You are on page 1of 8

PERCOBAAN III

Percobaan III
Pembuatan Garam Mohr

I.

Tujuan

Membuat garam mohr atau besi(II) ammonium sulfat (NH4)2 Fe(SO4)2. 6H2O

Menentukaan banyaknya air kristal dalam garam mohr hasil percobaan.

II. Dasar Teori


Ada dua bijih besi yang terpenting yaitu : hematit (Fe2O3) dan magnetiti (Fe3O4). Dan garam besi(II)
yang terpenting adalah garam besi (II) sulfat yang dibuat dari pelarutan besi atau besi (II) sulfida dengan
asam sulfat encer, setelah itu larutan disaring, lau diuapkan danmengkirstal menjadi FeSO4.7H2O yang
berwarna hijau. Dalam skala besar garam inidi buat dengan cara mengoksidasi perlahan- lahan FeS oleh
udaara yang mengandung air.
Garam - garam besi (II) atau fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO dalam larutan. Garam - gram ini
mengandung kation Fe2= dan berwarna sedikit hijau. Ion besi (II) dapat mudah dioksidasikan menjadi
besi (III), maka merupakan zat pereduksi yang kuat. Semakin kurang asam larutan itu, smakin nyatalah
efeknya dalam suasanaa netral atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan mengoksidasi ion besi (II).
Maka larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin di simpan untukwaktu yang agak lama.
Garam besi (II) sulfat dapat bergabung dengan garam - garam sulfat dari garam alkali, membentuk suatu
garam rangkap dengan rumus umum yang dapat digambarkan sebagai
M2Fe(SO4)6H2O, dimana M merupakan simbol dari logam - logam, seperti K, Rb, Cs dan NH4. Rumus ini
merupakan gabungan dua garam dengan anion yang samaatau identik yaitu
M2Fe(SO4)6H2O
Untuk garam rangkap dengan M adalah NH4, yang dibuat dengan jumlah molbesi (III) sulfat dan
amonium sulfat sama, maka hasil ini dikenal dengan garam mohr. Garam Mohr dibuang dengan
mencampurkan kedua garam sulfat dari besi (II) dan amonium, dimana masing - masing garam
dilarutkan sampai jenuh dan pada besi (II) ditambahkan sedikit asam. Pada saat pendinginan hasil

campuran pada kedua garam diatas akan memperoleh kristal yangberwarna hijau kebiru-biruan
denagnbentuk monoklin. Garam mohr tidak lain adalah garam rangkap besi (II) amonium sulfat dengan
rumus molekul (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4
Garam mohr, besi ammonium sulfat,merupakan garam rangkap dari besi sulfat dan ammonium
sulfat dengan rumus molekul (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4 Garam mohr lebih disukai dari pada besi (II) sulfat
untuk proses titrasi karena garam mohr tidak mudah terpengaruh oleh oksigen bebas di udara / tidak
mudah teroksidasi oleh udara bebas di banding besi(II)
Kristal adalah salah satu padatan yang
atom,molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga
dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadataan. Pada kondisi
ideal, hasilnya berupa kristal tunggal, yang semua atom dan padatannya terpasang pada kisi atau
struktur kristal yang sama, tapi secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secarasimultan sehingga
menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakaan logam yang kita temui sehari - hari
merupakan poli kiristal. Struktur kristalmana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada
kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadata, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya
struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.

III. Alat dan Bahan


Alat : Gelas piala
Gelas Ukur
Neraca
Bahan : Serbuk Besi
Asam sulfat 10%
Ammonia pekat
IV. Prosedur Kerja

1.

Larutan A

III. Alat dan Bahan


Alat : Gelas piala
Gelas Ukur
Neraca

Bahan : Serbuk Besi


Asam sulfat 10%
Ammonia pekat
IV. Cara Kerja

1. Larutan A
i.

Dilarutkan 3,5 gram serbuk besi kedalam 50 mL asam sulfat

10%
ii.

