You are on page 1of 39

Ekonomi Manajerial

Dr. Sunardi, SE., M.Si.


Program Pascasarjana Magister Manajemen IMMI Jakarta
Tahun 2013
Satuan Acara Perkuliahan
(Course of Line)
Lingkup Ekonomi Manajerial
Teknik Optimasi
Teori Permintaan
Teori Produksi dan Estimasi
Teori dan Estimasi Biaya
Pemograman Linier
Lingkup Ekonomi Manajerial
Lingkup Ekonomi Manajeraial
1. Definisi
2. Hubungan dengan Teori Ekonomi
3. Hubungan dengan Ilmu Pengambilan Keputusan (Decision Sciences)
4. Hubungan dengan Ilmu Administrasi Bisnis
Definisi
Ekonomi manajerial (managerial economic) adalah aplikasi dari teori ekonomi dan
perangkat analisis ilmu keputusan bagaimana suatu organisasi dapat mencapai
tujuan dengan cara yang paling efisien;
Dalam hal ini yang sering dialami oleh perusahaan atau organisasi adalah
bagaimana perusahaan dalam mencapai tujuan akan tetapi menhadapi kendala
yang harus dicarikan jalan keluarnya (problem solving);
Perusahaan berusaha memaksimalkan laba akan tetapi ada kendala yaitu
keterbatasan input dalam faktor produksi.
Masalah Keputusan Manajemen

Teori Ekonomi:
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro

Ilmu Pengambilan Keputusan:


Matematika Ekonomi
Ekonomika

Ekonomi Manajerial
Aplikasi toeri ekonomi dan perangkat
ilmu pengambilan keputusan dalam
memecahkan masalah keputusan
manajerial

Solusi Optimal dalam


Masalah Keputusan Manajerial
Hubungan Dengan Teori Ekonomi
Dalam hubungannya dengan teori ekonomi (economic theory) yang merujuk pada
ekonomi mikro dan ekonomi makro;
Ekonomi mikro (microeconomics) atau ekonomi perusahaan adalah ilmu yang
memelajari tingkah laku ekonomi secara individual sebagai unit pengambil
keputusan, seperti konsumen individu, pemilik sumberdaya, perusahaan bisnis
dalam bisnis atau perdagangan bebas;
Ekonomi makro (macroeconomics) adalah ilmu yang memelajari atau membahas
tentang output, pendapatan, pekerjaan, konsumsi, investasi dan harga secara total
atau agregrat dalam perekonomian secara keseluruhan
Lanjutan
Dalam teori ekonomi diawali dengan suatu model;
Model merupakan abstraksi dari banyak hal yang melingkupi suatu kejadian dan
berusaha untuk mengidentifikasi beberapa dari faktor penentu yang penting dari
suatu kejadian tersebut (fenomena);
Misalnya: Q = f(P,Y,Pc,Ps), dimana Q = banyaknya permintaan suatu barang, P =
harga, Y = pendapatan konsumen, Pc = harga barang pelengkap dan Ps = harga
barang pengganti.
Hubungan dengan Ilmu Keputusan

Dalam hubungan dengan ilmu keputusan (decision sciences) yaitu ilmu matematika
dan ilmu ekonometrika dalam membentuk dan mengestimasi model keputusan
dalam manajerial perusahan untuk mengoptimalkan tujuan perusahaan (maximasi
laba, efisiensi biaya);
Matematika ekonomi (mathematical economics) adalah perangkat dalam
memformalkan atau menggambarkan bentuk persamaan seperti model diatas;
Ekonometrika (econometrics) adalah perangkat dalam menerapkan peralatan
statistik (analisis regresi) dalam peramalan (estimasi).
Teori Perusahaan
Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan
mengorganisir berbagai sumber daya (resources) dengan tujuan untuk
memproduksi barang atau jasa untuk dijual;
Fungsi perusahaan adalah untuk membeli sumber daya atau input seperti tenaga
kerja, modal dan bahan baku untuk diolah menjadi barang dan jasa untuk dijual.
Tujuan dan Nilai Perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba;
Sering terjadi perusahaan mengorbankan laba jangka pendek dalam meraih laba
jangka panjang;
Dalam teori perusahaan (theory of the firm) dalam memaksimalkan kekayaan atau
nilai perusahaan (value of the firm)laba jangka pendek dan laba jangka panjang
sama-sama penting.
Kekayaan atau nilai perusahaan:
1
2
n
PV = p1/(1+r) + p2/(1+r) + ......... + pn/(1+r)
(1)
n
t
= S pt/(1+r)
(2)
t=1
Keterangan:
PV
= nilai sekarang,
p1, p2, pn = laba yang diharapkan dalam setiap tahun,
r
= tingkat suku bunga (diskon);
Oleh karena laba sama dengan total revenue (TR) dikurangi dengan total cost (TC)
maka:
Nilai Perusahaan:
n
t
Nilai Perusahaan = S TRt TCt/(1+r)
(3)
r=1

Kendala dalam Operasional Perusahaan


Terbatasnya ketersediaan input sebagai faktor produksi (sdm, modal dan bahan
baku serta mesin/teknologi);
Maka perusahaan perlu mengoptimasi kendala (contrained optimization) tersebut
dengan cara memaksimalkan kekayaan perusahaan dalam menghadapi kendala
tersebut;
Dibutuhkan kemampuan manajerial seorang pemimpin dalam menjalankan
perusahaan dengan sumber modal dan informasi yang tersedia dalam pengambilan
keputusan guna mencapai tujuan perusahaan.
Keterbatasan Teori Perusahaan
Salah satu kelemahan dalam teori perusahaan yang bertujuan untuk
memaksimalkan kekayaan atau nilai perusahaan telah menuai banyak kritik karena
sudah tidak sesuai dengan kondisi sekarang ini (lebih kepada benefit bukan profit);
Kemungkinan terjadi konflik (complic interest) antara manajemen dengan pemilik
(principal-agent problem);
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajer/agen lebih mementingkan dengan
maksimasi kepentingan mereka (gaji, tunjangan, opsi saham dan bonus);
Sedangkan principal/pemilik ingin kekayaan perusahaan terus meningkat.
Solusi
Maksimasi Penjualan setelah tingkat laba yang cukup tercapai, (William Baumol,
1959);
Kondisi ini akan menggambarkan dua sisi yaitu pemilik sudah merasa terpenuhi
tujuannya dan agen akan mendapatkan bonus karena telah sukses dalam
meningkatkan penjualan;
Adanya hubungan antara peningkatan gaji serta tambahan bonus karena terjadi
peningkatan penjualan bukan diukur dari tingkat laba yang dihasilkan perusahaan.
Sifat dan Fungsi Laba
Laba bisnis (business profit) adalah laba atau penerimaan perusahaan setelah
dikurangi dengan biaya eksplisit (explisit cost) yaitu:
1) Upah atau gaji pegawai;

