Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
KEGIATAN
PERENCANAAN DAN PENAMBANGAN BATUBARA
PT.THIESS CONTRACTORS INDONESIA (TCI)
PADA TAMBANG BATUBARA SENAKIN
KOTABARU KALIMANTAN SELATAN
MAKASSAR
2007
i
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
KEGIATAN
PERENCANAAN DAN PENAMBANGAN BATUBARA
PT.THIESS CONTRACTORS INDONESIA (TCI)
PADA TAMBANG BATUBARA SENAKIN
KOTABARU KALIMANTAN SELATAN
MAKASSAR
2007
ii
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
KEGIATAN
PERENCANAAN DAN PENAMBANGAN BATUBARA
PT.THIESS CONTRACTORS INDONESIA (TCI)
PADA TAMBANG BATUBARA SENAKIN
KOTABARU KALIMANTAN SELATAN
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Teknik Geologi Teknik Pertambangan
iii
SARI
Pelaksanaan kegiatan kerja praktek ini dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman yang lebih lanjut kepada para mahasiswa dalam melihat alur kerja di
suatu industri pertambangan sehingga pola fikir mahasiswa menjadi lebih
meningkat dan berorientasi untuk masa depan.
Lokasi pelaksanaan kerja praktek secara administrasi termasuk Kabupaten
Kotabaru dengan ibukotanya Kotabaru Propinsi Kalimantan Selatan. Secara
geografis terletak diantara 115º 15’ BT – 116º 30’ BT dan 02º 20’ – 04º 21’ LS.
Di daerah ini terletak tambang batubara Senakin yang dilaksanakan oleh PT.
Thiess Contractors Indonesia (TCI).
Litologi di daerah penelitian secara berurutan terdiri dari serpentinite dan
batuan metasedimen yang merupakan anggota Formasi Manunggal dan Formasi
Alino. Formasi batuan ini merupakan dasar cekungan dari endapan batubara.
Ketebalan lapisan batubara ini berkisar antara 3 – 12 meter. Lapisan batubara
sepanjang 40 km dari utara ke selatan sampai kedalam pantai sepanjang 14 km
dengan arah perlapisan batuan N 50E/300. Formasi Tanjung ditutupi oleh Formasi
Berai yang berumur Oligosen - Miosen terdiri atas batu gamping, batu lempung,
batu pasir, intrusi basal dan batu pasir vulkanik. Peringkat/rank batubara yang
ditambang adalah batubara SubBituminus sampai batubara Bituminus dengan nilai
kalori sekitar 6500-7000 Kcal dengan kualitas batubara yang diinginkan dibagi
berdasarkan kandungan abu rata-rata 12% dan kandungan sulfur 0,8-1,1%.
Cadangan batubara yang layak ditambang (mineable reserve) pada
tambang batubara Senakin dengan rata-rata nilai Stripping Ratio 7 bcm/ton dan
ketebalan batubara minimal 50 cm sebesar 400.000 ton batubara per bulan,
dengan total overburden yang dipindahan rata-rata per bulan adalah 2.800.000
bcm. Total batubara bersih(wash coal) dari jig washing plant sekitar 160,000 ton
per bulan dan dense medium plant (DMP) sekitar 120,000 ton per bulan dengan
recovery sekitar 80%.
Metode penambangan yang dilakukan adalah open pit mining yaitu
penambangan dengan cara membuat lubang bukaan ke dalam permukaan bumi
yang mengandung lapisan batubara. Secara umum kegiatan penambangan
batubara oleh PT. Thiess Contractors Indonesia pada Tambang Senakin meliputi
penyiapan lahan, pengupasan lapisan tanah pucuk (topsoil removal), pengupasan
dan pembongkaran lapisan tanah penutup(overburden), penambangan batubara
dan kegiatan reklamasi .
Perusahaan pertambangan PT. Thiess Contractors Indonesia telah
mengupayakan pelaksanaan penambangan yang baik dan benar (good mining
practices), diantaranya mengoptimalkan dalam penghitungan sumberdaya dan
cadangan, recovery penambangan dan pengangkutan dan pengelolaan lingkungan
yang baik.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan
sehingga laporan pelaksanaan kerja praktek yang berjudul”“Kegiatan
Perencanaan dan Penambangan Batubara PT. Thiess Contractors Indonesia
Pada Tambang Batubara Senakin Kotabaru Kalimantan Selatan“ dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah Kerja
Praktek pada Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin dan
juga merupakan bentuk pelaporan kepada PT. Thiess Contractors Indonesia
Senakin Project sebagai perusahaan yang telah memberikan kesempatan untuk
melaksanakan kegiatan kerja praktek.
