You are on page 1of 5

Komunikasi Matematik

Matematika sebagai alat bagi ilmu yang lain sudah cukup dikenal dan sudah tidak
diragukan lagi. Matematika bukan hanya sekedar alat bagi ilmu, tetapi lebih dari itu
matematika adalah bahasa. Sejalan dengan itu Jujun S. Suriasumantri (2007:10!
mengatakan, matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna
dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. "ambang#lambang matematika bersi$at
arti$isial yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan padanya, tanpa itu
matematika hanya merupakan kumpulan rumus#rumus yang mati. %al senada juga
disampaikan &leh '(a)ati *lisah (2007: 2+! matematika adalah sebuah bahasa, ini
artinya matematika merupakan sebuah cara mengungkapkan atau menerangkan
dengan cara tertentu. ,alam hal ini yang dipakai &leh bahasa matematika ialah dengan
menggunakan simb&l#simb&l.
Matematika merupakan bahasa, artinya matematika tidak hanya sekedar alat bantu
ber$ikir, alat untuk menemukan p&la, tetapi matematika juga sebagai )ahana k&munikasi
antar sis)a dan k&munikasi antara guru dengan sis)a. -&munikasi dalam matematika
dan pembelajaran matematika menjadi sesuatu yang diperlukan seperti yang
diungkapkan &leh "ind.uist (1/!, jika kita sepakat bah)a matematika itu merupakan
suatu bahasa dan bahasa tersebut sebagai bahasan terbaik dalam k&munitasnya, maka
mudah dipahami bah)a k&munikasi merupakan esensi dan mengajar, belajar, dan
mengassess matematika.
-&munikasi merupakan bagian yang sangat penting pada matematika dan pendidikan
matematika. -&munikasi merupakan cara berbagi ide dan memperjelas pemahaman.
Melalui k&munikasi ide dapat dicerminkan, diperbaiki, didiskusikan, dan dikembangkan.
0r&ses k&munikasi juga membantu membangun makna dan mempermanenkan ide dan
pr&ses k&munikasi juga dapat mempublikasikan ide. -etika para sis)a ditantang pikiran
dan kemampuan ber$ikir mereka tentang matematika dan mengk&munikasikan hasil
pikiran mereka secara lisan atau dalam bentuk tulisan, mereka sedang belajar
menjelaskan dan menyakinkan. Mendengarkan penjelasan sis)a yang lain, memberi
sis)a kesempatan untuk mengembangkan pemahaman mereka (123M: 2000:/0!.
Sudrajat (2001! mengatakan ketika se&rang sis)a memper&leh in$&rmasi berupa k&nsep
matematika yang diberikan guru maupun yang diper&leh dan bacaan, maka saat itu
terjadi trans$&rmasi in$&rmasi matematika dan sumber kepada sis)a tersebut. Sis)a
akan memberikan resp&n berdasarkan interpretasinya terhadap in$&rmasi itu. Masalah
yang sering timbul adalah resp&n yang diberikan sis)a atas in$&rmasi yang diterirnanya
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. %al ini mungkin terjadi karena karakteristik
dan matematika yang sarat dengan istilah dan simb&l, sehingga tidak jarang ada sis)a
yang mampu menyelesaikan s&al matematika dengan baik, tetapi tidak mengerti apa
yang sedang dikerjakannya.
0ada bagian lain 2ai, "ane, dan Jakabcsin (%elmaheri, 2004: 12! mengatakan adalah
mengejutkan bagi sis)a ketika mereka diminta untuk memberikan pertimbangan atau
penjelasan atas ja)abannya dalam belajar matematika. %al ini terjadi sebagai akibat dan
sangat jarangnya para sis)a dituntut untuk menyediakan penjelasan dalam pelajaran
matematika, sehingga sangat asing bagi mereka untuk berbicara tentang matematika.
5ntuk mengurangi terjadinya hal seperti ini, sis)a perlu dibiasakan mengk&munikasikan
secara lisan maupun tulisan idenya kepada &rang lain sesuai dengan pena$sirannya
sendiri. Sehingga &rang lain dapat menilai dan memberikan tanggapan atas
pena$sirannya itu. Melalui kegiatan seperti ini sis)a akan mendapatkan pengertian yang
lebih bermakna baginya tentang apa yang sedang ia lakukan. 6ni berarti guru perlu
mend&r&ng kemampuan sis)a dalam berk&munikasi pada setiap pembelajaran. 0ugalee
(2001! mengatakan bah)a sis)a perlu dibiasakan dalam pembelajaran untuk
memberikan argumen atas setiap ja)abannya serta memberikan tanggapan atas
ja)aban yang diberikan &leh &rang lain, sehingga apa yang sedang dipelajari menjadi
lebih bermakna baginya.