2) Biaya bunga modal yang dipinjam;


3) Biaya bahan baku;
4) Biaya sewa gedung atau tanah untuk operasional perusahaan; dll.
Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam memeroleh laba
perusahaan.
Hubungan dengan Ilmu Administrasi Bisnis
Hubungan dengan ilmu administrasi bisnis (business administration sciences)
meliputi akuntansi, keuangan, pemasaran, msdm dan produksi;
Ilmu administrasi bisnis dalam kaitannya dengan ekonomi manajerial yaitu
memelajari tentang lingkungan bisnis perusahaan yang notabene menyediakan
informasi dalam pengambilan keputusan manajerial perusahaan atau organisasi.
Lanjutan
Laba ekonomi (economic profit) adalah laba setelah dikurangi dengan biaya
eksplisit dan biaya implisit (implicit costs);
Implicit cost: adalah nilai input (faktor produksi) yang dimiliki oleh perusahaan)
yang digunakan dalam proses produksi;
Contoh implicit cost terdiri dari:
1) Gaji pengusaha yang menjadi manajer atau direktur di perusahaan
diperusahaan lain;
2) Tanah atau gedung yang disewakan oleh pengusaha atau pemilik ke
perusahaan lain.
Contoh:
Sebuah perusahaan melaporkan laba bisnis perusahaan sebesar $ 30.000,selama setahun. Akan tetapi sebenarnya pengusaha tersebut dapat
memeroleh penghasilan sebesar $ 35.000,- apabila ia bekerja sebagai
direktur di perusahaan lain, dan investasikan uangnya $ 10.000,- ke
perusahaan lain dengan resiko yang sama dengan perusahaan yang ia
miliki tersebut. Berdasarkan dari analisis maka pengusaha tersebut telah
rugi $ 15.000,- ($ 10.000 + $ 5.000), karena adanya biaya implisit (biaya
oportunitas) untuk gajinya di perusahaan lain ($ 35.0000 - $ 30.000)
ditambah dengan investasi ke perusahaan lain $ 10.000.
Catatan:
Pengusaha mestinya menutup perusahaan dan bekerja di perusahaan lain
dan menginvestasikan $ 10.000 ke perusahaan lain saja daripada

melanjutkan usaha tetapi akan rugi secara laba ekonomi setelah


membandingkan adanya biaya implisit (biaya oportunitas) yang akan
meningkatkan penghasilan atau laba jika bekerja di perusahaan lain dan
menginvestasikan hartanya ke perusahaan lain.
Teori Laba (Theoris of Profit)
Teori Laba dalam Menghadapi Resiko(Risk-Bearning Theoris of Profit), dalam teori ini
hasil diatas normal (laba ekonomi) dibutuhkan oleh perusahaan untuk bertahan
(suistanable), misalnya perusahaan minyak yang memunyai resiko diatas rata-rata;
Teori Laba karena Gesekan (Frictional Theory of Profit), dalam teori ini laba timbul
karena gesekan atau gangguan dari keseimbangan jangka panjang. Artinya dalam
jangka panjang perusahaan akan menerima laba normal. Jika terjadi krisis seperti
tahun 1998 banyak perusahaan yang gulung tikar karena krisis moneter
(melemahnya mata uang rupiah terhadap US $). Yang bertahan adalah usaha
menengah kecil mikro dengan modal sendiri bukan pinjaman dari bank atau
investor asing. Dengan demikian usaha kecil menengah atau mikro menikmati
keuntungan karena perusahaan skala besar banyak yang bangkrut sehingga jelas
mengurangi kompetitor dengan demikian dapat meningkatkan permintaan akan
barang atau jasa.
Lanjutan
Teori Laba Monopoli (Monopoli Theory of Profit), dalam teori ini terjadi jika suatu
perusahaan yang memonopoli dalam suatu wilayah pemasaran tentunya akan
dengan mudah menaikkan harga jual karena tidak adanya pesaing (kompetitor);
Teori Laba Invoasi (Inovation Theory of Profit), dalam teori ini laba yang didapat
perusahaan karena adanya unsur inovasi produk yang sukses dijual ke pasar.
Sebagai contoh Steve Jobs (almarhum) sebagai inovator atau penemu Aplle
Computer Company yang didaftarkan sebagai perusahaan komputer di USA.
Dengan demikian beliau sukses menjadi milyuner karena telah dipatenkan hak
penemuan atas perusahaan komputer tersebut;
Teori Laba Efisiensi Manajerial (Managerial Efficiency Theory of Profit), dalam teori
ini dikatakan bahwa jika perusahaan rata-rata memeroleh hasil normal dalam
investasi jangka panjang, perusahaan yang lebih efisien akan memeroleh laba
diatas normal.
Fungsi Laba
Laba yang tinggi akan memacu perusahaan untuk meningkatkan output;
Mengundang atau menambah kompetitor baru;
Konsumen menghendaki output yang lebih besar, sebaliknya;

Laba rendah menandakan bahwa konsumen menghendaki output lebih sedikit;


Produksi yang tidak efisien;
Tidak akan menarik kompetitor untuk masuk ke industri tersebut.
Soal:
1. Hitung nilai sekarang (Present Value) investasi sebesar Rp. $
100 yang jatuh tempo dalam satu tahun dengan tingkat suku
bunga atau diskon rate adalah: a. 5%
b. 8%
c. 10%
d. 15% e. 20%
f. 25%
2. Eliza Sunardi seorang arsitek tengah mempertimbangkan apakah
ia akan membuka perusahaan konsultan teknik atau bekerja di
perusahaan lain. Jika membuka usaha jasa konsultan teknik
diprediksi memeroleh penghasilan sebesar $ 200.000,- pertahun,
sedangkan jika bekerja di perusahaan lain akan mendapatkan
penghasilan $ 40.000. Untuk membuka usaha jasa konsultan
teknik, Eliza harus menggunakan tabungannya sebesar $ 90.000
dan meminjam $ 120.000 dari bank dengan suku bunga 12%
pertahun. Berapa laba bisnis dan laba akuntansi apabila Eliza
membuka usaha konsultan teknik ? Mana yang akan dipilih oleh
Eliza bekerja di perusahaan lain atau membuka usaha konsultan
teknik ?
Teknik Optimasi
Teknik Optimasi
1. Hubungan Biaya Total, Biaya Rata-rata dan Biaya Marginal;
2. Analisis Optimalisasi;
3. Optimasi Terkendala;
4. Optimasi dalam Manajemen Baru.
Hubungan Biaya Total, Biaya Rata-rata
dan Biaya Marginal
Hubungan ekonomi disederhanakan dalam bentuk persamaan;
Contoh: hubungan antara penerimaan total (TR) dengan jumlah penjualan (Q) pada
waktu
2
tertentu: TR = 100Q 10Q , maka kita dapat membuat skedul penerimaan yang
ditunjukkan tabel dibawah ini:

