You are on page 1of 25

BAB I

PENDAHULUAN
Autisme adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan gangguan
perkembangan pervasive pada anak, yang mengakibatkan gangguan pada bidang bahasa,
perilaku, komunikasi dan interaksi sosial.
1
Dewasa ini terdapat kecenderungan peningkatan kasus-kasus autisme pada anak
(autisme infantil). mumnya keluhan utama yang disampaikan oleh orang tua adalah
keterlambatan bicara, perilaku aneh dan acuh tak acuh, atau cemas apakah anaknya tuli.
!
"encoba memahami anak yang mengidap autisme berarti harus membayangkan anak
yang terisolir dari dunianya. Anak yang tidak bisa membentuk ikatan emosional dengan
orang-orang disekitarnya, sehingga tampak beda, aneh dan seakan terasing. #alau ge$ala
autisme sangat beragam, namun kebanyakan dari mereka tidak mampu untuk mengerti apa
yang dipikirkan, dirasakan dan diinginkan orang lain. %ahkan seringkali karena kecerdasan
dan kemampuan bahasanya tidak berkembang sempurna, maka komunikasi dan hubungan
sosialnya men$adi semakin sulit. Disamping itu tanda yang cukup menon$ol adalah umumnya
mereka melakukan aktivitas yang berulang-ulang (obsesif, stereotipik) seperti bicara dengan
kalimat yang diulang-ulang, gerakan seperti menepuk-nepuk, memukul-mukul, bahkan
kadang membenturkan kepalanya ke tembok.
!

&angguan ini ditemukan oleh 'eo (anner pada tahun 1)*+. Autisme terdapat pada
semua negara di dunia, serta tidak memandang ras, etnis, agama maupun latar belakang sosial
ekonomi.
1,!
,ecara global prevalensinya berkisar * per 1-.--- penduduk, dan pengidap
autisme laki-laki lebih banyak dibandingkan wanita ( * kalinya). .ada wanita seringkali
lebih berat dan ditemukan adanya riwayat keluarga dengan gangguan kognitif. Dalam
klasifikasi penyakit, gangguan ini termasuk kelompok ..D (Pervasive Developmental
Disorders) dan Autistic Spectum Disorders. Di /ndonesia belum ada angka yang tepat
mengenai angka ke$adian autisme.
+
%anyak penyandang autisme terutama yang ringan tidak
terdiagnosis atau bahkan mendapat diagnosis yang salah. 0al ini tentu sa$a merugikan anak
tersebut. Di sisi lain, ada kekuatiran bahwa ter$adi overdiagnosis dari autisme.
*
Autisme bukanlah gangguan fungsional semata, namun didasari oleh gangguan
organik dalam perkembangan otak.
!
%eberapa studi mengemukakan ter$adi gangguan
neurobiologik yang meliputi tanda dan ge$ala neurologik yang samar, adanya perubahan
neurokimiawi, kelainan neuroanatomi, faktor genetik dan kemungkinan berhubungan dengan
beberapa penyakit atau keadaan seperti fenilketonuria, rubella, tuberosklerosis, sindroma
1
Fragile-X dan sindroma Rett. 1amun penyebab spesifik dari autisme pada )--)23 adalah
tidak diketahui.
1
,ehingga penanganan maupun riset autisme ini melibatkan banyak bidang,
baik kedokteran, pendidikan, psikologi, sosial dan sebagainya.
!


!
BAB II
AUTISME
II.1. DEFINISI
Autisme adalah gangguan perkembangan fungsi otak yang mencakup bidang sosial
dan afek, komunikasi verbal dan non-verbal, ima$inasi, fleksibilitas, lingkup interest (minat),
kognisi dan atensi, ini merupakan suatu kelainan dengan ciri perkembangan yang terlambat
atau yang abnormal dari hubungan sosial dan bahasa.
1,!

Autisme secara tipikal ditandai sebagai bagian dari kelompok gangguan yang terdiri
dari sindrom Asperger (A,) dan gangguan menetap 4 pervasive developmental disorders
(.DD) lainnya. A, dibedakan dari gangguan autistik oleh keterlambatan yang bermakna
secara klinik dalam perkembangan bahasa (1 kata pada umur ! tahun), selain ge$ala-ge$ala
kegagalan interaksi sosial dan tingkah laku, perhatian4aktifitas yang terbatas dan berulang
yang menandai autism-spectrum disorders (A,Ds). .DD digunakan untuk
mengkategorikan anak-anak yang kriterianya kurang sesuai untuk autisme tetapi mereka
sangat mendekati diagnosis autisme dengan !-+ ge$ala autisme. Autisme infantil (autisme
pada masa anak-anak) adalah .DD yang awitannya muncul sebelum umur +--+5 bulan dan
kegagalan pada interaksi sosial dan komunikasi berhubungan dengan pola tingkah laku yang
terbatas, berulang (repetisi) dan stereotipi.
2
Adapun gangguan-gangguan yang timbul pada penderita autisme dapat meliputi
berbagai bidang, diantaranya6
*
1. &angguan dalam bidang komunikasi verbal maupun non verbal.
7erlambat bicara atau tidak dapat bicara.
"engeluarkan kata-kata yang tak dapat dimengerti oleh orang lain yang sering
disebut sebagai 8bahasa planet9.
7idak mengerti dan tidak menggunakan kata-kata dalam konteks yang sesuai.
"eniru (ekolalia) tanpa mengerti artinya.
(adang bicaranya monoton seperti robot dan mimik datar.
!. &angguan dalam bidang interaksi sosial.
"enolak atau menghindar untuk bertatap mata.
7idak menoleh bila dipanggil, sehingga sering dikira mengalami ketulian.
"erasa tidak senang bila dipeluk.
+
7idak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan orang.
%ila menginginkan sesuatu maka ia menarik lengan orang yang terdekat dan
mengharapkan tangan tersebut melakukan sesuatu untuknya.
%ila didekati untuk bermain $ustru men$auh.
7idak berbagi kesenangan dengan orang lain.
+. &angguan dalam bidang perilaku dan bermain.
mumnya seperti tidak mengerti cara bermain.
Anak dapat terlihat hiperaktif (tidak bisa diam, melompat, berputar), sehingga
sering salah diagnosis dengan AD0D (attention deficit !peractivit! disorder).
(adang anak terlalu diam (duduk diam dengan tatapan mata yang kosong).
*. &angguan dalam bidang perasaan4emosi.
7idak ada atau kurangnya rasa empati.
7ertawa-tawa sendiri, menangis atau marah tanpa sebab yang nyata.
,ering mengamuk tak terkendali (temper tantrum), terutama bila tidak bisa
mendapatkan apa yang diinginkan, bahkan bisa men$adi agresif dan destruktif.
2. &angguan dalam persepsi sensoris.
"encium-cium, menggigit atau men$ilat mainan atau benda apa sa$a.
%ila mendengar suara keras langsung menutup telinga.
7idak menyukai rabaan atau pelukan. %ila digendong cenderung merosot untuk
melepaskan diri dari pelukan.