0endapat tentang pentingnya k&munikasi dalam pembelajaran matematika juga
diusulkan 123M (2000: /+! yang menyatakan bah)a pr&gram pembelajaran
matematika sek&lah harus memberi kesempatan kepada sis)a untuk:
a. Menyusun dan mengaitkan mathematical thinking mereka melalui k&munikasi.
b. Mengk&munikasikan mathematical thinking mereka secara l&gis dan jelas kepada
teman#temannya, guru, dan &rang lain.
c. Menganalisis dan menilai mathematical thinking dan strategi yang dipakai &rang lain.
d. Menggunakan bahasa matematika untuk mengekspresikan ide#ide matematika secara
benar.
Menurut 5tari Sumarm& (7usni Satria)ati, 200+: 110!, kemampuan k&munikasi
matematika merupakan kemampuan yang dapat menyertakan dan memuat berbagai
kesempatan untuk berk&munikasi dalam bentuk:
a. Mere$leksikan benda#benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika.
b. Membuat m&del situasi atau pers&alan menggunakan met&de lisan, tertulis, k&nkrit,
gra$ik, dan aljabar.
c. Menyatakan peristi)a sehari#hari dalam bahasa atau simb&l matematika.
d. Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika.
e. Membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis.
$. Membuat k&njektur, menyusun argumen, merurnuskan de$inisi, dan generalisasi.
g. Menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari.
Selain itu menurut 7reenes dan Schulman (1/: 18! k&munikasi matematik adalah:
kemampuan (1! menyatakan ide matematika melalui ucapan, tulisan, dem&nstrasi, dan
melukiskannya secara (isual dalam tipe yang berbeda, (2! memahami, mena$sirkan, dan
menilai ide yang disajikan dalam tulisan, lisan, atau dalam bentuk (isual, (+!
mengk&nstruk, mena$sirkan dan menghubungkan bermacam#macam representasi ide
dan hubungannya. Selanjutnya menurut Sulli(an 9 M&usley (:ansu 6riant& *nsari, 200+:
17!, k&munikasi matematik bukan hanya sekedar menyatakan ide melalui tulisan tetapi
lebih luas lagi yaitu kemampuan sis)a dalam hal bercakap, menjelaskan,
menggambarkan, mendengar, menanyakan, kiari$ikasi, bekerja sama (sharing!, menulis,
dan akhirnya melap&rkar apa yang telah dipelajani.
Menurut 123M (2000: 14! kemampuan k&munikasi untuk kelas +#8 seharusnya
meliputi berbagi pemikiran, menanyakan pertanyaan, menjelaskan pertanyaan dan
membenarkan ide#ide. -&munikasi harus terintegrasi dengan baik pada lingkungan
kelas. Sis)a harus did&r&ng untuk menyatakan dan menuliskan dugaan, pertanyaan dan
s&lusi.
:ansu 6riant& *nsari (200+! menelaah kemampuan -&munikasi matematika dari dua
aspek yaitu k&munikasi lisan (talking! dan k&munikasi tulisan ()riting!. -&munikasi lisan
diungkap melaui intensitas keterlibatan sis)a dalam kel&mp&k kecil selama
berlangsungnya pr&ses pembelajaran. Sementara yang dimaksud dengan k&munikasi
matematika tulisan ()riting! adalah kemampuan dan keterampilan sis)a menggunakan
k&sa kata ((&cabulary!, n&tasi dan struktur matematika untuk menyatakan hubungan
dan gagasan serta memahaminya dalam memecahkan masalah. -emampuan ini
diungkap melalui repsentasi matematika. ;epsentasi matematika sis)a diklasi$ikasikan
dalam tiga kateg&ri: (a! pemunculan m&del k&nseptual, seperti gambar, diagram,tabel
dan gra$ik (aspek dra)ing!< (b! membentuk m&del matematika (aspek mathematical
e=pressi&n!< dan (c! argumentasi (erbal yang didasari pada analisis terhadap gambar
dan k&nsep#k&nsep $&rmal (aspek )ritten te=ts!.