Tabel Skedul Penerimaan Total (TR)

100Q

0
1
2
3
4
5
6

100(0)
100(1)
100(2)
100(3)
100(4)
100(5)
100(6)

2
TR

10Q
-

10(0)
10(1)
10(2)
10(3)
10(4)
10(5)
10(6)

0
90
160
210
240
250
240

TR
250
240

E
D

210

160

90

Kurva TR
Biaya berdasarkan Perilakunya Dalam Hubungannya Dengan Perubahan
Volume Kegiatan
Biaya Variabel, adalah yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
volume kegiatan/produksi. Contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung.
Biaya Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap. Contoh: biaya gaji
direktur produksi.

Contoh Biaya Total Produksi Jagung Tahun 2010

Jagung
Kwintal
(Q)
1
2
3
4
5

Biaya TetapBiaya Variabel


(TFC)
(TVC)

$
$
$
$
$

1000
1000
1000
1000
1000

$ 500
$ 800
$ 900
$ 1000
$ 1500

Biaya Total
(TC)

$
$
$
$
$

1500
1800
1900
2000
2500

Biaya Total (TC) = Biaya Tetap Total (TFC) + Biaya Variabel Total
(TVC),
Keterangan:
TC = Total Costs;
TFC = Total Fixed Costs;
TVC = Total Variable Costs
Contoh Biaya Rata-rata (Average Cost) dan Biaya Marginal (Marginal
Cost):
Jagung
Kwintal
(Q)
1
2
3
4
5

Biaya Tetap Biaya Variabel


Rata-rata
Rata-rata

$ 1000 $ 500
$ 1500
$ 500 $ 400
$ 900
$ 333,33
$ 300
$
$ 250 $ 250
$ 500
$ 200 $ 300
$ 500

Biaya Total Biaya Marginal


Rata-rata

$ 1500
$ 300
633,33
$
$ 100
$ 500

100

Keterangan:
Biaya Tetap Rata-rata (AFC) = TFC/Q
Biaya Variabel Rata-rata (AVC) = TVC/Q
Biaya Marginal (MC) = DTC/DQ = DTVC/DQ
Catatan:
Biaya Marginal adalah biaya yang dihitung dari tambahan setiap jumlah
perubahan dari biaya total terhadap jumlah perubahan kuantitas atau
tambahan biaya variabel total terhadap jumlah perubahan kuantitas.
C

TC

TVC

TFC

Kurva Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Biaya Total

TFC
AFC

Q1

Q2

Kurva Biaya Tetap Rata-rata (AFC)


C
TVC

C
B
A
0

Q1

Q2

Q3

C
MC

AVC

Kurva Biaya Variabel dan Biaya Marginal


Analisis Optimasi
Analisis dapat dijelaskan dengan mudah dengan mempelajari proses perusahaan
dalam menentukan tingkat output yang memaksimalkan laba total (TR), TR (p) = TR
TC;
Analisis marginal, merupakan analisis dimana perusahaan memaksimalkan
keuntungan apabila penerimaan marginal = biaya marginal atau MR = MC
Biaya marginal (MC) adalah perubahan TC perunit perubahan output;
Penerimaan marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit perubahan
output atau penjualan.
Tabel Penerimaan Total, Rata-rata dan Marginal
Kuantitas
(Q)
0
1
2
3
4
5
6

Penerimaan Total
(TR)

$
$
$
$
$
$

90
160
210
240
250
240

Rata-rata
(AR)
-

$
$
$
$
$
$

90
80
70
60
50
40

$
$
$
$
$
$

R
250
240
210

160

Marginal
(MR)

TR

90
70
50
30
10
10

90
80
70
60
50
40
30
20
10

AR

MR
0

Kurva TR, AR dan MR


Tabel Biaya Total, Biaya Rata-rata dan Biaya Marginal
Kuantitas
(Q)
0
1
2
3
4
5

Biaya Total
(TC)
$
$
$
$
$
$

20
140
160
180
240
480

Biaya Rata-rata
Biaya Marginal
(AC)
(MC)
$ 140
$ 80
$ 60
$ 60
$ 96

C
480

$ 120
$ 20
$ 20
$ 60
$ 240

TC

240

MC

180
160
140
120
96
80
60

AC

20
0

Kurva Biaya Total, Biaya Rata-rata dan Biaya Marginal


$
250
240

TC
E
D

210

J
B
H

MC
D*

90
80
60
50

A
H*
C*

20
15

G
B*
1

(p) $
30
0

TR

180
160
140
120

MR

C**
1

B**

-20

G**

-50

H**

D** 4 5

Kurva TR, TC MC dan MR


Optimasi Terkendala
Optimasi terkendala (constrained optimization) disebabkan oleh keterbatasan
perusahaan pada kapasitas produksi atau ketersediaan tenaga kerja dan bahan
baku (faktor-faktor produksi), atau kendala atas kebijakan pemerintah tentang
hukum bisnis dan lingkungan perusahaan;
Adanya kendala tersebut menghambat pencapaian optimasi (memaksimalkan laba);

