You are on page 1of 51

PEMBANGKIT TENAGA

LISTRIK
TIM Pembangkit D3-2A

Tipe Pembangkit

Pembangkit

Dengan
Generator
Tanpa
Generator

Macam-macam Pembangkit
dengan Generator
Macam macam pembangkit listrik dengan generator terbagi menjadi 2, yaitu :
1) Pembangkit listrik dengan generator yang menggunakan turbin sebagai
prime over (penggerak mula), antara lain :
PLTP ( Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi )
PLTU ( Pembangkit Listrik Tenaga Uap )
PLTG ( Pembangkit Listrik Tenaga Gas )
PLTGU ( Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap )
PLTA ( Pembangkit Listrik Tenaga Air )
PLTB ( Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin )
PLTN ( Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir )
2) Pembangkit listrik dengan generator tetapi non turbin, antara lain :
PLTD ( Pembangkit Listrik Tenaga Diesel )

Generator dalam STL

Generator Listrik

Output Generator

Kecepatan Putar Generator

Sumber NamePlate
Generator :
PLTMG Bintan di Riau

Nameplate Generator

KONSTRUKSI GENERATOR AC/ SINKRON

KARAKTERISTIK PEMBEBANAN
Beban Dasar
Karakteristik
Beban

Beban
Menengah

Beban
Puncak

PLTU-Batubara dan PLTP dioperasikan pada beban dasar, pembebanannya


rata sepanjang hari, mempunyai waktu start-stop yang lama dengan
variabel cost yang rendah.
PLTGU (Gas Combined Cycle) dapat dioperasikan pada beban dasar dan
beban menengah, pembebanannya rata sepanjang hari atau sedikit
bervariasi mengikuti permintaan, dan mempunyai waktu strart-stop yang
lama dengan variabel cost yang rendah.
PLTG dioperasikan pada beban puncak, pembebanannya bervariasi dan
dioperasikan hanya beberapa jam dalam satu hari, mempunyai waktu
strart-stop yang cepat dengan variabel cost tinggi.
PLTA dapat dioperasikan pada beban dasar, beban menengah, dan beban
puncak tergantung storage dan kondisi air serta mempunyai waktu strart
dan stop yang cepat dengan variabel cost yang sangat rendah.

Biaya Pembangkitan Listrik


di Pulau Jawa

Korelasi Biaya Pembangkitan


denga Karakterisitik Pembebanan

Dari Grafik dapat diketahui bahwa pada faktor beban yang diatas 0,4, maka biaya
pembangkitan PLTU Batubara lebih murah dari PLTGU (Combined Cycle), PLTG, dan
PLTP. Biaya pembangkitan PLTG akan lebih rendah dari PLTGU pada faktor beban
lebih kecil dari 0,4, sedangkan pada faktor beban lebih dari 0,4 biaya
pembangkitan PLTGU akan lebih rendah.

Kondisi diatas menunjukkan juga bahwa PLTG dan PLTA akan lebih ekonomis kalau
dioperasikan pada beban puncak saja. PLTD dianggap tepat untuk dioperasikan
sebagai pembangkit listrik beban puncak, walaupun biaya pembangkitan diesel
dengan kapasitas beban rendah lebih mahal dibanding dengan PLTG maupun
PLTGU, tetapi PLTD lebih fleksibel didalam pembebanan, mudah didalam
perawatan dan mempunyai berbagai kapasitas dari kecil sampai besar.

Sedangkan PLTU Batubara karena kurang fleksible dalam pengaturan daya akan
lebih menguntungkan kalau dioperasikan sebagai pembangkit beban dasar. Pada
faktor beban yang rendah biaya pembangkitan PLTU batubara akan sangat tinggi,
tetapi faktor pembebanan diatas 0,7 biaya pembangkitannya akan lebih rendah.

Generator Berbeban dan tidak Berbeban


1.

Generator Tanpa Beban

2.

Generator Berbeban
Adanya pembebanan yang berubah-ubah menyebabkan terjadinya perubahan
pada tegangan beban dan faktor daya. Hal ini disebabkan adanya kerugian
tegangan pada :
a. Resistansi Jangkar Ra
b. Reaktansi Bocor Jangkar
c. Reaksi Jangkar Xa

Model Reaksi Jangkar Generator

Gambar (a) menunjukkan suatu medan


magnet yang berputar menghasilkan
tegangan induksi EA tidak timbul arus
jangkar karena tidak ada beban yang
terhubung dan EA = V

Gambar (b)
memperlihatkan ketika
beban induktif (lagging) dihubungkan
pada terminal jangkar, arus jangkar (IA)
mengalir..

