Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
OLEH :
NAMA
NIM
: 020503044
DEPARTEMEN
: AKUNTANSI
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
PERNYATAAN
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, untuk
setiap kasih, penyertaan dan kebaikanNya yang memampukan penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi isi maupun penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,
penulis menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak bimbingan, bantuan,
serta dukungan doa dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si., Ak., selaku Ketua Departemen Akuntansi
dan Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc. Ak., selaku Sekretaris
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nurzaimah, MM, Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam proses
penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
ABSTRAK
Modal kerja merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya. Manajemen modal kerja adalah salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana dan seberapa besar pengaruh manajemen modal kerja yang meliputi
rasio lancar, rasio cepat, dan rasio perputaran modal kerja terhadap profitabilitas
(ROI) perusahaan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi pihak manajemen yang berkaitan dengan modal kerja,
dan juga sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan.
Jenis penelitian ini berbentuk asosiatif kuantitatif dengan teknik analisis
menggunakan model regresi berganda. Model regresi berganda digunakan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh variabel-variabel bebas yaitu rasio lancar, rasio
cepat, dan rasio perputaran modal kerja terhadap variabel terikat yaitu ROI.
Pengerjaan model regresi berganda ini dilakukan dengan bantuan aplikasi
komputer program SPSS 12. Data yang dianalisis adalah neraca dan laporan laba
rugi per bulan Hotel Internasional Sibayak Berastagi kurun waktu 2004-2006,
sehingga jumlah sampel adalah 36 bulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel rasio lancar, rasio cepat, dan
rasio perputaran modal kerja memiliki hubungan yang searah dengan ROI, namun
tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap ROI. Nilai R Square sebesar 0,034
berarti variabel-variabel bebas hanya mampu memberikan penjelasan/pengaruh
sebesar 3,4 % terhadap variabel terikat.
Kata Kunci: rasio lancar, rasio cepat, rasio perputaran modal kerja, ROI
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
ABSTRACT
Working capital is an important thing for the company to run its business.
Working capital management is one factor that can influence the profitability.
This research aims to know how and how big is the influence of working capital
management include current ratio, quick ratio, and working capital turnover ratio
towards profitability (ROI) of the company. Besides, hope this research can give
contribution for managements that related with working capital, and can be the
reference for next research.
The type of this research is comparative associative and the analytical technic is
using multiple regression model. Multiple regression model is used to find how is
the influence of the independent variables include current ratio, quick ratio, and
working capital turnover ratio towards ROI as dependent variable. This multiple
regression model is run with SPSS 12 program computer application. The
analyzed datas are monthly Balance Sheets and Income Statements of Sibayak
Berastagi International Hotel from 2004-2006, so there are 36 months as the
samples.
The results of this research is that current ratio, quick ratio, and working capital
turnover ratio have current relation with ROI, but dont have strong influence
towards ROI. The R Square value is 0.034 means the independent variables can
influence the dependent variable for only 3.4 %.
Key words: current ratio, quick ratio, working capital turnover ratio, ROI
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN...i
KATA PENGANTARii
ABSTRAK......v
ABSTRACT...vi
DAFTAR ISI.vii
DAFTAR TABEL.......x
DAFTAR GAMBAR.xi
DAFTAR LAMPIRAN....xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.1
B. Batasan dan Perumusan Masalah...4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..5
D. Kerangka Konseptual dan Hipotesis..6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan.7
1. Pengertian Laporan Keuangan...7
2. Tujuan Laporan Keuangan.8
3. Jenis-jenis Laporan Keuangan...8
B. Modal Kerja.18
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.36
B. Jenis dan Sumber Data.36
C. Teknik Pengumpulan Data...36
D. Teknik Analisis dan Evaluasi ......37
E. Jadwal dan Lokasi Penelitian...38
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian.39
1. Sejarah Singkat Perusahaan.39
2. Struktur Organisasi Perusahaan...41
3. Laporan Keuangan Perusahaan42
B. Hasil Analisis Penelitian..49
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
DAFTAR TABEL
Nomor
Tabel 1.1
Judul
Halaman
Tabel 2.1
21
Tabel 2.2
21
Tabel 4.1a
Tabel 4.1b
Tabel 4.2a
46
Tabel 4.3b
45
Tabel 4.3a
44
Tabel 4.2b
43
47
48
Tabel 4.4
Descriptive Statistics
49
Tabel 4.5
50
Tabel 4.6
Correlations
51
Tabel 4.7
Variables Entered/Removed
53
Tabel 4.8
Model Summary
54
Tabel 4.9
Tabel ANOVA
55
Tabel 4.10
Coefficients
56
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar 1.1
Judul
Halaman
Kerangka Konseptual 6
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
BAB I
PENDAHULUAN
Ada beberapa rasio yang dapat digunakan untuk mengukur manajemen modal
kerja. Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kamel (2004), rasio yang
digunakan adalah rasio pembelanjaan modal kerja, perubahan rasio lancar,
perubahan tingkat perputaran modal kerja, dan perubahan rasio jumlah aktiva
lancar terhadap aktiva tetap. Melalui pengujian hipotesis secara individual dengan
sistem uji statistik dari penelitian tersebut ditemukan bahwa tingkat perputaran
modal kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap kemampuan perusahaan
untuk memperoleh laba.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2006), yang
menggunakan rasio receivable turnover, working capital turnover, dan current
ratio. Diantara rasio-rasio tersebut, hasil penelitian menunjukkan, hanya rasio
working capital turnover dan receivables turnover yang memiliki hubungan yang
positif dan signifikan terhadap kemampuan memperoleh laba perusahaan.
