a5ak4 2em1esaran Cena 'ugularis 5D" cm8:
16. T&+#a"s
Paru
Gerakan simitris4 retraksi su2ra sternal )-*4 retraksi intercoste )-*4 2erkusi resonan4
rhonchi -9-4 (hee<ing -9-4 Cocal ?remitus kuat 5an simitris4 2erkusi resonan
11. Jant'n$
&atas 'antung kiri ics sternal kiri 5an ics 4 sternal kiri4 1atas kanan ics sternal
kanan 5an ics 5 a;illa anterior kanan.2erkusi 5ullness. &un6i s, 5an s tunggal4
gallo2 )-*4 mumur )-*. ca2illar6 re?ill - 3 5etik
12. A.d+/en
&ising usus D4 ti5ak a5a 1en'olan4 n6eri tekan 2a5a kua5ran kanan 1a(ah ti5ak
a5a4 2em1esaran he2ar ti5ak a5a.
1%. In$'ina(,Genita(ia,An's
Na5i ?emoralis tera1a4 ti5ak a5a hernia4 2em1engkakan 2em1ulu lim?e ti5ak a5a.4
ti5ak a5a hemoroi5.
1). E"st#i/itas
Akral hangat4 e5ema -9-4 kekuatan 5954 gerak 6ang ti5ak 5isa5ari -9-
1*. T'(an$ .e(a"an$
Ti5ak a5a lor5osis4 ki?osis atau scoliosis.
Pe/e#i"saan !en'n7an$
La1oratorium ) ,$ - , - ""5 *
15
- 81 : ,34
- Leukosit : ,,.@""
- Trom1osit : @4."""
- %G:T9PT : >9 34
- Al1umin : 34>
- Na : ,3@
- 0 : 3.>
- 7l : $>
- Ureum : 4
- 7reatinin : ,4
- GDA : ,,$
- Di?? 7ount : -9-9>5949-
- APTT : 4$.4
/cokar5iogra2
/? : E4 5ilatasi LF 5an LA4 hi2okinetik glo1al.
/0G ) - ,- ""5 *
Irama sinus4 8! : ,""9mnt4 a;is normal4 hi2ertro2i Centrikel ti5ak a5a4 %T eleCasi
5an 5e2resi ti5ak a5a4 interCal P! G ".". ) terlam2ir *

I. Te#a!i
O.at,+.atan.

,$-,-""5 Di I77U -,-""5
I%DN 3 ; ," mg
Ascar5ia , ; ,." mg
La;a5in 3 ; 7,
Dia<e2am 3 ; mg
0%! ; , ta1
Digo;in , ; , ta1
7a2to2ril ; ..5 mg
=urosemi5 , ; , ta1
&oso2rolol , ; 5 mg
IF=D he2arin 5ri2 ,"."""9
, 'am
=urosemi5 , ; 4" mg
7a2to2ril ; ..5 mg
Digo;in , ; "45 mg
I%DN 3 ; 5 mg
Ascar5ia , ; ,." mg
:me2ra<ole , ; " mg
La;a5in 3 ; 7,
Dia<e2am 3 ; mg
0%! ; , ta1
16
!. Dia*n+sa1 In$er/ensi1 I,ple,en$asi Dan E/aluasi Kepera0a$an
NO Da$a Kre$eria e/aluasi Nursin* in$er/ensi
I,ple,en$asi E/aluasi
23.42 .2556 27.42 .2556 23.42.2556 27.42 .2556
+ 3esiko Nyeri
berhubungan
dengan ischemia
miokardium
# F
Klien
mengatakan
nyeri sudah tidak
ada, tapi ? hari
yang lalu nyeri
mendadak dan
sekarang baru
keluar dari !//A
. 5
tekanan 5arah
,"9@" mm8g4
suhu tu1uh
3.
5
A74
2erna2asan "
B9menit4 na5i
,""B9menit4
reguler 4 /0G
Irama sinus4
8! : ,""9mnt4
a;is normal4
hi2ertro2i
Centrikel ti5ak
#etelah dilakukan
asuhan selama + )
jam diharap nyeri
berkurangDhilang
dengan kreteria5
pasien dapat
mengekspresik
an bah$a
nyeri
berkurangDhila
ng secara
2erbal dan
oral.