Gambar (c) Arus jangkar menghasilkan


medan magnet Bs yang kemudian
menghasilkan tegangan Estat pada
belitan stator.

Gambar (d) Medan magnet stator Bs


menambah BR menjadi Bnet. Tegangan
Estat menambah EA menghasilkan V
pada terminal outputnya.

Vektor Diagram dari Beban


Generator

Sistem eksitasi merupakan sistem pemberian arus searah pada


kumparan medan yang terdapat pada rotor generator guna
menghasilkan tegangan induksi pada kumparan jangkar yang
terdapat pada stator generator.

Gambar Generator dengan Exciter


dan Generator dengan Magnet
Permanen

AVR

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEANDALAN


UNIT PEMBANGKIT
Faktor Beban

faktor beban = beban rata-rata/beban puncak

Faktor
Ketersediaan

Faktor Ketersediaan = DayaTersedia / DayaTerpasang

Faktor Penggunaan
(Utilitas)

Faktor Kapasitas
(Capacity Factor, CF)

Forced Outage
Rate (FOR)

Faktor Penggunaan = BebanPuncak / DayaTerpasang

Faktor Kapasitas = Produksi Energi MWh dalam satu tahun /


DayaMampuMWx 8760 jam

FOR = jumlah jam gangguan unit pembangkit/


(jumlah jam operasi+Jumlah jam gangguan Unit pembangkit)

TABEL FAKTOR-FAKTOR PEMBANDINGAN ANTAR UNIT PEMBANGKIT

POLA STARTING
PEMBANGKIT (PLTU)
Cold Starting , Warm Starting, Hot Starting

Cold Starting
Apabila temperatur first stage metal 120 C. Temperatur first stage metal < 120
C ini tercapai ketika turbin telah stop (shutdown) lebih dari 72 jam atau 3 hari.
Start dingin memerlukan total waktu start yang paling lama. Hal ini disebabkan
karena temperatur metal dari seluruh komponen masih dalam keadaan dingin
sehingga memerlukan waktu yang cukup lama guna mencapai pemerataan
panas (heat soak). Faktor lain yang juga perlu diperhatikan pada termal stress
akibat perbedaan temperatur. Yakinkan bahwa perbedaan temperatur dari
setiap komponen tidak melebihi batas yang diizinkan oleh pabrik.

Warm Starting
Start unit diklasifikasikan menjadi start hangat apabila temperatur first
stage metal turbin berada diantara 120 0C s.d 350 C. Temperatur ini
terjadi apabila turbin telah stop selama sekitar 30 jam. Karena
temperatur metal turbin masih cukup tinggi, maka lama start menjadi
lebih singkat dibanding start dingin. Hal yang perlu dipertimbangkan
pada start hangat
diantaranya adalah pengaturan temperatur
temperatur uap sesudah proses throtling pada stop valve sesuai
dengan

Hot Starting
Start panas merupakan jenis start yang membutuhkan waktu start paling
cepat dibanding jenis start yang lain. Start panas dilakukan apabila ketika
turbin baru shut down sebentar, yaitu sekitar 12 jam. Hal yang perlu
dipertimbangkan pada start hangat juga berlaku untuk start panas. Berbagi
dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

SISTEM INTERKONEKSI
Operasi pusat-pusat listrik dalam sistem interkoneksi saling mempengaruhi
satu sama lain, maka perlu koordinasi operasi. Koordinasi operasi ini
dilakkukan oleh ousat pengatur beban. Koordinasi terutama meliputi:
a. Koordinasi pemeliharaan.
b. Pembagian beban yang ekonomis.
c. Pengaturan frekuensi.
d. Pengaturan tegangan.
e. Prosedur mengatasi gangguan.

PARALEL GENERATOR
Untuk menjamin kotinyuitas ketersediaan daya listrik.