Hotel Internasional Sibayak Berastagi merupakan Hotel Resort dengan status
hotel berbintang 4 yang terletak di Dataran Tinggi Karo dan berada di bawah
naungan PT Indah Alam Lestari yang berpusat di Medan. Hotel ini memiliki
banyak fasilitas untuk kenyamanan tamu dengan kegiatan utama yaitu pengadaan
fasilitas akomodasi, food and beverage, serta bagian-bagian operasi lainnya
seperti hiburan, rekreasi, olahraga, ruang pertemuan dan beberapa fasilitas lain.
Dalam kegiatan tersebut perusahaan membutuhkan modal kerja untuk membiayai
operasi sehari-hari, yang hasilnya diharapkan akan memberi keuntungan.
Modal kerja yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan tersebut. Jumlah modal kerja harus mencukupi untuk operasional
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Des 2004
X1
73,84%
X2
59,165%
X3
-1,0099%
Y
-0,00325%
Des 2005
83,888%
64,46%
-1,6046%
-1,6999%
Des 2006
150,74%
134,935%
0,4729%
-2,726%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada priode Desember 20042005 current ratio dan quick ratio mengalami kenaikan. Pada periode yang sama
rasio profitabilitas (ROI) juga mengalami kenaikan. Pada periode Desember 20052006 current ratio dan quick ratio mengalami kenaikan sementara ROI
mengalami penurunan. Pergerakan yang sama juga dialami oleh rasio perputaran
modal kerja (working capital turnover) dimana pada periode Desember 20042005 rasio ini mengalami kenaikan, sedangkan pada periode Desember 2005-2006
rasio ini mengalami penurunan.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan batasan masalah sebelumnya
maka penulis membuat perumusan masalah Bagaimana pengaruh variabelRelani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
variabel: rasio lancar, rasio cepat, dan perputaran modal kerja terhadap
profitabilitas pada Hotel Internasional Sibayak Berastagi.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Harta Lancar
Hutang Lancar
Modal kerja:
Rasio lancar
Rasio cepat
Perputaran modal kerja
Profitabilitas
Variabel
independen
Variabel
dependen
2. Hipotesis
Hipotesis yang dikemukakan berdasarkan perumusan masalah adalah: rasio
lancar, rasio cepat, dan perputaran modal kerja mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas (ROI) perusahaan Hotel Internasional Sibayak
Berastagi.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Setiap perusahaan memiliki laporan keuangan yang berisi informasi tentang
posisi keuangan perusahaan tersebut pada saat tertentu, kinerja dan perubahan
dalam posisi keuangan perusahaan tersebut yang dimanfaatkan oleh para pemakai
laporan keuangan untuk memberi penilaian dan mengambil keputusan yang
berhubungan dengan perusahaan. Sundjaja dan Barlian (2002: 68) menyebutkan
bahwa laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari
proses akuntansi yang digunakan sebagai alat
yang
menggunakan
laporan
keuangan
biasanya
dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu pihak internal dan pihak eksternal. Pihak
internal merupakan pihak pengambil keputusan yang secara langsung berpengaruh
terhadap kegiatan internal perusahaan. Sementara pihak eksternal merupakan
pihak pengambil keputusan yang tidak secara langsung berpengaruh terhadap
kegiatan internal perusahaan, tetapi berkaitan dengan hubungan mereka dengan
perusahaan.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
keuangan
disusun
untuk
menggambarkan
posisi
keuangan
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
a. Neraca
Laporan ini merupakan laporan yang memberikan informasi tentang posisi
keuangan perusahaan berupa keseimbangan antara aktiva dan kewajiban serta
modal yang menjadi sumber kekayaan perusahaan tersebut pada saat tertentu.
Neraca menurut Djarwanto (2004: 20) adalah suatu laporan yang sistematis
tentang aktiva (assets), utang (liabilities), dan modal sendiri (owners equity) dari
suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Purba (2002: 36) mengemukakan bahwa
neraca menggambarkan posisi keuangan (financial position) sebuah perusahaan
pada saat tertentu biasanya per 31 Desember setiap tahun. Neraca juga
menggambarkan total investasi (total investment) dan total pembelanjaan (total
financing) pada saat tertentu. Dimana total investasi itu disebut aktiva (assets)
yang letaknya pada sisi kiri dan total pembelanjaan itu disebut pasiva (liabilities
and equity) pada sisi kanan.
Sundjaja dan Barlian (2002: 69) menyebutkan bahwa neraca (balance sheet)
adalah laporan mengenai aktiva, hutang dan modal dari perusahaan pada suatu
saat tertentu. Sementara menurut Stice dan Skousen (2004: 136) yang dikutip
dari Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) aktiva merupakan
kemungkinan manfaat ekonomi di masa yang akan datang yang diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian di
masa lalu.
