You are on page 1of 11

PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN DI INDONESIA:

PERMASALAHAN DAN IMPLIKASI UNTUK KEBIJAKAN DAN


PROGRAM
Handewi P.S. Rachman dan Mewa Ariani
Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Jl. A. Yani No. 70 Bogor 16161
ABSTRACT
This paper aims to analyze the performance of the diversification of food consumption in Indonesia, its
problems and implications on policy and program formulation. Secondary data from relevant institutions were used
in the analysis. The results show that the diversification of food consumption in Indonesia is far from what is
expected. Rice and noodles are becoming more popular than local food staples. On average, the uality of food
consumption in Indonesia is still low and less diversified, mainly comprising of carbohydrates, especially rice. !s a
result, a brea"down of the main strategy or pertinent factors that relate to food security policy is reuired. Strategies
for diversifying food consumption includes# $%& 'iversification of home businesses in order to increase producer(s
$especially small)scale farmers( and fishermen(s& earnings through integrated farming development* $+&
'iversification of business or food production and food consumption which are carried out through farm
diversification in the areas of food, estate crops, livestoc" farm and fisheries* $,& 'evelopment of local wisdom in
line with specific local foods* and $-& .ore comprehensive human resource development in the fields of food and
nutrition through education and training.
Key words # ood !onsum"tion# di$ersii!ation
ABSTRAK
Tulisan ini bertu/uan untu" menganalisis pencapaian ting"at pengane"aragaman $diversifi"asi& "onsumsi
pangan di Indonesia dan permasalahannya serta impli"asi untu" perumusan "ebi/a"an dan program dalam upaya
memecah"an masalah tersebut. 'ata utama yang diguna"an dalam tulisan adalah data se"under dari berbagai
instansi ter"ait. 0asil analisis menun/u""an bahwa upaya pengane"aragaman "onsumsi pangan sampai saat ini
masih belum ber/alan sesuai harapan. 1ola pangan lo"al cenderung ditinggal"an, berubah "e pola beras dan pola
mi. Rata)rata "ualitas "onsumsi pangan pendudu" Indonesia /uga masih rendah, "urang beragam, masih didominasi
pangan sumber "arbo)hidrat terutama dari padi)padian. Impli"asinya adalah bahwa dalam mengimplementasi
"ebi/a"an pengane"aragaman pangan diperlu"an pen/abaran strategi po"o" atau elemen)elemen penting ter"ait
dengan "ebi/a"an umum "etahanan pangan. 2erbagai strategi yang ter"ait dengan upaya pengane"aragaman
"onsumsi pangan antara lain adalah $%& 'iversifi"asi usaha rumahtangga diarah"an untu" mening"at"an pendapatan
produsen, terutama petani, peterna" dan nelayan "ecil melalui pengembangan usahatani terpadu* $+& 'iversifi"asi
usaha atau produ"si pangan dan diversifi"asi "onsumsi pangan dila"u"an
Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 6 No. 2, Juni 2008 : 140 - 14
melalui pengembangan diversifi"asi usahatani terpadu bidang pangan, per"ebunan, peterna"an, peri"anan* $,&
1engembangan pangan lo"al sesuai dengan "earifan dan "e"hasan daerah untu" mening"at"an diversifi"asi pangan
lo"al* $-& 1engembangan sumberdaya manusia di bidang pangan dan gizi dila"u"an melalui pendidi"an, pelatihan
dan penyuluhan secara lebih "omprehensif.
Kata kunci # konsumsi "angan# di$ersiikasi
PENDAH!AN
Indonesia sebagai negara dengan /umlah pendudu" yang besar $+%3 /uta orang tahun +443& dan
pertumbuhan sebesar %,, persen per tahun, aspe" yang ter"ait dengan pangan selalu merupa"an masalah
yang sensitif. 5arena pangan adalah "ebutuhan dasar manusia yang dibutuh"an setiap hari, ma"a
"etida"stabilan dalam penanganan masalah pangan a"an berdampa" pada berbagai aspe" "ehidupan
pendudu", seperti "eter/aminan pendudu" terhadap pangan yang dibutuh"an, stabilitas e"onomi,
pendidi"an, lapangan pe"er/aan, dan sebagainya. Sering ter/adi ge/ola" politi" "arena dipicu oleh
"elang"aan dan nai"nya harga pangan. Oleh "arena itu tida"lah mengheran"an /i"a pangan bu"an
se"edar "omoditas e"onomi tetapi /uga men/adi "omoditas politi" yang memili"i dimensi sosial yang
luas $.en"o 1ere"onomian, +443&
1embangunan "etahanan pangan di Indonesia ditegas"an dalam 6ndang)undang 1angan nomor 7
tahun %889 tentang 1angan dan 11 nomor 9: tahun +44+ tentang 5etahanan 1angan. 5etahanan pangan
adalah "ondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang
cu"up, bai" /umlah dan mutunya, aman, merata dan ter/ang"au. 1emerintah berupaya terus untu" pulih
dari "risis e"onomi yang dialami oleh bangsa Indonesia se/a" pertengahan tahun %887 melalui berbagai
"ebi/a"an ma"ro dan mi"ro. 'ampa" dari "ebi/a"an tersebut salah satunya dapat dilihat dari aspe"
"etersediaan dan distribusi pangan. Secara umum produ"si pangan periode +444)+443 mengalami
pening"atan. Sebagai gambaran pada periode +444)+443, produ"si padi mening"at 4,:+ persen per
tahun, /agung sebesar -,49 persen per tahun, daging ayam sebesar :,+% persen per tahun dan telur sebesar
7,4, persen per tahun. 0arga)harga pangan penting seperti gabah, beras, /agung, "edelai, gula dan
minya" goreng sema"in stabil $'ewan 5etahanan 1angan, +449&.
;alaupun demi"ian, masalah rawan pangan dan gizi masih men/adi ancaman bagi "etahanan
pangan Indonesia. Sebenarnya selama periode +44+)+443, proporsi rumah tangga yang rawan pangan
dan sangat rawan pangan mengalami penurunan. <amun pada tahun +443, proporsi rumah tangga rawan
pangan masih cu"up tinggi, se"itar +3 persen di "ota dan di desa mencapai ,7,4 persen. Sedang"an
proporsi rumah tangga sangat rawan pangan atau "elaparan
P!N"AN!KA#A"A$AN K%N&'$&( PAN"AN )( (N)%N!&(A : P!#$A&A*A+AN )AN ($P*(KA&(
'N,'K K!-(JAKAN )AN P#%"#A$ Handewi P.S. Rachman dan Mewa Ariani
/uga masih ada walaupun proporsinya antara +)- persen $2adan 5etahanan 1angan, +449&. 1ada tahun
yang sama, diper"ira"an balita gizi "urang cu"up tinggi ya"ni se"itar %: persen yang hampir ter/adi
pada semua propinsi. 'i samping itu terdapat se"itar +3 persen dari pendudu" per"otaan yang rawan
pangan dan sebesar ,7,4 persen dari pendudu" perdesaan yang mengalami rawan pangan. 'i samping itu
masih terdapat se"itar +)- persen rumah tangga yang sangat rawan pangan atau "elaparan $=izi dalam
!ng"a, +443 dan !nonimous, +449&.
