You are on page 1of 36

Aditya Baharudin, Eka Syaeful Bahri, Sri

Anggi Wahyuni dan Rosyanti.


Modul Matematika SMP Kelas VII

OPERASI HITUNG BENTUK

ALJABAR

Cv. Ekadityanggiyoz

KATAPENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt
karna berkat rahmat dan karunia Nya kami bisa
menyelesaikan

buku

ini.

Buku

ini

di

buat

untuk

mempermudah siswa kelas VII dalam mempelajari operasi

hitung bentuk aljabar.


Selain

buku

ini

di

susun

bertujuan

untuk

meningkatkan pemahaman siswa dalam mempelajari


operasi hitung bentuk aljabar, buku ini juga berisi tentan
cara menggunkan Quis Maker yang berisi tentang soal-soal
latihan.
Denagan demikian, buku ini kami susun. Kami
menyadari dalam penyusan buku ini masih memiliki
berbagai kekurangan. Namun mudah-mudahan buku ini
dapat membantu pemahaman siswa dalam mempelajari
operasi hitung bentuk aljabar. Selamat membaca dan
semoga sukses.
Cirebon, 30 Oktober 2012

Penulis
Operasi Hitung Bentuk Aljabar

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

...................................................

DAFTAR PUSTAKA

...................................................

ii

TUJUAN PEMBELAJARAN

...................................................

OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

......................

APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

.......

24

SOAL LATIHAN

...................................................

26

DAFTAR PUSTAKA

..................................................

28

QUIS MAKER

..................................................

29

BIODATA KELOMPOK

..................................................

30

DESKRIPSI KERJA

..................................................

31

PERAN

KOMPUTER

MATEMATIKA

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

DALAM

PEMBELAJARAAN

.................................................

32

ii

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan
dapat:
Menjelaskan

pengertian

Koefisien,

Variabel,

Konstanta, suku satu, suku dua, dan suku tiga dalam


variabel yang sama atau berbeda,
Menyelesaikan operasi tambahan, kurang, kali, bagi
dan pangkat dari suku satu dan suku dua,
Menyelesaikan pembagian dengan suku sejenis atau
tidak sejenis,
Memfaktorkan suku bentuk aljabar sampai dengan
suku tiga,
Menyederhanakan pembagian suku,
Menyelesaikan perpangkatan konstanta dan suku,
Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi,
dan pangkat dari pecahan bentuk aljabar dengan
penyebut suku satu dan suku dua,
Menyederhanakan pecahan bentuk aljabar.

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR


Sebelum kalian mempelajari materi pada bab ini,
kalian harus menguasai konsep mengenai faktor sekutu,
kelipatan

persekutuan

terkecil

(KPK),

dan

faktor

persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan atau lebih.


Konsep mengenai bentuk aljabar dan operasi hitungnya
selanjutnya akan sangat bermanfaat dalam mempelajari
bab berikutnya. Perhatikan uraian berikut.
A. Variabel, Konstanta, dan Faktor
Perhatikan bentuk aljabar 5x + 3y + 8x 6y + 9.
Pada bentuk aljabar tersebut, huruf x dan y disebut

variabel. Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan


yang belum diketahui nilainya dengan jelas. Variabel
disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan
dengan huruf kecil a, b, c, ..., z.
Adapun bilangan 9 pada bentuk aljabar di atas
disebut konstanta. Konstanta adalah suku dari suatu bentuk
aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel.
Perhatikan koefisien masing-masing suku pada
bentuk aljabar 5x + 3y + 8x 6y + 9. Koefisien pada suku

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

5x adalah 5, pada suku 3y adalah 3, pada suku 8x adalah 8,


dan pada suku 6y adalah 6.
B. Pengertian Suku pada Bentuk Aljabar
1. Suku Tunggal dan Suku Banyak
Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika
yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk
mewakili bilangan yang belum diketahui.
Bentuk-bentuk seperti

,
disebut

bentuk

aljabar.
Bentuk aljabar seperti

disebut

bentuk aljabar suku satu atau suku tunggal.