Dari beberapa pengertian neraca tersebut di atas, dapat diketahui bahwa
neraca terdiri dari tiga bagian pokok yaitu sebagai berikut:
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
1. Aktiva
Aktiva (aset) adalah sumber ekonomi yang dimiliki atau dikendalikan oleh
suatu perusahaan. Aktiva disebut juga sebagai harta yang dimiliki perusahaan
yang berperan dalam operasi perusahaan. Menurut Djarwanto (2004: 20) aktiva
merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan. Dimana aktiva ini dapat
berupa kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan
tersebut. Djarwanto juga menjelaskan bahwa harta kekayaan tersebut harus
dinyatakan secara jelas, diukur dalam satuan uang, dan diurutkan berdasarkan
lamanya waktu atau kecepatannya berubah kembali menjadi uang kas.
Secara garis besar, aktiva dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Menurut Purba (2002: 37) aktiva lancar
adalah kas atau yang dapat diubah menjadi dalam waktu kurang dari tahun. Hal
ini juga berarti aktiva mempunyai perputaran kurang dari satu tahun. Sementara
Djarwanto (2004: 25) mengemukakan bahwa aktiva lancar mencakup uang kas,
aktiva lainnya, atau sumber lainnya yang dapat diharapkan dapat direalisir
menjadi uang kas, atau dijual, atau dikonsumir selama jangka waktu yang normal
(biasanya satu tahun).
Ikatan Akuntan Indonesia (2007: 1.7) mengemukakan bahwa suatu aktiva
(aset) diklasifikasikan sebagai aktiva lancar jika aktiva itu:
a) Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau
digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan;
atau
b) Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek
dan diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 (dua belas)
bulan dari tanggal neraca; atau
c) Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
2. Kewajiban
Kewajiban atau disebut juga hutang menunjukkan sumber modal yang berasal
dari kreditur. Dimana pihak perusahaan wajib memenuhi tagihan yang berasal dari
pihak kreditur tersebut dalam jangka waktu tertentu. Hutang adalah kewajiban
perusahaan untuk membayar kas, pemindahan aset lain atau memberikan jasa-jasa
kepada orang lain. Djarwanto (2004: 34) mendefinisikan kewajiban atau hutang
adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang
atau menyerahkan barang atau jasa pada tanggal tertentu. Berdasarkan jangka
waktu pengembalian atau pelunasannya, Djarwanto mengelompokkan hutang
menjadi hutang jangka pendek (current liabilities) dan hutang jangka panjang
(noncurrent liabilities).
Stice dan Skousen (2004: 136) seperti yang dikutip dari SFAC mendefinisikan
bahwa kewajiban merupakan kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di
masa depan yang timbul dari kewajiban sekarang dari suatu entitas untuk
mengalihkan aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lain pada masa yang
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
akan datang sebagai hasil dari transaksi atau kejadian di masa lalu. Stice dan
Skousen mengelompokkan kewajiban sebagai kewajiban lancar (kewajiban jangka
pendek) dan kewajiban tidak lancar (kewajiban jangka panjang). Stice dan
Skousen juga memberikan definisi dari kewajiban lancar (2004: 142) sebagai
kewajiban yang diharapkan akan dibayar dengan menggunakan aktiva lancar
atau
dengan
menciptakan
kewajiban
jangka
pendek
lain.
Kewajiban
3. Ekuitas Pemilik
Ekuitas pemilik atau modal sendiri merupakan dana yang bersumber dari
pemilik perusahaan. Stice dan Skousen (2004: 136) mengemukakan definisi
ekuitas pemilik yang dikutip dari SFAC yaitu sisa kepemilikan atas aktiva dari
suatu
Dalam
sebuah
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
pendapatan;
laba rugi usaha;
beban pinjaman;
bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang
diperlakukan menggunakan metode ekuitas;
e) beban pajak;
f) laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan;
g) pos luar biasa;
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
pada periode tertentu. Untuk mengetahui perubahan besarnya modal atau ekuitas
selama suatu periode akuntansi perlu disusun laporan perubahan ekuitas ini. Di
dalam laporan perubahan ekuitas disajikan ikhtisar perubahan yang terjadi dalam
ekuitas yang merupakan perubahan total dari modal selama satu periode termasuk
laba atau rugi.
d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang memberikan informasi tentang arus
perputaran kas. Laporan arus kas (statement of cash flow) menurut Stice dan
Skousen (2004: 319) menjelaskan perubahan pada kas atau setara kas (cash
equivalent) dalam periode tertentu. Yang dimaksud dengan setara kas adalah
investasi jangka pendek yang amat likuid yang bisa segera ditukar dengan kas.
Dengan mengutip dari SFAC, Stice dan Skousen menyebutkan bahwa untuk dapat
dikatakan setara kas, maka suatu unsur haruslah:
1. Dapat segera ditukar dengan kas ketika diperlukan
2. Sangat dekat dengan masa jatuh temponya sehingga kecil risiko terjadinya
perubahan nilai akibat perubahan tingkat suku bunga.