Dipanaskan sampai hamper semua serbuk besi larut, disaring

larutan ketika msaih panas


iii.
Ditambahkan sedikit asam sulfat pekat pada filtrate,
kemudiandiuapkan larutan hingga membentuk kristal di permukaan larutan.

2.

Larutan B
i.
ii.

3.

Dinetralkan 50 mL H2SO4 10% dengan ammonia pekat


Diuapkan larutan (NH4)2SO4 hingga jenuh

Larutan A dan B

i.
Dicampurkan larutan A dan B, kemudian didinginkan hingga
terbentuk kristal berwarna hijau muda (dalam es batu)
ii.
mendapatkan garam Mohr yang murni

Dilarutkan kembali dengan sedikit air panas untuk

iii.

Dibiarkan mengkristal lagi, kemudian ditimbang garam Mohr

iv.

Ditentukan tingkat kemurnian kristal dengan menggunakan

yang didapat.

kadar Fe dalam larutan Mohr.

V. Hasil Pengamatan

1. Larutan A
No Perlakuan

Hasil Pengamatan

Dilarutkan 3,5 gr besi dalam 100 mL H2SO4 10%,


dipanaskan.

larutan berwarna abu-abu


kehitaman

Disaring larutan ketika masih panas

larutan berwarna biru


kehijaun

Ditambahkan asam sulfat pada filtrat

larutan berwarna biru


kehijaun

2. Larutan B
No

Perlakuan

Dinetralkan 50 mL H2SO4 10% dengan amoniak,


siuapkan larutan

Larutan bening (sampai pH =


7)

3. Larutan A dan B
No

Langkah Kerja

Dicampurkan larutan Adan B ketika masih panas

larutan berwarna hijau


muda

Dipisahkan larutan dengan endapan yang terbentuk

larutan dan endapan


berwarnna hijau muda

Dengan kertas saring ditimbang kristal yang diperoleh

22,960 gram

Berat Garam Mohr yang didapatkan dari hasil percobaan sebesar: 21,151 gram

VI. Perhitungan

Massa kertas saring : 1,809 gram


Massa hasil penyaringan : 22,960 gram

Massa garam mohr : 21,151 gram


Massa besi (Fe) : 3,5 gram
BM besi
: 55,85 gram/mol
BM garam mohr : 392 gram/mol
Mol Fe = mol garam mohr : massa Fe/BM garam mohr = 0,0627 mol
Massa garam mohr (teori) : mol garam mohrXBM garam mohr = 24,87 gram
Kemurnian Kristal : (m garam mohr teori m garam mohr percobaan/ m garam mohr teori) x 100% =
13,95%