"erasa sangat tidak nyaman bila memakai pakaian dari bahan tertentu.
II.2. PREVALENSI
Autisme terdapat pada semua negara di dunia, serta tidak memandang ras, etnis,
agama, maupun latar belakang sosial ekonomi.
!
,ecara global prevalensinya berkisar * per
1-.--- penduduk, dan pengidap autisme laki-laki lebih banyak dibandingkan wanita (lebih
kurang * kalinya). .ada wanita seringkali lebih berat dan ditemukan adanya riwayat keluarga
dengan gangguan kognitif. Di /ndonesia belum ada angka yang tepat mengenai angka
ke$adian autisme.
+
II.3. ETIOLOGI
*
Autisme bukanlah gangguan fungsional semata, namun didasari oleh gangguan
organik dalam perkembangan otak.
!
penyebab spesifik dari autisme pada )--)23 adalah
tidak diketahui.
1
,ehingga penanganan maupun riset autisme ini melibatkan banyak bidang,
baik kedokteran, pendidikan, psikologi, sosial dan sebagainya.
!
Ada beberapa bukti yang
sudah terkumpul untuk mendukung penyebab autisme6
5
1. :aktor psikodinamik dan keluarga.
!. (elainan organik-neurologik-biologik.
+. :aktor genetik.
*. :aktor imunologik.
2. :aktor perinatal.
5. :aktor neuroanatomi.
;. :aktor biokimia.
,ecara umum autisme disebabkan adanya gangguan perkembangan 8neurobiologik9
yang mengakibatkan adanya gangguan struktur maupun fungsi otak. %eberapa bagian otak
yang diduga terlibat dalam autisme adalah amigdala, yaitu pusat pengendalian emosional
terhadap rangsangan dari luar dan ipo"ampus yang penting dalam fungsi memori. sel-sel
saraf yang terdapat di amigdala ditemukan bentuknya kecil, abnormal dan tampak lebih padat
dibanding sel normal. Dari hasil penelitian $uga ditemukan adanya sirkulasi darah yang lebih
lambat pada beberapa bagian lapisan luar otak ("orte"s), dan menurunnya $umlah sel yang
bertugas meneruskan sinyal-sinyal penghambat ferakan tubuh yang berpusat di otak kecil
(sere#elum) ke "orte"s. Dengan foto "</ didapat gambaran pengisutan (hipoplasi)
sere#elum dan sisterna lim#i". 7anda-tanda ini mengarahkan para ahli pada suatu hipotesis,
bahwa awal ter$adinya autisme infantil adalah sebelum lahir.
;
Akhir-akhir ini ditemukan bahwa pada otak penderita autisme, secara makroskopis
ukuran otaknya lebih besar dibanding normal. Dicurigai pembesaran ini karena kegagalan
proses perampingan4pemangkasan sel-sel saraf (apoptosis) yang tidak diperlukan lagi pada
saat perkembangan otak berlangsung. =awaban yang lebih pasti dan rinci atas pertanyaan
dimana dan bagaimana bentuk gangguan otak anak autisme sampai sekarang belumlah ada.
;
II.4 GAMBARAN KLINIS
.erkembangan abnormal terlihat sebelum usia + tahun dengan konstelasi gangguan
dalam interaksi sosial dan komunikasi, terbatas dan berulang kepentingan dan perilaku.
5
A. Terganggu n!era"# #$#a%
Ada ketidakmampuan untuk membentuk hubungan dengan teman sebaya usia, dan
kurang mengembangkan keterampilan empati (kemampuan untuk memahami bagaimana
2
orang lain merasa dan berpikir). %ermain imitasi kurang dan biasanya kontak mata dihindari.
,elain itu pada kualitas tatapan berbeda, men$adi lebih tetap (>kaku>) dan lebih tahan lama
dibandingkan non-autistik individu. %anyak anak yang menolak dipegang atau disentuh,
meskipun mereka bisa menikmati kontak tubuh $ika mereka memulainya. (esulitan anak-
anak ini dalam berinteraksi sering membuat sulit bagi orang lain untuk hangat dengan
mereka. ?rang tua mungkin merasa bersalah tentang kurangnya kehangatan yang mereka
hadirkan sendiri. (elainan komunikasi pembangunan dari usia dini adalah masalah
memahami isyarat dan pidato, dengan penundaan yang pasti dalam pengembangan dan
pemahaman bahasa lisan. ,atu dari dua anak dengan autis gagal untuk mengembangkan
bahasa lisan yang bermanfaat, dan melakukannya dalam bentuk yang normal. 7idak memiliki
komunikasi sosial ke sana kemari, seringkali diulang-ulang atau mengambil bentuk monolog.
,ebagai hasil dari ketidakmampuan mereka untuk berkomunikasi dengan >dunia batin> orang
lain, mereka bela$ar melalui menyalin apa yang mereka lihat dan dengar. "ereka mungkin
mengacu pada diri mereka sebagai >Anda> atau >dia>, ulangi kata-kata dalam arti cara
(echolalia), atau mengambil pada pidato stereotip terdengar di lain dan digunakan dalam
konteks yang salah. (elainan pada intonasi, ritme dan lapangan $uga dapat hadir
(Dysprosidy). .emahaman bahasa lisan dikompromikan. "eskipun banyak memahami kata-
kata individu, masalah yang timbul saat ini diurutkan bersama-sama. 7idak ada pemahaman
metafora, sarkasme ironi, dan berlebihan, namun penggunaan u$aran orang dewasa dan tidak
adanya ekspresi perasaan dapat memberikan kualitas pseudomature atau bahkan
pseudoprofound untuk pidato. "asalah komunikasi non-verbal termasuk kurangnya penilaian
$arak interpersonal, tatapan mata yang lama, atau tidak pantas melihat mulut daripada mata.
"ungkin ada sesuatu dari tubuh dibatasi untuk hadir dan gerakan wa$ah. ?byek berbagi dan
menun$uk ini terutama terbatas. ?rangtua dan guru mungkin mengalami kesulitan
komunikasi sebagai ketidakmampuan untuk >melewati mereka> atau pengalaman men$adi
>dikunci>.
5
B. Ter&a!a# 'an &eru%ang "e(en!ngan 'an (er%a"u
Anak-anak autis menun$ukkan perilaku stereotip dan kepentingan mereka mungkin
men$adi disibukkan oleh bagian tertentu dari mainan, atau tertarik dalam properti sensorik
tertentu dari ob$ek seperti rasa, tekstur, warna, atau bau. "ungkin mainan berbaris selama
ber$am-$am. %ermain biasanya tidak simbolik atau ima$inatif dengan kekakuan dan
membatasi bermain pola dan kepentingan. Anak mungkin mengalami diet yang sangat
terbatas dan dari waktu ke waktu berhenti makan sepenuhnya tanpa alasan yang $elas.