2er"aitan dengan hal tersebut, pengane"aragaman $diversifi"asi& "onsumsi pangan men/adi
salah satu pilar utama dalam upaya penurunan masalah pangan dan gizi. 'ari segi fisiologis, manusia
untu" dapat hidup a"tif dan sehat memerlu"an lebih -4 /enis zat gizi yang terdapat pada berbagai /enis
ma"anan. 'ari berbagai /enis pangan yang ada, tida" ada satupun /enis pangan yang leng"ap gizinya
"ecuali !SI $.artianto, +443&. >a"ta tersebut menun/u""an bahwa pengane"aragaman "onsumsi pangan
bagi pendudu" merupa"an aspe" penting bagi perwu/udan sumberdaya manusia Indonesia yang
ber"ualitas.
1rogram pengane"aragaman pangan atau yang pada awalnya di"enal sebagai upaya perbai"an
menu ma"anan ra"yat mulai dirintis dan dila"sana"an di Indonesia se/a" awal tahun %894an. 2erbagai
upaya pengane"aragaman pangan terus dila"u"an hingga saat ini. 1rogram pengane"aragaman pangan
tertuang di berbagai do"umen "ebi/a"an pangan dan gizi, termasu" do"umen 5ebi/a"an 6mum
5etahanan 1angan $5651& +449)+448 dan Rencana !"si <asional 1angan dan =izi +449)+4%4 yang
"eduanya merupa"an do"umen "ebi/a"an dan program di bidang pangan dan gizi muta"hir $2adan
5etahanan 1angan, +449&.
2eberapa "a/ian tentang pola "onsumsi pangan yang dila"u"an oleh para peneliti menyimpul"an
bahwa hingga saat ini "etergantungan "onsumsi pangan masyara"at terhadap pangan sumber
"arbohidrat, "hususnya beras masih sangat tinggi $lebih dari 94?&, sementara di sisi lain peran umbi)
umbian, pangan hewani, sayuran dan buah serta "acang)"acangan masih sangat rendah. 0al ini
berimpli"asi pada masih rendahnya s"or "eragaman pola "onsumsi pangan $s"or 110& yang pada tahun
+443 baru mencapai 78,%, /auh dibawah s"or ideal %44 yang diharap"an bisa dicapai pada tahun +4%3.
'engan "ata lain pola "onsumsi pangan masyara"at Indonesia saat ini belum memenuhi "riteria gizi
seimbang. 0al ini mengindi"asi"an bahwa program pengane"aragaman pangan di Indonesia perlu
diting"at"an melalui suatu upaya a"selerasi. 'ari sisi program, salah satu fa"tor yang diduga men/adi
penyebab lambannya per"embangan pengane"a)ragaman di Indonesia adalah masih belum terintegrasi
dan belum bersinerginya berbagai program@"egiatan pengane"aragaman pangan.
Tulisan ini a"an menganalisis pencapaian ting"at pengane"aragaman $diversifi"asi& "onsumsi
pangan di Indonesia dan permasalahannya serta impli"asi untu" perumusan "ebi/a"an dan program
dalam upaya memecah"an masalah tersebut.
Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 6 No. 2, Juni 2008 : 140 - 14
DASAR PEM"K"RAN
.asalah pengane"aragaman pangan selama ini nampa"nya men/adi persoalan "lasi" yang belum
terpecah"an secara bai". 0al ini ter"ait dengan banya" fa"tor yang mempengaruhi "eberhasilan
pela"sanaan diversifi"asi pangan seperti potensi produ"si, budaya, pengetahuan@"etida"tahuan "aitan
pangan dengan aspe" "esehatan $un!tional ood&, dan fa"tor "emis"inan atau daya beli ane"aragam
pangan.
6ndang)6ndang <o 7 tahun %889 tentang 1angan pada 2ab AII, 1asal -9 mengamanat"an
bahwa dalam rang"a mewu/ud"an "etahanan pangan ma"a pemerintah antara lain menetap"an dan
menyelenggara"an "ebi/a"an mutu pangan nasional dan pengane"aragaman pangan. Selain itu, dalam
rang"a mewu/ud"an "etahanan pangan, 6ndang)undang <omor +3 Tahun +444 tentang 1ropenas Tahun
+444)+44- /uga mene"an"an pentingnya program diversifi"asi pangan yang dila"u"an melalui
pening"atan "eane"aragaman produ"si, "etersediaan, dan "onsumsi pangan bersumber dari tanaman
pangan, peterna"an, peri"anan, horti"ultura, per"ebunan, beserta produ")produ" olahannya.
1eraturan 1emerintah <omor 9: Tahun +44+ tentang 5etahanan 1angan menyebut"an bahwa
pengane"aragaman pangan diselenggara"an untu" mening"at"an "etahanan pangan yang memperhati"an
sumberdaya, "elembagaan, dan budaya lo"al, dengan cara mening"at"an "eane"aragaman pangan,
mengembang"an te"nologi pengolahan dan produ" pangan, serta mening"at"an "esadaran masyara"at
untu" meng"onsumsi ane"a ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang. Selain itu, 1eraturan 1residen
<omor :, Tahun +449 tentang 'ewan 5etahanan 1angan 'ewan 5etahanan 1angan dibentu" untu"
merumus"an "ebi/a"an serta mela"sana"an evaluasi dan pengendalian di bidang penyediaan pangan,
distribusi pangan, cadangan pangan, pengane"aragaman pangan, serta pencegahan dan penanggulangan
masalah pangan dan gizi dalam rang"a mewu/ud"an "etahanan pangan nasional.
2eberapa "ebi/a"an yang dituang"an dalam bentu" regulasi dan perundangan tersebut di atas
ternyata belum berhasil mewu/ud"an "iner/a pengane"aragaman seperti yang diharap"an. Oleh "arena
itu analisis mengenai "iner/a ting"at pengane"aragaman "onsumsi pangan di Indonesia dan permasa)
lahannya serta impli"asi untu" perumusan "ebi/a"an dan program dalam upaya memecah"an masalah
penting dila"u"an.