Laporan arus kas menunjukkan jumlah kas masuk (penerimaan kas) dan
jumlah kas keluar (pengeluaran kas) dalam suatu periode tertentu. Dari laporan
arus kas akan terlihat kenaikan atau penurunan bersih kas perusahaan di akhir
periode. Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan
menjadi tiga bagian utama yaitu:
1. Aktivitas operasi
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Yang termasuk dalam aktivitas operasi menurut Stice dan Skousen (2004:
320) adalah transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang akan menentukan laba
bersih. Arus kas masuk yang utama bagi kebanyakan bisnis berasal dari
penerimaan kas dari penjualan barang atau pemberian jasa. Penerimaan kas
lainnya dapat berasal dari bunga, dividen, dan pos-pos lainnya yang serupa.
Sedangkan arus kas keluar yang terutama adalah pembayaran untuk pembelian
persediaan, gaji, pajak, sewa, dan beban-beban yang sejenis.
2. Aktivitas investasi
Arus kas terutama dalam aktivitas investasi adalah pembelian dan penjualan
tanah, bangunan, peralatan, dan aktiva lainnya yang tidak dibeli untuk dijual
kembali. Aktivitas ini juga termasuk pembelian dan penjualan instrumen
keuangan yang tidak ditujukan untuk diperdagangkan. Aktivitas-aktivitas tersebut
dapat terjadi secara rutin sehingga menghasilkan penerimaan dan pengeluaran kas
namun tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas operasi bisnis.
3. Aktivitas pendanaan
Yang termasuk dalam aktivitas pendanaan adalah transaksi dan kejadian
dimana kas diperoleh dari dan dibayarkan kembali kepada para pemilik dan para
kreditor. Misalnya, kas yang diperoleh dari suatu pinjaman, kas yang dihasilkan
dari penerbitan saham, dan lain sebagainya.
e. Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan keuangan dasar tidak memberikan semua informasi yang diinginkan
para pemakainya. Karena itu, diperlukan informasi tambahan berupa catatan atas
laporan keuangan. Melalui catatan atas laporan keuangan, para pemakai laporan
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
B. Modal Kerja
1. Pengertian Modal Kerja
Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja dalam menjalankan aktivitasnya
sehari-hari. Kelangsungan hidup perusahaan sangat tergantung pada modal
kerjanya. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk beroperasi
dalam rangka pencapaian laba yang ditargetkan. Modal kerja juga harus dijaga
agar tidak timbul masalah selama perusahaan menjalankan aktivitasnya. Modal
kerja tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil.
Modal kerja dapat diartikan sebagai aktiva lancar dikurangi hutang lancar.
Menurut Harahap (2006:288) modal kerja ini merupakan ukuran tentang
keamanan dari kepentingan kreditur jangka pendek. Harahap juga memberikan
pengertian bahwa modal kerja bisa juga dianggap sebagai dana yang tersedia
untuk diinvestasikan dalam aktiva tidak lancar atau untuk membayar utang tidak
lancar. Kenaikan modal kerja dapat diakibatkan oleh oleh penurunan atau
penjualan aktiva tidak lancar atau adanya kenaikan utang jangka panjang dan
modal. Sebaliknya, penurunan modal kerja dapat diakibatkan adanya kenaikan
aktiva tidak lancar atau penurunan utang jangka panjang dan modal.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Purba (2002: 125) menyebutkan bahwa modal kerja adalah sama dengan
aktiva lancar (current assets). Dimana aktiva lancar adalah aktiva yang terdiri
dari kas dan aktiva lain yang dapat diubah menjadi kas dalam waktu kurang dari
satu tahun. Sementara modal kerja netto (net working capital) adalah selisih
aktiva lancar dengan hutang lancar (current liabilities). Hutang lancar adalah
hutang atau kewajiban yang harus dibayar atau dilunasi dalam waktu kurang dari
satu tahun.
Menurut Syahyunan (2004:37) modal kerja mengandung dua pengertian,
yaitu gross working capital yang merupakan keseluruhan dari aktiva lancar, dan
net working capital yang merupakan selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang
lancar.
Sehubungan
dengan
kedua
pengertian
tersebut
Syahyunan
tingkat perputarannya tidak melebihi satu tahun atau jangka waktu operasi normal
perusahaan.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Secara lebih sederhana, modal kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar
dengan pasiva lancar perusahaan. Dari pengertian tersebut, Sundjaja dan Barlian
menjelaskan bahwa modal kerja bersih dapat bernilai positif ataupun negatif.
a. Modal kerja bersih perusahaan dikatakan positif jika aktiva lancar
melebihi pasiva lancar, dimana umumnya modal kerja bersih adalah
bagian aktiva lancar yang dibiayai dengan dana jangka panjang (terdiri
dari hutang jangka panjang dan modal saham). Pasiva lancar menunjukkan
sumber dana jangka pendek, karena itu jika aktiva lancar lebih besar dari
pasiva lancar maka kelebihan itu dibiayai dengan dana jangka panjang.
b. Modal kerja bersih perusahaan dikatakan negatif jika aktiva lancar lebih
kecil dari pada pasiva lancar dan itu berarti modal kerja bersih adalah
bagian dari aktiva tetap yang dibiayai dengan pasiva lancar.