Polaritas generator harus sama satu sama lain


Nilai efektif tegangan harus sama

SYARAT UNTUK
MEMPARALEL
GENERATOR

Tegangan dan frekuensi antar generator harus


sama
Frekuensi generator dengan jala-jala harus sama

METODE :

SINKRONOSKOP LAMPU GELAP


SINKRONOSKOP LAMPU TERANG

Urutan fasa antar generator harus sama

Gambar Skema Sinkronoskop Lampu Gelap

Gambar Beda tegangan antara fasa pada sinkronoskop lampu gelap

Gambar Skema sinkronoskop Lampu Terang


Gambar Beda tegangan antara fasa pada sinkronoskop lampu terang

Gangguan Pada Generator


Suhu tinggi karena pembebanan lebih yang terlalu lama, aliran
pelumas kurang baik, untuk mengamankan, dipakai relay suhu yang
pada tahap pertama membunyikan alarm dan pada tahap berikutnya
men trip CB Generator.
Motoring karena adanya gangguan pada prime mover sehingga
terjadi daya balik, dampak kerusakan akibat peristiwa motoring lebih
kepada prime mover itu sendiri, maka digunakan relay daya balik yang
akan mentrip CB generator
Penguat hilang menyebabkan gaya mekanik pada kumparan arus
searah rotor hilang, selanjutnya rotor mengalami panas berlebihan.
Kemudian relay under eksitasi akan bekerja dan mentripkan PMT
generator
Loss of synhcron akibat perubahan beban mendadak, hubung
singkat, yang cukup lama dan melampaui batas ketidakstabilan
generator, mengakibatkan generator akan kehilangan kondisi paralel.
Pada kondisi ini generator harus dilepas dari sistem.

PENGAMAN DIFFERENSIAL
GENERATOR
GEN.

CB

SET

DIFERENSIAL
GENERATOR

PENYEBAB:
GANGGUAN PADA BELITAN GENERATOR
AKIBAT:
KERUSAKAN ISOLASI BELITAN GENERATOR

PENGAMAN: DIFFRENTIAL RELAY (87 G).

PENGAMAN BEBEAN LEBIH


(OVER LOAD RELAY)

BUS GEN.
CB

CT

BEBAN

GEN.

PENYEBAB:

OLR

Arus beban melebihi nominal dan bertahan lama


AKIBAT:
Memanaskan belitan generator. merusak konduktor dan isolasi belitan
PENGAMAN :
DEVICE NUMBER OVER LOAD RELAY : 49

Penentuan Duty Type


Dalam menentukan duty type dapat menggunakan
salah satu dari berikut ini :
a) Sesuai nomornya, dimana beban tidak bervariasi
dan dimana bervariasi pada saat yang diketahui
b) Berdasarkan kurva waktu dari variabel beban
yang berubah
c) Dengan memilih salah satu dari Duty type S1
sampai S10 yang kemampuannya tidak kurang
dari beban yang diharapkan

arus atau tegangan urutan nol.

Power Quality
AVR
Peralatan yang digunakan
untuk menjaga V dan f agar
tetap konstan

Governor
Power quality yang dimaksud adalah untuk menjaga
kestabilan sistem secara keseluruhan terhadap adanya
variasi beban atau gangguan pada sistem.

AVR

AVR (AUTOMATIC VOLTAGE


REGULATOR)
Berdasarkan SPLN 47-4 1984 Bag B, Pasal Tiga, Kontrol dan Pengaman
Bagian Elektris
Kontrol tegangan generator dilakukan secara otomatis oleh Pengatur
Tegangan Otomatis (AVR = Automatic Voltage Regulator) dimaksudkan
untuk mempertahankan tegangan generator tetap

PENGATURAN TEGANGAN
Berdasarkan Faktor Daya

Berdasarkan SPLN 47-3 1986,


Pasal Empat Kondisi Operasi, Variasi tegangan selama operasi

Generator yang memenuhi standar harus mampu mensuplai daya keluaran pengenal pada
putaran pengenal (dan pada faktor daya pengenal dimana dapat dikontrol secara terpisah)
pada tegangan yang diperbolehkan bervariasi antara 95% dan 105% dari tegangan nominal
generator

Eo
V
Tegangan tanpa beban

Tanpa beban

OA
OC

Arus Hubung singkat Ihs

METODE AMPERE LILIT

Arus Medan I(A)

= Arus medan yang diperlukan untuk mendapatkan tegangan nominal


= Arus medan yang diperlukan untuk mendapatkan arus beban penuh
pada hubung singkat
= Karakteristik beban
= Total arus medan yang dibutuhkan untuk mendapatkan tegangan Eo
dari Karakteristik beban nol.

