You are on page 1of 29

SERAT OPTIK (FIBER OPTICS)

Mata Kuliah : Rekayasa Optik

Disusun Oleh :
Suci Winarsih
140310100082
Siti Nurjannah S.
140310100099
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013

OUTLINE

Serat Optik
Step-index Fiber
Granded-index Fiber
Atenuasi dan Dispersi
Perambatan Pulsa
Soliton

SERAT OPTIK
Serat optik atau fiber optics : pandu gelombang dielektrik
silinder yang terbuat dari material low-loss seperti gelas silika
FO memiliki suatu pusat (core) dimana cahaya dipandu yang
disisipkan dalam suatu selubung/cladding dengan indeks bias
yang lebih rendah
Transmisi cahaya dalam fiber sama dengan pada pandu
gelombang dielektrik planar, kecuali bentuk geometrinya

SERAT OPTIK (lanjutan)

STEP-INDEX FIBER
Indeks bias core homogen
Intensitas cahaya yang masuk = keluar
Cahaya yang merambat pada core << pemantulan cahaya pada
cladding : terjadi pelebaran pulsa (penurunan bandwith)
Diameter core = 50-400 m ; diameter cladding = 125-500 m
Perbedaan nilai indeks bias core dan cladding sangat kecil
sehingga fraksi perubahan indeks bias sangat kecil

Berkas-berkas yang terpandu


Suatu berkas cahaya datang dari udara kedalam fiber menjadi
suatu berkas yang terpandu, jika datang dengan sudut
terhadap sumbu fiber lebih kecil dari

1. Berkas-berkas meridional
Keadaan bagaimana cahaya dipandu dapat dilihat untuk berkasberkas meridional (berkas-berkas di dalam bidang yang memotong
sumbu serat optik)

2. Berkas-berkas yang terpelintir (skewed)


Suatu berkas sembarang dicirikan oleh bidang datangnya, yaitu
suatu bidang yang sejajar dengan sumbu serat optik dan melewati
berkas tersebut dengan membentuk sudut terhadap sumbu fiber

Numerical Aperture (NA)


NA : ukuran atau besarnya sinus sudut pancaran maksimum
dari sumber optik yang merambat pada inti serat yang
cahayanya masih dapat dipantulkan secara total

GRADED-INDEX FIBER
Indeks biasnya fungsi terhadap jarak dari sumbu/poros serat optik
Indeks bias core semakin kecil saat semakin dekat ke cladding :
kecepatan rambat cahaya semakin tinggi dan dispersi waktu antara
berbagai mode yang merambat berkurang sehingga semua mode
akan tiba pada waktu yang bersamaan di ujung serat optik
Pusat core indeks bisanya terbesar : pelebaran pulsa minimal
(bandwith lebih besar)
dcore graded index fiber << dcore step index fiber
Diameter core : 30-60 m ; diamater cladding : 100-150 m

Berkas-berkas Terpandu (Guided Rays)

Gelombang Terpandu (Guided Waves)


Gelombang Quasi-Plane :

ATENUASI DAN DISPERSI


Atenuasi : membatasi daya optik yang ditransmisikan
Dispersi : membatasi laju data yang ditransmisikan
Akibatnya : pelebaran pulsa optik

ATENUASI
Cahaya merambat dalam serat optik berkurang secara
eksponensial terhadap jarak akibat absorbsi dan hamburan,
pemantulan Fresnel, dan penyambungan serat optik
Koefisien atenuasi () ; dengan satuan dB/km

Saat = 3 dB/km, L (panjang serat optik) = 1 km, daya berkurang 50%

ATENUASI (lanjutan)

Absorbsi

Koefisien atenuasi bergantung panjang gelombang


Kebergantungan gelas silika (SiO2) terhadap panjang gelombang
(0)

Pita absorpsi daerah mid-IR akibat serapan dari ion OH


Pita absorpsi daerah UV akibat transisi elektronik dan molekul

ATENUASI (lanjutan)
Hamburan Rayleigh
Posisi molekul dalam serat optik yang bervariasi mengakibatkan
indeks bias non homogen
sumber hamburan
Panjang gelombang << lebih banyak terhambur
Serupa dengan hamburan cahaya matahari dari atmosfer bumi

Cahaya Terpencar Ke Segala Arah (Crisp dan Elliott, 2008:53)

ATENUASI (lanjutan)
Pemantulan Fresnel
Cahaya datang dengan sudut mendekati garis normal (90) akan
langsung lewat menembus bidang perbatasan
Tidak semua menembus bidang perbatasan, ada
yang terpantul balik di bidang perbatasan

Pemantulan Fresnel (Crisp dan Elliott, 2008:53)

ATENUASI (lanjutan)
Penyambungan Serat Optik
1. Penyambungan Mode

Penyambungan multi mode serat dengan diameter core


berukuran besar dan serat lain dengan diameter core lebih
kecil : hanya sebagian kecil yang dapat masuk ke core
berukuran kecil ; sebagian hilang