Berikut ini ditunjukkan contoh modal kerja positif dan modal kerja negatif:
Tabel 2.1
PT ABC
NERACA
31 Desember 2006
AKTIVA
PASIVA
Aktiva lancar
Aktiva tetap
Jumlah
100
80
Modal
120
300 Jumlah
300
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Tabel 2.2
PT XYZ
NERACA
31 Desember 2006
AKTIVA
PASIVA
Aktiva lancar
Aktiva tetap
Jumlah
150
60
Modal
90
300 Jumlah
300
Pada neraca ABC modal kerja bersih adalah 75 yaitu 175 dikurangi 100. Ini
merupakan modal kerja positif, dimana aktiva lancar lebih besar dari pada pasiva
lancar sehingga modal kerja bersih dibiayai dengan hutang jangka panjang dan
modal. Sementara pada neraca XYZ, modal kerja bersih adalah (50) yaitu 100
dikurangi 150. Jumlah tersebut menunjukkan modal kerja negatif, dimana aktiva
lancar lebih kecil dari pada pasiva lancar sehingga modal kerja bersih merupakan
bagian aktiva tetap yang dibiayai dengan pasiva lancar.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Modal kerja ini adalah modal kerja yang harus ada pada perusahaan untuk
menjaga agar perusahaan dapat tetap menjalankan operasinya secara terusmenerus.
Modal kerja ini dapat dibedakan lagi menjadi:
1) Modal kerja primer, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus
ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
2) Modal kerja normal, yaitu jumlah modal kerja yang harus ada untuk
memenuhi kebutuhan sesuai kapasitas produksi yang normal.
b
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Dan
untuk
meningkatkan
likuiditasnya,
perusahaan
bisa
menginvestasikan dana tambahan dalam bentuk kas atau surat berharga. Akan
tetapi keputusan ini berkaitan dengan keseimbangan karena aktiva lancar
mengahsilkan sedikit pengembalian atau bahkan tidak ada pengembalian. Tetapi
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Dalam suatu perusahaan dapat saja terjadi kelebihan atau kekurangan modal
kerja. Keadaan itu, baik kelebihan ataupun kekurangan modal kerja merupakan
keadaan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.
Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya kelebihan modal kerja menurut
Djarwanto (2004: 90) yaitu:
1. Pengeluaran saham dan obligasi yang melebihi dari jumlah yang
diperlukan.
2. Penjualan aktiva tetap tanpa diikuti penempatan kembali.
3. Pendapatan atau keuntungan yang diperoleh tidak digunakan untuk
membayar dividen, membeli aktiva tetap, atau maksud-maksud
lainnya.
4. Konversi operating asset menjadi modal kerja melalui proses
penyusutan, tetapi tidak diikuti dengan penempatan kembali.
5. Akuntansi dana sementara menunggu investasi, ekspansi dan lainlain.
Ada beberapa rasio yang dapat digunakan untuk mengukur manajemen modal
kerja. Rasio-rasio ini mencakup rasio-rasio likuiditas (rasio modal kerja).
Menurut Djarwanto (2004: 149) rasio ini terdiri dari current ratio, acid test ratio
(quick ratio), receivables turnover, inventory turnover, tingkat tersedianya uang
kas untuk membelanjai operasi perusahaan, working capital turnover, dan current
assets turnover.
1. Current ratio (rasio lancar) menunjukkan tingkat likuiditas perusahaan. Rasio
lancar diperoleh dengan membagi aktiva lancar (current assets) dengan utang
jangka pendek (current liabilities).
2. Acid test ratio (atau quick ratio atau rasio cepat) didapatkan dengan
membandingkan kas dan aktiva lancar lainnya setelah dikurangi persediaan
dengan utang jangka pendek. Persediaan tidak ikut diperhitungkan karena
dianggap memerlukan waktu lama untuk direalisasi menjadi uang, dan tidak
pasti apakah akan terjual atau tidak.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
modal kerja pada tiap-tiap perusahaan tidaklah sama. Penentuan jumlah modal
kerja yang tepat harus direncanakan dengan baik karena kalau modal kerja terlalu
banyak atau terlalu sedikit akan berakibat tidak baik bagi perusahaan bahkan
dapat menimbulkan kerugian.
Purba menyebutkan ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi besarnya
jumlah modal kerja pada sebuah perusahaan (2002: 130-131) yaitu:
1. Rencana penjualan sesuai dengan potensi pasar.
2. Perputaran modal kerja.
3. Kebijakan mengenai jumlah piutang, jumlah persediaan serta jumlah kas
yang diinginkan oleh perusahaan.
Syahyunan menjelaskan bahwa kebutuhan modal kerja dalam perusahaan
akan dipengaruhi oleh beberapa faktor (40-41) yaitu:
1. Volume penjualan.
2. Besar kecilnya skala usaha perusahaan.
3. Aktivitas perusahaan.
4. Perkembangan teknologi.
5. Sikap perusahaan terhadap likuiditas dan profitabilitas.
E. Profitabilitas Perusahaan
Dalam kegiatan operasional perusahaan, profit merupakan elemen penting
dalam menjamin kelangsungan perusahaan. Dengan adanya kemampuan
memperoleh laba dengan menggunakan semua sumber daya perusahaan maka
tujuan-tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Penggunaan semua sumber daya
tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi.
Laba merupakan hasil dari pendapatan oleh penjualan yang dikurangkan dengan
beban pokok penjualan dan beban-beban lain. Beban-beban tersebut berasal dari
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
modal kerja. Wild (2005: 110) mendefinisikan laba sebagai pendapatan dan
keuntungan dikurangi beban dan kerugian selama periode pelaporan.
