You are on page 1of 21

LANGKAH-LANGKAH AWAL

MENULIS KTI

Langkah-langkah Awal Menulis KTI


1. Konseptualisasi Masalah
2. Tujuan dan Hipotesis
3. Kerangka dasar penelitian
4. Penarikan sampel
5. Kontruksi Intrumen
6. Pengumpulan data
7. Pengolahan data : editing, coding, master sheet.
8. Analisis pendahuluan
9. Analisis lanjut
10. Interpretasi

1. Penulis harus melakukan beberapa kegiatan sebelum membuat


suatu tulisan ilmiah, diantaranya menentukan tema yang akan
dijadikan patokan dalam menulis sekaligus melakukan
penggalian data awal.
2. Mencoba menganalisis data awal yang diperoleh pada
kegiatan sebelum menulis sehingga dapat dijadikan suatu latar
belakang yang baik bagi pembuatan karya tulis ilmiah
tersebut.
3. Merumuskan masalah berdasarkan latar belakang tersebut.
4. Menentukan tujuan, manfaat maupun ruang lingkup tulisan,
dan pada akhirnya merumuskan atau menentukan judul tulisan
yang mewakili permasalahan yang akan dibahas

1. Menentukan tema
2. Melakukan penggalian data awal dengan cara mencari
informasi mengenai tema yang akan diteliti atau ditulis.

Tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan


informasi/data, (Tiga P) yaitu:
1. Paper :
Membaca dokumen, buku-buku, majalah,surat kabar atau
bahan tertulis lainnya, baik berupa teori, laporan penelitian
atau penemuan sebelumnya.
2. Person :
Bertemu, bertanya dan berkonsultasi dengan para ahli atau
manusia sumber.
3. Place :
Tempat, lokasi atau benda-benda disekitar yang terdapat di
tempat penelitian. Artinya melihat dan mengamati fakta yang
ada disuatu tempat atau lingkungan sekitar.

1. Data primer,
Merupakan data yang diperoleh langsung dari masyarakat
Biasanya merupakan fakta, fenomena, kasus yang didapat
langsung dari lapangan, termasuk informasi langsung dari
masyarakat, kebiasaan yang muncul dihadapan penulis,
ataupun kasus hukum yang terjadi disekitar. Singkatnya
merupakan suatu data yang belum diolah.
2. Data sekunder,
Merupakan data yang telah diolah, mencakup dokumendokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian yang berwujud
laporan, buku harian termasuk dokumen pribadi dan data
sekunder yang bersifat publik seperti data arsip dan data resmi
lainnya.

Apabila kedua data telah ditentukan, maka langkah berikutnya


adalah menganalisis dengan cara melakukan perbandingan,
mencari hubungan atau korelasi antar data ataupun mencari
kesenjangan antara data yang didapat. Sistem menganalisis ini
tidak terlepas dari logika berpikir yang digunakan oleh si
penulis, apakah akan menggunakan logika deduktif (dari luas
ke sempit) atau secara induktik (dari sempat ke luas).
Apabila telah ditentukan logika berpikirnya, akan
mempermudah pula dalam menganalisis. Setelah dianalisis,
biasanya akan muncul motivasi dari si penulis serta alasan
dipilihnya tema permasalahan tersebut. Pada akhirnya, diujung
penulisan latar belakang, akan dijelaskan harapan yang ingin
dicapai oleh seorang penulis melalui karya ilmiah tersebut.

Deduktif
Induktif
(dari luas ke sempit)
(dari sempit ke luas)
(dari teori ke fakta)
(dari fakta ke teori)
Membuat pemaparan
Membuat pemaparan
Secara teoritis
berdasarkan fakta
(dari UU dll)
atau kasus
pemaparan berupa
pemaparan secara
kasus, fenomena
teoritis (UU & teori2)
Ada analisis
Memuat motivasi peneliti serta alasan memilih variabel judul
Menjelaskan harapan yang ingin dicapai

1. Merupakan suatu gambaran ringkas tema dari penelitian atau


tema tulisan.
2. Berdasarkan pada kenyataan yang terjadi dilapangan, berupa
fenomena, kasus, data dan fakta (Das sein) serta berdasarkan
keadaan yang sebaiknya atau seharusnya terjadi menurut teori
atau peraturan (UU) yang berlaku. (Das sollen)
3. Harus memuat motivasi penulis yang dibuat setelah
membandingkan & menganalisis ke dua hal tersebut pada
point 2.
4. Harus menjelaskan alasan memilih tema dan judul tulisan,
baik alasan sesuai bidang ilmu maupun berdasarkan faktor
yang menarik dari permasalahan tersebut.
5. Harus memaparkan hal yang diharapkan untuk didapat dari
hasil tulisan atau penelitian tersebut.

1. Kemampuan penulis, dalam hubungannya dengan


penguasaan teoritis dan metodologis.
2. Fasilitas yang tersedia, terutama dana dan waktu
3. Kemungkinan memperoleh data yang ada harus kuat.
4. Apakah masalah yang hendak diteliti itu penting dan
berfaedah bagi negara, masyarakat dan ilmu pengetahuan.