Optimasi terkendala dapat dipecahkan dengan Subtitusi atau metode pengali


(perkalian) Lagrange.
Subtitusi
Optimasi terkendala dengan metode subtitusi yaitu pertama dengan memecahkan
persamaan kendala untuk satu variabel keputusan, selanjutnya
mensubtitusititusikan nilai variabel tersebut ke dalam fungsi tujuan yang dicari
perusahaan untuk dimaksimumkan atau diminimumkan;
Prosedur ini mengubah optimasi terkendala menjadi optimasi tidak terkendala.
Contoh: Persamaan optimasi tak terkendala adalah sebagai berikut:
2
2
p = 80X 2X - XY - 3Y + 100Y, perusahaan menghadapi kendala output
komoditi X ditambah output komoditi Y harus sama dengan 12, atau X + Y
= 12. Untuk memecahkan masalah optimasi dengan subtitusi maka
selanjutnya memecahkan fungsi kendala X, mensubtitusikan nilai X ke
dalam fungsi tujuan (p) yang ingin dimaksimalkan perusahaan,
selanjutnya menerapkan prosedur untuk memaksimalkan tujuan tanpa
kendala. Secara spesifik dengan menyelesaikan fungsi kendala X, maka
diperoleh:
X + Y = 12, X = 12 Y. Selanjutnya persamaan kendala X diatas
dimasukkan ke dalam fungsi tujuan laba, maka:
2
2
p = 80(12-Y) 2(12-Y ) (12-Y) Y 3Y + 100Y
2
2
2
= 960 - 80Y 2(144 24Y + Y ) 12Y + Y - 3Y + 100Y
2
2
2
= 960 80Y 288 + 48Y 2Y 12Y + Y 3Y + 100Y
2
= -4Y + 56Y + 672,
Selanjutnya hasil perhitungan diatas dilanjutkan dengan melakukan fungsi
turunan sbb:
dp/dY = 8Y + 56 = 0, Y = 7 dan selanjutnya subtitusikan Y = 7 ke dalam
fungsi kendala
X = 12 Y
= 12 7
= 5 maka X = 5 dan Y = 7, dengan persamaan awal
2
2
p = 80X 2X XY 3Y + 100Y
2
2
= 80 (5) 2 (5) (5) (7) 3 (7) + 100 (7)
= 868

Metode Lagrange
Jika persamaan kendala sangat rumit atau tidak dapat dipecahkan dengan satu
variabel keputusan sebagai fungsi eksplisit variabel yang lain dengan teknik
subtitusi maka lakukan dengan metode pengali lagrange (langrangian multiplier
method);
Langkah awal membentuk fungsi lagrange (langrangian function) dengan
memaksimumkan atau menimumkan kemudian ditambah l(pengali lagrange), dikali
fungsi tujuan dengan hasil sama dengan nol, berikut contoh dibawah ini:

Contoh: Fungsi kendala X + Y = 12 maka X + Y 12 = 0, selanjutnya fungsi


optimasi kendala dijadikan fungsi lagrange seperti berikut ini:
2
2
p
= 80X 2X XY - 3Y + 100Y + l (X + Y 12)
2
2
Lp
= 80X 2X XY 3Y + 100Y + l (X + Y 12), selanjutnya
membuat fungsi turunan Lp
terhadap X dan Y
dan l.
Lp/X = 80 4X Y + l = 0
(1)
Lp/Y = - X 6Y + 100 + l = 0
(2)
Lp/l= X + Y 12 = 0
(3), selanjutnya kurangkan fungsi dari
persamaan (2) oleh persamaan (1)
- X 6Y + 100 + l = 0
80 4X Y + l
=0 -20 3X + 5Y = 0 , mengalikan persamaan (3) dengan 3
X + Y 12 = 0
3X + 3Y 3(12) = 0
3X + 3Y 36
=0
(4)
-3X + 5Y 20
=0
8Y 56 = 0, karena X = 5 dan Y = 7 dan p = 868 maka
selanjutnya masukkan ke
persamaan (2)
- X 6Y + 100 + l = 0
- 5 6(7) + 100
= -p
- 5 42 + 100
=-p
p = - 53

Optimasi Dalam Manajemen Baru

Perbandingan (Benchmarking);
Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management);
Rekayasa Ulang;
Organisasi Pembelajar (Learning Organization).
Perbandingan
Perbandingan berarti menemukan dengan cara terbuka dan jujur melihat
perusahaan lain (kompetitor) dapat memproduksi barang atau jasa lebi murah dan
perusahaan dapat meniru dan kemungkinan memperbaiki metode atau teknik
produksinya;
Dalam bencmarking dibutuhkan:
1) Memilih suatu proses yang khusus untuk dapat diperbaiki dan meniru
dari beberapa perusahaan yang memproduksi lebih baik dari
perusahaan ini;
2) Mengirim tenaga yang benar-benar akan dijadikan tenaga ahli dalam
perubahan dalam proses produksi.
Manajemen Mutu Terpadu
Satu gerakan yang melanda perusahaan di dunia pada tahun 1980-an yaitu
maksimalisasi kualitas dan minimalisasi biaya melalui TQM;
Hal ini secara nyata berarti memperbaiki kualitas produk dan memberikan kepuasan
kepada pelanggan (customer satisfaction);
TQM menerapkan metode perbaikan kualitas pada semua proses perusahaan dari
produksi sampai ke pelayanan kepada pelanggan, penjualan, pemasaran dan
keuangan.
Rekayasa Ulang
Adalah proses mereorganisasi yang dilakukan perusahaan secara keseluruhan dan
terkenal pada tahun 1990-an;
Proses rekayasa ulang melibatkan desain ulang yang radikal dari semua proses
perusahaan untuk mencapai peningkatan yang lebih baik dalam kecepatan,
pelayanan dan profitabilitas;
Jika TQM fokus pada pengejaan sesuatu lebih cepat, lebih murah, atau lebih baik;

Dalam proses rekayasa ulang, timbul pertanyaan apakah proses dalam perusahaan
harus dilakukan, dengan demikian dalam rekayasa ulang sebagai solusi
menghasilkan hal-hal yang sama sekali baru dibandingkan dengan TQM.
Organisasi Pembelajar
Learning organization merupakan alat manajemen yang paling populer dewasa ini,
dimana dalam model ini amat menghargai pembelajaran yang berkelanjutan baik
secara individu maupun bersama-sama;
Learning organization menurut Peter Senge ada lima komponen dasar yaitu:
1) Agar anggota organisasi mengembangkan model mental baru dengan
mengesampingkan cara berpikir lama dan bersedia untuk berubah;
2) Mencapai kemahiran personal dengan belajar membuka diri kepada
orang lain serta mendengarkan segala bentuk aspirasi atau masukan
dari orang lain;
Lanjutan
1) Mengembangkan sistem berpikir atau pemahaman tentang bagaimana
perusahaan benar-benar bekerja;
2) Mengembangkan visi bersama atau strategi yang dilakukan bersama
oleh semua anggota organisasi;
3) Mengusahakan pembelajaran tim atau bagaimana seluruh anggota
organisasi bekerja dan belajar bersama agar terbentuk keselarasan
dalam menjalankan strategi perusahaan tanpa adanya paksaan.
Soal:
1. Diketahui:
Q 0
TC 200