PENCAPA"AN PEN#ANEKARA#AMAN K$NSMS" PAN#AN
6paya pengane"aragaman atau diversifi"asi pangan sebetulnya sudah
dirintis se/a" awal dasawarsa 94)an, dimana pemerintah telah menyadari
P!N"AN!KA#A"A$AN K%N&'$&( PAN"AN )( (N)%N!&(A : P!#$A&A*A+AN )AN ($P*(KA&(
'N,'K K!-(JAKAN )AN P#%"#A$ Handewi P.S. Rachman dan Mewa Ariani
pentingnya dila"u"an diversifi"asi tersebut $Rahard/o, %88,&. 5emudian di a"hir 1elita I $%87-&, secara
e"splisit pemerintah mencanang"an "ebi/a"sanaan diversifi"asi pangan melalui Instru"si 1residen
$Inpres& <o. %- tahun %87- tentang 1erbai"an .enu .a"anan Ra"yat $61..R&, dan disempurna"an
melalui Inpres <o.+4 tahun %878. .a"sud dari instru"si tersebut adalah untu" lebih
mengane"aragam"an /enis pangan dan mening"at"an mutu gizi ma"anan ra"yat bai" secara "ualitas
maupun "uantitas sebagai usaha untu" mening"at"an "ualitas sumberdaya manusia.
5ebi/a"an atau program secara langsung dan tida" langsung yang ter"ait dengan diversifi"asi
"onsumsi pangan terus digulir"an oleh pemerintah melalui berbagai "egiatan dan dila"u"an oleh banya"
instansi. Sebagai contoh gera"an sadar pangan dan gizi yang dila"sana"an oleh 'epartemen 5esehatan,
program diversifi"asi pangan dan gizi oleh 'epartemen 1ertanian $%88,)%88:& dan lain)lain. 'ari sisi
"elembagaan, pada tahun %8:8 pada "abinet 1embangunan AI /uga dibentu" 5antor .enteri <egara
6rusan 1angan yang meluncur"an slogan B!"u Cinta .a"anan Indonesia $!C.I&B. 1ada tahun %889
telah lahir 6ndang)undang no. 7 tentang 1angan, "emudian pada tahun +44+ muncul 5epres <o. 9:
tentang 5etahanan 1angan. 1ada tahun +44%, pada era 5abinet =otong Royong telah dibentu" 'ewan
5etahanan 1angan $'51& yang dipimpin langsung oleh 1residen $Suyono, +44+&.
'alam usaha perwu/udan "etahanan pangan pada umumnya dan pengane"aragaman atau
diversifi"asi "onsumsi pangan pada "hususnya /uga dituang"an dalam 6ndang)undang nomor +3 tahun
+444 tentang 1rogram 1embangunan <asional $1ropenas& melalui 1rogram 1ening"atan 5etahanan
1angan. 1rogram ini salah satunya bertu/uan untu" men/amin pening"atan produ"si dan "onsumsi yang
lebih beragam $5risnamurthi, +44,&. 1ertanyaannya, bagaimana dampa" dari berbagai "ebi/a"an atau
program tersebut terhadap per"embangan diversifi"asi "onsumsi pangan D
1er"embangan ting"at "onsumsi di Indonesia menun/u""an bahwa "onsumsi energi dan protein
rata)rata pendudu" cenderung mening"at. !cuan pato"an an/uran "onsumsi mengacu pada hasil rumusan
;idya"arya <asional 1angan dan =izi AIII $+44-& yaitu "ecu"upan "onsumsi energi sebesar +444
5"al@"apita@hari sedang"an protein sebesar 3+ gram@"apita@hari. 'engan pato"an tersebut, ting"at
"onsumsi energi dan protein rata)rata pendudu" Indonesia sudah sesuai dengan pato"an "onsumsi yang
dian/ur"an. 'alam arti dari segi "uantitas, "onsumsi pangan masyara"at sudah membai" apalagi
dibanding"an dengan situasi pada awal "risis e"onomi $Tabel %&.
;alau dari sisi /umlah $"uantitas& sudah memadai, namun energi yang di"onsumsi oleh
masyara"at masih bertumpu pada pangan sumber "arbohidrat terutama dari padi)padian. 1angsa dari
padi)padian mencapai lebih dari 94 persen. ;alaupun pangsa tersebut menurun dari tahun "e tahun
namun penurunannya sangat "ecil seperti terlihat pada Tabel +. 1angsa yang demi"ian besar, tida"
Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 6 No. 2, Juni 2008 : 140 - 14

sesuai dengan pola pangan yang dituang"an dalam 1ola 1angan 0arapan $110&, "arena dalam 110
pangsa energi dari "elompo" padi)padian yang ideal adalah 34,4 persen.
Tabel %. 1er"embangan 5onsumsi Energi dan 1rotein di Indonesia .enurut ;ilayah
<o. 6raian %889 %888 +44+ +443
%. Energi $5"al@"ap@hari&
5ota %8:, %:4+ %83- %8+,
'esa +4-4 %:78 +4%+ +494
5otaF'esa +4%8 %:-8 %8:9 %889
+ 1rotein $=ram@"ap@hari&
5ota 33,8 -8,, 39,4 33,,
'esa 3,,7 -:,+ 3,,+ 33,,
5otaF'esa 3-,3 -:,9 3-,% 33,+
Sumber # Susenas %889, %888, +44+, +443 $diolah&
Tabel +. 1angsa Energi dari 2eberapa 5elompo" 1angan .enurut ;ilayah $?&
<o. ;ilayah@
5elompo" 1angan
%888 +44+ +44, +44- +443
% 5otaF'esa
)1adi)padian 97,4 9,,% 9+,8 9+,: 9+,%
)6mbi)umbian ,,7 ,,3 ,,, ,,8 ,,7
)5acang)"acangan +,8 ,,% ,.% ,,+ ,,-
)SayurFbuah ,,: ,,8 -,3 -,- -,7
+ 5ota
)1adi)padian 9-,9 94,+ 94,7 9%,% 94,9
)6mbi)umbian +,- +,3 +,+ +,% +,,
)5acang)"acangan ,,3 -,+ ,,8 ,,: ,,7
)SayurFbuah ,,: -,, -,7 -,- -,9
, 'esa
)1adi)padian 9:,, 9-,7 9-,9 9-,+ 9,,,
)6mbi)umbian -,3 -,+ -,+ 3,% -,:
)5acang)"acangan +,9 ,,, +,8 +,: ,,%
)SayurFbuah ,,: -,% -,9 -,- -,7
5eterangan # 1angsa terhadap total "onsumsi energi
0al menari" yang perlu dicermati lebih lan/ut adalah bahwa pola "onsumsi pangan dengan
pangsa sumber "arbohidrat lebih dari 94 persen tersebut tida" hanya ter/adi di perdesaan tetapi /uga pada
masyara"at per"otaan. 1adahal, dari rata)rata ting"at pendapatan pendudu" per"otaan lebih tinggi dari
pendudu" perdesaan. 'engan demi"ian dapat di"ata"an bahwa fa"tor "unci tingginya "onsumsi pangan
sumber "arbohidrat rata)rata pendudu" disebab"an oleh relatif masih rendahnya daya beli. 2agi
pendudu" dengan ting"at pendapatan yang
P!N"AN!KA#A"A$AN K%N&'$&( PAN"AN )( (N)%N!&(A : P!#$A&A*A+AN )AN ($P*(KA&(
'N,'K K!-(JAKAN )AN P#%"#A$ Handewi P.S. Rachman dan Mewa Ariani

terbatas, mere"a umumnya a"an mengutama"an fa"tor "enyang $pemenuhan "arbohidrat& dari pada
fa"tor gizi, "ualitas pangan, preferensi dan prestise.