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
Rasio profitabilitas bertujuan untuk mengukur efisiensi aktivitas perusahaan dan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Ukuran profitabilitas
memiliki keunggulan dibandingkan dengan ukuran kekuatan keuangan jangka
panjang yang lainnya. Angka profitabilitas juga dapat digunakan dalam analisis
likuiditas jangka pendek. Rasio profitabilitas didapatkan dengan menghitung ROI
(return on investment) yaitu dengan menbandingkan net earnings (laba bersih)
dengan total assets (total aktiva). Atau dapat dituliskan dengan rumus:
ROI = Laba bersih
Total aktiva
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan bentuk asosiatif kuantitatif yaitu penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
C. Jenis Data
Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam
bentuk yang sudah jadi yang tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut, seperti:
1. Laporan keuangan bulanan periode 2004-2006,
2. Sejarah singkat Hotel Internasional Sibayak Berastagi, dan
3. Struktur organisasi Hotel Internasional Sibayak Berastagi.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
= konstanta
= koefisien regresi
X1 = rasio lancar
X2 = rasio cepat
X3 = perputaran modal kerja
e
= standar error
2. Uji t
a) Merumuskan hipotesis
Ho : bi = 0 (Setiap variabel bebas yaitu rasio lancar, rasio cepat, dan
perputaran
modal
kerja
secara
individual
tidak
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Hotel Internasional Sibayak Berastagi merupakan hotel resort yang terletak di
dataran tinggi Karo, dengan luas 3,6 hektare, 1400 meter di atas permukaan laut.
Hotel Internasional Sibayak terletak di Jalan Merdeka No. 1, Berastagi.
Hotel Internasional Sibayak Berastagi merupakan usaha dari Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN), yang didirikan pada tanggal 11 Maret 1990 dan
baru diresmikan secara simbolis pada tanggal 03 Maret 1991 oleh Presiden
Soeharto di Bali bersama beberapa hotel lainnya. Pada awal berdirinya Hotel
Internasional
Sibayak
Berastagi,
pengelolaan
dipercayakan
kepada
PT
Alam Lestari, maka General Manager dijabat oleh Bapak Mustika Akbar S.Sos,
MAP sampai dengan saat ini.
Dalam pengelolaannya, General Manager dibantu oleh Manager Operasional
dan kepala bagian pada setiap departemen. Hotel Internasional Sibayak Berastagi
memiliki kurang lebih 125 orang karyawan dan berkantor pusat di Medan. Di
dalam operasionalnya Hotel Internasional Sibayak dibagi dalam beberapa
departemen yang dikepalai oleh masing-masing kepala bagian yaitu departemen
House Keeping, Food & Beverage, Front Office, Security, Personalia, Sales &
Marketing, Accounting, Engineering.
Hotel Internasional Sibayak Berastagi dengan status Hotel berbintang IV
(empat) memiliki banyak fasilitas untuk kenyamanan tamu. Adapun kelebihan
yang dimiliki oleh Hotel Internasional Sibayak Berastagi yaitu:
a. Tempatnya yang strategis, yaitu dekat kota.
b. Banyak ruangan meeting.
c. Punya swimming pool dengan air hangatnya.
d. Air hangat/panas di kamar 24 jam.
e. Letak kamar yang unik dengan berbagai cottage menjadi pilihan tamutamu.
Hotel Internasional Sibayak Berastagi memiliki visi dan misi yang hendak
dicapai. Adapun visi dan misi tersebut secara ringkas adalah sebagai berikut:
a. Memberikan kualitas pelayanan yang tertinggi kepada semua pelanggan
dengan harga yang pantas.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
tujuan
perusahaan
sebagaimana
yang
diharapkan.
Dalam
Jabatan:
Controller,
bawahan
langsung:
karyawan
Accounting
Department.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
B.
Output 1
Tabel 4.4
Descriptive Statistics
Profitabilitas
Rasio lancar
Rasio cepat
Rasio Perputaran
modal kerja
Mean
-.003409
1.0387706
.9133314
Std. Deviation
.017428530
.40563413
.38567323
-.8353483
.98600037
N
36
36
36
36
Sumber: Lampiran 2
Tabel 4.5
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00-0,199
Sangat rendah
0,20-0,399
Rendah
0,40-0,599
Sedang
0,60-0,799
Kuat
0,80-1,000
Sangat kuat
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Output 2
Tabel 4.6
Correlations
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
Profitabilitas
Rasio lancar
Rasio cepat
Rasio Perputaran
modal kerja
Profitabilitas
Rasio lancar
Rasio cepat
Rasio Perputaran
modal kerja
Profitabilitas
Rasio lancar
Rasio cepat
Rasio Perputaran
modal kerja
Profitabilitas
1.000
.131
.062
Rasio lancar
.131
1.000
.824
Rasio cepat
.062
.824
1.000
Rasio
Perputaran
modal kerja
.010
.731
.919
.010
.731
.919
1.000
.
.223
.359
.223
.
.000
.359
.000
.
