Professional Documents
Culture Documents
TUJUAN:
Mampu menerapkan konsep transkultural dalam menganalisis fenomena budaya
kesehatan pasien
Intisari materi:
- perspektif transkultural dalam keperawatan
a. keperawatan transkultural dan globalisasi dalam pelayanan kesehatan
b. konsep dan prinsip dalam asuhan keperawatan transkultural
c. pengkajian asuhan keperawatan budaya
d. beberapa instrumen pengkajian budaya
-
komunikasi transkultural
a. nilai dan norma budaya dalam komunikasi
b. prinsip-prinsip dalam komunikasi
c. bentuk komunikasi transkultural
d. media komunikasi translultural
e. hambatan-hambatan dalam proses komunikasi
Isi ringkasan:
- pengertian kebudayaan
- perspektif transkultural dalam keperawatan
keperawatan transkultural dan globalisasi dalam pelayanan kesehatan
konsep dan prinsip dalam asuhan keperawatan transkultural
asuhan keperawatan budaya
Transkultural
Lintas budaya, budaya yang satu mempengaruhi budaya yang lain
Mengapa perlu mempelajari transkultural nursing ? ?
-
tersimpan dalam disk, arsip, koleksi microfilm dan microfish, kartu komputer,
silinder dan pita komputer.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat, disebut juga sistem sosial. Sistem sosial ini
terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yanbg berinteraksi, berhubungan,
bergaul yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sistem sosial itu bersifat konkret,
terjadi di sekeliling kita sehari-hari, bisa diobservasi, difoto dan didokumentasi.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia, disebut
kebudayaan fisik, dan tak memerlukan banyak penjelasan. Merupakan seluruh
total dari hasil fisik dari aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam
masyarakat. Sifatnya paling konkret, atau berupa benda-benda atau hal-hal yang
dapat diraba, dilihat, dan difoto. Hasil karya manusia seperti candi, komputer,
pabrik baja, kapal, batik sampai kancing baju dsb.
Komunitas
Adalah sekelompok orang yang tinggal dalam wilayah yang sama terikat pada normanorma yang sama, berinterkasi secara terus menerus dan memiliki sentimen kebersamaan
(merasa tempat mengabdi, berkarya, rasa kebersamaan, berusaha meringankan beban.
Contoh:
Rumah sakit, Universitas Indonesia, komunitas Depok, komunitas wilayah (aturan ronda,
kebersihan, norma sopan santun) dll.
Masyarakat
Mastarakat Islam, masyarakat Jawa, sunda dsb. Walaupun saya disini, teman saya disana,
yang beragama Islam ada dimana-mana tetap disebit masyarakat Islam
Sosialisasi
Proses belajar memainkan peranan seorang individu di dalam masyarakat sesuai dengan
peranan yang diharapkan. Sosialisasi sifatnya seumur hidup.
Profesi perawat memainkan peranan sebagai perawat, berbeda dengan tukang nyuntik
ayam tiren ........., berbeda dengan peragawati khan.
Enkulturasi
Tahapan-tahapan kehidupan yang hasus disosialisasikan atau pembudayaan ( penanaman
nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya seumur hidup
Contoh:
Tidak hanya berupa kata-kata, ucapan-ucapan , nasehat-nasehat, permainan anak (
menunjukkan suportivitas, disiplin diri, menghargai prestasi, perilaku, dan bisa berupa
cerita-cerita rakyat seperti: Malin Kundang, Ande-ande lumut, Sangkuriang
Menikah juga disosialisasikan
Budaya barat berbeda dengan budaya Indonesia, budaya barat: tangan kiri dan tangan
kanan sama, tidak ada dikotomi, budaya Indonesia: pakai tangan kanan nak, nah baru
anak manis
Buat contoh-contoh yang lain
tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini
dapat menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan
beberapa mengalami disorientasi. Salah satu contoh yang sering ditemukan adalah
ketika klien sedang mengalami nyeri. Pada beberapa daerah atau negara
diperbolehkan seseorang untuk mengungkapkan rasa nyerinya dengan berteriak
atau menangis. Tetapi karena perawat memiliki kebiasaan bila merasa nyeri hanya
dengan meringis pelan, bila berteriak atau menangis akan dianggap tidak sopan,
maka ketika ia mendapati klien tersebut menangis atau berteriak, maka perawat
akan memintanya untuk bersuara pelan-pelan, atau memintanya berdoa atau malah
memarahi pasien karena dianggap telah mengganggu pasien lainnya. Kebutaan
budaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat pada penurunan kualitas
pelayanan keperawatan yang diberikan.