-anda 2ital
dalam batas
normal.
!ndi2idu dapat
mendemonstra
sikan teknik
relaksasi
untuk
meningkatkan
kenyamanan
:ambaran
9K: tidak ada
segmen #-
ele2atedDdepre
si.
+. anjurkan pasien untuk
memberitahu pera$at
dengan cepat bila
terjadi nyeri dada.
*. obser2asi pasien
tentang skala nyeri atau
ketidaknyamanan
). :unakan (lo$ sheet
untuk memonitor nyeri
terhadap e(ek
pemberian obat angina.
?. Kaji tentang
kepercayaan,
kebudayaan, terhadap
nyeri pasien dan
responnya.
%. 1anagemen nyeri 5
kaji secara
komprehensi(
terhadap nyeri 5
lokasi, karekteristik,
onset, durasi,
(rekuensi, dan
kualitasnya.
.bser2asi non2erbal
pasien terhadap
ketidaknyamanan.
+). ,. obser2asi gejala yang
+. menganjurkan
pasien untuk
memberitahu
pera$at dengan
cepat bila
terjadi nyeri
dada.
*. mengobser2asi
pasien tentang
skala nyeri yaitu
pada skala +.
). mengkaji
tentang
kepercayaan,
kebudayaan,
terhadap nyeri 5
bah$a nyerinya
karena penyakit
jantungnya
bukan oleh
sebab yang lain
?. mengukur
tanda 2ital - 5
+*&DB& mm@g,
@r +&&Dmnt
regular
%. melakukan
9:K ( hasil
+. mengobser2asi
pasien tentang
skala nyeri
yaitu pada
skala +.
*. mengukur
tanda 2ital - 5
+*&DB& mm@g,
@r +&&Dmnt
regular
). melakukan
9:K.
?. mengkaji
adanya
mualDmuntah,
dispnea
%. menganjurkan
klien istirahat
,. menganjurkan
klien makan
makanan yang
lembut
#
Klien mengatakan
sudah tidak nyeri
lagi
.
skala nyeri +,
tanda 2ital - 5
+*&DB& mm@g, @r
+&&Dmnt regular,
9K: tidak ada #-
depresiDele2asi
"
1asalah tetap
dalam resiko
P
Pertahankan
inter2ensi
#
Klien mengatakan
sudah tidak nyeri
lagi
.
skala nyeri +,
tanda 2ital - 5
+*&DB& mm@g, @r
+&&Dmnt regular,
9K: tidak ada #-
depresiDele2asi
"
1asalah tetap
dalam resiko
P
Pertahankan
inter2ensi
17
a5a4 %T eleCasi
5an 5e2resi
ti5ak a5a4
interCal P! G
".".
) terlam2ir
berhubungan dengan dispnea,
mualDmuntah, pusing,
palpitasi.
B. e2aluasi laporan nyeri
pada rahang, leher, bahu,
tanganDlengan khususnya
sisi kiri.
E. Posisikan pasien pada
istirahat total selama
episode angina.
+&. .bser2asi tandatanda
2ital tiap % menit selama
serangan angina.
++. /iptakan lingkungan yang
tenang, nyaman bila perlu
batasi pengunjung
+*. berikan makanan yang
lembut
+). +). Kolaborasi 5
pemberian oksigen
Nitrit
Penyekat beta
1or(in sul(at
9K: serial
terlampir )
*. Kurang
pengetahuan
tentang penyakit
berhubungan
dengan de(icit
kno$ledge.
# 5
Klien mengatakan
suka makan di luar
#etelah dilakukan
asuhan
kepera$atan
diharapkan 5
berpatisipasi
dalam proses
belajar
6ertanggung
ja$ab untuk
+. Jelaskan kembali
tentang perlunya
mencegah serangan
ulang.
*. Dorong klien untuk
menghindari (actor yang
dapat sebagai pencetus
episode angina 5 stress,
kerja (isik, makan terlalu
menjelaskan
tentang
penyebab nyeri
nya yaitu karena
penyempitan
pembulu darah.