<amun demi"ian, apabila dicermati lebih /auh memang secara rata)rata pendapatan masyara"at
"ota /uga masih termasu" dalam "ategori mis"in berdasar batasan garis "emis"inan yang ditetap"an oleh
2an" 'unia yaitu +G per "apita@hari. 'engan pendapatan se"itar Rp.,%8.444@"apita@bulan berarti baru
se"itar 37,+ persen dari pato"an diatas $dengan asumsi %G H Rp 8.,44&.
'emi"ian pula "ualitas protein yang di"onsumsi oleh masyara"at masih rendah yang ditun/u""an
dengan pangsa protein dari pangan hewani rata)rata hanya se"itar +3 persen. Idealnya, pangsa protein
hewani minimal 34 persen dari total "onsumsi protein untu" mencapai "ualitas sumberdaya manusia
yang bai" dan mampu bersaing di era globalisasi. .emang ter/adi pening"atan pangsa protein hewani
pada periode +44+)+443 $%,,+ ?@tahun di "ota dan -,%- ?@tahun di desa&, namun masih separuh dari
"onsumsi ideal.
;alaupun ting"at "onsumsi energi dan protein sesuai dengan an/uran, namun dari segi "ualitas
pangan atau "eane"aragaman "onsumsi pangan masih belum menun/u""an perbai"an secara signifi"an.
0al ini dapat dilihat dari s"or 1ola 1angan harapan $110& baru se"itar :4, padahal diversifi"asi atau
pengane"aragaman "onsumsi pangan dapat di"ata"an berhasil apabila s"or 110 mencapai %44 $Tabel ,&.
Se/alan dengan pencapaian ting"at "onsumsi energi dan protein, dimana di per"otaan lebih tinggi
dibanding"an dengan di desa. 5eragaman "onsumsi pangannya /uga menun/u""an demi"ian, hal ini
dapat dilihat dari nilai s"or 110 di per"otaan mencapai :4,: sedang"an di perdesaan hanya 77,9 pada
tahun +443 $Tabel ,&.
Tabel ,. 1er"embangan 5ualitas 5onsumsi 1angan 2erdasar"an 110
;ilayah %888 +44+ +443
5ota 9:,3 :4,3 :4,:
'esa 9-,- 7+,, 77,9
5otaF'esa 99,, 7+,9 78,%
Sumber # Susenas %888, +44+, +443 $diolah&, 251 $+449&
PERMASA!AHAN PEN#ANEKARA#AMAN K$NSMS" PAN#AN
Po%a Produksi &s Po%a Konsumsi
6paya pengane"aragaman atau diversifi"asi "onsumsi pangan walaupun sudah dirintis se/a"
dasawarsa 94)an, namun sampai saat ini masih belum ber/alan sesuai dengan yang diharap"an. 1ola
pangan lo"al seperti ditinggal"an, berubah "e pola beras dan pola mie. Studi Rachman $+44%&
menun/u""an adanya perubahan pola "onsumsi pangan po"o" yang cenderung mengarah "e pola
tunggal beras dari semula pola beras)umbi)umbian, dan atau beras)/agung)umbi.
Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 6 No. 2, Juni 2008 : 140 - 14
146
'ari sisi "ualitas, rata)rata "ualitas "onsumsi pangan pendudu" Indonesia /uga masih rendah,
"urang beragam, masih didominasi pangan sumber "arbohidrat terutama dari padi)padian. 5onsumsi
pangan po"o" masyara"at Indonesia sangat tergantung pada beras dengan ting"at partisipasi rata)rata
hampir mencapai %44 persen "ecuali untu" .alu"u dan 1apua $yang di"enal wilayah dengan e"ologi
sagu& ber"isar :4 persen. 'ata Susenas menun/u""an bahwa pada tahun +443 "onsumsi beras di
Indonesia sangat tinggi ya"ni %43,+ "g@"apita@tahun dan dapat di"ata"an tertinggi di dunia.
1er"embangan menari" dalam "onsumsi pangan "arbohidrat adalah ada "ecenderungan berubahnya pola
"onsumsi pangan po"o" "elompo" masyara"at berpendapatan rendah, terutama di perdesaan, yang
mengarah "epada beras dan bahan pangan berbasis tepung terigu, termasu" mi "ering, mi basah, mi
instan.
1ermasalahan utama diversifi"asi pangan adalah "etida"seimbangan antara pola "onsumsi
pangan dengan penyediaan produ"si@"etersediaan pangan di masyara"at. 1rodu"si berbagai /enis pangan
tida" dapat dihasil"an di semua wilayah dan tida" dapat dihasil"an setiap saat dibutuh"an. 'i sisi lain,
"onsumsi pangan dila"u"an oleh semua pendudu" dan setiap saat dibutuh"an. Sebagai gambaran, Tabel
- menun/u""an sebaran wilayah produ"si untu" berbagai /enis pangan di Indonesia. Terlihat bahwa tida"
semua wilayah menghasil"an berbagai /enis pangan seperti yang dian/ur"an dalam pola "onsumsi pangan
yang ideal. 'alam "ondisi demi"ian masalah "etersedian dan distribusi berbagai /enis pangan di
masing)masing daerah men/adi penting ter"ait dengan upaya pengane"a)ragaman "onsumsi pangan
disamping masalah a"ses dan daya beli rumah tangga.
5etida"seimbangan sebaran wilayah produ"si dan pola "onsumsi tersebut antara lain
menyebab"an belum tercapainya "onsumsi pendudu" sesuai dengan standar ideal "onsumsi pangan. 0al
ini ditun/u""an dari hasil analisis data S6SE<!S tahun +443, yaitu rata)rata "onsumsi energi mencapai
+443 ""al@ "apita, namun dari segi "omposisi "eragaman /enis pangan, sumbangan energi masih
didominasi oleh "elompo" padi)padian terutama beras, sedang"an /enis pangan lainnya masih di bawah
standar ideal. 5etimpangan pola "onsumsi ini ditin/au dari berbagai aspe" $"esehatan, sosial, e"onomi,
"etahanan nasional& sangat tida" menguntung"an.