PENGERTIAN
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada
proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan
pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan
untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya
kepada manusia (Leininger, 2002).
Tujuan dari keperawatan transkultural adalah untuk mengidentifikasi, menguji, mengerti
dan menggunakan pemahaman keperawatan transkultural untuk meningkatkan
kebudayaan yang spesifik dalam pemberian asuhan keperawatan.
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi
dari keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan
keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam
memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya
diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan,
masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secara
umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan
bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang
universal dimana ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu
tempat dengan tempat lainnya.
Konsep dalam Transcultural Nursing
1. Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang
dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan
mengambil keputusan.
Budaya adalah sesuatu yang kompleks yang mengandung pengetahuan,keyakinan, seni,
moral, hukum, kebiasaan, dan kecakapan lain yang merupakan kebiasaan manusia
sebagai anggota kemunitas setempat.
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan
dengan belajar, beserta keselurahan hasil budi dan karyanya dan sebuah rencana untuk
melakukan kegiatan tertentu (Leininger, 1991).
Menurut konsep budaya Leininger (1978, 1984), karakteristik budaya dapat digambarkan
sebagai berikut : (1) Budaya adalah pengalaman yang bersifat universal sehingga tidak
ada dua budaya yang sama persis, (2) budaya yang bersifat stabil, tetapi juga dinamis
karena budaya tersebut diturunkan kepada generasi berikutnya sehingga mengalami
perubahan, (3) budaya diisi dan ditentukan oleh kehidupan manusianya sendiri tanpa
disadari.
2. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan
atau sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan
melandasi tindakan dan keputusan.
3. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang
optimal daei pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan
variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan
budaya yang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan
termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan
individu yang mungkin kembali lagi (Leininger, 1985).
4. Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap
bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki
oleh orang lain.
5. Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang
digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim. Etnik adalah seperangkat
kondisi spesifik yang dimiliki oleh kelompok tertentu (kelompok etnik). Sekelompok
etnik adalah sekumpulan individu yang mempunyai budaya dan sosial yang unik serta
menurunkannya ke generasi berikutnya (Handerson, 1981).
6. Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada
mendiskreditkan asal muasal manusia
Ras merupakan sistem pengklasifikasian manusia berdasarkan karakteristik fisik
pigmentasi, bentuk tubuh, bentuk wajah, bulu pada tubuh dan bentuk kepala. Ada tiga
jenis ras yang umumnya dikenal, yaitu Kaukasoid, Negroid, Mongoloid.
Budaya adalah keyakinan dan perilaku yang diturunkan atau diajarkan manusia kepada
generasi berikutnya (Taylor, 1989).
7. Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi
pada penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan
kesadaran yang tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan
dasar observasi untuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling
memberikan timbal balik diantara keduanya.
8. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,
dukungan perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian
Sumber :
Andrew . M & Boyle. J.S, (1995), Transcultural Concepts in Nursing Care, 2nd Ed,
Philadelphia, JB Lippincot Company
Giger. J.J & Davidhizar. R.E, (1995), Transcultural Nursing : Assessment and
Intervention, 2nd Ed, Missouri , Mosby Year Book Inc
Gunawijaya, J ( 2010), Kuliah umum tentang budaya dan perspektif transkultural
dalam keperawatan Mata ajar KDK II 2010, semester genap FIK-UI
Iskandar, R ( 2010), Aplikasi teori trancultural nursing dalam proses keperawatan
, dimbil dari http://www.....
