Professional Documents
Culture Documents
Identitas penderita
Nama
: ny Frida Mamonto
Umur
: 78 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Kr. Protestan
Alamat
: Singkil
Pekerjaan
: Pensiunan
Diagnosis
Tanggal operasi
: 19 maret 2014
Jenis operasi
Operator
: Dr Julius Lamaega
Co-assisten
: Suarmianti
Rocky Irawan
Persiapan operasi
19 Maret 2014
Pkl. 10:00
Pkl. 10:05
Pkl. 10.10
Pkl. 10:15
Pkl. 10:20
Pkl. 10:25
: Noncort ED 1 gtt OS
Jalannya operasi
Operasi dimulai pukul 10.30
Penderita dibawa keruang operasi dan dibaringkan terlentang di meja operasi.
Mikroskop diatur sehingga lapangan pandang operasi jelas. Mata kiri ditetesi dengan
Pantocain 0,5% 1 tetes. Selanjutnya dilakukan spooling pada kantus medial/lateral,
forniks superior/inferior bola mata dengan campuran povidon iodine : ringer laktat = 1:9,
kemudian daerah palpebra kiri di-desinfeksi dengan povidon iodine, kemudian dibilas
dengan alcohol 70%.
Tutup lapangan operasi dengan doek steril besar. Lapangan operasi diperkecil
dengan doek steril, kemudian pasang speculum mata pada palpebra kiri dan dilakukan
anastesi subkonjungtiva dengan lidocain 2% sebanyak 3 cc. speculum mata dilepas,
kemudian dilakukan masase okulus kiri selama 2 menit. Spekulum mata dipasang
kembali, kemudian dilakukan fiksasi muskulus rektus superior sepanjang 4 mm dari
limbus superior dengan benang dexon 2.0 dan difiksasi pada doek steril.
Selama operasi, kornea dibasah dengan ringer laktat, kemudian dilakukan
peritomi dasar forniks konjungtiva sepanjang limbus superior 7 mm. Perdarahan yang
terjadi dirawat dengan kapas pelintir dan kauter.
Dilakukan grooving dengan pisau dari arah jam 10 sampai jam 2. Kontrol
perdarahan. Kornea ditembus sampai COA dengan Lafenol kemudian dilakukan
Kapsulotomi ECCE dengan jarum dibengkokan. Insisi diperlebar dengan gunting kornea
ke arah kiri dan kanan. Lensa dikeluarkan perlahan-lahan dengan muscle haak pada arah
jam 6 dan lensa loop arah jam 1. Nukleus dapat dikeluarkan secara utuh. Dilakukan
aspirasi dan irigasi dengan symcoe untuk membersihkan sisa-sisa korteks (luka insisi
diperkecil dengan penjahitan kornea pada tepi luka sebanyak 5 jahitan). Dilanjutkan
dengan penyuntikan cairan viscous ke COA. Kemudian lensa introkuler yang berkekuatan
+20,0 D dimasukkan di bawah iris. Kemudian cairan miostat dan udara dimasukkan ke
dalam COA. Luka insisi (kornea dan sclera) dijahit sebanyak 6 jahitan dengan benang
dexon 10.0. Sisa cairan viscous diaspirasi kembali. Simpul jahitan dibenamkan ke dalam
kornea.
Mata kiri disuntik dengan campuran Dexametasone 0,3% sebanyak 0,5 cc dan
Gentamicin 50 mg dengan menggunakan jarum syringe 1 cc pada daerah sub konjungtiva
pada posisi jam 12 sekitar 2 mm dari duktus kantus superior. Benang fiksasi dilepaskan.
Speculum mata dilepaskan. Luka operasi diberi salep gentamicin, kemudian mata kiri
ditutup dengan kasa steril dan diplester.
Operasi selesai pkl. 11:30 dan penderita diistirahatkan diruangan.
Diagnosis post operasi
Pseudofallia OS
Terapi post operasi