Merumuskan permasalahan dapat dilakukan dengan berbagai


cara. Antara lain,
1. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
2. Berdasarkan teori dasar hukum.
3. Cara lain yang lebih sederhana, yaitu dengan cara
mempertemukan antara :
a. Das sollen dengan das sollen (teori dengan teori)
b. Das Sein dengan das sollen (fakta dengan teori)
c. Das Sein dengan das sein (fakta dengan fakta).

Kiat yang perlu diperhatikan dalam membuat atau merumuskan masalah, antara lain :
1. Perumusan masalah merupakan rangkaian kata yang
membentuk kalimat yang mengungkapkan pilihan masalah
(kesenjanagan antara data yang dimiliki) yang diambil oleh
penulis untuk diteliti.
2. Gunakan kata-kata yang sederhana dengan konsep yang jelas,
tidak mengandung makna ganda dan tidak bombastis
3. Gunakan kata tanya yang efektif, tidak wajib menggunakan
tanda tanya dibelakang kalimat.
4. Perumusan masalah harus sesuai dengan tema, fokus dan
variabel tulisan, jangan melebar.
5. Sudut pandang ilmu yang dikaji jelas terlihat pada rumusan
masalah tersebut.

Kesalahan dalam merumuskan masalah dapat terjadi karena :


1. Mengumpulkan data tanpa perencanaan yang terinci
2. Mengambil data yang sudah tersedia dan berusaha untuk
memaksakan perumusan masalahnya.
3. Merumuskan tujuan secara umum dan meragukan sehingga
interprestasi hasil dan kesimpualn tidak sahih (valid).
4. Tidak menyebutkan batasan (limitation) dalam
pendekatannya, baik diungkapkan secara eksplisit maupun
implisit, yang berguna untuk membatasi kesimpulan dan
penerapannya pada situasi lain.

Apa yang hendak dicapai dalam suatu penelitian maupun


tulisan, hendaknya dikemukakan dengan jelas dan tegas.
Perlu diingat bahwa antara masalah, tujuan dan kesimpulan
yang kelak diperoleh harus sinkron. Artinya tujuan dibuat
berdasarkan rumusan permasalahan, dan ini berkaitan erat
dengan kesimpulan yang ingin dibuat.

1. Judul penelitian dibuat harus menggambarkan atau


mewakili permasalahan, dapat dirumuskan secara
ringkas singkat dan jelas atau dapat pula selengkap
mungkin.
Judul penelitian yang lengkap mencakup :
a. Sifat dan jenis penelitian
b. Obyek yang diteliti
c. Subyek penelitian
d. Lokasi atau daerah penelitian.

2. Judul harus menggambarkan pentingnya masalah yang akan


diangkat..
3. Judul harus menarik minat pembaca
4. Judul harus memuat variabel-variabel yang mendukung,
melengkapi atau dapat pula mandiri.

Apabila telah berhasil menjalani langkah awal ini, kemudian


berhasil menentukan judul yang tepat, maka penulis dapat
menggunakan latar belakang.
Rumusan masalah dan tujuan penulisan yang telah dibuat dan
ditentukan untuk menggunakan metode penelitian yang tepat
guna mendapatkan jawaban atas rumusan permasalahan
tersebut.

Beberapa hal penting untuk peneliti :


1. Tulisan harus asli (original), jujur dalam mencantumkan
kutipan yang digunakan selama penulisan.
2. Tema tulisan merupakan minat utama dari si penulis.
3. Tulisan tersebut mempunyai manfaat, baik bagi si penulis
maupun secara umum (keilmuan).
4. Penelitian mengenai tema tulisan tersebut harus dapat
dilaksanakan (bukan hal yang mustahil untuk diteliti atau
tidak terlalu menyulitkan bagi si penulis)
5. Penelitian dapat dilaksanakan, tergambar atau terlihat dari
ada tidaknya faktor yang mendukung, seperti fasilitas
kepustakaan, informan, maupun birokrasi yang akan dihadapi.

Kesimpulan :
Berdasarkan apa yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan :
Bahwa untuk mempermudah dalam menulis suatu karya tulis
ilmiah maka seorang penulis harus dapat menentukan langkah
awal yang harus diambil dalam memulai suatu tulisan, yakni
penulis harus melakukan beberapa kegiatan sebelum membuat
suatu tulisan ilmiah,
Di antaranya sebagai berikut :

1. Menentukan tema yang akan dijadikan patokan dalam


menulis sekaligus melakukan penggalian data awal,
2. Kemudian menganalisis data awal yang diperoleh pada
kegiatan sebelum menulis sehingga dapat dijadikan suatu
latar belakang yang baik bagi pembuatan karya tulis ilmiah
tersebut.
3. Selanjutnya merumuskan masalah berdasarkan latar
belakang tersebut.
4. Terakhir menentukan tujuan, manfaat maupun ruang lingkup
tulisan,
5. dan pada akhirnya merumuskan atau menentukan judul
tulisan yang mewakili permasalahan yang akan dibahas.

Apabila langkah awal tersebut telah dilaksanakan, maka akan


lebih mudah bagi si penulis untuk menindaklanjuti penulisan
karya ilmiahnya,
1. Menentukan judul serta memperhatikan ketentuan dalam
membuat suatu tulisan.
2. Baru kemudian mencoba menentukan metode ilmiah yang
bagaimanakah yang tepat digunakan terhadap latar belakang,
rumusan masalah dan tujuan penulisan yang telah ditentukan
tersebut.

You might also like