Bentuk aljabar seperti

disebut

bentuk aljabar suku dua atau binom.


Bentuk

aljabar

seperti

disebut bentuk aljabar suku tiga atau trinom.


Bentuk aljabar yang terdiri dari beberapa suku
disebut suku banyak atau polinom, misalnya:

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

suku tiga

Suku banyak

suku empat
2. Suku Sejenis dan Suku Tak Sejenis
a) Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau
konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan oleh
operasi jumlah atau selisih. Suku-suku sejenis adalah
suku yang memiliki variabel dan pangkat dari
masing-masing variabel yang sama.

Contoh: 5x dan 2x, 3a2 dan a2, y dan 4y, ...


b) Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel
dan pangkat dari masing-masing variabel yang tidak
sama.

Contoh: 2x dan 3x2, y dan x3, 5x dan 2y, ...


c) Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak
dihubungkan oleh operasi jumlah atau selisih.

Contoh: 3x, 2a2, 4xy, ...


d) Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan
oleh satu operasi jumlah atau selisih.

Contoh: 2x + 3, a2 4, 3x2 4x, ...


e) Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan
oleh dua operasi jumlah atau selisih.

Contoh: 2x2 x + 1, 3x + y xy, ...


Operasi Hitung Bentuk Aljabar

f) Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku


disebut suku banyak.
Contoh:
Tentukan koefisien dari x2 dan faktor dari masing-masing
bentuk aljabar berikut.
a.

b.

c.

Penyelesaian:
a.

=7

Koefisien dari
7, x,
b.

adalah 7. Faktor dari

, 7x, dan

+5=3

Koefisien dari
3, x,

x+5

Koefisien dari

adalah 1,

. Faktor dari 5 adalah 1 dan 5.

=2
2, x,

adalah 3. Faktor dari

, 3x, dan

c.

adalah 1,

x+4

x3

adalah 2. Faktor dari

1
adalah 1,

dan 2x. Koefisien dari 4x adalah 4. Faktor

dari 4x adalah 1, 4, x, dan 4x. Faktor dari 3 adalah


3, 1, 1, dan 3.

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

C. Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar


1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
Untuk menentukan hasil penjumlahan maupun hasil
pengurangan pada bentuk aljabar, perlu diperhatikan halhal berikut ini.
a. Suku-suku yang sejenis.
b. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
pengurangan, yaitu:
i.

atau

ii.

atau

c. Hasil perkalian dua bilangan bulat, yaitu:


i.

Hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah

bilangan bulat positif.


ii. Hasil perkalian dua bilangan bulat negatif adalah

bilangan bulat positi.


iii. Hasil perkalian bilangan bulat positif dengan

bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat


negatif.
Dengan menggunakan ketentuan-ketentuan di atas,
maka hasil penjumlahan maupun hasil pengurangan pada

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

bentuk aljabar dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih

sederhana dengan memperhatikan suku-suku yang sejenis.


Contoh:
Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar berikut.
a.

4ax + 7ax
( 3x + 2) + (

b.
c. (

5x + 1)

3a + 2)

+ 5) (

Penyelesaian:
a.

4ax + 7ax = (4 + 7)ax = 3ax


3x + 2) + (

5x + 1)

3x + 2 +

5x + 1

b. (

3x 5x + 2 + 1
+ (3 5) x + (2 + 1) (kelompokkan

= (2 + 4)

suku-suku sejenis) =
c. (
=

+ 5) (

= (3 4)

8x + 3

3a + 2) =

+5

+ 3a 2

+ 3a + 5 2
+ 3a + (5 2) =

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

+ 3a + 3

2. Perkalian
Perlu kalian ingat kembali bahwa pada perkalian
bilangan bulat berlaku sifat distributif perkalian terhadap
penjumlahan, yaitu a

(b + c) = (a

b) + ( a

c) dan sifat

distributif perkalian terhadap pengurangan, yaitu a

c) = (a

b) ( a

(b

c), untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c.