VII. Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan pembuatan garam mohr yang berasal dari pencampuran serbuk besi ,
asam sulfat dan juga amoniak. Pertama-tama dibuat larutan A dengan cara menimbang serbuk besi
seberat 3,5 gram , penggunaan serbuk besi dalam percobaan ini untuk mempercepat reaksi karena luas
permukaan suatu zat berpengaruh terhadap laju reaksinya. Setelah ditimbang serbuk besi dilarutkan
dengan asam sulfat 10% 50ml dalam keadaan dipanaskan. Pemanasan dilakukan untuk mempercepat
proses reaksi. Campuran dipanaskan hingga beberapa menit setalah itu campuran besi dan asam sulfat
disaring menggunakan kertas saring dan didapatkan larutan berwarna biru kehijauan. Larutan
ditambahkan dengan beberapa tetes asam sulfat tujuannya agar larutan bersifat agak sedikit asam,
karena dalam suasana netral atau basa, ion Fe2+ sangat mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara
menjadi ion Fe3+ yang mana akan mengganggu proses reaksi. Kemudian larutan diuapkan agar molekulmolekul air yang ada didalam larutan berkurang. Warna biru kehijaun dalam larutan menunjukan bahwa
terdapat ion Fe2+ didalam larutan yang ditandai dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
Fe(s) + H2SO4(aq) FeSO4(aq) + H2(g)
Kemudian dibuat larutan B dengan menetralkan 50ml asam sulfat 10% ditambahkan dengan
amoniak pekat sebanyak 125ml hingga pH menjadi 7 atau dalam keadaan netral. Setelah itu larutan
dipanaskan hingga jenuh sampai volume larutan mencapai sekitar 20ml, dengan tujuan untuk
menguapkan amoniak yang mungkin tidak bereaksi dengan asam sulfat. Maka dapat dituliskan persaam
reaksinya sebagai berikut :
2NH3(aq) + H2SO4(aq) (NH4)2SO4(aq)
Setelah larutan A dan B dibuat maka langkah selanjutnya kedua larutan tersebut dicampurkan lalu
diaduk dan terbentuk larutan berwarna hijau muda. Larutan ini kemudian didinginkan dengan batu es
sampai terbentuk Kristal garam mohr yang berupa Kristal monoklin yang berwarna hijau muda hal ini
disebabkan karena adanya reaksi Fe dengan (NH4)2SO4 yang membentuk senyawa kompleks, dengan
persamaan reaksinya sebagai berikut :
FeSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
Selanjutnya setelah larutan mengkristal dilarutkan kembali dengan air panas sebanyak 2,5ml untuk
mendapatkan hasil garam mohr yang murni setelah itu didiamkan kembali hingga mengkristal jika sudah
mengkristal kembali tunggu hingga kering barulah dapat ditimbang berat dari garam mohr tersebut.
Dari hasil percobaan didapatkan massa garam mohr sebesar 22,960 gram namun harus dikurangi massa

kertas saring sebesar 1,809 gram sehingga didapatkan massa garam mohr hasil penyaringan sebesar
21,151 gram dan didapatkan kemurnian garam mohr yang dihasilkan dari percobaan ini sebesar 13,95%.

gambar garam mohr

VIII. Kesimpulan
- Garam mohr dibuat dengan proses pengkristalan
- Garam mohr merupakan senyawa kompleks dengan rumus molekul
FeSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
- Garam mohr yang didapatkan dalam percobaan ini sebesar 21,151 gram
- Kemurnian garam mohr dalam percobaan ini sebesar 13,95%
IX. Daftar pustaka
Chalid, Sri Yadial. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Jakarta : UIN Syarif
Hidayatullah.
Cotton and Wikinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI- Press.
Svehla, G. 1990. Vogel: Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro Bagian I. PT Kalman Media Pusaka. Jakarta.
http://tunasalamuin.blogspot.com/2012/02/pembuatan-garam-mohr.html (21 Otober 2012)
http://hafiyahaziz.blogspot.com/2011/05/laporan-pembuatan-garam-mohr.html (21 Oktober 2012)
http://id.scribd.com/doc/68977520/PEMBUATAN-GARAM-MOHR (21 oktober 2012)
X. Lampiran
1.Apa tujuan penambahan sulfat pada filtrat?
agar larutan bersifat agak sedikit asam, karena dalam suasana netral atau basa, ion Fe2+ sangat mudah
dioksidasi oleh oksigen dari udara menjadi ion Fe3+ yang mana akan mengganggu proses reaksi
2. Apa fungsi dari garam mohr?

- Untuk membuat larutan baku Fe2+ bagi analisis volumetri


- Sebagai zat pengkalibrasi dalam pengukuran magnetik
- Untuk meramalkan urutan daya mengoksidasi oksidator K2Cr2O7, KMnO4 dan KBrO3 (dengan
konsentrasi yang sama -0,1N) terhadap ion Fe2+.
3. Tulis semua reaksi yang terdapat pada percobaan ini!
Fe(s) + H2SO4(aq) FeSO4(aq) + H2(g)
2NH3(aq) + H2SO4(aq) (NH4)2SO4(aq)
FeSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O

http://prakkimanorg16.blogspot.com/2012/10/percobaan-iii.html

You might also like