1
240

2
320

3
390

4
410

5
460

Diminta:
a. Hitung Biaya Rata-rata (AC) dan Biaya Marginal (MC) dan buat
Tabel dari hasil perhitungan tersebut.
b. Buat kurva TC, AC dan MC.
2. Apa yang dimaksud dengan optimasi tak terkendala dan optimasi
terkendala ? Jelaskan !
3. Apa yang dimaksud dengan biaya tetap dan biaya variabel ?
Jelaskan !
Teori Permintaan

Teori Permintaan
1. Permintaan Terhadap Komoditi
2. Elastisitas Permintaan Terhadap Harga
3. Elastisitas Permintaan Terhadap Pendapatan
4. Penggunaan Elastisitas Dalam Pengambilan Keputusan Manajerial
Permintaan Terhadap Komoditi
Dalam ekonomi manajerial permintaan terhadap suatu komoditi diukur dari total
permintaan pasar terhadap komoditi tertentu;
Permintaan pasar merupakan jumlah dari seluruh permintaan konsumen individual
terhadap komoditi dalam suatu pasar;
Permintaan akan suatu barang atau jasa timbul karena faktor-faktor yang
memengaruhi, seperti berikut ini:
1) Harga komoditi;
2) Pendapatan konsumen;
3) Harga komoditi yang berhubungan (subsitusi atau komplementer;
4) Selera konsumen.
Qdx = f(Px, I, Py, T)
P
1000

800
600
400
200
0

Kurva Hukum Permintaan (Law of Demand Curve)


P

1000
800
600
400
200

d2
0

d1
3

dx

Kurva Permintaan individual (Individual of Demand Curve)


P

600

200
0

dx = d1 + d2
1

Kurva Permintaan Pasar (Market of Demand Curve)


Elastisitas Permintaan Terhadap Harga
Kepekaan respon dari permintaan suatu barang terhadap perubahan harga
merupakan faktor dari hukum permintaan;
Faktor perubahan harga dapat meningkatkan penjualan, akan tetapi;
Terkadang perubahan harga (penurunan harga) tidak serta merta meningkatkan
penjualan bahkan sebaliknya menurunkan penjualan dan berdampak pada
penurunan laba perusahaan;
Hukum Permintaan: DQ/DP ;
Elastisitas Permintaan: DQ/Q atau DQ . P
DP/P

DP

Contoh:
P
6

1
0

F
100

200

300

400

500

600

1). Pada titik B di kurva dx elastisitas permintaan adalah:


Ep = DQ . P = -100 . 5
DP Q
1 100
= -1 (5/1) = -5
2). Pada titik C, Ep = DQ . P = -100 .
DP Q
1

4
= -1 (4/2) = -2
200

3). Pada titik D, Ep = -1, dan titik E = -1/2 dan titik F = -1/5
Dari hasil perhitungan diatas tersebut pada titik B, setiap terjadi
peningkatan 1 satuan harga maka akan menurunkan kuantitas barang
yang diminta sebesar 5 satuan, dan seterusnya hingga ke titik F.
Elastisitas Permintaan Busur Terhadap Harga
Permintaan busur terhadap harga (arc price elasticity of demand) adalah elastisitas
permintaan terhadap harga antara dua titik dalam suatu kurva permintaan;
Ep = DP. (P2+P11)/2 = Q2-Q1 . P22+P1
DP (Q2+Q1)/2 = P2-P1 . Q2+Q1
Ep = Q2-Q1 . P22+P1
P2-P1 . Q2+Q1

Contoh: elastisitas busur dari titik C ke titik D diperoleh:


Ep = Q2-Q1 . P22+P1 =
300 200 .
3+4
= -7 = -1,4
P2-P1 . Q2+Q1
34
300 + 200
5
Jika dibalik dari titik D ke titik C maka akan didapat:
Ep = Q2-Q1 . P22+P1 =
200 300 .
4+3
= -7 = -1,4
P2-P1 . Q2+Q1
43
200 + 300
5
Artinya setiap ada perubahan harga sebesar 1 satuan maka akan
berdampak pada penurunan pada kuantitas yang diminta sebesar 1,4
satuan.

Elastisitas Terhadap Harga, TR dan MR


Adanya hubungan antara elastisitas permintaan (Ep) terhadap harga (P) dan
penerimaan total (TR) dan penerimaan marginal (MR);
TR = P atau P x Q (kuantitas);
MR = DTR/DQ;
Asumsinya:
1) P turun, TR naik jika Ep elastis, I EpI > 1;
2) TR tetap jika Ep elastis uniter, I EpI = 1;
3) TR turun jika Ep tidak elastis (inelastis), I EpI < 1.
Tabel Elastisitas Harga, TR dan MR
P

Ep

TR

MR

6
5
4
3
2
1
0

0
100
200
300
400
500
600

-5
-2
-1
-1/2
-1/5
0

0
500
800
900
800
500
0

5
3
1
-1
-3
-5

Dengan MR = d(TR)dQ, untuk fungsi permintaan Q = 600 100P, dan


P = 6 Q/100. Dimana TR = PQ maka:
TR
= PQ
= (6 Q/100)Q
2

= 6Q - Q /100, sehingga
d(TR)/dQ = MR
= 6 Q/50
d(TR)/dQ = 0
TR
900
800

2
TR = 6Q Q/100

500

100

200

300

400

500

600

Q
MR
6

B EpI > 1

C
EpI = 1
D

EpI < 1

F
E**
0

100

200

300

Q
-1
-2

Q = 600 100P
MR = 6 Q/50
MRx

400

500

600

Elastisitas Permintaan Terhadap Pendapatan


Tingkat pendapatan konsumen merupakan determinan yang penting dalam
permintaan atas suatu barang atau jasa dalam pemasaran;
Dengan menggunakan elastisitas permintaan terhadap harga (income elasticity of
demand) yang merupakan perbandingan prosentase atas permintaan barang atau
jasa dengan perubahan pendapatan konsumen;
EI = DQ/Q = DQ . I
DI/I