.476
.000
.000
.476
.000
.000
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
Sumber: Lampiran 2
Hasil analisis dengan menggunakan SPSS yang ditunjukkan pada tabel di atas
akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Rasio lancar
Dari hasil perhitungan diatas, didapatkan angka korelasi antara rasio lancar
dengan profitabilitas (ROI) adalah sebesar 0,131. Artinya, hubungan kedua
variabel lemah (penjelasan dapat dilihat pada tabel 4.5). Korelasi positif
menunjukkan bahwa hubungan antara rasio lancar dengan ROI searah.
Artinya jika rasio lancar naik (meningkat) maka akan diikuti dengan kenaikan
persentase ROI. Untuk melihat apakah hubungan antara variabel rasio lancar
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
dengan ROI signifikan atau tidak dapat dilihat dari angka probabilitas (Sig)
yaitu sebesar 0,223 yang lebih besar dari 0,05. Ketentuan menyatakan bahwa
jika angka probabilitas (Sig) lebih kecil dari 0,05 maka ada hubungan yang
signifikan antara kedua variabel tersebut. Sementara pada perhitungan diatas,
angka probabilitas (Sig) yang diperoleh adalah sebesar 0,223 yang berarti
lebih besar dari 0,05, sehingga diketahui hubungan antara variabel rasio lancar
dengan ROI tidak signifikan.
2. Rasio cepat
Angka korelasi antara rasio cepat dengan ROI adalah sebesar 0,062. Artinya,
hubungan kedua variabel tersebut lemah. Angka korelasi positif menunjukkan
hubungan antara keduanya juga searah. Artinya, jika rasio cepat naik
(meningkat) maka akan diikuti dengan kenaikan (peningkatan) rasio
profitabilitas (ROI). Pada perhitungan yang ditunjukkan dalam output 2,
angka probabilitas (Sig) yang didapat sebesar 0,359 (berarti lebih besar dari
0,05) maka diketahui hubungan antara variabel rasio cepat dengan ROI adalah
tidak signifikan.
3. Rasio perputaran modal kerja
Angka korelasi antara rasio perputaran modal kerja dengan ROI adalah
sebesar 0,010. Angka ini menunjukkan hubungan kedua variabel tersebut
lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan yang searah di antara variabel
rasio perputaran modal kerja dengan variabel ROI. Artinya kenaikan pada
rasio perputaran modal kerja akan diikuti oleh kenaikan ROI. Angka
probabilitas (Sig) antara variabel rasio perputaran modal kerja dengan ROI
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
yang didapat adalah sebesar 0,476 (lebih besar dari 0,05) yang menunjukkan
bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut tidak signifikan.
Diantara ketiga variabel bebas yaitu rasio lancar, rasio cepat, dan rasio
perputaran modal kerja, dapat dilihat bahwa yang memiliki angka koefisien
korelasi yang paling besar terhadap variabel terikat rasio profitabilitas (ROI)
adalah rasio lancar. Maka secara teoritis variabel rasio lancar lebih berpengaruh
terhadap ROI dibandingkan dengan kedua variabel bebas lainnya.
Output 3
Tabel 4.7
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
Rasio
Perputaran
modal
kerja,
Rasio
lancar,
Rasioa
cepat
Variables
Removed
Method
Enter
Sumber: Lampiran 2
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
R
.185a
R Square
.034
Adjusted
R Square
-.056
Std. Error of
the Estimate
.017911448
Sumber: Lampiran 2
Penjelasan dari tabel diatas adalah sebagai berikut:
1. Tabel Model Summary menunjukkan nilai (R) yang menyatakan tingkat
hubungan diantara variabel adalah sebesar 0,185.
2. Nilai R square atau koefisien determinasi adalah 0,034 yang merupakan
hasil pengkuadratan dari koefisien korelasi R yaitu (0,185 x 0,185). Nilai
0,034 mengartikan bahwa variabel independen mampu memberikan
penjelasan korelasi ROI sebesar 3,4 %. Sedangkan sisanya yaitu sebesar
96,6 % (100 %-3,4 %) dijelaskan oleh variabel-variaebl lain yang lebih
kuat pengaruhnya yang tidak disertakan dalam estimasi model.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Output 5
Tabel 4.9
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
.000
.010
.011
df
3
32
35
Mean Square
.000
.000
F
.379
Sig.
.768a
a. Predictors: (Constant), Rasio Perputaran modal kerja, Rasio lancar, Rasio cepat
b. Dependent Variable: Profitabilitas
Sumber: Lampiran 2
Tabel output 5 tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Dari tabel ANOVA atau F test diatas diperoleh F hitung adalah sebesar
0,379 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,768.
2. Df for denumerator = NK = 36-2 = 34, df for numerator = K-1 = 2-1 = 1
maka nilai F tabel pada 5%. Oleh karena F hitung lebih kecil dari F tabel
maka variabel bebas secara serentak memiliki pengaruh terhadap variabel
terikat pada tingkat kepercayaan 95 %.
3. Tingkat signifikansi yaitu 0,768 lebih besar dari 0,05, maka model regresi
ini kurang tepat dipakai untuk menyatakan pengaruh variabel-variabel
bebas (rasio lancar, rasio cepat dan rasio perputaran moda kerja) terhadap
variabel ROI tersebut.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Output 6
Tabel 4.10
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
Model
(Constant)
Rasio lancar
Rasio cepat
Rasio Perputaran
modal kerja
-.022
.010
.005
.024
.013
.024
.226
.120
t
-.913
.732
.224
-.005
.008
-.265
-.598
Sig.