<utinitas tertentu ditaati dengan cara yang kaku dengan perubahan kecil menyebabkan
5
ekstrim reaksi. ,ebaliknya, peristiwa besar dalam hidup mungkin tidak terdaftar. ,elama
keasyikan tahun sekolah atau minat khusus seperti peta, laporan cuaca dan $adwal kereta api
dapat berkembang. ,tereotypies sederhana seperti tangan mengepak, ber$ingkat ber$alan, $ari
berputar, berputar dan sering goyang dipamerkan. ?rangtua sering bingung mengenai apakah
mereka harus mengakomodasi perilaku ini atau mencoba untuk memodifikasi mereka.
5
). A&n$r*a% !er+a'a( re#($n rang#angan #en#$r"
Dari usia yang sangat muda respon abnormal sensorik stimulus dapat hadir, kadang-
kadang menyesatkan klinisi ke mencurigai bahwa anak ini baik buta atau tuli. @kstrim respon
dan kepekaan terhadap suara dapat dilihat, seperti mengabaikan ledakan untuk menutupi
telinga ketika pembungkus dari manis dihapus. "eskipun sentuhan ringan atau stroke dapat
mengakibatkan penarikan, anak senga$a dapat menggigit dan membakar bagian tubuh atau
%ang kepala mereka. =ika nuansa kotoran terutama yang menarik bagi anak, mengolesi feses
mungkin ketegangan yang menon$ol atau bahkan melegakan. 7anggapan terhadap rangsangan
visual yang mungkin termasuk pesona dengan kontras cahaya dan mengintip pada ob$ek
dalam cara yang tidak biasa dan dengan visi perifer. 0iperaktif bersamaan dan mode
makanan yang umum. :itur mencolok adalah hilangnya commensurability dari menanggapi
rangsangan-kehilangan >fine tuning>.
5
D. In!e%,en
,ekitar tiga perempat dari individu autis memiliki /A di bawah ini ;-, dengan /A
sebagai prediktor yang paling kuat hasil. 7erlepas dari /A ada profil kognitif yang berbeda
dengan kemampuan visuospatial kuat dan symbolisation miskin, pemahaman tentang ide-ide
abstrak dan keterampilan kreatif. ,ebuah minoritas menun$ukkan pulau kemampuan khusus
(>autistik sar$ana>), seperti keterampilan numerik, kalender dan keterampilan di bidang musik
dan seni.
5
II.- ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK
&e$ala autisme timbul sebelum anak mencapai usia + tahun. .ada sebagian anak
ge$ala gangguan perkembangan ini sudah terlihat se$ak lahir. Ada beberapa ge$ala
yang harus diwaspadai terlihat se$ak bayi atau anak menurut usia.
a. sia --5 bulan
%ayi tampak terlalu tenang ($arang menangis)
7erlalu sensitif, cepat terganggu4terusik
&erakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila mandi
7idak ditemukan senyum sosial diatas 1- minggu
;
7idak ada kontak mata diatas umur + bulan
.erkembangan motor kasar4halus sering tampak normal
b. sia 5-1! bulan
%ayi tampak terlalu tenang ($arang menangis)
7erlalu sensitif, cepat terganggu4terusik
&erakan tangan dan kaki berlebihan
,ulit bila digendong
"enggigit tangan dan badan orang lain secara berlebihan
7idak ditemukan senyum sosial
7idak ada kontak mata
.erkembangan motor kasar4halus sering tampak normal
c. sia 1-! tahun
(aku bila digendong
7idak mau bermain permainan sederhana (cilukba, dada)
7idak mengeluarkan kata
7idak tertarik pada boneka
"emperhatikan tangannya sendiri
7erdapat keterlambatan dalam perkembangan motor kasar4halus
"ungkin tidak dapat menerima makanan cair
d. sia !-+ tahun
7idak tertarik untuk bersosialisasi dengan anak lain
"elihat orang sebagai 9benda9
(ontak mata terbatas
7ertarik pada benda tertentu
(aku bila digendong
e. sia *-2 tahun
,ering didapatkan ekolalia (membeo)
"engeluarkan suara yang aneh (nada tinggi atau datar)
"arah bila rutinitas yang seharusnya berubah
"enyakiti diri sendiri (membenturkan kepala)
B
7emperamen tantrum atau agresif
,ecara umum ada beberapa ge$ala autisme yang akan tampak semakin $elas saat
anak telah mencapai usia + tahun, yaitu6
a. /nteraksi sosial
7idak tertarik bermain bersama teman
'ebih suka menyendiri
7idak ada atau sedikit kontak mata, atau menghindar untuk bertatapan
,enang menarik-narik tangan orang lain untuk melakukan apa yang ia
inginkan
b. (omunikasi
.erkembangan bahasa lambat atau sama sekali tidak ada
,enang meniru atau membeo (ekolalia)
Anak tampak seperti tuli, sulit berbicara, atau pernah berbicara tapi
kemudian sirna.
"engoceh tanpa arti berulang-ulang, dengan bahasa yang tidak dapat
dimengerti orang lain
%ila senang meniru, dapat hafal betul kata-kata atau nyanyian tersebut tanpa
mengerti artinya
,ebagian dari anak ini tidak berbicara (non verbal) atau sedikit bicara
(kurang verbal) sampai usia dewasa.
c. .ola bermain
7idak bermain seperti anak-anak pada umumnya
,enang akan benda-benda yang berputar seperti kipas angin, roda sepeda,
gasing
7idak bermain sesuai fungsi mainan, misalnya sepeda dibalik atau rodanya
diputar-putar
Dapat sangat lekat dengan benda-benda tertentu yang dipegang terus dan
dibawa kemana-mana
d. &angguan sensoris
)
%ila mendengar suara keras langsung menutup telinga
,ering menggunakan indera pencium dan perasanya, seperti senang
mencium-cium, men$ilat mainan atau benda-benda
Dapat sangat sensitif terhadap sentuhan, seperti tidak suka dipeluk
Dapat sangat sensitif terhadap rasa takut dan rasa sakit
e. .erkembangan terlambat atau tidak normal
.erkembangan tidak sesuai seperti pada anak normal, khususnya dalam
keterampilan sosial, komunikasi, dan kognisi.
Dapat mempunyai perkembangan yang normal pada awalnya, kemudian
menurun atau bahkan sirna, misalnya pernah dapat bicara kemudian hilang
f. .enampakan ge$ala
&e$ala diatas dapat mulai tampak se$ak lahir atau saat masih kecil.
%iasanya sebelum usia + tahun ge$ala sudah ada.
.ada beberapa anak sekitar umur 2-5 tahun, ge$ala tampak agak berkurang
&e$ala yang $uga sering tampak adalah dalam bidang6
1. .erilaku
a) "emperlihatkan perilaku stimulasi diri seperti bergoyang-goyang,
mengepakkan tangan seperti burung, berputar-putar, mendekatkan
mata ke 7C, lari4ber$alan bolak-balik, melakukan gerakan yang
diulang-ulang
b) 7idak suka pada perubahan
c) Dapat pula duduk bengong dengan tatapan kosong
!. @mosi
a) ,ering marah-marah tanpa alasan yang $elas, tertawa-taawa
menangis tanpa alasan.
b) (adang suka menyerang dan merusak
c) (adang berperilaku yang menyakiti dirinya sendiri
d) 7idak memiliki empati dan tidak mengerti perasaan orang lain.