Sifat ini juga berlaku pada perkalian bentuk aljabar.

a. Perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar


Perkalian suatu bilangan konstanta k dengan bentuk
aljabar suku satu dan suku dua dinyatakan sebagai berikut.

k(ax) = kax
k(ax + b) = kax + kb
contoh:
Jabarkan

bentuk

aljabar

berikut,

kemudian

sederhanakanlah.
a. 4(p + q)
b. 5(ax + by)
c. 3(x 2) + 6(7x + 1)
d. 8(2x y + 3z)
Operasi Hitung Bentuk Aljabar

Penyelesaian:
a. 4(p + q) = 4p + 4q
b. 5(ax + by) = 5ax + 5by
c. 3(x 2) + 6(7x + 1) = 3x 6 + 42x + 6
= (3 + 42)x 6 + 6 = 45x
d. 8(2x y + 3z) = 16x + 8y 24z

b. Perkalian antara dua bentuk aljabar


Sebagaimana perkalian suatu konstanta dengan
bentuk aljabar, untuk menentukan hasil kali antara dua
bentuk aljabar kita dapat memanfaatkan sifat distributif
perkalian terhadap penjumlahan dan sifat distributif
perkalian terhadap pengurangan. Selain dengan cara
tersebut, untuk menentukan hasil kali antara dua bentuk
aljabar,

dapat

menggunakan

cara

sebagai

berikut.

Perhatikan perkalian antara bentuk aljabar suku dua


dengan suku dua berikut.
(ax + b) (cx + d) = ax
=

cx + ax

d+b

cx + b

+ (ad + bc) x + bd

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

Selain dengan cara skema seperti di atas, untuk


mengalikan bentuk aljabar suku dua dengan suku dua dapat
digunakan sifat distributif seperti uraian berikut.
a.
=
=
=
Contoh:
Tentukan hasil perkalian bentuk aljabar berikut dalam
bentuk jumlah atau selisih.
1. (2x + 3) (3x 2)
2. (4a + b) (4a + 2b)
3. (2x 1) (x2 2x + 4)
4. (x + 2) (x 2)
Penyelesaian:
1. Cara (1) dengan sifat distributif.
(2x + 3) (3x 2) = 2x(3x 2) + 3(3x 2)
= 6x2 4x + 9x 6
= 6x2 + 5x 6
Operasi Hitung Bentuk Aljabar

10

Cara (2) dengan skema.


(2x + 3) (3x 2) = 2x

3x + 2x

(2) + 3

3x + 3

(2)
=

4x + 9x 6
+ 5x 6

2. Cara (1) dengan sifat distributif.


(4a + b) (4a + 2b) = 4a(4a + 2b) + b(4a + 2b)
=

8ab + 4ab +

4ab +

Cara (2) dengan skema.


(4a + b) (4a + 2b)
= (4a)

4a + (4a)

2b + b

8ab + 4ab +

4ab +

4a + b

2b

3. Cara (1) dengan sifat distributif.


(2x 1) (x2 2x + 4)
= 2x (

2x + 4) 1(

=2

+ 8x

=2

=2

+ 10x 4

2x + 4)

+ 2x 4

+ 8x + 2x 4

Cara (2) dengan skema.


(2x 1) (
+(1)

2x + 4) = 2x
+ ( 1)

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

+2x (2x) + 2x

(2x) + (1) 4
11

=2

+ 8x

+ 2x 4

=2

=2

+ 10x 4

+ 8x + 2x 4

3. Perpangkatan

a. Arti Pemangkatan Bentuk Aljabar


Pemangkatan

suatu

bilangan

diperoleh

dari

perkalian berulang untuk bilangan yang sama. Jadi, untuk


sebarang bilangan , maka

. Dalam pemangkatan

bentuk aljabar, perlu dibedakan pengertian-pengertian


berikut ini:
i).

dengan
Pada bentuk

, yang dikuadratkan hanya

sedangkan pada bentuk


adalah

. Jadi,

, yang dikuadratkan

, tidak sama dengan

dan

ii).

