Professional Documents
Culture Documents
1)
2)
3)
Progressive Stroke
Gejala neurologik bertambah lama bertambah berat
4)
Completed Stroke
Gejala neurologik dari permulaan sudah maksimal (stabil)
3. Perdarahan Intraserebral
Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah otak, hal ini terjadi karena
aterosklerosis dan hipertensi. Keadaan ini pada umumnya terjadi pada usia di
atas 50 tahun sehingga akibat pecahnya pembuluh darah arteri otak.
4. Ruptura Aneurisma Sekuler (Gerry)
Merupakan lepuhan yang lemah dan berdinding tipis yang menonjol pada
tempat yang lemah.
D. Tanda dan Gejala
1.
Stroke involution
Gangguan neurologi tambahan yang terjadi secara berangsur-angsur bisa
bertambah buruk atau terbentuknya kelainan baru
6. Stroke lengkap
Gangguan neurologi menetap, menentukan infark pada jaringan otak.
E. Patofisiologi
Usila
Penurunan aktivitas
simpatis
Penurunan tekanan
darah
Penyempitan pembuluh
Darah otak
Emboli
Arterosklerosis,
hypertensi
Aneurisma
Pecahnya pembuluh
darah
Perdarahan intraserebral
CVA
Gangguan sirkulasi serebral
N. VII
Kerusakan
komunikasi verbal
Gangguan
transmisi
Persepsi s
ensori
Perubahan
persepsi sensori
Gangguan
koordinasi otak
Kelemahan
Kerusakan
mobilitas fisik
Kurang perawatan
N.
Kerusakan
menelan
Perubahan nutrisi
F. Prognosa
Tergantung pada luas jaringan yang mengalami infark
1. 30 - 40% penderita pada TIA lebih dari satu kali mengalami infark serebral
dalam 5 tahun
2. TIA yang amat sering, seringkali jinak
G. Komplikasi
1. Dini (0-48 jan pertama)
Odema serebri, defisit neorologis memperberat, mengakibatkan peningkatan
TIK, herniasi dan akhirnya kematian
2. Jangka pendek
Pnemonia (akibat imobilisasi) infark miokard, emboli paru (cenderung terjadi
7-14 hari paska stroke)
H. Pemeriksaan Penunjang
1.
CT-Scan
Akan dapat menemukan daerah yang kepadatannya menurun, digunakan
untuk membedakan adanya perdarahan infark, iskemia, hematom, odema.
2.
Angiografi
Gunakan mencari penyumbatan darah dan menentukan penyebab stroke
3. Position Scanning
Untuk memberikan gambaran metabolisme cerebral
4.
Pungsi Lumbal
Menunjukkan adanya tekanan normal
5.
EEG
Untuk melihat area yang spesifik dari lesi otak
6.
Ultra Sonografi
Mengidentifikasi penyakit arterio vena, arterio sklerosis
7.
Sinar - X Tengkorak
Klasifikasi partial penyakit arterio vena, arterio sklerosis
8.
Teknik Doppler
Untuk mengetahui arteri sklerosis yang rusak
I. Penatalaksanaan
1. Empat tujuan pengobatan, menyelamatkan jiwa, membatasi kerusakan otak,
mengurangi ketergantungan dan deformitas, mencegah terjadinya penyakit.
2. Pertahankan agar jalan nafas selalu bebas, pemberian cairan elektrolit dan
kalori adekuat, hindari ulcus decubitus
3. Larutan urea hipertonik 1 - 1,5 9 /Kg, IV
4. Rehabilitasi dan latihan termasuk fisioterapi, tetapi pekerjaan dan terapi biara
5. Obat dari koagulan
6. Tirah baring dan penurunan rangsangan eksternal
ASUHAN KEPERAWATAN
CEREBRO VASKULER ACCIDENT
(CVA)
A. Pengkajian
Data yang dikumpulkan akan bergantung pada letak, keparahan, durasi patologi.
1.
2. Aktivitas / istirahan
Gejala : Kesulitan
untuk
melakukan
aktivitas
karena
kelemahan,
tonus
otot
dan
kelemahan
umum,
gangguan
8. Nyeri / kenyamanan
Gejala : sakit kepala
Tanda : tingkah laku yang tidak stabil, gelisah
9. Pernafasan
Gejala : merokok (faktor risiko)
Tanda : batuk, ketidakmampuan menelan, hambatan jalan nafas, ronki
10. Keamanan
Gejala
11.
Interaksi Sosial
Tanda
: gangguan
dalam
berbicara,
ketidakmampuan
untuk
berkomunikasi
12.
Penyuluhan
Gejala
(2)
(3)
(4)
(6)
(7)
(8)
(9)
merupakan
indikasi
adanya
meningeal
kejang
dapat
(11). Kolaborasi
- Beri oksigen sesuai indikasi
- Beri obat sesuai indikasi anti koagulasi, antifibrolitik, antihipertensi
- Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi
2. Kerusakan mobilitas fisik
1) Dapat
dihubungkan
dengan
keterlibatan
neuromuskuler
mengidentifikasi
kekuatan
dan
dapat
memberikan
(3)
(4)
(5)
Tindakan Kolaborasi
- berikan tempat tidur khusus sesuai indikasi
- Konsultasikan dengan ahli fisioterapi secara aktif, latihan
resistif, ambulan pasien
- Berikan obat relaksan otot, antispasmodik, sesuai indikasi
3. Kerusakan komunikasi Verbal
1) Dapat
dihubungkan
dengan
kerusakan
sirkulasi
serebral,
dibuktikan
oleh
kerusakan
artikulasi,
metode
komunikasi
dimana
kebutuhan
dapat
diekspresikan
- menggunakan sumber dengan tepat
4) Intervensi keperawatan
(1)
(2)
memberikan
komunikasi
tentang
kebutuhan
(4)
Diskusikan
mengenal
hal-hal
yang
dikenal
pasien,
meningkatkan
percakapan
yang
bermakna
dan
(2)
berpengaruh
buruk
terhadap
keseimbangan
posisi tubuh
(3)
(4)
(5)
membantu
pasien
untuk
mengidentifikasi
dihubungkan
dengan
kerusakan
neuromuskuler,
teknik
untuk
memenuhi
kebutuhan
perawatan diri
- melakukan aktivitas perawatan diri dalam tingkat kemampuan
sendiri
- mengidentifikasi sumber pribadi
4) Intervensi Keperawatan
(1)
membantu
dalam
mengantisipasi
pemenuhan
(3)
(4)
Kolaborasi
- Berikan obat suppositori dan pelunak feces