II.. DIAGNOSIS BANDING
1. S"/$0rena 'engan $n#e! *a#a ana"1ana"
1-
,kiDofrenia $arang pada anak-anak di bawah 2 tahun. ,kiDofrenia disertai dengan
halusinasi atau waham, dengan insidensi ke$ang dan retardasi mental yang lebih rendah dan
dengan /.A yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak autistik.
)
(riteria &angguan Autistik ,kiDofrenia dengan onset
masa anak-anak
sia onset E+B bulan F2 tahun
/nsidensi !-2 dalam 1-.--- 7idak diketahui,
kemungkinan sama atau
bahkan lebih $arang
<asio $enis kelamin
('6.)
+-*61 1,5;61
<iwayat keluarga
,kiDofrenia
7idak naik atau kemungkinan
tidak naik
1aik
,tatus sosioekonomi 7erlalu mewakili kelompok
,,@ tinggi (artefak)
'ebih sering pada ,,@
<endah
.enyulit prenatal dan
perinatal dan
disfungsi otak
'ebih sering pada gangguan
autistic
'ebih $arang pada
skiDofrenia
karakteristik perilaku &agal untuk
mengembangkan hubungan
6 tidak ada bicara (ekolalia)G
frasa stereotipikG tidak ada
atau buruknya pemahaman
bahasaG kegigihan atas
kesamaan dan stereotipik.
0alusinasi dan waham,
gangguan pikiran
fungsi adaptif %iasanya selalu terganggu .emburukan fungsi
7ingkat inteligensi .ada sebagian besar kasus
subnormal, sering terganggu
parah (;-3)
Dalam rentang normal,
sebagian besar normal bodoh
(123-;-3)
.ola /.A. =elas tidak rata 'ebih rata
(e$ang &rand mal *-+!3 7idak ada atau insidensi
<endah
2. Re!ar'a# *en!a% 'engan gangguan e*$#$na%2(er%a"u
(ira-kira *-3 anak autistik adalah teretardasi sedang, berat atau sangat berat, dan
anak yang teretardasi mungkin memiliki ge$ala perilaku yang termasuk ciri autistik. Hiri
utama yang membedakan antara gangguan autistik dan retardasi mental adalah 6
)
11
1.
Anak teretardasi mental biasanya berhubungan dengan orang tua atau anak-anak lain
dengan cara yang sesuai dengan umur mentalnya.
!.
"ereka menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain.
+.
"ereka memilki sifat gangguan yang relatif tetap tanpa pembelahan fungsi.
)
3. Gangguan &a+a#a re#e(!0 2e"#(re#0 3a*(uran
,ekelompok anak dengan gangguan bahasa reseptif4ekspresif memiliki ciri mirip
autistik.
)
(riteria &angguan autistik &angguan bahasa
reseptif4ekspresif
campuran
/nsidensi !-2 dalam 1-.--- 2 dalam 1-.---
<atio $enis kelamin ('6.) +-* 6 1 sama atau hampir sama
<iwayat keluarga adanya
keterlambatan bicara 4
gangguan bahasa
!2 3 kasus !2 3 kasus
(etulian yang
%erhubungan
sangat $arang tidak $arang
(omunikasi nonverbal
(gerak gerik, dll)
tidak ada4rudimenter Ada
(elainan bahasa
(misalnya ekolalia, frasa
stereotipik diluar
konteks)
lebih sering lebih $arang
&angguan artikulasi lebih $arang lebih sering
7ingkat intelegensia sering terganggu parah #alaupun mungkin
terganggu, seringkali
kurang parah
.ola test /A tidak rata, rendah pada
skor verbal, rendah pada
sub test pemahaman
lebih rata, walaupun /A
verbal lebih rendah dari
/A kiner$a
.erilaku autistik,
gangguan kehuidupan
sosial, aktivitas
stereotipik dan ritualistik
lebih sering dan lebih
parah
tidak ada atau $ika ada,
kurang parah
.ermainan imaginatif tidak ada4rudimenter biasanya ada
4. A0a#a ''a(a! 'engan "e,ang
Afasia didapat dengan ke$ang adalah kondisi yang $arang yang kadang sulit dibedakan
dari gangguan autistik dan gangguan disintegratif masa anak-anak. Anak-anak dengan
1!
kondisi ini normal untuk beberapa tahun sebelum kehilangan bahasa reseptif dan
ekspresifnya selama periode beberapa minggu atau beberapa bulan. ,ebagian akan
mengalami ke$ang dan kelainan @@& menyeluruh pada saat onset, tetapi tanda tersebut
biasanya tidak menetap. ,uatu gangguan yang $elas dalam pemahaman bahasa yang ter$adi
kemudian, ditandai oleh pola berbicara yang menyimpang dan gangguan bicara. %eberapa
anak pulih tetapi dengan gangguan bahasa residual yang cukup besar.
)
-. Ke!u%an "$ngen!a% a!au gangguan (en'engaraan (ara+
Anak-anak autistik sering kali dianggap tuli oleh karena anak-anak tersebut sering
membisu atau menun$ukkan tidak adanya minat secara selektif terhadap bahasa ucapan. Hiri-
ciri yang membedakan yaitu bayi autistik mungkin $arang berceloteh sedangkan bayi yang
tuli memiliki riwayat celoteh yang relatif normal dan selan$utnya secara bertahap menghilang
dan berhenti pada usia 5 bulan I 1 tahun. Anak yang tuli berespon hanya terhadap suara yang
keras, sedangkan anak autistik mungkin mengabaikan suara keras atau normal dan berespon
hanya terhadap suara lunak atau lemah. 0al yang terpenting, audiogram atau potensial
cetusan auditorik menyatakan kehilangan yang bermakna pada anak yang tuli. 7idak seperti
anak-anak autistik, anak-anak tuli biasanya dekat dengan orang tuanya, mencari kasih sayang
orang tua dan sebagai bayi senang digendong.
)
.. Pe*u!u#an (#"$#$#a%
&angguan parah dalam lingkungan fisik dan emosional (seperti pemisahan dari ibu,
kekerdilan psikososial, perawatan di rumah sakit, dan gagal tumbuh) dapat menyebabkan
anak tampak apatis, menarik diri, dan terasing. (eterampilan bahasa dan motorik dapat
terlambat. Anak-anak dengan tanda tersebut hamper selalu membaik dengan cepat $ika
ditempatkan dalam lingkungan psikososial yang menyenangkan dan diperkaya, yang tidak
ter$adi pada anak autistik.
)
.ada pemeriksaan menggunakan .@7 ditemukan penurunan sintesis 2-07 di "orte"s
dan talamus. 1amun di plasma maupun di platelet ditemukan peningkatan kadar serotonin
yang bisa mencapai !23. Diperkirakan bahwa gangguan metabolisme serotonin sangat
berperan dalam patologi autisme. "enurunkan triptofan dengan menginhibisi pengambilan
kembali 2-07 adalah salah satu usaha untuk memperbaiki simptom autisme.