-etika sebuah k&nsep in$&rmasi matematika diberikan &leh se&rang guru kepada
sis)a ataupun sis)a mendapatkannya sendiri melalui bacaan, maka saat itu sedang
terjadi trans$&rmasi in$&rmasi matematika dari k&munikat&r kepada k&munikan. ;esp&n
yang diberikan k&munikan merupakan interpretasi k&munikan tentang in$&rmasi
tadi. ,alam matematika, kualitas interpretasi dan resp&n itu seringkali menjadi masalah
istime)a. %al ini sebagai salah satu akibat dari karakteristik matematika itu sendiri yang
sarat dengan istilah dan simb&l. -arena itu, kemampuan berk&munikasi dalam
matematika menjadi tuntutan khusus.-emampuan berk&munikasi dalam
matematika merupakan kemampuan yang dapat menyertakan dan memuat berbagai
kesempatan untuk berk&munikasi dalam bentuk:
mere$lesikan benda#benda nyata, gambar, atau ide#ide matematika<
membuat m&del situasi atau pers&alan menggunakan met&de &ral, tertulis,
k&nkrit, gra$ik, dan aljabar<
menggunakan keahlian membaca, menulis, dan menelaah, untuk
menginterpretasikan dan menge(aluasi ide#ide, simb&l, istilah, serta in$&rmasi
matematika<
meresp&n suatu pernyataan>pers&alan dalam bentuk argument yang meyakinkan.
Secara umum, matematika dalam ruang lingkup k&munikasi mencakup
keterampilan>kemampuan menulis, membaca, discussing and assessing, dan )acana
(discourse!. 0eressini dan :assett (dalam 123M,1//! berpendapat bah)a tanpa
k&munikasi dalam matematika kita akan memiliki sedikit keterangan, data, dan $akta
tentang pemahaman sis)a dalam melakukan pr&ses dan aplikasi matematika. 6ni berarti,
k&munikasi dalam matematika men&l&ng guru memahami kemampuan sisi)a
dalam menginterpretasi dan mengekspresikan pemahamannya tentang k&nsep dan
pr&ses matematika yang mereka pelajari ,alam bagian lain, "ind.uist (123M, 1/!
berpendapat,
Jika kita sepakat bah)a matematika itu merupakan suatu bahasa dan bahasa
tersebut sebagai bahasan terbaik dalam k&munitasnya, maka mudah dipahami
bah)a k&munikasi merupakan esensi dari mengajar, belajar, dan meng#
assess matematika.
Jadi jelaslah bah)a k&munikasi dalam matematika merupakan kemampuan mendasar
yang harus dimiliki pelaku dan pengguna matematika selam belajar, mengajar, dan
meng#assess matematika.
Jika demikian adanya, bagaimanakah meng#assess k&munikasi dalam
matematika? Menurut 2ai, J., "ane, S., dan Jakbcsin, M.S. (dalam 123M, 1/! salah
satu m&del yang pernah berkembang untuk menge(aluasi kemampuan k&munikasi
matematika sis)a adalah seperti yang dic&nt&hkan @2*6 (@5*S*; 2&gniti(e
*ssessment 6nstrument!. @5*S*; adalah suatu pr&yek nasi&nal di *merika yang
didesain untuk mengembangkan pembelajaran matematika bagi sis)a di sek&lah
menengah. M&del ini dinamakan Open-Ended Tasks. ,i dalamnya berupa $&rmat
e(aluasi dalam bentuk pertanyaan &pen#ended, yaitu suatu pertanyaan yang memberi
keleluasaan pada sis)a untuk menja)ab secara benar dengan kemungkinan alasan
atau cara menja)ab yang beragam.2aranya, sis)a diberi pertanyaan opend-ended dan
sis)a harus menjelaskan ja)abnya. ,engan mengajukan pertanyaan#pertanyaan seperti
itu, menurut 0eressini dan :assett (dalam 123M, 1/! lebih memberi kesempatan dan
pengalaman belajar, serta masalah k&munikasi yang dimiliki sis)a.
Setelah ja)aban sis)a diper&leh melalui $&rmat &pen#ended, berikutnya ja)aban#
ja)aban itu dianalisis dan diberi sk&r dengan menggunakan panduan yang
disebut Holistic Scoring Rubrics, yaitu suatu pr&sedur yang digunakan untuk mensk&r
resp&n sis)a dari open ended tasks. Sk&r ini diberi le(el 0,1,2,+, dan 4. Setiap sk&r yang
diraih sis)a mencerminkan kemampuan sis)a dalam meresp&ns pers&alan yang
diberikan dengan mempertimbangkan aspek#aspek: pengetahuan
matematika (mathematical knowledge!, strategi pengetahuan (strategis knowledge) dan
k&munikasi ( communication).
