You are on page 1of 1

Assalamualaikum WR.

WB
Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati serta teman-teman yang saya
cintai.
Marilah dalam kesempatan ini kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat serta karunianya kepada kita, sehingga dapat berkumpul pada
kesempatan ini. Terimakasih pada Bapak Guru yang telah memberikan kesempatan pada saya
untuk menyampaikan pidato ini.
Betapa ingin rasanya hidup di tengah masyarakat yang maju. Bayangkan saja jika orangorang di sekelilikng kita memiliki cara berpikir moderen, artinya berpendidikan, lingkungan
sehat, ekonomi memadai dsb. Gambaran seperti itulah yang menjadi dambaan setiap orang ,
sekaligus merupakan ciri dari masyarakat yang berkualitas. Apakah kehidupan tersebut dapat
terwujud ? Tentu saja bisa! Mengapa tidak?
Asalkan bangsa ini tidak menjadi negara bedebah yang di dalamnya berisi kebohongankebohongan besar, kita dapat menjadi maju, tapi kenyataannya kebohongan sudah merasuk
hidup bangsa kita.
Berbohong adalah perilaku tidak baik dan dapat langsung memunculkan rasa khawatir , takut,
kepada mereka yang berbohong. Karena takut akan terungkapnya kebohongan tersebut ,
munculah beberapa lapis kebohongan yang tebal.
Semua orang pasti pernah berbohong untuk melindungi diri dari perbuatan curang yang telah
ia lakukan, entah untuk menjaga martabat, maupun gengsi. Apalagi sifat pembohong sudah
merusak moral penerus bangsa masa kini. Misalnya saja di awal tahun ini kita diperlihatkan
oleh kekacauan penegakan hukum yang timbul akibat rangkaian kebohongan , yang seolah
sudah menjadi hobi, kebiasaan ataupun cara hidup. Hal ini sangat menjatuhkan penegak
hukum bangsa ini.
Bukan hanya di masalah hukum, dunia pendidikan pun diguncang oleh kebohongan.
Misalnya saja kebohongan yang sudah dianggap biasa yaitu mencontek. Semua siswa pasti
sudah kenal dengan mencontek bukan ?
Perbuatan berbohong pasti ada sebabnya, antara lain karena takut dihukum atas
kesalahannya, ingin merasa paling benar atas hal yang salah, menjaga imej baik di hadapan
orang dsb.
Yang ngeri adalah akibatnya manusia mematikan rasa kepedulian, hati nurani, tanggung
jawab, dan martabat diri, apalagi kemampuan berbohong itu akan terus ada bahkan
bertambah.
Solusinya adalah berani untuk hal yang benar, jangan pernah menganggap diri sendiri yang
terbaik, berhentilah mengeluh dan kerjakan sesuatu sepenuh hati, hindarkan diri dari hal-hal,
tidak berguna dan memancing kebohongan.
Bersyukurlah kita yang berhenti pada suatu kebohongan, tidak menindak lanjuti dengan
pernyataan palsu lainnya. Bersyukurlah kita yang tidak seperti banyak tokoh yang ramai
dimuat media akibat kebohongannya. Mereka yang berbohong sungguh telah membunuh
martabtnya karena takut jujur daripada bohong.
Jauhkanlah sifat kebohongan. Biarlah keajaiban kebenaran menuntun kita semua untuk
membawa diri, keluarga, lembaga, masyarakat, dan bangsa menjadi lebih baik di tahun ini.
Bapak Kepala Sekolah , Bapak dan Ibu guru, serta kawan-kawanku, demikianlah pidato
singkat saya. Karena pepatah mengatakan tiada gading yang tak retak oleh karena itu saya
mohon maaf bila ada kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan di hati. Terimakasih atas
perhatiannya, mudah-mudahan pidato ini bisa menjadi satu motivasi bagi kita semua untuk
meningkatkan kreasi dan karya kita tanpa harus membodohi diri sendi dengan kata lain
"berbohong"
Wassalamualaikum WR.WB

You might also like