Dalam melakukan kerja praktek sampai penyusunan laporan ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
2. Ketua Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
3. Ketua Program Studi Teknik Pertambangan dan tim dosen yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan kerja praktek.
4. Peter Stregas selaku Project Manager PT. Thiess Contractors Indonesia
Senakin Project.
5. Ir.Gandhi Hermawan selaku Engineering Superintendent PT. Thiess
Contractors Indonesia Senakin Project.
6. Bapak Ir. Mudzakkir dan Ir. Edi Susanto sebagai pembimbing selama
melaksanakan kerja praktek.
7. Tim Engineering Departement PT. Thiess Contractors Indonesia Senakin
Project.
8. Tim Survey Engineering Departement PT. Thiess Contractors Indonesia
Senakin Project.
9. Training and Development Centre PT. Thiess Contractors Indonesia.
v
10. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang senantiasa memberikan
bantuan baik moril mapun materil selama melaksanakan kegiatan kerja
praktek.
11. Teman-teman Teknik Pertambangan angkatan 2004.
12. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Geologi.
Sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari berbagai kekurangan saya
menyadari bahwa didalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan untuk
itu kritik dan saran sangat saya harapkan guna penyempurnaan laporan ini. Akhir
kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Sekian dan terima kasih.
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
SARI
KATA PENGANTAR................................................................................................. v
DAFTAR ISI.............................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. ix
DAFTAR FOTO ........................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar belakang ......................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................ 1
1.3 Batasan Masalah...................................................................................... 2
1.4 Waktu dan Lokasi Penelitian................................................................... 2
1.5 Tahapan Penelitian .................................................................................. 3
1.6 Sistematika Penulisan.............................................................................. 4
vii
4.2.1.1 Pembersihan Lahan .................................................... 27
4.2.1.2 Pembuatan Kolam Pengendapan................................. 28
4.2.2 Pengupasan Lapisan Tanah Pucuk .......................................... 29
4.2.2.1 Pemuatan Tanah Pucuk ............................................... 29
4.2.2.2 Pengangkutan Tanah Pucuk ........................................ 30
4.2.2.3 Tempat Penimbunan Tanah Pucuk.............................. 30
4.2.3 Pembongkaran Lapisan Tanah Penutup .................................. 30
4.2.3.1 Jenis Tanah Penutup.................................................... 31
4.2.3.2 Pembongkaran Tanah Penutup.................................... 31
4.2.3.3 Pemboran dan Peledakan ............................................ 32
4.2.3.4 Pemuatan Tanah Penutup............................................ 32
4.2.3.5 Pengangkutan tanah penutup ...................................... 33
4.2.3.6 Tempat Penimbunan Tanah Penutup .......................... 33
4.2.4 Penambangan Lapisan Batubara ............................................. 34
4.2.4.1 Jenis Batubara ............................................................. 35
4.2.4.2 Pemuatan Batubara...................................................... 38
4.2.4.3 Pengangkutan Batubara............................................... 39
4.2.4.4 Tempat Pencucian batubara ........................................ 39
4.2.4.5 Tempat penimbunan batubara ..................................... 41
4.2.4.6 Pengapalan batubara ................................................... 41
4.2.5 Kegiatan Reklamasi ................................................................ 43
4.2.5.1 Penghalusan Lahan ................................................... 43
4.2.5.2 Pembentukan Lahan ................................................... 43
4.2.5.3 Penyebaran Lapisan tanah pucuk ............................... 44
4.2.5.4 Pembuatan Gradient Channel ..................................... 44
4.2.5.5 Penyebaran Cover crop .............................................. 44
4.2.5.6 Penanaman Pohon ...................................................... 44
4.2.5.7 Pemeliharaan .............................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
DAFTAR FOTO
Halaman
Foto
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
TINJAUAN UMUM
Kekayaan flora (vegetasi) yang ada pada tambang Senakin adalah jenis
tanaman revegetasi. Tanaman revegetasi yang ada di sekitar wilayah
penambangan antara lain Sengon, Akasia, Sungkai, Gmelina, bambu, Karet dan
5
6
Mahoni. Sedangkan tumbuhan asli yang terdapat di tambang Senakin yaitu jenis
Alaban, Mampat, Tiwangau, Marambung, Rotan, Ambaratan, Nipal, Bakau, dll.
Untuk fauna (hewan) yang terdapat disekitar wilayah tambang Senakin
yaitu Burung pipit, Belalang, Kadal, Kera, Babi, Biawak dan Ular.
