You are on page 1of 6

TUGAS FARMASI FISIK

1.Bagian mana dari molekul yang larut dalam air?


2.Bagian mana dari molekul yang tidak larut dalam air?
3Bagian mana dari molekul yang berinteraksi dengan kotoran atau minyak?
4Jelaskan bagaimana garam empedu bekerja untuk mengemulsi lemak. Bicara
tentang bagian-bagian polar dan non-polar dari molekul.
5Menggambar dan menjelaskan struktur umum dari surfaktan.
6Jelaskan dua fungsi utama surfaktan
7Jelaskan tujuan surfaktan dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga dan industri
8Jelaskan empat jenis surfaktan
9Adsorpsi surfaktan pada permukaan akan .............. permukaan kekuatan yang diperlukan untuk
........... dan, juga untuk ....... ........ dan ....
10Jelaskan bagaimana surfaktan dapat digunakan sebagai agen pembasahan
11Apa misel?
12Apa cmc?
13Jelaskan bagaimana dan kapan misel terbentuk?
14Jelaskan bagaimana surfaktan dapat melarutkan obat hidrofobik
15Jelaskan HLB
16Re-menjelaskan langkah-langkah dalam slide 110th!

Jawaban
1.Bagian molekul yang larut dalam air adalah bagian kepala(polar),yang bersifat hidrofilik.

2.bagian molekul yang tidak larut dalam air adalah bagian ekor (non-polar),yang bersifat Hidrofobik

3.Bagian molekul yang berinteraksi dengan kotoran/minyak adalah bagian ekor yang bersifat
hidrofhobik(liphofiik)

5. Struktur umum Surfaktan

Dilihat dari strukturnya surfaktan memiliki 2 bagian yaitu:
1. Bagian Tail,yaitu bersifat hidrofobik yang terdiri dari Gugus nonpolar (
Radikal hidrokarbon dari alkil atau alkil-aril, dengan 12 - 20 atom karbon) yang mempunyai sifat
seperti alkylphenol,fatty alkohol,fatty acid,propylene yoxide(PO),Fatty amine dan alkylbenzene.
2. Bagian head,yaitu bersifat hidrofilik yang terdiri dari Gugus polar :
-Hetereoatom seperti O, S, N, P, sebagai bagian dari gugus fungsi karboksilat, sulfonat, sulfat,
amonium, fosfat, dll.
-Gugus polar Nonionik -OH or -O- (ikatan eter) tidak terlalu polar, polimerisasi cukup polar,
misal : polialkohol, polieter.
Dan mempunyai sifat seperti ethylene oxide(EO),Sulfate/Sulfonate,Phosphate,Carboxylate dan
Amonium.

Struktur surfaktan berpengaruh pada :
Adsorpsi
Stabilitas
Solubilitas

6.Fungsi utama surfaktan:
Membentuk agregat berukuran nanometer yang disebut MISELyang dapat mensolubilisasi zat tak
larut air.
-solubilisasi dan detergensi
Diadsorpsi di permukaan/antarmuka dan menurunkan tegangan permukaan/antarmuka
-busa
-pembasahan(wetting)
-emulsifikasi

7.Tujuan surfaktan dalam rumah

INDUSTRI PRODUK KECANTIKAN DAN KESEHATAN :
menggunakan surfaktan sebagai bahan aktif dalam krim, losio, salep, susu, balsam, liposome atau
niosome.
INDUSTRI KEBERSIHAN DAN LAUNDRY :
berbagai jenis surfaktan dalam deterjen bubuk, sampai sampo kering untuk karpet maupun sabun
kering (dry cleaning soap)
INDUSTRI KERTAS DAN PULP:
banyak berhubungan dengan fenomena antarmuka mulai dari proses dispersi serat, hingga
pengkondisian permukaan pada papan karton ataupun kertas.
Proses Daur Ulang Kertas bekas banyak meneliti dalam hal pemisahan serat yang bertinta/tidak
melibatkan fenomena antarmuka seperti detergensi, kerja dispersi, dan pembasahan terkontrol.
TINTA dan CAT :
sistem kompleks yang mengandung tetesan minyak (resins) dan partikel padat (pigments,
opacifiers) emulsions and suspensions.
AGROINDUSTRI:
menggunakan surfaktan untuk mengemulsikan atau mendispersikan zat aktif pembasmi seragga
untuk disemprotkan.
PRODUK MAKANAN:
banyak dalam bentuk emulsi (hot dog, mayonnaise), foams (ice cream, sandwich bread), atau
dispersi (powered milk or chocolate).
PROSES KIMIA DAN PETROKIMIA:
Fenomena antarmuka pada proses flotation, ekstraksi cair-cair, pengkondisian air, dll.
INDUSTRI MINYAK:
Banyak menggunakan surfaktan dalam: enhanced oil recovery techniques hingga pemecahan emulsi
dalam proses produksi.