DI Q

EI = DQ . (I2+I1)/2
DI

= Q2Q1 . I2 + I1

(Q2+Q1)/2 = I2 I1

Q2 + Q1

Dalam semua permintaan barang atau jasa, peningkatan pendapatan akan


meningkatkan permintaan artinya DQ/DI dan bersifat positif.
Penggunaan Elastisitas Dalam
Pengambilan Keputusan Manajerial
Dalam perusahaan hasil dari analisis elastisitas permintaan terhadap penjualan
amatlah penting;
Beberapa faktor kekuatan yang memengaruhi permintaan dapat dikontrol oleh
perusahaan, misalnya harga, kualitas dan distribusi penjualan;
Akan tetapi perusahaan tidak dapat mengontrol tingkat dan pertumbuhan
pendapatan konsumen.
Pengambilan Keputusan Manajerial
Jika permintaan yang sifatnya inelastis terhadap harga, perusahaan tidak akan
menurunkan harga, karena akan menurunkan TR, dan mengakibatkan TC naik
(karena bertambahnya quantitas barang yang dijual pada harga yang rendah)
berdampak pada penurunan laba;
Jika elastisitas penjualan terhadap iklan bersifat positif, maka perusahaan akan
berkonsentrasi dalam penjualannya memakai media iklan tersebut daripada
berkonsentrasi terhadap beban pengeluaran kualitas produk dan mutu pelayanan;
Jika perusahaan menduga bahwa tingkat elastisitas silang antara permintaan dan
produk terhadap harga dari pesaing sangat tinggi maka perusahaan akan segera
menurunkan harga dengan mempertimbangkan dampak akan terjadi perang harga.

Soal:
1). Apa yang dimaksud dengan elasitisias permintaan ? Jelaskan !
2). Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang
atau jasa ?
3). Diketahui: suatu elastisitas permintaan adalah sbb:
Harga
(P)

Quantitas
(Q)

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1

0
100
200
300
400
500
600
700
800
900

Diminta:
a. Hitung Total Revenue (TR), Marginal Revenue (MR)
b. Buat kurva TR, MR
c. Jelaskan (analisis) dari hasil perhitungan diatas tersebut secara
benar.

Teori Produksi
Teori Produksi
1. Pengertian
2. Fungsi Produksi
3. Biaya Produksi
Pengertian
Produksi (production) adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi (input)
menjadi output (barang atau jasa).
Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara faktor produksi (input) dengan
barang atau jasa yang dihasilkan (output) dalam proses produksi;
Input Proses

Output;

Q = f (L, C), Q = dimana jumlah output, L = tenaga kerja dan C = modal;


Hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (law of diminishing returns), dalam
hubungan produksi jangka pendek, salah faktor produksi merupakan variabel selalu
ditambah secara terus menerus dan yang lainnya tetap maka akan meningkatkan
Total Product (TP) dan lambat laun semakin menurun jumlah tambahan produksinya
yang disebut dengan Marginal Product (MP).
Q

TP

L1

L2

L3

AP
L
MP

Fungsi Produksi
Tabel Fungsi Produksi Dengan Dua Input:
Modal (C) 6
5
40
3
2
1

10
12
40
10
7
3

24
28
36
23
18
8

31
36

36
40

40
42

39
40

33
28
12

36
30
14

36
30
14

33 Output (Q)
28
12

Labour (L)

12

28

36

Kurva Permukaan Produksi Kontinue


Hubungan Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marginal
Hubungan antara produksi total, rata-rata dan marginal sangat penting untuk
dipahami oleh pengusaha/produsen sehingga dapat menganalisis hal-hal seperti
berikut ini:
1) Memahami hubungan antara produksi marginal dengan produksi total,
yaitu pada saat produksi total mengalami perubahan peningkatan
produksi dari naik menjadi turun maka pada saat itu kurva produksi
marginal mencapai titik maksimum pada L2 pada sumbu horizontal;
2) Pada saat kurva produksi total mencapai titik maksimal maka kurva
produksi marginal memotong sumbu horizontal artinya produksi
marginal sama dengan nol (titik L*);
3) Selanjutnya adanya hubungan antara produksi rata-rata dan produksi
marginal, yaitu pada saat produksi rata-rata meningkat, produksi
marginal lebih tinggi dari produksi rata-rata dan pada saat produksi
rata-rata menurun produksi marginal lebih rendah dari produksi ratarata.
Tabel Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marginal
Tenaga
Kerja (L)
0
1
2
3
4
5
6

Produksi Produksi
Produksi
Total (Q)
Rata-rata (AP)
Marginal (MP)
0
3
8
12
14
14
12

MP = DTP/DL
AP = TP/L

3
4
4
3,5
2,8
2

3
5
4
2
0
-2

Q
14
12

TP

8
5
4
3
2
1

AP
0 1

-1
-2

L
MP

Isokuan (Isoquant)
Isokuan adalah kurva yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang
menunjukkan kombinasi dua faktor produksi (dua variabel) guna menghasilkan
tingkat produksi yang sama, misalnya kombinasi faktor produksi (dua variabel)
tenaga kerja (L) dan Modal (C);
Kurva isokuan bersifat melengkung dan cembung terhadap titik asal serta tidak
berpotongan dengan titik lain;
Semakin jauh kurva isokuan dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat
produksi barang tersebut (Q).
Tabel Isokuan (Dengan Dua Input/Variabel/Faktor Produksi )
Modal (C) 6
5
36
3
2
1

10
12
40
10
7
3

24
28
40
23
18
8

31
36
36
40
36 36Q
33
36
28
30
12
14

40
42

39
40 40Q

36
30
14

33 Output (Q)
28 28Q
12 12Q

12

Labour (L)

Biaya Produksi
Berbicara biaya produksi, tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi;
Fungsi biaya produksi merupakan gambaran dari fungsi produksi;
Biaya produksi terdiri dari biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal.

