You are on page 1of 55

TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MULAWARMAN
2014

Agmi Dimas Isbusandi


Dedy Suprayetno
Dian Pratiwi Nemas
Febrina Gitta Devira
Lubis
Khoni Eka Pratiwi
Indah Fitria
Paisal Ramadhanur
Te d d y A r i y a d i S e t i y a n t o
William Andreas

LIMIT DAN KEKONTINUAN


DIAN PRATIWI NEMAS

Bila nilai f(x) mendekati L untuk nilai x mendekati a dari arah kanan maka dikatakan
bahwa limit fungsi f(x) untuk x mendekati a dari kanan sama dengan L dan di notasikan
:
lim f ( x) L

x a

(i)
Bila nilai f(x) mendekati l untuk nilai x mendekati a dari arah kiri maka dikatakan
bahwa limit fungsi f(x) untuk mendekati a dari arah kiri sama dengan 1 dan di
notasikan :
lim f ( x) L

x a

(ii)
Bila L = 1 maka di katakana bahwa limit fungsi f(x) untuk x mendekati a sama dengan L
dan di notasikan :
lim f ( x) L
x a

(iii)
Sedangkan bila L 1 maka dikatakan bahwa limit fungsi f(x) untuk mendekati a tidak
ada. Bentuk (i) dan (ii) disebut juga Limit Sepihak, sedangkan bentuk yang ke (iii)
menyatakan bahwa nilai limit fungsi pada suatu titik dikatakan ada bila nilai limit
sepihaknya sama atau nilai limit kanan (i) sama dengan nilai nilai limit kiri (ii).

Limit Kiri dan Limit Kanan


Jika x menuju c dari arah kiri (dari arah bilangan yang lebih kecil dari c,
limit disebut limit kiri, notasi :
xc
Jika x menuju c dari arah kanan (dari arah bilangan yang lebih besar
dari c, limit disebut limit kanan, notasi :
cx
Hubungan antara limit dengan limit sepihak(kiri/kanan) :

Fungsi f(x) dikatakan kontinu pada suatu titik x


= a bila nilai limit f(x) pada x mendekati a
sama dengan nilai fungsi di x = a atau f(a).
secara lebih jelas, f(x) dikatakan kontinu di x =
a bila berlaku :
F(a) terdefinisi atau f(a) R

KETERDIFERENSIALAN

Aturanaturan untuk gradient


Teorema :
adalah operator linier, yakni
(i) [f(p) + g (p)] = f (p) + g (p)
(ii) [ xf (p)] = x f (p)
(iii) [ f(p) g (p) ] = f(p) g (p) + g (p) f (p)

TURUNAN BERARAH DAN GRADIEN


Jika f fungsi dua peubah yang dapat
didiferensialkan di p =(a, b) maka
f (a, b) f x (a, b)i f y (a.b) j

disebut vektor gradien dari f di titik (a,b)


27

Jika f fungsi tiga peubah yang dapat


didiferensialkan di p =(a, b,c) maka
f (a, b, c) f x (a, b, c)i f y (a.b.c) jf z (a, b, c)k

disebut vektor gradien dari f di titik (a,b,c)

28

Contoh:

Jika f ( x, y ) xe y x 2 y carilah gradien f di (2, 0)


Jawab :
f x ( x, y ) e y 2 xy f x (2, 0) e0 0 1
f y ( x, y ) xe y x 2 f y (2, 0) 2e0 22 6
Jadi f (2, 0) i 6 j
29

Contoh:

Jika f ( x, y , z ) x sin z x 2 y carilah gradien f di (1, 2, 0)


Jawab :
f x ( x, y , z ) sin z 2 xy f x (1, 2, 0) 0 4 4
f y ( x, y , z ) x 2 f y (1, 2, 0) 1
f z ( x, y , z ) x cos z f z (1, 2, 0) 1
Jadi f (1, 2, 0) 4i j k

30

31

32

Andaikan f dapat didiferensialkan di (a,b,c),


maka turunan berarah di (a,b,c) pada arah
vector satuan adalah
u u1i u2 j u3k
Du f (a, b, c) u1 f x (a, b, c) u2 f y (a, b, c) u3 f z (a, b, c)
Contoh:

33

34

Contoh:
Carilah turunan berarah dari fungsi f(x,y,z)=xy sin z di titik (1,2,p/2) pada arah vektor

a i 2 j 2k
Jawab:

1 4 4 3, vektor satuan dalam arah a

1
2
2
adalah u i j k
3
3
3
p
p
f x ( x, y , z ) y sin z f x (1, 2, ) 2sin
2
2
2
f y ( x, y , z ) x sin z f y (1, 2,

f z ( x, y , z ) xy
cos z f x (1, 2,
35

) 1sin

p
2

) 2 cos

p
2

maka

1
2
4
Da f (1, 2, ) ( )(2) ( )(1) 0
2
3
3
3

36

37

38

Rantai Turunan
Rantai turunan atau Chain Rule adalah aturan yang
sangat bermanfaat yang memberi kemudahan dalam
mencari turunan suatu fungsi
Contoh ambil fungsi
maka
dengan
menggunakan aturan rantai diperoleh turunannya
adalah

INGAT
Teorema di kalkulus I:
Jika g mempunyai turunan di Xn dan f mempunyai
turunan di U=g(x) , maka:

INGAT
Teorema di kalkulus I:
Aturan rantai dapat dinyatakan dengan notasi
Leibniz, yaitu:

BIDANG SINGGUNG,
APROKSIMASI

Suatu permukaan yang ditentukan oleh F(x,y,z) = k dan sebuah kurva


pada permukaan tersebut yang melalui titik (x0,y0,z0). Jika x= x(t),y=y(t),
z=z(t) adalah persamaan parameter untuk kurva ini, maka untuk
semua t
F (x(t), y(t), z(t)) = k
Dengan aturan rantai:

Persamaan diatas dapat dinyatakan dalam bentuk gradient dari F dan


turunan dari vector untuk kurva.
r(t) = x(t)I + y(t) I + z(t)k sebagai F.