+
.eningkatan opioid endogen ada kaitannya dengan perilaku melukai sendiri dan ini
akan berkontribusi ke simptom lain dari autisme melalui serotoninergik dan aksis
hypothalamic-pituitary adrenal (0.A) secara tidak langsung sehingga ter$adi sekresi
1+
proopiomelanokortin, kortisol dan oksitosin. Defisiensi melatonin menyebabkan gangguan
tidur.
+
BAB III
MANAGEMENT AUTISME
.engelolaan anak dengan autisme infantil memerlukan pendekatan lintas sektoral,
agar anak bisa berkembang optimal dan hidup mandiri.
1
Jang perlu ditekankan bahwa tidak
1*
ada satu metode pun yang dewasa ini dapat menyembuhkan autisme, namun hanya
mengembangkan potensi dasar anak le arah yang optimal.
!

8.enyembuhan9 seorang anak dimulai dengan diagnosa dini yang tepat. Diagnosa
yang salah akan sangat merugikan anak tersebut, oleh karena dengan tatalaksana yang tidak
tepat anak tak akan mendapatkan kema$uan yang diinginkan. ,etelah seorang anak
terdiagnosa dengan autisme, maka secepat mungkin harus dilakukan intervensi dini.
,angatlah penting bahwa anak mendapatkan stimulasi semaksimal mungkin dan keluar dari
8dunianya9. (emudian dilakukan assessment yang lengkap pada anak tersebut untuk
mengetahui taraf gangguan perkembangan yang dideritanya, untuk kemudian mendapatkan
terapi sesuai kebutuhannya.
B
,ecara garis besar penanganan autisme dapat dibagi dalam beberapa kelompok
sebagai berikut6
III.1. NON MEDIKAMENTOSA
III.1.1. TERAPI PERKEMBANGAN 2 INTERVENSI DINI
.ara ahli menemukan bahwa anak autisme paling baik bela$ar pada lingkungan yang
mengembangkan minat dan ketrampilan mereka dengan cara meru$uk kebutuhan-kebutuhan
mereka, berupa intervensi yang konsisten dan terstruktur sesuai tingkat perkembangan
anak.
1,!
0al-hal yang esensial antara lain metode pembela$aran yang terstruktur untuk
memberikan perhatian terhadap stimuli lingkungan, orang lain, imitation motorik dan verbal,
penggunaan bahasa, bagaimana cara bermain dengan mainan dan cara berinteraksi sosial
dengan yang lain.
1
Aktivitas latihan fisik di kelompok membantu mereka untuk
mengembangkan keseimbangan tubuh, koordinasi dan ketrampilan motorik. .ada saat
istirahat (snack time), pelatih mendorong interaksi sosial anak, misalnya dengan
mengembangkan model penggunaan bahasa bagaimana cara minta tambahan snack, dan
sebagainya. =adwal yang konsisten membuat anak autisme dapat merencanakan aktivitas
harian mereka berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diperoleh.
!
Diperlukan perhatian
yang optimal dari para 8pelatih9, perbandingan antara pelatih dengan penyandang autisme
yang diharapkan adalah 16! atau 161.
1,B
III.1.2. TERAPI PERILAKU
&angguan perilaku pada autisme biasanya merupakan satu ge$ala yang membuat
orangtua menyadari bahwa anaknya berbeda perkembangannya dengan anak lain seusianya.
,elain hiperaktivitas, impulsivitas, gerakan stereotiik, cara bermain yang tidak sama dengan
12
anak lain, $uga adanya agresivitas, temper tantrum dan perilaku yang cenderung melukai diri
sendiri. (ondisi ini sangat menguras tenaga maupun psikis orang-orang disekitarnya.
1-

.endekatan perilaku bertu$uan untuk mengurangi stereotipi, kekakuan, agresifitas dan
self in$ury behaviour. 7erapi perilaku ini $uga disesuaikan untuk masing-masing anak sesuai
dengan gangguannya.
1
Apapun metodenya sebaiknya sesegera dan seintensif mungkin,
,ebaiknya memang dilakukan terpadu dengan terapi-terapi lain, apabila terdapat perilaku
yang sulit dikendalikan, mungkin intervensi medikamentosa diperlukan terlebih dahulu, agar
anak dapat diberi terapi yang lain.
1-
%ila seseorang mendapat 8reward9 yang menyenangkan atas apa yang dilakukannya
(aktifitas atau perilaku tertentu), maka akan cenderung untuk mengulangi atau melan$utkan
perilaku 4 aktifitas tersebut. Dasar inilah yang dikembangkan men$adi suatu metode terapi
oleh Dr. ?. /var 'ovaas se$ak !B tahun silam. "etode tersebut bercirikan sangat intensif
dalam waktu, terstruktur dan melalui tahap-tahap ulangan dimana anak diberikan suatu
perintah dan senantiasa mendapat 8reward9 bila menger$akannya dengan benar. "etode ini
dapat diterapkan dalam toilet training pada anak dengan autisme
!
ntuk mencapai tu$uan yang telah disebutkan diatas, kita harus mencapai tu$uan
antara, yaitu berbagai kemampuan perilaku yang terdiri dari6
)
(omunikasi dua arah secara aktif, artinya anak harus mampu memulai suatu topik
pembicaraan lebih dahulu secara aktif.
,osialisasi ke dalam setiap lingkungan, dimulai dengan lingkungan keluarga dan
teman-temannya.
"enghilangkan atau meminimalkan perilaku autistiknya.
(emampuan (pre)akademik, sesuai dengan perkembangan umur dan kecerdasan
(/A)nya.
(emampuan bantu diri (bina diri) yang memadai, sehingga mampu merawat diri
sendiri secara mandiri.
ntuk mencapai tu$uan antara ini, dengan sendirinya setiap anak harus mampu
menguasai kemampuan-kemampuan perilaku dasar, seperti6 kepatuhan, kontak mata,
menirukan, bahasa reseptif (kognitif) dan bahasa ekspresif. Dengan memiliki kemampuan-
kemampuan dasar dari perilaku ini, diharapkan anak akan lebih mudah dan lancar menerima
pelatihan perilaku yang semakin kompleks.
)
III.1.3. TERAPI 4I)ARA
15
(eterlambatan dan abnormalitas dalam berbahasa dan berbicara merupakan keluhan
yang sering dia$ukan para orangtua, hampir 1--3 mengalami hal ini. (omunikasi non verbal
$uga mengalami gangguan, sering tidak dapat menggunakan gerakan tubuh dalam
berkomunikasi, seperti menggeleng, mengangguk, menun$uk, melambai dan mengangkat
alis.
1-
/ntervensi dalam bentuk terapi wicara perlu dilakukan, seperti diketahui bahwa tidak
semua individu dengan autisme akan dapat berkomunikasi dengan cara verbal, sekitar !2-
1-3 kemungkinan tetap non verbal. 7erapi wicara yang diberikan pada individu dengan
autisme berbeda dengan gangguan lain, sehingga diperlukan pengetahuan yang baik
mengenai ciri-ciri bicara dan berbahasa anak autistik. 7erapi ini harus diberikan se$ak dini
dan dengan intensif, bersama dengan terapi-terapi yang lain.