dengan

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

12

Pada bentuk

, yang dikuadratkan hanya

sedangkan pada bentuk


adalah

, yang dikuadratkan

. Jadi,

tidak sama dengan

.
dan

b. Pemangkatan Suku Dua


Pada perpangkatan bentuk aljabar suku dua,
koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga Pascal.
Misalkan kita akan menentukan pola koefisien pada
penjabaran bentuk aljabar suku dua (a + b , dengan n
bilangan asli. Perhatikan uraian berikut.
koefisiennya 1 1

= (a + b) (a + b)

+ ab + ab+

+ 2ab+

koefisiennya 1 2 1

= (a + b)

= (a + b) (a2 + 2ab + b2)


=

+2

b+a

+3

b + 3a

b + 2a

koefisiennya 1 3 3 1

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

13

dan seterusnya. Adapun pangkat dari a (unsur pertama)


pada

dimulai dari

demi satu dan terakhir

kemudian berkurang satu


pada suku ke-n. Sebaliknya,

pangkat dari b (unsur kedua) dimulai dengan

pada suku

ke-2 lalu bertambah satu demi satu dan terakhir

pada

suku ke-(n +1).


Perhatikan pola koefisien yang terbentuk dari
penjabaran bentuk aljabar

di atas. Pola koefisien

tersebut ditentukan menurut segitiga Pascal berikut.


1
1
1
1
1
1
1

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

2
3

4
5

3
6

10
15

1
1
4
10

20

1
5

15

1
6

14

Pada segitiga Pascal tersebut, bilangan yang berada


di bawahnya diperoleh dari penjumlahan bilangan yang
berdekatan yang berada di atasnya.
Contoh:
1) Tentukan hasil perpangkatan bentuk aljabar berikut.

2) Jabarkan bentuk aljabar berikut.

1) Penyelesaian:
a.
b.

= (2p)

(2p) =

=
=

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

15

c.

2) Penyelesaian
a.

=1

+2

3x

5+1

52

= 9x2 + 30x + 2
b.

+ 2(2x) (3y) + 1

= 1
=

12xy +
=

+3 (x)

+3

+1
=

y + 27x

+9

=1
+4
=

+ 27

+4

16

+6
+1
16 + 4a

+6

(64) + 1

256
=

16

+ 96

256a + 256

4. Pembagian Bentuk Aljabar


Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh
dengan menentukan terlebih dahulu faktor sekutu masingmasing bentuk aljabar tersebut, kemudian melakukan
pembagian pada pembilang dan penyebutnya.

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

16

Contoh:
Sederhanakanlah pembagian bentuk aljabar berikut.
1. 3xy : 2y
2. 6

:3

y:(

3.

4. (24

b
: xy)

q + 18p ) : 3pq

Penyelesaian:
1.

(faktor sekutu y)

2. 6
3

:3

b=

(faktor

sekutu

=
3.

(
=

=
4. (24
=
=

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

17

5. Substitusi pada Bentuk Aljabar


Nilai suatu bentuk aljabar dapat ditentukan dengan
cara menyubstitusikan sebarang bilangan pada variabelvariabel bentuk aljabar tersebut.
Contoh:
a. Jika m = 3, tentukan nilai dari 5 2m.
b. Jika x = 4 dan y = 3, tentukan nilai dari 2
3

xy +

Penyelesaian:
a. Substitusi nilai m = 3 pada 5 2m, maka diperoleh
5 2m = 5 2(3) = 5 6 = 1
b. Substitusi x = 4 dan y = 3, sehingga diperoleh
2

xy + 3

= 2(4

(4) (3) + 3(3

2(16) (12) + 3(9)


= 32 + 12 + 27 = 71

D. PECAHAN BENTUK ALJABAR


Di bagian depan kalian telah mempelajari mengenai
bentuk aljabar beserta operasi hitungnya. Pada bagian ini

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

18

kalian akan mempelajari tentang pecahan bentuk aljabar,


yaitu pecahan yang pembilang, atau penyebut, atau keduaduanya

memuat

bentuk

aljabar.