Batuan dasar Pra Tersier yang terdiri mulai dari bagian bawah ke atas
adalah konglomerat, batu pasir, serpih dan batu lempung dengan ketebalan
beberapa meter hingga lebih dari 150 meter. Secara tidak selaras diatasnya
diendapkan batuan-batuan Tersier diantaranya seperti F.Tanjung dan F. Warukin,
8
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
terbuka
9
10
Contoh untuk metoda adalah metoda contour stripping dan metoda montain
removal
B. Area Mining.
Sistem ini digunakan untuk endapan batubara yang hampir datar,
penambangan dimulai dari daerah penambangan awal (box cut), dimana tanah
dari areal box cut ini akan dibuang ke areal buangan diluar pit dan penggalian
tanah berikutnya dibuang dibelakang yang sudah ditambang.
Contoh untuk metoda ini adalah metode area mining menggunakan dragline, dan
metode block area mining dengan menggunakan buldozer dan metode block area
mining dengan truck & shovel khusus lapisan batubara lebih miring
Keuntungan metoda ini adalah luas area yang terganggu dapat diminimalisasi.
Diterapkan : Berau Coal, Petangis
C. Ar
Area Mining Menggunakan D. Bl
Block Ar
Area Mi
Mining Menggunakan
Dragline Buldozer
E. Ha
Haul Ba
Back Menggunakan
Truck & shovel
BAB IV
PEMBAHASAN
15
16
yang akan dibongkar dengan jumlah batubara yang akan didapat sebesar 7 m3
tanah penutup berbanding 1 ton batubara.
Semakin kecil nilai Stripping Ratio (SR) yang didapat, maka peluang
untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan semakin besar. Sebaliknya
semakin besar nilai Stripping Ratio maka semakin kecil nilai ekonomis tambang
tersebut.
Permukaan Tanah
Over Burden
α
H
L
β
H : Tinggi Jenjang = 15 m
L : Lebar Jenjang = 5 m
α : Sudut Kemiringan (Single Slope) = 65°
β : Sudut Kemiringan Keseluruhan (Overall Slope) = 52°
Batas penambangan yang dibuat dilihat dari beberapa faktor seperti faktor
keamanan, geometri, ekonomi dan peralatan sehingga memenuhi standar
keamanan yang berlaku pada tambang batubara Senakin.
Masing-masing Pit (lubang bukaan) mempunyai jumlah blok rata-rata
sekitar 10 buah. Ukuran blok yang direncanakan pada tiap pit, mempunyai
3
ketentuan ukuran (125x125) m .
Aturan pembuatan jalan angkut pada lokasi tambang batubara Senakin sama
seperti lokasi tambang-tambang yang lain diantaranya :
1. Lebar jalan angkut untuk lalu lintas sekitar 30 m atau sekitar 4 kali
lebar rare dump truck Caterpillar tipe 785C. rare dump truck
Caterpillar 785C merupakan rare dump truck yang paling besar pada
tambang batubara Senakin.
2. Kemiringan jalan dibuat sekitar 8% untuk jalan-jalan permanen dan
maksimal 10% untuk jalan-jalan kecil dengan akses terbatas.
Excavator dan Wheel Loader merupakan alat yang paling sesuai dengan
kondisi permukaan di tambang Senakin. Excavator dan Wheel loader yang
digunakan PT. Thiess Contractors Indonesia untuk melakukan aktivitas
penggalian dan pemuatan material dan batubara. Spesipikasi alat muat yang
digunakan pada PT. Thiess Contractors Indonesia pada tambang batubara Senakin
yaitu :
Sumber : List Equipment PT.TCI bulan Agustus 2007
Alat Muat
Kapasitas
Description Unit
Bucket (m3)
Liebherr 994-200HE 2 14
Hitachi EX2500 1 14
Liebherr R-93504 1 21.5
Liebherr R994B 3 18
Hitachi EX3600-5 3 22
Komatsu PC800 3 4.5
Hitachi EX1200 3 7.5
Hitachi ZX330 7 1.4
Komatsu PC200-7 1 1.17
Cat 988G (Loader) 3 6.3
Cat 980G II 3 5.7
Cat 966 F 1 3.8
Tabel 2 : Deskripsi alat muat pada tambang senakin
4.1.5.2 Alat Angkut
Alat angkut adalah alat yang digunakan untuk mengangkut material dari
satu tempat (Tempat Pemuatan / Loading area) ke tempat yang lain (Tempat
penimbunan /Dumping Area). Alat angkut yang digunakan untuk mengangkut
material pada tambang batubara Senakin terdiri dari beberapa rare dump truck,
Articulate truck dan beberapa Trailler.