Koentjaraningrat (1990), Pengantar ilmu antropologi, Jakarta: Rineka cipta
Leininger. M & McFarland. M.R, (2002), Transcultural Nursing : Concepts,
Theories, Research and Practice, 3rd Ed, USA, Mc-Graw Hill
Companies
Syadiyah (2010), Aplikasi asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan
transkultural. diambil dari http://www........
Budaya
- visible/easily seen
- invisible/less observable
Contoh:
a sikh Man----------- artifacts that he wears
Leininger------------ trancultural nursing
Perawatan kompeten yang berbudaya
- memerlukan pengetahuan yang spesifik, ketrampilan dan sikap
- kemampuan untuk menjembatani gap budaya dalam caring, bekerja dengan
perbedaan budaya
Cultural awareness
- menyadari diri secara mendalam
- mengenali bias dan prasangka-prasangka, asumsi tentang orang lain
Cultural knowledge
pengetahuan tentang nilai-nilai, kepercayaan, kesehatan, praktek keperawatan, wordview
dan ekologi biocultural
Cultural skill
pengkajian sosial budaya, faktor-faktor biofisik yang mempengaruhi pengobatan dan
perawatan klien
Cultural desire
Motivasi dan komitmen untuk merawat klien, menggerakkan individu untuk belajar dari
yang lain
Cultural care nursing
- Culturally sensitive perawat mempunyai pengetahuan dasar dan sikap terhadap
kesehatan tradisional yang diobservasi pada beberapa grup
- Culturally approriate
perawat menggunakan pengetahuan yang mendasar yang
sesuai terhadap pasien
- Culturally competence proses mendapatkan pengetahuaan, ketrampilan dan
sikap yang menjamin pemberian pelayanan
Diversity/aneka ragam
- Race
- Gender
- Orientasi sexual
- Religion
Akulturasi
- Proses saat orang beradaptasi/meminjam karakter dari budaya lain
- Proses adaptasi dan mengadopsi suatu budaya yang baru
Asimilasi
Proses dimana individu mengembangkan identitas kebudayaan baru
Proses asimilasi meliputi beberapa aspek:
- perilaku
- perkawinan
- identifikasi
- kewarganegaraan
Beberapa faktor untuk pertimbangan budaya termasuk:
- ras
- prejudice
- streotyping
- diskriminasi
- culture syok
Ras
Orang-orang dalam satu ras mempunyai karakteristik yang umum:
- warna kulit
- struktur tulang
- texture rambut
- type darah
Prejudice/prasangka-prasangka
Kepercayaan yang salah, menggeneralisasikan tentang grup/kelompok dan cenderung
menghukum sebelum memeriksa/ada bukti-bukti yang mendukung
Streotyping
Mengasumsikan bahwa seluruh anggota-anggota sebuah budaya/grup etnik mirip/sama
Diskriminasi
Membedakan perlakuan terhadap individu berdasarkan kategori:
- ras
- etnik
- gender
- class social
Culture syok
Penyimpangan yang terjadi akibat respon terhadap transisi/perubahan dari setting budaya
yang satu ke setting budaya yang lain. Ekspresi dari culture syok bisa berupa silence dan
immobility sampai agitasi, marah-marah dan mengamuk
Contoh: pasien masuk ke hospital dan harus beradaptasi terhadap situasi hospital yang
asing
Etnosentris
Merasa budayanya yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain
Multiculturalism-Biculturalism
Proses mengidentifikasi persamaan dan perbedaan budaya yang akhirnya akan
memperkaya budaya
Enkulturasi
Penanaman nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya
Ethnicity
Identitas berhubungan dengan keturunan, budaya dan sosial seperti:
- nilai-nilai
- bahasa
- ruang geografi
- karakteristik ras
Contoh: klasifikasi ras termasuk kulit hitam dan kulit putih