Misalnya

.
1. Menyederhanakan Pecahan Bentuk Aljabar
Suatu pecahan bentuk aljabar dikatakan paling
sederhana apabila pembilang dan penyebutnya tidak
mempunyai faktor persekutuan kecuali 1, dan penyebutnya
tidak sama dengan nol. Untuk menyederhanakan pecahan
bentuk aljabar dapat dilakukan dengan cara membagi
pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan FPB dari
keduanya. Konsep dalam pecahan, yaitu:

a. Penyebut suatu pecahan tidak boleh nol


b. Suatu pecahan tidak boleh disederhanakan dengan
cara membagi pembilang dan penyebut dengan nol,
karena pembagian dengan nol tidak didefinisikan.
Contoh:
1.
=

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

19

=
(

)(

)(

2.
=

2. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Aljabar


Pada bab sebelumnya, kalian telah mengetahui
bahwa hasil operasi penjumlahan dan pengurangan pada
pecahan diperoleh dengan cara menyamakan penyebutnya,
kemudian

menjumlahkan

atau

mengurangkan

pembilangnya. Kalian pasti juga masih ingat bahwa untuk


menyamakan penyebut kedua pecahan, tentukan KPK dari
penyebut-penyebutnya. Dengan cara yang sama, hal itu juga
berlaku pada operasi penjumlahan dan pengurangan
bentuk pecahan aljabar.
Contoh:
Sederhanakan penjumlahan atau pengurangan pecahan
aljabar berikut.
a)
Operasi Hitung Bentuk Aljabar

20

b)
c)
Penyelesaian:
a)
=
=
b)
=
=

c)
=
=
=

3. Perkalian dan pembagian


Ingat kembali bentuk perkalian bilangan pecahan
yang dapat dinyatakan sebagai berikut.

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

21

Hal ini juga berlaku untuk perkalian pada pecahan


aljabar.
Contoh:
Tentukan hasil perkalian pecahan bentuk aljabar berikut.
a.
b.
c.
Penyelesaian:
a.
b.

=
(

c.
Kalian

pasti

masih

=
=
ingat

bahwa

pembagian

merupakan invers (operasi kebalikan) dari operasi


perkalian. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa membagi
dengan suatu pecahan sama artinya dengan mengalikan
terhadap kebalikan pecahan tersebut.
Operasi Hitung Bentuk Aljabar

22

untuk

untuk

untuk
Hal ini juga berlaku untuk pembagian pada pecahan
bentuk aljabar.
Contoh:
Sederhanakan pembagian pecahan aljabar berikut.
a.
b.
c.
Penyelesaian:
a.

b.

c.

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

=
=

23

APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Mungkin saat belajar Matematika di Sekolah Dasar
kelas

atau

kita akan diberi soal seperti ini

Berapa?

bukankah itu serupa dengan +x= 5, berapakah nilai


x? Setelah kita hitung maka akan menemukan jawabannya
yaitu 3. Selanjutnya, berikut adalah salah satu contoh
kejadian yang mengaplikasikan aljabar dalam kehidupan
sehari-hari. Attention please......!!!
Aplikasi Aljabar bagi Ibu Rumah Tangga
Manfaat aplikasi Aljabar bagi Ibu Rumah Tangga
adalah untuk memanajemen uang gaji, uang saku anak,
uang sekolah anak, dll. Contoh memanajemen uang bagi Ibu
Rumah Tangga adalah sebagai berikut :
Seorang Ibu setiap bulan mendapat gaji sebesar Rp
2.000.000,00. Ia diberi uang tambahan dari suaminya
sebesar

Rp

4.000.000,00

perbulan.