Sumber : List Equipment PT.TCI bulan Agustus 2007
Alat Angkut
Description Unit Kapasitas (ton)
Rare Dump Truck Cat tipe 785C 26 150
Rare Dump Truck Cat tipe 777D 24 106
Rare Dump Truck Cat tipe 773E 7 49
Articulate Cat 740 7 17
Volvo FH16 9 79-80
Truck PST 23-24
Truck MPS 19-20
Tabel 3 : Deskripsi alat angkut pada tambang senakin
21
Foto 3 : Rare Dump truck Caterpillar tipe 785C pada Tambang Batubara Senakin
Jenis Alat angkut yang digunakan pada tambang batubara Senakin dibagi
berdasarkan material yang akan diangkut, yaitu:
1. Untuk mengangkut lapisan tanah penutup (topsoil) digunakan rare dump
truck Volvo tipe A35C dan Caterpillar tipe 773E.
2. Untuk mengangkut lapisan tanah penutup (Overburden) digunakan rare
dump truck Caterpillar tipe 785C , dump truck Caterpillar tipe 777D
3. Untuk mengangkut batubara, alat angkut yang digunakan yaitu Truck.
Truck milik Subkontraktor PT.Thiess Contractors Indonesia seperti PT.
Mitramega Perkasa Samudra (MPS) dan Putra Sarana Transborneo (PST).
Truk yang digunakan yaitu Truck buatan HINO dan NISSAN. Jumlah
truck yang dipakai untuk mengangkut batubara sekitar 50 buah.
4. Untuk mengangkut batubara dari tempat pencucian batubara Jig Plant (JP)
ke PLO (Port Load Out) Sembilang dan Dense Medium Plant (DMP) ke
PLO Air Tawar menggunakan Double Trailler Volvo tipe FH16 .
1. Bulldozer
Bulldozer berfungsi sebagai alat untuk menumbangkan pohon dan
meratakan semak semak pada kegiatan pembersihan lahan (Land Clearing), pada
kegiatan pemuatan overburden oleh Excavator ke dalam dump truck, bulldozer
22
Dozers
Description Unit
Cat D9R 1
Komatsu D85ESS-2 2
Cat D10R 9
Cat 834H 1
Komatsu D375A-3A 2
Komatsu D85E-SS-2 1
Komatsu D375A-5 2
Komatsu D375A-3A 2
Dozer Komatsu D65P-12 1
Tabel 4 : Deskripsi bulldozer pada tambang senakin
Foto 4 : Dozer Komatsu D375 yang digunakan pada Tambang Batubara Senakin
2. Grader
Grader merupakan alat yang berfungsi sebagai alat untuk meratakan dan
merapikan material yang berserakan di jalan, akibat material yang tumpah dari
Alat angkut (Dump truck). Grader yang digunakan yaitu Grader Caterpilar tipe
16H berjumlah 7 buah.
23
3. Water Truck
Water Truck adalah Truck berisi air yang berfungsi sebagai alat untuk
menyiram jalan yang berdebu, akibat aktivitas pengangkutan material oleh Alat
angkut. Water truck yang digunakan yaitu Caterpilar tipe 773E berjumlah 3 buah
dan Iveco 6x6 H/Duty Prime Mover berjumlah 2 buah.
Foto 5 : Water Truck Caterpilar tipe 773E pada Tambang Batubara Senakin
5. Lighting Plant
Lighting Plant adalah alat penerangan yang dipergunakan untuk menerangi
aktivitas penambangan pada malam hari.
6. Pompa Air
Pompa air adalah alat untuk memompa air yang ada dalam Pit yang
tergenang akibar air hujan.
24
1. Penyiapan Lahan
2. Pengupasan Lapisan Tanah Penutup ( top soil removal )
3. Pengupasan dan Pembongkaran Lapisan Tanah Penutup
4. Penambangan Batubara (coal mining)
5. Kegiatan Reklamasi
Pencucian batubara
Penambangan Batubara (Coal Mining)
(Coal Processing)
Coal Expose
Cleaning
Move/Blending Parting(PA)
Loading SM 1
Product
HS,MS,LS
Loading SM 2
PLO
Move/Blending Parting(PC) HS, MS, LS
Catatan : Parting dengan ketebalan <15 Cm dimasukkan dalam batubara untuk di blending
Parting dengan ketebalan >15 Cm dibuang
(sesuai kontrak dengan PT.Arutmin)
ini mengandung berbagai macam unsur yang didominasi Fe dan Mn yang dapat
membahayakan lingkungan apabila jumlahnya melebihi ambang batas. Tingkat
keasaman air dalam Kolam Pengendapan rutin diperiksa untuk memastikan
kisaran pH antara 6 sampai 9. Untuk proses penetralan apabila pH asam,
dilakukan dengan penambahan tawas (Al2(SO4)3 dan untuk penanganan air keruh
digunakan kapur Ca(OH)2 sesuai dengan kebutuhan.