28

TC
TVC

TFC

Kurva Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Biaya Total

TFC
AFC

Q1

Q2

Kurva Biaya Tetap Rata-rata (AFC)


C
TVC

C
B
A
0

Q1

Q2

Q3

C
MC

AVC

Kurva Biaya Variabel dan Biaya Marginal


C
6
12Q

28Q

36Q

40Q

4
40Q
36Q

28Q
2
12Q
1

Kurva Isokuan Wilayah Ekonomis


Soal:
1. Apa yang dimaksud dengan Kurva Isokuan ? Jelaskan !
2. Sebutkan dan jelaskan hubungan total biaya produksi,
biaya rata-rata produksi dan biaya marginal produksi !
3. Apa yang dimaksud dengan kurva isokuan wilayah
ekonomis ? Jelaskan ! Berikan contohnya !
Teori Dan Estimasi Biaya
Karakteristik Biaya

Karakteristik biaya terdiri dari:


1) Biaya eksplisit (explicit costs) adalah pengeluaran aktual perusahaan
dalam memproduksi barang (biaya untuk faktor produksi);
2) Biaya implisit (implicit costs) adalah nilai dari imput yang dimiliki dan
digunakan oleh perusahaan dalam aktivitas produksi sendiri, meskipun
perusahaan tidak mengeluarkan biaya eksplisit akan tetapi jika faktor
produksi tersebut juga bisa disewakan atau dijual ke perusahaan lain;
3) Dalam ekonomi biaya eksplisit maupun biaya implisit harus
dipertimbangkan, artinya dalam mengukur biaya produksi, perusahaan
harus memasukan biaya alternatif (biaya opportunitis/biaya implisit)
dari seluruh input baik yang dimiliki perusahaan maupun yang dibeli
atau dibayarkan.
Fungsi Biaya Jangka Pendek
Biaya Tetap Total (Total Fixed Costs/TFC) adalah biaya dalam kurun jangka waktu
pendek sebagai suatu periode dimana beberapa input dari perusahaan adalah tetap
(tidak dapat diubah dengan mudah). Contohnya: biaya bunga atas modal yang
dipinjam, biaya sewa pabrik atau sewa perlengkapan, gaji dan upah, dll;
Biaya Variabel Total (Total Variable Costs/TVC) adalah biaya yang dikeluarkan
perusahaan per periode waktu untuk seluruh input variabel yang digunakan. Input
variabel adalah input yang dapat dengan mudah diubah perusahaan dalam waktu
singkat. Contohnya: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan
bakar,
Biaya Total (Total Costs/TC) adalah hasil dari penjumlahan biaya tetap total dengan
biaya variabel total, TC = TFC + TVC
Tabel Biaya Total dan Biaya Per Unit Jangka Pendek
Output
MC
(Q)

TFC

TVC

TC

AFC

(TFC+TVC)

0
1
2
3

60
60
60

4
5

60
60

60

TC

(AFC+AVC)

20
30
45

AVC

80
90

60
30
105

20
15
20

80
45
15

20
10
35

15
80
135

140
195

15
12

20
27

35
39

35
55

AFC = TFC/Q
AVC = TVC/Q
ATC = TC/Q = AFC + AVC
MC = DTC/DQ = DTC/DQ
C
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0

C
80
70
60
50
40
30
20
10
0

TC

TVC

TFC

TVC

5
Q
Kurva Biaya Total

MC
AFC

ATC
AFC
AVC

1,5

2,5

3
3,5
4
5
Kurva Biaya Per Unit

Kurva Biaya Jangka Panjang


Kurva Biaya Total Jangka Panjang (Long Run Total Costs/LTC) adalah biaya yang
bersifat variabel dalam waktu jangka panjang (perusahaan tidak menghadapi biaya
tetap dalam kurun waktu jangka panjang);
Kurun waktu jangka panjang tergantung dari jenis perusahaan misalnya perusahaan
yang padat modal seperti pembangkit tenaga listrik periode waktu yang dibutuhkan
oleh perusahaan untuk melakukan variasi pada seluruh input;
Berbeda dengan perusahaan loundri, mungkin periode jangka panjang tidak seperti
perusahaan pembangkit listrik, perusahaan terakhir ini hanya membutuhkan waktu

beberapa bulan saja untuk mengubah biaya tetap menjadi biaya variabel yang
menjadi biaya jangka panjang;
Intinya biaya jangka panjang merupakan rangkaian dari biaya jangka pendek yang
dikeluarkan perusahaan dalam memproduksi barang dalam waktu jangka pendek
menjadi jangka panjang.
C

SAC1
SAC2
Skala Ekonomis

X1

X2

X3

SAC3
LAC
Skala Tidak Ekonomis

X4

X5

X6

SAC4

Kurva Biaya Rata-rata Janka Pendek (Short-run Avarage


Costs/SAC)dengan
Biaya Rata-rata Jangka Panjang (Long-run Avarage Costs/LAC)
Contoh: Titik A menunjukkan bahwa untuk memproduksi 1 unit output (1Q)
membutuhkan 4 tenaga kerja (4L) dan 4 modal (4C). Jika biaya kerja adalah 10 per
unit dan biaya sewa modal adalah 10 per unit, biaya total minimum untuk
memproduksi output 1Q adalah:
(4L) (10) + (4C) (10) = 80, dari perhitungan diatas maka dapat di buat kurva
isokuan biaya total, biaya marginal dan biaya rata-rata jangka panjang sebagai
berikut:
Quantitas
1
2
3
4
5
6
C
15

Labour Cost +
4
5
6
7
8
9

x
x
x
x
x
x

10
10
10
10
10
10

Capital Cost

6
7
8
9

Total Costs

4 x 10
5 x 10
x 10
x 10
x 10
x 10
6Q

80
100
120
140
160
180

12

120
5Q

9
6
5
4

4Q
100
2Q
80 1Q

LTC
300

12

15

18

24 30

LTC

180

120
108
100
80
0
1
output

LAC
120
100
80
60
40
20
0
1
output

LMC
LAC

Soal:
1. Apa yang dimaksud dengan biaya jangka pendek dan biaya
jangka pangjang ? Jelaskan ! Berikan contohnya !
2. Diketahui untuk memproduksi 1 kuantitas (1Q) dibutuhkan 3
tenaga kerja (3L) dengan biaya $ 20 per unit dan 3 modal
(3C) dengan harga $ 20 per unit. Diminta:
a. Hitung berapa jumlah biaya yang dibutuhkan perusahaan

