You are on page 1of 23

XI.

PERANAN KIMIA OSEANOGRAFI TERHADAP


PRODUKTIVITAS PRIMER

Tujuan Instruksional Umum:


Agar siswa dapat mengenal peranan oseanografi kimia terhadap produktivitas di
perairan.

Tujuan Instruksional Khusus:


1.

Diharapkan siswa dapat memahami peristiwa kimia oseanografi di perairan


dan peranannya dalam produktivitas primer di perairan.

2.

Diharapkan pula siswa dapat mengerti pengaruh dari beberapa nutrien


perairan yang sangat penting dalam pertumbuhan fitoplankton sehingga dapat
mendukung pengukuran produktivitas primer

Jumlah Tatap Muka :


1 kali pertemuan. Setiap pertemuan 2 jam satuan pengajaran

11.1 Pendahuluan

Pertumbuhan dan distribusi fitoplankton, makroalga (tumbuhan di laut) dikontrol


secara komplek oleh faktor fisika perairan (cahaya, suhu, kecepatan arus), faktor
kimia perairan (nutrient), dan faktor biologi (pertumbuhan atau interaksi antar
organisme).
11.2 Fotosintesis dan Respirasi

Proses fotosintesis dibagi menjadi tiga tahapan :


a. Elektron positif (photon) cahaya diserap oleh pigmen fotosintesis yang dikandung
dalam chromatophores. Pigmen ini dikenal dengan nama chlorophyls. Energi cahaya
diserap oleh beberapa pigmen seperti fucoxanthin dalam diatom dan Phaeophyta dan
bentukan senyawa komplek antara globulin dan phycobilin di divisi Rhodophyta dan
cryptophyta, dan juga ditransfer ke klorofil.
b. Bagian energi ini diubah ke energi kimia melalui seri cyclic reaksi enzymatic,
termasuk Cytochrome I, yang memimpin produksi energi yang tinggi adenosine
triphosphate (ATP) dari ADP (adenosine diphosphate) dan ion orthophosphate (P).
ADP + P

ATP

Energi elektron yang tersisa digunakan dalam seri yang lain dari reaksi siklus
enzymatic termasuk riboflavin phosphate dan nicotinamide adenine dinucleotide
phosphate (NA DP). Dengan demikian, reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
4NADP + 2H2O + 2ADP + 2P

4NADPH + O2 + 2ATP

c. Karbon dioksida (CO2) diasimilasikan dalam seri siklus reaksi penggunaan


penguraian aksi NADPH dan kekuatan Phosphory;ating ATP, reaksi ini terjadi
pada malam hari (kondisi gelap), untuk kemudian dihasilkannya produksi
carbohydrate yang ditampilkan sebagai CH2O dan peristiwa ini dirumuskan
sebagai berikut

CO2 + NADPH + ATP

(CH2O) + H2O + 4 NADP + ADP +P

Kombinasi persamaan-persamaan diatas merupakan persamaan utama dalam


peristiwa fotosintesis :
CO2 + H2O

(CH2O) + O2

- 112 k.cal

Dalam proses metabolisme energi yang dibutuhkan oleh alga diperoleh dengan
mengoksidasi produk senyawa organik yang komplek pada tingkatan energi
yang rendah, dan dalam peristiwa ini dihasilkan CO2. Proses ini dikenal sebagai
proses respirasi.
(CH2O) + O2

CO2 + H2O

Proses respirasi terjadi pada malam dan siang hari.

11.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton :


a.

Cahaya
- Intensitas cahaya dan komposisi spektrum di laut
- Kecepatan produktivitas primer tergantung pada
intensitas dan panjang gelombang cahaya.
Total Energi maksimum:
Mid Summer : 1,4 kg/min (I kg/min = 1g cal/cm2/min)

Mid Winter : 0,5 kg/min


Intensitas cahaya rendah

Fotosintesis meningkat

Intensitas cahaya tinggi

Fotosintensis menurun

mengapa ?? Fotoinhibition

Panjang gelombang cahaya yang dapat dimanfaatkan oleh


fitoplankton untuk fotosintesis adalah : 370-720 nm.
Pengukuran klorofil-a : 265 760 nm

Suhu Perairan
Toleransi yang kecil terhadap perubahan suhu perairan yang
drastis (10-15 oC)

c. Salinitas :
kecepatan pertumbuhannya sangat rendah pada kadar salinitas
di atas 35 .
d. Makronutrien (NPK), mikronutrien (Fe, Si, Ca, CO3) dan trace
elemen.