8. berdasarkan sifat gugus hidrofilik dalam larutan air
Anionik : bagian aktif permukaannya bermuatan negative

Dodesil atau lauril sulfat (mis, foaming agent dlm shampoo)
Sodium dodesil sulfat, C12H25SO4-Na+ (paling terkenal)
Sangat larut dalam air pada suhu ruang
Digunakan secara farmasetik sbg pencuci kulit pra-operasi dan medicated shampoo bersifat
bakteriostatik melawan bakteri gram positif
Merupakan komponen dari emulsifying wax
Garam (Na/K) alkana karboksilat (sabun)
Garam alkana sulfonat (deterjen)
Garam alkil-aromatik sulfonat (mis. Alkil benzena sulfonat (zat aktif dlm deterjen berdaya kerja
tinggi)
Lainnya : garam-garam fosfat, fosfor
~ 50% total produksi surfaktan
2. Kationik : bagian aktif permukaannya bermuatan positif
Garam-garam amina
Garam-garam amonium kuartener
Surfaktan kationik amonium kuartener dan piridinium penting dalam farmasetika baktrisid
terhadap bakteri gram positif dan beberapa organisme gram negatif
Dapat digunakan di kulit, terutama untuk membersihkan luka
Larutan airnya : untuk membersihkan peralatan

Zwitterionik : bagian aktif permukaannya bermuatan positif dan negative
Garam-garam asam amino rantai panjang
Betain
. Nonionik : bagian aktif permukaannya tidak bermuatan
The most : alkohol teretoksilasi alkilfenol, dan ester
Eter rantai panjang
Ester asam lemak
Amida
~ 40% total produksi surfaktan
TIDAK terlalu SENSITIF terhadap ELEKTROLIT dibandingkan dengan surfaktan anionik
Pengganti anionik dalam aplikasi untuk laundry dan bodycare (terutama pada kondisi air sadah)
ESTER SORBITAN (Span): campuran ester parsial dari sorbitol dan mono-/di-anhidridanya dengan
asamoleat.
Secara umum tidak larut air (HLB rendah)
Sebagai emulgator W/O dan Pembasah
POLISORBAT (Tween): campuran kompleks dari ester parsial sorbitol dan mono-/di-anhidridanya
yang terkondensasi dengan sejumlah mol etilen oksida
Bercampur dengan air (HLB tinggi)
Sebagai emulgator O/W
temperature dependenc

9.Adsorpsi surfaktan pada permukaan akan menurunkan energi yang diperlukan untuk pembasahan
dan penyabaran dan juga emulsifikasi dan proses disperse.

10.sifat surfaktan sebagai agen pembasahan (wetting)
Setetes air pada permukaan yang hidrofobik dengan surfaktan tegangan permukaan turun sehingga
cairan menyebar.
Kerja paling penting dari zat pembasah: MENURUNKAN SUDUT KONTAK antara permukaan dan
cairan pembasah
Sudut kontak=sudut antara tetesan cairan dan permukaan ke atas mana ia menyebar

11.Misel adalah agregat surfaktan yang umumnya terdiri dari 60-100 molekul surfaktan yang
terbentuk pada titik cmc(critical micelle concentration).

12Cmc atau Critical Micelle Concentration adalah konsentrasi surfaktan saat misel terbentuk
-c<cmc:tidak ada misel
-c>cmc:konsentrasi unimer relative konstan.

13.Surfaktan dapat membentuk permukaannya sendiri yang disebut misel. Misel dapat terbentuk
apabila surfaktan berada pada konsentrasi yang tinggi.
Misel adalah agregat surfaktan yang umumnya terdiri dari 60-100 molekul surfaktan yang terbentuk
pada titik cmc(cirtical micelle concentration).
Misel merupakan struktur yang dinamis dan secara kontinyu terbentuk dan pecah di dalam
larutan(bukan bentuk bola yang padat)
Umumnya berukuran 2-3nm : tak tampak di bawah mikroskop cahaya biasa
Terjadi kesetimbangan antara misel dan surfaktan bebas dalam larutan
Jika konsentrasi surfaktan meningkat di atas cmc, jumlah misel meningkat, dan konsentrasi
surfaktan bebas tetap.

14. Untuk melarutkan obat hidrofobik surfaktan akan melakukan solubilisasi yaitu menggunakan
misel. Solubilisasi adalah transfer senyawa tak larut dalam pelarut bulk secara spontan ke dalam
larutan dengan cara bergabung ke dalam struktur misel. Kegunaan misel adalah sebagai solubilizing
agent (zat penglarut)
Larutan misel dapat mensolubiliasi berbagai zat, dan kemampuannya mensolubilisasi ini merupakan
SIFAT PALING PENTING dari surfaktan.