.368
.469
.824
.554
Sumber: Lampiran 2
Penjelasan dari tabel di atas adalah sebagai berikut:
1. Tabel tersebut menunjukkan persamaan regresi:
Y = - 0,022 + 0,010X1 + 0,005X2 0.005X3
Dimana:
Y = Rasio Profitabilitas (ROI)
X1 = Rasio Lancar
X2 = Rasio Cepat
X3 = Rasio Perputaran Modal Kerja
Konstanta sebesar (-0.022) menyatakan bahwa jika Rasio Lancar, Rasio
Cepat, atau Rasio Perputaran Modal Kerja bernilai nol, maka ROI adalah
sebesar -0.022.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
Berdasarkan probabilitas.
Jika probabilitas > 0,005, maka Ho diterima.
Jika probabilitas < 0,005, maka Ha ditolak.
Keputusan: terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikan) adalah 0,469
untuk rasio lancar, sebesar 0,824 untuk rasio cepat, dan sebesar 0,554
untuk rasio perputaran modal kerja atau probabilitas jauh di atas
0,005, maka Ho diterima yang berarti koefisien regresi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap rasio profitabilitas (ROI).
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai koefisien korelasi yang didapat dari hasil perhitungan dalam penelitian
ini antara rasio lancar dengan ROI adalah sebesar 0,131. Sesuai dengan tabel
4.5 (tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi), nilai ini
menunjukkan bahwa hubungan antara rasio lancar dengan ROI pada Hotel
Internasional Sibayak Berastagi tergolong sangat rendah yaitu berada pada
interval koefisien korelasi 0,00-0,199, ini berarti variabel rasio lancar tidak
terlalu berpengaruh terhadap ROI. Korelasi positif menunjukkan bahwa
hubungan antara rasio lancar dengan ROI searah. Artinya jika rasio lancar
naik (meningkat) maka akan diikuti dengan kenaikan persentase ROI.
2. Nilai koefisien korelasi yang didapat antara rasio cepat dengan ROI adalah
sebesar 0,062. Sesuai dengan tabel 4.5, nilai ini menunjukkan bahwa
hubungan antara rasio cepat dengan ROI adalah sangat rendah yaitu berada
pada interval koefisien korelasi 0,00-0,199. Berarti variabel rasio cepat tidak
memiliki pengaruh yang besar terhadap ROI. Angka korelasi positif
menunjukkan hubungan antara keduanya juga searah. Artinya, jika rasio cepat
naik (meningkat) maka akan diikuti dengan kenaikan (peningkatan) rasio
profitabilitas (ROI).
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
3. Nilai koefisien korelasi yang didapat antara rasio perputaran modal kerja
dengan ROI adalah sebesar 0,010. Dimana berdasarkan tabel 4.5 maka nilai
ini menunjukkan bahwa hubungan antara rasio perputaran modal kerja dengan
ROI tergolong sangat rendah yaitu berada pada interval 0,00-0,199. Jadi
variabel rasio perputaran modal kerja juga tidak memiliki pengaruh yang kuat
terhadap ROI. Nilai positif menunjukkan hubungan yang searah di antara
variabel rasio perputaran modal kerja dengan variabel ROI. Artinya kenaikan
pada rasio perputaran modal kerja akan diikuti oleh kenaikan ROI.
4. Nilai R Square atau koefisien determinasi adalah 0,034 yang merupakan hasil
pengkuadratan dari koefisien korelasi ( R ) yaitu 0,185 x 0,185. Nilai R
Square sebesar 0,034 mengartikan bahwa variabel-variabel rasio lancar, rasio
cepat, dan rasio perputaran modal kerja pada Hotel Internasional Sibayak
Berastagi hanya mampu memberikan penjelasan/pengaruh terhadap rasio
profitabilitas (ROI) sebesar 3,4 % sedangkan sisanya 96,6 % (100 %- 3,4 %)
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam estimasi model.
5. Berdasarkan pengamatan terhadap laporan keuangan Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, penulis menemukan bahwa perusahaan ini cenderung
memiliki ROI yang rendah. Selain itu juga jumlah beban yang tinggi sehingga
menghasilkan laba bersih yang cukup rendah bahkan mengalami kerugian
pada beberapa periode.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut:
1. Rasio-rasio modal kerja seperti rasio lancar, rasio cepat, dan rasio perputaran
modal kerja sebaiknya diperhatikan, dimana rasio-rasio tersebut memiliki
hubungan yang searah dengan rasio profitabilitas (ROI), sehingga adanya
peningkatan pada rasio-rasio modal kerja juga akan meningkatkan rasio
profitabilitas. Demikian juga, penurunan pada rasio-rasio modal kerja akan
berpengaruh terhadap menurunnya rasio profitabilitas.
2. Perusahaan disarankan untuk memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap profitabilitasnya dimana selama tiga tahun yang digunakan sebagai
data, profitabilitas perusahaan cenderung cukup rendah bahkan mengalami
kerugian.
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009
DAFTAR PUSTAKA
Relani Noverita Sianturi : Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Hotel Internasional
Sibayak Berastagi, 2008.
USU Repository 2009