Katagori kesuburan perairan berdasarkan


kandungan fosfat (mg/l)

Kandungan fosfat (mg/l)

Kesuburan perairan

0,000-0,020
0,021-0,050
0,051-0,100
0,101-0,200
> 0,201

Rendah
Cukup
Baik
Baik sekali
Sangat baik sekali

Produktivitas primer :
laju pembentukan senyawa-senyawa organik yang kaya
energi dari senyawa-senyawa anorganik (gC/m2/hari)
Produksi Primer Kotor (Produksi Total)
Jumlah seluruh bahan organik yang terbentuk dalam proses
produktivitas
Produksi primer bersih
Jumlah sisa produksi primer kotor setelah sebagian
digunakan tumbuhan untuk respirasi.
Produksi primer bersih inilah yang tersedia bagi
tingkatan-tingkatan trofik

Net Photosynthesis = Gross Production - Respiration

Net Photosynthesis = GP R Photorespiration


GP : Gross Production

R : Respiration

Net Photosynthesis = GP R Photorespiration - Excretion

GP = NP + R + Photorespiration + Excretion

Tabel. 11.1 Perbedaan produktivitas di berbagai habitat


Produkti
vitas

Lautan
Terbuka

Upwelling

Estuarin Bakau

Lamun
1000

T.
Karang

Produksi
0,005 -0,5
Primer
(gc/m2/ha
ri

0,5-1,25

2,7-5,5

350500

Efisiensi
rantai
makanan

10%

20%

>20%

> 20% >20%

>20%

Jumlah
rantai
makanan

Selalu 6

2 atau 3

<2

<2

<2

Produksi
ikan
gC/m2/ha
ri

0,5 x 10-3

36

<2

350-500

Metode Pengukuran Productivitas Primer :


1. Pengukuran Oksigen terlarut

X i = Konsentrasi Oksigen rata-rata sebelum inkubasi


Xa = Konsentrasi Oksigen rata-rata setelah inkubasi
pada botol terang

Xd = Konsentrasi Oksigen rata-rata setelah inkubasi


pada botol gelap

Respirasi = (Xi Xd)/ lama inkubasi (time)


Gross Photosynthesis = (Xa Xd)/ time
Net Photosynthesis = (Xa Xi)/ time

2. Pengukuran dengan 14C


Pengukuran produsi bahan organik melalui reaksi C-14
3. Klorofil-a
4. Cell Count (Perhitungan kelimpahan)

Produksi beberapa daerah geografik yang berbeda


Lokasi
Selat Long Island
(daerah iklim sedang)
Paparan Benua
Lautan Tropik
Lautan Iklim sedang
Lautan Antartika
Lautan Arktika

Produksi (gC/m2/tahun)
380
100-160
18-50
17-120
100
<1

Eutrophication : Pengkayaan perairan dengan adanya


peningkatan nutrien yang kaya akan kandungan nitrogen dan
fosfor dalam suatu ekosistem perairan.

Produktivitas Primer
Meningkat

Anoxide Condition

The bright green water in


the Potomac River estuary
is the result of a dense
bloom of Cyanobacteria

Eutrophication merupakan problem polusi pada beberapa


danau dan reservoir yang terjadi mulai pertengahan abad ke21; 54 % danau dan resevoir di Asia bersifat eutropic; di Eropa
(53 %); di Amerika Utara (48%); di Amerika Selatan (41 %) dan
Di Afrika (28%).

Penyebab terjadinya Eutrophication :


Proses alam
Ex. Proses eutrophication yang terjadi d Estuarine, karena
adanya run-off yang banyak membawa material nutrien pada
ekosistem estuarine.

Limbah pertanian
Dari tahun 1950 and 1995,di seluruh dunia limbah pertanian
berupa fosfor mencapai 600,000,000 ton yang masuk kedalam
sungai, estuarine dan perairan pantai.

Polusi septic sistem dan saluran pembuangan

Ecologycal Effect::
-decreased biodiversity,
-changes in species composition and
dominance,
-toxicity effects.
Increased biomass of phytoplankton
Toxic or inedible phytoplankton species
Increases in blooms of gelatinous zooplankton
Decreased biomass of benthic and epiphytic algae
Changes in macrophyte species composition and biomass
Decreases in water transparency (increased turbidity)
Color, smell, and water treatment problems
Dissolved oxygen depletion
Increased incidences of fish kills
Loss of desirable fish species
Reductions in harvestable fish and shellfish
Decreases in perceived aesthetic value of the water body

Sumber N

Bacteria photosinthetic

You might also like