5husus untu" padi, upaya pening"atan produ"si "e depan nampa"nya a"an mengalami "esulitan,
"arena berbagai fa"tor, diantaranya # %&. 1enurunan luas ba"u lahan sawah, +& 1enurunan "esuburan
lahan, ,&. 1enurunan "ualitas dan luas layanan sistem irigasi, -&. Iambannya adopsi te"nologi petani, 3&.
5ebi/a"an insentif yang tida" efe"tif, 9&. 1ening"atan /umlah petani gurem, 7&. .asih tingginya
"ehilangan hasil $Simatupang dan .aulana, +449* 2adan Iitbang 1ertanian, +443* 'ewan 5etahanan
1angan, +449&.
0asil analisis neraca produ"si dan "ebutuhan domesti" beras yang dila"u"an oleh Simatupang
dan .aulana $+449& menun/u""an bahwa "ebutuhan beras lebih besar dari pada produ"sinya dengan
per"iraan defisit pada tahun +447,
P!N"AN!KA#A"A$AN K%N&'$&( PAN"AN )( (N)%N!&(A : P!#$A&A*A+AN )AN ($P*(KA&(
'N,'K K!-(JAKAN )AN P#%"#A$ Handewi P.S. Rachman dan Mewa Ariani
14.

+44:, +448 dan +4%4 berturut)turut sebesar 3-% ribu ton, 849 ribu ton, 84: ribu ton dan %-,% ribu ton.
5enyataan lain adalah Indonesia setiap tahun mela"u"an impor beras. 1emerintah mengizin"an 2ulog
mela"u"an impor beras pada tahun +443 sebesar +34 ribu ton dan pada tahun +449 sebesar +%4 ribu ton.
'engan /umlah pendudu" sebanya" +%+ /uta, ma"a Indonesia membutuh"an beras dalam /umlah yang
besar. 5ebutuhan beras tersebut a"an terus mening"at sesuai dengan pertambahan /umlah pendudu",
yang dipredi"si"an a"an sulit dicapai pada masa mendatang $0usodo dan .uchtadi, +44-&.
Tabel -. Sebaran ;ilayah Sentra 1rodu"si 1angan 1enting di Indonesia, +449
<o. 5omoditas ;ilayah Sentra 1rodu"si
%. 1adi JabarF2anten $+4,7?&, Jatim $%7,:?&, Jateng $%9,,?&,
Sulsel $7,%?&, Sumut $9,7?&, dan Sumbar, Sulsel, Iampung $masing)masing K,?&.
+. Jagung Jatim $,9,4?&, Jateng $%7,7?&, Iampung $%%,9?&, Sumut
$9,8?&, Sulsel $9,3?&* dan Jabar, <TT $.asing)masing K-?&
,. 5edele Jatim $,7,8?&, Jateng $+4,%?&, <!' $7,4?&, Jabar $3,-?&,
Sulsel $-,+?&, dan Iampung $+,+?&
-. 5acang Tanah Jatim $+-,-?&, Jateng $+%,7?&, Jabar $%-,:?&, Sulsel
$9,3?&, dan Sumut, <T2 $masing)masing K,?&
3. Sayuran Jabar $,9,9?&, Sumut $%8,9?&, Jateng $%3,%?&, Jatim
$8,9?&, dan Sumbar, 2eng"ulu, 2ali, Sulsel $masing)masing K,?&
9. 2uah)buahan Jabar $+9,8?&, Jatim $+%,%?&, Jateng $%+,9?&, Sumut
$3,8?&, Sulsel $3,3?&, dan SumselF 2abel, Iampung, <TT $masing)masing K,?&
7. .inya" sawit Sumut $,8,8?&, Riau $+%?&, 5albar $9,%?&, <!' $9,%?&
dan Sumbar $3,-?&
:. =ula tebu Jatim $--,%?&, Iampung $,,,,?&, Jateng $7,3?&, Jabar
$-,+?&, dan Sumut $,,8?&
8. 'aging Jabar $+%,%?&, Jatim $%3,9?&, Jateng $%+,4?&, 2ali $:,%?&,
Ja"arta $7,7?&, Sumut $9,,?&
%4. Telur Jabar $+4,:?&, Jatim $%3,,?&, Jateng $%-,+?&, Sumut
$%3,4?&, Sumbar, SumselF2abel, Iampung, Sulsel $masing)masing K-?&
%%. 0asil 1eri"anan Sumatera $+7?&, Jawa $+3?&, Sulawesi $%:?&
Catatan# Iing"up provinsi sebelum ada peme"aran
Sumber# 2adan 1usat Statisti", diolah
'ari sisi "onsumen, berbagai studi menun/u""an bahwa fa"tor potensi produ"si lo"al dan
pendapatan masyara"at sangat berperan penting dalam mempengaruhi ting"at "eragaman "onsumsi
pangan rumah tangga. 1ada
Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 6 No. 2, Juni 2008 : 140 - 14
148
"elompo" masyara"at sosial)e"onomi rendah persoalannya bu"an hanya pada "ualitas "onsumsi pangan,
tetapi /uga "ebutuhan energi yang belum terpenuhi. 1ada masyara"at berpendapatan tinggi pada
umumnya ting"at "eragamannya relatif bai" mes"ipun ada "ecenderungan "elebihan gizi. 0al ini se/alan
dengan "a/ian sebelumnya $.artianto dan !riani, +44-* .anoewoto dan .artianto, +44+& yang
menyata"an bahwa# a& "etergantungan "onsumsi pangan masyara"at terhadap pangan sumber
"arbohidrat, "hususnya beras masih sangat tinggi, dan peran pangan hewani, sayuran dan buah serta
"acang)"acangan masih sangat rendah* b& s"or 1ola 1angan 0arapan yang mencermin"an
"eane"aragaman pangan masih rendah dan cenderung flu"tuatif seiring per"embangan "eadaan e"onomi
nasional* c& 'isamping ting"at "etergantungan pada beras yang masih sangat tinggi, ter/adi pening"atan
"ontribusi pangan berbasis impor seperti terigu dan produ" olahannya* d& "onsumsi ma"anan siap
sa/i@ma"an di luar rumah, "hususnya ast%ood yang di"elola perusahaan multinasional, mengalami
pening"atan* e& upaya pening"atan nilai organolepti" pangan lo"al $ubi)ubian, "acang)"acangan, dll&
yang didu"ung pengembangan te"nologi sederhana untu" usaha "ecil dan menengah terbu"ti mampu
mening"at"an preferensi "onsumen pangan lo"al* dan f& alo"asi dana penelitian di bidang pertanian dan
pangan masih sangat bias pada padi, dan "urang diarah"an pada pangan lo"al lainnya.