ada di tambang Senakin bervariasi. Total pemindahan tanah penutup rata-rata per
bulan adalah 2.800.000 BCM.(data LOM survey tahun 2007)
A, C = tonnase
Proses awal sebelum pemisahan batubara adalah pengecilan ukuran hingga -100
mm untuk mengoptimalkan pembebasan batubara dari pengotornya. Jig Wash
40
density) dengan menggunakan air sebagai media pemisah. Sementara itu batubara
dengan ukuran –1mm diproses menggunakan hydrocyclone dan fines coal spiral.
Produk batubara bersih dari Baum Jig yang masih berukuran besar melalui roll
crusher mengalami proses pengecilan ukuran ke –50mm sebelum digabungkan
dengan produk dari hydrocyclone dan fines coal spiral. Produksi batubara bersih
rata-rata dari Jig Wash Plant adalah 10.000 TPH (ton per hari). Lumpur buangan
(tailing) dari proses dialirkan ke tailing dam yang berlokasi di pit 17, dimana
airnya dipompa kembali oleh multiflo pump untuk kebutuhan proses.
Batubara hasil pencucian dari Jig Wash Plant dibawa ke Port Load Out yang
berlokasi di Sembilang. Untuk membedakan jenis batubara yang diproduksi
berdasarkan kandungan Sulphur. Sembilang port memiliki 3 tripper yang masing-
masing dilengkapi feeder untuk memuat batubara ke tongkang melalui conveyor.
Kapasitas conveyor dan stockpile di Sembilang Port adalah sbb:
1. In Load Conveyor berkapasitas 700 TPJ.
2. Load Out Conveyor berkapasitas 1500 TPJ.
3. Stockpile dengan daya tampung 130.000 Ton.
Sembilang Port juga dilengkapi fasilitas Automatic Sampler untuk menjamin
pengambilan sample batubara secara benar dan representatif.
Batubara hasil pencucian dari DMP dibawa ke Port Load Out yang berlokasi di
Air Tawar 2. Air Tawar 2 port juga memiliki 3 tripper yang masing-masing
dilengkapi feeder untuk memuat batubara ke tongkang melalui conveyor.
Gradient Chanel adalah tempat mengalirnya air pada area yang akan
direklamasi dengan membuat paritan memanjang dengan kemiringan tertentu
supaya aliran air hujan tidak menghanyutkan topsoil yang sudah disebarkan.
Gradient Chanel berfungsi untuk mengontrol dan mengarahkan air limpahan
hujan di areal reklamasi untuk mengurangi erosi dengan meminimalisir catchmen
area dan kecepatan aliran air.
40%. Jenis pohon yang tergolong Tanaman cepat tumbuh (Fast growing) yang
dipakai dalam proses Revegetasi adalah Akasia (Acacia Mangium), Sengon Laut
(Paraserianthes Falcataria), Sungkai (Peronema Canescens) dan Gmelina
(Gmelina Arborea)
4.2.5.7 Pemeliharaan
BAB V
5.1 KESIMPULAN
2. Cadangan Batubara
Cadangan batubara yang ditambang pada tambang batubara Senakin
sekitar 400 ribu ton/bulan.
4. Peralatan Tambang
Peralatan tambang yang digunakan terbagi menjadi 3, yaitu alat muat, alat
angkut dan alat pendukung.
5. Jadwal Produksi
Jadwal produksi batubara tambang batubara Senakin dilihat dari hasil
pencucian batubara di tempat pencucian (Coal Washing).
46
47
1. Penyiapan Lahan
Penyiapan lahan pada tambang batubara Senakin meliputi kegiatan
pembersihan lahan dan pembuatan kolam pengendapan
4. Penambangan Batubara
Jenis batubara yang ada di tambang Senakin dipisahkan berdasarkan
Kandungan Abu dan kandungan Sulfur. Batubara dimuat, diangkut dan
ditimbun, kemudian diproses pada tempat pencucian batubara.
5. Kegiatan Reklamasi
Kegiatan Reklamasi yang dilakukan pada tambang batubara senakin
meliputi kegiatan penghalusan lahan sampai kegiatan pemeliharaan.
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dim.esdm.go.id/kolokium%202005/konservasi/11-Kotabaru.pdf
Utama, PT. Trakindo, 1995, “Caterpillar Performance Hand Book, Edition 26”,
Caterpillar Inc., Illinois, U.S.A.