Dibutuhkan

Rp

1.000.000,00 untuk uang belanja perbulan. Uang kesehatan


Rp 500.000,00 dan uang sekolah total dari ke-2 anaknya
sebesar Rp 3.000.000,00. Sang Ibu bingung, berapa uang
saku perorangan yang harus ia berikan untuk kedua
anaknya tiap minggu tetapi uang perbulannya harus masih

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

24

tersisa Rp 1.000.000,00 untuk ditabung. Jika Ibu itu pintar


Aljabar maka Ibu itu dapat menentukan uang saku tersebut
secara tepat, tapi jika tidak? Hemm silakan dibayangkan
sendiri sesuai imajinasi masing-masing ya

Cara

mengerjakan

permasalahan

di

atas

denganmenggunakan Aljabar:
Kita anggap uang saku setiap anak perminggu
sebagai x

{Mengapa

karena 1 bulan = 4 minggu dan 2x itu

adalah uang saku 2 orang anak}.


Jadi, uang saku setiap anak dalam waktu seminggu
adalah Rp 62.500,00. Dengan matematika dan sistem
Aljabar, cukup simple kan?

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

25

SOLA LATIHAN
A. Pilihan Ganda
1. Hasil dari
adalah..
c.
a.
b.
d.
2. Bentuk sederhana dari
a.
b.

adalah

c.
d.

3.

..
a.
b.

c.
d.

4. Bentuk sederhana dari dari


adalah ..
c.
d.

a.
b.

5. Diketahui bentuk aljabar


suku pada bentuk aljabar tersebut adalah ..
a. 3
b. 4
6. Hasil kali

. Banyak

c. 5
d. 6
adalah

a.
b.
7. Jika

c.
d.
, maka nilai dari
adalah

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

26

a. 37
c. -15
b. 15
d. -37
8. Bentuk sederhana dari 4(2x - 5y) 5(x + 3y) adalah
a. 3x 2y
b. 3x 5y
9. Ditentukan
adalah
a. -1
b. 35
10. Jika

dan

dan

c. 3x 23y
d. 3x - 35t
, maka nilai dari

c. 47
d. 50
, maka A 2B =.

a.
c.
b.
d.
B. Esai
1. Sederhanakan bentuk aljabar
!
2. Berapakah banyaknya suku dari bentuk aljabar
?
3. Apabila
dan
, maka tentukan nilai
dari bentuk aljabar 2 + 3bc !
4. Sederhanakan bentuk aljabar

5. Sederhanakan bentuk aljabar (2x 3) (4x + 1) !

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

27

DAFTAR PUSTAKA
Adinawan, M. Cholik., dan Sugijono. 2007. MATEMATIKA
untuk SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Erlangga.
Banendro. 2010. Buku Ajar Matematika Semester Ganjil Kelas
VII. Solo: Putra Kertonatan.
Nuharini Dewi, Wahyuni Tri. 2008. Matematika Konsep dan
Aplikasinya Untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta : CV.
Usaha Makmur.
http://istiyanto.com/soal-dan-pembahasan-aljabaruntuk-smp-kelas-7/
http://masjoker.wordpress.com/2009/10/28/operasialjabar-materi-smp-kelas-viii-semester-1/
http://proofits.blogspot.com/2012/08/berbicara-tentangmatematika-tak-akan.html
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d015_0231
49_chapter2.pdf
http://www.scribd.com/doc/10320502/MATEMATIKAKELAS-7

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

28

QUIS MAKER
Pedoman Penggunaan Quiz Maker :
a. Masukan CD yang sudah berisikan data Quis
Maker ke dalam DVD/CD RW ROM.
b. Tunggu sampi muncul folder DVD/CD RW Drive
(F:).
c. Pilih Flash Player yang bernama Operasi Hitung
Bentuk Aljabar
d. Jika diminta untuk masukan kata sandi, masukan
kata sandi aljabar
e. Setelah memasukan kata sandi, pilih continue.
f. Setelah itu kerjakan setiap soal yang ada.
g. Di tampilan akhir terdapat hasil pengerjaan, jika
ingin melihat jawaban yang benar atau salah.
Pilih review.
h. Pilih review feedback pada setiap soal yang
sudah

dikerjakan, maka akan ditampilkan

jwaban kita yang benar atau yang salah.