jika akan memproduksi barang 1 s/d 6 kuantitas


(1Q s/d 6Q).
b. Buat tabel perhitungan jumlah biaya tersebut.
c. Buat kurva isokuan, biaya jangka panjang total (LTC), biaya
marjinal jangka panjang (LMC) dan biaya rata-rata jangka
panjang (LAC).
Pemograman Linier
Pemograman Linier
Pengertian
Maksimasi Laba
Minimasi Biaya
Pengertian
Pemograman linier (linier programing) adalah teknik matematis untuk
menyelesaikan masalah konstrain maksimasi dan minimasi kendala, dimana
terdapat banyak kendala dan fungsi tujuan yang harus dioptimalkan secara linier
(dipresentasikan dalam garis lurus);
Progaming linier dikembangkan oleh ahli matematika Rusia pada tahun 1939 L.V.
Kantorovich, dan di perluas lebih jauh lagi oleh ahli matematika USA pada tahun
1947 G.B. Dantzig dengan dikembangkan lebih luas dan jauh lagi dengan adanya
komputer yang canggih.
Aplikasi Pemograman Linier
1. Pemilihan proses optimal, pemograman linier dapat digunakan untuk
menghasilkan output yang optimal dari proses dalam kombinasi input yang
berbeda dengan biaya rendah dalam kendala yang dihadapi seperti tenaga
kerja, modal atau faktor produksi lainnya;
2. Bauran produk optimal, dengan pemograman linier perusahaan dapat
memaksimalkan laba dalam memproduksi beberapa barang (produk) yang
berbeda (dipersifikasi produk) dengan kendala (konstrain) yang dihadapi
perusahaan
Lanjutan
3. Pemenuhan persyaratan produk minimum, dalam hal ini untuk menentukan
berapa produk minimum yang harus dilakukan dengan tingkat biaya
minimum pula;

4. Perencanaan kapasitas jangka panjang, apabila laba per unit melebihi harga
input maka ini menunjukkan bahwa laba total akan meningkat dengan
asumsi banyak menggunakan input;
5. Aplikasi khusus lainnya dari pemograman linier, dapat diaplikasikan untuk
menentukan:
a) Rute paling murah (least-cost route), pengapalan (tranfortasi) untuk
memindahkan komoditas ke tempat lain (dari gudang satu ke gudang
lain);
b) Kombinasi terbaik dalam ukuran pesawat terbang, tempat duduk,
kenyaman terbang, kecepatan dan pelayanan lainnya;
c) Distribusi anggaran untuk iklan ke mass media yang berbeda, tv,
koran, sosial media dengan target calon pelanggan yang berbeda
dalam kelompok sosial-ekonomi, dll.
Maksimasi Laba
Pemograman linier dalam memaksimalkan laba dengan kendala yang dihadapi
perusahaan, dengan langkah-langkah sbb:
1) Menyatakan fungsi tujuan dalam suatu persamaan dan kendala
sebagai pertidaksamaan, misalnya p = $ 30Qx + $ 40Qy, dan fungsi
kendala sbb: 1Qx + 1Qy < 7, 0,5Qx + 1Qy < 5, 0,5Qy < 2, dan Qx > 0
Qy > 0
2) Selanjutnya merangkum formulasi pemograman linier sbb:
Memaksimumkan: p = $ 30 Qx + $ 40 Qy
Dengan Kendala :

1Qx + 1Qy < 7


0,5 Qx + 1 Qy < 5
0,5 Qy < 2
Qx > 0 Qy > 0

(fungsi tujuan)
(kendala input A)
(kendala input B)
(kendala input C)
(kendala non-negatif)

Lanjutan
1. Menyelesaikan masalah programing linier membuat grafik fungsi
tujuan dari isoprofit, dimana garis isoprofit menunjukkan p = $ 180, $
240, $ 300. Garis isoprofit terendah diperoleh dengan melakukan

subtitusi $ 180 untuk p ke dalam persamaan fungsi tujuan dan


menyelesaikan Qy dengan mensubtitusikan p sebesar $ 180 dalam
fungsi tujuan sbb:
$ 180 = $ 30 Qx + $ 40 Qy
Mencari nilai Qy dengan:
Qy = $ 180 - $ 30 Qx
$

40

$ 40

Qy = $ 240 - $ 30 Qx
$ 40

$ 40

Qy = $ 300 - $ 30 Qx
$ 40

$ 40

Tabel Kebutuhan dan Ketersediaan Input untuk Barang X dan Barang Y


Kauntitas Input Dibutuhkan
Per Unit Output
Input

Produk X

A
B
C

1
0,5
0

Kuantitas Input Tersedia


Per Periode Waktu

Produk Y

Total

1
1

0,5

Qy
7
6

Kendala pertidaksamaan dari input A


1Qx + 1 Qy < 7

5
4
3
2
1
0

Qx

Qy
7
6

Kendala pertidaksamaan dari input A


1 Qx + 1 Qy < 7

5
4

Kendala pertidaksamaan dari input C


0,5 Qy < 2

Wilayah yang
mungkin

Kendala pertidaksamaan dari input B


0,5 Qx + 1 Qy < 5

2
1
0

Qy
7,5
6

p = $ 300

4,5
p = $ 240
p = $ 180
2

0
Qy
6

4
3

10

Qx

10

Qx

Qx

Minimasi Biaya
Dalam memproduksi barang maka input lebih dari satu;
Keputusan perusahaan bagaimana caranya untuk meminimumkan biaya produksi;
Perusahaan menghadapi kendala seperti berapa jumlah produksi minimum dengan
menentukan kombinasi input dengan biaya yang minimum;
Sama halnya dengan maksimasi laba dalam menentukan programing linier dalam
minimasi biaya sbb:
Meminimumkan: C = $ 2 Qx + $ 3 Qy

(fungsi tujuan)

Dengan kendala: 1 Qx + 2 Qy > 14

(fungsi kendala A)

1 Qx + 1 Qy > 10

(fungsi kendala B)

1 Qx + 0,5 Qy = 6

(fungsi kendala C)

Q x Qy

=0

(kendala negatif)

Tabel Data Minimasi Biaya


Kuantias X
Harga per unit

Input
A
B
C

Kuantias Y
$2

$3

Kauntitas Input Dibutuhkan


Per Unit Output
1
1
1

2
1
0,5

Qy
12
1 Qx + 0,5 Qy > 6

10
8

Kuantitas Input Tersedia


Per Periode Waktu

Wilayah yang mungkin

14
10
6

Total

7
1 Qx + 1 Qy > 10
4
4
1 Qx + 2 Qy > 14

10

14

Qx

Qy
12
10
Wilayah yang mungkin
8
C = $20Qx+$30Qy
4

Soal:
1. Apa yang dimaksud
biaya ? Jelaskan !
2. Apa yang dimaksud
3. Apa yang dimaksud
kendala ? Jelaskan

12

14

Qx

dengan maksimasi laba dan minimasi


dengan programing linier ? Jelaskan !
dengan fungsi tujuan dan fungsi
!

You might also like