You are on page 1of 2

Nama: Muhammad Fathin Juzar Jurusan: Teknik Mesin NPM: 1406607615

IPTEK dan Mechanical Engineering dalam Islam

IPTEK adalah akronim dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Kedua hal ini, Ilmu
Pengetahuan, dan Teknologi, saling berkaitan erat satu sama lain. Ilmu
pengetahuan menurut Horton, P, B., dan Chester L, H merupakan upaya pencarian
pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan, yang dilakukan secara sistematis menurut
tahap-tahap yang teratur dan berdasarkan prinsip-prinsip serta prosedur tertentu
sedangkan tekonologi adalah penerapan penemuan-penemuan ilmiah untuk memecahkan
masalah-masalah praktis yang ada di kehidupan.
Seiring berkembangnya zaman, IPTEK juga terus berkembang secara pesat.
Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan dan kesejahteraan
bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan sarana bagi kesempurnaan manusia sebagai
hamba Allah dan khalifah-Nya. Allah telah mengaruniakan anugerah kenikmatan kepada
manusia yang bersifat saling melengkapi yaitu anugerah agama dan kenikmatan sains
teknologi.
Agama dan Ilmu pengetahuan-teknologi merupakan dua sisi yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Perkembangan teknologi tidak boleh melepaskan diri dari nilainilai agama Islam. Di dalam Al-Quran, kita umat manusia juga dihimbau untuk
menggunakan teknologi, salah satu buktinya adalah contoh firman Allah SWT di surat AlAnbiya ayat 80 yang artinya Telah kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk
kamu guna memelihara diri dalam peperanganmu. Dari keterangan itu jelas sekali bahwa
manusia dituntut untuk berbuat sesuatu dengan sarana teknologi. Sehingga tidak
mengherankan jika abad ke-7 M telah banyak lahir pemikir Islam yang tangguh produktif
dan inovatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di era keemasan Islam, para cendekiawan Muslim telah mengelompokkan ilmuilmu yang bersifat teknologis sebagai berikut; ilmu jenis-jenis bangunan, ilmu optik, ilmu
pembakaran cermin, ilmu tentang pusat gravitasi, ilmu pengukuran dan pemetaan, ilmu
tentang sungai dan kanal, ilmu jembatan, ilmu tentang mesin kerek, ilmu tentang mesinmesin militer serta ilmu pencarian sumber air tersembunyi. Para penguasa dan masyarakat
di zaman kekhalifahan Islam menempatkan para rekayasawan (engineer) dalam posisi yang
tinggi dan terhormat. Mereka diberi gelar muhandis. Banyak di antara ilmuwan Muslim,
pada masa itu, yang juga merangkap sebagai rekayasawan
Salah satu Insinyur mekanik yang memberikan contoh nyata teknologi untuk Islam
dan umat islam adalah Al Jazari. Al-Jazari adalah insinyur mekanik yang paling menonjol

pada masanya. Ia bernama lengkap Badi 'al-Zaman Abu-'l-'Izz Ibn Isma'il Ibn al-Razzaz alJazari. Dia tinggal di Diyar Bakir-(di Turki) selama abad ke-6 H (akhir 12-13 abad abad
awal). Dia disebut Al-Jazari karena tempat kelahirannya di Al-Jazira, daerah yang terletak
di antara Tigris dan Efrat di Mesopotamia.
Pada 1206, ia menyelesaikan sebuah buku yang luar biasa dalam bidang engineering
berjudul Al-Jami 'bayn al-'ilm wa-'l-'amal al-nafi' fi al-hiyal sinat'at dalam bahasa
Arab. Buku itu berisi ringkasan mekanika teoretis dan praktis. Buku Al-Jazari lebih
terfokus ke aspek praktis karena ia adalah seorang insinyur yang kompeten dan pengrajin
yang handal. Buku ini menjelaskan berbagai perangkat secara mendetail, dan memberikan
kontribusi berharga dalam sejarah teknik. Insinyur dan sejarawan teknologi dari Inggris,
Donald R. Hill Islam (1974) yang mempelajari secara dalam kerja Al-Jazari menulis:
"Tidak mungkin untuk melebih-lebihkan pentingnya karya Al-Jazari dalam sejarah
teknik, ia menyediakan banyak petunjuk untuk desain, manufaktur dan perakitan mesin
Ini memperlihatkan betapa besarnya kontribusi Al-Jazari pada perkembangan
Teknologi. Al-Jazari menjelaskan lima puluh perangkat mekanis dalam enam kategori yang
berbeda, termasuk jam air, mesin wudhu ', mesin untuk menaikkan air, dll. Dalam "World
of Islam Festival" yang diselenggarakan di Inggris pada tahun 1976, sebuah penghargaan
dipersembahkan kepada Al-Jazari ketika London Science Museum berhasil merekonstruksi
model kerja AL Ghazali yang terkenal yang berjudul "Jam Air."
Peradaban modern adalah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
gemilang yang telah dicapai oleh manusia setelah diadakan penelitian yang tekun dan
eksperimen yang mahal yang telah dilakukan selama berabad-abad, seperti contohnya dari
karya-karya Al-Jazari. Maka sudah sepantasnya kalau kemudian manusia menggunakan
penemuan-penemuannya itu guna meningkatkan taraf hidupnya

SUMBER DATA:
http://www.muslimheritage.com/article/al-jazari-mechanical-genius
http://en.wikipedia.org/wiki/Al-Jazari
http://agama.kompasiana.com/2010/11/15/islam-dan-teknologi-319311.html

You might also like