AB
OB

OB =

PENGATURAN FREKUENSI PADA PEMBANGKIT

Macam cara mengubah frekuensi generator :


1. Mengubah kecepatan putaran turbin
2. Menggunakan pengubah frekuensi (frequency changer)
3. Menggunakan variable speed genset
Rumus mencari frekuensi :
n=
f==
PLTA / PLTMH
Dengan meningkatkan volume air menuju
turbin melalui katup pengatur aliran air
PLTD / PLTU / PLTG / PLTPB
Dengan meningkatkan kecepatan
turbin
Kontrol frekuensi dimaksudkan untuk menjaga agar besarnya
frekuensi generator tetap 50 Hz
CONTOH KASUS
(SPLN 47-4_1984 bag B 4.1.5)

KEANDALAN suatu unit pembangkit


Konsep umum keandalan
Probabilitas unit-unit pembangkit
LOLP = p x t

1.

Parameter Penilaian
EAF ( Equivalent Availability Factor )
EAF adalah faktor kesiapan unit pembangkit

Plant Hour
Plant Outage
Dereating
2. Nilai Efisiensi Pembangkit
Ukuran untuk mengetahui seberapa efisienkah Unit Pembangkit
tersebut dalam menghasilkan energi.

Xd " adalah reaktansi subtransient dan reaktansi yang


digunakan (bersama dengan tegangan ) untuk
menghitung beberapa siklus pertama dari hubungan
pendek arus ( memiliki beberapa DC offset) .
Xd ' adalah reaktansi transien dan digunakan untuk
menghitung beberapa siklus berikutnya arus hubung
singkat ( masih memiliki beberapa DC offset, meskipun
tidak sebanyak beberapa siklus pertama ) .
Xd digunakan dalam perhitungan steady state saat ini .

Overcurrent Protection

: dipasang untuk mengamankan generator dan di setel pada harga

tertinggi beban lebih yang masih dapat di tanggung.

Negative Squence Protection : Proteksi yang digunakan untuk mendeteksi beban tak seimbang
pada generator besar. Untuk generator kecil dipasang Overload
Protection.

Sensitive Earth Fault


Protection

: untuk mendeteksi gangguan fase ke tanah. Proteksi gangguan


stator hubung tanah kebanyakan di tentukan oleh jenis

pentanahan titik netral. Besaran yang di gunakan untuk


mendeteksi ganggaun adalah arus atau tegangan urutan nol.

Interturn Fault Protection


/Stator Earth Fault Protection

: proteksi yang di gunakan untuk


gangguan antar belitan Stator.

Rotor Earth Fault Protection

: alat untuk mendeteksi gangguan belitan


medan. Ini digunakan yaitu pada generator

besar dan rotor temperature indikator untuk


mendeteksi overheating karena beban tak
seimbang.
Field Failure Protection
atau Loss of Field Protection

: alat proteksi untuk mengatasi kehilangan


eksitasi (loss of field).

Unit Pemikul

Beban Dasar
(Base Load)

75%-10%

PLTU, PLTGU,
PLTN dan PLTA

Beban
Menengah
(Medium Load)

20%-75%

PLTA dan PLTU

Beban Puncak
(Peak Load)

0%-20%

PLTG, PLTD, dan


PLTA

Perbandingan Starting Pembangkit


PLTU

PLTG

Waktu start-up 6-8 jam

Waktu startup pendek (15-30 menit)

Menurut SPLN 62-1_1986 yaitu:


Dalam pengoperasian maka unit PLTU
tidak selalu beban penuh .

SPLN 80_1989 ayat 8,


8.2.
PLTG hanya dioperasikan pada
pola operaso dengan posisi saklar pemilih
(selector switch) pada kemampuan dasar.
Pengoperasian PLTG pada tingkat diatas
kemampuan dasar akan mengakibatkan
cepatnya kerusakan pada bagian-bagian
laluan gas panas.

PLTD
Startup tanpa sumber tenaga listrik dari luar
(black start) dengan tangan melalui engkol
baterai aki, dan udara tekan.
Pada saat beroperasi, banyak bagian- bagian
yang bergerak dan bergesek satu sama lain
sehingga menjadi aus dan memerlukan
penggantian minyak pelumas secara periodik.

Prosedur Startup PLTG


Proses start-stop yang terlalu sering dapat mempercepat proses
kerusakan (pemuaian pengerutan) ruang bakar, saluran gas
panas, sudu turbin
Peak operation menambah keausan pada turbin gas
pemendekan selang waktu inspeksi
Prosedur Startup PLTG
Proses startup pada PLTG dilakukan dengan tahapan yaitu:
Menghidupkan pompa oli pelumasan
Motor starter memutar poros
Ignitor menyala
Bahan bakar dimasukkan dalam ruang bakar
Setelah turbin gas dapat berputar dengan daya sendiri maka :
Ignitor dimatikan
Motor starter lepas

You might also like