1-
III.1.4. TERAPI EDUKASI
0ambatan pada individu dengan autisme terutama pada interaksi sosialnya. 0al ini
akan berlan$ut bila tidak segera ditangani pada usia sekolah, anak akan mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi, bersosialisasi dengan lingkungan barunya (teman, guru). ?leh karena
itu sebaiknya anak sesegera mungkin dikenalkan dengan lingkungannya.
1-
/ntervensi dalam berbagai bentuk pelatihan ketrampilan sosial, ketrampilan sehari-
hari agar anak $adi mandiri (self care). %erbagai metode penga$aran telah diu$i cobakan pada
gangguan ini. Antara lain metode 7@AHH0 ($reatment and %ducation of Autistic and
Related &ommunication 'andicapped &ildren). Dikembangkan oleh @ric ,chopler pada
awal tahun 1);-an, merupakan suatu sistem pendidikan khusus untuk anak dengan autisme,
di Scool of Ps!ciatr! at te (niversit! of )ort &arolina in &apel 'ill. "etode ini
merupakan suatu program yang sangat terstruktur yang mengintegrasikan metode klasikal
yang individual, metode penga$aran yang sistematik, ter$adwal dan dalam ruang kelas yang
ditata secara khusus.
1-

III.1.-. TERAPI OKUPASI
(etrampilan motorik pada individu dengan autisme sering terganggu, baik motorik
kasar maupun halus. Diperlukan intervensi terapi okupasi 4 fisik agar individu dengan
autisme dapat melakukan gerakan, memegang, menggunting, menulis, melompat dengan
terkontrol dan teratur sesuai kebutuhan saat itu.
1-
1;
III.1... AIT 5Auditory Integration Training6
%anyak individu dengan autisme mengalami hipersensitivitas terhadap suara dan
mengganggu pendengaran mereka, "ereka sering tampak menutup telinga dengan kedua
tangan bila mendengar nada suara tertentu, yang untuk orang lain tidak menimbulkan
masalah. ,uara-suara tersebut dapat sedemikian 8menyakitkan9, sehingga mereka dapat
berteriak, men$erit tiba-tiba, tetapi setelah suara-suara tersebut hilang, mereka kembali biasa
seperti tidak pernah ter$adi sesuatu. Hontoh6 suara pengering rambut, mesin cuci, penyedot
debu, miKer, bahkan suara microwave.
1-
.ada intervensi A/7 awalnya ditentukan suara yang mengganggu pendengaran dengan
perangkat audiometer. 'alu diikuti dengan seri terapi yang memperdengarkan suara-suara
yang direkam, tapi tidak disertai dengan suara yang menyakitkan. ,elan$utnya dilakukan
desensitisasi terhadap suara-suara yang menyakitkan tersebut.
1-
%erbagai $enis terapi lain telah dicoba dan dikembangkan seperti6 olding terap!*
#rain g!m* visual terap!* aversive terap!* dan lain-lain. Jang patut diingat adalah semua
terapi pada dasarnya adalah baik, namun harus dipertimbangkan sesuai atau tidak sesuai
dengan si anak.
1-
III.1.7. INTERVENSI KELUARGA
Jang dimaksud keluarga disini bisa hanya keluarga inti (ayah L ibu, ayah atau ibu sa$a
L anak-anak), namun dapat pula ditambah dengan anggota keluarga lain yang memiliki
pengaruh pada pengasuhan seorang anak, bisa kakek atau nenek, paman atau bibi, dan
lainnya.
1-
.ada dasarnya anak hidup dalam keluarga, perlu bantuan keluarga baik perlindungan,
pengasuhan, pendidikan maupun dorongan untuk dapat tercapainya perkembangan yang
optimal dari seoang anak, mandiri dan dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. ntuk itu
dibutuhkan keluarga yang dapat berinteraksi positif satu sama lain (antar anggota keluarga)
dan saling mendukung. ?leh karena itu pengolahan keuarga dalam kaitannya dengan
mana$emen terapi men$adi sangat pentin, tanpa dukungan keluarga rasanya sulit sekali kita
dapat melaksanakan terapi apapun pada individu dengan autisme.
1-
III.1.8. PERBAIKAN METABOLISME
&angguan pencernaan harus diperbaiki dengan menyeimbangkan lagi flora usus,
dengan membasmi $amur atau kuman patologis yang ditemukan pada pemeriksaan feses.
1B
(emudian sangat penting untuk memberi tambahan lacyobacillus untuk mencegah
tumbuhnya $amur secara berlebihan. +ultiple food allergi harus diperbaiki dengan diet yang
ketat, hindari makan yang menyebabkan alergi pada anak tersebut.
B
III.1.9. TERAPI DIET
Anak-anak autisme pada umumnya menderita multiple food allergy. 0al ini akan
terungkap bila dilakukan pemeriksaan darah untuk compreensive food allerg!. .rotein
dari susu sapi (casein) dan gandum (gluten) adalah rangkaian asam amino yang sulit dicerna.
%ila pencernaan anak sempurna maka casein maupun gluten akan dilepas seluruh rantainya
sehingga ter$adilah asam amino yang kemudian diserap oleh tubuh guna pertumbuhan.
1amun bila pencernaan tidak sempurna, maka rantai tersebut tak lepas seluruhnya. "asih ada
rantai pendek, ! atau + asam amino yang bergandengan yang disebut peptide.
B
,ebagiaan dari peptide masuk aliran darah, kemudian dikeluarkan dengan urin, namun
sebagian masuk ke otak, menembus sawar otak. Di otak peptide tersebut disergap oleh
opioid-receptor dan kemidian berfungsi seperti morphin. 0al ini mempengaruhi aspek
perilaku, atensi, kognisi dan sensoris anak.

?leh karena itu tidak ada salahnya untuk tidak
mengkonsumsi susu sapi dan tepung terigu. Anak dibiasakan makanan yang lebih sehat dan
variatif sehingga kebutuhan giDi tetap terpenuhi.
B
III.1.1:. DETOKSIFIKASI LOGAM BERAT
'ogam berat yang neurotoksik dengan kadar yang tinggi seperti 0g dan .b, harus
dikeluarkan dengan cara detoksifikasi. %ila logam berat itu tidak dikeluarkan, maka
kerusakan sel-sel otak akan teruis berlan$ut. ,ebelum melakukan detoksifikasi, seluruh
metabolisme tubuh harus diperbaiki dahulu, terutama keadaan traktus gastrointestinal. =enis
detoks yang dilakukan sebaiknya yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan dengan efek
samping yang minimal, yaitu dengan dikonsumsi per oral sa$a. 'amanya detoks tergantung
dari kadar keracunan si anak. %ila kadar keracunan berat maka bisa sampai ! tahun lamanya.
B
Di /ndonesia hal ini sudah mulai dilakukan, namun baru beberapa bulan terakhir sa$a.