Distri'usi Pan(an antar )i%ayah
Ter"ait fa"ta tida" seimbangnya pola produ"si dan pola "onsumsi berbagai /enis pangan
menempat"an pentingnya aspe" distribusi pangan antar wilayah untu" men/amin "etersediaan
"eane"aragaman pangan di semua wilayah sesuai "ebutuhan pendudu" setiap saat dengan /umlah, mutu
dan tempat yang tepat. .asalah yang dihadapi dalam distribusi pangan untu" men/amin upaya
pengane"aragaman "onsumsi pangan antara lain menyang"ut sarana transportasi $/alan, ang"utan&,
pergudangan, sarana penyimpanan dan te"nologi pengolahan untu" memudah"an distribusi pangan
antarwilayah.
Pen(etahuan Pan(an dan #i*i
1engembangan pengane"aragaman "onsumsi pangan pendudu" tida" terlepas dari ting"at
pengetahuan tentang pangan dan gizi. 0al ini ter"ait dengan masalah bahwa bai" "e"urangan maupun
"elebihan pangan maupun gizi a"an menimbul"an masalah "esehatan. 2agi pendudu" berpendapatan
rendah dan a"ses terhadap pangan rendah, pengetahuan pangan dan gizi pendudu" sangat diperlu"an
untu" pening"atan pemahaman mere"a terhadap pentingnya upaya yang mengarah pemenuhan "onsumsi
sesuai an/uran yang ideal dari sisi "uantitas maupun "ualitas $pengane"aragaman& "onsumsi pangan.
Sementara itu, bagi pendudu" dengan ting"at pendapatan tinggi dan a"ses terhadap pangan relatif bai",
pening"atan pengetahuan pangan dan gizi pendudu" diperlu"an untu"
P!N"AN!KA#A"A$AN K%N&'$&( PAN"AN )( (N)%N!&(A : P!#$A&A*A+AN )AN ($P*(KA&(
'N,'K K!-(JAKAN )AN P#%"#A$ Handewi P.S. Rachman dan Mewa Ariani
14/
pening"atan pemahaman mere"a bahwa "esimbangan "onsumsi dan pengane"aragaman pangan sesuai
an/uran yang ideal dari sisi "uantitas maupun "ualitas $pengane"aragaman& "onsumsi pangan agar
terhindar dari masalah gizi lebih perlu mendapat prioritas.
KEB"+AKAN DAN PR$#RAM PEN#ANEKARA#AMAN K$NSMS"
PAN#AN
5enyataan bahwa sampai saat ini ting"at "onsumsi beras masih tinggi, walaupun mengalami
penurunan dari tahun "e tahun namun penurunannya sangat "ecil. .asyara"at yang semula mempunyai
pola pangan po"o" beragam dan bertumpu pada pangan yang diprodu"si setempat secara signifi"an
beralih "e pola tunggal yaitu beras. <amun bagi pendudu" berpendapatan sedang)tinggi "onsumsi beras
menurun. 'i sisi lain, ting"at "onsumsi pangan po"o" seperti /agung, ubi"ayu, ubi/alar dan sagu
menun/u""an penurunan yang signifi"an, bai" dari ting"at partisipasinya maupun ting"at "onsumsinya.
Sementara itu, produ"si beras walaupun dapat diting"at"an, namun pening"atannya relatif "ecil
dan masih dapat dihadap"an pada berbagai "endala e"sternal seperti perubahan i"lim global yang
berdampa" pada "esulitan untu" mempredi"si "apan petani harus mulai menanam dan seterusnya.
2anya" "asus petani sudah menanam tanaman padi, namun "arena hu/an tida" turun dan "e"eringan,
tanaman padi tida" dapat tumbuh dengan sempurna bai" fase vegetatif maupun generatif, sehingga
tanaman men/adi puso. Selain itu, terdapat "esen/angan dan "etida"selarasan antara pola produ"si dan
"onsumsi pangan.
.engingat masih banya"nya permasalahan tersebut, pemerintah terus berupaya untu"
mela"sana"an pengane"aragaman atau diversifi"asi "onsumsi pangan dalam pencapaian "etahanan
pangan. .asih banya" /enis pangan lo"al di setiap wilayah yang mampu mensubsitusi atau "omplemen
dengan beras sebagai pangan po"o". 'alam 6ndang)6ndang 1angan /uga dite"an"an mengenai
pentingnya diversifi"asi pangan. 1ada "onferensi@sidang 'ewan 5etahanan 1angan tahun +449 yang
dihadiri seluruh gubernur dan bupati@wali"ota, diversifi"asi pangan /uga diang"at sebagai isu utama dan
men/adi"annya sebagai "esepa"atan untu" dila"u"annya percepatan program tersebut di daerah masing)
masing.
1ada per"embangan tera"hir, 'epartemen 1ertanian mengupaya"an percepatan diversifi"asi
pangan yang diharap"an tercapai pada tahun +4%3 dengan indi"asi tercapainya s"or 110 mende"ati %44,
pangan yang tersedia aman di"onsumsi dan penurunan "e/adian "eracunan pangan sampai level
minimum. 6ntu" mencapai target tersebut dila"u"an pentahapan yang secara umum terdiri atas dua
tahap, yaitu Tahap I tahun +447)+4%4 dan Tahap II tahun +4%%)+4%3 $2adan 5etahanan 1angan, +449&.
Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 6 No. 2, Juni 2008 : 140 - 14
10
6ntu" "urun wa"tu tahun +447L+4%4 "egiatan difo"us"an "epada penciptaan pasar domesti"
untu" pangan olahan sumber "arbohidrat non)beras, sayuran dan buah, serta pangan sumber protein
nabati dan hewani melalui suatu "egiatan "onstru"si sosial proses internalisasi diversifi"asi "onsumsi
pangan yang dila"sana"an melalui pening"atan pengetahuan, si"ap dan perila"u terhadap pentingnya
diversifi"asi "onsumsi pangan yang disertai dengan pengembangan sisi suplai ane"aragam pangan
melalui pengembangan bisnis pangan. 5urun wa"tu +4%4)+4%3 difo"us"an pada penguatan "ampanye
nasional diversifi"asi "onsumsi dan pendidi"an gizi seimbang di se"olah dan masyara"at se/a" usia
dini.
Terdapat empat "egiatan yang a"an dila"sana"an, yaitu # %& 5ampanye nasional diversifi"asi
"onsumsi pangan berbasis sumberdaya pangan lo"al bai" untu" aparat pemerintahan ting"at pusat dan
daerah, individu, "elompo" masyara"at maupun industri* +& 1endidi"an diversifi"asi "onsumsi pangan
secara sistematis se/a" usia dini* ,& 1ening"atan "esadaran masyara"at untu" tida" memprodu"si,
menyedia"an@ memperdagang"an, dan meng"onsumsi pangan yang tida" aman dan -& >asilitasi
pengembangan bisnis pangan melalui fasilitasi pengembangan ane"a pangan segar, industri pangan
olahan dan pangan siap sa/i berbasis sumberdaya lo"al. 6ntu" "urun wa"tu +4%4)+4%3, "egiatan
difo"us"an penguatan "ampanye nasional diversifi"asi "onsumsi dan pendidi"an gizi seimbang di
se"olah dan masyara"at se/a" usia dini. Selain itu /uga dila"u"an penguatan industri pangan lo"al
bers"ala mi"ro, "ecil dan menengah $65.& terintegrasi dengan pembangunan e"onomi perdesaan dan
sosialisasi dan penerapan standar "eamanan pangan pada 65. pangan lo"al.