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

29

BIODATA PENULIS
Aditya Baharudinsyah, lahir di
Cirebon pada tanggal 12 Agustus 1993.
Alamat

di

Cirebon.

E-mail

dithahsyah@gmail.com.

Sri Anggi Wahyuni, lahir di


Majalengka pada tanggal 15 Maret
1993. Alamat di Majalengka. E-mail :
angiexac@gmail.com.

Rosyanti, lahir di Pandeglang


pada tanggal 12 November 1992.
Alamat

di

Banten.

E-mail

lahir

di

yozhifie@yahoo.com.

Eka

Syaeful

Bahri,

Kuningan pada tanggal 31 Agustus


1993. Alamat di Cirebon. E-mail :
syaeful.b@gmail.com.

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

30

DESKRIPSI KERJA KELOMPOK

Desain Grafis

: Sri Anggi Wahyuni

Tuan Rumah

: Sri Anggi Wahyuni

Desain Cover

: Eka Syaeful Bahri

Ide dan Kretif

: Aditya Baharudinsyah

Penasehat

: Aditya Baharudinsyah

Editor

: Eka Syaeful Bahri

Penulis

: Aditya B., Eka Syaeful Bahri,


Rosyanti dan Sri Anggi Wahyuni.

Bank Soal-soal

: Rosyanti

Bank Kelompok

: Rosyanti

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

31

PERAN KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Dalam dunia pendidikan saat ini, komputer menjadi peran yang
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehari-hari.
Banyak hal abstrak atau imajinatif yang sulit untuk dibayangkan oleh
siswa, kini dapat ditampilkan melalui simulasi komputer. Hal ini tentu saja
akan lebih menyederhanakan pemikiran siswa dalam memahami suatu
materi pembelajaran, seperti matematika.
Dalam pembelajaran matematika, komputer banyak digunakan
untuk materi yang memerlukan gambar, animasi, visualisasi dan warna,
misalnya

geometri.

Clements

(1989:267-268)

menyatakan

bahwa

pembelajaran geometri dengan komputer perlu dilakukan. Satu hal yang


paling penting adalah komputer dapat membuat konsep matematika
(khususnya geometri) yang abstrak dan sulit, menjadi lebih konkret dan
jelas. Selain itu masih banyak lagi materi matematika yang dapat diajarkan
dengan menggunakan komputer (Abdussakir & Sudarman, 2000:5).
National Council of Supervisor menyatakan bahwa komputer lebih
baik digunakan untuk mengembangkan 10 kemampuan dasar dalam
matematika, diantaranya yaitu :
a. Problem Solving.
b. Aplikasi Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari
c. Peluang

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

32

d. Estimasi dan Aproksimasi


e. Kemampuan Berhitung
f. Geometri
g. Pengukuran
h. Membaca,

Menginterpretasi

dan

Mengkonstruksi

Tabel,

Diagram dan Grafik


i. Penggunaan Matematika untuk Prediksi
j. Melek komputer.
Saat ini, teknologi juga mengambil peran sebagai kemajuan bangsa.
Maka secara tidak langsung, kemajuan tingkat pendidikan suatu bangsa
juga diukur dari teknologi. Komputer merupakan suatu teknologi buatan
manusia. Komputer dalam dunia pendidikan digunakan sebagai media
pembelajaran. Biasanya berfungsi untuk menyampaikan materi yang
bersifat abstrak, seperti yang ada pada matematika. Dari hal tersebut,
diharapkan

siswa

lebih

mudah

untuk

menangkap

konsep-konsep

matematika yang sedang diajarkan oleh seorang pengajar. Walaupun


komputer dapat memudahkan seorang siswa untuk memahami materi
pembelajaran, tidak ada satu komputer pun yang dapat mengambil alih
peran seorang guru sebagai pendidik dan pengajar.

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

33

You might also like