Kemampuan Komunikasi Matematika
-&munikasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan
suatu pesan dari pemba)a pesan ke penerima pesan untuk memberitahu, pendapat,
atau perilaku baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. ,i dalam
berk&munikasi tersebut harus dipikirkan bagaimana caranya agar pesan yang
disampaikan sese&rang itu dapat dipahami &leh &rang lain. 5ntuk mengembangkan
kemampuan berk&munikasi, &rang dapat menyampaikan dengan berbagai bahasa
termasuk bahasa matematis.
Sedangkan kemampuan k&munikasi matematis dapat diartikan sebagai suatu
kemampuan sis)a dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya melalui peristi)a
dial&g atau saling hubungan yang terjadi di lingkungan kelas, dimana terjadi pengalihan
pesan. 0esan yang dialihkan berisi tentang materi matematika yang dipelajari sis)a,
misalnya berupa k&nsep, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah. 0ihak yang
terlibat dalam peristi)a k&munikasi di dalam kelas adalah guru dan sis)a. 2ara
pengalihan pesannya dapat secara lisan maupun tertulis.
,i dalam pr&ses pembelajaran matematika di kelas, k&munikasi gagasan matematika
bisa berlangsung antara guru dengan sis)a, antara buku dengan sis)a, dan antara
sis)a dengan sis)a. Menurut %iebert setiap kali kita mengk&munikasikan gagasan#
gagasan matematika, kita harus menyajikan gagasan tersebut dengan suatu cara
tertentu. 6ni merupakan hal yang sangat penting, sebab bila tidak demikian, k&munikasi
tersebut tidak akan berlangsung e$ekti$. 7agasan tersebut harus disesuaikan dengan
kemampuan &rang yang kita ajak berk&munikasi. -ita harus mampu menyesuaikan
dengan sistem representasi yang mampu mereka gunakan. 3anpa itu, k&munikasi hanya
akan berlangsung dari satu arah dan tidak mencapai sasaran.
Sedangkan indikat&r kemampuan sis)a dalam k&munikasi matematis pada
pembelajaran matematika menurut 123M (1A : 214! dapat dilihat dari : (1!
-emampuan mengekspresikan ide#ide matematika melalui lisan, tertulis, dan
mendem&nstrasikannya serta menggambarkannya secara (isual< (2! -emampuan
memahami, menginterpretasikan, dan menge(aluasi ide#ide Matematika baik secara
lisan maupun dalam bentuk (isual lainnya< (+! -emampuan dalam menggunakan istilah#
istilah, n&tasi#n&tasi Matematika dan struktur#strukturnya untuk menyajikan ide,
menggambarkan hubungan#hubungan dan m&del#m&del situasi.
Bithin (12! menyatakan kemampuan k&munikasi menjadi penting ketika diskusi antar
sis)a dilakukan, dimana sis)a diharapkan mampu menyatakan, menjelaskan,
menggambarkan, mendengar, menanyakan dan bekerjasama sehingga dapat memba)a
sis)a pada pemahaman yang mendalam tentang matematika. *nak#anak yang diberikan
kesempatan untuk bekerja dalam kel&mp&k dalam mengumpulkan dan menyajikan data,
mereka menunjukkan kemajuan baik di saat mereka saling mendengarkan ide yang satu
dan yang lain, mendiskusikannya bersama kemudian menyusun kesimpulan yang
menjadi pendapat kel&mp&knya. 3ernyata mereka belajar sebagian besar dari
berk&munikasi dan mengk&ntruksi sendiri pengetahuan mereka.
-emampuan k&munikasi matematis sis)a dapat dilihat dari kemampuan berikut :
1. menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam idea
matematika.
2. menjelaskan idea, situasi, dan relasi matematik, secara lisan dan tulisan
dengan benda nyata, gambar, gra$ik dan aljabar
+. menyatakan peristi)a sehari#hari dalam bahasa atau simb&l matematika
4. mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika
8. membaca dengan pemahaman suatu presentasi Matematika tertulis
/. membuat k&njektur, menyusun argumen, merumuskan de$inisi dan
generalisasi
7. menjelaskan dan membuat pertanyaan matematika yang telah dipelajari.

You might also like