1enganjurkan
klien untuk
menghindari
mendiskusika
n langkah
yang diambil
bila terjadi
serangan
angina
meliputi 5
menghentikan
akti2itas,
#
Klien mengatakan
mengetahui tentang
penyebab nyeri dan
kerugian dari
merokok serta hal
hal yang harus di
hindari untuk
mencegah
#
Klien mengatakan
mengetahui
tentang cara
memeriksa nadi,
obat angina.
.
Klien dapat
menjelaskan
18
rumah dan tidak
bisa menghindari
makanan
berlemak.
.5
Klien dira$at *
kali, tidak suka
olal raga, sering
makan berlemak
belajar dan
mencari
in(ormasi
tentang
penyakitnya.
6erpartisipasi
dalam program
pengobatan
1elakukan
perubahan
pola hidup.
banyakDberat, perubahan
suhu yang ekstrem.
). 6antu pasien untuk
mengidenti(ikasi sumber
(isik dan stress dan
diskusikan cara yang
dapat mereka hindari.
?. Jelaskan pentingnya
mengkontrol berat badan,
menghentikan rokok.
Perubahan diet dan olah
raga.
%. Dorong pasien untuk
mengikuti program
yang ditentukan untuk
pencegahan kelelahan.
,. -unjukkan pada pasien
untuk memantau nadi
sendiri selama akti2itas
C. diskusikan langkah yang
diambil bila terjadi
serangan angina 5
menghentikan akti2itas,
pemberian obat,
penggunaan teknik
relaksasi.
B. Diskusikan tentang obat
obat yang sesuai dengan
indikasi.
penyebab
terjadinya
serangan angina
misal stress,
kerja berat.
1enganjurkan
klien untuk
berhenti
merokok karena
merokok dapat
merusak
pemdulu darah.
1enjelaskan
kepada pasien
tentang cara
pemeriksaan
pasien.
pemberian
obat,
penggunaan
teknik
relaksasi yaitu
na(as panjang
( na(as le$at
hidung dan di
keluarkan
le$at mulut )
mendiskusika
n tentang
obatobat
yang sesuai
dengan
indikasi,
meliputi
nitrat, beta
bloker,
kalsium
antagonis.
terjadinya
serangan.
.
Klien dapat
menjelaskan
kembali tentang
penyabab angina,
halhal yang harus
dihindari untuk
mencegah
terjadinyab
serangan angina.
". masalah teratasi
sebagian
P.
=anjutkan
inter2ensi no. %, ,,
C, B.
tentang cara
memeriksa nadi,
obat angina
". masalah teratasi
P.
@entikan
inter2ensi
19
I8. Kesi,pulan
-ipe angina adalah unstabil angina atau "ngina 3e(rakter D intraktabel
Pemeriksaan (isik antara kasus dan teori sama yaitu tidak ditemukan
kelainan (isik.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada kasus adalah 9K: karena
sudah di pandang cukup untuk menegakkan diagnosa.
Pada pemeriksaan laboratorium seharusnya adanya pemeriksaan
kolesterol, kadar =D= dan @D= untuk mencari (actor predisposisi.
Pengobatan pada kasus sama dengan teori yaitu meliputi nitrit, beta bloker
dan calsium antagonis
-idak semua diagnosa kepera$atan muncul pada kasus, karena pengkajian
pasien setelah ? hari serangan.
8. Da&$ar pus$a%a
6runner G #uddarth, ( *&&* ) Keperawatan Medical-Bedah Vol 2. Jakarta 5 9:/
Judith 1. Wilkinson, ( *&&% ) Prentice Hall Nursing Diagnosis Handbook with
NIC Interentions and N!C !utco"e. Ne$ Jersey 5 @orrisonburg.
1arilyn 9. doenges at all (*&&&), #encana $suhan Keperawatan. Jakarta 5 9:/
6etram : Kat8ung, ( +EEB ) %ar"akologi Dasar Dan Klinik. Jakarta 5 9:/
#jai(oellah Noor, ( +EE, ) Buku $&ar Il"u Pen'akit Dala". Jakarta 5 6alai
Pustaka.
P93K!, (*&&)) Holistic Manage"ent o( Cardioaskuler Disease, #urabaya 5
#urabaya Pres.
20

You might also like