'alam upaya percepatan diversifi"asi pangan, yang terutama dan utama dila"u"an adalah
"esiapan daerah untu" mela"sana"an hal tersebut. Se/alan dengan otonomi daerah, pada saat ini terdapat
variasi organisasi@"elembagaan "etahanan pangan di daerah. 5eragaman organisasi stru"tural "etahanan
pangan di daerah secara tida" langsung a"an menga"ibat"an perbedaan "ema/uan pembangunan
"etahanan pangan antar daerah. 2elum lagi apabila sumberdaya manusia yang menangani pembangunan
"etahanan pangan "urang memahami aspe" tersebut, selain "arena institusi "etahanan pangan
merupa"an institusi baru sebagai dampa" mara"nya peme"aran daerah /uga sering ter/adi penempatan
orang tida" pada tempatnya.
Sering "ali "ebi/a"an diversifi"asi pangan yang telah ditetap"an tida" "onsisten pela"sanaannya,
sehingga "ebi/a"an pemerintahpun /uga tumpang tindih, di satu sisi pro dan di sisi lain "ontra dengan
"ebi/a"an diversifi"asi pangan seperti "ebi/a"an pemberian ras"in untu" seluruh provinsi. Oleh "arena
itu, pela"sanaan diversifi"asi pangan harus dila"u"an secara serempa", dapat dimulai di perdesaan
dengan memperhati"an perila"u rumah tangga termasu" rumah tangga petani sebagai produsen dan
"onsumen pangan se"aligus. Selain itu /uga dengan memberdaya"an "elembagaan lo"al sebagai modal
sosial dalam upaya percepatan diversi"asi pangan di perdesaan.
P!N"AN!KA#A"A$AN K%N&'$&( PAN"AN )( (N)%N!&(A : P!#$A&A*A+AN )AN ($P*(KA&(
'N,'K K!-(JAKAN )AN P#%"#A$ Handewi P.S. Rachman dan Mewa Ariani
11
5eragaman sumberdaya alam, "eane"aragaman hayati serta berbagai /enis ma"anan tradisional
yang dimili"i oleh seluruh wilayah masih dapat di"embang)"an untu" memenuhi diversifi"asi "onsumsi
pangan masyara"at. Ting"at pendidi"an dan per"embangan te"nologi informasi serta strategi "omuni"asi
publi" dapat memberi"an peluang bagi percepatan proses pening"atan "esadaran masyara"at menu/u
pangan yang beragam dan bergizi seimbang. 1rogram)program pengentasan "emis"inan diharap"an
mampu mening"at"an "emampuan e"onomi masyara"at, yang pada gilirannya /uga mening"at"an
"onsumsi pangannya bai" dari segi "uantitas maupun "ualitas "onsumsi pangan.
PENTP
'alam implementasi "ebi/a"an pengane"aragaman pangan, perlu pen/abaran strategi po"o" atau
elemen)elemen penting ter"ait dengan "ebi/a"an umum "etahanan pangan. 2erbagai strategi yang ter"ait
dengan upaya pengane"a)ragaman "onsumsi pangan adalah sebagai beri"ut#
$a& 'iversifi"asi usaha rumah tangga diarah"an untu" mening"at"an pendapatan
produsen, terutama petani, peterna" dan nelayan "ecil melalui pengembangan usahatani terpadu,
pelestarian sumberdaya alam, "onservasi ling"ungan hidup, pengelolaan sumberdaya air, dan
"eane"aragaman hayati. 1ening"atan pendapatan secara langsung maupun tida" langsung
diharap"an mendorong diversifi"asi "onsumsi pangan "e arah "onsumsi pangan yang bergizi
seimbang. 'alam "aitan tersebut, pemerintah diharap"an memfasilitasi diversifi"asi usaha dan
"onsumsi pangan melalui pengembangan te"nologi dan industri pangan sesuai dengan sumberdaya,
"elembagaan dan budaya lo"al.
$b& 'iversifi"asi usaha atau produ"si pangan dan diversifi"asi "onsumsi pangan
dapat ditempuh melalui upaya)upaya sebagai beri"ut# $a& pengembangan diversifi"asi usaha melalui
usahatani terpadu bidang pangan, per"ebunan, peterna"an, peri"anan dan lain)lain untu" Bmenyebar)
rata"anB risi"o gagal panen "arena i"lim dan cuaca serta "arena flu"tuasi harga yang sulit
diantisipasi* $b& pelestarian sumberdaya alam dan "eane"aragaman hayati di daerah "awasan hutan
sebagai sumber pangan alternatif bagi masyara"at mis"in, terutama yang berada di se"itar "awasan
hutan* $c& pengembangan pangan lo"al sesuai dengan "earifan dan "e"hasan daerah untu"
mening"at"an diversifi"asi pangan lo"al, terutama yang memili"i sifat "has dan e"sotis* $d&
pening"atan diversifi"asi "onsumsi pangan dan prinsip gizi seimbang agar tercipta sinergi saling
menguntung"an antara diversifi"asi pangan dan pengembangan pangan lo"al* $e& pengembangan
te"nologi pangan untu" mening"at"an nilai tambah dalam rang"a diversifi"asi pangan untu"
sema"in mengembang"an sumber energi dan protein dari pangan alternatif yang ada* dan $f&
perbai"an sistem "omuni"asi, informasi dan edu"asi $5IE& gizi untu"
Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 6 No. 2, Juni 2008 : 140 - 14
12
mewu/ud"an pangan alternatif yang dapat mengurangi "etergantungan terhadap pangan po"o"
seperti beras.
$c& 1enelitian dan pengembangan bidang pangan merupa"an aspe" penting dalam
upaya mendu"ung program pengane"aragaman pangan untu" mewu/ud"an "etahanan pangan dan
gizi. >asilitasi "egiatan penelitian dan pengembangan terutama melalui alo"asi anggaran yang
memadai serta mendorong peran)serta se"tor swasta dalam penelitian dan pengembangan "etahanan
pangan dan gizi. 6paya)upaya untu" mendu"ung a"tivitas penelitian dan pengembangan dapat
diwu/ud"an melalui# $a& pemberian fasilitas, "emudahan, penghargaan dan du"ungan politis pada
"egiatan penelitian dan pengembangan, untu" mewu/ud"an hasil)hasil penelitian yang dapat
diguna"an untu" mengembang"an produ"si dan efisiensi usaha pangan* $b& alo"asi anggaran
pemerintah yang memadai untu" penelitian dan pengembangan, dan $c& pening"atan "er/asama dan
"emitraan antara lembaga penelitian, universitas dan se"tor swasta dalam pencarian dan
pengembangan inovasi penelitian untu" membu"a ruang dan semangat bagi se"tor swasta
berpartisipasi dalam penelitian dan pengembagan pangan.