Dimana pengeluaran logam berat yang dilakukan masih dalam taraf pengeluaran logam yang
dalam tubuh sehingga belum bisa dilihat benar kema$uan yang dicapai pada anak. .ada taraf
detoks berikutnya baru dikeluarkan logam berat dari otak. "enurut laporan di Amerika,
detoks mempunyai efek yang sangat dramatis, terutama pada anak-anak yang timbulnya
ge$ala autisme dipacu oleh keracunan logam berat.
B
1)
III.1.11. TERAPI SENSORI INTEGRASI
7erapi sensori integrasi adalah pengorganisasian informasi melalui sensori-sensori
(sentuhan, gerakan, kesadaran tubuh dan gravitasinya, penciuman, pengecapan, penglihatan
dan pendengaran) yang sangat berguna untuk menghasilkan respons yang bermakna.
11
7erapi sensori integrasi seperti yang dian$urkan oleh D<. Ayres, dilakukan dalam
ruang terapi khusus. Dalam ruangan tersebut tersedia berbagai alat yang dapat
memfasilitasikan aktifitas-aktifitas yang akan memberi masukan input-input sensorik,
mendukung ter$adinya respons adaptif dan memperbaiki fungsi batang otak dan talamus.
1-
,etiap anak memiliki masalah yang berbeda sehingga aktivitas yang diberikan pun
berbeda dari anak yang satu dengan lainnya. .emberian aktivitas disesuaikan dengan kondisi
anak yang bersangkutan. .ada pendekatan sensori integrasi, okupasi terapi harus beker$a
berdasarkan urutan perkembangan, stabilitas digunakan srbagai dasar untuk meningkatkan
mobilitas. rutan yang harus diikuti adalah6
11
1. (emampuan untuk mempertahankan dalam posisi awal.
!. "eningkatkan stabilitas pada posisi yang telah dicapai.
+. (emampuan untuk bergerak dari posisi gerakan lurus.
*. /ntegrasi gerakan yang telah dikuasai dengan gerakan rotasi.
7erapi sensori integrasi dapat memperbaiki fungsi otak anak-anak dengan autisme,
sehingga perilaku anak-anak tersebut $adi membaik dan lebih adaptif. ,etelah terapi sensori
integrasi ini berhasil, anak dapat memproses berbagai informasi sensorik yang kompleks
dengan lebih baik. "aka anak akan mampu menyimak dan merespons usaha orang tua atau
pengasuhnya untuk melakukan interaksi sosial dan selan$utnya membantu perkembangan
emosi dan kognitifnya. 7entu sa$a hal-hal tersebut akan memberikan pengaruh yang besar
bagi kemampuan anak untuk melakukan berbagai aktifitas sehari-hari.
1-
"asalah regulasi seperti pola tidur, pola makan dan eliminasi, biasanya paling dahulu
berkurang pada bulan-bulan pertama terapi. .erbaikan dalam fungsi yang mendasar ini
seringkali diikuti dengan perbaikan kesahatan anak secara keseluruhan dan anak tampil lebih
9cerah9, nada ekspresi muka $adi lebih bervariasi dan anak lebih terbuka untuk dia$ak
berinteraksiG meskipun pada mulanya hanya berupa interaksi singkat pada tahap non verbal.
(ema$uan dalam dorogan untuk melakukan interaksi ini biasanya mulai terlihat pada
munculnya 9$oint attention9. "aka anak $adi lebih mudah dia$ari, karena menarik perhatian si
anak men$adi lebih mudah.
1-
III.1.12. SNOE;ELEN
!-
,noeDelen adalah sebuah aktivitas yang dirancang untuk mempengaruhi sistem saraf
pusat (,,.) melalui pemberian stimuli yang cukup pada sistem sensori primer seperti
penglihatan, pendengaran, peraba, perasa lidah dan pembau, $uga pada sistem sensori internal
seperti vestibular dan proprioseptif dalam rangka mencapai maksud relaksasi atau aktivasi
pada seseorang dengan tu$uan memperbaiki kualitas hidupnya. (ondisi untuk mencapai sesi
snoDolen yang optimum6
1!
$e rigt fundamental attitude.
Anak yang akan melakukan aktivitas, sedangkan terapis melakukan aktivitas,
mengobservasi dan memberikan arahan (bukan memaksa).
$e rigt guidance.
7erapis bersikap respek dan memberikan dorongan atau membesarkan hati atau
semangat anak.
$e rigt atmospere.
"enciptakan suasana yang cocok dengan kebutuhan anak.
,ffering stimuli in a selective -a!.
"enciptakan stimuli yang aman dan menghilangkan stimuli yang kontradiksi dengan
kebutuhan anak.
$e rigt direction.
Durasi bergantung pada reaksi anak di ruang snoeDelen.
Repetition.
Diperbolehkan bagi anak mengulang aktivitas dengan ob$ek yang sama.
$e possi#ilit! to determine te speed.
Anak memiliki waktu yang cukup untuk mengindetifikasi stimuli yang berbeda.
III.1.13. OLAH MUSIK
Aktivitas utama anak-anak pada umumnya adalah bermain. 'ingkungan dan suasana
yang menyenangkan dan familiar digunakan sebagai pendekatan yang mudah diterima oleh
anak, yaitu menggabungkan kegiatan bermain dengan berolah musik.
1+
Dalam hal ini musik diperkenalkan melalui lagu atau bunyi, sehingga merangsang
kemampuan pendengaran dan kemampuan verbal dengan menirukan lagu bunyi yang
diperdengarkan. ,elan$utnya, anak mendapatkan stimulasi untuk melakukan gerakan sesuai
!1
dengan irama lagu (melatih koordinasi tubuh). ,uasana musikal yang dihasilkan dapat
membantu terciptanya komunikasi dan interaksi sosial.
1+
III.1.14. TERAPI OROFARING
.ada penderita autisme organ sensoris tidak mampu melakukan proses registrasi dan
modulasi informasi sensoris pada tahapan yang nyaman untuk anak. Anak ini akan bela$ar
melalui informasi yang tidak terorganisir. mpan balik sensoris tidak adekuat, membentuk
lingkaran misinformasi yang akan mempengaruhi proses bela$ar oromotor, menghasilkan
gerakan primitif dan kadangkala abnormal.
1*
.roblem oromotor yang disebabkan oleh gangguan sensor! processing hanyalah salah
satu masalah yang dihadapi oleh penderita autisme, selain masalah defisit kognitif,
komunikasi, sosial dan tingkah laku. ,ehingga penanganan problem oromotor dapat
dipisahkan dan harus terintegrasi dengan penanganan autisme secara keseluruhan. 7u$uan
penatalaksanaan problem oromotor adalah mempertahankan nutrisi peroral secara optimal,
menghasilkan respon perilaku adaptif yang lebih fleksibel, terorganisir, terampil dan
produktif. (emampuan menghasilkan respon adaptif merupakan tanda independensi terhadap
perubahan lingkungan.
1*
Ada berbagai pendekatan terapi yang dapat diaplikasikan, diantaranya6 "etode :arber
(1)B!), "oris dan (lein (1)B;), Ayres (1)B)), &lass dan #olf (1))!). Apapun $enis terapi
yang akan diberikan hendaknya didasari pada pemahaman yang mendalam terhadap ilmu
neuroanatomi dan neurofisiologi.