=0

Andaikan F(x,y,z) = k menentukan suatu permukaan dan misalkan F


dapat dideferensialkan di sebuah titik P(x0, y0, z0) dari permukaan
dengan F(x0, y0, z0) 0, maka bidang yang melalui P tegak lurus F(x0, y0,
z0) dinamakan bidang singgung permukaan itu di P.

Teorema:
Untuk permukaan F(x,y,z) = k, persamaan bidang singgung di (x0, y0, z0)
adalah
Fx(x0, y0, z0)(x- x0) + Fx(x0, y0, z0)(y- y0) + Fx(x0, y0, z0)(z- z0) = 0
Dalam hal khusus, untuk permukaan z = f(x,y), persamaan bidang
singuung di (x0, y0,f(x0, y0)) adalah
z z0 = fx(x0, y0)(x-x0) + fy(x0, y0)(y-y0)

Contoh :
Cari persamaan bidang singgung terhadap z = x2+y2
di titik (1,1,2).
Solusi :
Misalkan f(x,y) = x2 + y2
f(x,y) = 2xi + 2yj
f(1,1) = 2i + 2j
z2
= 2(x-1) + 2(y-1)
2x + 2y z = 2

Contoh ;
Cari persamaan biadang singgung dan garis normal terhadap
F (x,y,z) = x2 + y2 + 2z2 = 23 di (1,2,1)
Solusi :
F(x,y,z) = x2 + y2 + 2z2 F(x,y,z) = 2xi + 2yj + 4zk
F(x,y,z) = 2i + 4j + 12k

Maka persamaan bidang singgung


2(x-1) + 4(y-2) + 12(z-3) =0
Persamaan simetri dari normal yang melalui (1,2,3) adalah :

METODE LAGRANGE

METODE LAGRANGE MULTIPLIER


Ini adalah metode yang paling penting dan berguna untuk
optimasi berdasarkan kalkulus. Hal ini dapat digunakan
untuk mengoptimalkan fungsi yang bergantung pada
sejumlah independen variabel dan ketika kendala
fungsional terlibat. Dengan demikian, dapat diterapkan
untuk berbagai situasi praktis disediakan fungsi tujuan dan
kendala dapat dinyatakan sebagai fungsi kontinu dan
terdiferensialkan. Selain itu, kendala kesetaraan hanya
dapat dipertimbangkan dalam proses optimasi.

DASAR PENDEKATAN
Pernyataan matematika dari masalah optimasi
diberikan dalam sebelumnya
bab sebagai

tunduk pada kendala

dimana U adalah fungsi tujuan yang akan dioptimalkan


dan Gi = 0, dengan i bervariasi dari 1 sampai n, merupakan
kendala kesetaraan n. Seperti disebutkan sebelumnya, jika
kendala ketimpangan muncul dalam masalah, ini harus
diubah menjadi kesetaraan kendala untuk menerapkan
metode ini. Selain itu, dalam beberapa kasus,
ketidaksetaraan kendala hanya mendefinisikan domain
diterima dan tidak digunakan dalam optimasi proses.
Namun demikian, solusi yang diperoleh diperiksa untuk
memastikan bahwa kendala puas.

Metode Lagrange pada dasarnya mengubah masalah


sebelumnya untuk menemukan minimum atau maksimum ke
solusi dari sistem aljabar persamaan, sehingga memberikan
skema yang nyaman untuk menentukan optimal. Itu fungsi
tujuan dan kendala digabungkan menjadi Y fungsi baru,
yang dikenal sebagai ekspresi Lagrange dan didefinisikan
sebagai

dimana adalah parameter yang tidak diketahui, yang


dikenal sebagai pengali Lagrange. Kemudian, menurut
metode ini, optimum terjadi pada solusi dari sistem
persamaan yang dibentuk oleh persamaan berikut:

Ketika pembedaan diterapkan pada ekspresi Lagrange,


menemukan
bahwa
optimum
diperoleh
dengan
menyelesaikan sistem persamaan berikut:

Jika U fungsi tujuan dan kendala Gi yang terus menerus dan


terdiferensialkan, sistem persamaan aljabar diperoleh. Karena
ada persamaan m untuk kendala dan persamaan tambahan n
berasal dari ekspresi Lagrange, total m+ n persamaan simultan
diperoleh. Yang tidak diketahui adalah m pengganda, sesuai
dengan kendala m, dan variabel independen n. Oleh karena itu,
sistem ini dapat diselesaikan untuk mendapatkan nilai-nilai
variabel independen, yang menentukan lokasi yang optimum,
serta multiplier. Analytical metode untuk memecahkan sistem
persamaan aljabar dapat digunakan jika persamaan linier
diperoleh dan / atau ketika jumlah persamaan kecil, biasanya
sampai dengan sekitar lima. untuk nonlinear persamaan dan
untuk set yang lebih besar, metode numerik umumnya lebih tepat.
Nilai optimum dari fungsi tujuan ini kemudian ditentukan dengan
menggantikan nilai-nilai yang diperoleh untuk variabel
independen terhadap ekspresi untuk U. optimum sering diwakili
oleh tanda bintang, yaitu, X1*, X2*, . Xn* dan U*.

You might also like