Penggandengan Ragam Mode Coupling (Crisp dan Elliott, 2008:53)

ATENUASI (lanjutan)
Penyambungan Serat Optik
2. Tidak Sempurnanya Saat Penyambungan

Sinar dari serat optik yang satu tidak dapat dirambatkan


seluruhnya ke dalam serat yang lainnya
Kesalahan penyambungan :
a. Sambungan kedua serat optik membentuk sudut (tidak
sejajar)
b. Sumbu kedua serat optik berimpit tetapi ada celah
diantaranya
c. Ada perbedaan ukuran antara kedua serat optik yang
disambung

DISPERSI
Pulsa menjalar pada serat optik, dayanya akan terdispersi terhadap
waktu sehingga pulsa melebar

Macam-Macam Dispersi
1. Modal dispersion : terjadi pada serat optik multimode akibat
perbedaan kecepatan grup tiap modus
pelebaran pulsa
Lebar pulsa step index fiber :
Lebar pulsa graded index fiber :

Graded index fiber lebih kecil /2 dibanding step index fiber ;


digunakan untuk mengurangi pelebaran pulsa akibat efek modal
dispersion

Macam-Macam Dispersi (lanjutan)


2. Dispersi material
Gelas : bahan dispersif (n fungsi dari )
Pulsa merupakan paket gelombang dengan berbeda-beda
;

Koefisien dispersi D dari gelas silika


sebagai fungsi dari panjang
gelombang

Macam-Macam Dispersi (lanjutan)


3. Dispersi Pandu Gelombang
Disebabkan ketergantungan distribusi medan-medan dalam fiber
pada rasio jari-jari core dan panjang gelombang
Terjadi pada fiber modus tunggal

Dikontrol dengan variasi jari-jari core dan indeks bias

4. Kombinasi Dispersi Material dan Pandu Gelombang


Efek kombinasi dispersi ini disebut dispersi kromatik; ditentukan
oleh ketergantungan ncore dan ncladding pada
Cara mengurangi efek tsb : pengaturan profil ncore

Macam-Macam Dispersi (lanjutan)


4. Kombinasi Dispersi Material dan Pandu Gelombang
Profil indeks bias core yang biasa digunakan :

Profil ncore Untuk Mengurangi Efek Dispersi Kromatik

Macam-Macam Dispersi (lanjutan)


5. Nonlinear Dispersion
Terjadi karena intensitas cahaya di dalam core tinggi sehingga
indeks bias bergantung intensitas : material optik nonlinier
Pulsa optik berintensitas tinggi mengalami pergeseran fasa yang
berbeda dibanding pulsa optik berintensitas rendah
frekuensi
berubah
Gelombang yang terpandu : solitary waves atau soliton

PERAMBATAN PULSA
Pulsa optik berdaya

Dengan durasi 0

p(t) memiliki satuan luas dan waktu, Ditransmisikan melalui fiber


multimode dengan panjang L, daya optik yang diterima :

Keterangan :
M = jumlah modus
q = modus q
q = koefisien atenuasi (dB/km)
q = L/vq = delay time
vq = kecepatan grup
q > 0 = lebar pulsa modus q

Pulsa p(t) tidak berubah, hanya ditunda selama q dan


mengalami pelebaran q akibat perambatan

PERAMBATAN PULSA (lanjutan)


Dua tipe dasar dispersi : intermodal dan intramodal

1. Intermodal : terjadi distorsi delay saat perambatan


Waktu tunda : dipengaruhi oleh dispersi material dan dispersi
modus

2. Intramodal : pelebaran pulsa akibat individu modus-modus


Sebab : kombinasi dispersi material dan dispersi pandu
gelombang dihasilkan lebar spektral terbatas (finite)
Lebar pulsa :
Keterangan :
Dq = koefisien dispersi kombinasi

SOLITON
Kedua pulsa bertemu pada suatu medium
intensitas tetap,
pulsa merambat kontinu dan independen
Pulsa optik merambat pada medium nonlinier dispersif : efek self
phase modulation (n2>0) atau Efek Kerr mengubah fasa dan
frekuensi yang memiliki intensitas lemah dengan jumlah tidak
sama
Dispersi kecepatan grup : pulsa merambat dengan kecepatan grup
berbeda maka bentuk pulsa berubah
Kombinasi keduanya : pelebaran pulsa secara keseluruhan atau
kompresi pulsa

SOLITON (lanjutan)

a. Dispersi kecepatan grup : B < R sehingga vB > vR


b. Medium non linier n2 > 0 : pergeseran frekuensi pulsa B dan pulsa
R
c. Medium nonlinier dispersif : pulsa dijaga konstan

SOLITON (lanjutan)
Pada intensitas tinggi berkas
laser tidak mengalami
pelebaran dan pelemahan
karena efek soliton

Berkas Laser Dengan Intensitas Tinggi

TERIMA KASIH

You might also like