Professional Documents
Culture Documents
Percobaan III
Pembuatan Garam Mohr
I.
Tujuan
Membuat garam mohr atau besi(II) ammonium sulfat (NH4)2 Fe(SO4)2. 6H2O
campuran pada kedua garam diatas akan memperoleh kristal yangberwarna hijau kebiru-biruan
denagnbentuk monoklin. Garam mohr tidak lain adalah garam rangkap besi (II) amonium sulfat dengan
rumus molekul (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4
Garam mohr, besi ammonium sulfat,merupakan garam rangkap dari besi sulfat dan ammonium
sulfat dengan rumus molekul (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4 Garam mohr lebih disukai dari pada besi (II) sulfat
untuk proses titrasi karena garam mohr tidak mudah terpengaruh oleh oksigen bebas di udara / tidak
mudah teroksidasi oleh udara bebas di banding besi(II)
Kristal adalah salah satu padatan yang
atom,molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga
dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadataan. Pada kondisi
ideal, hasilnya berupa kristal tunggal, yang semua atom dan padatannya terpasang pada kisi atau
struktur kristal yang sama, tapi secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secarasimultan sehingga
menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakaan logam yang kita temui sehari - hari
merupakan poli kiristal. Struktur kristalmana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada
kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadata, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya
struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.
1.
Larutan A
1. Larutan A
i.
10%
ii.
2.
Larutan B
i.
ii.
3.
Larutan A dan B
i.
Dicampurkan larutan A dan B, kemudian didinginkan hingga
terbentuk kristal berwarna hijau muda (dalam es batu)
ii.
mendapatkan garam Mohr yang murni
iii.
iv.
yang didapat.
V. Hasil Pengamatan
1. Larutan A
No Perlakuan
Hasil Pengamatan
2. Larutan B
No
Perlakuan
3. Larutan A dan B
No
Langkah Kerja
22,960 gram
Berat Garam Mohr yang didapatkan dari hasil percobaan sebesar: 21,151 gram
VI. Perhitungan
VII. Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan pembuatan garam mohr yang berasal dari pencampuran serbuk besi ,
asam sulfat dan juga amoniak. Pertama-tama dibuat larutan A dengan cara menimbang serbuk besi
seberat 3,5 gram , penggunaan serbuk besi dalam percobaan ini untuk mempercepat reaksi karena luas
permukaan suatu zat berpengaruh terhadap laju reaksinya. Setelah ditimbang serbuk besi dilarutkan
dengan asam sulfat 10% 50ml dalam keadaan dipanaskan. Pemanasan dilakukan untuk mempercepat
proses reaksi. Campuran dipanaskan hingga beberapa menit setalah itu campuran besi dan asam sulfat
disaring menggunakan kertas saring dan didapatkan larutan berwarna biru kehijauan. Larutan
ditambahkan dengan beberapa tetes asam sulfat tujuannya agar larutan bersifat agak sedikit asam,
karena dalam suasana netral atau basa, ion Fe2+ sangat mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara
menjadi ion Fe3+ yang mana akan mengganggu proses reaksi. Kemudian larutan diuapkan agar molekulmolekul air yang ada didalam larutan berkurang. Warna biru kehijaun dalam larutan menunjukan bahwa
terdapat ion Fe2+ didalam larutan yang ditandai dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
Fe(s) + H2SO4(aq) FeSO4(aq) + H2(g)
Kemudian dibuat larutan B dengan menetralkan 50ml asam sulfat 10% ditambahkan dengan
amoniak pekat sebanyak 125ml hingga pH menjadi 7 atau dalam keadaan netral. Setelah itu larutan
dipanaskan hingga jenuh sampai volume larutan mencapai sekitar 20ml, dengan tujuan untuk
menguapkan amoniak yang mungkin tidak bereaksi dengan asam sulfat. Maka dapat dituliskan persaam
reaksinya sebagai berikut :
2NH3(aq) + H2SO4(aq) (NH4)2SO4(aq)
Setelah larutan A dan B dibuat maka langkah selanjutnya kedua larutan tersebut dicampurkan lalu
diaduk dan terbentuk larutan berwarna hijau muda. Larutan ini kemudian didinginkan dengan batu es
sampai terbentuk Kristal garam mohr yang berupa Kristal monoklin yang berwarna hijau muda hal ini
disebabkan karena adanya reaksi Fe dengan (NH4)2SO4 yang membentuk senyawa kompleks, dengan
persamaan reaksinya sebagai berikut :
FeSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
Selanjutnya setelah larutan mengkristal dilarutkan kembali dengan air panas sebanyak 2,5ml untuk
mendapatkan hasil garam mohr yang murni setelah itu didiamkan kembali hingga mengkristal jika sudah
mengkristal kembali tunggu hingga kering barulah dapat ditimbang berat dari garam mohr tersebut.
Dari hasil percobaan didapatkan massa garam mohr sebesar 22,960 gram namun harus dikurangi massa
kertas saring sebesar 1,809 gram sehingga didapatkan massa garam mohr hasil penyaringan sebesar
21,151 gram dan didapatkan kemurnian garam mohr yang dihasilkan dari percobaan ini sebesar 13,95%.
VIII. Kesimpulan
- Garam mohr dibuat dengan proses pengkristalan
- Garam mohr merupakan senyawa kompleks dengan rumus molekul
FeSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
- Garam mohr yang didapatkan dalam percobaan ini sebesar 21,151 gram
- Kemurnian garam mohr dalam percobaan ini sebesar 13,95%
IX. Daftar pustaka
Chalid, Sri Yadial. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Jakarta : UIN Syarif
Hidayatullah.
Cotton and Wikinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI- Press.
Svehla, G. 1990. Vogel: Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro Bagian I. PT Kalman Media Pusaka. Jakarta.
http://tunasalamuin.blogspot.com/2012/02/pembuatan-garam-mohr.html (21 Otober 2012)
http://hafiyahaziz.blogspot.com/2011/05/laporan-pembuatan-garam-mohr.html (21 Oktober 2012)
http://id.scribd.com/doc/68977520/PEMBUATAN-GARAM-MOHR (21 oktober 2012)
X. Lampiran
1.Apa tujuan penambahan sulfat pada filtrat?
agar larutan bersifat agak sedikit asam, karena dalam suasana netral atau basa, ion Fe2+ sangat mudah
dioksidasi oleh oksigen dari udara menjadi ion Fe3+ yang mana akan mengganggu proses reaksi
2. Apa fungsi dari garam mohr?
http://prakkimanorg16.blogspot.com/2012/10/percobaan-iii.html