1*
III.2. TERAPI MEDIKAMENTOSA
?bat hanyalah terapi pendamping, bukan yang utama. .erlu dinyatakan bahwa belum
ada obat yang dapat menyembuhkan autisme.
;,12
?bat dibutuhkan hanya untuk membantu
mengatasi masalah-masalah yang timbul yang tidak dapat diatasi dengan metoda non obat,
seperti hiperaktivitas, agresivitas, menyakiti diri dan insomnia.
B
Atau bila metoda intervensi
non obat dikombinasikan dengan obat, diharapkan intervensinya dapat maksimal.
;
?bat-obat
yang sering dipakai adalah6
III.2.1. STIMULAN
1-<1.
/natensi mungkin merupakan satu ge$ala yang mengganggu proses bela$ar. 0arus
dibedakan antara inatensi yang merupakan bagian dari ge$ala autisme dengan inatensi
sebagai ge$ala gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (AD0D).
Deksamfetamin dan 'evoamfetamin.
!!
"etilfenidat.
Dapat meningkatkan atensi dan mengurangi distraktibilitas. Dosis6 -,+ mg4kg.
III.2.2. AGONIS RESEPTOR ALPHA ADRENERGIK
1:<1-
Agonis reseptor alpha adrenergik ((lonidin) dilaporkan dapat menurunkan
agresivitas, temper tantrum, impulsivitas dan hiperaktivitas. "ulai dengan dosis
rendah6 -,-!2--,-2 mg ! kali4hari dinaikkan secara bertaap sampai dosis maksimum
-,+--,5 mg4hari dalam +-* kali4hari.
III.2.3. BETA ADRENERGIK BLO)KER
1:<1-
%eta adrenergik blocker (.ropanolol) dipakai dalam mengatasi agresivitas terutama
yang disertai dengan agitasi dan anKietas. Dosis6 1-2 mg4kg4hari atau lebih.
III.2.4. POTENT LONG A)TING OPIOID ANTAGONIST
1:<1-
.otent long acting opioid antagonist (1altrekson) memiliki potensi untuk mengatasi
perilaku melukai diri sendiri dan ritual, dosis6 -,2-! mg4kg4hari.
III.2.-. SPESIFIK SEROTONIN REUPTAKE INHIBITOR 5SSRI6
7<1:<13
,,</ digunakan untuk mengatasi perilaku stereotipik seperti perilaku yang melukai
diri sendiri, resisten terhadap perubahan hal-hal rutin, ritual obsesif dengan anKietas
yang tinggi. .emberian ,,</ dimulai dari dosis terkecil dan secara bertahap
dinaikkan sampai mencapai dosis terapeutik.
:luoKetine.
:luvoksamin.
III.2... NEUROLEPTIK
7<1:<1-<1.
1euroleptik tipikal potensi rendah (7hioridaDine).
DAFTAR PUSTAKA
1. <ahmawati D. &angguan %erbahasa dan %icara .ada Anak Dengan Autisme /nfantil6
(umpulan "akalah ,imposium 1europediatri 87he Hhild #ho Does 1ot ,peak9.
.enerbit :( ndip ,emarang, !--!6 12-!+.
!+
!. 0artono %. Aspek "edik Autisme /nfantil. "edia "edika /ndonesiana, Col.++, 1o.*,
.enerbit :( ndip ,emarang, 1))B6 !-)-!1+.
+. .urba =,. .atogenesis Autisme "enu$u 7atalaksana 0olistik dan 7erintegrasi. Dalam6
.enatalaksanaan 0olistik Autisme. =akarta. !---6 +!1-+!2.
*. 0ardiono .. Autisme6 %agaimana "engenal dan "enegakkan Diagnosis. %alai
.enerbit :(/. =akarta. !--!6 *;-5!.
2. :aradD ,"0. &enetic @valuation of Autism with ,pecial <eference to :ragile-M
,yndrome. Dalam6 (onferensi 1asional Autisme /. =akarta. !--+6 B-1*.
5. @di 7",?. Diagnosis Dini Autisme. Dalam6 .enatalaksanaan 0olistik Autisme.
=akarta. !---6 )-1!.
;. 0artono %, <ahmawati D, "uhartomo 0. "asalah-"asalah 1eurobehaviour pada
/nfantil. Dalam6 ,eminar dan #orkshop on :ragile-M, "ental <etardation, Autism
and <elated Disorders. ,emarang. !--!6 1-*-11!.
B. %udhiman ". .enanganan Autisme ,ecara (omprehensif. Dalam6 ,eminar dan
#orkshop on :ragile-M, "ental <etardation, Autism and <elated disorders.
,emarang. !--!6 *5-5-.
). 0ando$o J. "ana$emen 7ata 'aksana 7erapi .erilaku Anak Dengan (ebutuhan
(husus (Autisme). Dalam6 .enatalaksanaan 0olistik Autisme. (ongres 1asional
Autisme /ndonesia .ertama. .enerbit %agian /lmu .enyakit Dalam :(/. =akarta.
!--+6 12+-15+.
1-. #idyawati /. "ana$emen "ultidisplin .ada /ndividu Autisme. Dalam6 (onferensi
1asional Autisme /. =akarta. !--+6 51-55.
11. ,etiyono A. 7erapi ,ensori 7erintegrasi. Dalam6 .enatalaksanaan 0olistik Autisme.
(ongres 1asional Autisme /ndonesia .ertama. .enerbit %agian /lmu .enyakit Dalam
:(/. =akarta. !--+6 +2-*1.
1!. &unadi 7. ,noeDelen. Dalam6 .enatalaksanaan 0olistik Autisme. (ongres 1asional
Autisme /ndonesia .ertama. .enerbit %agian /lmu .enyakit Dalam :(/. =akarta.
!--+6 *+-21.
1+. ,etyowatie ::,. ?lah "usik %agi Anak Dengan (ebutuhan (husus (Autisme).
Dalam6 .enatalaksanaan 0olistik Autisme. (ongres 1asional Autisme /ndonesia
.ertama. .enerbit %agian /lmu .enyakit Dalam :(/. =akarta. !--+6 1B2-!-+.
1*. #ahyuni '(. .enatalaksanaan .roblem ?romotor .ada Autisme. Dalam6
.enatalaksanaan 0olistik Autisme. (ongres 1asional Autisme /ndonesia .ertama.
.enerbit %agian /lmu .enyakit Dalam :(/. =akarta. !--+6 *+-21.
!*
12. %ryson ,@, <ogers ,=, :ombonne @. Autism 6 @arly Detection, /ntervention,
@ducation, and .sychopharmacological "anagement. Han = .sychiatry, Col *B, 1o B,
,eptember !--+ 6 2-5-21*.
15. ,upargo A. :armakoterapi .ada Autisme. Dalam6 .enatalaksanaan 0olistik Autisme.
(ongres 1asional Autisme /ndonesia .ertama. .enerbit %agian /lmu .enyakit Dalam
:(/. =akarta. !--+6 *+-21.
!2

You might also like