$d& 1engembangan sumberdaya manusia di bidang pangan dan gizi dila"u"an
melalui pendidi"an, pelatihan dan penyuluhan secara lebih "omprehensif. 1emerintah merevitalisasi
sistem penyuluhan melalui "er/asama sinergis dengan lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan
lembaga pengembangan swadaya masyara"at yang lebih berdaya, bertanggung /awab dan
men/un/ung nilai)nilai "ebenaran. 6paya)upaya yang dapat dila"sana"an untu" menun/ang
pengembangan sumberdaya manusia $S'.& meliputi# $a& perbai"an program pendidi"an, pelatihan
dan penyuluhan pangan secara lebih "omprehensif agar tersusun program pendidi"an, pelatihan dan
penyuluhan pangan yang lebih "omprehensif* $b& pemberian muatan pangan dan gizi pada "uri"ulum
pendidi"an di se"olah dasar dan "e/uruan untu" mening"at"lan "esadaran masyara"at tentang
pangan bermutu se/a" usia dini* dan $c& pening"atan "er/asama dengan lembaga non)pemerintah
$IS.& dan "elompo" masyara"at lain yang peduli terhadap pening"atan sumberdaya manusia
$S'.& agar tercipta suatu "er/asama sinergis antara lembaga pemerintah, lembaga swasta, dan
lembaga masyara"at yang peduli pada mutu pangan dan gizi.
$e& .engingat luas dan "omple"nya masalah pangan dan gizi, yang a"an
berdampa" pada pembangunan "ualitas Sumber 'aya .anusia, ma"a penanganannya perlu
mendapat prioritas dengan se"sama secara ter"oordi)nasi"an untu" mewu/ud"an hal tersebut. 'alam
/ang"a pende" "elembagaan)"elembagaan yang perlu diberdaya"an secara optimal. !gar hasil yang
dicapai oleh masing)masing lembaga tersebut lebih berdaya guna dan berhasil guna, perlu dila"u"an
upaya pemantapan bai" terhadap "elembagaan yang ada di ting"at pusat maupun yang ada di
daerah. 6paya tersebut meliputi# $%& 1enguatan tugas po"o" dan fungsi* $+& 1enguatan sumber daya
$fisi" dan manusia&* dan $,& 1enguatan metode dan sistem termasu" sistem informasi.
P!N"AN!KA#A"A$AN K%N&'$&( PAN"AN )( (N)%N!&(A : P!#$A&A*A+AN )AN ($P*(KA&(
'N,'K K!-(JAKAN )AN P#%"#A$ Handewi P.S. Rachman dan Mewa Ariani
10
DA,TAR PSTAKA
!nonimous. +449. <utrition .ap of Indonesia. Coordinating .inistry for 1eople(s
;elfare, ;>1, 21S and !us!I'. Ja"arta
2adan 5etahanan 1angan. +449. 'ire"tori 1engembangan 5onsumsi 1angan. 1usat
1engembangan 5onsumsi 1angan. 'epartemen 1ertanian. Ja"arta.
2adan 1enelitian dan 1engembangan 1ertanian. +443. 1rospe" dan !rah 1engembangan
!gribisnis 1adi. 'epartemen 1ertanian.
'ewan 5etahanan 1angan. +449. 5ebi/a"an 6mum 5etahanan 1angan +449)+448.
Ja"arta.
=izi dalam !ng"a sampai dengan +443. 'epartemen 5esehatan. +449
0usodo, S M, dan T. .uchtadi. +44-. !lternatif Solusi 1ermasalahan dalam 5etahanan
1angan. .a"alah pada ;idya"arya <asional 1angan dan =izi $;<1=& AIII*
Ja"arta, %7)%8 .ei +44-.
5risnamurthi, 2. +44,. 1engane"aragaman 1angan# 1engalaman -4 tahun dan Tantangan
"e 'epan. Jurnal E"onomi Ra"yat. Th. II, <o. 7. O"tober.
.anuwoto, S dan '. .artianto. +44+. Refle"si Empat 1uluh Tahun 1engembangan
1engane"aragaman 1angan# Iessons learned and what have to be done. .a"alah, disa/i"an pada
Simposium <asional 1engane"aragaman 1angan, 0otel Sahid, Ja"arta +:)+8 O"tober +44+
.artianto, ' dan .. !riani. +44-. !nalisis 1erubahan 5onsumsi dan 1ola 5onsumsi
1angan .asyara"at dalam 'e"ade Tera"hir. 1rosiding ;<1= AIII. Ja"arta, %7)
%8 .ei. II1I. Ja"arta.
.artianto, '. +443. 1engembangan 'iversifi"asi 5onsumsi 1angan. Seminar
1engembangan 'iversifi"asi 1angan. 2appenas. +% O"tober.
.en"o 2idang 1ere"onomian. Rapat 5oordinasi Evaluasi Inpres +@+443 dan Revitalisasi
1ertanian, 1eri"anan dan 5ehutanan 2idang 1angan. +4 Juli +443. Ja"arta
Rachman, 0.1.S. +44%. 5a/ian 1ola 5onsumsi dan 1ermintaan 1angan 'i 5awasan Timur
Indonesia. 'isertasi 'o"tor pada 1rogram 1ascasar/ana Institut 1ertanian 2ogor.
Rahard/o, ..'. %88,. 1oliti" pangan dan industri pangan di Indonesia. 1risma <o. 3, Th
NNII. 0lm. %,)+-. I1,ES. Ja"arta.
Simatupang, 1 dan .. .aulana. +449. 1rospe" 1enawaran dan 1ermintaan 1angan 6tama#
!nalisis .asalah, 5endala dan Opsi 5ebi/a"an Revitalisasi 1rodu"si. Seminar 0ari 1angan Sedunia
NNAI. Ja"arta, %, <ovember.
Suyono. +44+. 1eta 1angan dan 1rogram 1engane"aragaman 1angan %8,8)+44+ $9,
Tahun& 'alam 1engane"aragaman 1angan. 1ra"arsa Swasta dan 1emerintah
'aerah. >orum 5er/a 1engane"aragaman 1angan. +44,. Ja"arta
;idya"arya <asional 1angan dan =izi AIII. +44-. 1rosiding 5etahanan 1angan dan =izi
di Era otonomi 'aerah dan =lobalisasi. II1I. Ja"arta
Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 6 No. 2, Juni 2008 : 140 - 14
14

You might also like