Jika molekul apolar yang kecil ditambahkan dalam larutan surfaktan terakumulasi dalam inti
hidrofobik dari misel (=agregat amfifil)
proses penting dalam proses biologi dan industri : polimerisasi emulsi, deterjensi,pengantaran obat,
dll)
SATU_SATUNYA cara untuk mendispersikan molekul tak larut air ke dalam lingkungan berair
Zat-zat hidrofobik seperti minyak, dapat disolubilisasi dalam inti misel terkadang berukuran besar
larutan harus memiliki jumlah misel yang besar dan mengembang tidak lagi sferis, tapi bisa
bentuk cerutu atau heksagonal yang terkemas/terdegradasi menjadi kristal cair lamelar
Posisi zat terlarut(solubilisat) dalam misel
Zat hidrofilik dapat diabsorpsi dipermukaan misel
Zat dengan larutan sedang biasanya terletak di tengah misel yaitu diantara kepala hidrofilik dan di
lapisan palisade antara gugus hidrofilik dan atom karbon pertama dari gugus hidrofobik
Zat yang praktis tak larut di inti dalam misel
Solubilisat non polar(misal HK alifatik) akan terlarut dalam inti hidrofobik dari misel surfaktan ionic
dan non-ionik
Senyawa tak larut air yang mengandung gugus polar terorientasi ke gugus polar pada inti.

15.HLB(Hidrophile-Lipophile Balance)
Kesetimbangan antara komponen hidrofil dan lipofil dalam molekul
Seringkali digunakan dalam PEMULIHAN SURFAKTAN
Angka HLB (0-20) menunjukkan kemampuan emulsifikasi surfaktan
Kebutuhan HLB dari komponen minyak
Limitations to reliability but a good tool
HLB surfaktan : aktivitas permukaan tanpa kehilangan solubilitas dalam air membutuhkan
KESEIMBANGAN YANG TEPAT antar hidrofilisitas gugus polar dan hidrofobisitas gugus hidrokarbon
dari molekul amfifil(surfaktan).

16.SURFAKTAN
surfaktan adalah molekul atau ion yang diadsorpsi pada antarmuka yang memiliki gugus polar dan
apolar(bersifat amfifil)
-KEGUNAAN
a.Menurunkan tegangan permukaan antara dua zat yang tidak saling melarut
b pengemulsi
c. zat pembasah
d. sebagai penglarut zat tak larut air(solubiliters)
e.membersihkan kotoran
f. bekerja sebagai lubrikan
g. protein modifiers
h. pendispersi pigmen
-KLASIFIKASI
a.anionik :bagian aktif permukaannya bermuatan negative
b.kationik :bagian aktif permukaannya bermuatan positif
c. zwitterionik: permukaannya bermuatan positif dan negative
d. nonionic: bagian aktif permukaannya tidak bermuatan
-ADSORPSI SURFAKTAN
Adsorpsi merupakan fenomena spontan oleh karena energy permukaan atau tegangan permukaan
turun akibat molekul surfaktan menggeser molekul air dipermukaan oleh gaya tarik-menarik
surfaktan-molekul air lebih kacil dari gaya tarik-menarik air-air
Adsorpsi surfaktan menurunkan energy yang diperlukan untuk pembasahan dan penyebaran serta
emulsifikasi dan proses disperse.
-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADSORPSI

-MISELISASI
Yaitu surfaktan membentuk permukaannya sendiri.
misel adalah surfaktan yang umumnya terdiri dari 60-100 molekul surfaktan yang terbentuk pada
titik cmc.
-CMC
Critical micelle concentration atau konsentrasi misel kritis. Apabila konsentrasi lebih kecil dari
surfaktan maka tidak ada misel, jika konsentrasi lebih besar konsentrasi unimer relative konstan
Factor yang mempengaruki cmc
1. Struktur model surfaktan
2. Tipe ukuran misel
3. Penambahan elektrolit
4. Pengaruh suhu
-SOLUBILISASI
Yaitu transfer senyawa tak larut dalam pelarut bulk secara spontan ke dalam larutan dengan cara
bergabung kedalam struktur misel.
Factor yang mempengaruhi efisiensi solubilisasi
STRUKTUR SURFAKTAN:
HLB, Muatan Gugus Kepala, Panjang rantai hidrofobik,, rantai samping, karakter hidrofilik-
hidrofobik
STRUKTUR SOLUBILISAT:
Untuk seri homolog sederhana : solubilisasi menurun dengan meningkatnya panjang rantai alkil
Hubungan antara lipofilisitas solubilisat : dinyatakan oleh koefisien partisi antara oktanol dan air
SUHU: Kraft and Cloud Point, Solvation, Mobilitas
Secara umum: jumlah yang tersolubilisasi meningkat dengan meningkatnya suhu
Ph: Pengaruh disosiasi gugus kepala dan stabilitas misel
BAHAN ADITIF: alkohol, garam, ko-solubilizer (ko-surfaktan)
RASIO UKURAN SURFAKTAN-SOLUBILISAT
SYSTEM SURFAKTAN CAMPURAN YANG DIGUNAKAN: anionik-nonionik, kationik-nonionik
-HLB SURFAKTAN
Adalah kesetimbangan antara komponen hidrofil dan lipofil dalam molekul
Aktivitas permukaan tanpa kehilangan solubilitas dalam air membutuhkan keseimbangan yang tepat
antara hidrofilisitas gugus polar dan hidrofobisitas gugus hidrokarbon dari molekul amfifil(surfaktan)

You might also like